Sinopsis Okaeri Mone Episode 16: Seed oysters
Mone dan teman-temannya masih di pantai dan akan kembali ke rumah Mone. Tapi Asumi ditelpon oleh ibunya karena keluarga mereka sudah berencana akan ke pemandian air panas. Ia meminta mereka berkumpul lagi nanti dan mennyarankan pada hari terakhir obon. Ryochin juga ditelpon dan mengatakan kalau ia harus kembali ke pulau. Yuto dan Mi-chan juga punya urusan dan meninggalkan Mone dan Mitsuo. Keduanya hanya saling tatapan karena dalam sekejap tinggal mereka berdua. Mitsuo sebenarnya tadi ingin meminta Ryo membiarkannya tinggal di rumah Ryo sementara waktu tapi nggak sempat bilang. Akhirnya Mone mengajak Mitsuo ke rumahnya untuk sementara waktu.
Mitsuo sedang sarapan saat ayah tiba-tiba muncul dan menjewer telinga Mitsuo, menariknya keluar dari rumah. Ia mengatakan ia tak bisa membiarkan Mituso yang pirang dan pakai tindik tinggal di rumah mereka apalagi mereka punya anak-anak yang masih remaja. Jadi dia ingin Mitsuo bekerja bersama kakek sebagai ganti ia memperbolehkan Mitsuo tinggal disana. Kakek sih santai aja, tapi Mitsuo takut pada kakek karena kakek menyeramkan. Ibu mengatakan kalau kakek mereka adalah orang baik. Dan begitulah Mitsuo bekerja bersama kakek di peternakan tiram pagi itu.
Saat jam makan siang, Mone menemui adiknya di suatu ruangan di rumah itu yang disulap oleh Mi-chan menjadi tempat kerjanya. Ruangannya lengkap dengan komputer dan alat-alat yang ia gunakan untuk meneliti bayi tiram. Mone sampai kagum melihat bagaimana Mi-chan serius dengan pekerjaan penelitinya. Mi-chan mengatakan merepotkan kalau ia bolak balik ke sekolah jika ingin melakukan sesuatu, makanya ia membuat kantor sendiri di rumah. Mi-chan saat itu sibuk banged melihat sesuatu dibawah mikroskop, jadi ia mengatakan ia akan makan siang nanti saja. Mi-chan sedang berusaha meneliti bayi tiram/benih tiram gitu, lebih tepatnya ia berusaha membuatnya. Kalau mereka berhasil membuat benih tiram sendiri, itu akan menghemat uang. Karena selama ini, peternakan kakeknya itu membeli benih tiram dari peternakan benih tiram. Jadi memang ada peternakan lain yang khusus memproduksi benih dan kakek itu menumbuhkannya menjadi tiram siap makan.
Mone kembali ke ruang makan mengatakan kalau Mi-chan akan makan nanti. Ibu nggak kaget sih karena Mi-chan memang biasanya begitu kalau lagi berkonsentrasi. Kakek dan Mitsuo sudah kembali dari peternakan dan kakek memuji Mitsuo yang bekerja keras dengan pekerjaannya. Mitsuo berterima kasih karena kakek memujinya. Saat itu mereka makan siang sambil menonton TV dan saat itu ada ramalan cuaca, Asaoka-san muncul di TV. Mone langsung mengenalinya dan ayah bertanya siapa orang itu. Mone diam saja, dia belum bisa mengatakan apapun tentang Asaoka dan bagaimana Asaoka membuatnya tertarik menjadi peramal cuaca. Tapi ayah malah berfikir kalau Asaoka adalah tipe pria yang disukai Mone, Mone tentu saja membantah, tapi keluarga malah sudah menarik kesimpulan.
Mereka mendengarkan ramalan cuaca dan kakek juga memberi komentar mengenai cuaca hari ini. Mone bertanya apakah kakek bisa meramal cuaca. Ayah menjelaskan kalau bagi pelaut cuaca itu sangat penting, sebuah pertaruhan, tahu cuaca sama dengan pentingnya koran pertandingan bagi petaruh balap kuda.
Saat semuanya sedang santai setelah makan siang, tiba-tiba Mi-chan muncul sambil berteriak memanggil kakek mengatakan kalau bayi tiram sudah lahir. Kakek saat itu sedang rebahan langsung berdiri menemui cucunya itu. Mereka ke ruang kerja Mi-chan untuk memeriksa. Mone mengatakan kalau bayi tiramnya lucu. Jadi kakek dan Mi-chan mulai membicarakan hal yang tidak dimengerti oleh Mone dan Mitsuo. Misalnya berapa liter sampelnya, atau apakah Mi-chan harus menunggu minggu depan baru mereka mulai mencoba menanamnya di peternakan tiram kakek. Kakek mengatakan kalau minggu depan cuaca tidak begitu bagus, arus dari barat kemungkinan akan membuat benih hanyut, jadi kakek pikir hari ini yang terbaik. Mi-chan bingung, karena menurut data metereologi, minggu depan adalah waktu yang baik sementara kakek merasa hari ini adalah yang terbaik. Tapi kakek ingin Mi-chan yang memutuskannya. Mone dan Mitsuo mendengarkan pembicaraan dengan seksama tapi keduanya sama sekali tidak mengerti. Lucu banged melihat mereka salingpandang dan saling berbisik karena nggak ngerti.
Mi-chan kemudian membuat keputusan kalau ia akan mencobanya hari ini. Menanam master benih tiram hari ini di peternakan kakek. Kakek meminta Mitsuo untuk membantu. Semuanya mulai sibuk. Mone masih di ruangan itu. Ia menatap komputer yang penuh dengan data cuaca. Mone kaget aja hal yang baru membuatnya tertarik ternyata sudah di dalami oleh orang-orang disekitarnya.
***
Aku pikir minggu ke-4 ini Mone sudah kembali ke Tome, tapi ternyata memang masih di kampung halamannya. Bagus sih, tapi plotnya memang lambat ini drama, jadi khawatir ratingnya terus turun lagi. Karena 3 minggu belakangan ini ratingnya terus turun. HUhuhuhu. Kalau menurutku sih ceritanya cukup menarik tapi kayaknya netizen merasa asadora ini membosankan. Mereka bahkan lebih suka Ochoyan.
Michi ini masih kecil tapi pandangan ke depannya udah jauh banged. Memang sih dia anak pintar di sekolahnya, tapi nggak nyangka dia bahkan sudah bisa meneliti hal seperti itu padahal dia masih SMA. Dia kemungkinan memang akan menjadi peneliti di masa depan dan itu memang passion dan impiannya. Mengembangkan produk perikanan kampung halamannya. Pantes Mone agak gimana gitu, semua teman dan orang disekitarnya punya tujuan yang jelas, dia belum tahu mau menjadi apa. Ada rasa minder tersendiri. Aku rasa anak-anak remaja pasti pernah mengalami hal seperti itu.
0 komentar:
Posting Komentar