***
Mone bertemu dengan seorang anak SMP misterius di Hamarain dan karena ia penasaran ia mengajak anak itu melihat-lihat dan mengobrol. Anak itu kelihatan tidak tertarik dengan Hamarain ataupun radio, ia lebih tertarik pada Mone. Ia tidak mengatakan apapun dan saat ia mulai bicara, hal pertama yang ia katakan adalah bertanya pada Mone kenapa Mone memutuskan menjadi seorang peramal cuaca?
Mone agak kaget karena tiba-tiba ditanya begitu dari seseorang yang baru ia temui. Tapi ia menjawab dengan tersenyum kalau ia ingin membantu orang lain makanya ia menjadi peramal cuaca. Anak itu bergumam mengatakan kalau alasan Mone membosankan dan hanya terdengar indah saja. Mone kemudian terdiam, teringat bagaimana Ryochin juga mengatakan hal yang sama padanya.
Anak itu meminta maaf dan Mone mengatakan tak apa-apa, karena ada yang mengatakan hal seperti itu padanya juga dan ia pikir mereka benar. Mone kemudian bertanya siapa nama anak itu dan anak itu akhirnya memperkenalkan dirinya sebagai Ishii Akari. Mone kemudian meminta maaf karena ia harus memulai siaran siang dan anak itu meminta izin untuk melihat siaran Mone.
Mone memulai siaran siangnya, membacakan ramalan cuaca siang dan juga mengenai badai kabut yang sebentar lagi akan tiba di Kesennuma. Ia juga memberitahu dimana tempat yang bagus untuk melihat badai kabut itu. Akari hanya menatap Mone saat siaran, ia juga sedikit membantu saat Mone kehilangan materinya saat siaran.
Setelah selesai siaran, keduanya duduk berdua sambil minum kopi. Akari memang tipe anak pendiam, jadi keduanya hanya duduk diam saja. Mone merasa harus mencari topik pembicaraan dan ia mulai membicarakan mengenai tempat itu, Hamarain yang merupakan tempat yang tenang dan bagus untuk bersantai. Ia juga mengatakan bagaimana kota sudah berubah selama 5 tahun ia tidak ada disana.
Akari bertanya apakah karena Mone kuliah di Sendai tapi Mone mengatakan bukan begitu, hanya saja banyak yang terjadi dan membuat dia benar-benar berpisah dengan kampung halamannya selama 5 tahun itu. Akari mengatakan kalau ia juga tidak ada disana selama 6 tahun. Mone mengerti dan mengatakan kalau mereka mungkin sama. Akari tidak yakin dengan hal itu.
Tak lama kemudian Yuto muncul disana, mengatakan pada Mone kalau Endo-san akan mengambil alih siaran sore. Mone mengerti. Akari kemudian memutuskan untuk meninggalkan tempat itu. Mone mengerti dan mengatakan pada Akari untuk main lagi kapan-kapan. Yuto menatap kepergian Akari dan bertanya pada Mone siapa dia, apakah kenalan Mone?
Mone mengatakan bukan, tapi ia penasaran pada anak itu.
Lalu Yuto mendapat pesan dari seseorang dan wajahnya berkerut, ia tak yakin dengan hal ini tapi Mone mengatakan ini adalah ide yang bagus. Ia meminta Yuto untuk percaya.
Dan ternyata yang mereka bicarakan adalah Mitsuo yang ingin menjadi DJ Radio di Hamarain. Endo-san hari itu menjadi penyiar dan memperkenalkan Mitsuo sebagai radio personality baru disana. Mitsuo memperkenalkan diri sebagai biksu di kuil ratusan tahun di Kameshima, usia 24 tahun, single, DJ Botak. Ia akan memulai siarannya dan mengajak warga untuk bicara padanya, membicarakan mengenai hidup dan bla bla bla. Mone dan Yuto memberi semangat pada Mitsuo yang sangat lancar pada siaran pertamanya itu.
Setelah siaran, Mone, Mitsuo dan Yuto mengobrol. Mitsuo puas sekali dengan perkenalannya hari ini dan Yuto mengatakan kalau pekerjaan ini mungkin cocok untuk Mitsuo. Mitsuo mengatakan kalau bicara pada masyarakat juga adalah salah satu pekerjaan seorang biksu.
Mone kemudian ingat kalau ia punya sesuatu yang ingin ia diskusikan dengan Yuto. Mone mengeluarkan proposalnya tentang pencegahan bencana. Mone kembali tentu saja bukan hanya untuk menjadi peramal cuaca lokal, tapi yang terpenting adalah mengenai pencegahan bencana. Mone ingin membuat semacam panduan evakuasi saat terjadi bencana, juga kerja sama dengan klinik setempat yang menyediakan perawatan medis home care dan lain-lain. Tapi Yuto merasa ini akan sulit karena perusahaan Mone adalah perusahaan swasta jadi akan sulit mendapatkan kerja sama dengan pemerintah setempat. Mitsuo mengatakan kalau pemikiran antara masyarakat pulau dan kota itu berbeda. Kalau masyarakat pulau biasanya lebih searah dan mudah untuk mengajak kerja sama, tapi kalau masyarakat kota itu lebih indivisual dan sulit. Mendengar itu membuat Mone menemukan ide kalau ia harus memulainya dari pulau.
Dan begitulah Mone mengumpulkan materi demi materi yang ia perlukan dan mulai mengunjungi penduduk pulau satu persatu dari rumah ke rumah untuk mendengarkan cerita mereka. Ia baru pulang ke rumah malam hari dan menceritakan pada ibu mengenai hal itu. Mone juga berencana untuk berkolaborasi dengan pemadam kebakaran dan asosiasi lingkungan. Ia akan berusaha meski agak sulit. Mone nggak bisa lama-lama bercerita dengan ibu karena ia ditelpon oleh Michi. Mone sudah janji untuk menjemput Michi karena malam itu sepertinya Michi akan minum-minum.
Michi sepertinya minum kebanyakan, ia cukup mabuk dan kalau ia membawa Michi pulang dengan keadaan seperti itu, ia takut kalau ibu akan khawatir. Makanya Mone tidak membawa Michi langsung pulang ke rumah, ia membawa Michi ke Hamarain. Mone membukakan air mineral untuk Michi dan mereka akan disana menunggu sampai Michi nggak terlalu mabuk lagi.
Dua kakak adik itu terdiam dalam gelap. Mone memulai pembicaraan dan bertanya apakah Michi minum bersama Ryochin dan Michi membenarkan. Ia bertanya lagi apakah Michi menunggu Ryochin pulang dari laut?
Michi juga membenarkan. Mereka selalu minum-minum setelah Ryochin kembali dari laut. Mone mengatakan kalau Ryochin pasti senang ada yang menunggunya pulang.
Michi tertawa sedih mengatakan kalau yang menghubungi duluan selalu dia, jika ia menelpon Ryochin pasti datang, dan bahkan meski sudah selarut ini. Michi mengatakan kalau ia tidak tahu, beberapa tahun berlalu dan ia masih tidak tahu. Ia seenaknya ada disampung Ryochin, ia memang berfikir ingin menyelamatkan Ryochin, tapi ia tidak tahu apakah Ryochin menyukainya, atau menganggapnya seseorang yang disayangi. Bagaimana jika ternyata Ryochin tidak menginginkannya?
Mone terdiam, ia teringat bagaimana Ryochin takut akan percintaan dan bahkan mengatakan kalau ia akan baik-baik saja tanpa menyukai siapapun. Karena cinta itu sangat menakutkan, mencintai seseorang dengan sepenuh hati, dan jika orang itu menghilang dari hadapan maka hidupmu akan hancur.
Michi mengatakan kalau belakangan ini ia takut dan ia tak bisa menanyakannya pada Ryochin. Ia juga bertanya-tanya apa yang ia lakukan selama ini.
Michi kemudian menatap lukisan Udagawa di ruang kerja Mone dan bertanya apakah itu laut?
Mone mengatakan mungkin saja.
Michi kemudian penasaran Apakah Natsu-san baik-baik saja dan ia bergumam Tokyo...
Kemudian ia bertanya lagi apa yang sebenarnya ia inginkan.
Mone hanya diam mendengarkan keresahan hati sang adik karena ia juga tidak punya kata-kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan adiknya itu.
***
Akhirnya episode keresahan hati Michi dibahas. Michi adalah karakter yang sangat sulit untuk diperankan. Ia karakter yang kuat dan kadang kata-katanya tajam tapi kita tak bisa membencinya. Selama ini Michi sangat mencintai kampung halamannya dan ia tak pernah berfikir untuk keluar dari sana. Tapi ia juga merasa iri pada kakaknya yang bisa melakukan dengan baik di dunia baru, menemukan hal yang disukai dan kembali dengan wajah yang ceria. Michi juga sebenarnya menginginkan hal itu. Ia yang membenci Tokyo akhirnya mempertimbangkan untuk kuliah disana karena ia ingin memperluas pengetahuan dan menantang dirinya sendiri.
Tapi dilain pihak ia juga diresahkan oleh perasaannya pada Ryochin. Ia merasa kalau ia seenaknya ingin berada disamping Ryochin, ingin membantu Ryochin, ingin selalu berada disisi Ryochin untuk menyembuhkan luka Ryochin. Tapi lama kelamaan Michi jadi ragu dan bertanya-tanya sebenarnya apa yang ia lakukan selama ini. Aku rasa itu karena nggak ada respon dari Ryochin dalam artian Ryochin menggantungkan hubungan mereka. Karena Michi merasa dia yang seenaknya selalu ada disamping Ryochin jadi dia nggak punya hak menuntut sesuatu dan itu membuatnya bingung.
Hubungannya dan Ryochin nggak jelas apa, nggak jelas mau dibawa kemana. Mereka dekat, kalau Michi nelpon ngajak jalan Ryochin selalu mengiyakan tapi nggak tahu hubungan mereka tu apa.
Intinya cewek butuh kejelasan dan kepastian sih. Kalau sejak awal Ryochin ngasih kejelasan pasti Michi nggak akan bingung dan ragu.
Jika Ryochin kehilangan seseorang seperti Michi, aku rasa dia akan menyesal seumur hidupnya. Jadi aku harap ada ending yang baik menunggu keduanya. Yang jelas aku ingin Michi melanjutkan sekolahnya ke universitas karena Michi ini berbakat, sayang banged kalau dia nggak melanjutkan ke universitas untuk memperluas pengetahuannya.
karakter Michi disini aku suka banget. dan aku juga mulai kepo dengan Makita Aju akting dia keren. tapi infonya masih minim banget
BalasHapusMakita Aju memang aktingnya bagus banged. coba nonton True Mother, keren banged
Hapuspengen nonton sebenarnya, tapi kesibukan real life terlalu berat. okaeri mone cuma 15 menit dan dramanya ringan. aku lihat sinopsisnya true mother sepertinya bakal sedih. menunggu liburan semester dulu
Hapusryochin ini anak orang digantungin. kasian wkwk. ryochin pesanku cuma satu: kalau gasuka ya tolak. kalau suka ya LDR sama Michi
BalasHapuslho kok kakak adik suka banget LDR an :v
aku berubah pikiran, michan mending lu confess aja. kalau ditolak lu bisa pergi ke Tokyo dan cari yg cowok disana. banyaaak... sukses buat Michan
Hapus