Menurutku episode 5 ini adalah episode yang sangat menyedihkan bagi Touko. 3 momen penting terjadi bersamaan dan aku pikir itu adalah titik balik kehidupan Touko. Aku merasa penulisnya terlalu kejam tapi disini terlihat ketabahan Touko dalam menghadapi semua kesulitan. Meski kadang aku ragu dengan Touko apakah benar dia menyukai Shinji atau tidak, tapi disini terlihat kalau Touko benar-benar memilih Shinji. Touko sudah lama melangkah perlahan-lahan untuk maju tanpa melupakan masa lalunya.
Touko dan Shinji ada di Kisennuma karena ayah Touko ingin rambutnya dipotong oleh Sakamaoto-san. Saat ayahnya potong rambut, Touko dan Shinji menghabiskan waktu berdua menikmati pemandangan dan saat itu Touko akan memberikan jawaban atas lamaran Shinji padanya beberapa waktu lalu. Tapi sebelum Touko sempat memberikan jawabannya, reuni tidak terduga terjadi, Han-san dan Kiyotaka muncul disana. Itu adalah pertemuan pertama mereka setelah sekian lama dan Han-san sangat senang bertemu dengan Touko lagi. Meski Touko sangat terkejut melihat Kiyotaka disana, ia mencoba bersikap biasa saja seolah-olah tidak ada yang terjadi diantara mereka dan ia memperkenalkan Shinji pada Kiyotaka dan Han-san.
Shinji juga langsung tahu kalau Kiyotaka adalah pria yang pernah Touko ceritakan padanya, cinta yang tidak pernah ia lupakan. Tapi tentu saja Shinji tidak mengatakan apapun, ia hanya bilang senang bertemu denganmu.
Touko bisa melihat kekhawatiran diwajah Shinji dan Touko mengatakan pada Kiyotaka dan Han-san kalau sebelumnya Shinji melamarnya dan hari ini ia berencana memberikan jawabannya. Kiyotaka terkejut karena artinya mereka mengganggu. Tapi Touko dan Shinji mengatakan tidak. Han-san penasaran jawaban Touko dan Touko mengatakan kalau ia baru saja mau bilang 'yoroshiku onegaishimasu' sebagai jawabannya, yang artinya Touko menerima lamaran Shinji dan akan menikah dengannya.
Shinji tidak percaya dengan apa yang baru ia dengar, ia sangat bahagia. Ia langsung berjanji ia akan membuat Touko bahagia dan Shinji mengatakan itu sambil menatap Kiyotaka.
Kiyotaka terlihat tertawa pahit gitu dan mengatakan pada Touko untuk berbahagia dan Touko juga berharap Kiyotaka berbahagia. Han-san juga bahagia juga dan langsung excited mendekati Toko menggandeng tangannya.
Shinji kembali ke barber shop Sakamoto-san dan ia tak bisa mneyembunyikan kebahagiaannya memanggil ayah Touko dengan 'ayah' dan mengatakan kalau Touko baru saja menerima lamarannya.
Saat itu Touko, Kiyotaka dan Han-san pulang bersama-sama ke barber shop Sakamoto-san sambil melihat-lohat Kisennuma. Tempat itu punya kenangan tersendiri bagi mereka. Semuanya sudah berubah sekarang dan mereka pernah punya konstribusi dalam pembangunan kembali kota itu.
Sakamoto-san menyambut mereka bertiga, sudah lama mereka tidak bertemu. Touko kemudian langsung pulang bersama Shinji dan ayahnya, sementara Han-san, Kiyotaka dan Sakamoto-san menghabiskan waktu bersama-sama mengobrol. Setelah datang ke Kesennuma, Kiyotaka mengatakan ia jiwanya sudah terisi penuh (re-charged), ia akhirnya bisa merasakan energinya di udara. Ia bertanya-tanya apa ada yang bisa ia lakukan untuk Kesennuma seperti dulu. Sakamoto-san mengatakan ada banyak hal, tapi mereka nggak punya uang untuk melakukannya. Kiyotaka mengatakan kalau ia akan melakukan apa saja.
Tapi Sakamoto-san mengatakan kalau ini tidak bagus, Kiyotaka tidak boleh seperti ini. Ia senang Kiyotaka menyukai Kesennuma, tapi Kiyotaka tidak boleh terlalu memuji mereka. Ini mungkin terdengar dingin, tapi Kesennuma adalah rumah mereka, bukan tempat untuk Kiyotaka melarikan diri jika sesuatu tidak berjalan lancar. Ia harap Kiyotaka mengerti itu. Waktu yang mereka habiskan bersama waktu itu sangat indah, semuanya hanya memikirkan hal penting, bekerja bersama-sama, tidak memikirkan keuntungan atau lainnya, semuanya fokus membangun kembali kota. Apa yang Kiyotaka dll lakukan untuk mereka, selamanya mereka akan sangat berterima kasih. Tapi rasa terima kasih itu tidak akan membawa Kiyotaka kemanapun di masyarakat.
Ia tahu Kiyotaka hanya ingin menjadi lebih berguna dan merasakan rasa terima kasih seperti itu lagi, itulah sebabnya ia mengkhawatirkan Kiyotaka karena itu tidak akan menjadikan Kiyotaka 'seseorang' di masyarakat. Ia justru khawatir apakah ia malah membuat mereka menjadi lemah. Karena itu ia tidak ingin Kiyotaka memikirkan mereka lagi. Mungkin orang lain akan bahagia, tapi tidak baginya. Ia ingin Kiyotaka mengerti dan berusaha untuk hal lainnya.
Kiyotaka mengerti tapi ia tetap merasa frustasi karena ia ingin melakukan sesuatu. Bukan untuk pelarian diri, tapi ia hanya ingin melakukan sesuatu. Tapi ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan makanya ia fustasi. Ia ingin ada sesuatu yang berarti dalam hidupnya. Hanya itu yang ia inginkan. Kiyotaka berteriak frustasi sambil menahan air matanya.
Dalam perjalanan pulang, ayah Touko tidur di bangku belakang. Touko dan Shinji mengobrol dan Touko meminta maaf karena ia mengatakan jawaban lamaran Shinji dihadapan teman-temannya, padahal itu adalah momen berharga mereka. Shinji mengatakan itu memang sedikit awkward, tapi ia keburu bahagia, ia tidak masalah dengan hal itu. Ia justru mungkin akan lebih sakit jika Touko tidak melanjutkan pembicaraan mereka yang terpotong karena kedatangan teman-temannya.
Shinji akhirnya memberanikan diri bertanya apakah orang yang pernah dicintai Touko itu adalah pria tadi dan Touko membenarkan. Shinji langsung merasa kalah karena Kiyotaka tampan, anak orang kaya dan baik. Shinji mengakui itu memberikannya kompleks tahu mantan Touko pria yang bertolak belakang dengannya. Touko hanya tertawa dan meminta Shinji jangan mengatakan hal bodoh begitu.
Shinji bertanya apakah karena itu Touko mengatakannya di depan mereka, karena Touko masih belum bisa melupakan semuanya. Touko meminta maaf dan mengatakan mungkin itu adalah salah satu alasannya. Ia ingin menunjukkan pada mereka kalau ia bahagia, makanya ia sengaja mengatakannya dihadapan mereka.
Shinji kemudian mengakhiri pembicaraan itu karena ini bukan pembicaraan yang seharusnya dibicarakan oleh pasangan baru. Touko juga jadi menyesal harusnya ia menjawab lamaran Shinji saat mereka berdua saja, ia jadi ingin mengulangi waktu.
Saat itu mobil berhenti karena lampu merah. Tiba-tiba Shinji mengulangi pembicaraan mereka saat Touko akan menjawab lamarannya, mulai dari apakah ajakan yang dimaksud Touko adalah makan di steak house. Dan Touko menjawab, bukan itu bodoh. Shinji berakting, Eh? E... Eh? Jadi maksudmu lamaran itu? Touko membenarkan.
Shinji kemudian mengatakan tentu saja Touko masih bisa menjawabnya sekarang dan Touko kemudian mengatakan kalau ia akan menikah dengan shinji. Shinji berakting kaget gitu bertanya apakah benar dan Touko membenarkan LOL.
Lalu keduanya sama-sama tertawa dengan akting mereka. Shinji menatap Touko dan Touko juga menatap Shinji, lalu keduanya kissu dengan bahagia. Shinji juga berkomentar jalanan desa asik banged karena nggak ada mobil lewat HAHAHHAHAHAHA. Lampu lalu lintas udah hijau dari tadi sebenarnya tapi nggak ada yang lewat jadi mereka menikmati waktu mereka.
Aku suka banged adegan ini, natural banged kelihatannya XD XD XD
Malam harinya, Kiyotaka dan Han-san distasiun Morioka akan pulang ke Tokyo. Mereka masih membicarakan Touko dan mengatakan Touko kelihatan bahagia. Han-san lega karena Touko menemukan kebahagiaannya karena sebenarnya ia sedikit cemas apa yang akan terjadi jika Kiyotaka dan Touko bertemu lagi. Kiyotaka terkejut dan Han-san heran kenapa Kiyotaka kaget, itu adalah perasaan yang wajar karena ia adalah wanita. Tapi sekarang ia sudah lega.
Kiyotaka mengatakan ia kan sudah bilang pada Han-san kalau Touko sendirilah yang menolaknya. Han-san tau akan hal itu, tapi tetap saja ia cemas. Han-san kemudian mengubah pembicaraan, mengejek bagaimana tadi Kiyotaka berteriak, itu pertama kalinya ia melihatnya. Kiyotaka jadi malu karena diejek begitu. Keduanya sempat bercanda sambil menunggu kereta, Han-san memasukkan tangan Kiyotaka ke saku jaketnya. Kiyotaka berterima kasih pada Han-san untuk semuanya.
April 2015.
Shinji dan Touko sudah menikah. Touko sekarang hamil tua. Ayah Touko kembali masuk rumah sakit dan sepertinya sudah beberapa bulan di rawat. Touko dan Shinji tinggal di rumah Touko setelah pernikahan mereka, Touko biasanya datang beberapa kali seminggu ke rumah sakit menjenguk ayahnya, hari itu kebetulan bertepatan dengan pemeriksaan kandungannya.
Shinji biasanya mengantar Touko sampai ke ruangan tempat ayah dirawat, dan memastikan Touko nanti harus pulang pake taksi. Kemudian baru-lah Shinji berangkat bekerja.
Saat menemani ayahnya, tiba-tiba ayah berfikir mana yang lebih bagus terjadi duluan anak Touko lahir duluan atau ia meninggal duluan. Touko meminta ayahnya jangan bicara begitu. Ayah mengatakan jika ia meninggal sekarang, Touko mungkin akan menangis dan itu tidak bagus bagi kesehatan Touko. Saat bayi lahir, Touko akan bahagia, tapi saat ia meninggal Touko tak akan bisa menikmati momen itu.
Touko menghela nafas dan mengatakan kalau bayinya akan lahir dengan selamat dan ayahnya akan hidup panjang. Tapi tetap saja ayah ingin Touko memilih satu, kebahagiaan atau kesedihan, jika keduanya datang bersamaan, ia ingin Touko memilih kebahagiaan. Touko meminta ayahnya berhenti.
Suster datang tak lama kemudian dan ayah mengatakan pada Touko kalau ia tidak akan menghabiskan masa terakhirya di rumah, ia akan tetap di rumah sakit karena ia jatuh cinta pada buk suster lol. Saat ayahnya diperiksa, Touko pergi ke bagian kandungan untuk memeriksakan kandungannya. Suster yang merawat ayah Touko tahu kalau ayah berbohong, ayah sebenarnya sangat ingin kembali ke rumah. Ayah mengatakan kalau rumah itu adalah untuk Touko, Shinji dan anak mereka menghabiskan waktu bahagia bersama-sama. Ia tidak ingin hal yang sedih terjadi disana.
Shinji menghadapi masalah di tempat kerjanya. Meski ia kelihatan percaya diri kalau membicarakan mengenai pekerjaannya dihadapan Touko dan ayahnya, Shinji ternyata nggak terlalu percaya pada diri sendiri. Ia kesulitan mendapatkan klien dan sejak ia tahu Kiyotaka adalah mantan Touko, Shinji mulai sering mengecek SNS Kiyotaka, melihat kehidupan sehari-hari Kiyotaka dan Shinji tampak kesal kalau melihat Kiyotaka bahagia melangkah ke depan. (Itu sebabnya usia 25-35an itu adalah usia rawan dimana kamu sebaiknya menghindari SNS).
Meski begitu Shinji tetap bekerja, meski ia diusir dan dihina oleh klien, Shinji tidak bisa menyerah. Saat Shinji menghadapi hari sulitnya, Touko mengirimkan foto USG dan itu membuat Shinji menangis.
Shinji kembali ke rumah malam harinya dan melihat Touko sedang melipat kain. Touko ternyata sering merasa cemas gitu, trauma karena keguguran waktu itu, jadi ia sering membayangkan yang terburuk. Tentu saja ia merahasiakannya dari Shinji tapi Shinji tau akan hal itu.
Kiyotaka mulai bekerja di toko baju Han-san, ia membuka usaha disana, yaitu jualan kopi gitu. Kiyotaka masih belum kembali ke rumah keluarganya, jadi suatu hari ibunya datang ke kedai Han-san. Awalnya cuma mau mengecek keadaan Kiyotaka aja, tapi ketahuan sama Han-san dan Kiyotaka, ya gimana nggak ketahuan ibu mondar mandir di jendela kaca HAHAHHAHHA.
Ibu nggak bisa berbohong, jadi saat ia mengatakan ia hanya kebetulan lewat sana, Kiyotaka tahu itu tidak benar. Ibu sebenarnya sudah siap Kiyotaka akan marah padanya, tapi ia heran juga karena Kiyotaka tidak marah atau mengatakan jangan datang ke sana, meski ia mengerti Kiyotaka nggak akan marah karena Kiyotaka anak baik.
Ibu sebenarnya masih bertanya-tanya apakah ia melakukan hal yang salah dalam mendidik Kiyotaka. Kiyotaka mengatakan kalau ibu tidak perlu menyalahkan diri sendiri, karena mereka berdua melakukan yang terbaik, karena ibu membiarkannya menjadi anak yang bahagia. Jadi ia tidak ingin ibu berfikir ia menderita karena ibu. Ibu tersenyum sambil menangis mengatakan kalau mereka berdua memang sudah berusaha mengubah kesedihan menjadi kebahagiaan.
Tapi ibu tetap sedih Kiyotaka bahkan tidak melalui masa pemberotakan seorang anak, ia mungkin merasa iri pada orang tua yang lain, jika anaknya masuk masa pemberontakan pasti akan mudah marah pada ibunya.
Suatu hari, seseorang datang ke kantor Shinji dan menemui Shinji yang baru akan keluar kantor ke rumah klien. Pria itu menuduh perusahaan mereka adalah penipuan dan meminta pertanggungjawaban. Shinji sedang pusing banged dan pria itu ia abaikan, membuat pria itu naik darah dan untuk melindungi diri Shinji mendorongnya. Pria itu jatuh dari tangga dan Shinji kabur melarikan diri.
Kiyotaka dan Han-san bersama-sama memikirkan bisnis baru mereka dan saat kembali ke toko, Shinji sudah ada disana, keduanya terkejut. Shinji tampak kesal sekali melihat Kiyotaka yang tampak bebas dan tenang. Kiyotaka dan Han-san tidak mengerti.
Shinji mengatakan pada Kiyotaka kalau sebentar lagi Touko akan melahirkan tapi masalahnya adalah Touko sangat ketakutan dan menangis diam-diam. Touko tidak memperlihatkan sisi itu padanya dan ketakutan sendirian. Kau pikir ini salah siapa? Kau tahu, Touko pernah keguguran sekali dan pria itu bahkan tidak tahu sama sekali. Pria itu bahkan tidak tahu Touko punya bayi, Touko mengetahuinya saat mengikuti audisi. Touko tidak mengatakan pada pria itu karena pria itu ada pekerjaan penting diluar negeri. Touko sangat bodoh dan tidak mengatakan apa-apa karena tidak ingin membuat masalah karena Touko sangat mencintai pria itu. Touko menderita tapi pria itu hidup dengan bebas, Bukankah hal ini membuatmu kesal?
Kiyotaka terkejut dan ia tidak bisa mengatakan apapun. Shinji mengatakan Touko menangis sendirian, ketakutan. Shinji kesal sekali karena Kiyotaka tidak mengatakan apapun dan mulai menarik kerah baju Kiyotaka tapi Han-san menghentikan Shinji. Shinji mengatakan kalau ia pasti tidak akan kalah dari Kiyotaka. Shinji meninggalkan mereka meski ia medapatkan umpatan dari HAn-san.
(Eeekkk, sorry ya sejak Han-san kesannya merebut Kiyotaka dari Touko, bahkan nggak bilang apa-apa sama Touko pas mereka ketemu di bandara, aku udah kesal banged sama Han-san ini, ditambah gini, dia sama sekali ga peduli sama Touko, sama sekali).
Kiyotaka masih shock dengan apa yang ia dengar dan pertanyaan demi pertanyaan kenapa saat itu ia tiba-tiba tidak bisa menghubungi Touko mulai terjawab satu per satu. Dengan langkah gontai, Kiyotaka kembali ke toko dan saat melihat wajahnya di cermin, Kiyotaka tidak bisa menghentikan kemarannya dan meninju cermin itu.
Han-san terkejut dan menyentuh tangan Kiyotaka yang terluka, tapi Kiyotaka sedang tidak ingin dipegang-pegang dan melepaskan tangan Han-san. Kiyotaka beneran kelihatan hancur.
Shinji kembali ke mobilnya dan HP-nya sudah banyak panggilan tak terjawab dari Touko, ada pesan juga yang mengatakan kalau ia sudah merasakan konstaksi akan melahirkan. Karena Shinji nggak bisa dihubungi, Touko memutuskan ke rumah sakit menggunakan taksi. Shinji sangat kesal karena disaat begini ia malah sibuk di tempat lain, ia langsung memacu mobilnya kembali ke Morioka.
Sementara itu disaat yang sama, keadaan ayah Touko memburuk dan ayah Touko masih sempat meminta suster untuk tidak menghubungi keluarganya.
Shinji terjebak macet. Touko sudah di ruang bersalin, berjuang sendirian. Ayah Touko menghadapi saat-saat terakhirnya, ia bermimpi hari pertama ia membawa Touko kecil ke rumahnya, Touko tersenyum lucu. Karena senyuman Touko itu ayahnya meyakinkan diri untuk merawat Touko dan melindunginya.
Ayah Touko menghembuskan nafas terakhirnya saat bayi Touko lahir ke dunia. Touko melahirkan seorang bayi perempuan yang mungil.
Shinji tiba di rumah sakit setelah bayi Touko lahir dan Touko masih tidur, Shinji sempat melihat bayinya di ruangan bayi. Ia menunggu Touko bangun dari tidurnya dan meminta maaf karena ia tidak bisa bersama Touko saat Touko melahirkan bayi mereka.
Touko kemudian menanyakan mengenai ayahnya tapi Shinji diam saja. Mereka tidak mengatakan apapun, Touko hanya menatap Shinji dan menanyakan dalam hatinya dan Shinji seolah bisa menebak pertanyaan itu, ia mengangguk. Touko terdiam dan menatap langit-langit, ia mengatakan kalau ayahnya sudah melindungi mereka.
Suster kemudian membawa bayi Touko dan Shinji ke ruangan. Touko menggendong bayinya. Ia menangis karena bahagia dan berterima kasih karena telah lahir ke dunia ini.
Komentar:
Sedih banged hidup Touko ini, meski dia yang merasakan nggak semuanya hal yang menyedihkan, tapi kita yang melihat nggak bisa berfikir kalau ini nggak sedih. Dia kehilangan orang tuanya saat masih kecil, dirawat oleh pamannya yang ia panggil ayah. Ia jatuh cinta tapi pacarnya harus ke luar negeri dan mereka putus begitu saja, ia keguguran. Saat ia akan membuat sebuah keluarga yang baru, ayahnya meninggal dunia bertepatan dengan kelahiran puterinya.
Ayah Touko sepertinya sudah berfikir kematian dan kelahiran cucunya akan terjadi disaat yang sama, makanya ia meminta Touko memilih kebahagiaan daripada kesedihan. Sedih banged tapi T_________T
Aku sebenarnya kecewa kenapa Shinji datang ke toko Kiyotaka dan Han-san, tapi kalau nggak gitu Kiyotaka sampai mati nggak akan tahu kalau Touko pernah mengandung anaknya, karena Touko nggak akan memberitahu siapapun mengenai hal itu.
Aku tahu Han-san cemas dan lebih mementingkan Kiyotaka tapi aku benar-benar kecewa melihat bagaimana dekatnya ia dan Touko dulu. Aku sebenarnya mencoba mengerti alasan dia nggak mengatakan apapun pada Touko saat dia bertemu Kiyotaka, tapi kejam banged nggak sih kalau kita ada diposisi Touko, kita melihat orang yang kita cintai ternyata bersama mantan teman baik kita dulu. Trus pas ketemu Touko di Kisennuma Han-san bersikap seolah-olah nggak ada yang terjadi, bisa ya bersikap begitu. Mungkin tipe tiap orang berbeda kali ya.
Tapi saat mengetahui Touko pernah keguguran anak Kiyotaka dia juga kayaknya nggak peduli gitu. Sedih T_T
Aku suka hubungan Shinji dan Touko. Shinji selalu ada saat Touko dalam masa sulit dan sampai akhirnya mereka menikah. Bahkan adegan lamaran dan Touko setuju juga manis banged. Tapi penulis drama ini makjang banged ya, kenapa tiba-tiba Shinji dibuat jadi begitu.
Padahal aku pikir dia kerja di perusahaan yang bagus gitu, eh sekarang tiba-tiba malah perusaan penipuan. Kejam banged deh penulis sama Touko. Punya dendam apa?
Okada Yoshikazu setelah membuat hidup Arimura Kasumi bahagia di Hiyokko, kayaknya dia pengen Kasumi berakting menderita di drama ini HAHAHAAHAAHH.
Aku suka bagian dimana Sakamoto-san meminta Kiyotaka untuk melupakan mereka dan jangan terikat dengan Kesennuma. Kiyotaka adalah tipe yang mendapat kekuatan jika berguna untuk orang lain, yang merasa lega kalau mendapat rasa terima kasih dari orang lain dan ia ingin Kiyotaka berubah karena itu tidak akan membawa Kiyotaka kemanapun di masyarakat.
Kiyotaka harus berusaha sendiri menemukan arti dari hidupnya. Kiyotaka ini juga gimana ya, kurang bersyukur atau gimana aku nggak tahu deh, aku kecewa karena sampai episode ini dia masih belum kembali ke rumah ibunya. Nggak harus kembali tinggal bersama, setidaknya kunjungilah. Meski bukan orang tua kandung, mereka tetap membesarkan Kiyotaka dengan penuh kasih sayang. Nggak ada kata maaf juga dan parahnya yang mencari Kiyotaka justru ibunya bukan Kiyotaka langsung. Duh.
Sinopsis "And, Live" Episode 5
Shinji juga langsung tahu kalau Kiyotaka adalah pria yang pernah Touko ceritakan padanya, cinta yang tidak pernah ia lupakan. Tapi tentu saja Shinji tidak mengatakan apapun, ia hanya bilang senang bertemu denganmu.
Touko bisa melihat kekhawatiran diwajah Shinji dan Touko mengatakan pada Kiyotaka dan Han-san kalau sebelumnya Shinji melamarnya dan hari ini ia berencana memberikan jawabannya. Kiyotaka terkejut karena artinya mereka mengganggu. Tapi Touko dan Shinji mengatakan tidak. Han-san penasaran jawaban Touko dan Touko mengatakan kalau ia baru saja mau bilang 'yoroshiku onegaishimasu' sebagai jawabannya, yang artinya Touko menerima lamaran Shinji dan akan menikah dengannya.
Kiyotaka terlihat tertawa pahit gitu dan mengatakan pada Touko untuk berbahagia dan Touko juga berharap Kiyotaka berbahagia. Han-san juga bahagia juga dan langsung excited mendekati Toko menggandeng tangannya.
Shinji kembali ke barber shop Sakamoto-san dan ia tak bisa mneyembunyikan kebahagiaannya memanggil ayah Touko dengan 'ayah' dan mengatakan kalau Touko baru saja menerima lamarannya.
Sakamoto-san menyambut mereka bertiga, sudah lama mereka tidak bertemu. Touko kemudian langsung pulang bersama Shinji dan ayahnya, sementara Han-san, Kiyotaka dan Sakamoto-san menghabiskan waktu bersama-sama mengobrol. Setelah datang ke Kesennuma, Kiyotaka mengatakan ia jiwanya sudah terisi penuh (re-charged), ia akhirnya bisa merasakan energinya di udara. Ia bertanya-tanya apa ada yang bisa ia lakukan untuk Kesennuma seperti dulu. Sakamoto-san mengatakan ada banyak hal, tapi mereka nggak punya uang untuk melakukannya. Kiyotaka mengatakan kalau ia akan melakukan apa saja.
Tapi Sakamoto-san mengatakan kalau ini tidak bagus, Kiyotaka tidak boleh seperti ini. Ia senang Kiyotaka menyukai Kesennuma, tapi Kiyotaka tidak boleh terlalu memuji mereka. Ini mungkin terdengar dingin, tapi Kesennuma adalah rumah mereka, bukan tempat untuk Kiyotaka melarikan diri jika sesuatu tidak berjalan lancar. Ia harap Kiyotaka mengerti itu. Waktu yang mereka habiskan bersama waktu itu sangat indah, semuanya hanya memikirkan hal penting, bekerja bersama-sama, tidak memikirkan keuntungan atau lainnya, semuanya fokus membangun kembali kota. Apa yang Kiyotaka dll lakukan untuk mereka, selamanya mereka akan sangat berterima kasih. Tapi rasa terima kasih itu tidak akan membawa Kiyotaka kemanapun di masyarakat.
Ia tahu Kiyotaka hanya ingin menjadi lebih berguna dan merasakan rasa terima kasih seperti itu lagi, itulah sebabnya ia mengkhawatirkan Kiyotaka karena itu tidak akan menjadikan Kiyotaka 'seseorang' di masyarakat. Ia justru khawatir apakah ia malah membuat mereka menjadi lemah. Karena itu ia tidak ingin Kiyotaka memikirkan mereka lagi. Mungkin orang lain akan bahagia, tapi tidak baginya. Ia ingin Kiyotaka mengerti dan berusaha untuk hal lainnya.
Kiyotaka mengerti tapi ia tetap merasa frustasi karena ia ingin melakukan sesuatu. Bukan untuk pelarian diri, tapi ia hanya ingin melakukan sesuatu. Tapi ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan makanya ia fustasi. Ia ingin ada sesuatu yang berarti dalam hidupnya. Hanya itu yang ia inginkan. Kiyotaka berteriak frustasi sambil menahan air matanya.
Dalam perjalanan pulang, ayah Touko tidur di bangku belakang. Touko dan Shinji mengobrol dan Touko meminta maaf karena ia mengatakan jawaban lamaran Shinji dihadapan teman-temannya, padahal itu adalah momen berharga mereka. Shinji mengatakan itu memang sedikit awkward, tapi ia keburu bahagia, ia tidak masalah dengan hal itu. Ia justru mungkin akan lebih sakit jika Touko tidak melanjutkan pembicaraan mereka yang terpotong karena kedatangan teman-temannya.
Shinji akhirnya memberanikan diri bertanya apakah orang yang pernah dicintai Touko itu adalah pria tadi dan Touko membenarkan. Shinji langsung merasa kalah karena Kiyotaka tampan, anak orang kaya dan baik. Shinji mengakui itu memberikannya kompleks tahu mantan Touko pria yang bertolak belakang dengannya. Touko hanya tertawa dan meminta Shinji jangan mengatakan hal bodoh begitu.
Shinji bertanya apakah karena itu Touko mengatakannya di depan mereka, karena Touko masih belum bisa melupakan semuanya. Touko meminta maaf dan mengatakan mungkin itu adalah salah satu alasannya. Ia ingin menunjukkan pada mereka kalau ia bahagia, makanya ia sengaja mengatakannya dihadapan mereka.
Shinji kemudian mengakhiri pembicaraan itu karena ini bukan pembicaraan yang seharusnya dibicarakan oleh pasangan baru. Touko juga jadi menyesal harusnya ia menjawab lamaran Shinji saat mereka berdua saja, ia jadi ingin mengulangi waktu.
Shinji kemudian mengatakan tentu saja Touko masih bisa menjawabnya sekarang dan Touko kemudian mengatakan kalau ia akan menikah dengan shinji. Shinji berakting kaget gitu bertanya apakah benar dan Touko membenarkan LOL.
Lalu keduanya sama-sama tertawa dengan akting mereka. Shinji menatap Touko dan Touko juga menatap Shinji, lalu keduanya kissu dengan bahagia. Shinji juga berkomentar jalanan desa asik banged karena nggak ada mobil lewat HAHAHHAHAHAHA. Lampu lalu lintas udah hijau dari tadi sebenarnya tapi nggak ada yang lewat jadi mereka menikmati waktu mereka.
Aku suka banged adegan ini, natural banged kelihatannya XD XD XD
Kiyotaka mengatakan ia kan sudah bilang pada Han-san kalau Touko sendirilah yang menolaknya. Han-san tau akan hal itu, tapi tetap saja ia cemas. Han-san kemudian mengubah pembicaraan, mengejek bagaimana tadi Kiyotaka berteriak, itu pertama kalinya ia melihatnya. Kiyotaka jadi malu karena diejek begitu. Keduanya sempat bercanda sambil menunggu kereta, Han-san memasukkan tangan Kiyotaka ke saku jaketnya. Kiyotaka berterima kasih pada Han-san untuk semuanya.
April 2015.
Shinji dan Touko sudah menikah. Touko sekarang hamil tua. Ayah Touko kembali masuk rumah sakit dan sepertinya sudah beberapa bulan di rawat. Touko dan Shinji tinggal di rumah Touko setelah pernikahan mereka, Touko biasanya datang beberapa kali seminggu ke rumah sakit menjenguk ayahnya, hari itu kebetulan bertepatan dengan pemeriksaan kandungannya.
Shinji biasanya mengantar Touko sampai ke ruangan tempat ayah dirawat, dan memastikan Touko nanti harus pulang pake taksi. Kemudian baru-lah Shinji berangkat bekerja.
Saat menemani ayahnya, tiba-tiba ayah berfikir mana yang lebih bagus terjadi duluan anak Touko lahir duluan atau ia meninggal duluan. Touko meminta ayahnya jangan bicara begitu. Ayah mengatakan jika ia meninggal sekarang, Touko mungkin akan menangis dan itu tidak bagus bagi kesehatan Touko. Saat bayi lahir, Touko akan bahagia, tapi saat ia meninggal Touko tak akan bisa menikmati momen itu.
Touko menghela nafas dan mengatakan kalau bayinya akan lahir dengan selamat dan ayahnya akan hidup panjang. Tapi tetap saja ayah ingin Touko memilih satu, kebahagiaan atau kesedihan, jika keduanya datang bersamaan, ia ingin Touko memilih kebahagiaan. Touko meminta ayahnya berhenti.
Suster datang tak lama kemudian dan ayah mengatakan pada Touko kalau ia tidak akan menghabiskan masa terakhirya di rumah, ia akan tetap di rumah sakit karena ia jatuh cinta pada buk suster lol. Saat ayahnya diperiksa, Touko pergi ke bagian kandungan untuk memeriksakan kandungannya. Suster yang merawat ayah Touko tahu kalau ayah berbohong, ayah sebenarnya sangat ingin kembali ke rumah. Ayah mengatakan kalau rumah itu adalah untuk Touko, Shinji dan anak mereka menghabiskan waktu bahagia bersama-sama. Ia tidak ingin hal yang sedih terjadi disana.
Shinji menghadapi masalah di tempat kerjanya. Meski ia kelihatan percaya diri kalau membicarakan mengenai pekerjaannya dihadapan Touko dan ayahnya, Shinji ternyata nggak terlalu percaya pada diri sendiri. Ia kesulitan mendapatkan klien dan sejak ia tahu Kiyotaka adalah mantan Touko, Shinji mulai sering mengecek SNS Kiyotaka, melihat kehidupan sehari-hari Kiyotaka dan Shinji tampak kesal kalau melihat Kiyotaka bahagia melangkah ke depan. (Itu sebabnya usia 25-35an itu adalah usia rawan dimana kamu sebaiknya menghindari SNS).
Meski begitu Shinji tetap bekerja, meski ia diusir dan dihina oleh klien, Shinji tidak bisa menyerah. Saat Shinji menghadapi hari sulitnya, Touko mengirimkan foto USG dan itu membuat Shinji menangis.
Shinji kembali ke rumah malam harinya dan melihat Touko sedang melipat kain. Touko ternyata sering merasa cemas gitu, trauma karena keguguran waktu itu, jadi ia sering membayangkan yang terburuk. Tentu saja ia merahasiakannya dari Shinji tapi Shinji tau akan hal itu.
Ibu nggak bisa berbohong, jadi saat ia mengatakan ia hanya kebetulan lewat sana, Kiyotaka tahu itu tidak benar. Ibu sebenarnya sudah siap Kiyotaka akan marah padanya, tapi ia heran juga karena Kiyotaka tidak marah atau mengatakan jangan datang ke sana, meski ia mengerti Kiyotaka nggak akan marah karena Kiyotaka anak baik.
Ibu sebenarnya masih bertanya-tanya apakah ia melakukan hal yang salah dalam mendidik Kiyotaka. Kiyotaka mengatakan kalau ibu tidak perlu menyalahkan diri sendiri, karena mereka berdua melakukan yang terbaik, karena ibu membiarkannya menjadi anak yang bahagia. Jadi ia tidak ingin ibu berfikir ia menderita karena ibu. Ibu tersenyum sambil menangis mengatakan kalau mereka berdua memang sudah berusaha mengubah kesedihan menjadi kebahagiaan.
Tapi ibu tetap sedih Kiyotaka bahkan tidak melalui masa pemberotakan seorang anak, ia mungkin merasa iri pada orang tua yang lain, jika anaknya masuk masa pemberontakan pasti akan mudah marah pada ibunya.
Kiyotaka dan Han-san bersama-sama memikirkan bisnis baru mereka dan saat kembali ke toko, Shinji sudah ada disana, keduanya terkejut. Shinji tampak kesal sekali melihat Kiyotaka yang tampak bebas dan tenang. Kiyotaka dan Han-san tidak mengerti.
Shinji mengatakan pada Kiyotaka kalau sebentar lagi Touko akan melahirkan tapi masalahnya adalah Touko sangat ketakutan dan menangis diam-diam. Touko tidak memperlihatkan sisi itu padanya dan ketakutan sendirian. Kau pikir ini salah siapa? Kau tahu, Touko pernah keguguran sekali dan pria itu bahkan tidak tahu sama sekali. Pria itu bahkan tidak tahu Touko punya bayi, Touko mengetahuinya saat mengikuti audisi. Touko tidak mengatakan pada pria itu karena pria itu ada pekerjaan penting diluar negeri. Touko sangat bodoh dan tidak mengatakan apa-apa karena tidak ingin membuat masalah karena Touko sangat mencintai pria itu. Touko menderita tapi pria itu hidup dengan bebas, Bukankah hal ini membuatmu kesal?
Kiyotaka terkejut dan ia tidak bisa mengatakan apapun. Shinji mengatakan Touko menangis sendirian, ketakutan. Shinji kesal sekali karena Kiyotaka tidak mengatakan apapun dan mulai menarik kerah baju Kiyotaka tapi Han-san menghentikan Shinji. Shinji mengatakan kalau ia pasti tidak akan kalah dari Kiyotaka. Shinji meninggalkan mereka meski ia medapatkan umpatan dari HAn-san.
(Eeekkk, sorry ya sejak Han-san kesannya merebut Kiyotaka dari Touko, bahkan nggak bilang apa-apa sama Touko pas mereka ketemu di bandara, aku udah kesal banged sama Han-san ini, ditambah gini, dia sama sekali ga peduli sama Touko, sama sekali).
Han-san terkejut dan menyentuh tangan Kiyotaka yang terluka, tapi Kiyotaka sedang tidak ingin dipegang-pegang dan melepaskan tangan Han-san. Kiyotaka beneran kelihatan hancur.
Shinji kembali ke mobilnya dan HP-nya sudah banyak panggilan tak terjawab dari Touko, ada pesan juga yang mengatakan kalau ia sudah merasakan konstaksi akan melahirkan. Karena Shinji nggak bisa dihubungi, Touko memutuskan ke rumah sakit menggunakan taksi. Shinji sangat kesal karena disaat begini ia malah sibuk di tempat lain, ia langsung memacu mobilnya kembali ke Morioka.
Sementara itu disaat yang sama, keadaan ayah Touko memburuk dan ayah Touko masih sempat meminta suster untuk tidak menghubungi keluarganya.
Shinji terjebak macet. Touko sudah di ruang bersalin, berjuang sendirian. Ayah Touko menghadapi saat-saat terakhirnya, ia bermimpi hari pertama ia membawa Touko kecil ke rumahnya, Touko tersenyum lucu. Karena senyuman Touko itu ayahnya meyakinkan diri untuk merawat Touko dan melindunginya.
Ayah Touko menghembuskan nafas terakhirnya saat bayi Touko lahir ke dunia. Touko melahirkan seorang bayi perempuan yang mungil.
Touko kemudian menanyakan mengenai ayahnya tapi Shinji diam saja. Mereka tidak mengatakan apapun, Touko hanya menatap Shinji dan menanyakan dalam hatinya dan Shinji seolah bisa menebak pertanyaan itu, ia mengangguk. Touko terdiam dan menatap langit-langit, ia mengatakan kalau ayahnya sudah melindungi mereka.
Suster kemudian membawa bayi Touko dan Shinji ke ruangan. Touko menggendong bayinya. Ia menangis karena bahagia dan berterima kasih karena telah lahir ke dunia ini.
-To Be Continued-
Komentar:
Sedih banged hidup Touko ini, meski dia yang merasakan nggak semuanya hal yang menyedihkan, tapi kita yang melihat nggak bisa berfikir kalau ini nggak sedih. Dia kehilangan orang tuanya saat masih kecil, dirawat oleh pamannya yang ia panggil ayah. Ia jatuh cinta tapi pacarnya harus ke luar negeri dan mereka putus begitu saja, ia keguguran. Saat ia akan membuat sebuah keluarga yang baru, ayahnya meninggal dunia bertepatan dengan kelahiran puterinya.
Ayah Touko sepertinya sudah berfikir kematian dan kelahiran cucunya akan terjadi disaat yang sama, makanya ia meminta Touko memilih kebahagiaan daripada kesedihan. Sedih banged tapi T_________T
Aku sebenarnya kecewa kenapa Shinji datang ke toko Kiyotaka dan Han-san, tapi kalau nggak gitu Kiyotaka sampai mati nggak akan tahu kalau Touko pernah mengandung anaknya, karena Touko nggak akan memberitahu siapapun mengenai hal itu.
Aku tahu Han-san cemas dan lebih mementingkan Kiyotaka tapi aku benar-benar kecewa melihat bagaimana dekatnya ia dan Touko dulu. Aku sebenarnya mencoba mengerti alasan dia nggak mengatakan apapun pada Touko saat dia bertemu Kiyotaka, tapi kejam banged nggak sih kalau kita ada diposisi Touko, kita melihat orang yang kita cintai ternyata bersama mantan teman baik kita dulu. Trus pas ketemu Touko di Kisennuma Han-san bersikap seolah-olah nggak ada yang terjadi, bisa ya bersikap begitu. Mungkin tipe tiap orang berbeda kali ya.
Tapi saat mengetahui Touko pernah keguguran anak Kiyotaka dia juga kayaknya nggak peduli gitu. Sedih T_T
Aku suka hubungan Shinji dan Touko. Shinji selalu ada saat Touko dalam masa sulit dan sampai akhirnya mereka menikah. Bahkan adegan lamaran dan Touko setuju juga manis banged. Tapi penulis drama ini makjang banged ya, kenapa tiba-tiba Shinji dibuat jadi begitu.
Padahal aku pikir dia kerja di perusahaan yang bagus gitu, eh sekarang tiba-tiba malah perusaan penipuan. Kejam banged deh penulis sama Touko. Punya dendam apa?
Okada Yoshikazu setelah membuat hidup Arimura Kasumi bahagia di Hiyokko, kayaknya dia pengen Kasumi berakting menderita di drama ini HAHAHAAHAAHH.
Aku suka bagian dimana Sakamoto-san meminta Kiyotaka untuk melupakan mereka dan jangan terikat dengan Kesennuma. Kiyotaka adalah tipe yang mendapat kekuatan jika berguna untuk orang lain, yang merasa lega kalau mendapat rasa terima kasih dari orang lain dan ia ingin Kiyotaka berubah karena itu tidak akan membawa Kiyotaka kemanapun di masyarakat.
Kiyotaka harus berusaha sendiri menemukan arti dari hidupnya. Kiyotaka ini juga gimana ya, kurang bersyukur atau gimana aku nggak tahu deh, aku kecewa karena sampai episode ini dia masih belum kembali ke rumah ibunya. Nggak harus kembali tinggal bersama, setidaknya kunjungilah. Meski bukan orang tua kandung, mereka tetap membesarkan Kiyotaka dengan penuh kasih sayang. Nggak ada kata maaf juga dan parahnya yang mencari Kiyotaka justru ibunya bukan Kiyotaka langsung. Duh.
0 komentar:
Posting Komentar