Sinopsis Okaeri Mone Episode 24: Mone's Heart
Mone dan Suganami-sensei melanjutkan sesi belajar mereka, mereka sudah mulai serius nih karena udah pake papan tulis. Sepertinya ini sesi belajar yang kedua, karena sekarang mereka membahas terjadinya awan, seperti yang dijanjikan Suganami kemaren. Mone mengerti kalau air akan menguap jika dipanaskan pada suhu 100 derajat celcius. Tapi ia tidak mengerti kenapa air laut menguap meski tidak sampai 100 derajat celcius. Suganami menjelaskan kalau penguapan dan pendidihan adalah dua fenomena berbeda. Air bahkan menguap meski pada suhu 5 derajat celcius. Meski hari sangat dingin, jemuran pasti kering meski butuh waktu yang lama. Mone membenarkan.
Suganami menjelaskan lagi semakin tinggi suhu,uap air semakin banyak, penguapan meningkat dan jika ada angin maka penguapan akan semakin cepat. Mone membenarkan lagi, karena kalau ada angin jemuran jadi lebih cepat kering. Suganami mengatakan sebaliknya, jika suhu turun maka air dan es akan muncul sebagai butiran dan menjadi awan.
Keesokan harinya, Mone dan tim mulai membuat meja dari kayu keras. Kayu yang menjadi bahan adalah kayu yang bagus banged dan diamplas sedemikian rupa, dibuat menjadi sebuah meja. Hasilnya bagus, tapi mejanya berat banged. Kemudian mereka membuat sampel lainnya dengan mengurangi berat dan juga mengurangi harga produksi dan mereka berhasil membuat meja yang sempurna untuk anak-anak SD. Saat mejanya selesai, mereka bahagia sekali.
Mone kembali mengikuti sesi belajar sore harinya. Mereka masih membahas mengenai awan dan Mone sepertinya stuck, dia nggak mengerti. Suganami mengatakan jika sampai awan saja Mone udah bingung begini, mereka nggak akan sampai-sampai pada pelajaran badai/angin topan. Mone sangat ingin belajar mengenai badai. Mone mengatakan pada Suganami sensei kalau ia lahir saat terjadi badai, 2 minggu lebih cepat dari jadwal. Banyak yang bilang itu mungkin karena bulan purnama. Suganami sensei awalnya terdiam seperti memikirkan sesuatu, tapi kemudian ia meminta mereka berhenti membahas itu, karena mungkin pelajaran mereka nggak akan sampai kesana karena Mone masih nggak mengerti mengenai awan.
Mone dan tim membawa sampel meja ke balai kota dan mendapat sambutan hangat dan setuju untuk memasukkan nama Koperasi Kehutanan Tome dalam bidding pembuatan meja sekolah. Semuanya senang sampai pihak balai kota mengatakan kalau mereka harus siap membuat 4000an meja sampai akhir maret. Semuanya kaget karena sebulan mereka hanya bisa memproduksi 30 meja.
Sasaki melapor pada Sayaka dan sepertinya ada pengrajin dari Tokyo yang juga menawarkan membuat meja untuk sekolah yang menyanggupi menyelesaikan sampai akhir tahun. Pekerja khawatir karena kalau pengrajin dari Tokyo yang membuatnya, mereka nggak akan menggunakan kayu lokal. Kawakubo berkomentar kalau zaman sekarang orang lebih memilih sesuatu yang cepat dan murah. Sayaka mengatakan kalau tidak ada yang salah dengan yang cepat dan murah. Kawakubo mengatakan kalau tidak ada yang mau menggunakan kayu sekarang ini, cuma dipotong kemudian dihancurkan. Padahal pohon-pohon itu begitu indah. Kayu kalah dari besi dan semen.
Mone yang baru menyadari kesulitan bagi mereka pekerja hutan, hari itu tidak terlihat semangat untuk belajar. Ia merenung. Suganami yang baru datang menyadarinya. Mone sibuk membuka buku meski ia kelihatan tidak berkonsentrasi. Suganami juga membuka bukunya sambil berkata, jika ia merasa sesuatu terasa salah, ia akan mencoba mendapatkan pengetahuan baru. Mone terdiam, kemudian bergumam karena itu Suganami sensei selalu belajar. Suganami merasa itu sebuah ejekan karena seolah-olah ia depresi setiap hari makanya ia belajar tiap hari. Mone hanya tersenyum kecil.
Lalu Suganami kelihatan resah sendiri, ragu atau gimana, akhirnya ia berdiri dan memberikan sesuatu pada Mone meski terasa awkward. Mone bingung, ia membukanya, sebuah buku Sains untuk anak SMP. Mone bertanya apakah ini untuknya?
Suganami mengatakan kalau Mone membaca terlalu banyak buku dengan level jauh berbeda sambil menunjukkan satu buku ujian satu lagi buku bergambat, jadi untuk sekarang sebaiknya mereka kembali ke dasar. Mone bertanya apakah Suganami membelinya dan Suganami mengatakan kalau ia kebetulan melihatnya. Mone kemudian mengatakan kalau ia akan membayarnya tapi Suganami menolak, ia mengatakan kalau ia memberikannya pada Mone. Mone bingung karena ia tidak bisa menerima begitu saja pemberian sensei.
Suganami mengatakan kalau itu adalah hadiah ulang tahun. Mone terdiam. Suganami juga agak uhmmm gimana gitu mengatakan kalau Mone lahir pada bulan September. Ia tahu itu karena setelah Mone mengatakan ia lahir saat topan malam bulan purnama, Suganami ternyata mencari tahu informasi di Internet kapan ada badai yang pas malam bulan purnama dan itu adalah pada 17 September 1995, lebih tepatnya dua hari lalu. Mone nggak nyangka Suganami mencari tahu sampai segitunya, ia ingin mengatakan sesuatu tapi Suganami memotong, mengatakan pengetahuan adalah senjata, kalau memilikinya saja nggak ada gunanya, dan kalau digunakan pun sulit, tapi kita tetap harus memilikinya.
Mone hanya bisa tersenyum dengan hal itu dan berterima kasih.
Suganami awkward lagi dan bergumam sendiri karena buku referensi sebagai hadiah ulang tahun terlihat seperti mengejek. Mone hanya tersenyum, ia membuka buku itu sambil sesekali melirik Suganami yang sibuk dengan bukunya. Uwu~
Sepulang dari sana, Mone mulai belajar menggunakan buku Sains SMP yang diberikan oleh Suganami. Ia membaca dengan hati-hati sambil mencoba mengerti dan menghafalnya. Bahkan pagi hari saat menjemur kain, Mone terus menghapal. Kalau dia lupa sesuatu dia akan kembali melihat bukunya. Saat itu Mone memikirkan sesuatu tentang cahaya matahari dan sebuah ide muncul. Ia langsung berlari memanggil Sayaka.
***
Suganami-sensei ini tertarik pada Mone dalam hal romantis atau cuma tertarik gitu aja?
Masa sampai mencari tahu kapan ulang tahun Mone? Soalnya Mone hanya mengatakan kalau ia lahir saat ada topan di malam bulan purnama dan Suganami sampai mencari tahu di internet menemukan tanggal yang tepat? WOW banged nggak sih?
Kalau aku jadi Mone ya aku juga bakalan kyun~
Mungkin aku malah udah salah paham duluan 😚
Suganami kayaknya semangat banged ngajarin Mone, dia yang menawarkan sih, Mone juga nggak meminta dan untuk Suganami yang dingin itu, sebenarnya ini sebuah peningkatan sih. Suganami sejak awal bukan tipe yang mau ikut campur urusan orang lain tapi entah kenapa dia kelihatan tertarik pada Mone.
Sebagai shipper Suganami dan Mone, sebenarnya aku sedikit khawatir karena ini baru diminggu-minggu awal, masa sih pasangan heroine sudah ditentukan?
Takut patah hati lagi HAHAHAAHAHA
0 komentar:
Posting Komentar