Sinopsis Okaeri Mone Episode 78
Ryochin tertidur saat teman-temannya yang lain masih bercerita. Asumi menatap wajah tertidur Ryochin dan mengatakan kalau Ryochin 'kawaii' tertidur seperti itu dan mengatakan padahal nggak masalah jika Ryochin berhenti menjadi nelayan dan pergi ke Sendai atau Tokyo. Mone mencoba mengatakan sesuatu dan Asumi bertanya, kenapa seolah-olah yang bekerja di kampung halaman adalah sesuatu yang hebat? (lebih hebat dari mereka yang bekerja di kota). Menurutnya Karena anggapan seperti itu lah Ryochin jadi tertekan. Michi kemudian angkat bicara, ia tidak ingin Asumi mengatakan hal seperti itu. Michi mengakui ada kalanya pekerjaan berat tapi jangan seenaknya memutuskan kalau itu menyakitkan. Michi mengatakan kalau saat di kapal Ryochin sangat keren, saat mengantar ikan ke pasar juga dengan bangga. Saat berbicara dengan orang yang lebih tua, Ryochin sopan dan diakui sebagai belayan. Ryochin yang seperti itu tidak kelihatan seperti dipaksa menjadi nelayan karena keadaan,tidak terlihat menyakitkan. Jadi ia tak ingin Asumi mengatakan seenaknya.
Yuto mengatakan kalau Ryochin dan mereka berbeda. Asumi meminta maaf. Michi juga. Mitsuo juga meminta maaf karena pembicaraan mereka jadi berat karena dirinya. Tapi Mone mengatakan kalau ia sepertinya sejak lama ingin mendengarkan cerita yang seperti ini.
Saat mereka bicara, sebenarnya Ryochin sudah bangun. Ia hanya diam dan mendengarkan.
Di Weather Experts, Suganami sedang berbicara dengan Riko dan Uchida membahas mengenai data Samejima. Kemudian Riko meminta maaf pada Suganami yang harus datang padahal hari libur. Suganami mengatakan ia tak masalah karena kebetulan janjinya hari ini batal, jadi ia sedang tak ada rencana. Riko menggoda Suganami mengatakan apakah itu janji dengan Mone dan Suganami terkejut kenapa Riko tahu. Uchida kayaknya baru tau jadi dia cukup kaget ada sesuatu antara Mone dan Suganami. Riko mengatakan jangan khawatir karena ia sudah mendengar sedikit dari Samejima-san 😂
Suganami pengen kabur dari sana tapi Nosaka datang membawa kopi, jadi harus minum kopi dulu. Riko sampe bilang kalau timing Nosaka bagus banged lol. Mereka penasaran dengan hubungan Mone dan Suganami. Riko bertanya sejak kapan Suganami memulai hubungan dengan Mone? Apakah sejak awal Suganami sudah menganggap Mone itu cute? Sejak di Tome?
Suganami membantah, mengatakan awalnya tidak begitu, Saat di Tome ia tidak merasa begitu (boong banged Suganami-sensei 😂).
Nosaka berkomentar kalau ia pikir Mone dan Suganami cocok, sama-sama simple. Riko agak kesal karena Mone membatalkan janji dengan Suganami, padahal itu kesempatan bagus. Suganami mengatakan kalau hari ini terjadi sesuatu pada teman masa kecil Mone, jadi mau nggak mau janji mereka batal.
Nosaka bertanya apakah teman Mone di Kesennuma dan Suganami membenarkan.
Kembali ke share house, Mereka membicarakan hal berat lagi, mengenai gempa Tohoku. Mitsuo mengatalan kalau ia masih belum bisa membicarakan mengenai gempa. Yuto mengatakan kalau ia tidak memberitahu siapapun kalau kampung halamannya adalah Kesennuma, karena ia malas kalau ada yang bertanya mengenai gempa itu. Asumi juga mengatakan bahkan di keluarganya mereka tidak membicarakan mengenai hal itu. Mitsuo mengerti akan hal itu, ia bahkan tak bisa membicarakan mengenai itu jika Ryochin terbangun nanti.
Tapi tiba-tiba Ryochin berbicara, meminta maaf dan mengatakan ia sudah terbangun. Semua terdiam menatap Ryochin. Ryochin duduk. Asumi bertanya sampai dimana Ryochin mendengarnya. Ryochin mengatakan kalau ia baru saja mendengarnya, tentang kisah yang berat untuk diceritakan. Mitsuo mengganti nada dengan nada ceria mengatakan kisah berat itu adalah dirinya yang nggak akan bisa lulus universitas. Semuanya terdiam.
Kembali ke Suganami dan yang lain, Riko mengatakan kalau ia mendengar keluarga Mone adalah keluarga nelayan dan terkena dampak bencana alam itu. Suganami membenarkan dan mengatakan seluruh keluarga Mone selamat dalam bencana itu. Uchida penasaran apakah alasan Mone menjadi peramal cuaca adalah karena hal itu. Nosaka mengatakan kalau mereka memang jarang mendengarnya, cerita langsung dari korban. Ia berasal dari Kobe dan tempatnya tidak terlalu terkena dampak. Tapi kejadian itu masih meninggalkan kenangan buruk bagi anak-anak dan juga orang dewasa. Ia pikir itu ujuga alasan kenapa ia ingin melakukan pencegahan bencana atau mengurangi bencana adalah karena gempa waktu itu.
Riko jadi berfikir apakah orang sepertinya yang selalu bahagia dan hidup normal tanpa ada masalah, memiliki kualifikasi untuk bekerja dibidang ini dan menyampaikan sesuatu pada orang lain. Uchida mengatakan kalau tidak ada yang hidup tanpa masalah, pasti mereka punya, entah itu mereka menyadarinya atau tidak. Nosaka juga setuju, mereka yang tertawa setiap hari juga memiliki rasa sakit. Hanya saja mereka tidak mengatakan apa-apa. Suganami mengatakan kalau orang itu mungkin tidak bisa mengatakannya, karena percaya orang lain mengalami hal yang lebih buruk.
Kembali ke Mone dkk.
Ryochin bangkit dan berjalan mendekati semuanya. Ia mengatakan pembicaraan yang berat ya, tak dibicarakan terasa seperti di neraka, membicarakannya pun terasa seperti di neraka. Jika aku mulai membicarakannya, apakah kalian juga akan membicarakannya?
Ryochin memegang tangan Asumi dan Mitsuo, membuat keduanya terkejut. Ia mengatakan kalau mereka tak bisa melakukannya lagi, berpegangan tangan sambil berteriak memanggil UFO sepertj dulu, karena sekarang mereka sudah dewasa. Tidak mungkin menyatukan hati. Tidak bisa mengatakan apapun, bahkan jika berdoa sepenuh hati, UFO tidak akan muncul. Ia akan selamanya seperti ini dan ia tak bisa melakukan apapun mengenai hal itu.
Ryochin tersenyum dan melepaskan tangannya tapi Mitsuo tiba-tiba memegang tangan Ryochin lebih erat. Mitsuo menangis sambil mengatakan kalau UFO itu ada, karena ia melihatnya saat itu. Karena itu jika kita berdoa, itu akan menjadi kenyataan. Karena Ryochin berhati lembut, ia yakin Ryochi akan berubah menjadi lebih baik, begitu jua degan dirinya yang akan menjadi biksu. Asumi bertanya apakah selama ini Mitsuo ingin menjadi biksu tapi tidak bisa?
Mitsuo mengatakan ia tak tahu, tapi jika ia bisa melakukan sesuatu demi orang-orang itu, ia akan melakukannya. Saat itu ia melihatnya, banyak orang yang dibawa ke kuil, saat melihat itu ia jadi ingin melakukan sesuatu demi mereka, ia tak dapat melakukan apapun. Mitsuo meminta maaf karena dulu ia takut, tapi sekarang ia bisa melakukannya. meski sekarang mereka berpisah-pisah, ia percaya mereka bisa memanggil UFO. Tidak apa-apa jika mereka tidak bergenggaman tangan, tidak apa-apa jika mereka tidak menyatukan pikiran, mereka pasti bisa memanggil UFO. Semuanya terdiam dengan mata berkaca-kaca. Mitsuo berteriak pada semuanya untuk tidak menangis, Ryochin berkomentar kalau yang menangis adalah Mitsuo. Mitsuo meminta maaf mengatakan pada semuanya untuk tertawa seperti biasanya. Tapi semuanya terus menangis dan terdiam. Ryochin mengatakan tadi sebaiknya ia makan omurice karena sekarang ia jadi lapar. Mendengar itu semuanya tertawa dengan air mata membanjiri wajah mereka.
😢
***
Episode ini berat banged. Agak sulit aku terjemahkan jadi mungkin akan aku edit lagi kalau udah keluar subtitlenya.
Aku nggak nyangka kalau cerita UFO kemaren ternyata cukup dalam. Aku merasa UFO yang mereka bicarakan adalah semacam harapan, atau tuhan? dimana mereka bisa berdoa kepadanya dan akan dikabulkan. Mungkin saat terjadi bencana itu mereka berdoa gitu supaya UFO turun menyelamatkan mereka atau bagaimana. Entahlah.
Anak-anak korban Tsunami saat itu masih merasakan apa yang mereka lihat saat itu, hanya saja itu bukan sesuatu yang mudah mereka ceritakan bahkan pada keluarga yang mengalami hal yang sama. Mereka punya trauma masing-masing. Apa yang dikatakan Mitsuo di episode ini adalah jawaban dari episode dimana ia kabur dan tidak mau menjadi biksu. Mone dkk ada mengatakan kalau Mitsuo melihat langsung dan mungkin itu maksudnya adalah kumpulan mayat-mayat korban yang dibawa ke kuil. Aku cuma nebak aja sih.
sediiih karena aku gk paham mereka ngomong apa tapi rasanya kaya nyesek
BalasHapus