Tengoku to Jigoku atau Heaven and Hell adalah drama musim dingin 2021 yang tayang di stasiun TV TBS setiap hari Sabtu pukul 9 waktu Jepang. Drama ini ditulis oleh Morishita Yoshiko (Gibo to Musume no Blues) dan disutradarai oleh Hirakawa Yuichiro (Gibo to Musume no Blues). Drama yang mulai tayang sejak 17 Januari 2021 ini dibintangi oleh Ayase Haruka, Takahashi Issei, Emoto Tasuku, Kitamura Kazuki, Mizobata Junpei, Nakamura Yuri dan lain-lain. Episode pertama drama ini mendapat rating tertinggi untuk drama yang tayang pada musim dingin 2021, yaitu 16.8% dan siaran ulangnya mendapat rating 25% (kalau nggak salah tertinggi dalam sejarah siaran ulang drama slot Sabtu malam).
Tengoku to Jigoku ini adalah drama bergenre detektif, suspense yang dicampur dengan unsur fantasy. Padahal sebenarnya kalau dramanya ini nggak ada unsur fantasy-nya udah cukup bagus, tapi memang lebih seru dengan pendambahan unsur fantasy-nya. Unsur fantasy yang diambil dalam drama ini adalah pertukaran tubuh antara dua tokoh utama. Dan itu adalah misteri terbesar dalam drama ini.'
Drama ini menceritakan tentang tokoh utama seorang detektif wanita Mochizuki Ayako (Ayase Haruka), seorang pekerja keras pembela kebenaran. Ia berusaha cukup keras untuk mencapai posisi sekarang, tapi ia selalu diremehkan karena ia adalah satu-satunya wanita dalam kelompoknya dan mungkin karena itu juga ia tidak ramah dan tidak fleksibel terhadap rekan kerjanya. Suatu hari ada kasus pembunuhan dan karena tidak ada siapapun di ruangan yang bisa dimintai tanggung jawab. terpaksalah pimpinan meminta Ayako untuk menyelidikinya. Selama ini kalau ada kasus besar pimpinan selalu berusaha agar bukan Ayako yang menyelidikinya karena ia yakin akan ada masalah alias mereka nggak percaya sama dia. Karena itu, Ayako nggak mau membuang kesempatan emas ini dan berangkat ke TKP bersama asistennya Hideo Yamaki (Mizobata Junpei).
Kasus pembunuhan itu adalah pembunuhan seorang CEO dimana pembunuh itu memasukkan bola pachinko dalam mulut pelaku. Hal pertama yang dirasakan Ayako saat masuk ke TKP adalah TKP terlalu bersih, bahkan hanya ada beberapa bola pachinko di lantai. Tapi penyelidikan Ayako tidak berlangsung lama karena senior + musuh Ayako di kepolisian Kawahara Mitsuo (Kitamura Kazuki) datang ke TKP mengambil alih penyelidikan atas perintah atasan yang khawatir karena Ayako di TKP. Ayako sangat tidak menyukai Kawahara dan memanggilnya Sekuhara (plesetan dari sexual harassment dalam pengucapan Jepang) karena Kawahara sering meremehkan dan merendahkannya.
Ayako melakukan penyelidikannya sendirian dan menemukan petunjuk pada cairan pembersih rumah yang digunakan di rumah korban. Hal itu membawanya pergi ke perusahaan dimana cairan pembersih itu di produksi dan berkenalan dengan CEO perusahan tersebut, Hidaka Haruto (Takahashi Issei). Ayako curiga dengan gerak gerik dan kata-kata Hidaka saat ia mewawancarai mereka, ia yakin kalau pembunuhnya adalah Hidaka, apalagi setelah mengecek CCTV dan Yamaki menemukan kalau ternyata sewaktu di Boston, Hidaka pernah menjadi tersangka kasus pembunuhan berantai.
Di TKP, Kawahara juga menemukan sesuatu di tubuh korban, sebuah tanda di telapak tangan korban, tanda yang sama dengan kasus pembunuhan sebelumnya, jadi ia menyimpulkan kalau ini adalah pembunuhan berantai.
Ayako meminta Yamaki menyembunyikan fakta yang mereka temukan, tapi saat rapat, karena nggak ada bukti yang cukup, atasan akan menghapus nama Hidaka dari orang yang dicurigai, Ayako tidak hadir rapat waktu itu dan Yamaki nggak tahan lagi, akhirnya ia memutuskan memberitahukan fakta kalau Hidaka pernah jadi tersangka kasus pembunuhan berantai di Boston. Dengan fakta itu, akhirnya mereka menetapkan penyelidikan akan Hidaka terus dilanjutkan. Ayako kesal sekali karena Yamaki membongkar itu yang artinya credit kasus ini akan ada ditangan Kawahara, padahal Ayako ingin credit kasus ini adalah namanya. Tapi hal itu juga membuat Ayako sadar saat Kawahara membentaknya, ia mengatakan Ayako bukan fokus menangkap pembunuh tapi cuma pengen punya nama dalam sebuah kasus, makanya Ayako nggak dipercayai atasan.
Meski begitu Ayako masih tidak menyerah dan menyelidiki Hidaka diam-diam, ia bahkan mengikuti Hidaka diam-diam malam itu. Malam itu adalah malam bulan purnama, entah kenapa Hidaka ada di sebuah jembatan penyeberangan gitu dan tingkahnya aneh. Ayako saat itu menemukan petunjuk kalau di bola pachinko yang ada dimulut korban itu ada benang yang berasal dari sarung tangan dan itu akan menjadi bukti penting untuk menangkap Hidaka, jadi Ayako berusaha mendapatkan barang bukti, yaitu sarung tangan Hidaka. Tapi sata itu Hidaka keburu membuang sarung tangannya ke bawah jembatan dan jatuh ke atas sebuah mobil gitu. Terjadi pertengkaran antara Hidaka dan Ayako diatas jembatan dan keduanya terpeleset jatuh dan berguling di tangga jembatan itu. Saat sadarkan diri, Ayako sudah berada di rumah sakit, dan ia berada dalam tubuh Hidaka.
Ayako masih dalam keadaan shock saat Hidaka dalam tubuh Ayako masuk ke ruangan itu. Anehnya, Hidaka dalam tubuh Ayako saat tahu pertukaran tubuh itu tidak terlalu kaget, seolah itu adalah hal yang pernah terjadi padanya. Makanya dengan mudahnya ia membuat Ayako dalam tubuh Hidaka ketakutan dan panik. Jadi intinya Hidaka dalam tubuh Ayako ini ya santai aja, toh meski Hidaka ditangkap yang akan ditangkap adalah Ayako dan tubuh Hidaka, jadi Ayako dalam tubuh Hidaka-lah yang saat ini dapat masalah besar. Karena itu Hidaka dalam tubuh Ayako mengajak Ayako dalam tubuh Hidaka bekerja sama, jangan sampai Hidaka menjadi tersangka dalam kasus ini. Mereka harus memusnahkan semua yang bisa jadi petunjuk dan semua barang bukti.
Kehidupan baru keduanya pun dimulai dimana Ayako dalam tubuh Hidaka sekarang menjadi CEO dan Hidaka dalam tubuh Ayako menjadi seorang detektif. Ayako nggak bisa nggak panik dengan kehidupan barunya, karena ia benar-benar nggak ada pengalaman dalam mengurus perusahaan, ditambah lagi ia adalah calon tersangka kasus pembunuhan. Sementara Hidaka dalam tubuh Ayako santai banged, dia nggak panik sama sekali, bisa mengatasi semuanya dengan kepala tenang, tapi tetap saja rekan kerjanya merasa aneh, terutama Yamaki yang selama ini selalu bersama Ayako, ia dengan cepat bisa merasakan perbedaan Ayako yang dulu dan yang sekarang.
Ayako dalam tubuh Hidaka sekarang tinggal di rumah Hidaka dan menemukan banyak fakta kalau Hidaka memang benar-benar seorang pembunuh berantai berdarah dingin, psycho. Tapi Hidaka pandai menyembunyikan sifat aslinya itu, makanya di perusahaannya ia terkenal sebagai CEO yang tanggap, tangkas dan ramah. Sementara itu Hidaka dalam tubuh Ayako menjadi orang yang lebih serius dan dia yang nggak pernah pakai make up sekarang pakai make up ke kantor, dia yang nggak pernah beres-beres meja juga sekarang beberes meja, Ayako yang dulu adalah seseorang yang akan memakai segala cara untuk menangkap penjahat sekarang malah seolah nggak terlalu antusias, Ayako yang adalah musuk Kawahara sekarang nggak terlalu memperlihatkan permusuhannya. Ini-lah yang membuat Yamaki makin curiga.
Dan ternyata memang hanya Yamaki yang mencurigai hal aneh itu diantara semua orang disekitar Ayako, bahkan teman sekamar Ayako juga nggak curiga. Yamaki bahkan sengaja datang ke rumah Hidaka untuk memastikan kalau Hidaka yang sekarang adalah Ayako, meski hal itu sangat tidak masuk akal baginya.
Ayako juga nggak menyerah mencari cara agar ia bisa kembali ke tubuhnya. Ia bahkan mencoba membuat mereka berdua jatuh kembali di tempat yang sama, sayang sekali hal itu tidak berhasil. Mereka tidak kembali ke tubuh masing-masing. Dan Ayako kali ini benar-benar curiga kalau Hidaka sebenarnya tahu cara bertukar tubuh itu, tapi merahasiakannya. Kayaknya sih Hidaka tahu dan mungkin karena itulah dia nggak pernah tertangkap saat melakukan pembunuhan, karena dia bisa tukar tubuh?
Aku masih belum paham apa alasan keduanya bertukar tubuh, kecuali kalau Hidaka punya kekuatan seperti itu jadi untuk menghindari dia ditangkap ya mereka tukar tubuh. Yang jelas mereka tukar tubuh saat bulan purnama dan mungkin itu bisa menjadi petunjuknya, karena saat itu bulan sering disorot kamera. Mungkin pertukaran hanya bisa terjadi saat bulan purnama. Dan juga sebuah batu yang ada di tas Hidaka, sepertinya sih alat pembunuhan, tapi Hidaka nggak membuangnya dan tetap menyimpannya dalam tas.
Menurutku drama ini sangat menarik. Bahkan tanpa unsur tukar tubuh drama ini juga sudah sangat menarik. Mungkin karena hampir semua pemainnya senior kali ya, jadi nggak ada masalah akting dan semuanya terasa mengalir aja. Bahkan perbedaan sifat antara Ayako dan Hidaka setelah tukar tubuh juga terasa alami banged, nggak terlalu berlebihan. Takahashi Issei saat memerankan Ayako nggak terlalu lebay mendayu-dayu, jantannya tetap ada. Ayase Haruka saat memerankan Hidaka juga macho-nya terasa, tapi tetap cantik. Aku suka banged drama ini dan sepertinya aku akan menonton sampai akhir. Ini drama tipe cliffhanger dimana tiap ending per episodenya terasa menggantung, bukan kayak drama biasanya yang tiap episode 1 kasus selesai 1 episode.
0 komentar:
Posting Komentar