Episode 3 ALSB harusnya menjadi episode dimana aku mulai baper sama second lead male. Sayang banged adegan yang harusnya bikin baper sama Dae Sung di drama ini dihilangkan atau dipersingkat T_T
Sinopsis A Love So Beautiful (Korea) Episode 3
Episode 3 dimulai dengan pagi hari setelah kejadian di akhir episode 2. Pagi itu, Heon sengaja lambat-lambat di parkiran sepeda apartemen mereka. Ia sengaja agak lambat membuka kunci sepedanya, sengaja agak lama mengeluarkan sepedanya dari parkiran, sengaja agak lama naik ke sepedanya. Semua itu demi menunggu Sol-i yang tidak muncul-muncul juga. Pada akhirnya Heon gak sabar lagi menunggu dan akan pergi, saat itu-lah Sol-i muncul. Sol-i awalnya awkward banged, mengingat kejadian semalam itu tapi dia nggak bisa kabur begitu saja, jadi dia menyapa Heon seperti biasa sambil memberikan obat demam. Suasana memang aneh banged sih karena Sol-i nggak seheboh biasanya dan keduanya juga malu-malu gitu. Untuk mengakhiri suasana yang nggak enak, Heon akhirnya mengatakan kalau mereka sudah terlambat dan dia naik ke sepedanya sambil memberikan Sol-i kode kalau Sol-i harus cepat naik ke bangku penumpang sepedanya. Sol-i kaget + senang banged donk, akhirnya ia bisa numpang sepedang pujaan hati wkwkkwkwkw.
Kelas Sol-i dkk akan melakukan pemilihan ketua kelas. Ada 3 orang yang mencalonkan diri, Sol-i, Hui Ji dan teman sebangku Heon, Se Hyeong. Saat Jin Hwan mengetahui kalau Sol-i mencalonkan diri, dia sangat terkejut karena apa yang membuat Sol-i pantas jadi ketua kelas? mengingat Sol-i bahkan nggak pintar dan selalu mencontek. LOL. Hui Ji menggunakan kesempatan ini untuk lebih dekat dengan Heon, dia bahkan meminta Heon untuk menemaninya latihan pidato yang akan ia bawakan saat pemilihan nanti. Sol-i kesal melihat bagaimana cara Hui Ji mendekati Heon dan tentu saja dia nggak mau kalah dalam pemilihan nanti.
Sol-i berusaha latihan serius untuk pidatonya. Ia latihan sendiri di halaman sekolah sampai Dae Sung datang mengganggunya. Sol-i tidak tahu bagaimana cara berpidato yang menarik hati dan dia nggak PD. Dae Sung mencoba melihat teks pidato Sol-i dan membacakannya dengan keras. Disaat yang sama Se Hyeong juga membacakan pidatonya dan entah kenapa isi pidatonya itu sama persis dengan Sol-i lol. Itu membuat Dae Sung berfikir kalau Sol-i mencontek pidato Se Hyeong. Sol-i makin nggak PD donk dan mengeluh dia nggak pantas jadi ketua kelas. Dae Sung berusaha menyemangati Sol-i dengan mengatakan kalau Sol-i punya ketulusan yang membuat Sol-i pantas jadi ketua kelas. Sayangnya apa yang dikatakan Dae Sung nggak membuat Sol-i puas karena itu bukanlah sebuah kelebihan. Ia kesal pada Dae Sung dan mengejar Dae Sung untuk memukulnya. Dae Sung lari donk dan jadilah mereka kejar-kejaran. Hal itu dilihat oleh Heon yang sedang bersama Hui Ji. Dan Heon kelihatan cemburu. 😀
Sol-i sehari sebelum pemilihan sempat bertanya pada Heon siapa yang akan Heon pilih jadi ketua kelas nanti. Tapi belum sempat Heon bicara, Sol-i meminta Heon jangan mengatakan apapun karena ia tidak siap mengetahui jawaban Heon + pemilihan kan harus rahasia. Jadi Sol-i mengatakan ia akan berusaha sebaik mungkin dan terserah Heon mau memilih siapa. Hari pemilihan, Sol-i tampil dengan baik menyampaikan pidatonya di depan kelas. Awalnya dia deg-degan banged, tapi berhat dukungan Dae Sung, Ha Young dan Jin Hwan serta teman sebangkunya, Sol-i jadi menemukan rasa percaya dirinya dan berpidato tanpa teks. Pidato Sol-i bagus sih menurutku, dia tidak ingin dikenal sebagai Sol-i yang ceroboh dan nggak pintar, tapi Sol-i yang menjadi ketua kelas favorit teman-temannya.
Sayangnya Sol-i kalah dalam pemilihan itu. Yang menang adalah Hui Ji. Hui Ji membuatkan kue kering untuk Heon sebagai ucapan terima kasih. Awalnya Heon menolak tapi karena dipaksa oleh teman Hui Ji, Heon akhirnya menerima kue kering itu. Sol-i kebetulan lewat disana dan melihat hal itu, Hui Ji dan temannya tersenyum menertawakan kekalahan Sol-i. Dae Sung juga disana dan memeluk bahu Sol-i, menatap Hui Ji dan temannya, tatapan menantang karena mengejek Sol-i. Dae Sung juga kesal dan bertanya pada Heon kenapa Heon tidak memilih Sol-i saat pemilihan. Heon menatap Dae Sung dengan kesal dan mengatakan itu karena Sol-i tidak pantas. Awwww, Sol-i terluka mendengar itu.
Flashback ke saat pemilihan ketua kelas, jumlah vote Sol-i dan Hui Ji sama. Saat itu satu-satunya yang belum memilih adalah Heon yang diminta guru mengambil buku tugas siswa di ruang guru. Heon datang disaat yang tepat dan langsung meminta Heon memilih siapa yang ia vote. Yang lain berharap banyak, terutama Sol-i dan Se Hyeong. Se Hyeong bahkan mengingatkan Heon untuk tidak melupakannya sebagai teman sebangku. Heon awalnya bingung mau memilih siapa, apalagi jumlah vote Hui Ji dan Sol-i sama. Tapi pada akhirnya Heon memilih Hui Ji dan itu membuat Sol-i shock banged. Se Hyeong bahkan menarik mejanya menjauh dari Heon karena Heon nggak memilihnya.
Kembali ke masa sekarang, Sol-i masih nggak terima kenapa Heon tidak memilihnya dan bertanya pada Heon alasannya. Heon mengatakan kalau Sol-i tidak pantas menjadi ketua kelas. Sol-i kesal dan bertanya apa itu artinya Hui Ji lebih pantas? Heon mengatakan setidaknya dibandingkan dengan Sol-i, Hui Ji lebih pantas. Sol-i kesal banged dan menendang kaki Heon 😂😂😂
Sol-i tentu saja menyesal sudah melakukan itu. Ia curhat pada Ha Young dan sekarang ia bingung bagaimana meminta maaf pada Heon. Ha Young masih nggak percaya Sol-i berani menendang kaki Heon dan dia kagum pada Sol-i. Heon keluar dari kantin bersama Jin Hwan, Sol-i berusaha kabur tapi Se Hyeong menghalanginya. Heon menatap Sol-i dengan tatapan kesal dan Sol-i merasa sangat bersalah. Se Hyeong memberikan uang pada Sol-i karena kelas mereka akan membuat baju seragam gitu, jadi ketua kelas meminta semuanya mengumpulkan uangnya pada Sol-i sebagai wakil ketua kelas. Ha Young langsung berkomentar kalau Hui Ji sepertinya akan membuat Sol-i mengerjaan semua pekerjaan ketua kelas. Sol-i tidak peduli akan hal itu, yang ia pedulikan adalah bagaimana cara ia nanti meminta uang pada Heon, mengingat Heon masih marah padanya. Ha Young memberikan ide, Sol-i bisa merangkul bahu Heon dan mengancamnya. Tapi Sol-i mengatakan ia lebih pendek dari Heon, bagaimana ia bisa melakukannya 😂😂😂
Di kelas, Sol-i mendekati Heon dengan hati-hati untuk meminta uang baju. Ha Young menyemangati dari belakang, menunjukkan bagaimana cara Sol-i harus melakukannya. Tapi Heon peka sih, belum sempat Sol-i bicara, Heon mengeluarkan uangnya dan meminta kembalian. Saat itu Hui Ji sengaja datang pada Heon meminta rekomendasi buku bahasa inggris dan Heon mengatakan nanti ia akan menulis list-nya. Sol-i kesal banged, ia mengeluarkan uang kembalian dan menaruhnya dengan kasar di meja dan pergi. Sol-i kesal banged, ia menaruh uang di buku dan menempelkan kepalanya di meja karena kesal.
Hui Ji menemui Sol-i saat jam istirahat untuk meminta Sol-i segera mengumpulkan semua uang karena mereka harus memberikan uangnya pada wali kelas sore ini. Sol-i mengerti dan segera mengambil amplop uangnya. Tapi ia shock banged saat tahu amplopnya udah hilang entah kemana. Sol-i membongkar laci dan tasnya, tapi ia tidak menemukannya. Ha Young meminta Sol-i tenang dan memikirkan lagi dimana Sol-i menaruh amplop itu. Sol-i kemudian mulai mengingat-ingat lagi dan sadar kalau ia menyelipkan amplopnya di sela buku tugasnya yang sudah mereka kumpulkan pada guru. Ha Young mengatakan mereka harus segera mengambilnya sebelum ketahuan Hui Ji dkk, tapi Sol-i bingung bagaimana caranya mengingat meja guru itu dekat dengan meja guru yang paling nyebelin satu sekolah.
Ha Young dan Jin Hwan menyelinap ke ruang guru saat jam pelajaran mandiri untuk membantu Sol-i mengambil amplop uang itu. Mereka masuk dengan hati-hati tapi gagal saat guru yang nyebelin itu masuk ke ruangan. Ha Young menarik tangan Jin Hwan dengan cepat untuk bersembunyi, jadi kesannya Ha Young memeluk Jin Hwan gitu. Jin Hwan deg degan 100%.
Sol-i sudah menunggu di kursinya dan berharap banyak saat Ha Young dan Jin Hwan muncul di kelas. Sayangnya keduanya gagal dan Sol-i makin khawatir. Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore dan Sol-i makin khawatir, dia tidak tenang. Hal itu dilihat oleh Dae Sung dan bertanya Sol-i kenapa, apakah Sol-i sakit. Sol-i tidak bisa mengatakan yang sebenarnya dan beralasan kalau perutnya sakit. Dae Sung kelihatan sangat khawatir.
Dae Sung pura-pura sakit perut dan pergi ke UKS. Ia meminta obat sakit perut pada dokter. Tapi dokter langsung tahu kalau Dae Sung cuma pura-pura sakit perut, jadi dia sengaja memeriksa Dae Sung dan mengatakan kalau obatnya tergantung dimana letak sakitnya, apakah dikiri, kanan atau tengah. Dae Sung langsung bingung donk karena dia nggak tahu Sol-i sakitnya dibagian mana. Dokter juga mengatakan beda jenis kelamin maka obatnya beda. Akhirnya Dae Sung nggak bisa bohong lagi dan mengatakan dia butuh obat sakit perut untuk wanita 😂
Sol-i sedang di tangga meratapi nasibnya saat Dae Sung muncul memberikan obat sakit perut pada Sol-i. Sol-i langsung bingung dong. Dae Sung malu-malu menyuruh Sol-i segera minum obat. Sol-i yang bingung menerima obat itu.
Heon kebetulan lewat disana saat Dae Sung akan pergi. Keduanya menunjukkan tatapan permusuhan 😂
Heon melewati Sol-i dan mengatakan kalau ia tahu Sol-i menghilangkan uang yang dikumpulkan untuk beli baju seragam, tapi Sol-i membantah hal itu dengan cepat. Heon mengerti dan akan pergi, tapi Sol-i menarik kaki Heon dan meminta Heon membantunya. Ia meminta maaf karena menendang kaki Heon waktu itu. Heon bertanya dimana Sol-i menghilangkannya dan Sol-i mengatakan ia memasukkan amplopnya di buku tugas yang sudah dikumpulkan. Heon kemudian mendekati Sol-i dan berbisik pada Sol-i bagaimana kalau Sol-i melakukan hal yang sama, menendang kaki guru yang menyeramkan itu lalu mengambil amplopnya. Sol-i kesal banged.
Tidak ada yang membantunya, Sol-i akhirnya ke ruang guru sendiri, tapi ia tetap tidak berani masuk. Ia berdoa di depan pintu sambil latihan apa yang harus ia katakan pada guru, ia berharap guru tidak mengatakan pada teman sekelasnya kalau ia menghilangkan uang itu, terutama pada Hui Ji dan temannya. Saat itu Heon muncul dan bertanya kenapa Sol-i menghalangi di pintu. Sol-i pun mundur dan Heon masuk ke kelas menemui guru. Sol-i iri banged karena Heon nggak ada takutnya sama sekali pada guru.
Jam pelajaran terakhir, wali kelas masuk ke ruangan dan bertanya pada Hui Ji bagaimana dengan uang yang dikumpulkan teman sekelas. Hui Ji mengatakan kalau Sol-i yang bertugas mengumpulkannya. Sol-i takut banged dan akan mengakui kalau uangnya hilang, tapi ia belum sempat bicara saat Heon masuk ke ruangan dan memberikan bukunya pada Sol-i. Sol-i bingung dan melihat isi dalam buku Heon itu, ada amplop uang disana. Ha Young lega banged karena Heon membantu Sol-i. Tapi Sol-i jadi merasa nggak enak dan pada akhirnya ia mengakui kalau ia kehilangan amplop uang itu dan baru saha Heon membantunya mencarinya. Ia merasa nggak pantas menjadi wakil ketua kelas karena hal ini. HUi JI dan temannya setuju banged tuh, Se Hyeong dan yang lain juga mulai bergosip nggak enak.
Guru meminta mereka diam dan mengatakan kalau semua orang bisa melakukan kesalahan, tapi nggak semua orang bisa mengakui kesalahannya, jadi menurutnya apa yang dilakukan Sol-i itu mengagumkan karena Sol-i bisa mengakui kesalahannya. Sol-i terharu banged karena guru membantunya. Teman sebangku Sol-i mengatakan kan uangnya nggak hilang kenapa harus dipermasalahkan. Beberapa teman yang lain juga setuju. Dan begitulah masalah uang yang hilang berakhir dengan baik. Sol-i terharu banged karena hal itu, apalagi pada Heon yang membantu dengan caranya sendiri.
Epilog.
Heon di ruang guru berusaha menemukan ide mengambil amplop berisi uang di buku tugas Sol-i. Meski Heon kelihatan cool aja dan nggak ada takutnya sama guru, sebenarnya dia takut juga sama guru yang menyebalkan itu. Jadi Heon menggunakan caranya sendiri mengambil amplop uang itu, yaitu dengan cara saat ia melewati kumpulan buku tugas siswa, ia menjatuhkan beberapa buku, lalu saat ia memungutnya, ia mengambil amplop uang itu dan menyelipkannya ke buku miliknya. Ia kelihatan puas dengan apa yang ia lakukan.
Komentar:
Yang menjadi pertanyaanku adalah, sesulit itu-kah mengambil amplop itu kalau pada akhirnya Heon menyelipkan amplop ke bukunya dan dengan entengnya membawa bukunya keluar ruangan? Kalau takut ketahuan kan harunya amplopnya dimasukkan ke baju aja. Tapi kalau sama bukunya dibawa keluar dan guru nggak marah, kenapa nggak langsung aja ambil buku milik Sol-i? Atau bilang aja mau ngambil buku tugas sekalian ambil amplopnya 😂
Tapi yang aku lihat, yang Sol-i takutkan itu bukan karena uangnya hilang, tapi takut ketahuan sama teman-teman sekelasnya uangnya hilang, yang artinya dia nggak kompeten. Apalagi kalau sampai guru nyebelin itu tahu, bisa diceramahi panjang lebar si Sol-i.
Aku agak kecewa dengan adegan Dae Sung yang menjadi iconic di versi sebelumnya. Adegan saat ia mencarikan obat sakit perut untuk Sol-i. Di versi ini kurang berkesan dan kurang menantang, padahal di versi China adegan itulah yang membuat kita makin sayang sama karakter Wu Bo Song. Di versi ini Dae Sung pura-pura sakit perut, masuk UKS, ketahuan bohongnya, dapat obat dan selesai. Kalau di versi China kan Bo Song salah paham, dia pikir Xiao Xi lagi datang bulan dan berbohong ke UKS minta obat (sama kayak versi ini), tapi kan setelah itu masih ada lanjutannya. Dia masih belum yakin kalau Xiao Xi udah nggak sakit perut lagi dan Bo Song pergi ke apotek beli obat diare dan karena nggak tahu jenisnya dia beli banyak banged. Pokoknya perjuangan Bo Song di versi China itu lebih terasa dan bikin kita makin cinta sama Bo Song. Aku kecewa sih karena di versi Korea ini dibuat singkat banged T_T Bahkan di versi China ada adegan Xiao Xi minta maaf sama Bo Song karena udah bohong. Kenapa di versi ini nggak ada 😓 Apakah untuk mengurangi kebaperan kita pada second lead male???????????
0 komentar:
Posting Komentar