Warotenka adalah asadora ke-97 NHK yang tayang sebanyak 151 episode mulai Oktober 2017 sampai dengan Maret 2018. Warotenka tayang menggantikan asadora Hiyokko dan digantikan oleh Hanbun, Aoi. Selama masa tayangnya, asadora yang diproduksi oleh NHK Osaka ini mendapat rating rata-rata 20,1%. Meski asadora ini mendapat banyak komentar yang jelek dan ketidakpuasan penonton, asadora ini masih mampu mempertahankan rating rata-rata asadora diatas 20%.
Warotenka menjadi asadora ke-18 berhasil yang aku selesaikan setelah Toto Nee-chan dan menjadi asadora ke-2 yang aku tonton tanpa subtitle.
warotenka merupakan asadora kedua yang aku ikuti sejak pengumuman heroine sampai selesai dan menjadi asadora ketiga yang aku ikuti saat airing.
Warotenka diangkat berdasarkan kisah nyata Yoshimoto Sei, penemu Yoshimoto Kogyo, salah satu perusahaan entertaiment terbesar di Jepang yang berfokus pada komedi. Drama ini ditulis oleh Yoshida Tomoko (Kimi ni Suizo wo Tabetai, Gakko no Kaidan, Anata no Koto wa Sorehodo).
Aoi Wakana (Black Pean, Omotesando Koukou Gasshoubu, Gyakko no Koro) terpilih sebagai heroine untuk asadora Warotenka melalui audisi untuk memerankan sang tokoh utama Fujioka / Kitamura Ten.
Para bintang lainnya diantaranya adalah Matsuzaka Tori (Funohan, Yutori Desu Ga Nani ka, Umechan Sensei), Hamada Gaku (Tsuribaka Nisshi, Totto Terebi, Hero), Takahashi Issei (Quartet, Naotora, Minshu no Teki), Kenichi Endo (Mikaiketsu no Onna, Byplayers, Hope), Suzuki Honami (My Lover's Secret, Nonmama Hakusho, Hotel Concierge), Chiba Yudai (Momikeshite Fuyu, Minshu no Teki, Anikoma), Hotta Mayu (Hokusai to meshi Saeareba, Cold Case, Ie Uru Onna), Tokunaga Eri (Daisy Luck, Umechan Sensei, Hibana), Suzuki Kyoka (Mikaiketsu no Onna, Legal High, Arechi no Koi), Hirose Alice (Seigi no Se, Tsuribakka Nisshi, Hyouka), Ohno Tokuro (Seigi no Se, Toto Nee-chan, Hanamoyu), Okamoto Rei (Shitsuji Saionji no Meisuiri, Jun to Ai, Sakurada Reset), Maeno Tomoyo (Yami no Bansosha, Koinaka, Juhan Shuttai!), Fujii Takashi (Nigehaji, Sandamaru, L-DK), Edamoto Moe (Hero, Single Mother, Legal High), Uchiba Katsunori (Tenshi no Iru Toshokan, Shopping Stret war, Shimada Yoshichi no saga no gabai baachan), Miu Arai (Naotora, Hero, Keiji Yugami), Narita Ryo (Code Blue Season 3, A Girl's Breakfast, Gakko no Kiadan) dan masih banyak cast lainnya.
Sebagai sebuah asadora yang diangkat dari kisah nyata, aku cukup excited menunggu asadora ini. Apalagi tema drama ini adalah 'tertawa' jadi aku pikir Aoi wakana sangat cocok memerankan heroine dalam asadora ini, karena senyumannya memang manis. Tapi sayang sekali asadora ini nggak ada yang membuat subtitlenya. Karena itu aku menonton drama ini tanpa subtitle, dan mungkin karena itu aku merasa drama ini agak membosankan.
Selain karena temanya adalah tentang komedi jepang zaman dulu, jadi banyak bagian yang aku tidak mengerti, mungkin itu menjadi salah satu alasan kenapa asadora ini agak membosankan bagiku. Selain itu, heroine di asadora ini cukup lemah perannya, tidak seperti heroine di asadora lainnya. Bahasa mudahnya sih heroine-nya ketutupan sama tokoh pria lain di asadora ini. Di part 1, bagi yang nggak tahu mungkin akan berfikir tokoh utama drama ini adalah Matsuzaka Tori, karena perannya memang lebih kelihatan.
Karena kisah yang diangkat adalah kisah nyata sang suami, jadi awalnya aku merasa mungkin karena itu, tapi kalau dipikir-pikir lagi, Gegege no Nyobo dan Massan, kisah yang diangkat adalah kisah nyata sang suami tapi karakter heroinenya tetap menonjol. Tapi di Warotenka ini, bahkan setelah sang suami meninggal, justru yang kelihatan banyak berperan adalah para tokoh pria lain, sebut saja Hamada Gaku dan Takahashi Issei. Entah itu karena akting Aoi Wakana atau karakternya yang tidak punya ciri khas, tapi memang Aoi Wakana terasa menjadi pemeran pendukung disini. Bahkan bisa aku bilang karakter Hirose Alice dalam drama ini jauh lebih berkesan.
Karena masalah itu, aku agak lambat menyelesaikan asadora ini. Aku menonton perlahan-lahan dan kadang kalau udah bosan aku berhenti dan lanjut lagi beberapa minggu kemudian. Kadang bosen lagi berhenti lagi wkwkwkwkkw.
Menurutku sih Warotenka ini adalah asadora yang paling lama aku selesaikan. Untungnya aku nggak ada skip skip episode, aku tetap menonton seluruh episodenya meski ada sih beberapa adegan yang aku skip karena aku nggak ngerti apa yang mereka bicarakan.
Tapi untung saja, di beberapa episode terakhir, drama ini mulai seru dan aku makin semangat menontonnya, terutama di 20 episode terakhir.
Asadora ini mengambil latar dimulai dari tahun 1902 dimana Fujioka Ten (Miu Arai; adult: Aoi Wakana) lahir sebagai puteri pertama keluarga Fujioka yang membuka bisnis obat-obatan di Kyoto. Fujioka Ten mempunyai seorang kakak laki-laki bernama Fujioka Shinichi (Chiba Yudai), yang diharapkan menjadi penerus dan sekarang sedang belajar di universitas dan seorang adik perempuan bernama Fujioka Rin (adult: Hotta Mayu).
Ten tumbuh menjadi anak yang riang dan selalu tertawa, bahkan karena hal-hal kecil. Ia berteman baik dengan sepupunya Takei Futa (Adult: Hamada Gaku) dan maid yang merawatnya, Toki (Tokunaga Eri).
Suatu hari, Futa mengajak Ten untuk melihat pertujukan komedi yang datang ke Kyoto setiap ada festival. Ten yang sangat menyukai komedi, bersama Futa mengendap-endap masuk ke dalam tenda pertunjukan tanpa tiket dan terpesona dengan komedi yang dipertunjukkan disana.
Ten kemudian berkenalan dengan seorang genin (komedian) yang tidak populer bernama Kitamura Tokichi (Matsuzaka Tori) saat Tokichi berusaha kabur dari kejaran beberapa orang.
Tokichi adalah seorang genin yang punya impian untuk membuat penonton tertawa tapi dia sama sekali tidak lucu. Ten adalah orang pertama yang tertawa karena lelucon tidak lucunya dan itu membuat Tokichi tertarik padanya. Pertemuan itu meninggalkan kesan yang mendalam bagi keduanya. Tokichi menganggap Ten adalah penggemar pertamanya dan berjanji akan selalu mengirim surat pada Ten.
Ia memberikan Ten sebuah lonceng bergambar burung pada Ten yang akan disimpan Ten seumur hidupnya.
Waktu berlalu, Ten sudah menjadi seorang remaja yang hidup dengan penuh senyuman. Selama waktu berlalu itu, Tokichi selalu mengirimkan surat untuk Ten dan Ten selalu menantikan cerita apa yang akan Tokichi ceritakan dalam suratnya. Surat yang dikirim Tokichi berisi tentang pengalamannya sebagai seorang genin dan bagaimana penonton tertawa akan leluconnya, juga kesuksesannya sebagai seorang genin.
Ten merahasiakan surat-surat Tokichi dari ayahnya yang seram dan selalu meminta bantuan Futa atau Toki untuk mengambilkan suratnya.
Kakak laki-laki Ten, Shinichi sakit-sakitan dan umurnya sudah tidak panjang lagi. Karena itu sang ayah berusaha untuk menjodohkan Ten dengan seseorang. Orang itu adalah Ino Shiori, seorang pengusaha. Ten tentu saja menolak tapi saat sang ayah mengethaui Ten selama ini dikirimi surat oleh seseorang, ayahnya jadi tidak sabar lagi dan memaksa menjodohkannya.
Ten yang merindukan Tokichi memutuskan berangkat ke Osaka karena dalam surat terakhir Tokichi, Tokichi mengatakan kalau ia ada di Osaka. Ten dengan polosnya datang ke berbagai pertunjukan komedi dan bertanya apakah disana ada genin yang bernama Tokichi. Tapi tidak ada yang mengenalnya.
Ten bahkan hampir diserang oleh segerombolan preman dan seseorang menyelamatkannya. Ten sama sekali tidak tahu kalau orang itu adalah Ino Shiori, orang yang akan dijodohkan dengannya.
Ten baru mengetahui kalau orang itu adalah Ino Shiori saat Ino datang ke rumah mereka dan ia menolak dengan sopan mengenai perjodohan itu, karena ia tahu kalau Ten menyukai seseorang.
Suatu hari, saat festival, kelompok komedi dimana Tokichi bekerja datang kembali ke Kyoto dan Ten berniat untuk bertemu dengan Tokichi. Mereka berdua tidak sengaja bersempat bertemu dan langsung saling mengenali satu sama lain. TApi pertemuan mereka itu sangat singkat karena Futa tidak terlalu menyukai Tokichi jadi ia memaksa Ten pergi dari sana. Tokichi sendiri galau karena ternyata selama ini ia berbohong pada Ten dalam suratnya. Ia mengatakan kalau dirinya adalah genin yang sukses, tapi pada kenyataannya ia tak berubah dari pertemuan pertama mereka dulu, seorang genin yang tidak lucu.
Ten mengetahui hal itu kemudian dan ia merasa dibohongi oleh Tokichi. Ten sempat marah pada Tokichi tapi saat Ten dalam bahaya, Tokichi menyelamatkannya dan membuat Tokichi terluka.
Karena Tokichi tidak punya tempat tinggal, Ten diam-diam menyembunyikan Tokichi di gudang keluarga mereka. Yang mengetahui mengenai hal itu hanya Toki. Ten dan Toki berganti-gantian merawat Tokichi.
saat Futa mengetahuinya, Futa sangat marah pada Ten, tapi Futa selalu ada dipihak Ten dan ia akhirnya membantu Ten merahasiakan Tokichi.
Saat ayah mengetahui mengenai Tokichi, ayah sangat marah pada Ten dan mengusir Tokichi. Ayah bahkan mengurung Ten dalam gudang itu dan mengancam keluarga untuk tidak membukanya. Ten mogok makan selama ia dikurung di dalam dan itu membuat Futa dan Toki khawatir. Futa akhirnya membantu Tokichi untuk menemui Ten, meski hanya melalui jendela gudang.
Setiap malam Tokichi akan datang dan membawakan Ten buah-buahan, ia juga akan menceriatakan cerita lucu untuk Ten dan Ten seperti biasa akan tertawa. Tokichi jatuh cinta pada Ten dan memutuskan untuk melamar gadis itu. Tapi ayah Ten menolak dengan keras, ia tak ingin puterinya menjadi istri seorang genin yang tidak jelas masa depannya.
Akhirnya Tokichi mengatakan sesuatu yang selama ini ia rahasiakan, bahwa dia adalah pewaris sebuah toko beras di Osaka. Ia berjanji akan mewarisi toko beras keluarganya dan berhenti menjadi genin jika ayah membiarkannya menikah dengan Ten. Tapi sang ayah tetap menolak.
Karena Ten merasa satu-satunya yang ia cintai adalah Tokichi dan ia tak ingin kehilangan Tokichi, ia memutuskan untuk kabur dari rumah dan memilih bersama Tokichi. Sejak hari itu, Ten bukan lagi bagian dari keluarga Fujioka.
Ten mengikuti Tokichi ke Osaka dan diperkenalkan pada ibu Tokichi. Tapi Ibu Tokichi ternyata tidak menyukai Ten karena ia sudah menjodohkan puteranya dengan seorang gadis bernama Sugita Kaede (Okamoto Rei), dan selama ini KAede sudah bekerja di toko beras keluarga Kitamura menunggu pulangnya Tokichi.
Ten sama sekali tidak diakui oleh ibu Tokichi dan malah menjadikannya pembantu di rumahnya, tapi Ten tidak menyerah untuk mendapatkan pengakuan dari ibu Tokichi. Ia sama sekali tidak pernah bekerja sebelumnya, tapi ia berusaha melakukannya dengan baik.
Karena ibu Ten sangat mengkhawatirkan Ten, ibu akhirnya mengirim Toki untuk menjaga Ten dan Toki terkejut saat melihat Ten melakukan pekerjaan sebagai pembantu. Ten sama sekali tidak keberatan melakukan hal itu demi Tokichi.
Ibu Tokichi bersikeras menjodohkan Tokichi dengan Kaede ternyata adalah karena toko beras Kitamura sedang mengalami masalah keuangan, jika Tokichi dan Kaede menikah, maka keluarga Kaede akan membantu mereka. Tapi Tokichi tetap bersikeras ia akan menikah dengan Ten dan berusaha untuk mencari cara agar toko mereka tidak bangkrut.
Melihat kesungguhan hati Tokichi dan Ten, Kaede akhirnya menyerah. Kaede dan Ten sempat berbicara berdua dan Kaede mengatakan kalau ia sebenarnya tidak ingin menikah dan ia punya impian sendiri sebagai wanita karir. Berkat Ten, Kaede memutuskan untuk mengejar impiannya itu.
Futa datang mengujungi Ten ke Osaka dan terkejut melihat kalau Ten bukannya menjadi istri Tokichi malah menjadi pembantu. Ia sangat marah pada Tokichi karena membuat Ten jadi seperti itu, padahal Tokichi berjanji akan membahagiakannya. Tapi Ten mengatakan kalau itu adalah keputusannya sendiri. Ibu Ten juga pernah datang ke Osaka dan karena Ten sudah memutuskan menjadi keluarga Kitamura, jadi ia tidak melarang Ten melakukan apapun yang ingin ia lakukan. Ibu Ten berpesan pada puterinya, seorang istri harus terus mendukung suami, apapun yang terjadi.
Meski masih tidak direstui oleh sang ibu, Tokichi dan Ten masih mesra dan diwaktu sibuk mereka, kadang mereka menghabiskan waktu bersama-sama untuk sekedar mengobrol atau curhat, atau menceritakan hal-hal yang lucu.
Tapi pada akhirnya, toko beras Kitamura tak bisa menghindari kebangkrutan dan mereka menjual beras terakhir keluarga Kitamura dengan penuh peghormatan.
Tokichi menyadari impiannya adalah menjadi genin dan membuat orang lain tertawa, tapi ia tidak lucu. Ia kemudian mengubah impiannya tersebut, membuka sebuah tempat dimana orang lain bisa berkumpul dan tertawa.
Keluarga Kitamura menjual rumah mereka dan menyewa rumah kecil di perkampungan para genin. Di perkampungan itu ada banyak genin teman Tokichi diantaranya suami istri Manjome yang membuka kedai, seorang genin bernama Asari, teman Tokichi bernama Keith dan Ririko, serta masih banyak lagi.
Ririko adalah teman Tokichi sejak kecil dan ia sangat menyukai Tokichi jadi ia sangat memusuhi Ten sejak mereka masih kecil. Tokichi bahkan pernah menginap di rumah Ririko dan sempat membuat Ten marah besar. Ririko sering menggoda Tokichi dan membuat Ten panas.
Tokichi dan Ten masih mencari tempat untuk mewujudkan impian mereka. Suatu hari mereka melihat sebuah tempat yang cocok untuk dijadikan panggung komedi. Tempat itu dulunya adalah sebuah panggung komedi, tapi sudah tidak difungsikan lagi. (Maaf ya, aku tiba-tiba lupa nama istilahnya apa, bentuknya kayak rumah, ada panggung di dalamnya, penonton biasanya duduk bersila gitu).
Pemilik tempat itu menolak menjualnya pada Tokichi dan Ten, tapi sebenarnya ia menguji bagaimana seriunya Ten dan Tokichi mengenai hal itu, karena ia tahu sangat sulit berbisnis dibidang komedi, jika mereka bangkrut nanti maka tempat itu akan terbengkalai lagi.
Tokichi dan Ten terus meyakinkan pemilik dan akhirnya pemilik merelakan tempat itu, tapi ia meminta harga yang tinggi. Karena Ten merasa tempat itu adalah satu-satunya yang bisa mewujudkan impiannya dan Tokichi, ia memutuskan pergi ke rumahnya di Kyoto dan meminjam uang pada ayahnya.
Tokichi dan Ten berhasil membeli tempat itu dan mulai merintis impian mereka dari 0. Tempat itu mereka beri nama Fuchou-tei. Manjome yang merupakan mantan komedian setuju untuk menjadi genin disana, begitu juga dengan Asari, Keith dan beberapa komedian lain. Ten juga mulai belajar menjadi istri pemilik, mulai dari melayani tamu, menyediakan tempat duduk, menyediakan teh dan lain sebagainya.
Situasi sulit juga datang silih berganti, karena tempat itu adalah tempat baru, mereka berusaha menarik pengunjung. Yang datang pada pembukaan pertama sih banyak, tapi lama-lama semakin sedikit. Ten berusaha mengeluarkan berbagai macam ide untuk menarik pengunjung, termasuk menjual minuman dingin saat musim panas.
Masalah lainnya juga adalah mengenai pada komedian yang tidak lucu karena ceritanya itu-itu saja, juga ada yang berkhianat dan lain sebagainya. Tokichi, ten dan para genin berhasil melalui berbagai kesulitan itu sampia bisnis mereka akhirnya mulai dikenal.
Ibu Tokichi masih ikut dengan mereka setelah toko beras Kitamura bangkrut. Tapi sejak itu ibu hanya dirumah saja dan sebenarnya ia masih menolak Tokichi membuka usaha komedi. Tapi melihat kesungguhan keduanya, hatinya melunak. Ia akhirnya mengajari banyak hal pada Ten bagaimana cara menjadi nyonya pemilik, juga akhirnya merestui hubungan mereka berdua.
Setelah bertahun-tahun bertunangan, Ten dan Tokichi akhirnya menikah secara resmi. 1 tahun kemudian mereka dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Kitamura Shunya. Setelah Ten dan Tokichi menikah, ibu Tokichi memutuskan pergi ke Eropa, kalau nggak salah keluarganya ada disana dan menyerahkan semua tanggung jawab keluarga Kitamura pada Tokichi dan Ten.
Setelah Futeichou tergolong menjadi sebuah usaha yang sukses, hal itu menimbulkan rasa iri hati pemilik usaha yang sama dengan Tokichi, Teragin-san. Aku sebenarnya nggak terlalu mengerti Teragin ini siapa, tapi sepertinya banyak genin yang berada dibawah tangannya dan takut padanya. Bahkan Tokichi juga harus membayar Teragin setiap bulannya. Tokichi sendiri berusaha untuk lebih mengembangkan Futeichou, jadi ia meminta genin-genin terkenal untuk tampil di Futeichou. Ia melalui banyak masalah karena hal itu.
Futa sendiri merahasiakan keadaan ayah Ten yang semakin gawat dan sampai ayahnya menghembuskan nafas terakhir, Futa tidak mengatakan pada Ten dan itu membuat Ten sangat terluka. Futa tidak punya tujuan setelah ayah Ten meninggal dunia dan sepertinya ia masih dendam pada Tokichi yang mengambil Ten dari keluarga Fujioka, Futa kemudian bekerja untuk Teragin dan menjadi musuh Futeichou.
Ten dan Tokichi menghadapi berbagai kesulitan dalam bisnis mereka dan Ino Shiori, tunangan Ten dulu yang sekarang sudah menjadi semakin sukses selalu membantu mereka. Ten juga dibantu oleh para tetangga dan para genin yang sudah menjadi sahabatnya sejak pindah ke perkampungan para genin.
Ino Shiori mengubah bisnisnya menjadi bisnis perfilman dimana ia menjadi produser. Ririko yang dulunya masih tak bisa melepaskan Tokichi, berangkat ke Tokyo dan meniti karir disana. Saat ia kembali, Ririko menjadi aktris populer dan tapi ia menghadapi kesulitan di Tokyo jadi ia kembali ke Osaka.
Ririko sangat menyukai Shunya, putera Tokichi dan Ten dan sering bermain-main dengannya. Tokichi sudah menganggap Ririko seperti adik sendiri dan jika terjadi sesuatu pada Ririko, ia bisa merasakannya. Jadi saat Ririko mengalami masalah, TOkichi berusaha membantu Ririko untuk bangkit lagi.
Tokichi dan Ino berteman baik meski kadang Tokichi cemburu pada Ino yang dulunya adalah tunangan Ten. Ino tertarik pada Ririko dan memintanya menjadi aktris untuk filmnya selanjutnya.
Ambisi Tokichi semakin lama semakin besar. Ia ingin mengembangkan Futeichou dan ingin memperluasnya. Bahkan demi menyewa genin, ia rela mengeluarkan banyak uang dan kadang itu membuat Ten sangat kesal padanya. Para genin lain juga protes pada Tokichi karena seolah tidak mengharagai mereka. Tapi bagi Tokichi, ia hanya memikirkan bagaimana Futeichou menjadi terkenal, semakin banyak yang menonton dan semakin banyak yang tertawa.
Ia melakukan banyak hal termasuk melawan Teragin dan itu membuat Futeichou kehilangan banyak genin karena semuanya ada dibawah tangan Teragin. Apalagi Futa bekerja untuk Teragin dan selalu membuat Futeichou kesulitan. Tapi lama kelamaan, Futa akhirnya sadar akan perbuatannya dan berhenti bekerja pada Teragin. Teragin juga menyadari betapa Futeichou menyayangi para genin dan memperhatikan kesejahteraan mereka, jadi ia menyerahkan semua geninnya pada Futeichou.
Karena bisnis Futeichoi sudah sangat berkembang, dengan saran Ino, akhirnya Futeichou berubah menjadi perusahaan entertaiment bernama Kitamura Shoten. Kitamura Shoten memiliki lebih dari 100 genin ditangan mereka, mereka menyusun jadwal para genin, membayarkan gaji mereka, mengembangkan bisnis dan lain sebagainya.
Kitamura Shoten terkenal sebagai perusahaan entertaiment yang sangat mementingkan kesejahteraan para genin jadi banyak genin yang ingin menjadi bagian dari Kitamura shoten.
Tokichi bekerja sebagai presiden dan Futa juga dipekerjakan disana. Pemilik lama tepat itu sejak tempat itu dibeli Tokichi dan Ten, menjadi tangan kanan mereka. Ada banyak juga para pekerja yang bekerja untuk Kitamura Shoten.
Kitamura Shoten menjadi perusahaan entertaiment yang menaungi para komedian yang sangat berpengaruh di Osaka. Kalau aku nggak salah mereka juga membuka cabang di Tokyo.
Masalah lain yang dibahas setelah Kitamura shoten sukses adalah mengenai Shunya anak Ten dan Tokichi yang menghilang karena orang tuanya sangat sibuk. Tokichi yang terlalu sibuk sampai lupa janjinya pada keluarganya. Ia jadi jarang makan dirumah dan itu membuat Ten sangat marah padanya. Juga mengenai Ino Shiori yang bertemu dengan ibu kandungnya.
Ada juga mengenai Keith yang berangkat ke Tokyo untuk melatih kemampuan komedinya. Juga Ten dan Tokichi yang mencari hal baru untuk dipertunjukkan di Kitamura Shoten, termasuk mengangkat 4 orang anak perempuan dan melatih mereka.
Saat Keith di Tokyo, ia tinggal bersama seorang ibu yang membuka bisnis kost-kostan, dan saat terjadi gempa besar di Tokyo, Keith kembali ke Osaka membawa ibu kost-nya itu yang ternyata adalah ibu kandung Shiori. Shiori adalah anak dari seorang selir dan ibunya meninggalkannya bersama ayahnya saat ia masih kecil. shiori tidak menyukai keluarganya jadi ia berusaha hidup mandiri dan membuka usaha sendiri sampai sukses seperti sekarang. Saat pertama ia melihat ibunya, Shiori langsung mengenai ibunya tapi ia pura-pura tidak mengenalnya.
Saat itu sang ibu kehilangan ingatan tapi saat ia perlahan mengingat semuanya, ia berbohong tak mengingat Shiori. Tapi akhirnya mereka berdua berbaikan kembali berkat usaha Ten untuk mempersatukan mereka berdua.
Saat gempa terjadi di Tokyo, Futa sempat datang ke Tokyo untuk melihat kondisi Kitamura Shoten yang ada di Tokyo dan para genin, hal itu membuat Toki sadar kalau ia menyukai Futa karena ia sangat mengkhawatirkan Futa.
Sepulang dari Tokyo, Futa menyatakan perasaannya pada Toki, meski dengan cara aneh karena ia melakukan saran Asari dan keith. Keduanya kemudian menikah.
Karena kesibukannya yang luar biasa, kesehatan Tokichi sangat terganggu. Suatu hari ia pingsan dan tak sadarkan diri beberapa hari, itu membuat Ten sangat khawatir. Setelah Tokichi sadar kembali, ia merasa kalau hidupnya sudah tidak lama lagi, ia bahkan tak bisa menggerakkan tangannya dengan baik.
Ia sangat khawatir meninggalkan Ten sendirian jadi ia mulai mencoba untuk membuat sesuatu yang baru bagi Kitamura Shoten. Dengan bantuan para sahabatnya, Ino, Keith, Asari, Manjome dan yang lain, muncul sebuah ide baru untuk membuat Manzai.
Manzai adalah sebuah seni tradisional stand-up comedy di Jepang. Awalnya mereka ragu akan hal itu, tapi Tokichi yakin mereka akan berhasil. Ia meminta Manjome untuk membuat cerita manzai dan Asari & Keith sebagai performernya.
Pertunjukan pertama Manzai duo 'Keith and Asari' disaksikan oleh Tokichi, Ten dan seluruh keluarga Kitamura Shoten.
Tokichi kembali pingsan tak lama kemudian dan Ten berusaha untuk tegar menghadapinya. Ia tak pernah terlihat menangis dan selalu tertawa. Ririko sangat iri pada Ten yang selalu tertawa dan tak menunjukkan kesedihannya, ia kesal karena ia tak bisa setegar Ten.
Tapi tentu saja Ten adalah yang paling sedih atas semua itu, ia memang tak pernah terlihat menangis dan kadang Ino merasa sangat mengkhawatirkan Ten. suatu hari, Ten akhirnya menangis di rumah dan Ino disampingnya untuk menghiburnya.
Para genin Kitamura Shoten datang silih berganti menjenguk Tokichi, mereka menceritakan banyak cerita lucu pada Tokichi.
Tokichi tidak ingin menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit, jadi ia ingin dibawa pulang ke rumahnya. Sampai saat terakhirnya tiba, Ten selalu berada disamping Tokichi.
Ten berjanji pada Tokichi untuk menjadikan Shunya, putera mereka sebagai pewaris Kitamura shoten.
Waktu berlalu setelah Tokichi meninggal dunia. Shunya berangkat ke luar negeri dan tinggal bersama neneknya. Toki dan Futa menyewa rumah disamping rumah keluarga Kitamura dan mereka sudah dikaruniai seorang puteri bernama Asuka. Setiap pagi mereka akan pergi ke rumah keluarga Kitamura dan berdoa di altar Tokichi sebelum berangkat bekerja.
Ten sendiri sekarang menjadi presiden wanita Kitamura Shoten yang dihormati para pekerja disana. Sebagai seorang presiden wanita, Ten ingin melakukan sesuatu yang berbeda di Kitamura Shoten. Selama ini manzai hanya dilakukan oleh pria, jadi ia ingin manzai juga bisa dilakukan oleh wanita.
Ten memikirkan hal itu bersama Toki dan Utako (istri Manjome). Mereka memutuskan Ririko akan menjadi performer-nya dan bahkan meminta Kaede-san yang sekarang sudah menjadi penulis untuk menulis cerita manzai wanita.
Awalnya hal itu ditolak oleh yang lain dan mengejek ide Ten dan Toki. Tapi Ten dan Toki berhasil meyakinkan Ino Shiori untuk membantu mereka meyakinkan pegawai yang lain.
Manzai wanita akan dibuat dalam versi yang berbeda dan Ino punya ide untuk memasukkan musik pengiring ke dalam manzainya. Ia memperkenalkan Shiro pada Ten dkk. Shiro adalah seorang seniman dan akan dipasangkan dengan Ririko. Masalahnya adalah Shiro ini nggak bisa bicara, ia sangat gugup kalau bicara dengan orang lain apalagi di depan orang banyak, tapi ia sangat bagus dalam memainkan musik.
Ririko awalnya tidak suka pada Shiro dan menolak satu grup dengannya. Shiro juga tidak menyukai Ririko dan keduanya sering bertengkar nggak jelas. Tapi itu menunjukkan ke akraban mereka dan Ten merasa kalau Ririko dan Shiro ini sangat cocok.
Pertunjukan manzai pertama mereka, Shiro sama sekali tak bisa bicara dan hanya Ririko yang mengambil peran. Itu membuat Shiro semakin berlatih dan berlatih, ditemani Ririko ia berlatih keras menghafal ceritanya tapi sat itu Ten malah punya ide akan sangat bagus kalau Shiro tetap seperti itu dan jangan bicara, karena seperti itu lebih lucu.
Tapi hal itu membuat Shiro tersinggung, Ririko juga tak menyukai ide itu karena ia melihat betapa kerasnya Shiro berlatih. Ten tidak bermaksud menyinggung sama sekali, tapi baginya adalah bagaimana membuat penonton tertawa.
Setelah kesalahpahaman selesai, akhirnya grup manzai Ririko and Shiro menjadi sangat populer.
Berada di grup yang sama, membuat Shiro jatuh cinta pada Ririko dan ternyata Ririko punya perasaan yang sama. Keduanya saling menyukai dan menikah. Tapi suatu hari Ririko curiga kalau Shiro bertemu selingkuhannya dan ternyata wanita itu adalah anggota kelompok musik yang mengajak Shiro ke China (kalau nggak salah). Impian Shiro sebenarnya adalah musik klasik, tapi karena ia ingin bersama Ririko, ia membuang impiannya.
Ririko tidak menyukai hal itu dan meminta Shiro untuk mengejar impiannya dan mengajaknya ke China. Akhirnya duo Ririko and Shiro berakhir saat Ten mengizinkan mereka berangkat ke China.
Masalah berikutnya adalah kembalinya Shunya ke Jepang dan mulai bekerja di Kitamura Shoten. sebagai calon pewaris, Shunya sangat excited bekerja disana.
Shunya punya ide baru untuk Kitamura Shoten, sebuah pertunjukan di Amerika yang sedang populer, The Martin Show, ia ingin Kitamura Shoten juga membuat pertunjukan itu. Tapi Ten tidak setuju, karena perusahaan mereka ada komedi, bukan pertunjukan tarian.
Shunya sangat yakin kalau itu akan populer jadi ia berusaha keras meyakinkan ibunya. Ten akhirnya meminta Shunya bekerja di tempat Ino untuk belajar lebih dalam mengenai hal itu dan selama Shunya bekerja disana, diam-diam ia merencanakan pertunjukan The Martin Show itu.
Ia bertemu dengan seorang pria Amerika yang akan mengurus semuanya dan Shunya hanya harus membayar padanya. Shunya sama sekali tidak mengecek ulang dan benar-benar percaya pada pria itu, Ia bahkan mencuri uang simpanan ayahnya demi membayar si pria itu.
Tentu saja pada akhirnya ia ditipu oleh pria itu.
Setelah kejadian itu, Shunya kembali bekerja di Kitamura Shoten, mulai dari awal lagi dengan bimbingan Futa yang keras.
Saat Shunya bertemu dengan pria amerika penipu itu, ada seorang gadis yang menjadi penerjemah pria itu. Gadis itu bernama Tsubaki dan ia merasa sangat bersalah pada Shunya. Karena sebenarnya dia termasuk yang meyakinkan Shunya untuk tidak menyerah membawa The Martin Show itu ke Jepang.
Sejak itu, Shunya dan Tsubaki sering bertemu. Tsubaki kadang datang ke Kitamura Shoten, kadang mereka makan-makan di cafe sambil mengobrol. Tapi suatu hari, Tsubaki mengatakan kalau ini mungkin akan menjadi pertemuan terakhir mereka dan itu membuat shunya terkejut. Saat ia mengejar Tsubaki, Tsubaki mengatakan alasannya adalah karena ia akan segera menikah.
Tsubaki adalah puteri dari pemilik bank yang selama ini menyokong Kitamura Shoten, jadi saat Ten dan Futa mendengar hal itu, mereka tidak bisa melakukan apa-apa, karena resikonya adalah bisnis keluarga mereka.
Shunya juga berusaha keras melupakan Tsubaki, ia bekerja dan bekerja agar tidak kepikiran tsubaki, tapi ia tidak bisa menutupi perasaannya. Suatu hari Tsubaki kabur dari rumah dan datang ke rumah keluarga Kitamura untuk berpisah dengan Shunya.
Disana keduanya saling menyatakan perasaan, perasaan mereka sama tapi mereka tak bisa bersatu. Ayah Tsubaki bahkan datang ke rumah dan memarahi keluarga Kitamura. Tapi Tsubaki sudah menetapkan hati tidak akan menikah, ia akan pergi dari rumah dan tidan mau menjadi bagian dari keluarganya lagi.
Shunya tak bisa membiarkan Tsubaki hidup sendiri dan ia memohon pada ibunya. Futa dan Toki sangat marah pada Shunya yang egois dan Ten akhirnya membuat keputusan untuk membiarkan Shunya pergi, tapi jika Shunya melakukannya maka Shunya bukan anaknya lagi dan Shunya tidak boleh kembali ke Kitamura.
Shunya menyanggupi hal itu. Sejak itu, Ten hidup sendiri.
Waktu berlalu dengan cepat, perang dunia II sudah dimulai. Satu per satu genin dipanggil untuk pergi berperang. Pihak militer meminta Kitamura Shoten menyediakan para komedian untuk menghibur para tentara di China. Kitamura Shoten tidak bisa menolak hal itu, Ten akhirnya mengirim Futa, Manjome dan Utako, Keith & Asari ke China. Disana mereka bertemu dengan Ririko dan Shiro.
Ririko dan Shiro ternyata mengalami kesulitan selama di China jadi Futa mengajak keduanya ikut menghibur para tentara. Dengan segala peraturan nggak boleh begini dan nggak boleh begitu, Futa dkk sangat kesulitan melakukan pertunjukan komedi disana.
Para tentara diam-diam juga menitip surat pada mereka dan Ririko adalah orang pertama yang membacakan surat itu di hadapan tentara lain dan itu membuat kepala tentara marah pada mereka. Tapi Futa berusaha meyakinkan kepala tentara mengenai hal itu dan ingin menunjukkan komedi Kitamura Shoten yang sebenarnya pada para tentara.
Tugas mereka di China selesai dengan baik, Ririko dan Shiro juga kembali ke Jepang.
Ino Shiori juga mengalami masalah dalam produksi filmnya selama perang berlangsung. Kisah cinta dilarang, setiap naskah harus diperiksa dan banyak adegan yang dihapus, kata-kata ini tidak boleh dan lain sebagainya. Ia sudah tidak bisa membuat film sesuai dengan keinginannya dan bahkan dikhianati oleh bawahannya.
Ino akhirnya mengundurkan diri dari perusahaan. Saat Ten mendengar hal itu, Ten langsung menemui Ino dan meminta Ino bekerja pada Kitamura Shoten, ia akan membuatkan departemen Film untuk Ino. Awalnya Ino menolak, tapi Ten mengatakan selama ini Ino selalu membantu Kitamura Shoten sampai jadi sukses begini, jadi ia dan yang lain ingin membantu Ino saat Ino kesulitan.
Ide itu disambut hangat oleh para pegawai yang lain karena Ino memang selalu baik pada Kitamura Shoten.
Ino akhirnya bekerja untuk Kitamura Shoten dan akan membuat film disana. Untuk naskahnya, Kaede dipercayakan untuk membuatnya. Para wanita + Asari dan Keith juga bekerja di departemen film. Naskah mereka menjadi naskah yang bagus, bahkan lolos saat diperiksa, tapi kemudian masalah lainnya timbul saat lembaga sensor (istilahnya begitulah) tidak membiarkan film itu diproduksi.
Karena Kitamura Shoten membuka departemen film terdengar keluar, ada yang iri pada Ino mulai membuat gosip disana sini dan bahkan banyak yang menghina Ten. Ino merasa tak ingin menjadi beban, ia memutuskan berhenti dari Kitamura Shoten diam-diam.
Untung saja saat Ino meletakkan surat pengunduran dirinya, Futa melihat hal itu. Kebetulan malam itu Ten juga ingin bicara pada Ino dan ia dan Toki berhasil menemukan Ino di kantor Kitamura Shoten.
Futa ternyata sudah lama ingin Ino menikah dengan Ten tapi Ino selalu menolak. Bagi Futa, hanya Ino yang bisa mendukung Ten, karena meski Ten terlihat kuat, Ten itu terlihat lemah. Selama ini satu per satu orang meninggalkan Ten, suaminya, anaknya, jika Ino juga pergi dari sisi Ten, maka ia yakin Ten akan menjadi rapuh.
Ten tidak tahu kalau Futa ternyata meminta hal seperti itu pada Ino. Ia kemudian menemui Ino dan mengatakan kalau ia tak bisa menerima surat pengunduran diri Ino. Ia ingin Ino tetap menjadi bagian dari Kitamura Shoten. Jika Ino ingin ke Amerika, ia akan membiarkannya, tapi Ino tetap bagian Kitamura Shoten dan Kitamura Shoten yang akan membiayai Ino di Amerika.
Ten selalu merasa kalau Ino adalah orang yang merenolong mereka, tapi bagi Ino, keluarga Kitamura-lah yang selalu menolongnya. Ino selalu sendirian sejak ia kecil, sejak bertemu Ten dan Tokichi, hidupnya berubah. Ia mendapat teman seperti keluarga pada Keluarga Kitamura, ia mendapat sahabat seperti Tokichi dan punya tempat untuk kembali, yaitu Kitamura Shoten.
Setelah malam itu, Ino berangkat ke Amerika untuk belajar perfilman.
Perang semakin mendekati Jepang. Masalah lain terjadi di Kitamura Shoten saat pihak militer ingin menyita barang-barang Kitamura Shoten demi kepentingan militer. Pada masa itu, jika pihak militer meminta, maka tidak ada yang bisa menolak. Dengan berat hati, Ten akhirnya menutup Kitamura Shoten. Ia dan para karyawa, juga para genin melakukan penghormatan terakhir pada Kitamura Shoten sebelum menutupnya.
Sementara itu surat panggilan berangkat perang Shunya tiba di rumah keluarga Kitamuta. Karena surat itu, Ten akhirnya bertemu dengan puteranya setelah sekian lama berpisah. Permintaan terakhir Shunya adalah agar ibu menjaga istri dan anaknya, jadi untuk pertama kalinya Ten bertemu dengan cucunya.
Ten awalya ingin bersikap dingin karena nervous, tapi ia tak bisa menutupi kebahagiaannya karena keluarganya berkumpul lagi.
Ten, para karyawan dan genin Kitamura Shoten juga mengadakan pesta besar sebelum Shunya berangkat berperang.
Saat tinggal di Osaka semakin berbahaya, Futa meminta Ten, Toki, Tsubaki, Asuka dan cucu Ten untuk pindah ke pedesaan. Awalnya Toki menolak, karena ia tak mau berpisah dengan suaminya. Tapi ini demi kebaikan mereka, akhirnya Ten dan rombongan pindah ke pedesaan. Mereka tinggal di rumah mertua Rin, adik Ten.
Mertua Rin sangat menyeramkan, ia tidak suka tertawa dan marah pada Ten dkk kalau mendengar mereka tertawa. Ia bahkan hampir mengusir mereka karena mereka tidak mendengarkan.
Saat Ten mendengar kisah mertua Rin dari adiknya, Ten kemudian bicara pada mertua Rin. Ia mengerti mertua Rin sangat mengkhawatirkan anaknya yang berangkat berperang, ia juga merasakan hal yang sama karena puteranya pergi berperang. Tapi baginya, lebih baik menghabiskan hari-hari dengan tawa dari pada menangis, karena puteranya pasti tidak ingin melihat ibunya menangis.
Berkat Ten, mertua Rin jadi melunak dan ternyata dia adalah seorang kakek yang asik diajak bercanda. Ia dengan mudah berteman dengan Asuka dan cucu Ten.
Serangan udara terjadi di Osaka dan membumi hanguskan seluruh bangunan, termasuk Kitamura Shoten. Saat Ten dkk mendengar hal itu, Toki panik karena Futa ada di OSaka, tapi Ten tidak memperbolehkan mereka ke Osaka, karena masih berbahaya.
beberapa hari kemudian Futa datang menemui mereka dengan tubuh yang lusuh. Ia menceritakan bagaimana Kitamura Shoten sudah rata dengan tanah dan satu-satunya yang bisa ia selamatkan hanyalah papan nama 'Futeichou'. Futa meminta maaf pada Ten.
Ten menangis karena Futa mengorbankan nyawanya hanya demi papan nama, tapi bagi Futa, papan nama itu adalah bukti keberadaan mereka, tempat mereka untuk kembali. Setelah beberapa hari tinggal di desa, Futa kembali ke Osaka karena ia yakin para genin akan datang mencari mereka.
Ten juga ikut dengan Futa tapi melarang Toki dan Tsubaki untuk kembali karena mereka harus merawat anak-anak. Ten dan Futa, ingin memulai Kitamura Shoten dari 0, mulai dai Futeichou.
Saat Ten kembali ke Osaka, Ten cukup shock karena keadaan jauh lebih parah dari yang ia bayangkan. Ia juga bertemu dengan teman lama, tapi mereka semuanya kesulitan hidup jadi tak bisa membantu dibukanya kembali Kitamura Shoten.
Ten dan Futa juga memulai dengan berjualan makanan dan saat aa pencuri yang mencuri uang hasil jualan mereka, seseorang menyelamatkan Ten. Orang itu adalah Ino Shiori yang sudah kembali dari Amerika. Ino menunjukkan loyalitasnya pada Kitamura Shoten dan membantu dibangunnya kembali Kitamura Shoten.
Satu per satu teman lama bermunculan untuk membantu Ten membangun kembali Kitamura Shoten mulai dari Futeichou. Kaede-san, Asari, Keith, Ririko, Shiro, Manjome dan istrinya dan ada banyak genin lainnya. Toki dan Tsubaki juga kembali ke Osaka setelah mereka merasa cukup aman. Shunya kembali dengan selamat dari perperangan.
Mereka melakukan pertunjukan pertama mereka secara terbuka dan gratis, cerita mengenai Ten dan Tokichi membangun Kitamura Shoten.
Kira-kira begitulah sinopsis singkat asadora Warotenka, mulai dari awal sampai akhir. Ada banyak bagian yang aku lewatkan karena aku memang udah agak lupa detailnya, tapi ini aja udah lumayan panjang ya. Awalnya akting Aoi Wakana di drama ini agak mengangguku, memang sih image Warotenka itu cocok untuknya yang senyumannya memang manis, tapi ada beberapa kali aktingnya bikin off. Untungnya ini adalah asadora jadi semakin panjang episodenya, semakin iamge Ten itu ada di Aoi Wakana, jadi nggak ada masalah lagi sampai akhir.
Warotenka ini sebenarnya adalah kisah mengharukan seorang pebisnis yang memulai bisnis dari 0 sampai menjadi nomor 1 di Jepang. Ten dan Tokichi benar-benar memulai dari 0 hanya bermodal dari kecintaan mereka pada dunia komedi. Mereka membangun Kitamura Shoten bersama-sama dengan rekan-rekan mereka sampai akhirnya bisnis itu menjadi nomor 1 di Jepang. Banyak kesulitan yang mereka hadapi tapi mereka tidak menyerah. Tokichi memang punya ambisi yang besar sampai akhir hayatnya dan Ten yang melanjutkan bisnis sang suami sebagai CEO wanita pertama benar-benar mendapat dukungan dan Futa dan Ino-san. Meski disini yang jadi suami istri adalah Matsuzaka Tori dan Aoi Wakana, tapi chemistry Aoi dan Takahashi Issei juga nggak kalah lho. Aku malah berfikir kalau endingnya Issei bakalan sama Aoi AHHHHAHAAHA. Tapi sejak awal Ino-san adalah pendukung Ten dari belakang, jadi sampai akhir ia terus berada dibelakang ten untuk mendukungnya. Dan tentu saja Futa yang ada dikehidupan Ten sejak Ten masih kecil. Indah banged hubungan mereka di drama ini.
Sayang banged drama ini nggak ada subtitlenya, aku benar-benar menonton tanpa subtitle dari awal sampai akhir dan ada buanyak sekali istilah komedi dalam drama ini yang aku nggak ngerti. Mungkin itu juga menjadi alasan kenapa aku nggak terlalu excited dengan drama ini. Tapi jujur saja berhasil menyelesaikan drama ini benar-benar nggak aku duga, modalnya cuma karena aku suka asadora aja, kalau cerita sih nggak terlalu sreg HAHAAHAH.
Tapi kalau ada subtitlenya, ini sebenarnya adalah drama yang mengharukan lho. Ten dan Tokichi memulai bisnis dari awal dan di akhir drama ini mereka kembali ke awal lagi. Karena kebaikan hati Ten dan Tokichi selama mereka ada diatas, jadi saat mereka ada dibawah, ada banyak yang membantunya. Karena itu selama hidup seringlah berbuat baik, karena pasti akan dibalas, kalau nggak sama kamu, sama anak cucumu nanti.
Warotenka menjadi asadora ke-18 berhasil yang aku selesaikan setelah Toto Nee-chan dan menjadi asadora ke-2 yang aku tonton tanpa subtitle.
warotenka merupakan asadora kedua yang aku ikuti sejak pengumuman heroine sampai selesai dan menjadi asadora ketiga yang aku ikuti saat airing.
Warotenka diangkat berdasarkan kisah nyata Yoshimoto Sei, penemu Yoshimoto Kogyo, salah satu perusahaan entertaiment terbesar di Jepang yang berfokus pada komedi. Drama ini ditulis oleh Yoshida Tomoko (Kimi ni Suizo wo Tabetai, Gakko no Kaidan, Anata no Koto wa Sorehodo).
Aoi Wakana (Black Pean, Omotesando Koukou Gasshoubu, Gyakko no Koro) terpilih sebagai heroine untuk asadora Warotenka melalui audisi untuk memerankan sang tokoh utama Fujioka / Kitamura Ten.
Para bintang lainnya diantaranya adalah Matsuzaka Tori (Funohan, Yutori Desu Ga Nani ka, Umechan Sensei), Hamada Gaku (Tsuribaka Nisshi, Totto Terebi, Hero), Takahashi Issei (Quartet, Naotora, Minshu no Teki), Kenichi Endo (Mikaiketsu no Onna, Byplayers, Hope), Suzuki Honami (My Lover's Secret, Nonmama Hakusho, Hotel Concierge), Chiba Yudai (Momikeshite Fuyu, Minshu no Teki, Anikoma), Hotta Mayu (Hokusai to meshi Saeareba, Cold Case, Ie Uru Onna), Tokunaga Eri (Daisy Luck, Umechan Sensei, Hibana), Suzuki Kyoka (Mikaiketsu no Onna, Legal High, Arechi no Koi), Hirose Alice (Seigi no Se, Tsuribakka Nisshi, Hyouka), Ohno Tokuro (Seigi no Se, Toto Nee-chan, Hanamoyu), Okamoto Rei (Shitsuji Saionji no Meisuiri, Jun to Ai, Sakurada Reset), Maeno Tomoyo (Yami no Bansosha, Koinaka, Juhan Shuttai!), Fujii Takashi (Nigehaji, Sandamaru, L-DK), Edamoto Moe (Hero, Single Mother, Legal High), Uchiba Katsunori (Tenshi no Iru Toshokan, Shopping Stret war, Shimada Yoshichi no saga no gabai baachan), Miu Arai (Naotora, Hero, Keiji Yugami), Narita Ryo (Code Blue Season 3, A Girl's Breakfast, Gakko no Kiadan) dan masih banyak cast lainnya.
Selain karena temanya adalah tentang komedi jepang zaman dulu, jadi banyak bagian yang aku tidak mengerti, mungkin itu menjadi salah satu alasan kenapa asadora ini agak membosankan bagiku. Selain itu, heroine di asadora ini cukup lemah perannya, tidak seperti heroine di asadora lainnya. Bahasa mudahnya sih heroine-nya ketutupan sama tokoh pria lain di asadora ini. Di part 1, bagi yang nggak tahu mungkin akan berfikir tokoh utama drama ini adalah Matsuzaka Tori, karena perannya memang lebih kelihatan.
Karena kisah yang diangkat adalah kisah nyata sang suami, jadi awalnya aku merasa mungkin karena itu, tapi kalau dipikir-pikir lagi, Gegege no Nyobo dan Massan, kisah yang diangkat adalah kisah nyata sang suami tapi karakter heroinenya tetap menonjol. Tapi di Warotenka ini, bahkan setelah sang suami meninggal, justru yang kelihatan banyak berperan adalah para tokoh pria lain, sebut saja Hamada Gaku dan Takahashi Issei. Entah itu karena akting Aoi Wakana atau karakternya yang tidak punya ciri khas, tapi memang Aoi Wakana terasa menjadi pemeran pendukung disini. Bahkan bisa aku bilang karakter Hirose Alice dalam drama ini jauh lebih berkesan.
Karena masalah itu, aku agak lambat menyelesaikan asadora ini. Aku menonton perlahan-lahan dan kadang kalau udah bosan aku berhenti dan lanjut lagi beberapa minggu kemudian. Kadang bosen lagi berhenti lagi wkwkwkwkkw.
Menurutku sih Warotenka ini adalah asadora yang paling lama aku selesaikan. Untungnya aku nggak ada skip skip episode, aku tetap menonton seluruh episodenya meski ada sih beberapa adegan yang aku skip karena aku nggak ngerti apa yang mereka bicarakan.
Tapi untung saja, di beberapa episode terakhir, drama ini mulai seru dan aku makin semangat menontonnya, terutama di 20 episode terakhir.
SINOPSIS
-spoiler alert-
Ten tumbuh menjadi anak yang riang dan selalu tertawa, bahkan karena hal-hal kecil. Ia berteman baik dengan sepupunya Takei Futa (Adult: Hamada Gaku) dan maid yang merawatnya, Toki (Tokunaga Eri).
Suatu hari, Futa mengajak Ten untuk melihat pertujukan komedi yang datang ke Kyoto setiap ada festival. Ten yang sangat menyukai komedi, bersama Futa mengendap-endap masuk ke dalam tenda pertunjukan tanpa tiket dan terpesona dengan komedi yang dipertunjukkan disana.
Ten kemudian berkenalan dengan seorang genin (komedian) yang tidak populer bernama Kitamura Tokichi (Matsuzaka Tori) saat Tokichi berusaha kabur dari kejaran beberapa orang.
Tokichi adalah seorang genin yang punya impian untuk membuat penonton tertawa tapi dia sama sekali tidak lucu. Ten adalah orang pertama yang tertawa karena lelucon tidak lucunya dan itu membuat Tokichi tertarik padanya. Pertemuan itu meninggalkan kesan yang mendalam bagi keduanya. Tokichi menganggap Ten adalah penggemar pertamanya dan berjanji akan selalu mengirim surat pada Ten.
Ia memberikan Ten sebuah lonceng bergambar burung pada Ten yang akan disimpan Ten seumur hidupnya.
Waktu berlalu, Ten sudah menjadi seorang remaja yang hidup dengan penuh senyuman. Selama waktu berlalu itu, Tokichi selalu mengirimkan surat untuk Ten dan Ten selalu menantikan cerita apa yang akan Tokichi ceritakan dalam suratnya. Surat yang dikirim Tokichi berisi tentang pengalamannya sebagai seorang genin dan bagaimana penonton tertawa akan leluconnya, juga kesuksesannya sebagai seorang genin.
Ten merahasiakan surat-surat Tokichi dari ayahnya yang seram dan selalu meminta bantuan Futa atau Toki untuk mengambilkan suratnya.
Kakak laki-laki Ten, Shinichi sakit-sakitan dan umurnya sudah tidak panjang lagi. Karena itu sang ayah berusaha untuk menjodohkan Ten dengan seseorang. Orang itu adalah Ino Shiori, seorang pengusaha. Ten tentu saja menolak tapi saat sang ayah mengethaui Ten selama ini dikirimi surat oleh seseorang, ayahnya jadi tidak sabar lagi dan memaksa menjodohkannya.
Ten bahkan hampir diserang oleh segerombolan preman dan seseorang menyelamatkannya. Ten sama sekali tidak tahu kalau orang itu adalah Ino Shiori, orang yang akan dijodohkan dengannya.
Ten baru mengetahui kalau orang itu adalah Ino Shiori saat Ino datang ke rumah mereka dan ia menolak dengan sopan mengenai perjodohan itu, karena ia tahu kalau Ten menyukai seseorang.
Suatu hari, saat festival, kelompok komedi dimana Tokichi bekerja datang kembali ke Kyoto dan Ten berniat untuk bertemu dengan Tokichi. Mereka berdua tidak sengaja bersempat bertemu dan langsung saling mengenali satu sama lain. TApi pertemuan mereka itu sangat singkat karena Futa tidak terlalu menyukai Tokichi jadi ia memaksa Ten pergi dari sana. Tokichi sendiri galau karena ternyata selama ini ia berbohong pada Ten dalam suratnya. Ia mengatakan kalau dirinya adalah genin yang sukses, tapi pada kenyataannya ia tak berubah dari pertemuan pertama mereka dulu, seorang genin yang tidak lucu.
Ten mengetahui hal itu kemudian dan ia merasa dibohongi oleh Tokichi. Ten sempat marah pada Tokichi tapi saat Ten dalam bahaya, Tokichi menyelamatkannya dan membuat Tokichi terluka.
Karena Tokichi tidak punya tempat tinggal, Ten diam-diam menyembunyikan Tokichi di gudang keluarga mereka. Yang mengetahui mengenai hal itu hanya Toki. Ten dan Toki berganti-gantian merawat Tokichi.
saat Futa mengetahuinya, Futa sangat marah pada Ten, tapi Futa selalu ada dipihak Ten dan ia akhirnya membantu Ten merahasiakan Tokichi.
Saat ayah mengetahui mengenai Tokichi, ayah sangat marah pada Ten dan mengusir Tokichi. Ayah bahkan mengurung Ten dalam gudang itu dan mengancam keluarga untuk tidak membukanya. Ten mogok makan selama ia dikurung di dalam dan itu membuat Futa dan Toki khawatir. Futa akhirnya membantu Tokichi untuk menemui Ten, meski hanya melalui jendela gudang.
Setiap malam Tokichi akan datang dan membawakan Ten buah-buahan, ia juga akan menceriatakan cerita lucu untuk Ten dan Ten seperti biasa akan tertawa. Tokichi jatuh cinta pada Ten dan memutuskan untuk melamar gadis itu. Tapi ayah Ten menolak dengan keras, ia tak ingin puterinya menjadi istri seorang genin yang tidak jelas masa depannya.
Akhirnya Tokichi mengatakan sesuatu yang selama ini ia rahasiakan, bahwa dia adalah pewaris sebuah toko beras di Osaka. Ia berjanji akan mewarisi toko beras keluarganya dan berhenti menjadi genin jika ayah membiarkannya menikah dengan Ten. Tapi sang ayah tetap menolak.
Karena Ten merasa satu-satunya yang ia cintai adalah Tokichi dan ia tak ingin kehilangan Tokichi, ia memutuskan untuk kabur dari rumah dan memilih bersama Tokichi. Sejak hari itu, Ten bukan lagi bagian dari keluarga Fujioka.
Ten mengikuti Tokichi ke Osaka dan diperkenalkan pada ibu Tokichi. Tapi Ibu Tokichi ternyata tidak menyukai Ten karena ia sudah menjodohkan puteranya dengan seorang gadis bernama Sugita Kaede (Okamoto Rei), dan selama ini KAede sudah bekerja di toko beras keluarga Kitamura menunggu pulangnya Tokichi.
Ten sama sekali tidak diakui oleh ibu Tokichi dan malah menjadikannya pembantu di rumahnya, tapi Ten tidak menyerah untuk mendapatkan pengakuan dari ibu Tokichi. Ia sama sekali tidak pernah bekerja sebelumnya, tapi ia berusaha melakukannya dengan baik.
Karena ibu Ten sangat mengkhawatirkan Ten, ibu akhirnya mengirim Toki untuk menjaga Ten dan Toki terkejut saat melihat Ten melakukan pekerjaan sebagai pembantu. Ten sama sekali tidak keberatan melakukan hal itu demi Tokichi.
Melihat kesungguhan hati Tokichi dan Ten, Kaede akhirnya menyerah. Kaede dan Ten sempat berbicara berdua dan Kaede mengatakan kalau ia sebenarnya tidak ingin menikah dan ia punya impian sendiri sebagai wanita karir. Berkat Ten, Kaede memutuskan untuk mengejar impiannya itu.
Futa datang mengujungi Ten ke Osaka dan terkejut melihat kalau Ten bukannya menjadi istri Tokichi malah menjadi pembantu. Ia sangat marah pada Tokichi karena membuat Ten jadi seperti itu, padahal Tokichi berjanji akan membahagiakannya. Tapi Ten mengatakan kalau itu adalah keputusannya sendiri. Ibu Ten juga pernah datang ke Osaka dan karena Ten sudah memutuskan menjadi keluarga Kitamura, jadi ia tidak melarang Ten melakukan apapun yang ingin ia lakukan. Ibu Ten berpesan pada puterinya, seorang istri harus terus mendukung suami, apapun yang terjadi.
Meski masih tidak direstui oleh sang ibu, Tokichi dan Ten masih mesra dan diwaktu sibuk mereka, kadang mereka menghabiskan waktu bersama-sama untuk sekedar mengobrol atau curhat, atau menceritakan hal-hal yang lucu.
Tapi pada akhirnya, toko beras Kitamura tak bisa menghindari kebangkrutan dan mereka menjual beras terakhir keluarga Kitamura dengan penuh peghormatan.
Keluarga Kitamura menjual rumah mereka dan menyewa rumah kecil di perkampungan para genin. Di perkampungan itu ada banyak genin teman Tokichi diantaranya suami istri Manjome yang membuka kedai, seorang genin bernama Asari, teman Tokichi bernama Keith dan Ririko, serta masih banyak lagi.
Ririko adalah teman Tokichi sejak kecil dan ia sangat menyukai Tokichi jadi ia sangat memusuhi Ten sejak mereka masih kecil. Tokichi bahkan pernah menginap di rumah Ririko dan sempat membuat Ten marah besar. Ririko sering menggoda Tokichi dan membuat Ten panas.
Tokichi dan Ten masih mencari tempat untuk mewujudkan impian mereka. Suatu hari mereka melihat sebuah tempat yang cocok untuk dijadikan panggung komedi. Tempat itu dulunya adalah sebuah panggung komedi, tapi sudah tidak difungsikan lagi. (Maaf ya, aku tiba-tiba lupa nama istilahnya apa, bentuknya kayak rumah, ada panggung di dalamnya, penonton biasanya duduk bersila gitu).
Pemilik tempat itu menolak menjualnya pada Tokichi dan Ten, tapi sebenarnya ia menguji bagaimana seriunya Ten dan Tokichi mengenai hal itu, karena ia tahu sangat sulit berbisnis dibidang komedi, jika mereka bangkrut nanti maka tempat itu akan terbengkalai lagi.
Tokichi dan Ten terus meyakinkan pemilik dan akhirnya pemilik merelakan tempat itu, tapi ia meminta harga yang tinggi. Karena Ten merasa tempat itu adalah satu-satunya yang bisa mewujudkan impiannya dan Tokichi, ia memutuskan pergi ke rumahnya di Kyoto dan meminjam uang pada ayahnya.
Tokichi dan Ten berhasil membeli tempat itu dan mulai merintis impian mereka dari 0. Tempat itu mereka beri nama Fuchou-tei. Manjome yang merupakan mantan komedian setuju untuk menjadi genin disana, begitu juga dengan Asari, Keith dan beberapa komedian lain. Ten juga mulai belajar menjadi istri pemilik, mulai dari melayani tamu, menyediakan tempat duduk, menyediakan teh dan lain sebagainya.
Situasi sulit juga datang silih berganti, karena tempat itu adalah tempat baru, mereka berusaha menarik pengunjung. Yang datang pada pembukaan pertama sih banyak, tapi lama-lama semakin sedikit. Ten berusaha mengeluarkan berbagai macam ide untuk menarik pengunjung, termasuk menjual minuman dingin saat musim panas.
Masalah lainnya juga adalah mengenai pada komedian yang tidak lucu karena ceritanya itu-itu saja, juga ada yang berkhianat dan lain sebagainya. Tokichi, ten dan para genin berhasil melalui berbagai kesulitan itu sampia bisnis mereka akhirnya mulai dikenal.
Setelah bertahun-tahun bertunangan, Ten dan Tokichi akhirnya menikah secara resmi. 1 tahun kemudian mereka dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Kitamura Shunya. Setelah Ten dan Tokichi menikah, ibu Tokichi memutuskan pergi ke Eropa, kalau nggak salah keluarganya ada disana dan menyerahkan semua tanggung jawab keluarga Kitamura pada Tokichi dan Ten.
Futa sendiri merahasiakan keadaan ayah Ten yang semakin gawat dan sampai ayahnya menghembuskan nafas terakhir, Futa tidak mengatakan pada Ten dan itu membuat Ten sangat terluka. Futa tidak punya tujuan setelah ayah Ten meninggal dunia dan sepertinya ia masih dendam pada Tokichi yang mengambil Ten dari keluarga Fujioka, Futa kemudian bekerja untuk Teragin dan menjadi musuh Futeichou.
Ten dan Tokichi menghadapi berbagai kesulitan dalam bisnis mereka dan Ino Shiori, tunangan Ten dulu yang sekarang sudah menjadi semakin sukses selalu membantu mereka. Ten juga dibantu oleh para tetangga dan para genin yang sudah menjadi sahabatnya sejak pindah ke perkampungan para genin.
Ririko sangat menyukai Shunya, putera Tokichi dan Ten dan sering bermain-main dengannya. Tokichi sudah menganggap Ririko seperti adik sendiri dan jika terjadi sesuatu pada Ririko, ia bisa merasakannya. Jadi saat Ririko mengalami masalah, TOkichi berusaha membantu Ririko untuk bangkit lagi.
Tokichi dan Ino berteman baik meski kadang Tokichi cemburu pada Ino yang dulunya adalah tunangan Ten. Ino tertarik pada Ririko dan memintanya menjadi aktris untuk filmnya selanjutnya.
Ia melakukan banyak hal termasuk melawan Teragin dan itu membuat Futeichou kehilangan banyak genin karena semuanya ada dibawah tangan Teragin. Apalagi Futa bekerja untuk Teragin dan selalu membuat Futeichou kesulitan. Tapi lama kelamaan, Futa akhirnya sadar akan perbuatannya dan berhenti bekerja pada Teragin. Teragin juga menyadari betapa Futeichou menyayangi para genin dan memperhatikan kesejahteraan mereka, jadi ia menyerahkan semua geninnya pada Futeichou.
Karena bisnis Futeichoi sudah sangat berkembang, dengan saran Ino, akhirnya Futeichou berubah menjadi perusahaan entertaiment bernama Kitamura Shoten. Kitamura Shoten memiliki lebih dari 100 genin ditangan mereka, mereka menyusun jadwal para genin, membayarkan gaji mereka, mengembangkan bisnis dan lain sebagainya.
Kitamura Shoten terkenal sebagai perusahaan entertaiment yang sangat mementingkan kesejahteraan para genin jadi banyak genin yang ingin menjadi bagian dari Kitamura shoten.
Tokichi bekerja sebagai presiden dan Futa juga dipekerjakan disana. Pemilik lama tepat itu sejak tempat itu dibeli Tokichi dan Ten, menjadi tangan kanan mereka. Ada banyak juga para pekerja yang bekerja untuk Kitamura Shoten.
Kitamura Shoten menjadi perusahaan entertaiment yang menaungi para komedian yang sangat berpengaruh di Osaka. Kalau aku nggak salah mereka juga membuka cabang di Tokyo.
Ada juga mengenai Keith yang berangkat ke Tokyo untuk melatih kemampuan komedinya. Juga Ten dan Tokichi yang mencari hal baru untuk dipertunjukkan di Kitamura Shoten, termasuk mengangkat 4 orang anak perempuan dan melatih mereka.
Saat Keith di Tokyo, ia tinggal bersama seorang ibu yang membuka bisnis kost-kostan, dan saat terjadi gempa besar di Tokyo, Keith kembali ke Osaka membawa ibu kost-nya itu yang ternyata adalah ibu kandung Shiori. Shiori adalah anak dari seorang selir dan ibunya meninggalkannya bersama ayahnya saat ia masih kecil. shiori tidak menyukai keluarganya jadi ia berusaha hidup mandiri dan membuka usaha sendiri sampai sukses seperti sekarang. Saat pertama ia melihat ibunya, Shiori langsung mengenai ibunya tapi ia pura-pura tidak mengenalnya.
Saat itu sang ibu kehilangan ingatan tapi saat ia perlahan mengingat semuanya, ia berbohong tak mengingat Shiori. Tapi akhirnya mereka berdua berbaikan kembali berkat usaha Ten untuk mempersatukan mereka berdua.
Saat gempa terjadi di Tokyo, Futa sempat datang ke Tokyo untuk melihat kondisi Kitamura Shoten yang ada di Tokyo dan para genin, hal itu membuat Toki sadar kalau ia menyukai Futa karena ia sangat mengkhawatirkan Futa.
Sepulang dari Tokyo, Futa menyatakan perasaannya pada Toki, meski dengan cara aneh karena ia melakukan saran Asari dan keith. Keduanya kemudian menikah.
Ia sangat khawatir meninggalkan Ten sendirian jadi ia mulai mencoba untuk membuat sesuatu yang baru bagi Kitamura Shoten. Dengan bantuan para sahabatnya, Ino, Keith, Asari, Manjome dan yang lain, muncul sebuah ide baru untuk membuat Manzai.
Manzai adalah sebuah seni tradisional stand-up comedy di Jepang. Awalnya mereka ragu akan hal itu, tapi Tokichi yakin mereka akan berhasil. Ia meminta Manjome untuk membuat cerita manzai dan Asari & Keith sebagai performernya.
Pertunjukan pertama Manzai duo 'Keith and Asari' disaksikan oleh Tokichi, Ten dan seluruh keluarga Kitamura Shoten.
Tapi tentu saja Ten adalah yang paling sedih atas semua itu, ia memang tak pernah terlihat menangis dan kadang Ino merasa sangat mengkhawatirkan Ten. suatu hari, Ten akhirnya menangis di rumah dan Ino disampingnya untuk menghiburnya.
Para genin Kitamura Shoten datang silih berganti menjenguk Tokichi, mereka menceritakan banyak cerita lucu pada Tokichi.
Tokichi tidak ingin menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit, jadi ia ingin dibawa pulang ke rumahnya. Sampai saat terakhirnya tiba, Ten selalu berada disamping Tokichi.
Ten berjanji pada Tokichi untuk menjadikan Shunya, putera mereka sebagai pewaris Kitamura shoten.
Ten sendiri sekarang menjadi presiden wanita Kitamura Shoten yang dihormati para pekerja disana. Sebagai seorang presiden wanita, Ten ingin melakukan sesuatu yang berbeda di Kitamura Shoten. Selama ini manzai hanya dilakukan oleh pria, jadi ia ingin manzai juga bisa dilakukan oleh wanita.
Ten memikirkan hal itu bersama Toki dan Utako (istri Manjome). Mereka memutuskan Ririko akan menjadi performer-nya dan bahkan meminta Kaede-san yang sekarang sudah menjadi penulis untuk menulis cerita manzai wanita.
Awalnya hal itu ditolak oleh yang lain dan mengejek ide Ten dan Toki. Tapi Ten dan Toki berhasil meyakinkan Ino Shiori untuk membantu mereka meyakinkan pegawai yang lain.
Ririko awalnya tidak suka pada Shiro dan menolak satu grup dengannya. Shiro juga tidak menyukai Ririko dan keduanya sering bertengkar nggak jelas. Tapi itu menunjukkan ke akraban mereka dan Ten merasa kalau Ririko dan Shiro ini sangat cocok.
Pertunjukan manzai pertama mereka, Shiro sama sekali tak bisa bicara dan hanya Ririko yang mengambil peran. Itu membuat Shiro semakin berlatih dan berlatih, ditemani Ririko ia berlatih keras menghafal ceritanya tapi sat itu Ten malah punya ide akan sangat bagus kalau Shiro tetap seperti itu dan jangan bicara, karena seperti itu lebih lucu.
Tapi hal itu membuat Shiro tersinggung, Ririko juga tak menyukai ide itu karena ia melihat betapa kerasnya Shiro berlatih. Ten tidak bermaksud menyinggung sama sekali, tapi baginya adalah bagaimana membuat penonton tertawa.
Setelah kesalahpahaman selesai, akhirnya grup manzai Ririko and Shiro menjadi sangat populer.
Ririko tidak menyukai hal itu dan meminta Shiro untuk mengejar impiannya dan mengajaknya ke China. Akhirnya duo Ririko and Shiro berakhir saat Ten mengizinkan mereka berangkat ke China.
Shunya punya ide baru untuk Kitamura Shoten, sebuah pertunjukan di Amerika yang sedang populer, The Martin Show, ia ingin Kitamura Shoten juga membuat pertunjukan itu. Tapi Ten tidak setuju, karena perusahaan mereka ada komedi, bukan pertunjukan tarian.
Shunya sangat yakin kalau itu akan populer jadi ia berusaha keras meyakinkan ibunya. Ten akhirnya meminta Shunya bekerja di tempat Ino untuk belajar lebih dalam mengenai hal itu dan selama Shunya bekerja disana, diam-diam ia merencanakan pertunjukan The Martin Show itu.
Ia bertemu dengan seorang pria Amerika yang akan mengurus semuanya dan Shunya hanya harus membayar padanya. Shunya sama sekali tidak mengecek ulang dan benar-benar percaya pada pria itu, Ia bahkan mencuri uang simpanan ayahnya demi membayar si pria itu.
Tentu saja pada akhirnya ia ditipu oleh pria itu.
Setelah kejadian itu, Shunya kembali bekerja di Kitamura Shoten, mulai dari awal lagi dengan bimbingan Futa yang keras.
Sejak itu, Shunya dan Tsubaki sering bertemu. Tsubaki kadang datang ke Kitamura Shoten, kadang mereka makan-makan di cafe sambil mengobrol. Tapi suatu hari, Tsubaki mengatakan kalau ini mungkin akan menjadi pertemuan terakhir mereka dan itu membuat shunya terkejut. Saat ia mengejar Tsubaki, Tsubaki mengatakan alasannya adalah karena ia akan segera menikah.
Tsubaki adalah puteri dari pemilik bank yang selama ini menyokong Kitamura Shoten, jadi saat Ten dan Futa mendengar hal itu, mereka tidak bisa melakukan apa-apa, karena resikonya adalah bisnis keluarga mereka.
Shunya juga berusaha keras melupakan Tsubaki, ia bekerja dan bekerja agar tidak kepikiran tsubaki, tapi ia tidak bisa menutupi perasaannya. Suatu hari Tsubaki kabur dari rumah dan datang ke rumah keluarga Kitamura untuk berpisah dengan Shunya.
Disana keduanya saling menyatakan perasaan, perasaan mereka sama tapi mereka tak bisa bersatu. Ayah Tsubaki bahkan datang ke rumah dan memarahi keluarga Kitamura. Tapi Tsubaki sudah menetapkan hati tidak akan menikah, ia akan pergi dari rumah dan tidan mau menjadi bagian dari keluarganya lagi.
Shunya tak bisa membiarkan Tsubaki hidup sendiri dan ia memohon pada ibunya. Futa dan Toki sangat marah pada Shunya yang egois dan Ten akhirnya membuat keputusan untuk membiarkan Shunya pergi, tapi jika Shunya melakukannya maka Shunya bukan anaknya lagi dan Shunya tidak boleh kembali ke Kitamura.
Shunya menyanggupi hal itu. Sejak itu, Ten hidup sendiri.
Waktu berlalu dengan cepat, perang dunia II sudah dimulai. Satu per satu genin dipanggil untuk pergi berperang. Pihak militer meminta Kitamura Shoten menyediakan para komedian untuk menghibur para tentara di China. Kitamura Shoten tidak bisa menolak hal itu, Ten akhirnya mengirim Futa, Manjome dan Utako, Keith & Asari ke China. Disana mereka bertemu dengan Ririko dan Shiro.
Ririko dan Shiro ternyata mengalami kesulitan selama di China jadi Futa mengajak keduanya ikut menghibur para tentara. Dengan segala peraturan nggak boleh begini dan nggak boleh begitu, Futa dkk sangat kesulitan melakukan pertunjukan komedi disana.
Para tentara diam-diam juga menitip surat pada mereka dan Ririko adalah orang pertama yang membacakan surat itu di hadapan tentara lain dan itu membuat kepala tentara marah pada mereka. Tapi Futa berusaha meyakinkan kepala tentara mengenai hal itu dan ingin menunjukkan komedi Kitamura Shoten yang sebenarnya pada para tentara.
Tugas mereka di China selesai dengan baik, Ririko dan Shiro juga kembali ke Jepang.
Ino akhirnya mengundurkan diri dari perusahaan. Saat Ten mendengar hal itu, Ten langsung menemui Ino dan meminta Ino bekerja pada Kitamura Shoten, ia akan membuatkan departemen Film untuk Ino. Awalnya Ino menolak, tapi Ten mengatakan selama ini Ino selalu membantu Kitamura Shoten sampai jadi sukses begini, jadi ia dan yang lain ingin membantu Ino saat Ino kesulitan.
Ide itu disambut hangat oleh para pegawai yang lain karena Ino memang selalu baik pada Kitamura Shoten.
Ino akhirnya bekerja untuk Kitamura Shoten dan akan membuat film disana. Untuk naskahnya, Kaede dipercayakan untuk membuatnya. Para wanita + Asari dan Keith juga bekerja di departemen film. Naskah mereka menjadi naskah yang bagus, bahkan lolos saat diperiksa, tapi kemudian masalah lainnya timbul saat lembaga sensor (istilahnya begitulah) tidak membiarkan film itu diproduksi.
Karena Kitamura Shoten membuka departemen film terdengar keluar, ada yang iri pada Ino mulai membuat gosip disana sini dan bahkan banyak yang menghina Ten. Ino merasa tak ingin menjadi beban, ia memutuskan berhenti dari Kitamura Shoten diam-diam.
Futa ternyata sudah lama ingin Ino menikah dengan Ten tapi Ino selalu menolak. Bagi Futa, hanya Ino yang bisa mendukung Ten, karena meski Ten terlihat kuat, Ten itu terlihat lemah. Selama ini satu per satu orang meninggalkan Ten, suaminya, anaknya, jika Ino juga pergi dari sisi Ten, maka ia yakin Ten akan menjadi rapuh.
Ten tidak tahu kalau Futa ternyata meminta hal seperti itu pada Ino. Ia kemudian menemui Ino dan mengatakan kalau ia tak bisa menerima surat pengunduran diri Ino. Ia ingin Ino tetap menjadi bagian dari Kitamura Shoten. Jika Ino ingin ke Amerika, ia akan membiarkannya, tapi Ino tetap bagian Kitamura Shoten dan Kitamura Shoten yang akan membiayai Ino di Amerika.
Ten selalu merasa kalau Ino adalah orang yang merenolong mereka, tapi bagi Ino, keluarga Kitamura-lah yang selalu menolongnya. Ino selalu sendirian sejak ia kecil, sejak bertemu Ten dan Tokichi, hidupnya berubah. Ia mendapat teman seperti keluarga pada Keluarga Kitamura, ia mendapat sahabat seperti Tokichi dan punya tempat untuk kembali, yaitu Kitamura Shoten.
Setelah malam itu, Ino berangkat ke Amerika untuk belajar perfilman.
Sementara itu surat panggilan berangkat perang Shunya tiba di rumah keluarga Kitamuta. Karena surat itu, Ten akhirnya bertemu dengan puteranya setelah sekian lama berpisah. Permintaan terakhir Shunya adalah agar ibu menjaga istri dan anaknya, jadi untuk pertama kalinya Ten bertemu dengan cucunya.
Ten awalya ingin bersikap dingin karena nervous, tapi ia tak bisa menutupi kebahagiaannya karena keluarganya berkumpul lagi.
Ten, para karyawan dan genin Kitamura Shoten juga mengadakan pesta besar sebelum Shunya berangkat berperang.
Mertua Rin sangat menyeramkan, ia tidak suka tertawa dan marah pada Ten dkk kalau mendengar mereka tertawa. Ia bahkan hampir mengusir mereka karena mereka tidak mendengarkan.
Saat Ten mendengar kisah mertua Rin dari adiknya, Ten kemudian bicara pada mertua Rin. Ia mengerti mertua Rin sangat mengkhawatirkan anaknya yang berangkat berperang, ia juga merasakan hal yang sama karena puteranya pergi berperang. Tapi baginya, lebih baik menghabiskan hari-hari dengan tawa dari pada menangis, karena puteranya pasti tidak ingin melihat ibunya menangis.
Berkat Ten, mertua Rin jadi melunak dan ternyata dia adalah seorang kakek yang asik diajak bercanda. Ia dengan mudah berteman dengan Asuka dan cucu Ten.
beberapa hari kemudian Futa datang menemui mereka dengan tubuh yang lusuh. Ia menceritakan bagaimana Kitamura Shoten sudah rata dengan tanah dan satu-satunya yang bisa ia selamatkan hanyalah papan nama 'Futeichou'. Futa meminta maaf pada Ten.
Ten menangis karena Futa mengorbankan nyawanya hanya demi papan nama, tapi bagi Futa, papan nama itu adalah bukti keberadaan mereka, tempat mereka untuk kembali. Setelah beberapa hari tinggal di desa, Futa kembali ke Osaka karena ia yakin para genin akan datang mencari mereka.
Ten juga ikut dengan Futa tapi melarang Toki dan Tsubaki untuk kembali karena mereka harus merawat anak-anak. Ten dan Futa, ingin memulai Kitamura Shoten dari 0, mulai dai Futeichou.
Saat Ten kembali ke Osaka, Ten cukup shock karena keadaan jauh lebih parah dari yang ia bayangkan. Ia juga bertemu dengan teman lama, tapi mereka semuanya kesulitan hidup jadi tak bisa membantu dibukanya kembali Kitamura Shoten.
Ten dan Futa juga memulai dengan berjualan makanan dan saat aa pencuri yang mencuri uang hasil jualan mereka, seseorang menyelamatkan Ten. Orang itu adalah Ino Shiori yang sudah kembali dari Amerika. Ino menunjukkan loyalitasnya pada Kitamura Shoten dan membantu dibangunnya kembali Kitamura Shoten.
Satu per satu teman lama bermunculan untuk membantu Ten membangun kembali Kitamura Shoten mulai dari Futeichou. Kaede-san, Asari, Keith, Ririko, Shiro, Manjome dan istrinya dan ada banyak genin lainnya. Toki dan Tsubaki juga kembali ke Osaka setelah mereka merasa cukup aman. Shunya kembali dengan selamat dari perperangan.
Mereka melakukan pertunjukan pertama mereka secara terbuka dan gratis, cerita mengenai Ten dan Tokichi membangun Kitamura Shoten.
Warotenka ini sebenarnya adalah kisah mengharukan seorang pebisnis yang memulai bisnis dari 0 sampai menjadi nomor 1 di Jepang. Ten dan Tokichi benar-benar memulai dari 0 hanya bermodal dari kecintaan mereka pada dunia komedi. Mereka membangun Kitamura Shoten bersama-sama dengan rekan-rekan mereka sampai akhirnya bisnis itu menjadi nomor 1 di Jepang. Banyak kesulitan yang mereka hadapi tapi mereka tidak menyerah. Tokichi memang punya ambisi yang besar sampai akhir hayatnya dan Ten yang melanjutkan bisnis sang suami sebagai CEO wanita pertama benar-benar mendapat dukungan dan Futa dan Ino-san. Meski disini yang jadi suami istri adalah Matsuzaka Tori dan Aoi Wakana, tapi chemistry Aoi dan Takahashi Issei juga nggak kalah lho. Aku malah berfikir kalau endingnya Issei bakalan sama Aoi AHHHHAHAAHA. Tapi sejak awal Ino-san adalah pendukung Ten dari belakang, jadi sampai akhir ia terus berada dibelakang ten untuk mendukungnya. Dan tentu saja Futa yang ada dikehidupan Ten sejak Ten masih kecil. Indah banged hubungan mereka di drama ini.
Sayang banged drama ini nggak ada subtitlenya, aku benar-benar menonton tanpa subtitle dari awal sampai akhir dan ada buanyak sekali istilah komedi dalam drama ini yang aku nggak ngerti. Mungkin itu juga menjadi alasan kenapa aku nggak terlalu excited dengan drama ini. Tapi jujur saja berhasil menyelesaikan drama ini benar-benar nggak aku duga, modalnya cuma karena aku suka asadora aja, kalau cerita sih nggak terlalu sreg HAHAAHAH.
Tapi kalau ada subtitlenya, ini sebenarnya adalah drama yang mengharukan lho. Ten dan Tokichi memulai bisnis dari awal dan di akhir drama ini mereka kembali ke awal lagi. Karena kebaikan hati Ten dan Tokichi selama mereka ada diatas, jadi saat mereka ada dibawah, ada banyak yang membantunya. Karena itu selama hidup seringlah berbuat baik, karena pasti akan dibalas, kalau nggak sama kamu, sama anak cucumu nanti.
0 komentar:
Posting Komentar