Mone mabuk setelah minum beberapa gelas sake. Ia bahkan terjatuh dan hampir mengacaukan meja makan. Tapi semuanya hanya tertawa karena melihat Mone mabuk untuk pertama kalinya. Mone kemudian ketiduran. Saat ia terbangun, ia melihat kakek, ayah, ibu dan Michi sedang berkumpul bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi, apakah Mone benar-benar baik-baik saja. Ibu bertanya apakah kakek tidak mendengar apapun dari Sayaka dan kakek mengatakan tidak ada.
Lalu Michi melihat kalau Mone sudah bangun dan Mone kemudian memutuskan kali ini ia benar-benar akan mengatakan isi hatinya yang selama ini ia pendam.
Mone kemudian duduk di tengah dan bicara serius pada kakek, ayah dan ibu. Ia mengatakan kalau ia akan pergi ke Tokyo. Ia ingin bekerja dibidang cuaca dan ada sebuah perusahaan cuaca yang ingin ia masuki dan itu ada di Tokyo. Ia sudah membicarakannya dengan Sayaka dan Sayaka memintanya bicara baik-baik pada keluarganya, tentang alasan kenapa ia ingin meninggalkan pulau 2 tahun lalu.
Mone mengatakan saat kejadian itu ia tidak ada di pulau, ia tidak bisa bersama semuanya padahal semuanya menghadapi hari yang sulit.
Ibu mengatakan kalau ia juga sama, ia tidak ada di pulau saat itu.
Mone mengatakan kalau ibu ada di pulau utama dan bekerja keras di sekolah dasar (sepertinya waktu itu ibu masih menjadi guru). Kakek ada di kapal dan tidak bisa kembali ke pulau. Sedangkan Michi sendirian di rumah bersama nenek dan membawa nenek sendirian ke penampungan. Saat ia akhirnya kembali ke pulau, bertemu dengan teman-temannya dan Michi, ia sangat senang karena semuanya selamat. Tapi ada yang berbeda. Dalam beberapa hari itu, ia dan semua orang memiliki hal yang berbeda, yang mereka lihat dan alami, dan itu membuatnya merasa bersalah. Itu menjadi menyakitkan baginya dan membuatnya bertanya-tanya apa yang sudah ia lakukan? (saat orang-orang mengalami hal sulit).
Mone menangis menceritakan semuanya. Ia mengatakan saat itu ia tidak bisa melakukan apa-apa. Selama ia masih ada di pulau, ia tidak pernah berhenti memikirkan hal itu. Karena itu bagaimanapun ia ingin meninggalkan pulau. Tapi sekarang mungkin ada sesuatu yang bisa ia lakukan. Ia tahu kalau cuaca bisa memberitahu kita masa depan. Memprediksi masa depan dapat menghindarkan bahaya dari orang lain. Jika pekerjaan ini bisa melindungi seseorang, ia akan melakukan yang terbaik. Ia tidak ingin melihat siapa pun terluka karena kehilangan sesuatu yang penting. Ibu tersenyum mendengar perasaan Mone dan mengatakan kalau ia mengerti. Ayah juga menangis dan paham perasaan puterinya.
Lalu adegan berpindah ke kamar Mone dimana ia menyiapkan barang yang akan ia bawa. Mone tidak akan membawa apapun dari rumahnya, ia hanya akan membawa peluit yang pernah dibuatkan ayah untuknya. Ia akan meniupnya nanti jika ia merasa sepi. Ayah tertawa. Ayah mengatakan pada Mone kalau ia sangat mengerti perasaan Mone, meskipun nggak ada ayah di dunia ini yang mengatakan ia paling tahu perasaan anak perempuannya. Keduanya terawa.
Keesokan harinya, Mone meninggalkan pulau. Ayah mengatakan pada ibu kalau Mone mungkin tidak akan kembali ke pulau lagi. Ibu mengatakan mungkin saja. Tapi keduanya merasa tidak apa-apa, karena mereka tahu Mone melakukan yang terbaik.
Di Tome, Mone berkemas. Ia mencabut semua foto yang ia tempelkan di papan, foto-foto yang ia ambil selama ia bekerja di Tome. Kemudian ia pergi ke Koperasi Kehutanan Tome untuk pamit pada Suganami sensei. Ia berterima kasih atas bantuan Suganami selama ini dan mengatakan kalau ia bisa bertemu dengan Suganami di Tokyo. Tapi Suganami mengatakan Tokyo punya 13 juta populasi, bukan tempat yang mudah untuk bertemu hanya karena ingin bertemu seseorang (mungkin maksudnya bertemu kebetulan sangat tidak mungkin, kalau janjian ya mudah aja lol).
Suganami meminta Mone melakukan yang terbaik di Tokyo dan Mone mengerti.
Lalu pegawai Koperasi Kehutanan Tome dan ibu-ibu yang biasa nongkrong di cafe membuat kejutan perpisahan untuk Mone. Mereka keluar dengan membawa spanduk dan juga confetti untuk menyemangati Mone yang akan pergi. Kawakubo juga berkomentar, sampai akhir, cuma itu saja? (komentar terhadap Suganami HAHHAHAHA).
Semuanya mengucapkan good luck pada Mone, semoga Mone berhasil dengan impiannya di Tokyo dan Mone berterima kasih pada semuanya.
Sebelum berangkat, Mone menemui Sayaka-san di hutan. Sayaka sedang ada di pohon hiba yang sudah di tebang. Sayaka bertanya apakah Mone akan pergi sekarang dan Mone membenarkan. Sayaka mengatakan ia tidak akan mengantarkan kepergian Mone. Mone mengerti.
Sayaka mengatakan kalau langit menjadi lebih luas setelah hiba di tebang. Cahaya matahari mencapai bumi. Berkat itu, pohon hiba mengering dan pohon yang baik tumbuh di sini lagi.
Mone meminta Sayaka untuk melihat langit 10 menit lagi, akan ada sesuatu yang bagus. Sayaka bertanya ada apa dan Mone meminta Sayaka menantikannya.
Kemudian Mone meninggalkan Sayaka.
Sayaka duduk diam di sana. Ia masih sedih dengan kepergian Mone. Lalu tiba-tiba ia melihat ada sesuatu yang tumbuh didekat akar pohon hiba yang ditebang. Itu adalah anak pohon hiba itu, bibit baru yang tumbuh. Sayaka menahan air matanya. Lalu ia melihat ke arah langit seperti yang dikatakan Mone dan Sayaka tertawa. Ada Ayakumo atau Iridescent clouds di langit, fenomena optik warna-warni yang terjadi di awan. Sayaka mendoakan masa depan yang baik untuk Mone.
***
Akkhhhhhhhhhh, Miyagi-hen sudah selesai. Minggu depan masuk ke Tokyo-hen dimana Mone akan menjadi peramal cuaca. Aku penasaran kapan Mone mendaftar ke perusahaan Asaoka, apakah saat dia buka-buka web kemaren? Karena di Week 10 Mone sudah bekerja aja disana. Mone akan menemui dunia baru yang selama ini membuatnya penasaran. Apakah Mone akan bertahan?
Minggu depan juga akan banyak tokoh baru menghiasi drama ini. Aku harus hapal lagi nama-nama mereka hohoho.
Suganami sok sok mengatakan kalau mereka nggak akan bisa bertemu dengan mudah di Tokyo. Padahal minggu depan ya mereka ketemu lagi wkwkkwkwkw. Susah memang kalau udah jodoh, ada aja cara mereka untuk bertemu LOL.
Setidaknya aku senang karena Suganami masih akan terus muncul di drama ini. Aku ingin hubungan keduanya berkembanglah, ketahap selanjutnya. Gemes juga nggak ada perkembangannya. Soalnya selama ini juga belum ada pria yang mendekati Mone dengan tujuan seperti itu. LOL.
Mone akhirnya menyampaikan perasaannya yang sebenarnya kenapa ia ingin meninggalkan pulau. Karena ia merasa sesuatu berbeda setelah kejadian itu. Karena ia tidak merasakan langsung, jadi ia merasa apa yang ia pandang dan alami berbeda dengan semuanya. Ia menahannya dengan baik selama 3 tahun masa SMA-nya dan barulah ia berhasil keluar dari pulau setelah ia lulus.
Ia akhirnya menemukan pekerjaan yang bisa membantu orang lain, seperti penyesalannya ia tak bisa melakukan apapun, menemukan pekerjaan yang bisa berguna untuk orang lain, menghalangi dan membantu jika terjadi bencana lagi. Memang itu lah yang dituju oleh Mone.
Ayah dan ibu mengatakan kalau Mone tidak akan kembali ke pulau lagi, tapi tenang saja. Judulnya adalah Okaeri Mone. Pasti Mone akan kembali lagi ke pulau suatu hari nanti. Entah itu hanya untuk kunjungan kecil atau bekerja disana?
Tapi apakah di pulau Mone bisa melakukan pekerjaannya sebagai peramal cuaca? Karena base Mone kan di Tokyo? Kita lihat saja nanti. Perjalanan masih panjang. Ini masih episode 45 sedangkan asadora ini kemungkinan tamat di episode 115.
0 komentar:
Posting Komentar