Sinopsis Okaeri Mone Episode 16: What is a qualification?
Suganami-sensei menemukan sapu tangan milik salah satu pekerja Koperasi Kehutanan Tome, Kuma-san. Ia memberikannya pada Mone. Saat itu ada yang sibuk memotret mereka berdua dan itu adalah Tanaka-san yang tampak bersemangat sekali. Mone hanya tertawa meminta Tanaka-san jangan memotret dan Suganami juga panik mencoba mengingatkan Tanaka-san untuk tidak mengambil foto tanpa izin tapi Tanaka mengatakan ia tak akan menyebarkannya, ia hanya ingin mengabadikan kenangan masa muda. Mone kelihatannya nggak risih sih tapi Suganami kayaknya malu gitu jadi mencoba menghentikan Tanaka-san.
Mone mengembalikan sapu tangan pada Kuma-san yang baru datang. Lalu Mone mengambil kertas gitu, is membuat jadwal untuk penebangan pohon yang akan digunakan untuk membuat meja sekolah, ia membuatnya berdasarkan keadaan cuaca gitu, kapan waktu yang bagus untuk menebang. Tapi Kuma-san sepertinya nggak yakin dan Sasaki mengatakan kalau belakangan ini Mone belajar tentang cuaca. Kuma-san hanya menatap Mone.
Kuma-san dan rombongan tetap berangkat ke gunung untuk menebang pohon. Mone khawatir, mengamati langit dan mendengar suara guntur. Mone mengecek ramalan cuaca di internet dan benar saja kalau cuaca sedang tidak bagus. Mone berusaha menghubungi Kuma-san menjelaskan kalau cuaca sedang nggak bagus dan meminta mereka segera turun gunung, tapi Kuma-san tidak mendengarkan. Salah satu pekerja di Koperasi Kehutanan kembali setelah hujan-hujanan mengatakan kalau sungai sudah meluap dan Mone makin khawatir, ia menelpon Kuma-san lagi tapi Kuma-san tetap tidak mau mendengarkan dan menutup telponnya. Soalnya di gunung nggak hujan.
Beberapa saat kemudian, Kuma-san dan yang lain kembali dengan basah kuyup. Mone memberikan handuk pada mereka satu per satu dan kemudian agak marah pada Kuma-san mengatakan kenapa Kuma-san tidak mendengarnya dan malah mematikan telpon, kenapa Kuma-san tidak segera turun gunung. Ia tahu pekerjaan mereka penting tapi keselamatan adalah hal yang paling penting. Kuma-san juga kelihatan agak gimana gitu dan bertanya pada Mone siapa yang paling tahu mengenai cuaca di gunung? Ia mengatakan Mone yang baru belajar cuaca kemarin jangan sok tau dan menganggu pekerjaannya. Mone terdiam mendengarnya.
Sasaki mencoba menjelaskan pada Mone kalau industri kehutanan dengan angka kecelakaan industri yang besar. Jumlah industri di mana kecelakaan fatal terjadi jauh lebih tinggi daripada yang lain. Ia mengatakan Kuma-san selalu memikirkan kehidupan para pekerja. Mone mengerti dan kemudian meminta maaf pada Kuma-san. Kuma-san lalu memberikan permen pada Mone dan yang lain heboh karena Kuma-san jarang mengeluarkan itu, permen itu tandanya meminta kita untuk terus berusaha alias menyemangati. Mone ragu-ragu mengambilnya. Lalu Mone dengan cepat akrab dengan pekerja hutan lainnya. Mone menceritakan kalau ia tertarik pada pekerjaan peramal cuaca dan yang lain sibuk membanggakan kualifikasi/lisensi yang mereka miliki. Ternyata para pekerja hutan mempunyai lebih dari 1 kualifikasi untuk mendukung pekerjaan mereka.
Sore harinya para pekerja hutan pulang, Mone mengantar mereka ke pintu dan tiba-tiba terdengar suara terjatuh. Ternyata Tanaka-san yang masih ada disana pingsan. Mone dan yang lain panik, mereka memanggil Suganami. Tanaka-san tampak kesakitan, sulit bernafas, Suganami membantunya dan untuk pertama kalinya ia menunjukkan profesionalitasnya sebagai seorang dokter yang menghadapi pasien darurat.
Mone dan Suganami belajar lagi. Mone mengatakan ia lega karena Tanaka-san baik-baik saja. Mone tampak sedang memikirkan sesuatu dan mengatakan ternyata Suganami mempunyai kualifikasi dan Suganami mengatakan tentu saja. Suganami mempunyai lisensi dokter dan kualifikasi dokternya adalah lisensi nasional jadi diakui di seluruh Jepang. Suganami juga mengatakan kalau peramal cuaca juga punya lisensi nasional. Mone bertanya apa itu kualifikasi/lisensi dan Suganami menjelaskan banyak pekerjaan yang membutuhkan kualifikasi secara langsung, apalagi jika berkaitan dengan kehidupan orang lain. Jika membuat kesalahan, kita dapat membunuh hidup nyawa yang ada dihadapan kita. Ia mengatakan kalau memiliki kualifikasi adalah tanggung jawab yang berat dan apakah kita bisa menanggungnya. Mone kemudian terdiam dan lanjut membaca bukunya.
Sore harinya, Mone menatap langit dalam diam dan Suganami yang baru keluar dari klinik menatapnya. Karena Mone tampak fokus, Suganami akan pergi tapi ternyata Mone menyadarinya dan mengatakan kalau sepertinya ia akan mengikuti ujian menjadi peramal cuaca. Mempelajari mengapa awan terbentuk dan bertanya-tanya mengapa angin bertiup adalah hal yang menyenangkan. Tapi bagaimanapun juga, ia ingin melakukan sesuatu yang dapat berguna kehidupan orang lain, seperti Suganami dan para pekerja. Ia ingin punya kekuatan untuk tidak membiarkan orang lain punya kenangan menyedihkan. Ia juga ingin mendapatkan kekuatan semacam itu. Suganami awalnya terdiam tapi kalau diperhatikan lagi ia menahan senyumannya gitu seolah-olah ia tahu Mone akan sampai dititik itu.
Suganami mengatakan kalau begitu, maka lain lagi ceritanya. Suganami meminta Mone jangan mempunyai tujuan yang ambigu. Jadi ia bertanya apa tujuan yang ingin Mone capai? Apakah hanya memperdalam ilmu pengetahuan atentang cuaca? ingin lulus ujian peramal cuaca?
Mone terdiam cukup lama memikirkannya dan kemudian ia menjawab kalau ia ingin lulus ujian peramal cuaca.
Suganami mengerti, ia tersenyum dan ia menjadi bersemangat. Ia berjalan mendekati Mone dan kemudian dia mengatakan kalau begitu maka mereka harus mengubah semuanya. Cara mereka belajar, pendekatannya berbeda dengan hanya mengetahui sebuah fenomena cuaca. Suganami bertanya hal pertama yang penting adalah kapan ujiannya akan dilaksanakan. Mone sudah mencari tahu tentang itu dan mengatakan ujian peramal cuaca dilakukan 2 kali dalam setahun, Januari dan Agustus. Suganami langsung mengatakan mereka harus merelakan ujian bulan Januari. Suganami meminjam buku ujian peramal cuaca Mone dan mencoba membaca sesuatu disana tapi kayaknya dia nggak membaca sih, cuma melihat aja, karena Suganami kayaknya sudah mencari tahu duluan dan menghapalnya, karena ia tahu kalau Mone nantinya pasti ingin ikut ujian.
Suganami bahkan sudah membuat rencana untuk Mone mengatakan kalau ujian 1 dan 2 mereka akan mencobanya dan memastikan Mone akan lulus pada ujian ketiga, Januari 2016. Mone bingung. Suganami mengatakan ujian peramal cuaca nggak ada gunanya kalau nggak lulus. Jadi ia bertanya apakah Mone mau melakukannya atau tidak?
Mone yakin mengatakan kalau ia akan melakukannya. Suganami mengerti, ia tersenyum dan meninggalkan Mone yang masih bingung dengan perkembangan yang cepat ini.
***
Mone mulai fokus pada tujuan utamanya, lulus ujian peramal cuaca. Selama ini ia belajar hanya untuk pengetahuan dengan kenapa sesuatu bisa terjadi, misalnya bagaimana awan terbentuk, bagaimana hujan terjadi dan lain-lain. Kalau fokusnya pada lulus ujian peramal cuaca ya fokus belajarnya juga beda, yaitu membahas soal-soal ujian sebelumnya. Memang kalau kita mau ikut ujian yang sifatnya seperti itu, misalnya ujian CPNS, jangan menghapal tapi sering-sering latihan soal ujian sebelumnya. Itu lebih membantu dan nantinya kita nggak kaget saat disuguhkan soal-soal.
Suganami ini kayaknya memang serius nih mau mengajari Mone padahal dia bukan tipe yang mau ikut campur kehidupan orang lain. Makanya banyak gosip bermunculan HAHAHHAHA.
Kalau dari spoiler, Mone tetap akan bekerja seperti biasa di Koperasi Kehutanan sekaligus belajar untuk ujian dan tidak akan lulus semudah itu. Tapi aku yakin keinginan Mone untuk melakukan pekerjaan yang berguna bari orang lain adalah bentuk rasa tanggungjawabnya karena ia tidak bisa melakukan apapun saat Tsunami waktu itu.
Kak Reques Sinopsis Girl from Now Here Season 1 dong kak, Saya Tidak Bisa Mendengar , Dengan Artikel2 kakak saya bisa membaca dan mengetahui alur cerita film nya, Semoga Di baca kakak nya
BalasHapus