Sinopsis Okaeri Mone Episode 87
***
Mone mempresentasikan idenya di salah satu program Weather Experts, yaitu ide bisnis baru dari para pendatang baru. Setelah 3 tahun bekerja di Weather Experts, akhirnya Mone mempresentasikan idenya. Idenya adalah 'Peramal Cuaca di Kota Anda, Rencana Nasional'. Mone mulai menjelaskan isi presentasinya yang intinya adalah dalam kehidupan sekarang ini, info cuaca sangat dibutuhkan tapi dalam penyampaiannya agar sampai ke masyarakat membutuhkan waktu yang lama. Tapi jika ada peramal cuaca di daerah tersebut, maka penyampaian cuaca akan lebih cepat. Misalnya banjir akibat hujan deras dan pemadaman listrik karena hembusan angin tidak dapat dicegah, tetapi jika memiliki peramal cuaca di daerah itu, mereka dapat mencegahnya. Presiden mengatakan kalau BMKG punya peramal cuaca disetiap stasiun cuaca dan stasiun TV juga punya. Tapi Mone mengatakan itu adalah berbasis komunitas, yang ia inginkan disini adalah peramal cuaca dapat melihat situasi dan kondisi cuaca dengan matanya sendiri, kemudian menyampaikan informasi perubahan cuaca pada masyarakat setempat. Mone mengatakan ia ingin peramal cuaca tersebut mengenal lebih dekat siapa yang tinggal di kota itu, pekerjaan apa yang dilakukan penduduk disana, bahkan bekerja sama dengan perawatan medis juga bisa dilakukan. Presiden cukup tertarik dengan ide Mone. Asaoka tertarik pada peramal cuaca yang bekerja sama dengan perawatan medis, itu sesuatu hal yang baru. Mone mengatakan kalau sekarang ini home medical care alias perawatan langsung ke rumah pasien sedang mengalami peningkatan dan ia juga berdiskusi dengan salah satu dokter kenalannya.
Flashback ke 2 bulan lalu, musim panas. Tentu saja dokter yang berdiskusi dengan Mone adalah Suganami-sensei. Mone memperlihatkan rencananya itu pada Suganami di share house, saat Suganami mengunjungi Tokyo. Mone dan Suganami jaraknya udah dekat banged, mereka nggak malu-malu atau awkward lagi kalau bahunya bersentuhan gitu. Awww~💓
Mone menjelaskan pada Suganami apa hubungannya peramal cuaca dan dokter yang melakukan home medical care, sesuatu seperti kalau ada pasien di salah satu rumah warga, mereka bisa mengetahui info cuaca dengan cepat, misalnya kapan ada badai, kapan hujan deras, dan dokter juga bisa mempersiapkan diri kalau mau berkunjung ke rumah pasiennya. Suganami mengerti, ia pikir itu bagus, jika ia tahu info itu maka ia bisa melakukan persiapan. Mone dan Suganami terus berdiskusi, Natsu yang duduk di bangku kasir pemandian umumnya melihat mereka sambil menggambar Mone dan Suganami, tapi lama-lama ia menjadi khawatir melihat keduanya. Natsu tidak tahan lagi dan akhirnya mulai bicara.
Natsu memanggil keduanya dan mengatakan bukankah mereka baru bertemu setelah 1 bulan berpisah? Mone berfikir dan kemudian mengatakan ini pertemuan mereka setelah 2 bulan (artinya mereka bertemu 2 bulan lalu). Mone menjawabnya dengan biasa dan itu membuat Natsu jadi agak gemes, ia mengatakan pada mereka untuk pergi jalan-jalan, makan diluar atau apa kek gitu, jangan bertemu malah menghabiskan waktu untuk mendiskusikan pekerjaan. Mone dan Suganami saling pandang dan kemudian berfikir, aku rasa mereka baru nyadar kalau itu ide yang bagus juga. LOL. 😂
Kembali ke presentasi Mone, Mone menjelaskan dengan siapa mereka bisa bekerja sama jika proyek ini disetujui, bukan hanya dengan perawatan medis, tapi juga dengan bidang lainnya, bahkan dengan warga yang tinggal sendirian, mereka bisa bekerja sama. Dua orang peramal cuaca senior juga merasa ide Mone itu bagus, karenasetiap tahun terjadi fenomena cuaca yang diluar bayangan mereka dan itu bagus sekali untuk membuat peramal cuaca lebih berguna, sangat penting mereka memberikan informasi dekat dengan masyarakat setempat. (btw mereka adalah cameo drama ini, peramal cuaca NHK). Presiden berfikir, ia mengatakan kalau itu bukan ide yang buruk, tapi itu artinya perusahaan mereka akan mengirimkan peramal cuaca mereka ke seluruh Jepang?
Mone membenarkan. Presiden mengatakan kalau mereka nggak punya sebanyak itu peramal cuaca dan mereka juga harus memikirkan kemampuan dari peramal cuaca itu sendiri, nggak bisa merekrut sembarangan orang yang tinggal di daerah tersebut. Mone sepertinya belum memikirkan sampai kesana. Asaoka bertanya apakah Mone berfikir kalau mulai sekarang peramal cuaca adalah order made? (bisa dipesan oleh konsumen?). Mone membenarkan.
Presiden kemudian bertanya, jika rencana ini disetujui, apakah Nagaura-san akan kembali ke kampung halaman?
Mone terdiam.
2 bulan yang lalu, Suganami juga menanyakan hal yang sama. Ia bertanya apakah Mone ingin kembali ke Kesennuma, makanya ia membuat ide seperti ini. Mone saat itu juga terdiam. Suganami mengatakan membuat ide seperti ini, itu artinya Mone ingin segera ke kampung halamannya dengan melakukan pekerjaann yang sama dengan yang sekarang. Suganami ingat kalau Mone selalu mengatakan ingin melakukan pekerjaan yang bisa ia lakukan di pulau kampung halamannya. Mone hanya tersenyum sambil mengatakan kalau untuk sekarang ia harus bisa melakukan pekerjaannya dengan baik di sini. Pekerjaannya menyenangkan, ada banyak yang ingin ia lakukan, tapi pada akhirnya ia tetap kepikiran kampung halamannya, meskipun ia tak tahu apa yang bisa ia lakukan.
Mone kemudian terdiam menatap Suganami, Suganami bingung. Mone mengatakan seandainya ia bisa membagi tubuhnya menjadi dua. Suganami mengerutkan kening dan berfikir, ia kemudian mengatakan Mone tidak boleh menatapnya sambil mengatakan hal seperti itu. Mone tidak mengerti. Suganami dengan serius mengatakan, jika Mone punya 2 tubuh, satu di Tokyo dan satu di kampung halamannya di Kesennuma. Artinya dalam pikiran Mone sama sekali tidak ada dirinya yang tinggal di Tome. Mone menjelaskan kalau Tome dan Kesennuma kan bisa diartikan satu daerah. Suganami kayaknya ngambek gitu dan mengatakan Mone jangan mengalihkan pembicaraan. (Sebenarnya yang Mone maksud dia mengharapkan punya dua tubuh itu adalah untuk pekerjaannya di Tokyo dan untuk Suganami di Tome, tapi Suganami tidak mengerti kayaknya. Kalau aku tebak sih, soalnya sebelum itu tatapan Mone itu pada Suganami banged.).
Suganami memanggil Mone dengan 'Momone-san' dan Mone nggak suka dipanggil begitu, ia merasa sedang dimarahi kalau dipanggil dengan 'Momone'. Mone mengatakan padahal ia sudah meminta Suganami memanggilnya Mone saja. Tapi Suganami nggak suka memanggil Mone dengan panggilan yang sama dengan yang lain, karena nggak seru. Mone juga protes kalau ia memanggil Suganami dengan 'Kotaro-san', Suganami menunjukkan wajah tidak suka (dengan menyipitkan mata). Suganami mengatakan alasannya itu karena ibunya juga memanggilnya begitu. Mone nggak peduli dan tetap memanggilnya 'Kotaro-san'. Suganami meminta Mone berhenti dan mengatakan untuk menyudahi ini, mengajak Mone segera pergi. Mone mengerti dan keceplosan memanggil Suganami dengan 'sensei' lagi. Suganami kayaknya memang lebih suka dipanggil sensei, jadi ia bilang nggak masalah jika Mone memanggilnya begitu, tapi Suganami tetap memanggil Mone dengan Momone-san 😂
Akhirnya Mone menyerah mengatakan terserah Suganami saja mau memanggil apa 😂😂😂
Tim Cuaca sedang rapat dengan Satoko-san. Sepertinya ada badai yang sedang mendekati Jepang dan mereka akan memberitakan itu, itu membuat relay corner Mone akan terpotong, Mone mengerti. Satoko kemudian mengajak Riko untuk ikut dengannya, mereka akan bicara berdua dan itu membuat Mone dan Riko kaget, mereka berfikir kalau ada masalah lagi dengan siaran Riko. Tapi Satoko mengatakan ini adalah pembicaraan yang bagus dan keduanya lega mendengarnya. Riko tertawa kenapa Mone juga ikutan nervous dan Mone mengatakan itu karena ia selalu kepikiran dan mengkhawatirkan Riko. Mone kemudian permisi untuk pulang dan saat ia akan pulang, ia mendapat pesan dari Michi yang menanyakan apakah pekerjaan kakaknya sudah selesai, karena ia ingin menelpon. Mone heran kenapa tiba-tiba.
Riko berbicara berdua dengan Satoko-san. Ia menunjukkan wajah terkejut saat mendengar apa yang Satoko katakan, ia sampai nggak bisa mengatakan apapun. Jadi, Satoko meminta Riko untuk mengikuti audisi menjadi main caster di salah satu Stasiun TV di Sendai. Awalnya Satoko berfikir Riko nggak terlalu excited karena itu TV lokal, bukan TV Nasional. Tapi Riko mengatakan bukan begitu, ia cuma kaget saja. Satoko mengatakan kalau ia mengenal orang dari stasiun TV itu dan sebenarnya sudah lama dia meminta ia mengawasi Riko untuk menjadikannya main caster suatu hari nanti. Ia mengatakan Riko harus mengikuti audisi dan juga Riko harus memikirkan karirnya, apakah dia mau tetap di TV Nasional sebagai weather forecaster atau di TV lokal sebagai main caster. Riko mengerti, ia mengatakan pada Satoko kalau pembaca berita utama adalah impiannya. Tentu saja Riko mengatakan kalau ia tak akan melewatkan kesempatan ini dan meminta Satoko membiarkannya untuk ikut audisi. Satoko mengerti dan ia akan menghubungi Riko lagi. Riko sangat berterima kasih karena Satoko benar-benar menjaganya. Satoko mengatakan berterimakasih-lah padanya jika ia sudah lulus audisi nanti. Riko mengerti.
Mone menelpon Michi dan sepertinya ada masalah dengan orang tua mereka. Michi mengatakan ini bukan pertengkaran, hanya saja ibu kelihatan agak sedih karena tidak menyangka ayah akan menolak keinginannya. Michi mengatakan kalau ibu berencana membuka kembali guest house mereka dan ia pikir itu ide yang bagus. Mone penasaran kenapa ayah menolaknya.
Flashback saat Michi dan kakek sedang bekerja, saat itu-lah ayah dan ibu membicarakan hal itu, rencana ibu untuk membuka guest house lagi (rumah keluarga Mone dulunya adalah guest house di pulau). Dan ayah menolak rencana ibu itu. Ibu mengatakan bukankah ayah senang kalau rumah menjadi ramai dan ayah mengakui hal itu, tentu saja ia senang kalau ibu ingin membuka kembali guest house, pekerjaan yang dulu sangat nenek sukai. Tapi ia tidak bisa membiarkan ibu melakukannya sendirian. Michi punya pekerjaan sendiri, ia juga dan mereka tak akan bisa membantu ibu. Peternakan tiram kakek juga akhirnya bisa normal lagi, ia ingin ibu tetap membantu kakek disana, karena kakek juga sudah tidak muda lagi, ia mengkhawatirkan kakek. Ibu mengerti meski ia kelihatan cukup sedih.
Kembali ke Michi dan Mone, Michi mengatakan melihat ibu begitu, Michi merasa kasihan. Kalau mengenai peternakan kakek, ia bisa membantunya jika ia tidak ada pekerjaan. Mone hanya tersenyum bagaimana adiknya begitu memikirkan keluarga mereka, kebanggaan kampung halaman. Menurutnya itu keren sekali. Michi mengatakan kakaknya yang tampil di TV nasional bicara apa sih?
Michi mengatakan kalau dunianya disini sangat kecil, ia bisa berjalan kaki mengelilinginya, pemandangan disekitarnya hanya pulau mereka. Tapi Mone mengatakan pekerjaan Mone sekarang, menjadi peneliti adalah pekerjaan untuk dunia. Michi terdiam menatap sebuah buku tentang perikanan dunia. Ia kemudian mengatakan kalau ia harus segera pergi dan Mone mengerti, ia akan menghubungi ibu.
Malam itu Mone ada di berandanya, menatap bulan purnama sambil memikirkan sesuatu. Lalu keesokan harinya, Weather Experts sangat sibuk di kantor karena angin topan no. 12 akan terjadi. Sebuah topan besar dan kuat yang belum pernah terjadi sebelumnya akan datang ke kepulauan Jepang.
***
Angin topan datang lagi. Jepang memang negara yang sering kedatangan bencana alam, angin topan dan gempa sering terjadi disana, karena itu negaranya juga waspada banged sama fenomena alam seperti ini.
Mone akhirnya mulai bergerak, menemukan ide yang akan membuatnya kembali ke kampung halamannya suatu hari nanti. Mungkin saat Mone menemukan ide itu, belum ada pikiran untuk kembali ke kampung halamannya, tapi ia hanya memikirkan melakukan sesuatu untuk kampung halamannya. Tapi bagi orang yang mendengar idenya itu, baik itu Suganami dan orang-orang di Weather Experts, itu menunjukkan kalau Mone suatu hari nanti ingin kembali ke kampung halamannya sebagai peramal cuaca. Itu nggak salah sih, justru bagus menemukan cara tetap melakukan pekerjaan tapi di tempat yang kita inginkan.
Lucu banged saat Suganami agak ngambek pas Mone bilang seandainya dia punya dua tubuh, yang Suganami tangkap sebagai Mone ingin di Kesennuma dan Mone ingin di Tokyo, tidak ada ruang untuknya. Tapi bagi Mone Kesennuma dan Tome itu satu daerah lol. BTW Kesennuma dan Tome itu masih ada di satu provinsi, prefektur Miyagi. Jaraknya itu sekitar 62 km kalau pakai mobil 1 jam dan kalau pake bus sekitar 2 jam. Tapi itu ke Kesennuma, kalau ke Kameshima harus nyebrang lagi pake feri.
Mone dan Suganami sekarang udah dekat banged secara natural. Aku suka kalau mereka nggak awkward lagi, misalnya saat lagi diskusi Mone mendekatkan badannya ke arah Suganami, Suganami udah terbiasa gitu. Dan mereka juga sudah mulai memanggil dengan nama kecil meski ya gitu deh, masih nggak terima dengan panggilan masing-masing. Mone nggak suka dipanggil Momone, tapi Suganami nggak mau memanggilnya Mone karena itu sama dengan panggilan semua orang pada Mone. Suganami juga nggak mau dipanggil Kotaro karena itu panggilan ibunya padanya jadi dia agak gimana gitu 😂 Aku rasa yang manggil Suganami sebagai Kotaro cuma ibunya saja, makanya Suganami masih nggak terbiasa dengan Kotaro. Dan Mone juga selalu keceplosan sensei HAHAHAHAHA. Duh, gemes banged sama pasangan ini huhuhuuhuhu. Nggak sabar pengen melihat mereka menikah dan punya anak 😂😂😂😂😂
AYOOO KAWAL MEREKA SAMPAI MENIKAAAAH
BalasHapus