Ternyata Asaoka dkk belum pulang, mereka masih ada di Koperasi Kehutanan Tome dan berpesta malamnya. Uchida awalnya nggak mau makan tapi dipaksa makan oleh para bibi yang ada disana karena dia kurus banged. Yang lain memuji masakan para bibi dan Sayaka mengatakan kalau Tome mempunyai beras yang terbaik di dunia. Nosaka mengatakan makanya sake disana terasa sangat enak. Nakamura sensei datang ke sana karena mendengar kalau Asaoka ada disana, sepertinya mereka kenalan baik. Suganami sensei juga ada disana datang bersama Nakamura sensei. Ia melirik Mone saat tiba dan Mone membungkuk kecil.
Setelah semuanya pulang, tinggal Sayaka, Mone, Nakamura sensei, Asaoka dan Suganami sensei. Suganami duduk jauh dari semuanya. Mereka membicarakan masa lalu, sudah 4 tahun berlalu sejak kejadian itu. Mone penasaran dengan hubungan Sayaka dan Nakamura dan Asaoka. Sepertinya mereka dihubungkan oleh kejadian 4 tahun lalu, Gempa dan Tsunami Tohoku 2011. Saat membicarakan mengenai kejadian itu, Suganami menatap Mone. Sayaka mengatakan saat bencana itu Nakamura sensei datang ke sana sebagai dokter dan Asaoka datang berkeliling memasang pesawat observasi. Keduanya datang ke sana untuk kegiatan sosial.
Saat itu di Kameshima, ayah berusaha meyakinkan Michi untuk melanjutkan ke universitas tapi Michi tidak mau karena setelah lulus ia ingin langsung bekerja di pusat penelitian perikanan. Ayah mengerti itu, tapi sangat disayangkan karena Michi pasti bisa kemanapun ia mau. Michi mengatakan kalau ujian staf prefektur akan dilakukan akhir bulan ini dan sekolah sudah memasukkan namanya dan mau tidak mau ia harus menerimanya sekarang. Ayah mengatakan Michi bisa saja menolaknya dan Michi nggak percaya ayah memintanya untuk sengaja gagal ujian.
Ayah khawatir karena Michi kelihatan memaksakan diri tapi Michi mengatakan ia tidak begitu.
Asaoka akan kembali ke Tokyo dan Mone akan mengantarnya ke stasiun menggunakan mobil. Asaoka saat itu masih bekerja dengan laptopnya, Asaoka kelihatan sibuk sekali. Asaoka mengatakan karena ia khawatir dengan badai yang akan datang. Ia menunjukkan Mone map cuaca yang memperlihatkan ada badai mendekat. Mone dengan hati-hati bertanya mengenai 'lead time' yang kemarin dibicarakan Nosaka dan Asaoka. Asaoka tampak bersemangat karena ia sudah menunggu-nunggu kapan Mone akan bertanya itu padanya. Ia mengatakan kalau Mone sudah menggigit umpannya, karena saat ia dulu membicarakan kalau ia bisa melihat masa depan 10 menit kemudian, Mone kelihatan sangat tertarik. Asaoka menjelaskan kalau masa depan akan terjadi dan tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi. Tapi ia tahu cuaca. Cuaca yang terjadi di atas kepala kita disebabkan oleh apa yang terjadi di bumi. Dengan kata lain, ada waktu untuk memprediksi dan menghindari bahaya dalam cuaca. Ini adalah 'lead time' bagi peramal cuaca. Waktu untuk memprediksi dan menghindari bahaya. Mereka menyediakan waktu untuk melindungi apa yang penting. Mone terdiam. Ia juga mengatakan pada Mone saat itu bukan hanya Mone yang berfikir tidak bisa melakukan apapun.
Beberapa hari kemudian ada badai di Tome. Mone menyiapkan air dalam botol gitu, mungkin air bersih yang bisa digunakan untuk apapun jika mereka nggak bisa keluar rumah malam ini karena badai. Kamar Sayaka ada disisi gunung jadi berbahaya saat badai, makanya malam itu Mone mengajak Sayaka tidur di kamarnya. Sayaka excited dan bahkan memakai baju tidur lucu. Keduanya tiduran berdua sambil bercerita. Sayaka ternyata lahir di malam badai juga, sama seperti Mone dan ini pertama kalinya mereka tahu satu sama lain. Dan karena itu Sayaka mengatakan kalau Mone mungkin keturunan dewa gunung juga seperti dirinya, tapi Mone membantah karena takut. Lampu mati saat itu, sepertinya badai semakin besar. Mone mengecek ramalan cuaca dan mengatakan kalau sepertinya badai akan berhenti 1 jam lagi. Sayaka mengatakan sesuatu kalau semua desa dihancurkan oleh banjir, ia lahir saat kekacauan dan diminta oleh pemilik gunung disini untuk mengambil alihnya. Bahkan jika ia kehilangan segalanya, jika masih ada pohon di sana, ia akan tetap berusaha untuk hidup. Mone bergumam mengenai pohon hiba dan Sayaka mengatakan pohon hiba itu adalah benteng terakhir untuk melindungi kehidupan manusia. Setelah diajari itu, ia hidup dengan berpikir bahwa itu adalah perannyauntuk melindungi tanah pegunungan ini. Tanpa diduga, ini serius.
Jadi mungkin itu sebabnya Sayaka ragu memotong pohon hiba itu, karena jika itu dipotong mungkin perannya akan selesai.
Saat Mone terbangun, Sayaka sudah tidak ada disampingnya. Sayaka ada di ruang tengah menelpon seseorang. Mone teringat kata-kata Asaoka sebelum pulang, bahwa Mone bukan satu-satunya yang berfikir tidak bisa melakukan apapun. Ia, Sayaka bahkan semua orang berfikir kalau mereka tak bisa melakukan apapun saat itu. Tapi jika kita punya pikiran tidak bisa melakukan apapun, pasti selanjutnya kita ingin bisa melakukan sesuatu. Perasaan seperti itu akan menggerakkan kita. Mone memikirkan perkataan Asaoka itu berkali-kali. Bahkan setelah ia bangun tidur pagi harinya saat ia melihat ramalan cuaca dimana Asaoka yang membacakannya di TV. Mone fokus menatap itu dengan pikirannya yang dipenuhi kata-kata Asaoka. Sayaka bahkan bingung melihat Mone yang begitu.
***
Apakah Mone mendapatkan motivasinya kembali untuk menjadi peramal cuaca?
Apakah dia akan mulai dari awal lagi untuk ujian?
Apakah kali ini dia akan lulus?
Kenapa perasaan moya-moya Mone ini panjang dan malah makin membuat bosan ya?
Aku sedih lho melihat ratingnya yang terus turun. Plis jangan sampe 15% plis.
0 komentar:
Posting Komentar