Natsuzora minggu ke-23 ini judulnya aja udah sedih apalagi ceritanya. Saatnya mengucapkan perpisahan pada Yamada Tenyo, seseorang yang spesial bagi Natsu, yang membantu Natsu menemukan impiannya, yang menjadi penyemangat Natsu sampai akhir. Sedih banged gila, nggak nyangka aku menangis dan air mata nggak bisa berhenti pas bagian itu T___T
Sedih banged Tenyo berakhir seperti ini meski sejak awal sudah menduga karena model Tenyo memang meninggal dunia di usia muda.
Musim panas 1973, TV Animasi kedua dimana Natsu menjadi drawing director mulai ditayangkan. Anime itu adalah tentang monster gitu, action anime dan Yuu tidak menyukainya karena anime itu terlihat menyeramkan.
Natsu yang mengerjakan anime itu jadi gimana gitu karena anaknya sendiri tidak menyukai anime tersebut. Suatu hari, Kamiji menemui Natsu dan mengajaknya bicara. Ia mengatakan kalau ia akan berhenti dari Toyo Movie karena menurutnya perkembangan film animasi Toyo Movie tidak bagus, ia jadi nggak semangat bekerja dan lama-lama ia merasa ia akan dipindahkan ke bagian TV Animasi. Jadi daripada membuat TV Animasi di Toyo Movie, Kamiji ingi pindah saja ke Mako Pro. Mako-san juga mengajak Kamiji ke perusahaannya jika Kamiji memang yakin keluar dari Toyo Movie.
Natsu tentu saja terkejut mendengarnya, setelah Shimoyama-san, Momichi dan sekarang adalah Kamiji. Kamiji mengatakan suatu hari nanti ia ingin membuat film animasi yang hebat lagi, yang mendebarkan karena itulah ia bertahan sampai sekarang dan ia pikir jika ia bergabung dengan Mako Pro ia akan bisa melakukannya.
Meski Natsu sedih harus berpisah dari Kamiji, tapi Natsu mendukung keputusan Kamiji itu.
Di rumah, saat makan malam Natsu curhat kalau ia merasa Mako-san itu seperti penyihir yang mengambil semua bakat dari Toyo Movie. Kazuhisa sih tidak membantah itu karena memang bakat-bakat dari Toyo MOvie pindah ke Mako Pro.
Kazuhisa sedang merencanakan sebuah film animasi baru dan Kazuhisa menunjukkan sebuah novel pada Natsu. Novel Amerika berjudul 'Daisogen no Chiisana Ie' atau 'Small House on the Prairie'. Novel itu based on real life, menceritakan tentang para perintis di Amerika bagian barat, tokoh utamanya adalah seorang anak perempuan dari keluarga perintis itu. Kazuhisa ingin mengangkat kisah nyata menjadi sebuah animasi dan untuk itu Kazuhisa membutuhkan Natsu. Natsu bertanya apakah maksud Kazuhisa ia harus pindah ke Mako Pro?
Kazuhisa bertanya apakah Natsu mau melakukannya bersama-sama?
Natsu hanya tersenyum dan mengatakan ide cerita Kazuhisa menarik, tapi ia tidak bisa berhenti dari Toyo Movie. Natsu mengatakan kalau ia tidak boleh mengkhianati Naka-san dkk. Dan kalau ia memang harus berhenti dari Toyo Movie, ia mungkin juga akan berhenti dari pekerjaannya sebagai animator karena ia ingin berada disisi Yuu sebagai seorang ibu (full-time house wife). Kazuhisa tidak tahu kalau Natsu sampai berfikiran begitu tapi Natsu mengatakan itu kalau ia memang harus berhenti dari Toyo Movie. Intinya kalau Natsu memang berhenti dari Toyo Movie, dia nggak akan masuk perusahaan lain dan ingin jadi ibu rumah tangga aja agar ia bisa 24 jam sehari bersama Yuu.
Kazuhisa mengerti dan meminta Natsu membaca novel itu jika ada waktu, Natsu mengerti.
Sementara itu di Tokachi, Tenyo sudah keluar dari rumah sakit dan mulai menggambar lagi. Tapi hanya sebentar saja, memasuki bulan Agustus, Tenyo kembali dirawat di rumah sakit. Saat liburan musim panas, Yohei datang ke Tokachi dan saat akan kembali ke Tokyo, ia menjenguk Tenyo di rumah sakit Obihiro.
Tenyo masih asik menggambar meskipun ia sakit, karena ia harus menyelesaikan gambar untuk kalender koperasi Tokachi. Yohei suka melihat Tenyo menggambar pemandangan karena selama ini Tenyo kebanyakan menggambar kuda. Yang Tenyo gambar saat itu adalah jembatan kayu di sebuah sungai jalan ke rumah mereka, ia dan Natsu punya kenangan disana saat pertama kali Natsu main ke rumah Tenyo.
Tenyo bertanya bagaimana kabar Natsu dan Yohei mengatakan Natsu baik-baik saja, Natsu sepertinya ingin bertemu dengan Tenyo. Tenyo hanya tersenyum dan mengatakan ia dan Natsu, meski tidak bertemu tapi mereka terus menggambar, itu sudah cukup baginya. Entah kenapa Yohei kelihatan sedih menatap adiknya yang seperti itu.
Suatu malam, Tenyo kembali ke rumah dan membuat seluruh keluarga terkejut karena Tenyo masih sakit. Tapi Tenyo mengatakan minggu depan dokter memberitahu kalau ia sudah bisa pulang, jadi ia sekalian pulang saja. Ia juga merindukan putera dan puterinya, Michio dan Saiko. Ibu, ayah dan istri Tenyo mengkhawatirkan Tenyo dan memintanya kembali ke rumah sakit tapi Tenyo mengatakan ia tidak apa-apa.
Malam itu Tenyo bekerja di atelier-nya, menggambar lukisan kuda. Istrinya sudah tidak bisa mengatakan apapun lagi karena apapun yang ia katakan Tenyo nggak akan berhenti. Ia hanya berharap Tenyo untuk beristirahat dan besok pagi kembali ke rumah sakit. Tenyo meminta maaf karena ia egois, pekerjaan peternakan dan kebun mereka ia menyerahkan semuanya pada istrinya, karena itu ia bisa menggambar sampai sekarang. Ia bersyukur karena ia menikah dengan istrinya, Yasue.
Yasue bingung kenapa Tenyo tiba-tiba bicara begitu, ia ingin Tenyo lebih menghargai tubuhnya jadi harus banyak istirahat. Saat Yasue akan kembali ke rumah, Tenyo menahannya dan meminta Yasue untuk tinggal bersamanya sebentar lagi. Yasue bingung karena sikap Tenyo yang tba-tiba begini. Tenyo kemudian menarik Yasue kedalam pelukannya dan Yasue tertawa karena Tenyo tiba-tiba jadi romantis. Tenyo hanya tersenyum dan membelai rambut istrinya.
Yasue meminta Tenyo untuk cepat sembuh dan Tenyo berterima kasih.
Keesokan paginya, Tenyo menyelesaikan lukisan kuda yang ia kerjakan semalaman. Yasue pada akhirnya menemani Tenyo di atelier sampai pagi, ia tidur di tumpukan jerami disana. Tenyo menatap istrinya dan air matanya menetes, ia menghapusnya sebelum membangunkan Yasue.
Yasue masih mengantuk saat dibangunkan dan bertanya apakah Tenyo sudah menyelesaikan lukisannya. Tenyo mengatakan sudah selesai dan Yasue langsung melihat lukisan itu, lukisan seekor kuda dengan dua kaki depan keatas. Yasue kagum dengan lukisan itu tapi tiba-tiba ia teringat kalau Tenyo harus segera kembali ke rumah sakit. Tenyo mengatakan kalau ia tidak apa-apa, sebelum kembali ia akan ke kebun dulu. Yasue mengkhawatirkan Tenyo dan akan ikut bersamanya, tapi Tenyo mengatakan ia akan pergi sendiri. Sebentar lagi saatnya memerah susu sapi, jadi Yasue harus di kandang ternak untuk membantu ayahnya, ia juga meminta Yasue menjaga ibunya dan anak-anak mereka. Yasue bingung lagi kenapa suaminya bicara begitu. Tenyo mengatakan ia hanya akan pergi sebentar dan ia akan segera kembali.
Pagi itu, Tenyo ke kebun kentang dan dengan mata berkaca-kaca ia menatap kebun yang selama ini ia rawat sejak ia masih kecil. Menyentuh tanah yang hangat pagi itu dimata Tenyo memperlihatkan tatapan yang menyedihkan. Tenyo saat itu mengenakan topi jerami dan sepertinya Tenyo sudah merasaka saat-saat terakhirnya. Ia melempartopi jeraminya itu, saat topi itu jatuh ke daun-daun tanaman kentang di kebun-nya, Tenyo jatuh pingsan ke tanah. Tenyo menghembuskan nafas terakhirnya di akhir Agustus 1973.
Di Tokyo, Yohei menemui Natsu dan mengajaknya bicara berdua. Natsu berfikir kalau Yohei akan keluar juga dari Toyo Movie dan masuk ke Mako Pro makanya mengajaknya bicara secara pribadi seperti temannya yang lain. Tapi Yohei tampak serius dan meminta Natsu tetap tenang mendengarkan apa yang akan ia sampaikan. Natsu mengatakan kalau ia tidak akan terkejut apapun itu.
Yohei kemudian mengatakan kalau Tenyo-kun meninggal dunia pagi ini. Natsu terkejut dan bertanya apa maksud Yohei. Yohei mengatakan kalau ia juga masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar dari keluarganya, tapi ia yakin keluarganya tidak berbohong. Natsu terdiam.
Natsu dan Yuu datang ke Tokachi pada awal September 1973. Natsu sudah berjanji pada Yuu untuk datang ke Tokachi saat liburan musim panas, tapi Natsu tidak bisa memenuhi janjinya karena ia sangat sibuk dengan pekerjaannya. Padahal rencananya Natsu akan bertemu dengan Tenyo saat liburan musim panas itu, siapa sangka Natsu tidak akan bisa bertemu dengan Tenyo lagi selamanya.
Yuu terakhir kali ke Tokachi saat ia masih berusia 2 tahun, jadi Yuu sudah tidak terlalu mengingat keluarga di Tokachi. Awalnya ia takut-takut gitu tapi setelah terbiasa ia mulai dekat dengan mereka. Teruo nii-chan punya 2 anak laki-laki, anak yang pertama sekarang sudah SMP sedangkan anak kedua seumuran dengan Yuu.
Keluarga sepertinya tahu alasan Natsu pulang tak bilang-bilang itu karena Tenyo. Natsu mengatakan ia sangat kaget dan takut karena itu ia tak bisa segera datang setelah mendengar kabar itu. Yang lain juga mengatakan kalau mereka terkejut hal itu terjadi pada Tenyo karena Tenyo masih sangat muda.
Kakek meminta Natsu untuk menenangkan hatinya baru pergi menemui Tenyo. Natsu mengerti. Yuu datang ke Tokachi karena ingin naik kuda, tapi sayang sekali keluarga Shibata sudah tidak punya kuda lagi, karena semua pengangkutan sekarang menggunakan mobil. Bahkan di rumah Tenyo juga sudah tidak ada kuda lagi, kuda yang diberikan kakek pada Tenyo dulu ternyata sudah mati tahun lalu.
Malam harinya, setelah Yuu tertidur, Natsu curhat pada ibunya. Ia mengatakan kalau ia mungkin akan berhenti dari pekerjaannya. Ibu terkejut dan bertanya kenapa. Natsu mengatakan belakangan ia tidak tahu lagi apa yang ingin ia lakukan (animasi seperti apa yang ingin ia buat) dan ia juga ingin menghargai waktu kebersamaannya dengan Yuu. Fujiko sih tidak menentang, jika itu menurut Natsu yang terbaik maka Natsu bisa melakukannya.
Keesokan harinya, Natsu, Yuu, Fujiko dan Takeo datang ke rumah keluarga Yamada untuk berdoa di altar Tenyo. Natsu juga meminta izin untuk melihat atelier Tenyo. Natsu merasakan aura Tenyo disana, aku yakin saat melihat lukisan-lukisan Tenyo, Natsu teringat masa lalu mereka.
Yuu melihat lukisan kuda, lukisan terakhir Tenyo disana dan mengatakan pada ibunya kalau ia melihat kuda beneran. Natsu melihat lukisan kuda itu dan mulai menangis. Yuu mengatakan kalau akhirnya ia bisa melihat kuda yang sebenarnya.
Natsu bertanya kenapa Yuu mengatakan itu kuda beneran padahal nggak bergerak dan Yuu mengatakan karena yang akan membuat gambar bergerak adalah mamanya, karena pekerjaan mama adalah membuat gambar menjadi bergerak. Natsu tak bisa menahan tangisannya mendengar hal itu.
Natsu kembali ke rumah keluarga Yamada. Orang tua Tenyo menceritakan bagaimana Tenyo kembali dari rumah sakit malam itu mengatakan kalau minggu depan ia sudah boleh pulang, tapi karena ia tidak bisa menunggu lama, ia kembali lebih awal untuk menggambar. Setelah kepergian Tenyo, mereka mengkonfirmasi ke rumah sakit mengenai hal itu, ternyata Tenyo berbohong. Fujiko terkejut kenapa Tenyo melakukan hal itu. Ibu Tenyo mengatakan kalau sepertinya Tenyo sudah bisa merasakan hidupnya sudah tidak akan lama lagi, dan dokter juga sudah berencana untuk mengatakan hal itu pada mereka. Ibu Tenyo menangis saat mengatakan ia pikit Tenyo kembali ke rumah malam itu untuk menemui seluruh keluarga untuk terakhir kalinya. Selama ini Tenyo melukis untuk memenuhi kebutuhan keluarga, karena itu Tenyo melukis sampai akhir. Setelah Tenyo tidak ada, keluarga Yamada juga tidak punya pilihan selain menyerah akan pertanian. Sepertinya mereka juga berniat untuk menjual semua lukisan Tenyo demi kebutuhan Yasue dan 2 anak Tenyo, mungkin mereka ingin Yasue kembali ke keluarganya. Tapi Yasue mengatakan kalau ia tidak akan pindah dari sana dan ia juga tidak mau menjual lukisan-lukisan Tenyo. Yasue menangis mengatakan hal itu, kalau Tenyo bersusah payah pulang malam itu demi menemui keluarga, Tenyo bahkan meninggal dunia di kebun milik mereka, jadi bagaimana mungkin ia meninggalkan semua itu.
Dua anak Tenyo juga menolak pindah dari sana, mereka ingin tetap tinggal disana dan membantu pekerjaan ibu. Ibu Tenyo menagis sejadi-jadinya karena ia teringat kalau dulu Tenyo juga mengatakan hal yang sama saat mereka akan pindah dari Tokachi. Tak bisa melihat cucunya seperti itu, ayah Tenyo memutuskan untuk tetap tinggal disana karena mungkin itulah yang diharapkan Tenyo saat meninggalkan mereka.
(Nangis parah pas adegan ini ya ampun sedih bangeeeeeeeeeed).
Yasue pergi ke kebun kentang mereka. Ia ke tempat dimana Tenyo menghembuskan nafas terakhirnya, meletakkan telinganya di tanah dimana mereka menemukan Tenyo. Saat itu seseorang datang ke kebun, kakek Natsu. Kakek mengatakan kalau ia datang ke sana untuk menemui Tenyo. Kakek yakin Tenyo ada disana, selama Yasue tidak melupakan Tenyo, maka Tenyo akan tetap hidup. Kakek mengatakan kalau dalam dirinya juga ada Tenyo. Yasue menangis membenarkan. Ia membungkuk pada kakek.
Natsu kembali ke atelier Tenyo. Ia memandangi lukisan wajah Tenyo yang ada di sana. Ia seolah-olah mendengar suara Tenyo disana yang bertanya padanya ada apa? Apakah Natsu ragu apakah harus berhenti menjadi animator atau tidak? Padahal jawabannya sudah ada dihadapan Natsu. Jawaban bagi Natsu adalah Yuu dan Yuu mengatakan pekerjaan Natsu adalah membuat gambar bergerak, itu adalah jawabannya. Yang menggerakkan Natsu sekarang adalah Yuu, jadi Natsu hanya perlu melakukan sesuatu demi Yuu. Sejak Natsu melakukan perjalanannya untuk menjadi seorang animator, Natsu sudah menepati janji padanya untuk terus menggambar.
Natsu teringat saat musim dingin usia 18-nya, Tenyo mengatakan padanya dimanapun mereka berada, mereka akan selalu terhubung dengan dalam kanvas putih. Karena itu Natsu harus berusaha meraih impiannya.
Natsu menangis mengenang hal itu. Bayangan Tenyo yang ada dihadapan Natsu juga meminta Natsu untuk terus berusaha lagi mulai dari sekarang. Natsu menangis dan berterima kasih pada Tenyo. Ia melihat Tenyo mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan Natsu, dan Natsu menyambutnya, tapi bayangan itu segera menghilang sebelum Natsu bisa menyentuhnya.
Natsu menangis sambil tersenyum mengucapkan terima kasih pada Tenyo yang sekali lagi menyemangatinya untuk tidak menyerah.
Komentar:
Sedih bangeeeeeed!!!! Aku banjir air mata menonton 3 episode pertama di minggu ke-23 ini!!! Meski sejak awal sudah tahu Tenyo akan berakhir seperti ini, nggak nyangka pas nonton langsung air mata tetap menetes. Adegan terakhir Natsu dan Tenyo sangat menyedihkan tapi lebih menyedihkan saat Yasue dan anak-anak menolak meninggalkan rumah keluarga Yamada T_T
Tenyo kamu beruntung banged punya Yasue selama hidupnya. Yasue benar-benar mencintai Tenyo dari dalam lubuk hatinya. Sayang banged adegan mereka sangat sedikit, aku berharap mereka berdua punya spin-off sayangnya NHK sudah mengumumkan kalau spin-off Natsuzora adalah keluarga Obata T_T
Yoshizawa Ryo dan Ohara Sakurako cuma punya sedikit adegan dan cuma 1 adegan romantis selama Natsuzora ini tayang, tapi wow, chemistry mereka melebihi Natsu dan Kazuhisa. Aku suka banged adegan saat Tenyo memeluk istrinya di atelier untuk terakhir kalinya T_T
Tenyo-kun T____________T
Penulis drama ini memutuskan lukisan terakhir Tenyo adalah lukisan kuda yang sudah selesai, berbeda dengan kisah asli model Tenyo Kanda Nissho yang lukisan terakhirnya adalah lukisan kuda yang belum selesai. Kanda Nissho tidak bisa menyelesaikan lukisan terakhirnya dan lukisan kuda itu menjadi icon Kanda Nissho sampai sekarang. Mungkin penulis Natsuzora ingin setidaknya di drama lukian itu selesai. Tapi lukisannya berbeda sih dari lukisan kuda Tenyo di drama ini.
Aku masih kesal dengan nasib Tenyo-kun di Natsuzora ini, meskipun aku nggak ship dia dan Natsu, tapi aku yakin bener mereka akan berakhir sejak drama ini tayang LOL. Jadi merasa terkhianati juga sih. Trus tiba-tiba Tenyo menghilang dan cuma muncul sekali-kali udah kayak cameo aja, begitu muncul lagi Tenyo meninggal dunia. Fans Oryo sedih banged pastinya, harapan awal besar banged untuk Oryo tapi malah berakhir begini. Tapi dengan begini Tenyo akan menjadi tokoh paling berkesan di Natsuzora, menurutku melebihi heroine malah HAHAHAHHAAHHA. Kisah hidupnya seharusnya ada film-nya atau drama lain, menarik.
Tapi mungkin sejak awal NHK memang sudah merencanakan hal ini, karena Yoshizawa Ryo diberi kesempatan besar untuk membintangi NHK Taiga Drama 2021 yang diumumkan pada 9 September 2019, setelah minggu ke-23 Natsuzora selesai tayang. Taiga drama adalah drama utama di NHK yang tayang sepanjang tahun. NHK itu punya 4 drama utama sesuai levelnya. Yang pertama adalah Taiga Drama, kemudian asadora, trus drama reguler biasa yang tayang Jumat dan drama tengah malam. Taiga Drama biasanya yang dicast aktor/aktris senior, drama sejarah yang diangkat dari kisah nyata. Aku kaget banged saat nama Yoshizawa Ryo diumumkan karena menurutku dia masih belum sekelas Taiga Drama, tapi justru menarik nih karena NHK mempercayakan Taiga Drama pada Oryo.
Awalnya ku pikir Oryo apa nggak kemudaan gitu untuk Taiga drama, soalnya masih 25 tahun, ternyata yang paling muda itu Aoi Miyazaki dan Takizawa Hideaki yang saat drama Taiga yang mereka bintangi tayang, mereka masih berusia 22 tahun. Wew. Sedangkan Oryo nanti akan berusia 27 tahun saat dramanya tayang, tahun 2021, masih lamaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.
Natsu yang sejak awal mengukuhkan hati kalau dia nggak akan berhenti dari pekerjaannya meski dia sudah punya anak, cukup mengagetkan bagiku karena dia mulai berfikir untuk berhenti demi Yuu. Karena biasanya ibu rumah tangga resign itu kalau anaknya masih usia 1-5 tahun gitu, kalau anak udah sekolah biasanya mereka kerja lagi, ini malah kebalikannya HAHAHAHHAAHAHHA. Padahal dulu pas masih bayi kan kasihan tuh, tapi Natsu sama sekali nggak ada niat berhenti. Kali ini sih alasannya selain pengen punya banyak waktu dengan Yuu, dia juga mengalami slump kayaknya, nggak tahu lagi animasi seperti apa yang ingin dia gambar. Aku rasa itu karena pekerjaan Natsu diputuskan oleh atasan dan Natsu cuma ngikut, jadi dia bekerja bukan pada naskah yang ia sukai.
Novel yang dikeluarkan oleh Kazuhisa pada minggu ke-23 ini nantinya akan menjadi proyek film animasi pertama Natsu setelah sekian lama ia di bagian TV Animasi. Dan aku menebak kalau opening Natsuzora ini adalah bagian dari animasinya. Aku menantikan Natsu bekerja bersama Mako Pro.
Sedih banged Tenyo berakhir seperti ini meski sejak awal sudah menduga karena model Tenyo memang meninggal dunia di usia muda.
Sinopsis Natsuzora Week 23: Natsu yo, Tenyo-kun ni sayonara o!
-Natsu, Goodbye to Tenyo-kun-
Musim panas 1973, TV Animasi kedua dimana Natsu menjadi drawing director mulai ditayangkan. Anime itu adalah tentang monster gitu, action anime dan Yuu tidak menyukainya karena anime itu terlihat menyeramkan.
Natsu yang mengerjakan anime itu jadi gimana gitu karena anaknya sendiri tidak menyukai anime tersebut. Suatu hari, Kamiji menemui Natsu dan mengajaknya bicara. Ia mengatakan kalau ia akan berhenti dari Toyo Movie karena menurutnya perkembangan film animasi Toyo Movie tidak bagus, ia jadi nggak semangat bekerja dan lama-lama ia merasa ia akan dipindahkan ke bagian TV Animasi. Jadi daripada membuat TV Animasi di Toyo Movie, Kamiji ingi pindah saja ke Mako Pro. Mako-san juga mengajak Kamiji ke perusahaannya jika Kamiji memang yakin keluar dari Toyo Movie.
Natsu tentu saja terkejut mendengarnya, setelah Shimoyama-san, Momichi dan sekarang adalah Kamiji. Kamiji mengatakan suatu hari nanti ia ingin membuat film animasi yang hebat lagi, yang mendebarkan karena itulah ia bertahan sampai sekarang dan ia pikir jika ia bergabung dengan Mako Pro ia akan bisa melakukannya.
Meski Natsu sedih harus berpisah dari Kamiji, tapi Natsu mendukung keputusan Kamiji itu.
Di rumah, saat makan malam Natsu curhat kalau ia merasa Mako-san itu seperti penyihir yang mengambil semua bakat dari Toyo Movie. Kazuhisa sih tidak membantah itu karena memang bakat-bakat dari Toyo MOvie pindah ke Mako Pro.
Kazuhisa sedang merencanakan sebuah film animasi baru dan Kazuhisa menunjukkan sebuah novel pada Natsu. Novel Amerika berjudul 'Daisogen no Chiisana Ie' atau 'Small House on the Prairie'. Novel itu based on real life, menceritakan tentang para perintis di Amerika bagian barat, tokoh utamanya adalah seorang anak perempuan dari keluarga perintis itu. Kazuhisa ingin mengangkat kisah nyata menjadi sebuah animasi dan untuk itu Kazuhisa membutuhkan Natsu. Natsu bertanya apakah maksud Kazuhisa ia harus pindah ke Mako Pro?
Kazuhisa bertanya apakah Natsu mau melakukannya bersama-sama?
Natsu hanya tersenyum dan mengatakan ide cerita Kazuhisa menarik, tapi ia tidak bisa berhenti dari Toyo Movie. Natsu mengatakan kalau ia tidak boleh mengkhianati Naka-san dkk. Dan kalau ia memang harus berhenti dari Toyo Movie, ia mungkin juga akan berhenti dari pekerjaannya sebagai animator karena ia ingin berada disisi Yuu sebagai seorang ibu (full-time house wife). Kazuhisa tidak tahu kalau Natsu sampai berfikiran begitu tapi Natsu mengatakan itu kalau ia memang harus berhenti dari Toyo Movie. Intinya kalau Natsu memang berhenti dari Toyo Movie, dia nggak akan masuk perusahaan lain dan ingin jadi ibu rumah tangga aja agar ia bisa 24 jam sehari bersama Yuu.
Kazuhisa mengerti dan meminta Natsu membaca novel itu jika ada waktu, Natsu mengerti.
Sementara itu di Tokachi, Tenyo sudah keluar dari rumah sakit dan mulai menggambar lagi. Tapi hanya sebentar saja, memasuki bulan Agustus, Tenyo kembali dirawat di rumah sakit. Saat liburan musim panas, Yohei datang ke Tokachi dan saat akan kembali ke Tokyo, ia menjenguk Tenyo di rumah sakit Obihiro.
Tenyo masih asik menggambar meskipun ia sakit, karena ia harus menyelesaikan gambar untuk kalender koperasi Tokachi. Yohei suka melihat Tenyo menggambar pemandangan karena selama ini Tenyo kebanyakan menggambar kuda. Yang Tenyo gambar saat itu adalah jembatan kayu di sebuah sungai jalan ke rumah mereka, ia dan Natsu punya kenangan disana saat pertama kali Natsu main ke rumah Tenyo.
Tenyo bertanya bagaimana kabar Natsu dan Yohei mengatakan Natsu baik-baik saja, Natsu sepertinya ingin bertemu dengan Tenyo. Tenyo hanya tersenyum dan mengatakan ia dan Natsu, meski tidak bertemu tapi mereka terus menggambar, itu sudah cukup baginya. Entah kenapa Yohei kelihatan sedih menatap adiknya yang seperti itu.
Suatu malam, Tenyo kembali ke rumah dan membuat seluruh keluarga terkejut karena Tenyo masih sakit. Tapi Tenyo mengatakan minggu depan dokter memberitahu kalau ia sudah bisa pulang, jadi ia sekalian pulang saja. Ia juga merindukan putera dan puterinya, Michio dan Saiko. Ibu, ayah dan istri Tenyo mengkhawatirkan Tenyo dan memintanya kembali ke rumah sakit tapi Tenyo mengatakan ia tidak apa-apa.
Malam itu Tenyo bekerja di atelier-nya, menggambar lukisan kuda. Istrinya sudah tidak bisa mengatakan apapun lagi karena apapun yang ia katakan Tenyo nggak akan berhenti. Ia hanya berharap Tenyo untuk beristirahat dan besok pagi kembali ke rumah sakit. Tenyo meminta maaf karena ia egois, pekerjaan peternakan dan kebun mereka ia menyerahkan semuanya pada istrinya, karena itu ia bisa menggambar sampai sekarang. Ia bersyukur karena ia menikah dengan istrinya, Yasue.
Yasue bingung kenapa Tenyo tiba-tiba bicara begitu, ia ingin Tenyo lebih menghargai tubuhnya jadi harus banyak istirahat. Saat Yasue akan kembali ke rumah, Tenyo menahannya dan meminta Yasue untuk tinggal bersamanya sebentar lagi. Yasue bingung karena sikap Tenyo yang tba-tiba begini. Tenyo kemudian menarik Yasue kedalam pelukannya dan Yasue tertawa karena Tenyo tiba-tiba jadi romantis. Tenyo hanya tersenyum dan membelai rambut istrinya.
Yasue meminta Tenyo untuk cepat sembuh dan Tenyo berterima kasih.
Keesokan paginya, Tenyo menyelesaikan lukisan kuda yang ia kerjakan semalaman. Yasue pada akhirnya menemani Tenyo di atelier sampai pagi, ia tidur di tumpukan jerami disana. Tenyo menatap istrinya dan air matanya menetes, ia menghapusnya sebelum membangunkan Yasue.
Yasue masih mengantuk saat dibangunkan dan bertanya apakah Tenyo sudah menyelesaikan lukisannya. Tenyo mengatakan sudah selesai dan Yasue langsung melihat lukisan itu, lukisan seekor kuda dengan dua kaki depan keatas. Yasue kagum dengan lukisan itu tapi tiba-tiba ia teringat kalau Tenyo harus segera kembali ke rumah sakit. Tenyo mengatakan kalau ia tidak apa-apa, sebelum kembali ia akan ke kebun dulu. Yasue mengkhawatirkan Tenyo dan akan ikut bersamanya, tapi Tenyo mengatakan ia akan pergi sendiri. Sebentar lagi saatnya memerah susu sapi, jadi Yasue harus di kandang ternak untuk membantu ayahnya, ia juga meminta Yasue menjaga ibunya dan anak-anak mereka. Yasue bingung lagi kenapa suaminya bicara begitu. Tenyo mengatakan ia hanya akan pergi sebentar dan ia akan segera kembali.
Pagi itu, Tenyo ke kebun kentang dan dengan mata berkaca-kaca ia menatap kebun yang selama ini ia rawat sejak ia masih kecil. Menyentuh tanah yang hangat pagi itu dimata Tenyo memperlihatkan tatapan yang menyedihkan. Tenyo saat itu mengenakan topi jerami dan sepertinya Tenyo sudah merasaka saat-saat terakhirnya. Ia melempartopi jeraminya itu, saat topi itu jatuh ke daun-daun tanaman kentang di kebun-nya, Tenyo jatuh pingsan ke tanah. Tenyo menghembuskan nafas terakhirnya di akhir Agustus 1973.
Di Tokyo, Yohei menemui Natsu dan mengajaknya bicara berdua. Natsu berfikir kalau Yohei akan keluar juga dari Toyo Movie dan masuk ke Mako Pro makanya mengajaknya bicara secara pribadi seperti temannya yang lain. Tapi Yohei tampak serius dan meminta Natsu tetap tenang mendengarkan apa yang akan ia sampaikan. Natsu mengatakan kalau ia tidak akan terkejut apapun itu.
Yohei kemudian mengatakan kalau Tenyo-kun meninggal dunia pagi ini. Natsu terkejut dan bertanya apa maksud Yohei. Yohei mengatakan kalau ia juga masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar dari keluarganya, tapi ia yakin keluarganya tidak berbohong. Natsu terdiam.
Yuu terakhir kali ke Tokachi saat ia masih berusia 2 tahun, jadi Yuu sudah tidak terlalu mengingat keluarga di Tokachi. Awalnya ia takut-takut gitu tapi setelah terbiasa ia mulai dekat dengan mereka. Teruo nii-chan punya 2 anak laki-laki, anak yang pertama sekarang sudah SMP sedangkan anak kedua seumuran dengan Yuu.
Keluarga sepertinya tahu alasan Natsu pulang tak bilang-bilang itu karena Tenyo. Natsu mengatakan ia sangat kaget dan takut karena itu ia tak bisa segera datang setelah mendengar kabar itu. Yang lain juga mengatakan kalau mereka terkejut hal itu terjadi pada Tenyo karena Tenyo masih sangat muda.
Kakek meminta Natsu untuk menenangkan hatinya baru pergi menemui Tenyo. Natsu mengerti. Yuu datang ke Tokachi karena ingin naik kuda, tapi sayang sekali keluarga Shibata sudah tidak punya kuda lagi, karena semua pengangkutan sekarang menggunakan mobil. Bahkan di rumah Tenyo juga sudah tidak ada kuda lagi, kuda yang diberikan kakek pada Tenyo dulu ternyata sudah mati tahun lalu.
Yuu melihat lukisan kuda, lukisan terakhir Tenyo disana dan mengatakan pada ibunya kalau ia melihat kuda beneran. Natsu melihat lukisan kuda itu dan mulai menangis. Yuu mengatakan kalau akhirnya ia bisa melihat kuda yang sebenarnya.
Natsu bertanya kenapa Yuu mengatakan itu kuda beneran padahal nggak bergerak dan Yuu mengatakan karena yang akan membuat gambar bergerak adalah mamanya, karena pekerjaan mama adalah membuat gambar menjadi bergerak. Natsu tak bisa menahan tangisannya mendengar hal itu.
Dua anak Tenyo juga menolak pindah dari sana, mereka ingin tetap tinggal disana dan membantu pekerjaan ibu. Ibu Tenyo menagis sejadi-jadinya karena ia teringat kalau dulu Tenyo juga mengatakan hal yang sama saat mereka akan pindah dari Tokachi. Tak bisa melihat cucunya seperti itu, ayah Tenyo memutuskan untuk tetap tinggal disana karena mungkin itulah yang diharapkan Tenyo saat meninggalkan mereka.
(Nangis parah pas adegan ini ya ampun sedih bangeeeeeeeeeed).
Yasue pergi ke kebun kentang mereka. Ia ke tempat dimana Tenyo menghembuskan nafas terakhirnya, meletakkan telinganya di tanah dimana mereka menemukan Tenyo. Saat itu seseorang datang ke kebun, kakek Natsu. Kakek mengatakan kalau ia datang ke sana untuk menemui Tenyo. Kakek yakin Tenyo ada disana, selama Yasue tidak melupakan Tenyo, maka Tenyo akan tetap hidup. Kakek mengatakan kalau dalam dirinya juga ada Tenyo. Yasue menangis membenarkan. Ia membungkuk pada kakek.
Natsu teringat saat musim dingin usia 18-nya, Tenyo mengatakan padanya dimanapun mereka berada, mereka akan selalu terhubung dengan dalam kanvas putih. Karena itu Natsu harus berusaha meraih impiannya.
Natsu menangis mengenang hal itu. Bayangan Tenyo yang ada dihadapan Natsu juga meminta Natsu untuk terus berusaha lagi mulai dari sekarang. Natsu menangis dan berterima kasih pada Tenyo. Ia melihat Tenyo mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan Natsu, dan Natsu menyambutnya, tapi bayangan itu segera menghilang sebelum Natsu bisa menyentuhnya.
Natsu menangis sambil tersenyum mengucapkan terima kasih pada Tenyo yang sekali lagi menyemangatinya untuk tidak menyerah.
-To Be Continued-
Komentar:
Sedih bangeeeeeed!!!! Aku banjir air mata menonton 3 episode pertama di minggu ke-23 ini!!! Meski sejak awal sudah tahu Tenyo akan berakhir seperti ini, nggak nyangka pas nonton langsung air mata tetap menetes. Adegan terakhir Natsu dan Tenyo sangat menyedihkan tapi lebih menyedihkan saat Yasue dan anak-anak menolak meninggalkan rumah keluarga Yamada T_T
Tenyo kamu beruntung banged punya Yasue selama hidupnya. Yasue benar-benar mencintai Tenyo dari dalam lubuk hatinya. Sayang banged adegan mereka sangat sedikit, aku berharap mereka berdua punya spin-off sayangnya NHK sudah mengumumkan kalau spin-off Natsuzora adalah keluarga Obata T_T
Yoshizawa Ryo dan Ohara Sakurako cuma punya sedikit adegan dan cuma 1 adegan romantis selama Natsuzora ini tayang, tapi wow, chemistry mereka melebihi Natsu dan Kazuhisa. Aku suka banged adegan saat Tenyo memeluk istrinya di atelier untuk terakhir kalinya T_T
Tenyo-kun T____________T
Penulis drama ini memutuskan lukisan terakhir Tenyo adalah lukisan kuda yang sudah selesai, berbeda dengan kisah asli model Tenyo Kanda Nissho yang lukisan terakhirnya adalah lukisan kuda yang belum selesai. Kanda Nissho tidak bisa menyelesaikan lukisan terakhirnya dan lukisan kuda itu menjadi icon Kanda Nissho sampai sekarang. Mungkin penulis Natsuzora ingin setidaknya di drama lukian itu selesai. Tapi lukisannya berbeda sih dari lukisan kuda Tenyo di drama ini.
Tapi mungkin sejak awal NHK memang sudah merencanakan hal ini, karena Yoshizawa Ryo diberi kesempatan besar untuk membintangi NHK Taiga Drama 2021 yang diumumkan pada 9 September 2019, setelah minggu ke-23 Natsuzora selesai tayang. Taiga drama adalah drama utama di NHK yang tayang sepanjang tahun. NHK itu punya 4 drama utama sesuai levelnya. Yang pertama adalah Taiga Drama, kemudian asadora, trus drama reguler biasa yang tayang Jumat dan drama tengah malam. Taiga Drama biasanya yang dicast aktor/aktris senior, drama sejarah yang diangkat dari kisah nyata. Aku kaget banged saat nama Yoshizawa Ryo diumumkan karena menurutku dia masih belum sekelas Taiga Drama, tapi justru menarik nih karena NHK mempercayakan Taiga Drama pada Oryo.
Awalnya ku pikir Oryo apa nggak kemudaan gitu untuk Taiga drama, soalnya masih 25 tahun, ternyata yang paling muda itu Aoi Miyazaki dan Takizawa Hideaki yang saat drama Taiga yang mereka bintangi tayang, mereka masih berusia 22 tahun. Wew. Sedangkan Oryo nanti akan berusia 27 tahun saat dramanya tayang, tahun 2021, masih lamaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.
Natsu yang sejak awal mengukuhkan hati kalau dia nggak akan berhenti dari pekerjaannya meski dia sudah punya anak, cukup mengagetkan bagiku karena dia mulai berfikir untuk berhenti demi Yuu. Karena biasanya ibu rumah tangga resign itu kalau anaknya masih usia 1-5 tahun gitu, kalau anak udah sekolah biasanya mereka kerja lagi, ini malah kebalikannya HAHAHAHHAAHAHHA. Padahal dulu pas masih bayi kan kasihan tuh, tapi Natsu sama sekali nggak ada niat berhenti. Kali ini sih alasannya selain pengen punya banyak waktu dengan Yuu, dia juga mengalami slump kayaknya, nggak tahu lagi animasi seperti apa yang ingin dia gambar. Aku rasa itu karena pekerjaan Natsu diputuskan oleh atasan dan Natsu cuma ngikut, jadi dia bekerja bukan pada naskah yang ia sukai.
Novel yang dikeluarkan oleh Kazuhisa pada minggu ke-23 ini nantinya akan menjadi proyek film animasi pertama Natsu setelah sekian lama ia di bagian TV Animasi. Dan aku menebak kalau opening Natsuzora ini adalah bagian dari animasinya. Aku menantikan Natsu bekerja bersama Mako Pro.
Bahkan aku cuma nonton cuplikan 5 menit di youtube, dan aku nangis dong kak. Gara-gara nemu di youtube jadi pengen nonton fullnya. Tapi aku belum nemu link nonton sub eng-nya. Tapi dari semua cuplikan setiap minggunya di youtube Natsuzora, minggu ke 23 ini yang bikin aku nangis parah. Baca sinopsis aja langsung mewek lagi T_T
BalasHapus