Sinopsis Okaeri Mone Episode 65
5 putaran terakhir, arah angin berubah memasuki stadion seperti yang diharapkan oleh tim Asakira. Mone memberi petunjuk pada Samejima kalau arah anginnya berubah dan mereka akan melakukan Plan B. Mone memegang papan penyemangat tulisan Udagawa-san, pertanda kalau mereka akan melakukan Plan B. Saat Mone yakin Samejima sudah menangkap sinyalnya, Mone langsung menghubungi Riko, mengatakan kalau mereka melakukan plan B. Uchida berkomentar akan keberanian Asaoka dengan rencana ini. Menurut Asaoka nggak masalah mereka bertaruh seperti ini dengan alasan yang masuk akal, karena pada akhirnya kemenangan ditentukan oleh kekuatan manusia dalam hal ini Samejima-san. Dan di stadion, Samejima memasuki putaran terakhirnya. Mone terus berteriak menyemangati Samejima. Dan Samejima sampai ke garis starts dengan waktu 55 menit 06 detik (waktu standar adalah 55 menit 20 detik). Asaoka sampai berteriak Yosh di kantor. Riko dan Uchida juga terkejut melihat Samejima melebihi waktu standar seperti yang mereka harapkan. Bahkan tim lain di kantor juga ikutan nonton dan memberikan tepuk tangan. Mone yang menonton langsung matanya sampai berkaca-kaca karena bahagia Samejima bisa melakukan yang terbaik.
Mone dan Samejima kembali ke perusahaan dan bingung karena kantor tim Asakira kok sepi. Tapi ternyata semuanya bersembunyi di lantai 2 untuk membuat kejutan. Mereka mengucapkan selamat sambil menario confetti, Riko memberikan buket bunga pada Samejima. Semuanya bertepuk tangan dan Samejima berterima kasih. Samejima menunjukkan sertifikat kalau ia dipilih sebagai pemain untuk penguatan gitu, mungkin bukan yang diunggulkan tapi tetap bisa ikut olimpiade. Semuanya bersorak bertepuk tangan. Asaoka mengatakan saat angin bertiup Samejima langsung melaju dengan cepat. Samejima mengatakan kalau sejak awal dia memang akan melakukan plan B, entah itu anginnya datang atau tidak, sejak starts dia sudah duduk dengan posisi yang bagus untuk melawan angin kencang. Asaoka senang mendengarnya karena itu artinya Samejima percaya sepenuhnya pada informasi yang mereka berikan. Samejima mengatakan seorang atlit harus punya rasa percaya diri dengan apa yang mereka lakukan. Semua yang sudah tim Asakira lakukan untuknya, ia tidak punya pilihan selain mempercayainya. Presiden datang kemudian mengucapkan selamat pada Samejima-san, ia senang Samejima bisa melakukannya dan artinya mereka tidak perlu khawatir masalah uang. Samejima berterima kasih juga karena sudah mempercayainya. President meminta Samejima jangan mengkhawatirkan itu, tapi ia sepertinya masih nggak setuju dengan cuaca olahraga yang mungkin akan diusulkan oleh Asaoka. Asaoka hanya tersenyum mengangguk-angguk. Presiden mengatakan kalau anginnya benar-benar muncul dan melirik Asaoka yang dulu pernah dijuluki dewa angin. Asaoka mengatakan kalau dewa angin tu nggak ada, yang ada hanya data cuaca mengatakan kalau angin akan datang. hanya itu. Semuanya tertawa bahagia dan sekali lagi semuanya mengucapkan selamat pada Asaoka.
Samejima singgah di share house sebelum pulang. Natsu mengucapkan selamat pada Samejima. Samejima mengatakan berkat semuanya dan ofuro disini, ia bisa terpilih. Tentu saja Natsu senang mendengarnya. Mone mengatakan yang menulis di papan penyemangat kalau angin berhembus adalah Udagawa-san yang tinggal di lantai 2. Samejima langsung berterima kasih pada Udagawa dengan suara keras dan ada suara-suara di lantai 2 pertanda Udagawa mendengarnya, semuanya tertawa. Suganami-sensei juga muncul tak lama kemudian dan mengatakan ia sudah mendengar hasilnya (tentu saja dari Mone 🤭), ia mengatakan syukurlah Samejima berhasil. Samejima mengucapkan terima kasih pada Suganami, berkat Suganami ia berhasil menang dengan selamat. Suganami mengatakan ia senang bisa membantu. Samejima juga mengucapkan terima kasih pada Mone yangs udah mengatakan apa yang ia pikirkan beberapa hari sebelum hari H, bagaimana Mone memintanya menikmati race, ia sangat senang karena Mone memperhatikan dia yang seperti ini. Alasan kenapa ia memilih Plan B juga karena ia percaya pada Mone. Mone senang mendengarnya dan berterima kasih. Suganami juga tersenyum melihat Mone, awwww.
Sore harinya Mone dan Suganami menghabiskan waktu di coin laundry. Suganami menunggu cuciannya dan mereka berdua makan es krim. Suganami lagi lagi kena sakit kepala es keim alias kepalanya berdenyut karena minum/makan es krim. Mone tertawa karena Suganami sangat lemah terhadap es krim padahal kan bisa dimakan sedikit demi sedikit nggak perlu cepat-cepat. Suganami malah nggak peduli dan tetap memakannua cepat-cepat. Ia sakit kepala sambil berkomentar kalau Samejima hebat banged bisa minum minuman sedingin ini saat pertandingan. Dan ia juga bersyukur karena hasilnya bagus. Mone tersenyum dan bersyukur juga, mereka mendapat hasil yang mereka inginkan. Mone terdiam dan teringat kata-kata Suganami waktu itu, jika terjadi hasil yang buruk. Suganami menatap Mone seolah tahu apa yang Mone pikirkan. Mone kemudian mengalihkan pikirannya dengan membuang sampah es krim mereka ke tempat sampah.
Mone terdiam dan sepertinya ia masih penasaran. Mone kemudian bertanya pada Suganami tentang apa yang Suganami katakan waktu itu, jika mereka mendapatkan hasil yang buruk, apakah itu tentang pasien yang pernah Suganami kayakan dulu?
Suganami membenarkan. Mone bertanya apa yang sebenarnya terjadi? Suganami terdiam. Mone mengatakan kalau selama ini Suganami selalu mendengarkan cerita dan masalahnya tapi ia sama sekali tidak tahu apa-apa tentang Suganami (awwwwwww~)
Mone nggak enak sudah menanyakan hal seperti itu dan akan membuat alasan lain tapi Suganami langsung menjawab pertanyaan Mone. Ia mengatakan kalau itu adalah semangat karyawan baru. Kesalahan yang dilakukan karyawan baru karena terlalu bersemangat dengan pekerjaannya. Suganami mengatakan setelah pelatihan awal, Suganami dimasa awal sebagai seorang dokter akhirnya bertanggungjawab atas seorang pasien. Seorang pria 40 tahunan. Pria itu adalah anggota orkestra yang terkenal, seorang pemain horn. Tentu saja sebagai pemain horn, paru-paru haruslah sehat dan kuat. Suganami menemukan penyakit pria itu masih tahap awal dan mencoba untuk mencapai kesembuhan total dengan operasi. Karena ia yang menemukan penyakit itu, pasien sangat berterima kasih padanya. Pasien itu mengatakan berkat sensei, ia bisa diselamatkan. Pasien itu sering mengatakan itu padanya dan ia sangat senang saat itu.
Tapi sebelum operasi, dokter kepala mengatakan kalau Suganami harus sedikit berhati-hati dalam memutuskan apakah kemoterapi atau operasi. Dokter kepala meminta Suganami dan pasien memikirkannya lagi tapi karena akan ada pertunjukan orkestra yang akan dilakukan pasien dalam waktu dekat, Suganami ingin melakukan operasi saja dan mereka harus melakukan operasinya cepat seperti rencana awal. Pertujukan yang sangat penting bagi pasien akan dilakukan 6 bulan lagi, kalau mereka tak melakukannya secepatnya, pasien akan kehilangan kesempatan itu. Jika operasinya dilakukan sekarang, maka pasien akan pulih dalam 6 bulan dan bisa ikut pertunjukan itu. Begitulah pikiran Suganami saat itu dan Suganami juga memberitahu pasien karena itu pasien juga ikut membujuk dokter kepala agar mereka melakukan operasi secepatnya. Pasien memilih operasi dan akhirnya dokter kepala setuju.
Suganami terdiam beberapa saat dan kemudian melanjutkan ceritanya. Ia mengatakan pasien itu tidak pernah kembali menjadi musisi pro setelah operasi itu. Penyakitnya sudah menyebar dan kemudian mereka menemukan kalau pasien di kemo sebelum operasi mungkin pasien bisa kembali menjadi musisi pro meski pengobatannya lama. Setelah itu dari keluarga pasien Suganami mendengar kalau pasien sebenarnya ragu, tapi pasien terus mengatakan tidak apa-apa, semua pasti baik-baik saja karena dokter Suganami yang mengatakannya. Pasien ingin percaya pada dokter yang sangat baik padanya. Suganami kemudian mengatakan kalau pasien itu bodoh, kenapa ia sangat percaya pada dokter tanpa pengalaman dan karena kepercayaan itu pasien kehilangan seluruh hidupnya sekaligus. Tapi kemudian Suganami mengatakan kalau itu salahnya, mungkin pasien itu sekarang sudah berada diatas panggung jika saat itu ia memutuskan dengan tenang mengenai pengobatan terbaik bagi pasien itu.
Suganami menahan air matanya sambil menceritakan kisahnya pada Mone. Sepertinya ini pertama kalinya Suganami menceritakan hal itu pada orang lain, jadi kelihatan banhed kalau ia sangat kesakitan menahan air matanya. Mone yang sejak tadi hanya terdiam mendengarkan cerita Suganami, perlahan berjalan mendekat. Ia kemudian menyentuh punggung Suganami dan mengelusnya. Suganami terkejut. Mone menangis sambil terus mengelus punggung Suganami, seolah ia bisa merasakan kesedihan Suganami.
***
Awwwwww Mone-chan~
Suganami-senseiiii!!!!
Akhirnya Suganami mengatakan sebuah kejadian di masa lalunya, mungkin pengalaman terpahitnya selama ia menjadi dokter yang mampu membuat Suganami yang antusias menjadi Suganami yang dingin dan kelihatan sangat kaku.
Mone yang mengelus punggung Suganami seolah mengatakan pada Suganami untuk tenang, bahwa semuanya akan baik-baik saja, sebuah development yang bagus untuk pasangan SugaMone. Mengingat keduanya memang nggak pernah skinship.
Manusia memang begitu, kita tak tahu mana yang sebenarnya keputusan bagus. Kadang setelah kita membuat keputusan dan nggak sesuai harapan, kita berfikir mungkin pemikiran kita yang satunya lebih bagus. Tapi jika kita memilih yang satunya, mungkin saja yang bagus justru yang satunya. Hidup memang penuh dengan pilihan yang tak terduga dan penyesalan pasti ada. Aku pikir awalnya pasien pertama Suganami itu meninggal dunia,tapi ternyata masih hidup. Dan nanti ada saatnya dimana Suganami akan mengunjungi pasien itu. Sudah ada di spoiler kok, dan Suganami akan mengajak Mone juga hehehehhe.
Minggu depan Okaeri Mone akan memulai arc baru setelah arc Samejima selesai. Yang jelas Ayah Mone akan ke Tokyo minggu depan dan bertemu dengan Suganami!!!
Aku melihat preview minggu depan, lucu banged saat ayah mengatakan kalau ia ke Tokyo sengaja nggak memberitahu Mone untuk mengejutkan Mone, tapi justru ia yang terkejut melihat Moen bersama pria tak dikenal yang ingin menyentuh Mone ahahhahahah. Karena waktu ayahnya datang, tangan Suganami kelihatan seperti ingin menyentuh wajah Mone 🤣🤣🤣
Udah ah,, nggak sabar minggu depan~
0 komentar:
Posting Komentar