Okaeri Mone episode 3 kedatangan tamu jauh yang populer. Orang ini akan mengubah kehidupan Momone yang sedang mencari apa yang bisa ia lakukan dimasa depan.
Koperasi Kehutanan Tome kedatangan tamu istimewa yang membuat heboh siang itu, Asaoka Satoru (Nishijima Hidetoshi), peramal cuaca yang terkenal yang sering muncul di TV. Mone termasuk salah satu yang heboh, tapi dia nggak seperti ibu-ibu disana yang berani menarik-narik Asaoka. Asaoka datang kesana untuk menonton sebuah pertunjukan akhir pekan ini. Sejak episode pertama, Sasaki dan Kawakubo sudah mulai adu mulut tentang acara yang mereka tunggu-tunggu. Sasaki di tim pertunjukan Noh sementara Kawakubo di pameran manga. Mereka bahkan meminta Mone yang paling muda disana untuk memilih pertunjukan mana yang menari, tapi Mone memang nggak mengerti keduanya itu tentang apa. Dan ternyata Asaoka datang ke sana untuk melihat event yang disukai Kawakubo, jelas Kawakubo merasa menang donk. Hari itu Sayaka juga muncul disana dengan pakaiannya yang tidak biasa alias agak berdandan Sayaka dan Asaoka ternyata sudah saling mengenal satu sama lain.
Sayaka mengajak Asaoka berkeliling ke koperasi kehutanan Tome, memperlihatkan kantor mereka, cafe, klinik. Asaoka cukup kagum karena Sayaka benar-benar membuat tempat itu. Sepertinya dulu saat Sayaka dan Asaoka bertemu, koperasi kehutanan belum seperti sekarang ini. Pokoknya Asaoka kagum banged dengan perubahan yang ia lihat. Dan semua itu adalah hasil jerih payah Sayaka. Bagi warga yang berkunjung bisa santai di cafe, bahkan bisa mendapatkan konsultasi kesehatan dari dokter klinik. Saat itu Suganami sedang bersama seorang warga yang berkonsultasi dan saling menyapa dengan Asaoka, menyapanya cuma saling tatap dan menunduk dikit aja. Suganami juga sempat melempar tatapan pada Mone dan Mone mengalihkan pandangannya dengan awkward.
Sore harinya, semuanya pesta di rumah Sayaka. Tentu saja karena Asaoka, jadi ada banyak makanan disana. Asaoka benar-benar sangat dimanjakan oleh warga wanita disana. Mone juga ikut kagum sih Asaoka sepopuler itu. Sasaki penasaran apa hubungan Asaoka dan Sayaka. Sayaka dengan wajah serius mengatakan kalau sebenarnya Asaoka adalah anak laki-lakinya. Semuanya terkejut, Sasaki berkomentar sebenarnya sejak siang tadi ia juga merasa kalau wajah Asaoka dan Sayaka mirip. Sayaka mengatakan kalau ia cuma bohong, semuanya kecewa. Mone sendiri juga memperhatikan wajah Asaoka untuk mencari kemiripannya, tapi saat tahu Sayaka bohong Mone juga agak kecewa. Sayaka mengatakan ia seumur hidup lajang, dia nggak pernah melahirkan. Tapi Kawakubo seperti akan mengatakan sesuatu tapi terpotong, kayaknya sih mau bilang Sayaka udah pernah menikah, tapi tangan Kawakubo yang menunjukkan angka 5 kok kayak 5 kali gitu wkwkwkwkw.
Asaoka sendiri juga kaget saat tahu Sayaka nggak pernah menikah, ia lalu bertanya siapa Mone, karena sejak tadi ia pikir Mone adalah cucu Sayaka. Sayaka mengatakan Mone adalah anak kenalannya dan ia cuma membantu kenalannya itu. Semua orang justru lebih kaget lagi dengan fakta itu, karena selama ini mereka berfikir Mone adalah cucu Sayaka. Mone juga kaget melihat kekecewaan semuanya, padahal saat ia datang pertama kali ke Tome ia sudah mengatakan siapa dirinya. Sayaka mengatakan beginilah warga disini, mereka nggak akan mendengarkan apa yang kita ucapkan dan lagi mereka cepat lupa dan seenaknya membuat cerita sendiri. Semuanya tertawa. Tapi Asaoka justru suka dengan ide itu, ia akan menjadi anak Sayaka dan Mone adalah cucu Sayaka. Sasaki setuju karena dengan begitu Mone akan menjadi penerus Sayaka. Mone tentu saja menolak dan menjelaskan lagi kalau dia berasal dari Kameshima, keluarganya punya peternakan tiram, meski ayahnya adalah pegawai bank. Tapi para warga sama sekali nggak mendengarkan penjelasan Mone lol. Mereka sibuk makan.
Asaoka bertanya apakah Mone dari Kesennuma dan Mone mengangguk. Ia bertanya itu artinya Mone mengalami bencana 3 tahun lalu dan selamat. Mone membenarkan sambil mengubah ekspresinya. Asaoka meminta maaf karena ia tahu itu topik yang sensitif. Mone mengatakan ia dan keluarganya selamat dari bencana itu dan juga pada saat bencana terjadi, ia tidak ada disana. Asaoka terdiam. Mone kemudian kembali sibuk lagi menyediakan makanan.
(BTW bencana yang dibahas disini adalah gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Tohoku pada tahun 2011, dimana Kesennuma adalah salah satu daerah yang terkena dampak. Bencana ini pernah muncul di asadora Amachan, asadora Hanbun Aoi dan juga drama Shoshite Ikiru dimana Sakaguchi Kentaro menjadi tokoh utama dan di drama itu dua tokoh utama melakukan kerja sosial di Kesennuma setelah bencana).
Sementara itu di Kamejima, ibu dan Michi sedang makan kue sambil membicarakan ayah. Ayah Mone sepertinya akan mencari berbagai cara agar Mone kembali ke pulau. Ibu tahu akan hal itu dan ibu juga sudah mengingatkan ayah untuk membiarkan Mone, karena Mone juga sudah diterima bekerja disana. Tapi Michi merasa nggak akan semudah itu membuat ayah menyerah, karena ayah sangat menyukai Mone, tidak seperti dirinya. Ibu mengatakan kalau ayah juga menyukai Michi sama seperti Mone, Michi adalah anak kebanggaan, waktu Michi tampil di TV, ayah bahkan memberitahu warga pulau untuk membanggakan puterinya. Bahkan kakek juga sangat senang karena Michi menunjukkan ketertarikan pada pekerjaan yang berhubungan dengan perikanan. Michi kemudian bertanya bagaimana dengan ibunya. Ibu mengatakan tentu saja ia senang. Tapi bukan itu yang ingin Michi tanyakan. Ia bertanya kenapa ibunya berhenti menjadi guru. Ibu tidak menjawab, ia hanya tersenyum dengan pertanyaan tiba-tiba puterinya itu.
Malam harinya, pesta di rumah Sayaka selesai. Sebagian warga sudah pulang, sebagian lagi ketiduran karena mabuk dan mengantuk. Sayaka dan Mone masih bangun, Mone beres-beres. Asaoka sudah selesai mandi dan berterima kasih karena sudah diperbolehkan menginap, ia pun masuk ke kamar. Sayaka masih tidak habis pikir banyak yang menyangka Mone adalah cucunya. Mone juga bingung karena sejak awal dia sudah mengatakan kalau dia bukan cucu Sayaka. Tapi ia mengerti karena bagaimana pun ia tiba-tiba datang dan tinggal bersama Sayaka, jadi banyak yang berfikir kalau ia pasti cucu atau keluarga Sayaka. Mone mengatakan ia sama sekali nggak mengerti mengenai gunung, hutan, seperti Sayaka, jadi ia juga nggak tertarik menjadi penerus Sayaka. Sayaka tertawa mengatakan bahkan jika Mone meminta ia juga tak akan memberikannya pada Mone. Lagipula ia akan hidup 50 tahun lagi dan meminta Mone jangan membunuhnya. Keduanya tertawa.
Tapi Mone juga kepikiran kalau-kalau Sayaka mengharapkan ia jadi penerus. Sayaka meminta Mone jangan memikirkan hal itu, Mone bisa melakukan apa yang ingin ia lakukan, jika Mone merasa nggak cocok bekerja disana, Mone bisa meminta berhenti. Mone terdiam dan bertanya, 'sesuatu yang ingin kita lakukan' itu apa sih?
Sayaka menatap Mone dengan senyuman mengejek, ia tahu selama ini Mone selalu memikirkan hal itu dengan memasang wajah seperti itu. Mone tersenyum pahit dan mengatakan kalau ia tidak bisa menemukan apa yang ia ingin lakukan. Ia bahkan tidak tahu apa yang sebenarnya ia sukai. Tapi meski begitu, ia menyukai gunung dan pepohonan, pekerjaan di asosiasi kehutanan juga ia selalu berusaha untuk belajar lebih agar bisa melakukan pekerjaan dengan baik. Hanya saja ia tidak/belum menemukan perasaan seperti Suganami yang 'ingin menyelamatkan hidup seseorang' makanya ia menjadi seorang dokter atau seperti Michi yang 'ingin mengembangkan industri perikanan' makanya ia ingin menjadi peneliti. Perasaan seperti itu ia masih belum memilikinya. Mungkin passion ingin melakukan sesuatunya belum ada. Hanya saja Mone ingin berguna bagi orang lain, ingin melakukan sesuatu yang bisa membantu orang lain. Sayaka hanya tersenyum mendengarnya. Asaoka diam-diam mendengarkan percakapan mereka dari dalam kamarnya, ia belum tidur, masih bekerja.
Mone juga membicarakan pohon Hiba yang mereka lihat di hutan, pohon Hiba yang sudah hidup selama 300 tahun. Mone mengatakan kalau ia merasa iri pada pohon itu. Sayaka tertawa mendengar Mone merasa iri pada sebuah pohon, ia mengatakan kalau Mone adalah anak yang menarik. Tapi ia mengerti kenapa Mone mengatakan hal itu. Mone melanjutkan, pohon Hiba itu sudah 300 tahun, berdiri dengan gagah dan menunggu waktu dimana ia dibutuhkan oleh manusia dan pastinya akan berguna nantinya setelah dipotong. Menurut Mone itu hidup yang baik.
Tapi menurut Sayaka, bahkan setelah kita mati, meski kita tidak berguna bagi orang lain, itu tidak apa-apa. Tapi selama masih hidup kita harus terus berusaha, dengan perasaan 'ingin berguna bagi orang lain' itu sudah cukup. Sayaka menyemangati Mone dengan memukulnya. Keduanya tertawa. Asaoka juga tersenyum di kamarnya.
Keesokan harinya, Sayaka, Mone dan Asaoka melakukan kebiasaan pagi di rumah Sayaka sebelum sarapan. Membaca tulisan di papan yang digantung di rumah Sayaka (aku lupa istilahnya apa, kanban?). Asaoka tertarik pada tulisan itu dan sempat mendiskusikannya, salah satu artinya adalah kalau jadi anak terlalu manja nanti akan menjadi manusia yang nggak berguna. Sayaka mengatakan hal itu sambil melirik Mone, karena Mone masih anak magang jadi harus rajin. Mone masih dalam masa percobaan bekerja disana.
Asaoka kemarin sempat tertarik pada sebuah brosur koperasi kehutanan yang melayani sesuatu yang namanya terapi hutan, dan meminta Mone untuk membantunya karena ia ingin mencoba terapi hutan itu. Setelah sarapan, Mone dan Asaoka pergi ke Koperasi Kehutanan dan Sasaki sangat senang karena Asaoka tertarik dengan terapi hutan, salah satu program mereka. Sasaki bahkan menjelaskan dengan heboh mengenai program itu. Tapi Sasaki sepertinya nggak enak badan, dia batuk-batuk lagi dan meminta bantuan Mone untuk ikut memandu laughter yoga bersamanya. Mone tentu saja terkejut + senang karena ini pertama kalinya ia terjun langsung ke lapangan.
Dan begitulah, Mone ikut bersama Sasaki dan Asaoka untuk terapi hutan. Mone sangat bersemangat dan mulai berteriak 'Doumo! Doumo! Doumo! Konnichiwa~!', membuat Asaoka terkejut karena Mone langsung lari ke arah Asaoka. Ia dan Sasaki bahkan heboh berlari. Asaoka jadi bingung.
***
AHAHAHAHA.
Adegan terakhir bagus banged. Aku juga sampai kaget saat wajah Mone hampir full layar. Sepertinya sih itu salah satu yang harus mereka lakukan sebelum guide. Terapi hutannya kayaknya jalan-jalan ke dalam hutan sih, menikmati pemandangan dan udara segar hutan.
Di episode ini untuk pertama kalinya Mone membicarakan kegelisahan hatinya mengenai masa depan. Ia masih belum menemukan apa yang ingin ia lakukan, belum ada perasaan menggebu-gebu, sesuatu yang dimiliki oleh Suganami dan adiknya Michi, ingin menjadi sesuatu karena sesuatu. Dan bener sih kata Sayaka, nikmati aja, jalani aja hidup ini. Yang penting berusaha, masalah kita berguna atau nggak sama orang lain, ya kita nggak tahu, karena orang lain yang merasakan.
Saat menonton episode ini aku merindukan Hiyokko, heroine yang tidak ingin menjadi sesuatu, hanya hidup dan menjalani hidup, menikmati pekerjaan. Aku rasa ada banyak heroine seperti Mineko di Hiyokko, makanya Hiyokko itu ya semenarik itu. Tapi Okaeri Mone ini beneran berwarna sih, fresh, cara syutingnya juga, peletakan kameranya. Dan coba perhatikan, memang kelihatan penuh warna dramanya.
0 komentar:
Posting Komentar