27 Januari 2015.
Mone kembali ke Tome dan merayakan tahun baru bersama yang lain. Sesi belajar Mone dan Suganami masih berlanjut. Malam itu Suganami mengetes Mone dengan menanyakan pertanyaan tapi Mone bahkan nggak bisa menjawab pertanyaan dari Suganami. Suganami meminta Mone fokus karena ujian tinggal 5 hari lagi. Mone mengeluh mengatakan Suganami tidak mengerti perasaan orang-orang yang tidak bisa melakukannya padahal sudah berusaha keras, seberapa frustasinya itu. Suganami kesal melihat Mone mengeluh dan mencoba menjelaskan dengan panjang lebar dengan kata-kata sulit, sebelum itu terjadi Mone menghentikan Suganami-sensei dan mengatakan kalau ia akan menjawab pertanyaan dengan baik kali ini.
Hari ujian tiba. Sayaka-san mengantarkan Mone ke pintu sambil mengingatkan Mone jangan lupa membawa bento, kartu ujian, tiket kereta dan lain-lain. Mone sudah mengemasinya semalam. Tiba-tiba ada pesan masuk ke hp Mone dan Mone mengeceknya itu pesan dari Suganami sensei. Sayaka penasaran apa yang dikirim Suganami, mulai mengejek kalau itu pasti ucapan selamat berjuang untuk ujiannya. Dan Mone langsung membantahnya, memperlihatkan pesan panjang Suganami pada Mone. Pesannya berisi cara-cara menjawab soal, lengkap per menitnya. Suganami bahkan salah menulis kanji sesuatu dan sampai mengirim ulang sambil minta maaf. Sayaka tertawa terbahak-bahak dan Mone juga kesal. Bahkan dalam perjalanan Suganami terus mengirim pesan untuk Mone dan membuat Mone kesal.
Ujian peramal cuaca dilakukan di Sendai. Ada banyak peserta ujian dan nggak mengenal usia, bahkan ada kakek-kakek juga. Mone deg degan mengikuti ujian, tentu saja. Dan sepertinya ada 4 sesi yang diujiankan. Mone mengerjakan ujiannya dengan baik.
Malam harinya di cafe, Suganami gelisah menunggu kepulangan Mone. Matanya fokus ke HP, bahkan nggak tahu kalau kopi-nya sudah habis. Ia mengecek hp, mengecek ke luar, mengecek jamnya, Mone belum juga kembali. Saat ia mendengar langkah kaki Mone, Suganami langsung duduk dengan gaya awkward sambil membaca buku. Mone masuk ke cafe dan menyapa Suganami, ia bertanya kenapa Suganami ada disana dan Suganami membuat alasan kalau dia ingin minum kopi.
Ada jeda sedikit, keduanya terdiam. Lalu Suganami bertanya bagaimana ujian Mone. Mone mengatakan kalau ia bisa menjawabnya secara mengejutkan dan mungkin ia bisa lulus dengan keajaiban. Tapi Suganami mengatakan tidak ada keajaiban dalam ujian. Mone tahu itu, ia mengatakan ia sudah melakukan yang terbaik. Jadi Suganami mengatakan terima kasih atas kerja kerasnya.
Waktu berlalu, Mone sibuk lagi dengan pekerjaannya sebagai pegawai Koperasi Kehutanan Tome. Kawakubo-san bertanya bagaimana ujian Mone dan Mone mengatakan mungkin ia tidak lulus karena ia belum juga mendapat surat pengumuman. Kawakubo-san tampak senang. Lalu Sasaki-san datang menemui Mone mengatakan kalau Tanaka-san mengirim email padanya, meminta pembatalan pembuatan meja makan yang waktu itu. Mereka akan kesulitan kalau Tanaka membatalkan begitu saja karena mereka sudah mempersiapkan materialnya. Sasaki mengatakan ia sudah mencoba menelpon Tanaka,tapi tidak dijawab. Mone yang khawatir datang ke klinik Tome dan minggu itu adalah giliran Nakamura sensei. Mone bertanya bagaimana keadaan Tanaka-san, apakah penyakitnya separah itu (btw Mone blm tau Tanaka kena kanker, Mone taunya cuma asma biasa). Nakamura sensei mengatakan ia tak bisa memberitahukan kondisi pasien pada orang luar dan Mone mengerti. Nakamura sensei mengatakan kalau Tanaka-san tidak mau dirawat di rumah sakit dan ada banyak pasien yang begitu, makanya ia meminta Suganami sensei untuk mulai melakukan perawatan di rumah pasien mereka (dokter yang ke rumah pasien) tapi Suganami sensei masih menolak dengan alasan perawatan terbaik akan di dapatkan di rumah sakit.
Mone mengunjungi Tanaka-san hari itu. Kondisi Tanaka-san sepertinya sudah cukup parah, ia bahkan nggak bisa turun dari tempat tidur lagi, rumahnya hampir kebakaran karena sebelum merasa lemas ia sempat memasak air. Untung Mone datang dan mematikannya. Mone sedih melihat Tanaka-san yang sendirian dalam keadaan sakit pula. Ia juga mendengarkan cerita Tanaka-san mengenai gambar bunga teratai yang ia ambil, yang ia beri bingkai cantik dan menjaganya seperti hartanya. Ia mengatakan jika ia terus seperti ini mungkin ia tak akan bisa memotret teratai lagi pada musim panas nanti. Ia meminta maaf pada Mone karena membatalkan pesanan meja makannya, ia juga meminta Mone menyampaikan permintaan maafnya pada semuanya.
Mone dan Suganami masih melanjutkan sesi belajar mereka. Mone mengatakan pada Suganami kalau ia pergi ke rumah Tanaka-san dan Tanaka-san sudah mulai kesulitan untuk berjalan. Mone bertanya pada Suganami kenapa Suganami tidak mau melakukan perawatan di rumah pasien dan Suganami mengatakan kalau perawatan medis tidak bisa dilakukan hanya oleh dokter sendiri, karena itu ada tempat yang namanya rumah sakit yang lengkap dengan fasilitas, obat-obatan, alat pengujian dan juga staf. Mone ingin mengatakan kalau Nakamura sensei sudah memikirkan itu, bahkan akan ada perawat yang membantu juga tapi Suganami sensei memotong mengatakan bukankah itu bagus, sudah ada Nakamura sensei yang melakukannya. Kalau ia, ia tidak ingin terjun terlalu dalam. Suganami kemudian meninggalkan Mone.
Mone masih mengkhawatirkan Tanaka-san, bahkan saat makan malam dengan Sayaka, Mone tidak bersemangat. Sayaka mengatakan kalau makanan mereka disiapkan oleh para bibi dengan semangat, ia tak mau melihat Mone makan nggak berselera begitu. Mone meminta maaf. Mone melihat meja makan Sayaka yang besar, ia berkata Sayaka membelinya pasti dengan harapan ada yang datang berkunjung dan makan bersama disana. Sayaka membenarkan karena di rumahnya ada banyak orang yang datang. Mone sudah menduga pasti seperti itu. Sayaka bingung apa maksud Mone.
***
Maksud Mone ya pasti Tanaka-san ingin membuat meja makan besar dengan harapan seseorang datang dan makan bersama dengannya. Mungkin keluarga Tanaka-san?
Tapi karena Tanaka-san sedang sakit parah, mungkin dia nggak mau berharap lagi kalau keluarganya berkunjung? Biasanya orang sakit kan, apalagi yang parah, harapan hidupnya jadi berkurang gitu, nggak mau berharap atau gimana gitu. Tapi nggak bagus juga sih membatalkan pesanan tiba-tiba begitu, karena pihak satunya sudah menyiapkan dengan baik.
Suganami ini nggak mau masuk terlalu dalam dalam kehidupan orang lain, tapi kalau sama Mone dia mau melakukannya. Mone nggak pernah meminta, justru dia yang mulai mengajarkan Mone. Makanya banyak yang bilang ini yang punya perasaan adalah Suganami, kalau Mone masih belum. Jadi, jangan percaya sama momen manis yang diberikan NHK. XD
0 komentar:
Posting Komentar