Mone mulai bekerja di ruang kerja kakek dan Michi, ia memindahkan buku-bukunya ke sana dan kalau malam ia mulai bekerja disana. Pagi itu, Mone berangkat bekerja sambil membawa bibit pohon yang tumbuh dari peluit yang pernah ayahnya buat di Tome dulu. Mungkin Mone ingin membiarkan bibit itu diluar agar kena cahaya matahari. Saat itu kakek baru pulang dari laut dan bertemu Mone di halaman tengah, Mone menunjukkan bibit itu pada kakek. Kakek tertawa melihatnya. Mereka kemudian meletakkan bibit di tempat yang bisa terkena sinar matahari. Mone kemudian bertanya pada kakeknya, apakah kakek pikir ayah akan bisa melakukan pekerjaan di peternakan tiram?
Kakek mengatakan pada Mone kalau mereka melakukan seperti cara yang selama ini kakek lakukan, mustahil ayah bisa melakukannya. Meski ayah dibesarkan di laut, tapi ayah sama sekali tidak tahu apa-apa, ayah bahkan tidak bisa mengendarai kapal. Tapi tidak apa-apa jika mereka tidak melakukan seperti biasanya. Mone bertanya apakah itu maksudnya mengubah cara yang selama ini kakek lakukan?
Kakek mengangguk. Lagi pula, melanjutkan sesuatu tidak berarti melanjutkan dengan cara yang sama. Jika ada hal yang bisa mereka rubah, nggak apa-apa jika mereka mengubahnya. Yang utama adalah tetap melindungi apa yang penting. Mone mengerti. Kakek mengatakan kemungkinan yang membuat tiram 100 tahun kemudian bukan nelayan sepertinya yang mulai dari awal, bisa jadi seseorang yang memulai dari tengah seperti ayah Mone. Mone tertawa, ia mengatakan kalau ia justru berharap yang membuat tiram berusia 100 tahun adalah nelayan seperti kakek. Kakek senang mendengarnya dan kemudian mengatakan kalau bibit pohon Mone terlihat kawaii dan Mone mengatakan kalau kakek mau ia akan memberikannya pada kakek. Kakek dengan senang hati menerimanya.
13 Januari 2021.
Mone melakukan siaran radio hariannya menyampaikan cuaca pada hari itu. Setelah itu ia menelpon Michi yang sedang sibuk memilih baju untuk ia kenakan malam ini. Malam ini dia akan ngedate bareng Ryochin. Sepertinya mereka janjian sore, tapi karena Ryochin bilang ada sesuatu yang ingin diberikan pada Mone, jadi diundur malam harinya. Mone meminta maaf, itu karena ia ingin mendengar langsung mengenai cuaca malam itu dari Ryochin saat ia terjebak di kapal. Michi mengerti, karena Ryochin sudah mengatakan padanya. Mone bertanya apakah Michi sudah membicarakan mengenai rencana kuliah Michi pada Ryochin. Michi berencana membicarakan itu malam ini. Mone juga ingin Michi segera memberitahunya jika hasilnya sudah keluar. Sepertinya Michi sudah mengirimkan berkas gitu dan tinggal menunggu hasil lulus atau tidak. Michi meminta kakaknya jangan terlalu khawatir dan Mone menganggap itu sebagai tanda kalau hasilnya sudah dipastikan alias Michi pasti lulus. Tapi Michi mengatakan nggak gitu juga. Michi kemudian mengatakan kakaknya bukannya janjian hari ini, harusnya Mone lebih deg degan lagi. Mone mengatakan seharusnya begitu, tapi Mone nggak kelihatan nervous sama sekali. Mone mengucapkan ganbatte pada Michi. Michi juga mengatakan kakaknya juga.
Setelah menutup telponnya, Mone kemudian mengirim pesan pada seseorang yang akan datang ke Kesennuma hari ini, Suganami-sensei.
Sore harinya, Mone masih sibuk di Hamarain untuk siaran jam 5. Ia memprint naskah dan latihan sebentar saat Ryochin muncul disana. Mone ingin membandingkan data cuaca dengan kejadian sebenarnya malam badai itu terjadi, makanya ia meminta keterangan dari Ryochin. Ia bertanya apakah Ryochin ingat mulai jam berapa hujan turun malam itu. Ryochin mengatakan kalau hujan turun sekitar jam 9 malam, tapi daripada hujan, angin lebih kuat, karena saat itu ombaknya cukup tinggi. Mone mengerti, itu artinya tetap di tempat adalah pilihan yang tepat saat itu. Ryochin mengatakan ombaknya sekitar 5 meter akan membalikkan kapal mereka, ia merasa seperti ia bisa menahan kapal dan saat itu ayah menghubungi mereka dan kapten mengatakan mereka akan mati jika bergerak dalam ombak setinggi itu. Mone mengerti, ia mengatakan syukurlah semuanya selamat. Mone berterima kasih pada Ryochin yang menyempatkan datang, ia mengatakan data ini akan digunakan sebagai perbandingan dimasa depan jika hal yang sama terjadi lagi. Mone juga meminta Ryochin segera menemui Michi. Ryochin mengerti. Saat Mone akan pergi, Ryochin menahannya, ia mengatakan dulu kalau kenapa Mone kembali ke pulau hanya terlihat seperti kata-kata indah saja, tapi bukan berarti ia tidak mengakui pekerjaan Mone. Mone mengatakan ia tahu, jika ia memikirkannya sekarang, entah kenapa ia sedikit bahagia. Karena Ryochin adalah nelayan disana makanya Ryochin bisa mengatakan hal seperti itu, Ryochin mengatakan hal yang benar-benar ada dalam hatinya. Keduanya kemudian tertawa dan Ryochin ingin mengatakan sesuatu kalau ia juga sama dengan Mone, sejak saat itu...
Tapi pembicaraan berhenti saat Ryochin melihat ke pintu masuk, Suganami sensei usdah berdiri di sana. Mone juga terkejut melihat Suganami, karena Suganami mengatakan ia akan tiba kira-kira pukul 7 malam. Suganami mengatakan kalau ia pikir lebih cepat lebih baik (LOL, kalau orang janjian suka telat, sensei janjian biasanya datang 2 jam sebelum waktunya 😂).
Kali ini Ryochin tidak kabur lagi, ia menyapa sensei dengan baik. Sensei juga tersenyum menyapa, tapi kemudian ia terdiam menatap Ryochin, membuat Ryochin juga bingung. Mone juga bingung kok tiba-tiba Suganami diam. Sensei sedang berfikir kemudian bergumam, 19 ke 5 kah? Ini sangat buruk. Mone bingung menatap sensei, Sensei meminta maaf dan mengatakan bukan apa-apa. Mone tersenyum. Ryochin melihat jam dan mengatakan pada Mone kalau ini saatnya Mone siaran.
Mone terkejut dan mulai panik, meminta maaf pada sensei karena ia harus siaran ham 5 sore. Suganami mengerti dan mengatakan ia akan menunggu di sana. Mone benar-benar nggak enak, ia juga mengatakan pada Ryochin untuk segera ke tempat Michi. Ryochin mengerti dan meminta Mone segera masuk ke ruang siaran. Sekali lagi Mone meminta maaf pada sensei.
Setelah Mone masuk ke ruang siaran, tinggal Ryochin dan Suganami-sensei disana. Ryochin masih penasaran apa maksud Suganami dengan 19 ke 5. Suganami hanya tersenyum nggak enak dan mengatakan bukan apa-apa.
*sebenarnya itu maksudnya Mone menghabiskan waktu 19 tahun dengan Mone, sedangkan dia hanya 5 tahun belakangan ini saja lol. Kurang pede nampaknya Sensei XD
Tepat pukul 5 sore, Mone memulai siaran cuaca sorenya. Sepertinya hari itu adalah hari terakhir liburan tahun baru, jadi Mone mulai membicarakan hal itu, bahwa hari ini akan ada yang pulang ke kota, besok akan mulai masuk sekolah dan kerja lagi. Mone mengatakan ia mendukung mereka, ganbatte kudasai.
Ryochin dan Sensei masih di luar mendengarkan, saat Mone melirik ke luar, keduanya melambaikan tangan pada Mone dan Mone merasa agak gimana gitu. Ia bahkan nggak terlalu konsen membacakan berita cuaca hari itu, karena ia menahan senyum sambil sesekali melirik keluar 😂
***
Akhirnya dua pria yang kemungkinan menjadi suami Mone duduk bersama-sama dengan suasana yang nggak awkward lagi. Itu artinya Ryochin sudah move on dari Mone. Ya iya lah, masa pacaran sama adik seseorang yang pernah kita sukai tapi belum move on, bisa bahaya itu. Nggak nyangka hari itu adalah hari dimana dua saudara keluarga Nagaura akan menentukan masa depan mereka. Satu ketemu pacar, satu ketemu tunangan.
Nggak sabar episode minggu depan, duh, itu adalah minggu terakhir Okaeri Mone dan akan berfokus pada Mone dan Suganami. Nggak nyangka drama ini akan berakhir. Mengikuti sejak tahun lalu dan membuat sinopsis sejak Mei 2021, udah 5 bulan. Nggak nyangka aku bisa menyelesaikannya. Biasanya kalau aku nggak mood aku berhenti di tengah-tengah lho. 😂
Untunglah ada Suganami sensei sebagai penyemangat dan nggak terlalu intens husband hunting gamenya. Nggak kayak Natsuzora dulu. Kalau Okaeri Mone ini jelas Mone sama Suganami.
KAPAN SENIN ??!!
BalasHapuspengen liat momen SugaMone Ryomichan. udah ga sabar.
terimakasih buat kak Hazuki yang udah menulis sinopsisnya setiap hari dan selalu ditunggu tunggu.
pengen bisa paham bhs jepang biar kalo nonton film gausah kelamaan nungguin subnya.