Pada Agustus 23, stasiun TV J-TV sedang sibuk karena topan seperti yang diprediksi datang ke daerah Tohoku. Order siaran TV berubah karena mereka akan menyiarkan mengenai topan, sepertinya sih siaran spesial gitu, jadi agak lama dari biasanya. Hujan juga sudah mulai turun di daerah yang kemungkinan akan dilewati oleh topan, termasuk di kampung halaman Mone. Saat itu Asaoka mulai membacakan berita cuaca mengenai topan ini yang kemungkinan akan mencapai puncaknya besok. Asaoka menjelaskan mengenai topan tersebut dan juga cara-cara apa saja yang bisa penduduk lakukan untuk menghindari bahaya. Ayah Ryochin mendengarkan berita topan di TV sambil menggambar sesuatu di peta, mungkin arah topannya. Sementara itu di Tome, sebelumnya Mone sudah mengirim email pada Sayaka-san di Tome dan apa yang disampaikan Mone di email itu sama dengan apa yang disampaikan Asaoka di TV. Asumi yang mengkhawatirkan kakeknya yang seorang nelayan juga menelpon ibunya sambil menonton berita, meminta ibunya menyampaikan pada kakek untuk berhati-hati. Di Kameshima, meski badai kakek tetap pergi ke laut dan ayah memintanya berhati-hati. Ayah kelihatan sangat khawatir tapi ia berusaha bersikap biasa-biasa saja, ia bahkan ke kantor seperti biasa.
Di studio utama, Satoko menonton siaran Asaoka dan Sawatari berkomentar kalau script yang dibaca Asaoka adalah buatan Asaoka sendiri dan Asaoka melakukan penelitian dengan baik mengenai hal ini. Lalu Satoko mengatakan kalau sepertinya Asaoka banyak mendapatkan opini dari Mone karena kakek Mone adalah seorang nelayan.
Mone, Uchida dan Riko menonton siaran dari ruangan tim cuaca, Mone kelihatan sangat khawatir dan Riko hanya menatap kekhawatiran Mone itu saja.
Ibu dan Michi di rumah bersiap-siap dengan mengemasi barang-barang penting dan juga air bersih. Michi menunjukkan email dari Mone pada ibu, sepertinya menunjukkan jam berapa topannya sampai pada titik tertinggi. Ibu bertanya apakah Michi sudah menunjukkan pada kakek dan Michi mengatakan sudah. Michi mengkhawatirkan ayahnya yang pergi bekerja meski badai, dan jika badainya parah banged ayah tidak akan bisa pulang karena kapal terakhir adalah saat siang. Ibu mengatakan kalau ayah pasti sudah tahu hal itu dan sudah mempersiapkan diri.
Sepulang kerja, ayah Mone pergi ke rumah ayah Ryochin dengan tergesa-gesa. Ryochin kaget melihat ayah Mone dan ayah Ryochin santai saja bertanya kenapa ayah Mone ada di rumahnya disaat seperti ini. Ayah meminta ayah Ryochin untuk membantu pare nelayan pulau untuk memindahkan kapal. Semuanya sedang bekerja keras sekarang, ombaknya terlalu tinggi dan mereka kesulitan memindahkan kapal. Ayah Mone tidak mau lagi warga kehilangan kapal setelah kejadian tsunami waktu itu. Ayah Ryochin diam saja. Ryochin menawarkan diri membantu tapi ayah Ryochin mengatakan kalau Ryochin adalah nelayan dari pulau utama, kalau nanti Ryochin terperangkap di pulau dan nggak bisa kembali maka Ryochin akan dalam masalah. Ryochin terdiam. Ayah Ryochin tertawa karena ingat Ayah Mone punya kebiasaan meminta tolong padanya saat badai (waktu Mone lahir). Ayah hanya mengela nafas dan saat itu melihat peta yang digambar oleh ayah Ryochin, dan ternyata itu adalah peta dalam menghadapi badai, jadi jika badai terjadi, ada jalan-jalan yang masih bisa dilalui oleh kapal. Ayah Mone merasa kalau ayah Ryochin masih punya bakat dalam hal ini.
Ayah Mone mengatakan kalau Ayah Ryochin adalah tipe yang tidak bisa membiarkan kapal terseret ombak, makanya ia percaya pada ayah Ryochin. Ayah Ryochin kemudian terdiam sejenak dan meminta Ryochin meminjamkan jas hujan miliknya. Ryochin terdiam. Ayah tidak mengatakan apa-apa lagi dan segera memakai jas hujan, dan pergi ke pelabuhan. Ayah Mone kemudian segera menyusul dan Ryochin tak lupa memberikan jas hujan pada ayah Mone. Setelah keduanya pergi, Ryochin tak bisa menahan senyuman kebahagiaannya karena ayahnya akan mengendarai kapal untuk pertama kalinya setelah sekian lama.
24 Agustus, Mone dan Riko sedang istirahat dan saat itu Riko berkomentar kalau ia sudah memperhatikan Mone belakangan ini, sepertinya Mone punya kesadaran yang kuat terhadap pencegahan bencana. Mone hanya tersenyum dan mengatakan kalau yang waktu itu hanyalah semangat karyawan barunya. Riko bingung. Mone kemudian mendapat pesan dari Ryochin dan Riko permisi. Ryochin mengabarkan pada Mone kalau ayahnya akhirnya mau mengendarai kapal lagi. Ia menceritakan bagaimana ayah Mone meminta tolong pada ayahnya untuk kembali ke pulau dan sepertinya ayah Ryochin juga membantu kapal-kapal untuk mengungsi. Ryochin kelihatan sangat senang dalam pesannya. Mone juga kelihatan lega sekali membaca pesan Ryochin. Lalu topan memasuki titip tertinggi pada pukul 6 sore dan berita topan terus disiarkan oleh TV.
Pada 26 Agustus, Riko baru menyelesaikan relay corner dan berteriak mengeluh karena bajunya penuh lumpur, sepertinya masih ada efek topan, hujan di luar. Bahkan lumpurnya sampai ke rambutnya dan itu membuatnya sangat kesal. Uchida malah tertawa melihatnya, mengatakan kalau Riko mirip anjingnya yang suka bermain lumpur. Riko tentu saja marah.
Mone membawa Riko ke sharehouse karena disana ada pemandian umum. Natsu senang sekali melihat Jinno Marianna Riko yang tampil di TV ada di pemandian umumnya. Ia bahkan nggak yakin itu yang asli atau tidak lol. Setelah mandi, mereka minum teh sambil makan banyak cemilan. Sepertinya, saking senangnya, Natsu masak banyak sambil menunggu Riko keluar dari kamar mandi. Saat mereka makan-makan, Asumi pulang dan kaget juga melihat Riko ada disana. Sama seperti Natsu, Asumi juga heboh melihat Riko. Ia memperkenalkan diri sebagai teman Mone. Lalu Mone permisi karena ia mendapat telpon dari rumahnya.
Ibu menelpon mengucapkan terima kasih pada Mone yang membantu mereka saat badai kemarin. Lalu gantian ayah yang bicara mengatakan kalau kakek ingin mengatakan sesuatu tapi terlalu malu mengatakannya. Ayah meminta kakek mengatakannya langsung dan memberikan telponnya. Kakek akhirnya mengatakan pada Mone, ia berterima kasih mengenai topan kemarin dan berkat Mone ia sangat terbantu. Kakek tertawa bahagia sedangkan Mone meneteskan air matanya. Ayah kemudian mengambil alih dan mulai bicara lagi sambil tertawa.
Mone kembali bergabung dengan yang lain. Asumi bertanya ada apa dan Mone mengatakan ini mengenai topan waktu itu, kakek mengatakan ia sangat terbantu saat topan. Mone tersenyum bahagia dan mengatakan kalau akhirnya ia bisa berguna bagi yang lain. Asumi terkejut mendengarnya dan bertanya apakah selama ini Mone masih memikirkannya?
Mone terdiam dan hanya tersenyum kecil. Riko kemudian berkomentar kalau ia pikir Mone adalah tipe yang berat. Karena ingin melakukan sesuatu untuk orang lain / berguna bagi orang lain, pada akhirnya itu hanya untuk diri sendiri. Mone terdiam mendengarnya.
***
Riko ini sekali ngomong nusuk dank. Dia langsung to the point.
Menurutnya perasaan seperti itu hanya untuk diri sendiri saja, karena saat akhirnya kita berguna untuk orang lain, yang mendapat kepuasan adalah kita sendiri. Tapi apakah itu salah?
Mendapat kepuasan sendiri dari apa yang kita lakukan, selama itu tidak merugikan orang lain.
Ayah Mone baik banged, dia menggunakan kesempatan ini untuk membuat ayah Ryochin mau mengendarai kapal lagi. Aku rasa situasinya nggak seburuk itu, kalau ayah nggak pulang ke pulau juga nggak masalah. Tapi ayah sengaja tergesa-gesa dan panik gitu biar ayah Ryochin juga mau membantunya pulang ke pulau. Ia menggunakan kesempatan itu untuk membuat ayah Ryochin bergerak dengan kapalnya lagi. Senyuman Ryochin saat itu benar-benar spesial, akhirnya dia bisa ikhlas tersenyum T_T
0 komentar:
Posting Komentar