Okaeri Mone Episode 8: It’s Useful for Everyone
Ayah Mone dalam perjalanan pulang ke Kameshima. Ia melewati jalan Tome tapi tidak menemukan satu taksi pun di sana jadi ia berjalan cukup jauh. Tiba-tiba sebuah mobil lewat dan berhenti, lalu mundur. Ayah bingung siapa itu, pemilik mobil membuka kaca jendela jadi ayah mengintip. Ayah terkejut ternyata itu seseorang yang ia kenal. Adegan berpindah ke sebuah cafe tua ‘Swifty Coffee’, pemiliknya adalah Tanaka Tomohisa (Tsukamoto Shinya) yang ternyata adalah kenalan lama ayah Mone. Ayah memanggilnya dengan Tom-san, sepertinya seseorang yang dihormati oleh ayah. Ada banyak foto di cafe itu dan kebanyakan adalah foto lama Tomo-san saat masih bermain musik dulu. Tom-san bahkan punya foto ayah saat ayah masih bermain terompet dulu, foto yang memperlihatkan semangat masa muda ayah yang menyukai musik. Tom-san tidak menyangka bisa bertemu ayah di Tome, bahkan kaget saat tahu ayah bekerja sebagai pegawai bank sekarang. Tom-san juga sekarang menyukai fotografi, ia memperlihatkan hasil jepretannya juga kamera yang ia gunakan. Keduanya tertawa. Ayah kemudian terkejut saat melihat jam, ia harus segera pulang karena besok ia harus bekerja. Tom-san bertanya kenapa ayah ada di Tome dan ayah menjelaskan kalau puterinya bekerja untuk Sayaka. Tom-san mengenal Sayaka dan penasaran seperti apa puteri Kouji. Ayah mendekati Tom-san dengan wajah waspada meminta Tomo-san jangan mengatakan hal yang aneh-aneh pada puterinya.
Hari kedua anak-anak dari belajar mengenai hutan Tome. Hari ini mereka pergi mendaki gunung. Sasaki memimpin rombongan dan Mone sebagai asistennya. Anak-anak sangat bersemangat. Sasaki kadang berhenti untuk menjelaskan mengenai pepohonan disana, kalau pohon hutan ditanam dengan tangan manusia, usia pohon yang sudah mencapai puluhan tahun, ada yang sampai berusia 50 tahun makanya besar. Tapi kalau pohon dibiarkan tumbuh semua, maka hutan akan penuh dengan pohon dan sinar matahari sulit masuk, kalau sinar matahari sulit masuk maka pohon yang masih kecil akan sulit tumbuh. Makanya diadakan penebangan pohon, pohon yang tumbuhnya nggak terlalu baik, pohon yang ada di area berbahaya, kayaknya sih pohon besar tetap dibiarkan. Anak-anak juga diperlihatkan bagaimana penebangan pohon, anak-anak benar-benar bersemangat dan heboh. Tapi salah satu anak merasa kasihan pohon itu di tebang. Mone menjelaskan kemarin mereka sudah belajar, pohon yag ditebang tidak akan dibuang tapi dimanfaatkan menjadi banyak hal, bisa untuk mainan anak-anak, kursi, tempat bekal, rak dan lain-lain. Pokoknya kayu pohon yang ditebang akan dimanfaatkan menjadi sesuat yang berguna bagi manusia. Anak itu mengerti.
Pelajaran selanjutnya adalah menanam pohon. Anak-anak menana pohon di area tanam dan Sasaki menjelaskan pohon yang mereka tanam sekarang tidak akan digunakan untuk membuat sesuatu, tapi digunakan untuk menutrisi tanah. Anak itu kagum sekali karena semua bagian dari pohon itu berguna.
Mone teringat kenangan masa kecilnya saat ia menanam pohon bersama kakeknya. Kata-kata kalau gunung memberi makan pada laut, mengalir melalui hujan dan sungai, karena itu tiram kakek rasanya enak. Ada kenangan baru yang muncul yaitu ternyata Mone pernah bertemu dengan Sayaka di hutan dulu saat Mone masih kecil. Dan setelah aku perhatikan lagi, sepertinya lokasi kakek, Mone dan Michi yang menanam pohon itu adalah hutan Tome. Jadi mungkin waktu kecil Mone memang pernah bertemu Sayaka.
Pagi itu Michi membantu pekerjaan kakek dan ibunya di peternakan tiram. Kakek bertanya apakah Michi nggak terlambat kalau nggak berangkat sekarang. Michi mengatakan kalau hari ini adalah ujian mid-test jadi mulainya agak lama, dia bisa ke sekolah dengan kapal selanjutnya. tapi menurut kakek lebih baik Michi ke sekolah cepat dan bisa belajar sebelum masuk. Tapi Michi mengatakan ujiannya terlalu mudah dan itu membosankan, bekerja di laut lebih menyenangkan. Kakek tertawa. Ibu mengatakan kalau anak seperti Michi adalah anak yang membuat guru kesulitan, karena terlalu pintar. Ayah tiba-tiba muncul di dermaga berteriak mengatakan kalau Michi akan terlambat ke sekolah. Michi lupa memberitahu ayahnya. Ibu mencoba berteriak kalau Michi akan berangkat agak siang tapi ayah tidak bisa mendengarnya, ibu menyuruhnya pergi duluan saja. Kakek bertanya apakah Mone akan terus bekerja di Tome dan ibu membenarkan, ia mengatakan sepertinya Ayah sudah bicara dengan Mone dengan baik. Ayah masih disana dan berteriak lagi memanggil Michi, menyemangatinya supaya mendapat nilai ujian yang bagus. Michi malu banged karena ayahnya berisik.
Kembali ke hutan Tome, para rombongan sepertinya akan pulang ke Koperasi Kehutanan karena cuaca kelihatan akan hujan, padahal ramalan cuaca mengatakan tidak ada hujan hari ini. Tapi Sasaki dan pak guru mengerti, cuaca sering berubah di pegunungan. Sasaki mengatakan jika mereka kembali sekarang mereka nggak akan kena hujan. Salah satu anak kelelahan dan guru wanita meminta mereka istirahat sebentar. Anak itu kayaknya punya penyakit asma, guru meminta mereka jangan khawatir karena ini memang sering terjadi. Mone mengawasi anak-anak satu per satu. Saat mereka akan berangkat, tiba-tiba petir menyambar. Anak-anak panik.
Mereka akan segera pergi dari sana tapi salah satu anak bernama Keisuke bermain baling-baling bambu (?) dan mainannya terbang ke dalam hutan. Guru sempat memarahinya tapi Keisuke tidak peduli dan masuk ke dalam hutan meninggalkan jalan utama untuk mencari mainannya itu. Semuanya panik donk dan Mone meminta mereka jangan khawatir, ia akan menemukan Keisuke dan meminta yang lain kembali ke Koperasi. Petir menyambar lagi, anak- anak panik, Sasaki tidak punya pilihan selain meminta semuanya kembali ke Koperasi, dan dia memandu jalan mereka. Meski ia khawatir, ia mempercayakan Keisuka pada Mone yang sudah pergi.
Mone mencari Keisuke di dalam hutan dan untungnya ia segera menemukan Keisuke. Mone mengingatkan Keisuke kalau di dalam hutan mereka tidak boleh meninggalkan rombongan dan jalan utama dan pergi sendirian, karena itu berbahaya. Tapi Keisuke mengatakan ia hanya ingin mencari mainannya, ia membuatnya kemarin dan ia akan memberikannya pada adiknya nanti. Mone mengerti dan bersyukur karena Keisuke menemukan mainannya. Mone kemudian mengajak Keisuke untuk kembali ke jalan utama. Setelah mereka menemukan jalannya, Mone menelpon Sasaki-san memberitahu kalau mereka sudah kembali ke jalan utama dan Sasaki lega mendengarnya karena kalau Mone mengikuti jalan itu mereka akan sampai ke Koperasi. Tapi tiba-tiba Keisuke yang tadi mengikuti Mone di belakang menghilang. Mone panik dan mencari-cari Keisuke. Untungnya Keisuke segera ditemukan. Keisuke tergelincir dan jatuh ke jurang kecil. Petir terus menyambar dan tiba-tiba hujan turn. Cuaca semakin memburuk dan Mone tampak khawatir. Ini adalah pekerjaan pertama Mone di dalam hutan dan dia sudah menghadapi masalah.
***
Karakter Keisuke ini akan menjadi pengalaman pertama Mone menghadapi hutan dan cuaca ekstrim. Sepertinya anak ini akan membuat Mone lebih kuat lagi menghadapi pekerjaannya. Tokoh penting gitu lah dalam pengalaman pertama Mone mengenai pekerjaannya sebagai pemandu hutan. Apakah Mone bisa kembali ke Koperasi dengan baik? Ya pasti donk, karena di asadora memang jarang banged ada kejadian yang trigger.
Ayah Mone dulunya adalah pemain terompet yang sepertinya sih menggebu-gebu akan impiannya. Apakah Mone tahu alan hal itu? Aku rasa ayah sudah bercerita sih tapi mungkin tidak terlalu dalam. Ayah saat bertemu Tomo-san sempat meminta maaf, sepertinya ada sesuatu yang mendalam yang terjadi diantara mereka. Apakah itu? Mungkinkah disaat berjaya dulu demi keluarga ayah meninggalkan impiannya?
0 komentar:
Posting Komentar