Ibu Mone menemani ayah Ryochin ke rumah sakit untuk mendapatkan beberapa obat. Nggak tau obat apa. Kemudian ia mengantar ayah Ryochin pulang dan sepertinya ibu membantu beres-beres disana juga. Ayah Ryochin sepertinya check up tiap minggu ke rumah sakit jadi ibu bersikeras ingin menemaninya ke rumah sakit tiap minggu, meski ayah Ryochin mengatakan kalau ia baik-baik saja pergi sendirian. Mudah-mudahan ini adalah tanda kalau ayah Ryochin ingin berubah menjadi lebih baik lagi.
Flashback ke April 2010.
Ayah Ryochin dan ibu Ryochin datang ke rumah keluarga Nagaura. Ayah Ryo ingin membuat kapal dan ia sudah menyiapkan design-nya, nah yang menghitung keuangannya adalah ayah Mone yang seorang pegawai bank. Pokoknya ayah Ryo ingin mesin yang terbaru. Tapi ayah Mone ragu karena nanti hutang ayah Ryo banyak tapi ayah Ryo yakin ia bisa mendapatkan lebih dari berlayar. Pokoknya pembicaraan mereka berempat tentang kapal dan terlihat akrab satu sama lain.
BTW ayah Mone dan ibu Ryochin adalah teman sejak kecil jadi mereka cukup akrab. Memang dulu ayah Mone suka sama ibu Ryochin, tapi sekarang sudah tidak lagi.
Saat itu, Mone, Ryo dan Michi baru pulang sekolah sedang makan malam di ruangan yang lain. Ryo minta maaf karena hobi ibunya memang bicara dan Mone mengatakan kalau ia suka ibu Ryochin yang ceria dan mudah bergaul, karena ibu Ryo juga makanya ibunya dulu cepat terbiasa dengan penduduk pulau. Lalu ibu Ryochin mulai menyanyi, ibunya suka karaoke. Ryo malu banged tapi ayah dan ibu Mone mengatakan nggak apa-apa. Dan ibu Ryo mulai menyanyi dengan suaranya yang sebenarnya biasa aja, tapi lagunya bagus dan menyentuh hati semuanya. Ayah Ryo kelihatannya benar-benar menyukai ibu Ryo.
Kapal ayah Ryochin akhirnya tiba dan mereka melakukan pesta gitu. Sepertinya itu tradisi kalau kapal baru, yang punya kapal melempar sesuatu dari kapal, entah itu sejenis makanan atau benda, pokoknya banyak warga yang menampung. Kakek Mone memberi hadiah bendera kapal untuk kapal ayah Ryo dan berkibar dengan baik. Saat itu, keluarga Ryochin juga mengambil foto perayaan kapal mereka. Mereka terlihat sangat bahagia.
Lalu, memasuki bulan Mei tahun 2011. 2 bulan setelah bencana besar itu terjadi, semua orang masih berusaha untuk bangkit kembali. Nenek waktu itu masih hidup dan membersihkan foto keluarga Oikawa yang rusak, sementara kakek membersihkan bendera kapal ayah Ryo yang rusak oleh tsunami. Mone datang ke rumah Ryo bersama Michi membawa sesuatu, sepertinya hadiah kelulusan. Mone mengatakan pada Ryo untuk datang ke rumahnya kapan saja, misalnya kalau Ryo ingin makan. Ryo mengerti. Mone tidak bisa mengatakan banyak hal pada Ryochin karena semuanya sekarang sedang berduka, termasuk Ryochin.
Setelah Mone dan Michi pulang, Ryo melihat ayahnya di kamar. Ayahnya tiduran dengan banyak botol alkohol disana. Aku rasa sejak itu ayah mulai mabuk-mabukan. Ayah saat itu mendengarkan pesan suara dari ibu Ryochin, 1 menit sebelum tsunami. Gempa terjadi pada pukul 14.46, pukul 15.10 ibu Ryochin meninggalkan pesan pada ayah Ryo mengabarkan kalau Ryo baik-baik saja dan ada di tempat penampungan di sekolah, ia juga akan segera berangkat ke tempat penampungan. Dan pukul 15.11 adalah saat dimana gelombang tsunami maksimum memasuki Kesennuma. Jadi, memang itu adalah pesan suara terakhir ibu Ryo dan setelah itu ibu meninggal karena tsunami. Karena itu ayah Ryo selalu mendengarkan pesan suara itu dan menangis.
Kembali ke masa sekarang, Mone sedang olahraga skipping dengan tali skipping pemberian Suganami. Saat itu Michi datang dengan wajah khawatir mengabarkan kalau ayah Ryochin menghilang.
***
Ryochin kuat banged ya.
Ingat ga sih Mone saat itu tidak ada di Kesennuma karena ia ikut ujian di Sendai dan begitu ia tiba di Kesennuma keesokan harinya, Ryochin ada di penampungan menyajikan makanan. Padahal ibunya baru meninggal dunia. Sedih banged gak sih.
Selama ini Ryochin juga bersikap kuat dan nggak bergantung pada siapapun, tapi kalau sendirian ya dia menangis teringat ibunya.
Aku pikir ayah Ryochin sudah mau berubah karena berhenti minum dan mulai makan obat. Atau apakah itu hanya kamuflase saja pada keinginannya bunuh diri, karena mata ayah Ryo setelah ibu pulang itu mencurigakan. Mudah-mudahan ayah Ryochin baik-baik saja.
0 komentar:
Posting Komentar