Sinopsis Okaeri Mone Episode 44
Mone pergi ke panggung Noh untuk bicara pada Sayaka. Tapi Sayaka sedang latihan menari dan Mone hanya menatapnya. Sayaka tahu Mone datang tapi dia terus menari sampai tariannya selesai. Setelah Sayaka selesai menari, Sayaka bertanya bagaimana penampilannya dan Mone menjawab keren sekali. Sayaka menjelaskan kalau tarian Noh itu berarti menyesuaikan yin dan yang dari segala sesuatu. Jika yin dan yang tidak seimbang, seluruh dunia akan menjadi tidak stabil.
Mone kemudian mengatakan kalau itu mungkin mirip dengan cuaca. Semuanya menuju keseimbangan. Angin bertiup untuk menghilangkan perbedaan tekanan udara. Mone juga menjelaskan bagaimana hujan turun. Sayaka tertawa dan mengatakan bahwa akan turun hujan ketika yin dan yang dari surga ditetapkan setelah tarian, juga memiliki arti memohon hujan. Menurutnya itu menarik bagaimana berbagai hal terhubung.
Mone kemudian meminta maaf pada Sayaka karena sudah berbohong. Sayaka tersenyum mengatakan kalau ia tahu bagaimana perasaan Mone. Ia mengatakan tulisan yang ada di rumahnya (kanban/tulisan yang digantung itu, biasanya tiap pagi ia membacanya keras-keras bersama Mone), bahwa jika terlalu banyak maka kita akan semakin lemah, jika terlalu manja maka akan menjadi manusia tidak berguna. Mone terdiam. Sayaka mengatakan kalau ia tidak membicarakan tentang Mone, tapi tentang dirinya sendiri. Orang tua akan menjadi lemah begitu mereka dimanjakan. Ia selama ini hidup sendiri dan ia akan terus hidup sendiri. Karena itu ia akan kuat. Ia meminta Mone tidak perlu mengkhawatirkan apapun dan pergi ke tempat yang Mone inginkan. Lalu kemudian tiba-tiba turun hujan, seolah-olah alam juga merestui keinginan Mone.
Keesokan harinya, Mone mengumumkan pada semuanya kalau ia akan berhenti dari Koperasi Kehutanan Tome. Semuanya terkejut, termasuk Sasaki-san yang benar-benar sedih Mone akan berhenti. Bahkan ibu-ibu di cafe juga datang ke kantor saat mendengar Mone akan berhenti. Sasaki bertanya apakah Mone tidak suka dengan pegunungan. Mone mengatakan bukan begitu, ia menyukai pegunungan dan pekerjaan hutan, hanya saja bagaimanapun ia ingin sekali bekerja menjadi peramal cuaca. Sayaka mengatakan kalau bekerja di gunung tentu saja tidak buruk, hanya saja setelah bekerja di gunung Mone juga jadi ingin bekerja tentang langit juga. Ia juga mengatakan pada semuanya coba lihat wajah Mone sekarang, lebih bersinar daripada saat pertama kali ia datang ke Tome. Kawakubo setuju, wajah Mone saat itu menyedihkan sekali, ia bahkan sampai bertanya pada Sayaka apakah Mone baik-baik saja saat itu. Dan Sayaka juga mengatakan berkat semuanya Mone menemukan apa yang ingin ia lakukan.
Sasaki ya tidak bisa melakukan apapun jika memang Mone menemukan apa yang ingin ia lakukan, meski ia merasa kesepian. Tapi Mone sudah melakukan pekerjaannya dengan baik selama disini, Mone bahkan menemukan tempat penyimpanan pohon hiba. Jadi Sasaki meminta Mone melakukan yang terbaik di tempat kerjanya yang baru. Yang lain juga menyemangati Mone dan Mone berterima kasih pada semuanya yang sudah menjaganya selama ini.
Adegan itu dilihat dari luar oleh Suganami-sensei. Ia lega karena semuanya lancar untuk Mone. Ia kembali ke klinik dan menelpon Nakamura-sensei yang saat itu ada di Tokyo. Ia mengatakan pada Nakamura sensei kalau untuk sementara waktu ia masih akan tetap bekerja di klinik Tome. Ia ingin menjadi seseorang yang bisa menggerakkan tangannya tanpa berfikir dua kali, saat seseorang kesakitan ia ingin bisa langsung menggerakkan tangannya tanpa fikiran lain. Ia belum menjadi seseorang yang seperti itu, karena itu ia tidak akan berhenti, ia akan tetap di Tome sementara waktu. Nakamura sensei tentu saja senang mendengarnya, apalagi semua dokter muda yang ia minta untuk bekerja di Tome menolak, jadi ia sangat terbantu karena Suganami masih mau bekerja di Tome.
Setelah menutup telponnya, Suganami terdiam menatap tangannya. Ia teringat bagaimana waktu itu ia ingin menyentuh bahu Mone, tapi ia tidak bisa melakukannya. Apakah Suganami berfikir alasan kenapa ia ingin menyentuh bahu Mone saat itu, atau alasan kenapa ia tidak bisa melakukannya? Apakah itu juga alasannya tetap tinggal di Tome, karena ingin menjadi seseorang yg bisa menggerakkan tangan tanpa pikir panjang?
Keesokan harinya Mone menyiapkan sarapan untuk Sayaka. Mone berterima kasih karena kemarin Sayaka membantunya meyakinkan yang lain. Sayaka mengatakan kalau semua orang sudah tahu. Keputusan anak muda, orang dewasa pasti akan bersedia melepaskan kepergiannya. Ia mengingatkan Mone kalau masih ada yang harus Mone lakukan. Mone bingung. Sayaka mengatakan Mone harus bicara pada keluarganya di pulau. Ia meminta Mone bicara pada keluarganya semua isi hatinya, dengan kata-kata Mone sendiri.
Mone kemudian kembali ke kampung halamannya, kebetulan mereka sedang panen tiram yang ditanam 3 tahun lalu. Ibu mengatakan Mone pulang disaat yang tepat. Ayah bertanya kenapa tiba-tiba Mone kembali?
Mone sulit mengatakannya dan Michi mengatakan kalau ini adalah perayaan, kakaknya lulus ujian peramal cuaca dan ia yang akan bekerja di Stasiun Percobaan Perikanan setelah lulus SMA. Ibu mengatakan kalau keduanya sudah melakukan yang terbaik. Dan kemudian semuanya bersulang minum bir. Ayah masih penasaran alasan Mone kembali ke pulau, ia yakin Mone ingin membicarakan sesuatu. Mone masih belum bisa bicara pada keluarganya, ia malah mengajak ayah minum sake karena ia sudah 20 tahun. Mone benar-benar sulit mengatakan maksud hatinya dan berakhir dengan banyak minum sake, membuat semuanya khawatir.
***
Aku pikir Suganami akan menerima tawaran berhenti dari klinik Tome dan pergi ke Tokyo karena Mone juga akan ke Tokyo. Ternyata Suganami nggak semudah itu, dia masih ingin bekerja di Tome untuk menemukan sesuatu yang bisa ia bawa pulang saat kembali ke Tokyo nanti. Mungkin dia termotivasi melihat Mone. Dan aku suka bagaimana Suganami mulai memikirkan Mone dengan cara berbeda, maksudnya kayaknya dia mulai menyadari dia punya perasaan yang berbeda pada Mone. hehehehehe.
0 komentar:
Posting Komentar