Mone dan Michi berbicara berdua di kamar Mone. Mone bertanya pada adiknya itu apakah ia boleh kembali ke sana?
Mone bertanya apa maksud Mone, apakah kembali ke Kesennuma, apakah Mone akan kembali ke pulau. Mone membenarkan. Michi kemudian bertanya lalu bagaimana dengan pekerjaan Mone di Tokyo. Mone mengatakan kalau ia akan mencari cara melakukan pekerjaannya di sini, mengusulkan pada perusahaan agar ia bisa bekerja di Kesennuma, tapi jika ditolak ia akan berhenti dari perusahaan dan tetap akan melakukan pekerjaan peramal cuaca di Kesennuma. Michi mengatakan tidak ada pekerjaan tentang cuaca di Kesennuma. Mone mengetahui akan hal itu, tapi ia tetap ingin kembali. Michi bertanya bagaimana kakaknya akan melakukan hal itu. Mone menjelaskan kalau ia sekarang mengusulkan sebuah proyek untuk memanfaatkan informasi cuaca berbasis masyarakat. Saat ia datang kesini hari ini dan yakin bahwa itu tidak salah dengan mengusulkan hal itu. Ia ingin mengurangi bencana mendadak yang terjadi di area lokal. Michi berkomentar kalau kakaknya sangat luar biasa. Mone mengingatkan bagaimana Michi juga berkonstribusi untuk penduduk lokal. Michi mengatakan ia hanya melakukan penelitian tiram dan rumput laut. Mone terdiam.
Michi bertanya kenapa kakaknya menanyakan hal itu padanya, menanyakan apakah ia boleh pulang ke rumah keluarga mereka atau tidak. Mone mengatakan kalau itu karena Michi yang selama ini melindungi keluarga mereka. Michi bertanya, jika ia mengatakan kalau kakaknya tidak boleh kembali, apakah Mone tidak akan kembali?
Mone menatap Michi terdiam. Michi kemudian bergumam pasti Mone kesulitan ia bertanya seperti itu. Tapi Mone meyakinkan kalau Michi tidak memperbolehkan ia kembali, maka ia tidak akan kembali. Michi bertanya kenapa?
Mone mengatakan karena sejak awal dia-lah yang kabur dari pulau ini. Michi menahan air matanya sambil mengatakan bukan begitu, itu karena ia tak bisa menghentikan Mone, karena ia banyak mengatakan hal kejam pada Mone. Mone teringat saat itu, Michi mengatakan kalau Mone tidak melihat tsunami makanya bisa mengatakan hal-hal dengan mudah. Saat itu Mone tidak mengatakan apa-apa dan meninggalkan adiknya itu. Michi meneteskan air mata.
Mone mengatakan saat itu ia ingin menenangkan Michi tapi ia tak bisa melakukannya, karena itu Michi tidak bersalah. Saat itu, ia sangat ingin menerima kenyataan. Tapi ia tidak bisa. Ia penuh dengan dirinya sendiri. Mone mengatakan ia ingin memulai dari awal.
Michi mengatakan pada kakaknya untuk kembali, ia tak mengerti kenapa kakaknya harus bertanya begitu padanya. Jika kakaknya ingin kembali maka kembalilah. Ia mengajak kakaknya hidup bersama-sama di pulau, di Kesennuma. Michi kemudian mengatakan kalau ia harus bekerja setelah ini, jadi ia ingin tidur sebentar. Ia kemudian meninggalkan Mone dan kembali ke kamarnya. Tapi di kamarnya Michi kembali menangis, entah itu sedih karena Mone memutuskan kembali atau sedih karena hubungan mereka jadi seperti itu, atau sedih karena ia tak menyangka Mone sebersalah itu sampai meminta izin padanya untuk kembali ke rumah keluarganya sendiri.
Mone masih diam di kamarnya, ia meyakinkan dirinya untuk kembali ke pulau, karena ia merasa dirinya masih belum bisa melakukan apapun untuk keluarganya, kampung halamannya.
Pagi itu, Semua yang membantu keluarga Mone termasuk Yuto, Mitsuo dan Ryochin sarapan di rumah keluarga Nagaura. Ayah sedang bersiap-siap akan berangkat kerja setelah mengucapkan terima kasih pada semuanya. Ia menawarkan diri mengantar mereka sekalian ia berangkat kerja. Ia kemudian meminta Mone yang sedang bekerja di dapur untuk segera kembali ke Tokyo, karena Mone punya pekerjaan di Tokyo. Ibu juga setuju karena mereka sudah baik-baik saja. Mone mengerti. Michi juga akan berangkat dan mengatakan pada kakaknya kalau ia akan mengantar Mone ke pelabuhan. Ia juga menawarkan tumpangan pada Yuto dan yang lain. Tapi Ryochin kayaknya mau pulang sama Yuto aja. Semuanya sarapan pagi dengan senyuman. Saat itu Michi mengatakan pada Mone untuk pulang saat pengangkatan Mitsuo jadi biksu nanti. Mone mengerti. Mereka berdua sepertinya masih merahasiakan mengenai Mone yang berniat kembali ke pulau.
Pagi itu Mone kembali ke Tokyo, ia baru tiba di share house sore harinya. Suganami saat itu ada di share house dan sedang mengecek hp saat Mone masuk dan memandangi punggung Suganami dengan pandangan penuh makna. (Aku benar-benar mengkhawatirkan pandangan Mone ini, seolah-olah udah kelihatan kalau dia akan menolak lamaran Suganami T_T).
Suganami akhirnya menyadari keberadaan Mone, Mone meminta maaf karena membuat Suganami menunggu. Suganami mengatakan kalau Mone pulang lebih awal dari yang ia bayangkan. Ia bertanya bagaimana disana dan Mone mengatakan ia senang ia memutuskan pergi ke kampung halamannya. Suganami lega mendengarnya. Mone melihat koper dan tas Suganami, yang artinya Suganami akan kembali ke Tome. Mone bertanya apakah Suganami akan berangkat dan Suganami mengecek jam, ia mengatakan ia masih punya sedikit waktu dan bertanya apakah Mone punya waktu, ia ingin memperkenalkan Mone dengan seseorang. Mone bingung, Suganami memintanya menunggu sebentar.
Miyata-san ternyata ada di belakang, memperbaiki boiler pemandian umum milik Natsu. Ia membutuhkan waktu 2 hari untuk memperbaiki boiler itu dan akhirnya bisa diperbaiki. Natsu senang sekali dan sangat berterima kasih pada Natsu. Miyata-san kemudian keluar dari tempat bolier dan masuk ke ruang makan dimana Mone dan Suganami menunggu. Miyata memperkenalkan dirinya pada Mone dan mengatakan ia adalah mantan pasien Suganami yang dulunya adalah pemain horn. Mone terkejut, ia menatap Suganami dan Suganami tersenyum sambil mengangguk, ia membenarkan apa yang ada dipikiran Mone, bahwa Miyata-san adalah pasien yang dulu ia ceritakan. Miyata-san berkomentar kalau ia terkejut sekali bertemu dengan sensei setelah 6 tahun, apalagi yang pertama menyapanya adalah Suganami. Ia mengatakan kalau Suganami sudah banyak berubah, karena dulu Suganami itu pendiam. Suganami tersenyum mengatakan kalau Miyata juga banyak berubah, dulu Miyata tidak seceria ini. Miyata mengatakan dulu karena ia terus kepikiran dengan penyakitnya makanya ia tidak banyak bicara.
Miyata hari itu membawa horn miliknya dan mengeluarkannya. Miyata memasang peniupnya dan mengatakan kalau hari ini ia akan tampil. Kemarin Suganami sensei mengatakan kalau ada seseorang yang ia inginkan untuk mendengarkan penampilan hornnya. Mone sudah menebak kalau itu adalah dirinya makanya ia melirik Suganami. Suganami mengatakan karena mendengar cerita Miyata kemarin, ia jadi ingin mendengarkan permainan horn Miyata. Flashback saat pertemuan pertama mereka setelah 8 tahun kemarin, Miyata menceritakan bagaimana ia mulai bermain horn lagi belakangan ini. Puteranya sangat menyukai musik, dan suatu hari ia menemukan horn di gudang. Anaknya tidak tahu mengenai penyakit Miyata dulu dan meminta ayahnya memainkan horn itu. Itu adalah pertama kalinya dalam 6 tahun Miyata memainkan hornnya, meski tak sebagus dulu ia bisa memainkan dengan baik. Anaknya sampai standing applause mengatakan sugoi sugoi sugoi.
Miyata sangat terharu, menurutnya itu adalah penampilan yang sangat memuaskan. Makanya ia mulai main horn lagi. Suganami tersenyum mendengar cerita itu.
Kembali pada masa sekarang, Miyata mengatakan makanya hari ini ia membawa hornnya, ia akan memainkan dihadapan keduanya. Mone hanya tersenyum kecil sambil melirik Suganami dan Suganami tersenyum bahagia karena hal itu.
***
Duh, senyum Mone tuh bukan senyum malu-malu bahagia gitu lho, tapi kok kayak senyuman nggak enak hati gitu. Apalagi pas Mone pertama melihat punggung Suganami, ekspresi Mone benar-benar mengkhawatirkan. Aku udah siap-siap patah hati ini 😭😭😭
Karena kalau Mone balik ke Kesennuma ga mungkin mereka nikah kan, karena Suganami di Tokyo. Kecuali mereka sepakat untuk menunda setahun dua tahun. Tapi Sensei bilang dia pengen nikah 😭
Mone merasa kalau ia kabur dari pulau karena tidak bisa melakukan apapun, karena itu ia meminta izin pada Michi untuk kembali ke pulau. Sementara itu Michi selama ini merasa ia yang membuat kakaknya memutuskan untuk meninggalkan pulau dan banyak mengatakan hal kejam. Keduanya punya rasa bersalah masing-masing. Aku harap setelah ini mereka jadi kakak adik yang benar-benar akur. Plis Michi jangan cemburu lagi sama Mone, karena bukan salah Mone kalau Ryochin suka sama dia dan lagian perasaan mana bisa dipilih-pilih 🥲
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus