Sinopsis Okaeri Mone Episode 32: A weather forecaster with a goal
Juli 2015.
Di hari musim panas yang cerah, Suganami kembali ke Tome untuk memenuhi tugas mingguannya. Saat ia akan masuk ke Koperasi Kehutanan Tome, ia melihat Mone sedang menunggu di depan klinik. Saat Suganami masuk, Mone langsung berlari ke arahnya dengan wajah cerah cerianya, menunjukkan pada Suganami SIM-nya. Mone dengan bahagia mengatakan pada Suganami kalau akhirnya ia mendapatkan lisensi pertamanya dan itu adalah lisensi nasional. Suganami hanya bisa tersenyum dan ikut bahagia, terutama saat ia melihat tanggal lahir Mone di SIM itu, sama dengan tanggal lahir yang ia tebak, 17 September. Mone kelihatan bahagia banged dan memang ingin membagikan kebahagiaannya itu pada Suganami.
Agustus 2015.
Mone ada di rumah Tanaka-san. Tanaka-san bersemangat untuk memotret bunga teratai musim panas ini dan ia sedang bersiap-siap, sepertinya ia menyewa asisten rumah tangga gitu, atau itu perawat yang merawatnya. Mone ingin sekali ikut tapi ia tidak bisa karena ia harus ikut ujian peramal cuaca. Jadi Tanaka-san mengajak Mone pergi bersama tahun depan dan Mone setuju, pokoknya Tanaka harus janji tahun depan.
Mone sangat sibuk dengan pekerjaannya di Koperasi Kehutanan Tome, apalagi sejak ia punya SIM, pekerjaannya makin banyak. Jadi Mone nggak punya banyak waktu untuk belajar untuk ujiannya. Dan seperti dugaan, banyak pertanyaan yang tidak bisa ia jawab. Pulang dari Ujian, Sayaka sudah menunggunya, tapi ekspresi Mone sudah menunjukkan hasil ujiannya. Sayaka hanya bisa tertawa.
Mone curhat pada Suganami dan Suganami mengerti akan hal itu, seperti itulah orang-orang yang bekerja, kehidupan sehari-hari akan penuh dengan pekerjaan. Dan kehilangan motivasi untuk banyak hal. Mone juga tahu akan hal itu, tapi pekerjaan di Koperasi juga menyenangkan baginya, ia juga bisa melakukan banyak hal sejak ia punya SIM. Suganami mulai menceramahi Mone lagi, ia mengatakan mungkin Mone merasa percaya diri bekerja disini karena tidak tergantung pada kualifikasi/lisensi. Dan lagi hasil ujian kemarin tidak bagus. Selain itu, Jika Mone lulus ujian peramal cuaca pun, tidak jelas apakah Mone memenuhi syarat atau tidak dan kemana arah pekerjannya juga belum jelas. Ia bertanya apakah Mone ingin berhenti saja? Ujian selanjutnya adalah setengah tahun lagi, apakah Mone punya motivasi untuk tetap lanjut?
Mone mengatakan ia akan memikirkannya lagi.
Mone sepertinya memang kehilangan motivasi untuk jadi peramal cuaca karena ia sangat sibuk dengan pekerjaannya. Dan saat itu terjadi, Mone bertemu lagi dengan Asaoka-san. Asaoka datang bersama seorang profesor yang ingin memeriksa lingkaran pohon hiba yang sudah berusia 300 tahun. Ia mendengar kalau Sayaka akan memotong pohon hiba itu jadi ia ingin memprediksi 300 tahun dari lingkar pohon hiba. Ia ingin meminta beberapa sentimeter. Sasaki terkejut mendengarnya, ia tak menyangka kita bisa memprediksi masa depan dengan lingkaran pohon. Sayaka juga tertarik mendengarnya.
Saat itu Asaoka datang bersama 2 orang lagi, peramal cuaca Nosaka-san (Morita Misato) dan Uchida-san (Shimizu Hiroya), Asaoka ingin keduanya melakukan kerja lapangan di gunung.
Mone bertanggungjawab membawa keduanya ke gunung dan disana untuk pertama kalinya Mone melihat pekerjaan lapangan peramal cuaca. Ada banyak hal yang menarik perhatian dan membuatnya penasaran. Nosaka dan Uchida melakukan tugas mereka, memasang sesuatu di pohon dan meminta bantuan Mone juga. Nosaka juga menjelaskan beberapa pada Mone, misalnya benda yang ia pasang adalah laser scanner untuk mengetahui lapangan dan jumlah air di gunung. Ia mengatakan pada Mone kalau ia tertarik pada pencegahan bencana. Nosaka mengatakan kalau sekarang ini ia belajar bagaimana mencegah bencana yang disebabkan oleh hujan deras. Mone bingung. Nosaka mengatakan kalau pekerjaan Uchida mungkin lebih mudah dipahami. Ia menunjuk Uchida yang bekerja dengan sebuah bola yang bentuknya seperti bola pokemon. Sepertinya itu pengamat serbuk sari. Uchida menjelaskan udara dihisap dari sini (bola itu), dan serbuk sari dideteksi oleh sensor dari sini (yang ia pegang). Nosaka mengatakan kalau Uchida ingin membuat aplikasi alarm untuk pollinosis (alergi serbuk bunga) karena Uchida sendiri punya alergi itu. Mone kagum dengan pekerjaan keduanya.
Pulang dari sana, keduanya masih terus bekerja di laptop, mereka sepertinya memasukkan data ke laptop dan mulai menganalisisnya. Mone kagum melihat pekerjaan keduanya. MOne bertanya apakah Nosaka mencoba mencegah banjir dengan pepohonan?
Nosaka menjelaskan, kalau hujan lebat ditangkap oleh tanah pegunungan. Tapi kapasitas retensi air kayu luar biasa. Jika ia bisa membuktikannya dengan benar, ia ingin mengajukan pohon dnegan daya tampung air tinggi dan menanamnya di tempat yang banyak sungainya sering meluap dan menyebabkan banjir. Mone kagum dan bertanya Nosaka-san adalah seorang peramal cuaca, bukan?
Nosaka membenarkan. Ia tahu Mone merasa kalau pekerjaan mereka ini aneh. Tapi Mone membantah. Nosaka mengatakan meski Uchida terlihat seperti itu (agak kikuk) tapi Uchida lulus ujian peramal cuaca dalam satu kali ujian. Mone kaget mendengarnya. Nosaka mengatakan kalau Uchida ahlinya angin. Uchida memang kelihatan kikuk banged, suka bersin karena alerginya.
Nosaka memperlihatkan data pada Asaoka dan Asaoka berkomentar kalau itu data lokal. Tidak mungkin bahwa kapasitas menahan air pohon dapat ditentukan dari data itu saja dan mengajak Nosaka untuk memverifikasi di dekat lembah dan sungai juga. Nosaka setuju, ia juga ingin membuatnya dengan angka yang lebih konkrit. Asaoka khawatir juga mengenai budged, kalau efeknya nggak pasti, anggarannya pasti tidak dicairkan. Asaoka menanyakan sesuatu pada Uchida apakah dia sudah selesai dengan analisisnya dan Uchida mengatakan belum. Asaoka protes Uchida selalu seperti itu, ia mengingatkan kalau waktu sangat penting, semakin pendek waktu, akan semakin baik. Asaoka bertanya pada Mone, bukankah sama dengan pekerjaan disini?
Mone membenarkan, kostumer akan senang jika pesanan bisa diselesaikan secepatnya.
Asaoka juga mengatakan waktu tunggu untuk bisnis dan cuaca sedikit berbeda. Waktu di bidang cuaca membawa keamanan, kenyamanan dan manfaat dengan menciptakan waktu untuk mempersiapkan. Asaoka meminta mereka melakukan yang terbaik karena ide mereka pasti akan membantu orang lain.
Sepertinya motivasi Mone untuk menjadi peramal cuaca kembali lagi setelah pertemuannya dengan Asaoka, Uchida dan Nosaka. Uchida dan Nosaka meninggalkan kartu nama mereka. Mone mengecek website tempat mereka bekerja dan tertarik melihat motto yang ada disana: Dengan cuaca, kehidupan dan bisnis kalian akan kami lindungi.
***
Kehilangan motivasi dalam melakukan sesuatu adalah hal yang wajar terjadi. Ada masa dimana kita menyukai sesuatu tapi lama-lama kok jadi bosan. Ada masa kita excited akan sesuatu tapi gak excited lagi. Kalau dalam pekerjaan namanya burnout dan itu bahaya, ga ada motivasi untuk bekerja lagi.
Mone semakin menyukai pekerjaannya di Koperasi + karena semakin sibuk juga jadinya keinginan belajarnya bisa jadi semakin rendah. Makanya Suganami meminta Mone memilih, kalau ga ada motivasi untuk ikut ujian juga sulit, ngapain ikut ujian coba?
Tapi untung saja Asaoka datang kembali membawa hal baru yang membuat Mone tertarik lagi. Bahwa peramal cuaca bukan hanya meramalkan cuaca setiap hari, tapi ada bagian-bagian lainnya, seperti Nosaka yang melakukan penelitian pencegahan bencana. Aku tertarik juga sih.
Harusnya ini ditunjukkan lebih awal nggak sih, biar penonton nggak keburu bosan sama alurnya yang datar huhuhuhu
0 komentar:
Posting Komentar