Aku rasa selama membuat sinopsis Okaeri Mone sampai saat ini, ini adalah episode dimana aku memasukkan paling banyak screenshot karena aku harus membagikan ekspresi Suganami dan ayah Mone yang lucu banged. Aku juga merasa kalau Mone dan Suganami sudah sama-sama menyadari perasaan masing-masing tapi mereka cukup dewasa untuk tidak membahasnya. Yang penting mereka sadar. Cuma mereka akan tetap begini aja kalau nggak ada pemicunya, misalnya seseorang yang membuat mereka cemburu?
***
Ayah Mone datang ke share house tempat Mone tinggal dan melihat Mone bersama seorang pria yang akan menyentuh puterinya. Ayah yang awalnya berniat mengagetkan puterinya karena kedatangannya yang tiba-tiba, malah dia yang kaget. Suganami-sensei saat tahu itu adalah Ayah Mone langsung berdiri dan bingung mau ngapain. Mone juga bingung mau menjelaskan apa dan kemudian ia bertanya kenapa ayahnya ada di Tokyo. Suasana awkward banged dan Natsu kemudian masuk ke rumah dan kaget melihat ada seseorang disana yang ia pikir adalah pelanggan, ia meminta maaf karena nenek yang bisanya menunggu disana tidak ada. Lalu Natsu melihat Suganami dan menyapanya, dan ia mengerti kenapa nenek tidak ada disana, ia mengatakan mungkin nenek ingin memberikan waktu berdua bagi Mone dan Suganami. Natsu menggoda Mone dan Suganami tanpa tahu situasinya. Ayah makin makin curiga.
Mone langsung menuju Natsu mengatakan kalau itu adalah ayahnya. Natsu terkejut dan ayah memperkenalkan diri. Tak lama kemudian kakek Mone juga masuk ke rumah dan menyapa Mone. Mone mengatakan ini adalah kakeknya dan Suganami sontak mengatakan EH?
Kakek memasang wajah seram, membuka kaca matanya dan berjalan ke arah Suganami, Mone khawatir, Suganami takut bahkan sampai terduduk, Ayah mencoba menghentikan kakek. Ternyata kakek cuma memperkenalkan diri sebagai kakek Mone dan menyapa Suganami 'yoroshiku'. Suganami membungkuk. Keduanya menatap Suganami dan Suganami mungkin merasa kalau ia tidak akan bisa kabur dari sana. Mone khawatir melihat mereka.
Kakek dan Ayah ternyata datang ke Tokyo untuk menghadiri upacara penganugerahan medali karena tiram kakek mendapat medali emas dari Departemen Pertanian. Kakek memperlihatkan sertifikatnya pada Mone dan Mone bangga sekali. Semuanya mengucapkan selamat pada kakek. Tiram yang mendapat medali itu disajikan disana dan memang tiram kakek besar banged dan kelihatan enak. Kakek mengatakan yang ia bawa memang yang besar-besar, tapi banyak juga yang kecil di peternakannya. Tapi kakek Natsu mengatakan kalau ia jarang melihat tiram sebagus itu jadi kakek wajar mendapatkan penghargaan. Kakek mengatakan kalau ia sama sekali tidak berniat ikut perlombaan yang seperti ini, tapi orang-orang disekitarnya berisik banged. Kakek tertawa dan Mone mengucapkan selamat pada kakeknya. Kakek meminta semuanya makan tiramnya, karena semuanya sudah menjaga cucunya di Tokyo, ia jadi nggak enak hanya bisa memberikan ini. Kakek Natsu mengatakan kalau mereka sudah sangat berterima kasih dengan tiram kakek.
Saat itu, Mone, Kakek, Natsu, kakek dan nenek Natsu duduk di meja utama. Sedangkan Ayah Mone dan Suganami duduk di meja yang menghadap ke dapur. Keduanya duduk dalam diam. Suganami nggak berani sama ayah Mone, dia bahkan memberikan sake cuma mengeser botolnya saja. Saat mereka akan makan tiram, ayah menggeser piring tiram ke arah Suganami tapi Suganami menggesernya balik dan ayah menatap Suganami dengan kesal. Ayah kemudian mulai memakan tiram, mengunyah sambil menatap Suganami 😂
Mone mengkhawatirkan mereka, terutama Suganami yang nggak bisa makan tiram. Ia kemudian mendekati Suganami dan mengatakan kalau shift Suganami akan dimulai dan Suganami harus segera berangkat kerja. Suganami mengerti dan akan pergi tapi ayah membuat suara 'Hmmnggg' dan Suganami duduk lagi, Suganami nggak sanggup pergi. Mone kesal dan memukul ayahnya 😂😂😂
Natsu dan yang lain mencoba tiram kakek dan berteriak enak sekaliii, kakek Natsu mengatakan kalau ini adalah tiram yang memenangkan medali emas. Kakek senang melihat semuanya menikmati tiramnya. Suganami saat itu menutup matanya dan membuat keputusan terbesar dalam hidupnya. Ia mengatakan 'itadakimasu' dan mengambil satu tiram kakek. Mone terkejut dan mengingatkan Suganami kalau itu adalah tiram tapi Suganami memberi kode pada Mone untuk tidak mengatakan apapun. Ayah bingung melihat mereka berdua. Suganami menatap tiram kakek dengan serius dan kemudian dengan cepat ia memakannya sekali teguk. Mone benar-benar khawatir melihat Suganami memaksakan diri makan tiram itu. Tapi kemudian Suganami mengangkat wajahnya dan mengatakan kalau tiram itu enak. Mone kaget. Suganami juga kaget dan mengatakan kalau itu enak, ia belum pernah makan tiram seenak itu. Kakek tentu saja senang mendengarnya dan tertawa.
Mone masih khawatir dan bertanya apakah Suganami baik-baik saja. Ayah menatap mereka lagi dan bingung. Mone akhirnya mengatakan pada ayahnya kalau Suganami tidak bisa makan tiram. Semuanya terdiam dan bingung. Mone mengatakan kalau sensei cuma makan tiram 3 kali dalam hidupnya dan ketiganya itu rasanya nggak enak jadi Suganami trauma. Ayah kaget mendengarnya dan bertanya apakah Suganami baik-baik saja, Suganami dengan cepat mengatakan ia baik-baik saja, lagian ini bukan alergi tiram atau semacamnya. Mone tetap khawatir karena setelah ini Suganami harus bekerja. Ayah mengatakan seharusnya Suganami tidak memaksakan diri. Suganami mengatakan kalau ia benar-benar baik-baik saja, Otou-san.
Ayah kaget tiba-tiba dipanggil Otousan (ayah) oleh Suganami. Ayah menunjukkan wajah marahnya dan bertanya apa maksud Suganami memanggilnya ayah. Mone pusing sekali dengan mereka berdua. Suganami mencoba menjelaskan kalau ia tak ada maksud apa-apa. Tapi ayah tidak percaya dan mendekatkan wajahnya ke arah Suganami meminta penjelasan. Mone mencoba menghentikan ayahnya karena ini tak seperti yang dibayangkan ayahnya. Asumi muncul saat itu dan heran melihat rumah ramai sekali. Ia melihat kakek Mone dan menyapa. Ia juga melihat ayah dan Suganami dan kegirangan sendiri karena ia merasa kalau ini seru sekali. 😂😂
Setelah semuanya tenang, Suganami akhirnya bisa pulang. Mone mengantarnya ke coin laundry dan meminta maaf karena hal tadi. Suganami mengatakan kalau Mone tidak perlu meminta maaf, karena tiramnya benar-benar enak. Mone mengerti. Sebelum Suganami pergi, Mone meminta Suganami untuk tidur sebentar sebelum pergi kerja. Suganami tersenyum dan mengatakan 'kamu juga'. Mone senang mendengar itu, ia menahan senyumannya sambil menjawab 'baiklah'. Suganami sedikit tertawa dan kemudian ia meninggalkan coin laundry.
Ibu dan Michi cuma berdua di rumah. Ibu menyalakan dupa nenek dan berdoa. Michi bertanya apakah ibu melaporkan pada nenek dan ibu membenarkan, soalnya kakek dapat medali emas, jadi nenek harus tahu. Michi merasa kalau itu bukan hal yang mengejutkan, karena tiram kakek memang yang terbaik. Ibu mengatakan kalau Michi harus mengatakan itu pada kakek, karena kakek pasti senang sekali mendengarnya. Michi mengatakan kalau ibu seharusnya pergi ke Tokyo tapi ibu mengatakan kalau Michi yang seharusnya pergi karena selama ini Michi yang selalu membantu kakek. Michi hanya tersenyum dan mengatakan ia tak bisa libur. Ibu mengingatkan kalau Michi masih 19 tahun, ia berharap Michi lebih banyak bermain menghabiskan waktu untuk diri sendiri (jangan terlalu serius). Michi mengatakan ia mengerti.
Malam itu, setelah mandi, ayah mengunjungi Mone di kamarnya. Ayah dan kakek menginap di share house malam itu. Mone bertanya dimana kakek dan ayah mengatakan kakek sudah tidur, karena orang tua biasanya tidur lebih cepat dari biasanya. Ayah bertanya jam berapa Mone bangun besok dan Mone mengatakan jam 2. Ayah terkejut mendengar itu, ia merasa kalau pekerjaan Mone nggak berbeda jauh dengan nelayan yang harus bangun pagi-pagi sekali. Ayah kemudian melihat peluit kayu yang pernah ia buat, ia senang Mone masih menyimpannya. Ayah ingin meniupnya tapi Mone menghalanginya, ayah mengerti karena suara peluit itu memang nggak main-main.
Mone merasa alasan ayahnya datang ke Tokyo adalah karena mengkhawatirkannya, karena ayahnya juga melakukan hal yang sama saat ia di Tome dulu, mengambil libur dan mengunjunginya karena ayah khawatir. Ayah ingat hal itu dan mengatakan kalau kali ini bukan itu alasannya, meskipun ia khawatir karena hal yang lain (lol, Suganami). Mone tidak mengerti dan ayah mengatakan bukan apa-apa. Ayah akan meninggalkan kamar Mone saat Mone bertanya kenapa Michi tidak ikut. Ayah mengatakan kalau Michi tidak bisa libur dari pekerjaanya. Ayah bertanya ada apa?
Mone hanya merasa kalau Michi harusnya ikut soalnya yang mendukung kakek dengan peternakan tiram adalah Michi. Ayah juga merasa begitu. Ayah bertanya apakah mereka masih sering saling menghubungi dan Mone mengatakan kalau belakangan mereka tidak berhubungan. Ayah mengerti karena MOne dan Michi sudah menjadi bagian dari masyarakat, pasti sangat sibuk. Ayah kemudian mengucapkan selamat malam dan meninggalkan Mone.
Mone masih larut dalam pikirannya akan Michi, karena terakhir kali mereka telponan adalah saat Michi mengatakan Mone nggak adil karena Ryochin mengirim pesan ke Mone tapi tidak ke Michi. Mone memutuskan mengirim pesan ke Michi. Michi sedang di ruang penelitiannya mengukur tiram saat ia membaca pesan dari kakaknya yang mengabarkan kalau kakek dan ayah ada di tempatnya. Michi tersenyum. Tapi Michi hanya membaca dan tidak membalasnya padahal Mone menunggu balasan dari Michi.
Subuh harinya, Mone akan berangkat ke kantor saat melihat kakek juga bersiap-siap. Kakek akan pergi ke Tsukiji, tempat penjualan makanan laut di Tokyo, untuk menyapa dan kemudian ia akan kembali ke Kesennuma. Kakek mendengar suara Udagawa-san yang membersihkan ofuro dan mengatakan saat mendengar suara air pagi-pagi ia merasa kalau ingin cepat-cepat bekerja juga. Itu adalah jiwa nelayannya. Kakek meminta Mone sehat-sehat saja dan akan pergi dan sebelum pergi Mone bertanya pada kakeknya, apakah kakeknya pernha berfikiran untuk meninggalkan laut?
Kakek berfikir dan kemudian mengatakan kalau ia tak pernah memikirkannya. Kakek bertanya apakah Mone kepikiran tentang perpisahan? Mone hanya tersenyum.
Siang harinya, ayah mengunjungi tempat kerja Mone, Weather Experts. Ia mencari lokasinya dengan GPS. Saat ia menemukannya, ayah senang sekali apalagi melihat Kasairuka-kun dan Kosame-chan. Ayah tak lupa memotretnya. Saat itu ayah melihat Asaoka-san di lobi sedang melakukan sesuatu, ayah menunjukkan wajah terkejutnya.
***
Bagi yang paham pasti tahu kenapa adegan two shot ayah Mone dan Asaoka sangat dinantikan oleh fans drama. Bagi yang tidak mengerti, aku kasih info kalau Uchino Seiyo dan Nsihijima Hidetoshi pernah bermain dalam drama TV Tokyo sebagai pasangan, judulnya 'Kinou nani Tabeta?'. Itu adalah BL drama yang sangat populer, tentang kehidupan sehari-hari pasangan gay tapi fokusnya adalah pada salah satu dari mereka yang suka memasak dengan bahan yang semurah mungkin, tapi masakannya seenak dan seindah mungkin. Saking populernya drama itu mendapat kelanjutan movienya yang akan segera rilis. Dan penulis Okaeri Mone ini adalah penulis yang sama dengan Kinou nani Tabeta? 😂
Di episode ini Suganami kena tekanan mental nggak sih. Tiba-tiba dalam situasi itu ia bertemu dengan ayah dan kakek Mone. Sudah jelas ayah akan mengawasi Suganami dan Suganami juga agak takut sih tapi ia berhasil membuat ayah Mone kagum karena meski nggak suka tiram, ia memaksakan diri memakannya. Lucu banged saat Mone dan Suganami sama sekali nggak mencoba menjelaskan hubungan mereka pada awalnya tapi saat Suganami nggak sengaja memanggil Ayah Mone dengan 'ayah' Suganami langsung mengatakan kalau dia nggak punya niat apa-apa. Ya tentu saja ayah nggak percaya 😂😂😂
Aku rasa kalau Suganami dan Mone beneran jadi pasangan, interaksi dia dan ayah Mone akan sangat menghibur mengingat pribadi Suganami yang agak kaku dan biasanya bicara yang sebenarnya. Apakah kita akan diberikan adegan keduanya menjadi pasangan dan tinggal di rumah keluarga Nagaura?
Tapi sampai saat ini nggak ada penjelasan keluarga Suganami ya, padahal aku juga penasaran sebenarnya dia berasal dari keluarga yang bagaimana.
0 komentar:
Posting Komentar