Setelah pembicaraan berat itu selesai, semuanya kembali menunjukkan senyuman mereka. Kakek mengatakan pada ayah Ryochin meski istrinya berada jauh disana, tapi terasa dekat, ia sama sekali tidak kesepian. Mereka menatap foto di altar nenek. Mone, Michi dan Ryochin bersiap keluar saat hujan tiba-tiba turun. Melihat hujan itu, Mone tersenyum dan teringat kata-kata Sayaka saat ia memutuskan menjadi peramal cuaca saat di panggung noh dulu, dimana jika semuanya terhubung ke jalannya maka hujan akan turun. Kira-kira gitu. Ryochin dan Michi bingung, Mone mengatakan bukan apa-apa. Michi dan Ryochin menembus hujan menuju mobil dan Mone telat mau membawakan payung untuk mereka.
Ayah Mone masuk ke ruang kerja kakek lagi. Ia menatap papan nama Nagaura Fishery dan foto peternakan tiram mereka yang rusak karena tsunami. Ayah menetapkan hatinya lagi. Michi kembali ke rumah setelah mengantar Ryochin dan ayahnya, ia kaget saat melihat ibu, ayah dan kakek duduk dengan wajah serius. Michi bertukar pandang dengan Mone. Ayah tampak serius, semua menahan nafas tapu kemudian ayah tertawa dan membuat semuanya bingung. Kakek mengatakan ada apa dengan ayah, padahal ayah tadi yang mengatakan ingin membicarakan sesuatu. Ayah mengatakan kalau ia tidak bisa sekeren ayah Ryochin dan kemudian meminta 2 puterinya untuk duduk bersama mereka. Ibu kemudian mengambil foto nenek karena nenek juga harus berkumpul dengan mereka.
Awalnya ayah membicarakan mengenai Ayah Ryochin, mereka bersyukur sekali ayah Ryochin memulai langkah baru. Melihat ayah Ryochin hari ini, ayah mengatakan kalau ia juga ingin mencobanya, pekerjaan keluarga mereka, ia ingin mencobanya. Ini bukan tentang mewarisi atau apapun, tapi ia ingin mencobanya sejak lama. Kakek mengatakan kalau ayah pembohong, apanya yang sejak lama, padahal ayah sendiri yang begitu lulus SMA langsung ke Sendai. Ayah mengatakan saat itu ya saat itu, yang penting adalah sekarang, ia ingin mencobanya. Ayah mengatakan kalau manusia itu bisa berubah tapi ibu tertawa mengatakan kalau ia sama sekali tidak merasa ayah berubah. Michi setuju. Mone mengatakan kalau ayah selalu bersikap terus terang dan positif. Ayah mengatakan bulankah itu hal bagus. Semuanya tersenyum. Kakek mengatakan kalau begitu ayah cukup menjadi seperti sekarang saja. Kalau dia, apapun yang terjadi ia tidak akan bisa berpisah dengan laut. Meski rusak berkali-kali, memperbaiki berkali-kali, akan sangat sulit. Ayah kemudian duduk dengan sopan dan mengatakan kalau ia selama menjadi pegawai bank, ia mendengarkan berbagai kisah sulit dari banyak orang. Semuanya pada akhirnya membicarakan uang tapi bukan hanya itu yang mereka bicarakan, banyak yang berfikir untuk berhenti. Saat itu ada yang membicarakan kakek, semangat kakek akan peternakannya, saat rusak langsung diperbaiki tanpa pikir panjang tanpa ragu, karena ada kakek yang seperti itu maka yang lain juga bersemangat dan tidak menyerah. Ayah mengatakan kalau kakek sangat keren/hebat.
Ayah yakin ada banyak orang yang melihat kakek dengan cara seperti itu, dan karena itu kota mereka bisa bertahan sejauh ini. Banyak yang membutuhkan tempat seperti itu, tempat dimana mereka bisa melihat semangat seseorang yang membuat mereka juga bersemangat. Karena itu, ayah pikir mereka tidak boleh mengakhiri peternakan tiram dimasa kakek. Jika memang kakek berencana menutupnya, maka ia ingin kakek memberikan peternakan itu padanya. Ayah serius mengenai hal ini, ia bahkan sampai bersujud dihadapan kakek. Kakek mengatakan kalau ayah bahkan tidak bisa mengendarai kapal. Ayah mengatakan itu sama saja dengan mobil, jika ia belajar ia pasti bisa melakukannya. Kakek mengatakan kalau ayah terbiasa di kota, memangnya bisa mengurus tiram?
Ayah mengatakan kalau ia bisa belajar dari kakek lalu ia akan berusaha melakukan sesuatu. Kakek mengatakan kalau itu tidak mudah, jangan menganggap remeh. Ayah mengatakan kalau ia tak pernah bilang itu mudah. Ia tahu ini tak mudah, karena itu ia akan melakukannya. Kakek menahan air matanya saat ia mengatakan kalau ayah mau melakukannya mak lakukan saja, tapi ia yakin ayah nggak akan bisa melakukannya. Kakek sebenarnya terharu melihat puteranya itu. Tapi ia menahannya. Ibu dan ayah senang sekali karena akhirnya kakek memberi izin.
Setelah itu, para wanita sibuk di dapur. Mone bertanya apakah itu artinya ayah akan berhenti dari bank mulai Maret? Ibu membenarkan. Mone bertanya pendapat ibu mengenai hal ini. Ibu mengatakan kakau ayah adalah orang yang bagus dalam melakukan pekerjaan apapun dan lagi ia tidak ingin kehilangan peternakan tiram kakek. Michi mengatakan tiba-tiba sekali ayah ingin menjadi nelayan. Ibu mengatakan kakau kelihatannya memang nggak mungkin, tapi seperti yang ayah katakan tadi, kita boleh mengubah hal yang ingin kita lakukan. Kapanpun memulainya nggak masalah. Ibu mengatakan lagi pula sejak awal keluarga tak berharap ayah jadi nelayan. Mone bertanya apa maksudnya.
Flashback ke masa lalu, saat ayah dan ibu baru menikah. Ibu pulang tergesa-gesa dan meminta maaf karena nenek yang melakukan pekerjaan rumah, padahal ia sebagai menantu sudah pindah kesana. Nenek mengatakan nggak masalah karena mereka adalah mereka. Lagian ia menyukai ibu yang tetap mempertahankan pekerjaan sebagai seorang guru. Nenek mengatakan kalau kakek juga menganggap ayah sebagai kebanggaannya. Nenek mengatakan sebuah rahasia pada ibu, bahwa saat ayah memutuskan kuliah di Sendai dan menjadi pegawai bank, kakek sebenarnya sangat sangat senang. Ibu terkejut karena ia pikir keluarga ingin ayah menjadi nelayan. Nenek mengatakan pada saat mereka menamai ayah setelah lahir, mereka bahkan nggak berfikir menginginkan ayah jadi nelayan. Kakek dan nenek menamai ayah dengan Koji, dari kanji yang nggak ada hubungannya dengan laut. Mereka hanya berharap dengan kekuatan sendiri ayah bisa menjalani hidupnya. Karena itu, meski nggak menjadi nelayan, mereka tetap senang dengan pilihan ayah.
Kembali ke masa sekarang. Ibu tersenyum mengingat itu. Ibu mengatakan pada Mone dan Michi untuk melakukan apa yang mereka sukai. Mone dan Michi mengerti.
***
Ayah mengubah jalan hidupnya diusia yang sudah tidak muda lagi, makanya kakek juga berfikir kalau ayah tidak akan bisa melakukannya. Tapi ayah sudah menetapkan hatinya bahwa ia ingin memulai lembar baru dalam hidupnya. Mungkin bagi kakek ayah menyianyiakan perjuangannya sebagai pegawai bank selama ini. Tapi bagi ayah ia ingin membantu usaha keluarga, ia ingin mencoba apa yang ia tinggalkan selama ini.
Keluarga Nagaura tidak pernah menetapkan masa depan anggota keluarga mereka. Lakukan apa yang kamu inginkan, apa yang kamu sukai. Nggak ada larangan mencoba sesuatu yang baru meski mereka dari keluarga nelayan.
aAAAAA BAWANG LAGI :'(((
BalasHapusTapi besoook yeaaay
suganami sensei
pengen nonton live tapi gatau caranya
Ayah keren 👍👍
BalasHapusGasabar besok hehehe..