Sinopsis Okaeri Mone Episode 64
Tim Asakira dan Samejima-san rapat 3 hari sebelum seleksi pemilihan, mereka membicarakan Plan B untuk Samejima-san. Asaoka meminta Mone untuk menjelaskannya. Asaoka juga menjelaskan pada Samejima dari mana angin biasanya berhembus di stadion, biasanya arahnya dari bangku penonton, karena itu angin biasanya nggak bisa masuk ke stadion. Tapi berdasarkan data cuaca yang mereka dapatkan, akan ada perubahan arah angin sehingga angin bisa masuk ke stadion. Samejima merasa nggak ada yang spesial dan ia bertanya apa maksudnya. Mone mengatakan ramalan cuaca memprediksi akan ada angin kencang di trek di tengah balapan pada hari itu. Gaya Samejima-san adalah melawan angin, jadi Samejima bisa melakukannya.
(Jadi kayaknya di strategi pertama mereka adalah menghindari angij, makanya di strategi B mereka melawan angin).
Dan di hari seleksi, Samejima dan Mone datang ke stadion bersama-sama. Asaoka, Uchida dan Riko di kantor menganalisis cuaca, kapan arah angin akan berubah. Mone memasang kamera di dekat garis finish supaya Asaoka dan yang lain bisa melihat dan mencatat waktu Samejima. Mone juga menelpon Riko untuk memberitahu arah angin di stadion, berapa tingginya dan lain sebagainya.
Ternyata lari dengan kursi roda itu bukan cuma satu putaran tapi 52 putaran dan karena ini adalah seleksi atlit maka mereka nggak bertanding, tapi waktu mereka menyelesaikan tiap putaran dicatat gitu. Mungkin atlit yang waktunya terbaik nanti yang dipilih.
Samejima akan mulai. Sebelumnya ada petugas yang menjelaskan sesuatu padanya dan Samejima mendengarkan dengan baik. Ia teringat lagi saat rapat mereka, dimana Mone menjelaskan kalau saat start, Samejima akan mengikuti arah angin sedangkan menuju finish, Samejima akan berlawanan arah dengan angin. Dan Samejima style adalah melawan arah angin. Samejima bertanya lalu apa yang harus ia lakukan. Asaoka menjelaskan kalau saat searah dengan angin, Samejima bisa agak santai dan saat melawan arah angin maka itulah waktu pertarungan sesungguhnya karena Samejima suka melawan arah angin. Samejima bertanya bagaimana jika angin ternyata tidak seperti yang mereka harapkan?
Asaoka mengatakan yang bisa mereka lakukan hanya mempertahankan waktu standar tapi berdasarkan data cuaca yang mereka dapatkan, angin akan berhembus kencang dan Plan B kemungkinan besar akan mereka lakukan.
Riko berkomentar mengatakan kalau melawan arah angin akan sulit tapi Mone mengatakan Samejima-san adalah tipe yang menjadi kuat saat melawan arah angin. Samejima hanya tersenyum dan mengatakan kalau Mone sok tahu. Tapi Mone mengatakan berkat itu Samejima menjadi atlit pro, mendapatkan sponsor dan bahkan menemui Asaoka untuk meminta dukungan. Dengan yakin mengatakan pasti menang, Mone merasa Samejima sangat kuat. Mone memuji Samejima dan membuat Samejima senang mendengarnya.
Tembakan tanda dimulai dibunyikan. Samejima dengan kedua tangannya menjalankan sepeda roda maratonnya. Sepertinya bukan hanya Mone yang mendukung Samejima, ada beberapa di kursi penonton. Mone mendukungnya dengan membawa papan penyemangat yang ia buat, kalau Samejima mendekat Mone akan berteriak memberikan dukungan dan membuat Samejima nggak bisa berkonsentrasi. Mereka di studio juga tertawa karena mendengar suara Mone.
Samejima terus mengayuh kursi rodanya dan akhirnya memasuki 20 putaran terakhir.
Suganami sepertinya juga menonton di klinik, soalnya ada tv layar besar disana meski gambarnya tidak terlihat. Atau Suganami cuma khawatir karena tahu saat itu hari seleksinya. Mone milai khawatir karena arah angin tidak juga berubah. Mone menatap pergerakan awan di atas stadion. Samejima terus berusaha dan Mone menyemangatinya, Samejima-san Ganbare!!!
Riko di kantor khawatir karena waktu Samejima menurun/tetap sama padahal putarannya sedikit lagi. Arah anginnya juga belum berubah. Mereka di studio semakin khawatir. Kemudian mereka mendapat telpon dari Mone yang mengatakan kalau arah anginnya sudah berubah. Asaoka mengecek komputer untuk memastikan dan benar arah angin berubah. Asaoka kemudian meminta Mone mengkode Samejima untuk melaksanakan Plan B. Mone mengerti. Mone mengangkat papan penyemangatnya lagi dan membaliknya, ternyata itu adalah kode kalau mereka harus melakukan Plan B saat Mone menunjukkan tulisan di sebalik papan penyemangat.
Tulisan dibalik papan penyemangat Mone ditulis oleh Udagawa-san, kalau gak salah tulisannya arah angin berubah.
Mone berusaha memanggil Samejima-san dengan menunjukkan papan itu, mengatakan arah angin berubah. Mone terus memanggil Samejima. Samejima sudah menyadarinya dan teringat kata-kata Asaoka yang mengatakan kalau yang bisa mereka lakukan adalah membantu Samejima sampai sebatas ini, dan yang bertarung tetaplah Samejima. Jika Samejima setuju atau tidak dengan rencana mereka, itu adalah keputusan Samejima. Samejima juga teringat bagaimana Mone percaya padanya dan mengatakan kalau dirinya keren sekali.
Samejima mengerti akan hal itu dan terus mengayuh kursi rodanya dengan sekuat tenaga.
***
Episode ini intense banged menurutku, padahal lokasinya hanya di stadion dan di kantor Weather Experts. Aku hampir menangis melihat Samejima yang terus mengayuh kursi roda larinya sekuat tenaga dengan tangannya. Nggak kebayang capeknya bagaimana. 52 putaran stadion soalnya wew.
Mone benar-benar mendukungnya dengan sepenuh hati. Keren banged deh.
Hasilnya akan diketahui diepisode selanjutnya, entah itu Samejima berhasil atau tidak. Tapi sepertinya sih dia akan berhasil.
0 komentar:
Posting Komentar