FYI. Mulai episode ini sepertinya akan banyak dibahas mengenai sifat fisika karena pembahasan cuaca. Aku membuat sinopsis ini tanpa subtitle, jadi kalau ada kesalahan harap dimaklumi.
Hari ini adalah akhir pekan. Mone, Asaoka dan Sasaki pergi ke hutan untuk mengikuti terapi hutan. Begitu sampai disana, Mone langsung berteriak kencang sambil tertawa bersama Sasaki. Asaoka tentu saja bingung. Tapi itu memang adalah sebuah terapi, merasakan hutan untuk melapangkan pikiran. Mone mengajak Asaoka untuk melakukannya bersama-sama, di hutan mereka bisa membuat suara sekeras apapun, tidak akan ada yang mendengar meski mereka teriak sesuka hati. Dengan berteriak mengeluarkan seluruh energi, itu akan menghilangkan stress. Sasaki membenarkan.
Meski sudah dijelaskan, Asaoka tetap tidak yakin dan menolak melakukannya, tapi Mone memaksa. Asaoka akhirnya menurut dan berlari sambil berteriak bersama Mone.
Setelah beberapa menit, Asaoka mulai merasakan efeknya. Ia merasa fresh setelah teriak sekuat tenaga, karena ia belum pernah melakukannya. Sasaki membenarkan, biasanya mereka nggak bisa mengatakan ketidakpuasan akan sesuatu, dan saat mengatakannya dengan lantang, itu menyegarkan. Sasaki mencobanya sampai ia batuk-batuk lagi. Asaoka juga ikut teriak mengenai ketidakpuasan akan sesuatu, ia berteriak mengenai ramalan cuaca yang cuma 2 menit 30 detik itu terlalu singkat untuk membahas seluruh jepang, padahal ia ingin memberitahu lebih banyak informasi lagi.
Mone yang ada di belakang tiba-tiba tertawa sendiri karena mendengar suara para ibu di cafe yang bingung karena mendengar suara aneh. Sasaki tentu saja kaget karena tempat mereka jauh dari cafe, tidak mungkin Mone bisa mendengar suara para ibu. Tapi Mone memang mendengarnya dengan baik. Sasaki mengatakan mungkin karena Mone masih muda jadi telinganya bisa mendengar suara yang tidak bisa ia dengar.
Asaoka mengatakan kalau Mone bisa mendengar suara itu memang ada kemungkinan karena pendengarannya baik, tapi ada juga kemungkinan lainnya, yaitu karena hujan. Asaoka menjelaskan kalau suara mengalir dari sisi yang lebih panas ke sisi yang lebih dingin. Asaoka memperhatikan langit dan mengatakan cuaca seperti ini tekanan rendah akan datang dan membawa udara hangat dari atas ke bawah. Itu sebabnya suara akan tetap ada di bawah dan nggak akan naik ke atas, jadi suara yang jauh sekalipun lebih mudah terdengar. jika suhu diatas lebih panas maka suara dari bawah akan memantul makanya lebih mudah di dengar. Mone dan Sasaki saling menatap, tidak mengerti apa yang dikatakan Asaoka. Asaoka mengatakan kalau artinya, hujan akan segera turun. Mungkin lebih baik mereka segera kembali ke cafe.
(Mungkin maksudnya kalau hujan mau turun kan suhunya pasti panas banged, diatas lebih panas, apalagi mereka ada di gunung jadi suhu di bawah lebih dingin. Makanya suara lebih mudah di dengar atau suaranya memantul jadi lebih mudah di dengar).
Mereka bertiga turun gunung. Asaoka berkomentar kalau dalam hutan mereka nggak bisa melihat langit dengan jelas dan itu menakutkan. Karena jika tidak bisa melihat langit dengan jelas, mereka nggak bisa meramalkan perubahan cuaca. Misalnya meramalkan kalau 1 jam lagi hujan akan turun jadi masih bisa keliling sebentar atau melihat ada awan yang berbahaya tanda harus segera turun gunung. Mone bertanya apakah Asaoka bisa memprediksi apa yang akan terjadi 1 jam lagi?
Asaoka mengatakan ia bisa memprediksinya, bahkan kalau 10 menit sebelum kejadian ia bisa memprediksikan lebih jelas lagi. Asaoka mencontohkan dengan mengamati langit dan awan, juga jarak antara tempat mereka sekarang dan kantor Koperasi Kehutanan. Ia memprediksi jika mereka pulang sekarang, maka 10 menit setelah sampai di Asosiasi Kehutanan, hujan akan turun. Mone mencoba mencernanya.
Dan benar saja, 10 menit setelah Mone dkk kembali ke Koperasi Kehutanan, hujan turun. Sasaki sedih karena kalau hujan turun terus, maka pertunjukan Noh akan dibatalkan. Mone benar-benar kagum dengan kemampuan Asaoka meramal cuaca. Tapi Asaoka mengatakan itu bukan hal yang mengejutkan, karena semuanya berbasis sains, kemampuan meramal cuaca sebenarnya dimiliki oleh semua orang. Sama saja dengan saat tekanan rendah mereka merasakan migrain atau asma, atau di musim dingin persendian sakit. Mungkin maksudnya bisa diprediksi. Sasaki masih mengkhawatirkan hujan akan turun seharian dan ia kembali batuk-batuk. Asaoka mengatakan sepertinya Sasaki kena alergi musiman (kafunsho = alergi serbuk bunga) dan sebaiknya Sasaki memeriksakannya.
Sasaki memeriksakan diri ke dokter klinik, Suganami-sensei dan benar saja, ia terkena alergi serbuk bunga. Tapi Sasaki nggak percaya karena nggak mungkin dia kena alergi serbuk bunga, karena ia merasa hidungnya baik-baik saja, ia juga belum pernah kena itu sebelumnya. dan lagi ia bekerja di hutan, masa ia kena alergi serbuk bunga. Sasaki bersin lagi. Suganami dengan wajah meyakinkan mengatakan kalau Sasaki memang ke alergi serbuk bunga.
Waktu berlalu, hujan belum juga berhenti. Sasaki kecewa banged, padahal untuk penampilan Noh-nya ia sudah latihan dan ia minum obat alergi dari Suganami, tapi sepertinya pertunjukan Noh memang akan dibatalkan jika hujan tidak berhenti. Sasaki dengan berat hati akan menelpon member Noh mengatakan kalau pertunjukan akan dibatalkan. Mone saat itu menatap langit yang mendung dan memikirkan sesuatu. Ia kemudian punya ide dan meminta Sasaki jangan menelpon member dulu. Ia meminta izin 30 menit pada Sasaki untuk pergi ke suatu tempat. Sasaki bingung tapi membiarkan Mone pergi.
Asaoka sedang ada di pameran karya Ishinomori Shotaro (manga-ka Cyborg 009), pameran yang dilakukan di hari yang sama dengan pertunjukan Noh, yang membuat Sasaki dan Kawakubo bersaing. Tujuan Asaoka ke Tome memang untuk pergi ke pameran itu. Asaoka menikmati pameran dengan membeli banyak hal, ia bahkan membeli syal khas Cyborg 009. Ia juga bertemu dengan Kawakubo disana dan meminta tolong Kawakubo untuk mengambil fotonya. Asaoka beneran menikmati pameran. Mone kemudian muncul dan sempat membuat Asaoka malu karena ia memakai pakaian otakunya. Mone juga kaget melihat penampilan Asaoka, tapi ia nggak sempat mengomentarinya karena ada yang lebih penting. Ia bertanya pada Asaoka apakah hujan akan berhenti dalam 2 jam. Karena kalau nggak berhenti juga, pertunjukan Noh akan dibatalkan. Asaoka kemudian melihat langit dan mengatakan ia akan mencoba mencari tahu.
Asaoka, Mone dan Kawakubo kembali ke Koperasi Kehutanan Tome. Asaoka menelpon rekan kerjanya di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG kalau di Indonesia) kayaknya. Para ibu dan yang lain menunggu hasilnya dengan penasaran. Asaoka mencoba menjelaskan pada Mone dan yang lain, mengenai pergerakan awan, angin dll, Mone mencoba mencernanya tapi ia tidak mengerti. Sasaki bertanya maksudnya. Asaoka menjelaskan meski agak sulit, tapi sepertinya hujan akan berhenti jam 4 sore. Semuanya bersorak mendengar itu, semuanya sangat senang dan segera pergi sambil bernyanyi untuk persiapan pertunjukan Noh. Sementara itu Asaoka bingung karena semuanya udah heboh, yakin banged hujan akan berhenti jam 4. Padahal kan ramalan cuaca itu nggak 100% benar. Asaoka berbisik pada Mone, 'kalau ramalannya salah' dan Mone mengatakan 'akan gawat sekali' (kalau ramalannya sampai salah, atau kalau jam 4 hujan nggak berhenti). Asaoka takut banged karena semuanya sudah terlalu bersemangat, Sasaki bahkan mulai latihan di kantor.
Tapi, tepat jam 4 sore, hujan benar-benar berhenti. Semuanya senang banged dan berteriak bahagia. Sasaki bahkan sampai memeluk Asaoka saking senangnya. Ia kemudian langsung meninggalkan Asosiasi Kehutanan untuk persiapan pertunjukan. Mone masih terkagum-kagum karena hujannya benar-benar berhenti, sementara Asaoka lega sekali karena dia tidak salah. Mone berteriak kagum, Sugoi~ yappari sugoi desu! Peramal cuaca bisa melihat masa depan.
Asaoka mengatakan ada satu lagi hal yang menakjubkan, ia meminta Mone keluar dan melihat ke arah gunung. Mone berlari ke luar untuk melihat ke arah gunung dan ada pelangi disana. Mone tersenyum bahagia melihatnya.
Sore harinya, Koperasi Kehutanan Tome sudah kosong, Mone yang terakhir pulang dan mengunci pintu. Sepertinya yang lain sudah berangkat duluan untuk melihat pertunjukan Noh. Saat Mone akan pergi, ternyata Suganami masih ada di klinik, bersiap untuk pulang juga. Mone menyapanya, mengatakan kalau nggak cepat kesana pertunjukan Noh Sasaki-san (Mone memanggilnya Kacho alias ketua di Koperasi Kehutanan) akan dimulai. Suganami mengatakan ia tidak akan pergi menonton pertunjukan itu, karena besok dia akan pulang ke Tokyo, jadi dia harus beres-beres malam ini. Mone mengatakan kalau minggu depan Suganami akan datang lagi ke klinik, jadi kenapa barang-barangnya nggak ditinggalkan saja (maksudnya nggak perlu kemas-kemas semua barang dibawa ke Tokyo nanti balik ke Tome bawa lagi. BTW suganami ke Tome 2 kali sebulan, jadi seminggu di Tome, 1 minggu di Tokyo dan begitu seterusnya). Suganami mengatakan kalau ia punya banyak buku/materi yang harus ia baca di Tokyo, kalau dia tidak membawanya, dia nggak bisa membacanya. Mone mengerti.
Suganami kemudian permisi. Tapi Mone menahannya dengan sebuah pertanyaan. Ia bertanya kenapa Suganami memilih bekerja di klinik ini. Suganami mendesah karena Mone lagi-lagi bertanya pertanyaan pribadi seperti itu secara tiba-tiba. Mone mencoba menjelaskan kalau Suganami terlihat tipe yang suka belajar, dan di Tokyo juga banyak klinik yang pasti akan mempekerjakan Suganami. Kalau Suganami kerja di klinik Tokyo kan nggak susah-susah tiap minggu harus ke Tome dan Suganami juga bisa melanjutkan penelitiannya di Tokyo dengan tenang. (intinya yang dekat kan ada, kenapa milih yang jauh). Suganami bertanya apakah Mone melihatnya seperti seseorang yang bermain-main. Mone meminta maaf karena bukan itu masudnya.
Suganami kemudian mengatakan alasan ia memilih Tome adalah ia berfikir mungkin ia akan menemukan sesuatu di Tome. Suganami kemudian permisi meninggalkan Mone yang masih terdiam. Ekspresi wajah Mone menunjukkan kalau alasan Suganami itu hampir sama dengan alasannya berada di Tome, berharap menemukan sesuatu disana.
Mone tiba di tempat pertunjukan tepat waktu, sebelum acara dimulai. Asaoka dan yang lain sudah ada disana. Sayaka juga tampil di pertunjukan Noh itu, ia meniup seruling. Sementara Sasaki dan timnya melantunkan sesuatu. Semua yang hadir dengan hikmat mendengarkan.
***
Untuk pertama kalinya Mone bertemu dan melihat sendiri bagaimana seorang peramal cuaca meramalkan cuaca hari itu dan tepat 100%. Yang namanya ramalan ya nggak akan tepat 100% makanya Asaoka sempat khawatir. Aku rasa pertemuan itu sangat berkesan bagi Mone. Meski ia belum mengerti sepenuhnya mengenai apa yang dijelaskan Asaoka, tapi ia sudah menunjukkan ketertarikan. Aku suka bagaimana Asaoka mengatakan kalau meramal cuaca bukanlah hal yang semenakjubkan itu, karena semuanya adalah sains dan sebenarnya semuanya bisa. Jadi, Mone pasti bisa asalkan dia belajar dengan giat.
Hubungan Mone dan Suganami memang nggak terlalu baik ya awalnya, karena Suganami ini tipe yang dingin gitu dan entah kenapa kok sama Mone dia lebih dingin dari biasanya. Mungkin karena Mone tiba-tiba bertanya sesuatu yang bersifat pribadi dan dalam pula. Seperti bertanya kenapa Suganami ingin jadi dokter dan kenapa Suganami memilih klinik di Tome. Tapi melihat dari ekspresi Mone sih sepertinya alasan Suganami memang sama dengan Mone, berharap mereka akan menemukan sesuatu di Tome. Jadi, apakah mereka akan menemukan sesuatu yang mereka cari itu?
0 komentar:
Posting Komentar