Sinopsis Okaeri Mone Episode 30
Kalau ada waktu luang Mone mengunjungi Tanaka-san. Tanaka melihat bagaimana gaya Mone dan mengatakan kalau Mone mirip dengan ibunya. Mone kaget dibilang begitu karena biasanya yang dibilang mirip ibunya adalah adiknya, sementara ia mirip dengan ayahnya. Tanaka tertawa mendengarnya. Tanaka melanjutkan cerita bagaimana ayah dan ibu Mone bisa bersatu setelah penolakan itu. Ibu Mone tidak berhenti datang ke live house hanya karena sudah ditolak oleh ayah Mone dengan alasan ada wanita lain di pulau yang tidak bisa ia lupakan. Padahal biasanya para gadis akan berhenti setelah ditolak dengan cara seperti itu. Ia bahkan berkenalan dengan Tanaka-san yang juga menjadi pengunjung tetap disana. Saat Ayah Mone gak sepopuler dulu lagi, banyak gadis yang biasanya datang tapi nggak datang lagi, hanya ibu Mone yang terus datang. Tanaka bertanya apa yang disukai ibu Mone dari ayah Mone dan ibu menjawab saat pertama kali ia mendengar permainan terompet ayah, ia merasa kalau suaranya sangat cerah, saking cerahnya nggak ada bayangan sama sekali. Tanaka mengatakan saat ayah Mone mendengar itu, itu tidak terasa seperti pujian sama sekali.
Meski menyukai musik, tapi ayah tidak bisa makan hanya dari musik, jadi ayah Mone akhirnya diterima bekerja di sebuah bank. Ia mengatakan pada Tanaka kalau ia tahu Tanaka tidak menyukai musiknya karena musiknya terlalu cerah dan itu membosankan. Orang yang memainkan musik tidak terlalu seksi kecuali dia membawa lebih banyak bayangan dan kemalangan. Saat itu Tanaka diam saja, tiba-tiba ibu Mone muncul dan marah pada Tanaka. Ia mengatakan dunia ini salah karena menganggap orang yang cerah, benar dan positif tidak menarik. Menurutnya ayah yang selalu cerah adalah luar biasa, bahkan suara instrumen yang dimainkan ayah juga bagus. Jadi ia meminta Tanaka jangan mencemari kecerahan seseorang dengan nilai-nilai murahan seperti bayangan yang membuat seseorang menjadi menarik atau ketidakbahagiaan/kesengsaraan membuat seseorang punya sex appeal yang bagus. Setelah mengatakan itu ibu kabur dari sana.
Ayah terkejut karena seseorang membelanya seperti itu. Selama ini ia pikir ia adalah pria yang membosankan, ternyata ada yang menganggapnya menarik. Dan sejak saat itu hubungan keduanya menjadi lancar.
Suganami menelpon Nakamura-sensei untuk menanyakan keadaan Tanaka-san dan Nakamura tertarik pada Suganami yang biasanya nggak mau terlibat dalam masalah pasien, tapi kali ini sampai menelponnya menanyakan keadaan pasien. Nakamura senang karena Suganami sudah menunjukkan ketertarikan pada program yang akan ia lakukan. Suganami cuma bisa menghela nafas aja, ia tak bisa membantah karena Nakamura nggak akan mendengarkan sama sekali.
Hari minggu, Suganami kembali ke Tome. Ia dengan hati-hati masuk ke Koperasi Kehutanan Tome dan kaget karena lampu cafe mati, artinya Mone tidak ada disana untuk belajar. Suganami agak sedih karena ia pikir Mone masih marah padanya. Tapi saat itu Mone muncul tiba-tiba dan meminta maaf pada Suganami karena ia terlambat, pekerjaan hari ini cukup lama. Suganami meminta maaf atas kejadian minggu lalu, karena ia sudah bicara begitu pada Mone. Tapi Mone juga meminta maaf karena ia juga nggak peka. Keduanya sama-sama meminta maaf, sama-sama menunduk. Lucu banged. Lalu keduanya memutuskan memulai sesi belajar mereka lagi.
Saat sesi belajar mereka, Mone membicarakan Tanaka-san lagi, sepertinya ia mendengar dari Nakamura sensei kalau Suganami sudah mau memeriksa Tanaka-san ke rumah (home visit/home care treatment). Suganami mengatakan kalau hanya kebijakan pengobatannya yang berubah, ia tetap tidak mau terlibat dalam home visit/home care. Ia lebih mengutamakan keinginannya untuk menyembuhkan pasien daripada keinginan pasien. KAlau bahasa kasarnya ia tidak memikirkan pasien. Ia mengatakan ia tidak cocok melakukan kunjungan rumah yang pasti akan terlibat dalam kehidupan pribadi pasien. Mone tahu akan hal itu. Ia kemudian mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan melihat sms lama Suganami saat ia akan mengikuti ujian peramal cuaca. Ia mengatakan kalau image Suganami itu adalah seseorang yang hanya memikirkan diri sendiri, sangat egois. Menulis kalimat panjang di sms itu dan semuanya penulisannya benar, apa yang dikatakan Suganami di sms itu adalah semua kelemahannya dan ia benar-benar kesal. Suganami kelihatan merasa agak bersalah gitu. Tapi Mone mengatakan kalau ia mengerti, Suganami menulis itu untuk dirinya, karena Suganami memikirkan dia yang akan mengikuti ujian. Karena itu tidak mungkin Suganami tidak memikirkan tentang pasiennya. Suganami hanya terdiam. Ia tak bisa mengatakan apapun pada seorang gadis yang bisa melihat isi hatinya.
Tanaka-san akhirnya menghubungi istrinya dan sepertinya istrinya bersedia datang menemui Tanaka. Tanaka senang sekali, karena itu ia ingin meja makannya dibuat secepat mungkin dan ia juga tidak ingin menunggu sendirian, ia meminta Mone menemaninya saat hari H.
Dan hari H, meja makan yang dipesan oleh Tanaka-san datang, Tanaka senang sekali, ia tidak menyesal memesan meja kayu itu. Mone bertanya jam berapa istrinya akan datang dan Tanaka mengatakan jam 3. Tanaka gugup banged karena akan bertemu dengan istrinya setelah sekian lama, karena itu tidak tidak bisa duduk diam, Mone yang mengkhawatirkan kesehatan Tanaka menyuruhnya istirahat tapi Tanaka tidak mau.
Waktu berlalu, pukul tiga lewat 2 menit. Tapi belum ada tanda-tanda kedatangan istri Tanaka-san. Mone meminta Tanaka-san tenang karena baru lewat sebentar. Tapi ternyata sampai pukul 3.30, istri Tanaka belum juga datang. Tanaka merasa sedih karena ia terlalu berharap. Mone khawatir melihatnya. Saat itu turun salju, sebuah pesan masuk ke HP Tanaka dan itu adalah pesan dari istri Tanaka-san yang mengatakan setelah ia pikir-pikir lagi sebaiknya ia tidak menemui Tanaka-san lagi, karena itu ia tidak akan datang. Tanaka-san tambah sedih donk, ia seharusnya tahu kalau nggak mungkin istrinya akan datang menemuinya. Ia sepertinya menyesali semua yang terjadi di masa lalu. Mone juga tidak bisa mengatakan apapun.
Tapi tiba-tiba pintu rumah Tanaka terbuka, seseorang masuk. Itu adalah ayah Mone. Tanaka-san dan Mone terkejut. Ayah melihat Tanaka dan bicara seperti biasanya, mengatakan kenapa Tanaka tampak murung begitu, ada apa dengan Tanaka-san, kenapa makin kurus. Lalu tak lama kemudian, ibu Mone juga muncul meminta ayah jangan bicara begitu, ia lalu menyapa Tanaka-san. Tanaka-san benar-benar kaget dengan kedatangan kenalan lama, ia bahkan nggak pernah berfikir akan bertemu dengan ibu Mone lagi. Dalam sekejab, rumah Tanaka-san jadi ramai. Mereka berempat mengobrol dengan penuh tawa. Lalu adegan terakhir kamera memperlihatkan foto Mone dan Suganami yang sudah di pajang di meja Tanaka-san, yang sudah menjadi bagian dari kenangannya.
***
Aku kaget banged saat melihat foto Mone dan Suganami ada disana saat tiba-tiba kamera bergerak memperlihatkan foto itu. Memang bukan foto romantis sih, tapi Mone dan Suganami sudah menjadi salah satu kenangan Tanaka-san. Foto itu yang diambil Tanaka-san saat Mone dan Suganami di luar cafe dan Suganami meminta Tanaka jangan mengambil foto tanpa izin. lol.
Aku mengerti sih kenapa istri Tanaka memutuskan untuk tidak datang. Kita tidak tahu apa yang terjadi dimasa lalu, saat Tanaka sibuk dengan kebebasannya, bagaimana istri dan anaknya menanggung semuanya. Lalu setelah lama berpisah tiba-tiba mantan suami ingin bertemu lagi, pasti istrinya juga punya perasaan berkecambuk dan akhirnya memutuskan untuk tidak datang. Karena kalau datang juga emangnya mau ngapain. Karena kehidupan juga nggak semanis itu ya, ntar kalau istrinya datang mereka bersatu lagi, aku rasa memang lebih baik istrinya tidak datang.
Ibu Mone memang secinta itu pada ayah Mone, melihat kekurangan seseorang sebagai kelebihannya. Ayah Mone memang terlalu heboh dan ibu Mone menyukai itu. Ayah juga kelihatan lebih bisa dikendalikan hanya oleh ibu. XD
0 komentar:
Posting Komentar