Sesuai dengan prediksi Mone, badai terjadi di daerah Kesennuma pada sore harinya. Angin kencang dan cuaca buruk mulai terlihat sekitar pukul 4 sore. Padalah masih jam 4 sore tapi suasananya sudah kayak jam 6 sore. Jiro-san menghubungi Mone yang sudah ada di Hamarain, mengatakan ia sudah mengontak semua kapal dan mereka bersiap kembali ke pelabuhan, kira-kira butuh waktu 1 jam, semua kapal akan kembali ke pelabuhan. Mone lega mendengarnya. Jiro-san mengatakan kalau semuanya sesuai dengan apa yang dikatakan Mone dan berterima kasih pada Mone.
Mone kemudian menghubungi Michi yang ada di kedai kopi menunggu Ryochin, Mone mengatakan pada Michi kalau kapal Ryochin akan kembali 1 jam lagi. Michi mengerti dan berterima kasih pada Mone. Mone mengatakan kalau Michi pasti sudah lama menunggu. Tapi Michi mengatakan ia mengerti, begitu memasuki laut, cuaca bisa beruba-ubah tak menentu dan tidak tahu kapan kapal bisa kembali, jadi ia sudah terbiasa. Mone mengatakan apakah Michi baik-baik saja dan Michi mengatakan ia baik-baik saja, hanya 1 jam lagi, ia bisa menunggu selama itu. Mone mengerti.
Malam itu, angin dan hujan kelihatan semakin kencang. Mone masih bekerja di Hamarain malam itu karena penanggung jawab radio meminta radio siaran sepanjang hari. Cuaca sedang buruk dan perasaan juga gloomy, jadi Takahashi-san datang juga untuk siaran yang lebih ceria, menghilangkan keresahan hati pendengar karena badai. Penanggungjawab sampai bilang kalau badai ternyata bisa dijadikan bisnis juga.
Saat itu Mone tiba-tiba mendapat telpon dari Jiro-san yang mengatakan kalau ada 1 kapal lagi yang belum kembali, dan itu adalah kapal yang ditumpangi Ryochin. Mone terkejut mendengarnya.
Pukul 7.25 malam, Mone menelpon Nosaka-san di Weather Experts. Kapal Ryochin terjebak badai dan tidak bisa keluar, Mone punya lokasi kapalnya dan ia mengatakan pada Nosaka melalui telpon agar Nosaka bisa menganalisisnya. Nosaka mengecek data cuaca dari BMKG dan tinggi ombak sudah mencapai 4.7 meter dan ia juga merasa kalau ini masalah angin jadi sebaiknya mereka menghubungi Uchida juga. Selagi Nosaka menghubungi Uchida, Mone menghubungi adiknya, mengabarkan kalau kapal Ryochin tidak bisa kembali karena terjebak badai. Michi mencoba tenang saat ia bertanya bagaimana keadaan kapal dan kemudian ia terdiam mengingat pertemuan terakhirnya dengan Ryochin waktu itu. Mone juga menghubungi keluarga dan teman-temannya. Keluarga Mone di rumah sangat khawatir, Mitsuo juga tak lama kemudian datang ke rumah keluarga Nagaura. Mereka juga sudah menghubungi ayah Ryochin.
Kemudian Mone menelpon Nosaka lagi dan Uchida sudah ada disana menganalisis angin. Saat itu jam 9 kurang 15 menit. Tinggi ombak sepertinya sudah mencapai 5 meter dan itu adalah situasi berbahaya bagi kapal untuk bergerak dan mereka menyimpulkan hal ter-aman yang bisa dilakukan adalah tidak bergerak selama 6 jam sampai badainya pergi. Kalau menurut Uchida, meski sulit diam di tempat dengan ombak setinggi itu, tapi itu adalah jalan terbaik saat ini, karena kalau bergerak juga berbahaya. Nosaka bertanya pendapat Mone dan akhirnya Mone setuju dengan Uchida. Ia kemudian menutup telpon untuk memberitahu Jiro-san mengeani hal ini. Saat mereka berdiskusi masalah itu, Asaoka datang dan bertanya apakah ini masalah badai di Tohoku. Nosaka membenarkan dan mulai menjelaskan kalau salah satu kapal kenalan Mone tidak bisa kembali karena terjebak badai, lalu mereka mulai menganalisisnya bersama-sama.
Di Serikat Perikanan Kesennuma sedang sibuk karena kapal itu. Banyak keluarga dari nelayan yang kapalnya terjebak datang ke serikat perikanan untuk menanyakan keselamatan keluarga mereka, karena hanya dari sana mereka bisa menghubungi kapal secara langsung. Mone menghubungi Jiro-san mengatakan padanya kalau ombak terlalu tinggi dan sangat berbahaya jika bergerak, jadi ia meminta Jiro menyampaikan pada kapten kapal untuk diam di tempat selama 6 jam, dalam 6 jam badainya akan mulai menghilang, jadi itu adalah jalan paling aman untuk sekarang ini.
Michi datang saat Mone sedang sibuk di ruangannya. Yang melihat kedatangan Michi saat itu adalah Yuto. Yuto menyajikan teh untuk Michi dan kemudian ia mendapat telpon dari Asumi di Tokyo. Asumi kelihatan sangat khawatir dan menanyakan masalah kapal Ryochin yang belum kembali. Yuto mengatakan kalau serikat perikanan sedang menghubungi kapal, menanyakan kondisi disana, Mone juga sedang berusaha sebisa mungkin. Asumi mengerti, itu sebabnya Uchida tadi pergi ke kantor padahal sudah malam.
Serikat Perikanan semakin ramai dengan kedatangan keluarga awak kapal nelayan itu. Salah satunya adalah ayah Ryochin. Ayah Ryochin dulunya adalah anggota serikat perikanan dan mungkin sejak tsunami dia tidak pernah kesana lagi. Kelihatan banged kalau keduanya saling kenal tapi karena sudah lama tidak bertemu, mereka terlihat awkward satu sama lain. Jiro meminta ayah Ryochin masuk dan ayah bertanya bagaimana situasinya. Jiro menjelaskan kalau mereka bisa menghubungi kapal dan juga sedang berusaha membantu. Ayah Ryochin kemudian meminta izin untuk bicara dengan kapten kapal dan Jiro mempersilakannya. Ayah Ryochin kemudian bicara dengan kapten kapal melalui radio dan kapten kapal langsung mengenali ayah Ryochin saat ayah mengatakan ini adalah Shinji. Ayah Ryochin kemudian memberikan saran pada kapten kapal untuk mengubah arah haluan ke barat dan diam di tempat, sekitar 6 jam lagi ombak akan melemah dan saat itu mereka bisa bergerak kembali ke pelabuhan. Kapten mengerti. Ayah hanya mengatakan hal itu, kemudian membungkuk pada semuanya karena sudah merepotkan.
Mone baru sadar kalau adiknya dan Yuto ada disana, ia kemudian keluar dan meminta mereka jangan khawatir karena serikat perikanan bisa menghubungi kapal melalui radio. Tiba-tiba Michi mengatakan kalau seharusnya ia mengatakannya lebih awal. Meminta Ryochin untuk berhenti. Baik itu menjadi nelayan, tentang kapal, tentang laut. Juga mengenai hubungan mereka, mereka seharusnya tidak terlalu terikat satu sama lain. Michi menangis mengatakan pada kakaknya kalau ia sama sekali belum mengatakan apapun pada Ryochin.
Mone yang melihat adiknya seperti itu, merasa kalau ia harus melakukan sesuatu lagi. Ia kembali ke ruangan dan menelpon Nosaka dll karena ia tidak sabar, berharap ada yang bisa ia lakukan untuk membantu. Mone mulai tergesa-gesa bicara, ia tak sabaran bertanya pada Nosaka apakah mereka bisa menghubungi kantor pusat menanyakan apakah ada kapal penangkap ikan besar yang sedang tidak beroperasi atau Penjaga Pantai Jepang masih tidak aktif. Mungkin Mone ingin meminta tolong mereka untuk membantu kapal Ryochin dkk, karena kalau kapal gede kan bisa melalui ombak setingkat itu. Mungkin lho ya.
Nosaka meminta Mone untuk tenang, tapi Mone tidak bisa tenang, karena itu Asaoka mengambil alih telpon. Asaoka mengingatkan pada Mone bahwa mereka tidak boleh terlalu percaya pada kekuatan mereka. Mone terdiam. Asaoka melanjutkan, ia mengingatkan kalau mereka bukan tuhan. Mereka bisa memprediksi masa depan hanya dengan mengumpulkan dan menganalisis data ilmiah. Mereka tidak bisa memanipulasi masa depan yang tidak pasti seperti yang mereka inginkan.
Mone mengatakan ia mengerti, tapi...
Asaoka melanjutkan kalau mereka (Asaoka, Uchida, Nosaka) memiliki banyak pengalaman di mana mereka hanya bisa berdoa. Ia mengatakan kalau Mone sudah melakukan yang terbaik. Dan tidak ada lagi yang bisa mereka lakukan.
Mone terdiam menahan air matanya dan akhirnya ia mengerti.
Mone keluar dari ruangannya. Michi yang melihat kakaknya langsung menangis, ia berlari dan memeluk Mone. Mone hanya bisa menenangkannya dengan menepuk-nepuk punggungnya. Yuto tampak cemas. Asumi menangis sambil berdoa di Tokyo. Mituso berdoa di rumah keluarga Nagaura. Kakek dan ibu cemas. Ayah Mone menatap ke luar jendela sambil bergumam kesal, apakah kamu juga akan mengambil Ryo?
Sementara itu ayah Ryochin ada di pelabuhan, menatap laut yang gelap di dalam mobilnya di tengah badai.
4 Januari 2020, pukul 3.02 subuh, Mone, Michi dan Mitsuo masih di Hamarain. Anggota Serikat Perikanan juga menunggu kabar dengan cemas. Lalu tiba-tiba mereka mendapat telpon. Mone juga mendapat telpon dari serikat perikanan dan ia terlihat terkejut.
***
Tuh kan, menyesal kenapa nggak dari dulu ngomongin itu?
Kalau ada kesempatan memang sebaiknya langsung dibicarakan saja, jangan nunggu nanti dan nanti. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi besok. Tapi tenang saja, Ryochin akan baik-baik saja, hanya saja setelah itu apa yang akan terjadi, kita tunggu saja. Sayangnya masalah Ryochin dan Michi ini nggak akan selesai minggu ini, masalah mereka baru akan selesai minggu depan dan sebenarnya itu membuatku agak kesal sih, kenapa dipanjang-panjangin gini. Soalnya pengen gitu membahas Mone dan Suganami di dua minggu terakhir lol.
Aku bersyukur Mone punya senior seperti Nosaka dan Asaoka yang sudah punya banyak pengalaman mengenai pekerjaan mereka. Bahwa pekerjaan mereka hanya sebatas memberitahu, mereka tidak bisa melakukan sesuatu dengan hal itu. Dan sebenarnya itu juga yang membuat Asaoka sedikit khawatir saat Mone memutuskan untuk bekerja langsung dengan melihat wajah masyarakat. Karena ya kemampuan mereka ada batasannya. Mereka tidak bisa terjun langsung seperti dokter atau pemadam kebakaran atau yang lain, karena pekerjaan mereka ya sebatas memberitahu dan memberi saran saja. Dan lawan mereka adalah alam yang benar-benar tidak bisa diprediksi 100%.
untung ada asaoka yg nasehatin mone. kalo gak mungkin Mone akan mengalami hal yang terjadi pada Suganami
BalasHapus