Sinopsis Okaeri Mone Episode 106
Ayah menyetujui rencana ibu untuk membuka guest house lagi, tapi untuk sementara mereka hanya akan membuka penginapan untuk anak-anak pulau saja. Hanya saja, semua persiapannya ia serahkan pada Mone dan Michi, itu membuat Michi mengeluh mengatakan kalau rencana ayah bagus tapi kenapa menyuruh mereka yang mengerjakannya. Michi dan Mone kemudian istirahat sambil minum teh hangat. Mone bertanya pada Michi mengenai pembicaraan mereka waktu itu. Michi mengatakan saat itu pikirannya kacau jadi ia mengatakan hal-hal aneh. Michi saat itu bingung mau memilih apa, antara penelitian, keluarga atau Ryo. Mone mengatakan pada Michi, pertama-tama apa yang ingin Michi lakukan. Michi kemudian mengatakan kalau ia ingin bicara pada Ryochin. Jika ia belum bicara dengan pada Ryochin untuk memperjelas hubungan mereka, maka ia tidak bisa memutuskan apapun. Mone mengerti. Michi kemudian mengajak kakaknya masuk karena dingin sekali diluar, biar ayah saja yang melanjutkan nanti. Mone setuju dan saat mereka akan masuk, ada yang bertamu ke rumah.
Itu adalah Ryochin dan ayahnya yang datang untuk memberi salam/berdoa untuk peringatan kematian nenek yang ke-7. Mereka tidak bisa datang lebih awal karena Ryochin baru tiba dari berlayar. Mone mengerti dan memanggil ibunya. Ibu menyambut mereka dengan bahagia karena sudah lama ia tidak bertemu dengan ayah Ryochin. Sebelum masuk, Ryochin meminta maaf pada Mone atas kata-katanya waktu itu dan Mone mengatakan kalau tidak apa-apa, ia malah bersyukur Ryochin mengatakannya. Ia kemudian mengajak Ryochin dan Michi masuk ke rumah.
Ayah dan Ryochin berdoa di depan altar nenek, kemudian mereka berkumpul sambil mengobrol dan minum teh bersama-sama. Tapi Ryochin tidak ada disana. Ibu senang sekali melihat Ryochin dan ayahnya datang bersama-sama, ia yakin nenek juga pasti senang. Ryochin dan ayahnya sekarang tinggal terpisah, Ryochin tinggal sendirian di dekat pelabuhan sedangkan ayahnya juga sibuk dengan pekerjaan barunya. Hari itu ayah datang membawa strawberry yang ia rawat dan semuanya mengatakan rasanya enak sekali. Ayah Ryochin sekarang bekerja di perkebunan stroberi milik kenalannya yang meminta tolong padanya untuk membantu, ia senang sekali saat kenalannya itu mengatakan kalau ia sangat terbantu dengan kedatangan ayah Ryochin. Ia juga menyadari betapa menyenangkannya menumbuhkan sesuatu. Kakek tertawa dan mengatakan kalau itu memang menarik dan menyenangkan, karena kakek juga bekerja dengan menumbuhkan sesuatu, yaitu tiram.
Saat semuanya mengobrol, Ryochin menemui ayah Mone diam-diam. Ia memperlihatkan rencana budget pada ayah Mone, karena Ryochin berencana membeli kapal. Ayah mengeceknya dan mulai menganalisis. Untuk membeli kapal bekas yang harganya 30 juta yen dan ayah mengatakan setidaknya butuh 6 juta yen untuk uang muka. Ryochin mengerti dan ia berfikir kemudian mengatakan sepertinya bulan depan ia bisa memenuhi itu. Ayah terkejut mendengarnya karena Ryochin ternyata punya tabungan 5.5 juta yen. Ayah mengatakan kalau Ryochin tidak perlu buru-buru tapi Ryochin mengatakan pemilik kapal yang ia beli tidak mau menunggu lama. Karena itu kenalan ayahnya dan ayahnya sepertinya menyukai kapal itu, jadi ia ingin membeli yang itu. Ayah menatap kesungguhan di mata Ryochin. ayah kemudian mengingatkan kalau kapal ini akan menjadi kapal Ryochin dan Ryochin mengatakan ia tahu akan hal itu.
Ayah berdiri dan mengatakan pada Ryochin kalau dia dan ayahnya sudah lama tidak bertemu, kenapa Ryochin malah bicara padanya, bagaimana jika mengobrol sambil membicarakan mengenai kapal ini. Ryochin mengatakan tidak ada gunanya bicara pada ayahnya karena ayah pasti mengatakan kalau dia tidak akan naik kapal lagi.
Sementara itu di ruang tengah, ayah Ryochin dan kakek juga sepertinya membicarakan masalah kapal. Kakek meminta ayah Ryochin untuk mengakui kerja keras Ryochin. Ayah mengatakan ia mengakui kerja keras puteranya. Ibu kemudian mengatakan kalau ia tahu ini bukan hal yang seharusnya ia katakan, tapi Ryo-kun....
Ibu ingin mengatakan sesuatu tentang Ryochin, tapi ayah Ryochin menghentikan ibu dan mengatakan kalau ia tahu. Ia meminta maaf dan mengatakan kalau ia dan Ryochin, cara berfikir mereka berbeda.
Ayah juga meminta maaf karena ia jadi mengobrol lama bersama mereka. Ibu mengatakan tidak apa-apa, nanti ayah bisa datang lagi mengobrol.
Ryochin dan ayahnya akan pulang. Ayahnya sepertinya sudah ada di halaman dan Ryochin baru keluar dari rumah bersama Michi, ia mengatakan ia sangat tidak keren datang dengan mobil ayahnya. Ia bertanya-tanya apakah ia harus membeli mobil tapi Michi mengatakan nggak perlu, soalnya Ryochin ingin membeli kapal. Michi kemudian ingin membicarakan masalah ayah Ryochin tapi Ryochin mengatakan mereka baik-baik saja. Hari ini dimobil mereka juga membicarakan banyak hal. Michi mengkhawatirkan masalah kapal dan Ryochin mengatakan nggak apa-apa, ia akan melakukannya dengan baik. Michi mengerti. Ryochin mengatakan pada Michi tak perlu mengantarnya. Mone sejak tadi mendengarkan pembicaraan keduanya diam-diam dan ia muncul saat Ryochin akan pergi, mengatakan kalau ayah Ryochin sudah menunggu di mobil. Ryochin mengerti dan meninggalkan keduanya.
Mone melihat Michi yang sedih dan ia duduk disamping Michi. Michi mengatakan pada kakaknya kalau ia memang nggak akan bisa menanyakannya, bahkan jika ia menanyakannya, ia mungkin tidak akan menemukan jawabannya. Apapun yang ia tanya jawabannya pasti daijobu/nggak apa-apa/aku baik-baik saja. Karena Ryochin selalu menjawab begitu. Mone hanya bisa terdiam mendengarkan adiknya itu.
Pagi-pagi sekali, Mone sudah tiba di Hamarain, ia sedang telponan dengan Suganami-sensei. Suganami mengatakan kalau ia tidak bisa ke Kesennuma saat libur akhir tahun karena ia ada shift saat itu, ia menegaskan kalau ia tidak melarikan diri. Mone bingung, ia tidak mengerti maksud Suganami. Ia benar-benar tidak bisa mengambil liburan saat itu. Mone tertawa kecil dan mengatakan nggak apa-apa, ia juga sedang sibuk dengan pekerjaannya. Suganami dengan serius mengatakan kalau ia akan kesana diawal tahun. Mone terdiam. Suganami bertanya apakah Mone mendengarnya. Mone yang sejak tadi meletakkan HP di meja, langsung mengambil HP dan berbicara serius dengan Suganami. Mone mengatakan kalau ia mendengarnya dan bertanya apakah itu...
Suganami membenarkan. Mone terdiam.
Kemudian Suganami jadi resah mengatakan kalau nggak adil jika dia pergi tanpa mengatakan pada Mone dulu atau mendengarkan perasaan Mone mengenai hal ini, jika Mone memang tidak mau dia datang maka dia tidak akan datang.
Mone kemudian langsung meminta Suganami untuk datang. Ia tersenyum mengatakan kalau ia sebenarnya sangat senang.
Suganami juga senang banged, aku rasa kalau dia nggak bisa menahan diri bisa jadi Suganami melompat saking bahagianya. LOL.
Suganami mengatakan kalau yang namanya memperkenalkan diri, ia benar-benar nggak bagus dalam hal itu. Mone meminta Suganami jangan khawatir, Suganami bisa mengikutinya nanti. Suganami mengatakan onegaishimasu, karena ini bukan sesuatu yang bisa ia lakukan sendiri. Jadi ia meminta Mone untuk menolongnya nanti. Mone mengatakan kalau ia akan membantu Suganami.
Kemudian Mone mengatakan ada yang meminta tolong langsung padanya seperti ini, benar-benar sesuatu yang membahagiakan. Suganami agak bingung sih, tapi ia bersyukur kalau itu membuat Mone senang.
Keduanya tampak bahagia.
Hari itu, Mone mengunjungi serikat perikanan dimana Jiro-san menjadi ketuanya. Saat ia akan masuk ke kantor, pembicaraan mereka di dalam sepertinya cukup serius, jadi Mone menunggu di pintu. Ryochin saat itu ada di sana sedang menyajikan teh untuk para seniornya. Mereka membicarakan tangkapan ikan yang mengalami penurunan dan juga biaya bahan bakar. Mereka bertanya-tanya apakah laut sudah berubah. Ryochin menawarkan ide untuk menangkap ikan tuna sirip biru meski mereka berencana membidik ikan todak. Ini hampir liburan akhir tahun jadi sepertinya ikan tuna sirip biru memang akan banyak. Ryochin kemudian meminta izin untuk ikut juga dan seniornya sepertinya tahu kalau Ryochin sedang berusaha keras untuk membeli kapal. Mereka juga ingin membantu Ryochin, jadi mereka memperbolehkan Ryochin ikut. Ryochin sangat senang mendengarnya. Mone hanya bisa tersenyum menatap Ryochin dari pintu.
***
Ryochin benar-benar berusaha keras untuk membeli kapalnya sendiri. Ia tidak mau meminta saran pada ayahnya karena ayahnya pasti akan mengatakan ia tak mau naik kapal lagi, makanya dia berdiskusi dengan ayah Mone. Hanya saja ayah Mone juga merasa kalau Ryochin harusnya mendiskusikan ini dengan ayahnya. Dan sepertinya Ayah Ryochin juga tahu kalau Ryochin ingin membeli kapal, apakah dia sedang menyiapkan sesuatu juga untuk membantu Ryochin?
Akhirnya Suganami sensei dan Mone membicarakan mengenai kelanjutan hubungan mereka. Keduanya sama-sama sibuk tapi mereka percaya satu sama lain, nggak ada keraguan makanya mereka bertahan LDR sejauh ini. Tapi tetap saja Suganami kelihatannya khawatir Mone menganggapnya melarikan diri karena nggak pernah datang menyapa keluarga Mone. Tapi sepertinya awal tahun Suganami akan datang, dia sudah niat akan menyapa keluarga Mone. Dan tentu saja itu bukan cuma menyapa biasa, karena Suganami akan langsung meminta izin pada orang tua Mone untuk menikahi Mone. Nggak ragu sih pasti dizinkan, cuma aku penasaran apakah setelah itu keduanya akan LDR lagi? Mengingat Suganami juga masih harus bekerja di Tokyo dan Mone di Kesennuma.
Aku baca spoiler minggu ke-24 dan disana-lah D-Day bagi Suganami dan Mone. Tapi nggak ada spoiler lebih jauh apakah akan ada adegan pernikahan atau tidak. Dan sepertinya Mone akan menetap di Kesennuma. Awalnya aku pikir dia akan kembali ke Tome, tapi kayaknya Mone tetap di Kesennuma dan Suganami yang akan datang ke sana dan membuka klinik disana. Ackkkkk,nggak sabar pengen melihat akhir dari Okaeri Mone biar tenang 😃😂😂
ryochin ini memang tipe yg keras. dia masih fokus pada satu hal. dan karena itu Michi gak bisa apa2. Michi juga harus bersabar lagi. kita ini bener2 gak tau Ryochin punya perasaaan ke Michi atau ndak, jadi kemungkinan masih 50:50
BalasHapuspertama michi bakal ditolak, michi sadgirl terus pergi ke Tokyo
kedua ryochin suka Michi tapi bakalan aneh juga tiba2 mereka pacaran. kayak gada moment mereka samsek gitu, nanti keliatan hambar. karena cuma dari sudut pandang Michi terus. Ryochin masih abu2, masih trauma, ga mau membuka diri.
Untuk Sensei, gak sabar pengen minggu ke 24, tapi itu minggu terakhir. SEMOGA SAMPAI NIKAH AAMIIN. aku cuma minta salah satu scene entah itu kissu, pernikahan atau mereka punya anak. SALAH SATU AJA. TAPI KALAU SEMUANYA ADA JUGA ALHAMDULILLAH..