Ayah Ryochin ingin bertemu dengan ayah Mone untuk membicarakan sesuatu dan Mone menawarkan diri mengantar ayah ke pulau. Ia juga ingin Ryochin ikut dengan mereka tapi ayahnya mengatakan kalau Ryochin tahu dia disana Ryochin tidak akan mailu datang tapi Mone yakin Ryochin mau. Ayah mengerti dan setuju. Mone segera menelpon adiknya Michi, meminta Michi meminjam mobil ayah untuk pergi ke tempat Ryochin dan mengajaknya ke rumah mereka. Michi bertanya apakah ayah Ryochin ingin bicara? Dan Mone meminta Michi mengatakan begitu pada Ryochin, bahwa ayahnya ingin bicara. Michi mengerti.
Ibu mencoba bicara pada kakek mengenai ayah. Tapi kakek tetap pada keputusannya tidak membiarkan ayah meneruskan usaha keluarga. Ibu mengatakan kalau ia juga ragu ayah bisa melakukannya, tapi ia yakin ayah memutuskan berhenti dari bank tidak setengah-setengah. Ia yakin ayah sudah mempersiapkan hal itu dengan baik. Kakek mengerti akan hal itu, tapi menurutnya sangat disayangkan ayah berhenti, padahal ayah sudah berusaha sejauh ini. Ia tidak mengerti apa yang fikirkan ayah. Karena itu ibu berharap kakek mau bicara pada ayah sekali lagi tapi kakek menolak, keputusannya sudah tetap. Kakek menolak menatap ibu dan melihat sesuatu di meja. Itu adalah foto peternakan tiram mereka yang rusak karena tsunami, ibu mengatakan belakangan ini kakek sering melihat foto itu. Kakek membuat alasan kalau cuma kebetulan saja ia melihatnya karena ada disana. Saat itu, Michi tiba-tiba membuka pintu dan pembicaraan mereka terhenti. Michi mengabarkan kalau ayah Ryochin akan datang untuk bicara dengan ayah dan ia pikir ini pasti masalah kapal. Kakaknya memintanya memanggio Ryochin juga, makanya ia permisi pada ibu untuk menjemput Ryochin. Ibu mengerti.
Tak lama kemudian Mone kembali ke rumah bersama ayah Ryochin. Ibu menyambut mereka dan mengatakan kalau aneh sekali melihat Mone datang membawa ayah Ryochin ke rumah, ini kebalikan 25 tahun lalu saat Ayah Ryochin membantu ibu yang sedang hamil pada Mone untuk menyeberang pulau. Ayah nggak nyangka kalau sudah 25 tahun berlalu. Ibu dan Mone sampai membungkuk berterima kasih atas 25 tahun yang lalu. Ayah mengingat 25 tahun lalu, saat itu Ryochin belum ada. Ibu mengatakan kalau ibu Ryochin banyak membantunya saat ia hamil, membawanya check up ke klinik, membantu belanja, ia sangat terbantu. Ayah mengingat kalau istrinya mengatakan ia menikmati hal itu. Ibu senang mendengarnya.
Ayah Ryochin kemudian berdoa di depan altar sambil menunggu ayah Mone. Ibu dan Mone di dapur membuatkan teh untuk mereka. Ayah datang tak lama kemudian. Ayah Mone dan ayah Ryochin duduk berhadapan dengan serius. Ayah Ryochin kemudian mengeluarkan amplop dan cap, juga ponselnya. Ayah bertanya apakah ayah Ryochin yakin dan kemudian mengecek amplop itu. Sepertinya itu adalah laporan kematian Ibu Ryochin yang sebelumnya ayah Ryochin menolak menandatanganinya. Sepertinya kalau itu diserahkan ke pemerintah mereka akan mendapatkan uang, mungkin santunan bagi korban yang ada keluarganya meninggal dunia. Ayah Ryochin bertanya jika ia menyerahkannya maka mereka akan mendapat uang kan?
Ayah Mone membenarkan. Ia tahu Ryochin akan membeli kapal dan jika ia menggunakan uang itu, maka ia yakin istrinya juga pasti akan senang. Ayah Ryochin meminta ayah Mone untuk mereview kembali pinjaman Ryochin untuk membeli kapal dengan tambahan uang muka darinya itu. Karena ayah Mone biasanya akan memberikan review yang logis. Ayah mengerti.
Ryochin dan Michi datang tak lama kemudian. Ibu menyambut mereka dan meminta Ryochin duduk. Mone menemui kakek mengabarkan kalau Ryochin dan ayahnya datang, tapi kakek tidak berniat menemui mereka. Mone bertanya apakah kakek tidak akan kesana?
Kakek mengatakan kalau ini masalah keduanya dan biarkan mereka menyelesaikannya, kalau pun ia ada disana dia juga gak bisa mengatakan banyak hal. Kakek menatap foto-foto peternakan tiram yang rusak karena tsunami dan mengatakan pada Mone kalau ini sudah 9 tahun. Mone mengerti.
Ryochin melihat surat kematian ibunya di meja dan ia langsung menatap Michi. Michi tidak mengatakan apapun. Ryochin sudah menduga ini pembicaraan berat dan ia duduk agak awkward, agak jauh dari ayahnya. Ayah Mone protes, apa yang dilakukan Ryochin, ia meminta Ryochin duduk disamoing ayahnya karena ini adalah pembicaraan tentang keluarga mereka. Ryochin mengerti.
Ayah Mone mulai menjelaskan semuanya, jika menyerahkan surat itu, mereka akan dapat uang kompensasi dan ayah Ryochin ingin menggunakan uang itu sebagai uang muka untuk peminjaman di bank, agar Ryochin bisa beli kapal. Ryochin terkejut dan langsung menatap ayahnya. Ayah mengatakan kalau ini adalah jalan mudah mendapatkan uang dan ibu juga pasti akan senang.
Ayah Mone menanyakan bagaimana perasaan ayah Ryochin, apakah ayah sudah bisa melepaskan Ibu Ryochin. Ia tidak mau jika ayah Ryochin setengah-setengah mengenai hal ini hanya untuk mendapatkan uang. Ayah Ryochin terdiam. Ia teringat malam dimana Ryochin terjebak badai. Karena ayah diam saja, Ryochin jadi khawatir dan bertanya apakah ayahnya baik-baik saja. Ayah hanya mengangguk.
Ia kemudian berterima kasih pada Ryochin dan Ryochin bingung. Ayah mengatakan saat kapal Ryochin terjebak badai, ia akhirnya menyadarinya. Saat itu ia berdoa agar ibu Ryochin jangan membawa Ryochin. Saat itu ia benar-benar takut. Ia takut istrinya akan membawa Ryochin bersamanya dan itu membuatnya memohon agar istrinya mengembalikan Ryochin padanya. Kemudian ia menyadari kalau istrinya sudah tidak ada di dunia ini, karena itu ia memohon seperti itu. Ia menyadari kalau istrinya tidak akan kembali. Semuanya mendengarkan hal itu dengan baik, hanya ibu yang kelihatan tersenyum karena ia lega akhirnya ayah Ryochin bisa merelakan istrinya.
Ayah Mone kemudian meninggalkan keduanya, ia ingin ayah dan anak itu berbicara berdua mengenai perasaan mereka.
***
Akhirnya, setelah 9 tahun, ayah Ryochin bisa melepaskan sang istri yang amat ia cintai. Ia menyadari betapa ia juga mencintai anaknya dan tidak ingin anaknya pergi meninggalkannya. Selama ini hubungan keduanya awkward banged sebagai ayah dan anak. Ayah yang nggak bisa move on dan anak yang berfikir dia nggak akan bisa bahagia.
Keluarga Nagaura memang dekat banged sama keluarga Oikawa, hubungan keluarga mereka tu keren banged meski cerita masa lalu cuma bisa kita bayangkan dari cerita ayah dan ibu. Kalau di asadora tahun 2010an, kemungkinan Mone akan dipasangkan dengan Ryochin sih 😂😂😂
ini ayah kok gak sadar ya, kalau Michi sama Ryochin itu deket.
BalasHapuskalau ke Mone ayah sampe gak rela. aku penasaran gimana ekspresi para ayah melihat Ryochin dan Michi