Sinopsis Okaeri Mone Episode 25
Mone masih belum menyerah tentang pembuatan meja anak sekolah dasar. Ia menemukan ide dan menyampaikan pada Sayaka. Salah satu kendala Koperasi Kehutanan adalah lamanya proses pengeringan kayu, jadi Mone punya ide mengeringkannya dalam rumah kaca dari plastik. Dari buku sains yang dihadiahkan oleh Suganami, Mone mengetahui kalau rumah kaca itu penguapannya lebih cepat. Mone juga menyampaikan ide itu pada Sasaki, Kawakubo dan pegawai fi Koperasi Kehutanan. Ia bahkan mencari tahu kalau ada beberapa rumah kaca plastik yang sedang tidak digunakan. Tapi ternyata Koperasi pernah melakukannya dan terkendala karena biaya pengiriman (transportasi), akan mahal dan nggak menguntungkan. Tapi salah satu pegawai menghitung dan mengatakan karena mereka akan memproduksi dalam jumlah banyak dan itu menguntungkan. Mengenai proses produksi ia juga sudah mencari informasi mengenai pengrajin lokal dan ia pikir itu ide yang bagus untuk meminta tolong pada mereka untuk finishing nya. Keuntungannya mungkin kecil tapi setidaknya mereka bisa memanfaatkan kayu pohon ek (daripada terbuang sia sia).
Kawakubo saat itu diam saja. Sasaki merasa kalau itu ide yang bagus jadi ia bertanya pada Kawakubo, tapi tanpa mengatakan apapun Kawakubo meninggalkan Koperasi, semuanya bingung apakah Kawakubo setuju atau tidak. Tapi yang lain mulai beraksi menghubungi warga yang punya rumah kaca untuk meminta bantuan. Juga menghubungi pengrajin lainya yang bisa dimintai bantuan. Tak lama kemudian Kawakubo kembali dengan salah seorang pengrajin yang membawa beberapa pengrajin senior lokal yang sudah lama pensiun. Sepertinya kakek-kakek itu setuju untuk membantu. Mone dan yang lain tentu saja sangat senang karena pekerja bertambah. Dan dimulailah proses produksi meja dimana Koperasi Kehutanan mengurus materialnya dan finishingnya dilakukan oleh pengrajin.
Sesi belajar Mone dan Suganami terus berlanjut. Kali ini Mone kesulitan membayangkan udara panas dari bawah, karena matahari menyinari kan kena bagian atas dulu, kenapa yang panas duluan dari bagian bawah?
Suganami meminta Mone membayangkan rumah kaca yang disinari matahari dan memanaskan tanah, jadi udara akan mulai panas dari bawah. Tapi Mone tidak mengerti kenapa matahari memanaskan tanah duluan, bukannya udara di sekitar. Suganami antara kesal dan pusing karena Mone nggak ngerti-ngerti + level fisika Mone ternyata nggak terlalu bagus + Mone punya terlalu banyak pertanyaan yang stuck disitu-situ saja dan mereka harus mulai dari awal lagi. Lucu banged melihat Suganami kesal karena Mone 😂
Dan ternyata sesi belajar Mone dan Suganami sudah lama diamati oleh para bibi di cafe. Para bibi mulai bergosip ria, berfikir kalau Mone dan Suganami ada hubungan asmara.
Suganami mencoba menjelaskan lagi pada Mone, kali ini ia berdiri dihadapan Mone dan mendekatkan wajahnya ke Mone tapi menutupnya dengan buku. Lalu bertanya apakah Mone bisa melihat wajahnya. Mone mengatakan tak bisa karena terhalang buku dan kemudian Suganami menyungkirkan buku jadi Mone bisa melihat wajah Suganami. Suganami menggunakan itu sebagai contoh untuk menjelaskan kalau udara itu transparan jadi sinar matahari lewat begitu saja sementara tanah tidak transparan jadi matahari memanaskan tanah duluan barulah udara disekitarnya memanas. Karena panas akan berusaha menyamakan suhu dengan suhu disekitarnya.
Mone kemudian senang karena dengan penjelasan begitu dia baru mengerti. Lalu Suganami ingin pindah ke pelajaran bagaimana awan bisa terbentuk tapi Mone masih penasaran kenapa benda yang bersentuhan berusaha mencapai suhu yang sama (menyamakan suhunya). Suganami mengatakan kalau itu yang dinamakan Konduksi Panas, tapi penjelasannya akan terlalu ribet, jadi kapan-kapan saja membahas itu.
Tiba-tiba Sayaka muncul dipintu dan mengatakan kalau itu mudah menjelaskan tentang konduksi panas. Mone dan Suganami bingung. Sayaka menyuruh mereka duduk berdua di sofa, samping sampingan gitu. Meski bingung mau ngapain, keduanya menuruti Sayaka. Mereka duduk bersebelahan dan karena sofanya kecil jadi bahu mereka saling bersentuhan gitu. Sayaka mengatakan kalian bisa merasakan kehangatan tubuh masing-masing jika bersentuhan, itulah konduksi panas.
Sayaka cuma bilang gitu aja dan kemudian meninggalkan Mone dan Suganami yang masih bingung.
Mone dan Suganami menyadari bahu mereka bersentuhan, mereka saling menatap satu sama lain dan menyadari apa yang terjadi. Keduanya langsung berdiri, panik, awkward, aku rasa wajah mereka sama-sama panas, mereka bahkan tidak bisa menatap satu sama lain, cuma bisa saling melirik dalam diam. uwu~
Pesanan meja sekolah selesai tepat pada waktunya. Hari itu Koperasi Kehutanan mengantarkan meja-meja ke sekolah SD. Anak-anak sangat senang karena mendapat meja baru. Saat Mone dan yang lain pergi, para anak melambai dari lantai 2, Mone meminta mereka menggunakan meja dengan baik. Kawakubo senang melihat wajah bahagia anak-anak dan bergumam kalau mereka sudah membuat air dan udara untuk anak-anak.
Disaat yang sama, Suganami sedang memerika seorang pasien. Pasien itu adalah Tanaka-san, teman ayah Mone yang punya jazz cafe waktu itu. Suganami sensei mendiagnosis penyakitnya adalah kanker paru-paru, tapi dia tidak mau dirawat, hanya minta obat saja. Kemudian ia bertanya pada Suganami apakah ada pekerja di Koperasi yang bernama Nagaura dan Suganami terkejut.
(ngapain bapak ini nanyain cewek yg gw lagi pdkt?)
***
Pak dokter kayaknya memang suka sama Mone atau ada perasaan spesial gitu, karena segitunya lho dia ngajarin Mone yang nggak ngerti-ngerti. Sabar banged dia meski kesal. Tapi kayaknya Mone nggak punya perasaan seperti itu. Hmmm
Sayaka ternyata ngeship mereka berdua juga, dia sengaja membuat momen untuk pasangan ini. Setidaknya ada momen lah untuk kita kalau memang mereka nggak jadi di akhir. Para bibi juga udah mulai bergosip ria, soalnya Mone dan Suganami makin lama makin makin 🤣
Tapi masih awkward sih duduknya aja masih begitu, nggak hadap-hadapan.
0 komentar:
Posting Komentar