Malam itu adalah malam natal dan Mone punya banyak sekali hal yang ia pikirkan. Suganami sensei menelpon tapi entah kenapa Mone ragu dan tidak bisa mengangkat telponnya. Suganami juga bingung kenapa Mone tidak mengangkat telponnya, terutama ini malam natal. Sepertinya sih Mone nggak pernah nggak mengangkat telpon Suganami, makanya Suganami agak gimana gitu.
Setelah HP Mone berhenti berdering, Mone kemudian Mone mengirim pesan melalui LINE. Ia meminta maaf karena tidak bisa mengangkat telpon Suganami, karenn jika ia mendengar suara Suganami sekarang maka ia akan merasakan perasaan yang tidak bisa ia pikirkan saat ini.Untuk sementara ia memikirkannya sendiri. Mone kemudian melanjutkan kalau ia kembali ke pulau untuk melakukan pekerjaan yang bisa membantu orang lain, dengan langsung melihat wajah mereka, tapi apa yang ia lakukan sekarang ini justru mematahkan semangat orang-orang. Ia mengatakan kalau ia tidak bisa mendatangkan hujan, ia juga tidak bisa mengubah arah angin atau membantu agar tangkapan ikan nelayan menjadi banyak. Ia tidak punya solusi yang tepat apa yang harus dilakukan selanjutnya. Mone mengatakan di hadapan alam, dia tidak bisa melakukan apapun.
Suganami yang membaca pesan Mone terdiam dan berfikir sambil menatap langit-langit ruangannya. Ia kemudian menjawab pesan itu, kamu memutuskannya sendiri bukan? Atau kamu ingin kembali ke Tokyo?
Mone yang melihat balasan Suganami langsung membalas pesannya, Aku ada disini.
Mone meneteskan air mata dan ia mencoba menjadi kuat.
Tahun baru 2020.
Michi dan Ryochin berjanji bertemu di kedai kopi. Tapi Ryochin kelihatannya terlambat dan bertanya apakah Michi sudah menunggu lama. Michi mengatakan ia tidak menunggu lama, setelah mengirim pesan ke Ryochin ia langsung ke kedai itu. Ryochin melihat minuman Michi sudah kosong, tandanya Michi memang sudah lama menunggunya. Ryochin kemudian bertanya apakah Michi mau pergi ke hatsumode (berdoa di kuil saat tahun baru), mereka bisa pergi sekarang, tapi Michi menolak. Akhirnya Ryochin duduk. Michi bertanya pada Ryochin kapan kira-kira Ryochin akan kembali ke darat, karena Ryochin akan berangkat dengan kapal besok. Ryochin mengatakan kalau ia akan kembali ke darat sekitar tanggal 3. Michi berharap Ryochin menangkap banyak ikan dan Ryochin juga berharap begitu, sepertinya sih sedang musim ikan meguro/sauri/sanma. Kemudian Michi mengatakan setelah Ryochin kembali, ia ingin membicarakan sesuatu dengan Ryochin. Ryochin bertanya apaakh Michi ingin menanyakan sesuatu? Michi membenarkan dan Ryochin mengerti.
*Kenapa nggak langsung tanya aja sih XD
Saat Michi kembali ke rumah, ia berbicara dengan Mone. Michi mengatakan kalau ia sudah berjanji dengan Ryochin untuk bertemu pada siang hari tanggal 3 Januari 2021 untuk bertemu di pelabuhan setelah Ryochin kembali ke darat. Mone mengerti.
Tanggal 3 Januari, pukul 11 pagi. Mone bekerja di Hamarain dan kepikiran dengan data cuaca yang ia lihat di monitor. Dari grafik cuaca memperlihatkan tekanan udara yang rendah di Kesennuma. Ia bahkan sampai menelpon Nosaka-san untuk memastikan data di kantor utama. Apa yang Mone khawatirkan itu berbeda dengan apa yang dilaporkan BMKG pada pukul 11 dan Nosaka meminta Mone menunggu laporan cuaca pukul 5 sore. Tapi Mone merasa itu akan terlambat dan ia pikir ia akan membandingkan data cuaca dengan yang akan rilis pada pukul 1 siang saja. Nosaka mengerti, mereka akan mengecek data jam 1 juga di kantor.
Pukul 1 siang, Mone mengkhawatirkan Michi yang akan bertemu dengan Ryochin, karena Michi mengatakan Ryochin akan kembali ke pelabuhan saat siang hari itu. Lalu ia mendapat telpon dari Nosaka di kantor mengatakan kalau data yang dikatakan Mone cocok dengan data BMKG dan memperbolehkan Mone untuk menyiarkannya di radio (kayaknya data tekanan rendah yang berbahaya gitu). Pukul 1.30 siang, Mone menyiarkan di radio mengenai cuaca yang akan memburuk dan memperingatkan pendengar, bahwa akan datang angin yang cukup kencang yang membuat mereka nggak akan bisa menggunakan payung di luar rumah. Mone bahkan sudah membuat list siapa saja yang harus ia hubungi, memperingatkan mereka secara langsung bahwa cuaca akan buruk mulai sore hari dan berbahaya untuk keluar malam hari. Mone juga menelpon pemadam kebakaran dan lain-lain. MOne kemudian menelpon Jiro-san di serikat perikanan, meminta Jiro-san menghubungi para pelaut yang sedang menangkap ikan, untuk segera kembali ke pelabuhan karena cuaca akan memburuk. Tapi seperti biasa, Jiro mengatakan kalau Mone ini keras kepala, padahal sudah berkali-kali ia menjelaskan mereka nggak butuh informasi cuaca seperti itu, karena nelayan menggunakan naluri mereka. JIro menutup telponnya.
Mone tidak menyerah, ia datang langsung ke serikat perikanan dan membuat Jiro ternganga.
Mone meminta maaf karena kedatangannya tiba-tiba, karena ia pikir lebih mudah menjelaskan jika bertemu langsung. Mone datang kesana pukul 2 siang dan Mone mulai menjelaskan lagi informasi cuaca buruk yang ia prediksi, mengatakan setinggi apa anginnya, setinggi apa ombak yang disebabkan angin itu. Akan sulit menavigasi kapal dalam keadaan cuaca buruk seperti itu. Cuaca akan berubah dalam waktu singkat. Semuanya diam saja dan menghela nafas.
Mone mengatakan ia sama sekali tidak mengerti mengenai penangkapan ikan ataupun kapal, tapi ia adalah peramal cuaca, setidaknya ia mengerti mengenai cuaca. Ia juga sudah membandingkan data dengan BMKG dan daerah Sanriku termasuk daerah yang berbahaya.
Jiro-san kemudian bangkit dari tempat duduknya dan Mone mengatakan kalau ia tahu mereka tidak percaya padanya dan ia juga tidak bisa melakukan apapun.
Jiro berkomentar lagi kalau Mone benar-benar gigih. Mone meminta maaf. Ia mengatakan meski data yang di dapat sama, sekarang dan 3 jam lagi, tapi bergerak sekarang dan bergerak 3 jam lagi itu akan sangat berbeda.
Jiro-san berfikir dan kemudian ingat bagaimana prediksi Mone tentang hari awabi waktu itu benar dan kali ini ia memutuskan untuk menyalakan radio, memanggil kembali kapal-kapal yang sedang berlayar. Mone lega dan sangat berterima kasih. Tapi Jiro mengingatkan Mone ini bukan karena ia mempercayai Mone sepenuhnya. Mone mengerti.
***
Mendapat kepercayaan orang lain memang sesulit itu, apalagi ada di industri jasa seperti Mone. Apalagi Mone masih muda dan dianggap tidak berpengalaman. Ya bagi Jiro dkk mereka lebih berpengalaman kalau berhadapan dengan laut, karena itu pekerjaan mereka bertahun-tahun. Tapi Mone cukup gigih, ia memang nggak mengerti apa-apa tentang kapal tapi ia tahu cuaca, ia percaya diri jika berhubungan dengan cuaca.
Aku menyukai komunikasi Mone dan Suganami sensei. Awalnya sempat khawatir kok Mone tidak mau mengangkat telpon Suganami, ternyata itu karena Mone merasa masalah ini harus ia selesaikan sendiri. Dan pertanyaan Suganami apakah Mone ingin kembali ke Tokyo, menusuk Mone sih aku rasa. Karena bagaimanapun ia sekarang ada di Kesennuma, ia mencoba melakukan pekerjaan dengan baik disana. Hanya karena nggak berjalan lancar dan ia kembali ke Tokyo, maka itu sama saja dengan melarikan diri seperti yang ia lakukan 6 tahun lalu.
Masalah Michi dan Ryochin ini nggak selesai-selesai, padahal mereka diberikan banyak kesempatan untuk membicarakan hal itu. Kenapa harus nunggu Ryochin selesai nangkap ikan? Apakah biar lebih dramatis? LOL.
Aku sih ya, merasa kalau Ryochin ini memang niat mau menikahi Michi, tapi dia belum bisa melamar anak orang kalau dia kerjanya cuma jadi anak buah kapal aja. Makanya dia pengen cepat-cepat beli kapal, supaya dia bisa menghalalkan anak perempuan orang lain. Dia bukannya nggak tahu kekhawatiran Michi, buktinya saat Michi mengatakan dia ingin membicarakan sesuatu, Ryochin tahu kalau maksud Michi adalah menanyakan sesuatu.
Tapi ya, ini cuma tebakan kalau memang si Ryochin ada niat mau menikahi Michi ya.
Kalau misalnya alasannya bukan itu. aduh, aku angkat tangan deh. Kasihan banged Michi selama ini.
dugun dugun dugun besok adalah puncaknya.
BalasHapuskalau gak ada drama gak seru sih wkwkwk
sengaja diulur ulurin biar besok emosinya dapat semua. ayok pengen besok. ayo cepet liburan awal tahun
kangen Sensei, selama tiga minggu sensei megang HP teros hahaha