Sinopsis Okaeri Mone Episode 20: Everything is Connected
Michi sedang sibuk di tempat penelitiannya, melihat media tumbuh benih tiram miliknya yang sudah diangkat ke permukaan. Mone menjemput Michi untuk mengajaknya makan malam karena mereka mengadakan barbeque lagi. Michi mengatakan ia akan pulang setelah menyelesaikan pekerjaannya. Mone bertanya bagaimana penelitian Michi dan Michi mengatakaan sudah bagus tapi lebih sedikit dari yang dia harapkan. Ia juga sedih karena ia pikir kakek akan senang dengan penelitiannya.
Keluarga Nagaura melakukan pesta barbeque bersama para nelayan teman kakek. Saat tahu kalau Michi ingin mengembangkan benih tiram sendiri, semuanya menertawai Michi mengatakan kalau itu tidak menguntungkan. Tapi Mone membela adiknya mengatakan kalau Michi juga berusaha memikirkan biaya dan mencari caya memotong biaya dan jika mereka berhasil membuat benih sendiri maka akan menguntungkan industri perikanan di Kameshima. Karena untuk benih tiram saja butuh 3 juta yen. Mone mengatakan ia percaya pada Michi yang pasti bisa melakukannya dengan serius. Ia pikir Michi sangat menakjubkan bisa melakukan sesuatu seperti itu. Michi tampak tersentuh dengan kata-kata kakaknya. Tapi para nelayan teman kakek malah mengatakan kalau Mone sedang mabuk dan tertawa. Michi juga mengatakan kalau ia belum menyerah untuk membuat benih lokal Kameshima. Kakek mengatalan ia berharap Michi bisa melakukannya sebelum ia mati. Ia meninggalkan semuanya sambil tersenyum bahagia melihat passion cucunya dalam mengembangkan peternakan tiram mereka. Ayah melihat kakek dengan menyipitkan mata gitu karena tahu ayahnya pasti senang dan ia sedikit iri.
Mone akan pulang besok, jadi malamnya ia beres-beres. Saat itu Michi masuk ke kamar dan tertarik melihat salah satu buku Mone, buku tes untuk menjadi peramal cuaca. Michi merebutnya dan Mone panik. Michi terkejut kakaknya tertarik jadi peramal cuaca meski Mone membantahnya. Ia mengatakan ia punya buku itu karena ia pikir itu akan berguna untuk pekerjaannya di gunung. Ia membelinya karena ia tertarik, tapi ternyata ia sama sekali tidak mengerti isi bukunya. Ia tidak pintar seperti Michi jadi nggak mungkin baginya. Michi mengambil sebuah buku di meja Mone dan membukanya, ia memperlihatkan kalau pembahasan di buku ujian itu sama dengan yang ada di buku Mone yang di rumah dan Mone kaget saat tahu ternyata ia pernah mempelajarinya. Michi bertanya lagi apakah kakaknya tertarik menjadi peramal cuaca. Mone mengatakan itu karena peramal cuaca bisa membaca masa depan, di Tome ia bertemu seseorang yang bisa membaca cuaca 10 menit sebelum kejadian, ia mendapat pertolongan dari orang itu saat ia kesulitan, jadi ia pikir jika ia tahu masa depan ia bisa berguna untuk menolong orang lain.
Michi bertanya apakah semua itu karena dirinya?
Mone terdiam. 3 tahun lalu setelah gempa dan tsunami, saat keadaan mulai membaik, Michi masih murung dan sering menangis. Mone mencoba menenangkannya adiknya mengatakan semuanya akan baik-baik saja, listrik sudah hidup, sekolah juga akan dimulai dan nenek juga akan keluar dari rumah sakit minggu depan. Saat itu Michi kesal karena kakaknya bisa bicara semudah itu, bahwa semuanya akan baik-baik saja, itu karena Mone tidak melihat tsunami saat itu. Mone terkejut mendengar kata-kata itu. Kembali ke masa sekarang, Mone mencoba mengalihkan pembicaraan. Michi mengatakan apapun itu, jika kakaknya tertarik maka kakaknya harus mencoba karena nggak ada yang nggak mungkin sebelum kita mencobanya.
Keesokan harinya, pagi-pagi sekali, Mone menemui kakeknya. Ia menanyakan sesuatu, dulu saat ia masih kecil, kakek mengajaknya dan Michi ke Tome, ke gunung milik Sayaka. Kakek mengatakan alasannya karena mereka menggunakan kayu pegunungan, tapi kenapa harus jauh sekali ke Tome. Kakek mengatakan kalau daun pepohonan hutan adalah makanan tiram mereka, karena daun itu mengalir ke sungai dan sampai ke laut, kemudian melebur hancur dan bercampur dengan air laut di Ishinomaki. Kakek bertanya dari mana asal benih tiram mereka. Dan Mone mengatakan dari Ishinomaki. Kemudian Mone baru menyadarinya, bagaimana semuanya terhubung meski terlihat tidak terhubung, seperti yang kakek katakan dulu. Bagaimana Tome dan tiram mereka terhubung satu sama lain, ternyata karena nutrisi daun hutan Tome dimakan oleh benih tiram di Ishinomaki, benih yang kakek beli untuk peternakan tiram mereka.
Mata Mone berbinar-binar dan bertanya jika ia belajar mengenai cuaca, apakah ia bisa berguna bagi kakek, bagi Michi atau bagi seseorang?
Kakek mengatakan industri perikanan adalah perjudian. Sekali saja membaca cuaca bisa mengubah penghasilan 1-2 juta yen. Jadi jika di masa depan Mone bisa membaca cuaca, ia akan berdiskusi dengan Mone. Mone tersenyum mendengarnya, matanya bersinar-sinar.
Mone kemudian bersiap-siap akan kembali ke Tome. Tapi sesuatu terjadi, serumah heboh nggak bisa mengantar Mone ke pelabuhan karena ada pesanan tiram dalam jumlah banyak dari sebuah restoran di Tokyo. Mone nggak masalah, dia bisa jalan kaki sendiri ke pelabuhan. Saat Mone sudah setengah jalan, tiba-tiba ibu muncul sambil berlari membawa sekotak tiram. Ibu ngos-ngosan mengejar Mone. Ibu membawakan tiram milik kakek untuk Sayaka-san dan yang lain di Tome. Mone berterima kasih dan bertanya apakah ibunya baik-baik saja. Ibu mengatakan kalau ia baik-baik saja, ia masih kuat. Ia akan berusaha yang terbaik jadi ia meminta Mone melakukan yang terbaik juga. Mone mengerti. Ia kemudian pergi meninggalkan ibunya.
Di kapal menuju Kesennuma, Mone menikmati angin laut, teringat bagaimana Asaoka mengatakan Mone yang lahir di laut jadi pasti tahu tentang laut, Mone yang bekerja di gunung jadi sedang belajar tentang gunung dan Mone seharusnya juga belajar tentang langit, karena laut, gunung, dan langit terhubung. Mone tersenyum dan sepertinya ia sudah yakin kalau ia akan serius mempelajari cuaca.
***
Mone akhirnya yakin akan impiannya menjadi peramal cuaca. Ia sudah terlihat menetapkan hatinya untuk belajar, tapi seperti di spoiler, jalan Mone tidak lah mudah, karena memang ujian peramal cuaca itu sulit dan otak Mone cuma pas-pasan saja. Untungnya ada yang akan membantunya belajar.
Aku pikir episode ini akan berakhir dengan Mone yang bicara pada Ryochin seperti di long preview, ternyata episode minggu depan. Aku khawatir banged ini drama plotnya lambat banged, yang bikin waku waku tu nggak ada makanya ratingnya semakin turun huhuhu. Padahal ceritanya menarik lho menurutku.
0 komentar:
Posting Komentar