Keluarga Nagaura berkumpul di ruang tengah untuk mendengar cerita mengenai perasaan ibu saat gempa dan tsunami terjadi. Ibu adalah wali kelas 1 pada saat itu, ia seharusnya melindungi anak-anak itu terlebih dahulu. Tapi hanya 10 menit saja, pikirannya melayang pada Mone dan Michi. Mone yang saat itu bersama ayah di Sendai dan Michi yang di rumah hanya berdua dengan nenek. Ia sangat khawatir dan untuk sesaat itu ia melupakan semuanya dan melangkahkan kaki meninggalkan sekolah. Meski pada akhirnya ia kembali lagi ke sekolah dan tetap bersama anak-anak sampai di jemput oleh orang tua mereka. Tapi perasaannya selama 10 menit itu dimana ia berniat meninggalkan anak-anak yang lebih kecil dari Mone dan Michi membuat dia merasa bersalah. Setelah kejadian itu ia masih lanjut mengajar tapi rasa bersalah itu tetap ada dalam diri ibu sehingga ibu memutuskan berhenti. Saat itu sekolah sedang kesulitan setelah bencana terjadi dan ibu berfikir kalau alasan dia berhenti itu hanya karena ia ingin melarikan diri saja. Ibu menyampaikan perasaannya pada keluarga untuk pertama kalinya dan kelihatan banged rasa sakit yang ditanggung oleh ibu saat itu. Ayah dengan lembut mengelus punggung ibu. Ibu kemudian mengatakan pada kakek, jadi alasan dia berhenti sama sekali bukan karena dia harus merawat nenek alias dia berhenti bukan karena nenek. Kakek mengerti. Seluruh keluarga kemudian mulai ceria lagi. Kakek mengatakan kalau ia tetap pada keputusannya untuk tidak memperbaiki rak tiram yang rusak dan bertahan dengan yang ada. Kalau masalah uang, mereka akan bertahan dengan yang ada. Kali ini keluarga sama sekali tidak mengatakan apapunn lagi.
Hari itu, keluarga mengenakan pakaian berkabung, mereka baru kembali dari kuil setelah berdoa pada upacara 7 tahun kematian nenek. Yang memimpin upacara saat itu adalah Mitsuo dan semuanya membicarakan bagaimana bagusnya Mitsuo memimpin upacara dengan membacakan sutera. Ayah tidak ada saat itu karena ia pergi ke Sendai dengan Shinkansen. Mereka berempat disana kembali mengenang bagaimana nenek semasa hidupnya, nenek benar-benar seorang wanita yang lembut dan ceria. Ibu bahkan mengatakan alasan kenapa ia ingin menikah dengan ayah adalah karena nenek, melihat bagaimana hangatnya nenek, membuat ia berfikir kalau ia ingin menjadi anggota keluarga Nagaura. Meski setelah menikah ia dan ayah tinggal di Sendai untuk sementara, tapi kemudian ibu memutuskan untuk tinggal di pulau saja dan itu juga karena nenek. Saat ia mengandung Mone, nenek mengatakan kalau ibu harus tetap melanjutkan pekerjaannya sebagai seorang guru karena bagi seorang wanita yang sudah menikah, sangat sulit untuk bekerja dibidang yang disukai. Nenek tidak ingin ibu berhenti hanya karena ibu menikah dan punya anak.
Mone jadi ingat dulu ibu pernah mengatakan padanya untuk melakukan hal yang mereka sukai. Michi juga ingat hal itu. Ibu juga mengatakan kalau bukannya nenek nggak suka di pulau, tentu saja nenek suka pekerjaannya di peternakan tiram, di guest house, anak-anak, nenek menyukainya.
Kakek juga mengatakan saat ia mengenang nenek, senyuman nenek-lah yang selalu ia ingat, karena nenek selalu tersenyum dan kakek bergumam kalau ia ingin bertemu dengan nenek lagi.
Akari datang lagi ke Hamarain untuk melihat Mone bekerja. Saat itu Mone sedang menyiapkan naskah dan Akari kelihatan tertarik. Mone kemudian penasaran dan bertanya apakah Akari tertarik pada pekerjaan peramal cuaca. Akari langsung membantah mengatakan kalau ia sama sekali tidak tertarik. Mone terkejut karena ia ingat hal pertama yang Akari tanyakan adalah kenapa ia menjadi peramal cuaca, ia pikir Akari bertanya begitu karena Akari tertarik pada pekerjaannya. Tapi Akari mengatakan ia tidak tertarik dan lebih tepatnya ia sebenarnya tidak tahu apa yang ia ingin lakukan. Hal ini membuat Mone teringat lagi bagaimana dia dulu, ia juga sama seperti Akari yang tidak tahu apa yang sebenarnya ingin ia lakukan, juga bagaimana ia bertanya pada Suganami sensei alasan kenapa sensei ingin menjadi dokter. Mone tersenyum mengenang itu tapi ia tak mengatakan pada Akari kalau ia sama seperti Akari.
Akari juga mengatakan kalau ia tidak pandai belajar dan itu membuat Mone menemukan ide untuk mengajak Akari ke rumahnya pada hari minggu.
Ahri minggu, Akari datang ke rumah Mone dan ibu menemaninya belajar. Tapi ibu sudah lama nggak belajar dan kaget karena pelajaran anak SMP ternyata sesulit itu. Ibu bahkan akan menyerah tapi Akari menariknya meminta ibu jangan menyerah secepat itu. Suasann rumah keluarga Nagaura hari itu sangat ceria dan penuh tawa. Mone dan Michi lega melihat ibu kembali seperti dulu. Ayah memandang ibu dari ruangan sebelah, diam-diam tersenyum melihat istrinya itu. Saat kakek lewat, kakek dengan lucu juga memperhatikan ekspresi ayah yang menatap ibu. Kakek bertanya apakah ayah sudah mendengar alasan kenapa ibu ingin menikah dengan ayah dan ayah membenarkan. (Tentu saja ayah udah tahu, nggak mungkin ibu nggak ngasih tahu hahahaha).
Siangnya Akari akan pulang dan Mone akan mengantarnya. Akari merasa nggak enak karena dia merepotkan. Mone mengatakan kalau Akari juga menolongnya dengan datang ke rumah. Lagian, itu bukan sesuatu yang buruk jika kita terus dibantu. Akari mengerti dan ia merasa lega.
Saat Mone kembali ke rumah setelah mengantar Akari, di rumah sedang sibuk, ayah sedang melakukan sesuatu. Ibu bertanya apa lagi yang ingin ayah rencanakan. Ayah sepertinya membongkar gudang mereka dan mengeluarkan barang lama, tempat duduk dari bambu gitu. Ayah kemudian mengatakan pada ibu, untuk menjadi orang tua asuh masih sangat sulit, jadi kenapa ibu tidak mulai dengan anak-anak pulau terlebih dahulu. Ayah mengatakan kalau senyuman anak-anak sangatlah bagus.
Mendengar itu ibu sedikit terkejut dan juga bahagia, keduanya tertawa.
***
Yeii!!!
Ayah menyetujui ibu membuka guest house lagi, tapi untuk sementara penginapannya untuk anak-anak pulau saja. Bagaimanapun ayah menyukai wajah ibu yang tersenyum bahagia bersama anak-anak. Lagian ayah melarang dulu karena ia pikir itu sulit bagi ibu untuk melakukannya sendirian. Tapi kalau ibu memang bahagia melakukannya ya dia nggak akan melarang.
Masalah Michi belum berakhir nih, puncaknya adalah minggu depan sih kayaknya. Minggu dimana masalah Michi dan Ryochin akan dibahas. Ada adegan di preview memperlihatkan bagaimana Michi mengajak Ryochin bicara berdua setelah Ryochin kembali ke darat, soalnya Ryochin mau berlayar. Tapi ada badai dan kapal Ryochin tidak bisa kembali. Tapi tenang saja, Ryochin akan baik-baik saja. Sepertinya kemana hubungan Michi dan Ryochin akan dibawa, minggu depan adalah jawabannya.
Okaeri Mone akan berakhir 3 minggu lagi. Aku nggak sabar lagi pengen liat endingnya, tapi sedih juga karena drama ini akan segera berakhir. Tapi nggak sabar juga pengen nonton Come Come Everybody HAHAHAHHAHA.
yang terbaik buat Michi. kadang sebel sama Michi tapi dia gabisa dibenci semudah itu. karakter Michi lah yang paling sering ditemui di dunia nyata. yaah bentar lagi udah mau ending. ini asadora pertama yang aku ikuti karena gak sengaja liat postingan di grup jdrama. awalnya tertarik karena ada Kaya dan ternyata ada SAKAKEN MY LOVE juga
BalasHapusSama awalnya juga aku gatau itu kalo drama pagi asadora itu ada banyak, aku awalnya nonton ini karena ada kaya nya disini jadi suka juga sama sakaken.. aku ngefans banget sama kaya tiap drama atau film yg dia mainin pasti aku tonton😍, walaupun belom semua aku tonton semua sih😆,soalnya ada yg susah banget buat dicari subtitle eng/indonya salah satunya ya okaeri mone.. mungkin karna masih ongoing juga jadinya susah..
HapusSampe akhirnya aku ketemu postingan admin cherryblossom yg baik hati yg selalu update okaeri mone.. tiap hari lagi 😍😘🤗, aku mau ngucapin terima kasih baanyaak sama mimin 🤗🤗krn dh update terus awal sampe sekarang udh eps 105😍😘, postingan sinopsis okaeri mone mimin yg selalu aku tunggu2 terus tiap hari ga kerasa ya okaeri mone udh mau tamat.. semangat terua ya bikin sinopsisnya..FIGHTING😍😍 love you min 🤗🤗
Hapusaduh makasih @ambergain :)))
Hapus