17-Year-Old's Condition atau Condition of Seventeen atau Everything and Nothing adalah drama spesial SBS yang tayang pada 5 dan 6 Agustus. Drama ini berjumlah 4 episode (versi 30 menit) dan dibintangi oleh Yoon Chan Young dan Park Si Eun yang sebelumnya dipasangkan dalam drama SBS Thirty But Seventeen sebagai pemeran masa kecil dua tokoh utama. Aku menonton Thirty But Seventeen dan menyukainya, karena itu saat tahu pemeran masa kecil tokoh utama drama tersebut reuni di drama baru, aku sangat tertarik untuk menontonnya. Selain itu dramanya juga singkat 4 episode, seperti drama spesial KBS.
Belakangan drama spesial KBS udah nggak ada lagi, padahal aku suka drama singkat yang yang nggak banyak episodenya, berharap kali ini SBS yang mencobanya.
Awalnya, aku berfikir 17-Year-Old's Condition ini akan mirip dengan drama If We Were A Season, teenage love gitu. Tapi ternyata 17-Year-Old's Condition ini mengambil kisah lebih dalam dan lebih bikin frustasi daripada If We Were A Season yang aku rasa lebih memperlihatkan banyak adegan romantis. Karena itu awalnya aku kecewa, belakangan aku nggak suka drama-drama gelap yang terlalu bikin frustasi, tapi tetap maksa nonton karena aku suka dua pemeran utamanya hehehehe.
17-Year-Old's Condition lebih bagus dari perkiraanku dalam hal OST atau background music, bagus banged itu musik dimana penyanyinya hanya bergumam aja, aku pengen download tapi nggak tau judulnya HAHHAHAAHHA. Meski OST drama ini nggak sememorable Dmeanor - MOment OST If We Were A Season, tapi OST utamanya bagus banged, aku belum donwload sih tapi pas nonton dramanya, OST tersebut menambah kesedihan. Baper dibuatnya.
Seperti judulnya, 17-Year-Old's Condition mengangkat kisah keresahan hati mereka yang masih berusia 17 tahun. Belum dewasa tapi bukan anak-anak lagi. Tapi jangan salah, keresahan hati anak usia 17 tahun disini bukan cuma masalah sekolah, teman atau percintaan, tapi lebih dalam lagi dan aku sampai shock berat karena plot twist drama ini tuh nggak terduga. Aku sampai ternganga padahal aku pikir aku sudah bisa menebak alurnya HAHHAAHHAHHA.
Karena plot twist itu juga membuat drama ini semakin menarik untuk diikuti, penasaran kemana kisahnya akan berakhir. Sayang sekali endingnya kurang memuaskan bagiku pribadi meski sebenarnya endingnya sudah bagus. Aku berharap ada tambahan adegan gitu wkwkkwwkkw.
Mungkin aku nggak puas karena masalah mereka belum selesai kali ya, karena ya terlalu real dimana dalam hidup juga masalah nggak akan bisa selesai seperti di drama, pasti ada yang tersisa atau timbulnya masalah baru.
Akting dua pemeran utamanya bagus banged disini. Kalau di Thirty but Seventeen mereka berdua berakting seperti layaknya anak 17 tahun yang masalah mereka cuma seputar masalah remaja, kalau di 17-Year-Old's Condition ini, masalah mereka lebih dalam, seolah-olah mereka dituntut untuk dewasa sebelum waktunya. Mereka juga tipe yang sama di drama ini, memendam semuanya sendirian sehingga pas meledak semuanya nggak tertahankan. Sedih juga sih melihat kondisi mereka dimana mereka berdua nggak bisa berkonsultasi dengan siapapun, karena masalah mereka itu memang nggak bisa didiskusikan dengan mudah.
Untungnya keduanya menemukan satu sama lain dimana mereka bisa berbagi keresahan hati mereka. Kalau udah nemu yang nyaman ya gitu, meski banyak hal yang terjadi yang bisa membuat mereka berpisah selamanya, tapi mereka berusaha untuk menemukan satu sama lain kembali. Usia 17 tahun dimana mereka belum dewasa, belum bisa melakukan apapun tanpa orang tua dan hanya bisa menahannya.
Ko Min Jae (Yoon Chan Young) adalah siswa SMA biasa, ia tidak banyak bicara, nilainya juga cukup bagus di sekolah, punya teman baik juga, tipe anak baik yang penurut. Ia tinggal bersama ibunya si Seoul, ayahnya tinggal di Daegu karena pekerjaannya. Ia dan ibunya tetap tinggal di Seoul karena mereka nggak mau Min Jae pindah sekolah, lagipula SMA di Seoul memang lebih bagus. JAdi orang tua Min Jae itu LDR gitu. Min Jae menyimpan sesuatu dalam hatinya yang tidak bisa ia ceritakan pada siapapun. Ia mencurigai ibunya berselingkuh dengan seseorang dan ia sedang berusaha mencari buktinya. Min Jae curiga karena ibunya sering pulang malam, selalu mengirimnya ke gereja saat malam sabtu/minggu. Ibunya bahkan menyewa tutor sehingga membuat Min Jae jadi jarang di rumah. Min Jae menduga ibunya melakukan itu agar sang ibu bisa bertemu dengan selingkuhannya saat Min Jae tidak ada.
Min Jae mulai mencari bukti dengan mengecek ponsel ibunya dan menemukan nomor tak dikenal yang sering menghubungi ibunya, ia curiga karena ibunya sering bicara dengan ceria di telpon dimana Min Jae yakin ibunya tak bicara dengan ayahnya. Min Jae juga menemukan bon sebuah cafe dimana ibunya memesan 2 kopi gitu padahal ibunya jarang nongkrong di cafe. Min Jae juga nggak tahu darimana ibunya tahu mengenai tutornya dan mendaftarkannya untuk belajar pada tutor itu.
Min Jae yang khawatiran sering nggak tenang, misalnya saat ia melihat ada sepatu di pintu, ia takut-takut masuk rumah, eh ternyata ayahnya yang datang berkunjung. Atau saat ibunya mengatakan ia pergi memasak lauk untuk ayah, Min Jae sengaja bolos sekolah untuk pergi ke Daegu, mengecek apakah benar ibunya pergi ke sana. Dan Min Jae lega saat mengetahui ibunya benar-benar menemui ayahnya. Tapi meski begitu, Min Jae merasa dadanya sakit karena ia tak bisa berhenti mencurigai sang ibu.
Ahn Seo Yeon (Park Si Eun) adalah siswi SMA di SMA yang sama dengan Min Jae. Mereka berada di kelas yang berbeda jadi mereka berdua tidak akrab, palingan cuma tahu wajah aja. Seo Yeon juga satu gereja dengan Min Jae dan mereka sering bertemu disana, lebih tepatnya Min Jae yang sering curi-curi pandang menatap gadis itu.
Seo Yeon punya masalahnya sendiri. Ayah dan ibunya bercerai karena sang ayah selingkuh. Ibunya suka berkencan dengan berbagai pria untuk mendapatkan uang. Ibunya terobsesi dengan Seo Yeon yang harus bisa memenangkan kompetisi piano, ia memaksa Seo Yeon untuk main piano tapi maksanya dengan cara memohon gitu, jadi Seo Yeon juga nggak bisa menolak. Tapi kesabaran Seo Yeon mulai habis saat ibunya membelikannya sebuah grand piano dan meletakkannya di kamar Seo Yeon, ibunya bahkan membuang tempat tidurnya hanya karena grand piano itu.
Seo Yeon stress menghadapi sang ibu yang seperti itu.
Suatu hari, seorang guru kimia melakukan percobaan di halaman sekolah untuk meihat reaksi antara Natrium dan air dimana akan menghasilkan ledakan. Kelas kimia itu adalah kelasnya Min Jae, Seo Yeon saat itu melihat dari lantai 2 di kelasnya dan tertarik setelah melihat ledakan hebat itu. Ia ingin mencobanya. Guru sih senang kalau ada yang tertarik ingin mencoba tapi ia mengingatkan setelah Seo Yeon menjatuhkan Natriumnya, Seo Yeon harus lari. Guru mengatakan itu berkali-kali saat Seo Yeon siap menjatuhkan Natrium ke dalam air.
Tapi sejak awal, tatapan mata Seo Yeon menunjukkan kalau ia tidak berniat lari saat reaksi ledakan itu terjadi. Untungnya sang guru segera menarik Seo Yeon menjauh dari sana saat terjadi ledakan. Semua orang terkejut melihat hal itu, Min Jae yang ada disana juga terkejut melihat Seo Yeon melakukan itu seolah-olah Seo Yeon ingin bunuh diri.
Mungkin selama ini Min Jae terus menatap Seo Yeon karena Min Jae bisa menebak Seo Yeon punya masalah, dari tatapan Seo Yeon yang sering terlihat kosong, atau saat Seo Yeon masuk ke ruang pengakuan untuk mengakui dosanya.
Tutor yang mengajar Min Jae sejak awal sangat mencurigakan. Ia menyewa sebuah apartemen bagus di Gang Nam untuk tempat belajar (aku ragu kayaknya itu bukan rumah si tutor). Tutor juga meminta Min Jae menandatangani sebuah keras sebelum memulai pelajaran, sebuah perjanjian gitu kalau Min Jae harus merahasiakan apapun yang terjadi selama mereka belajar. Min Jae sih polos berfikir kalau maksud tutornya itu mengenai materi pelajaran gitu. Aku sebenaranya udah deg degan takut Min Jae diapa-apain sama tutor itu, aku awalnya berfikir si tutor adalah gay HAHAHHAHAHAAHA.
Tapi selama Min Jae belajar dengannya, semuanya berjalan dengan baik, nilai Min Jae juga mengalami peningkatan. Untuk ujian yang akan datang, tutor mengatakan pada Min Jae kalau ia akan memberikan Min Jae hadiah jika Min Jae mendapat juara pertama. Biasanya anak yang ia ajari akan berusaha lebih keras lagi setelah mendapat hadiah pertama, jadi ia yakin Min Jae juga akan ketagihan dengan hadiahnya nanti.
Min Jae sebenarnya nggak terlalu excited dengan hadiah apapun itu, tapi ia memang melakukan yang terbaik saat pelajarannya dan mendapatkan posisi pertama.
Saat hari tutoring selanjutnya, Min Jae datang ke rumah sang tutor, tutor sudah mendengar kalau Min Jae mendapatkan juara pertama, jadi ia sudah menyiapkan hadiah untuk Min Jae. Hari itu tutor nggak ada di rumah dan tutor hanya meninggalkan sebuah catatan dan amplop disana, mengatakan pada Min Jae untuk menikmati hadiahnya.
Min Jae shock sat melihat dibalik amplop itu ada c*nd*m lalu tiba-tiba bel berbunyi. Min Jae juga nggak bodoh-bodoh amat dan ia sudah tahu apa hadiah yang dimaksud oleh tutornya itu. Tapi ia shock saat melihat siapa yang ada dibalik pintu, gadis itu adalah Ahn Seo Yeon. wew. Aku shock banged pas adegan ini T_T
Awalnya aku pikir Min Jae nggak akan membuka pintu saat melihat wajah Seo Yeon di intercom, tapi ternyata ia membuka pintu dan nggak cuma Min Jae yang kaget, Seo Yeon juga kaget donk. Meski nggak dijelasin di adegan pas ini, aku udah bisa menebak kalau Seo Yeon itu adalah call girl atau gadis panggilan yang buka jasa lewat internet gitu, dan tutor Min Jae juga baru pertama kali pake call girl jadi dia nggak tahu kalau Seo Yeon masih SMA + satu sekolah pula sama Min Jae.
Seo Yeon tentu saja menyembunyikan rasa shocknya dengan sikap dinginnya seolah-olah ini hal yang biasa baginya cuma nggak nyangka aja dia jauh-jauh buka jasa di Gang Nam biar nggak kepergok sama kenalannya. Seo Yeon bahkan nggak peduli kalau Min Jae mengenalnya di dunia nyata, ia hanya berharap setelah ini Min Jae jangan mencoba mengancamnya karena tahu apa pekerjaannya.
TApi Min Jae sejak awal juga nggak berniat sih, makanya pas Seo Yeon mandi dia kabur dari sana.
Min Jae shock banged mengetahui kalau Seo Yeon adalah gadis yang seperti itu padahal kalau di sekolah Seo Yeon kelihatan biasa-biasa aja, polos gitu. Min Jae sempat mengikuti Seo Yeon saat curiga gadis itu pergi ke suatu tempat dan ternyata memang akan menemui pelanggannya, tapi karena Min Jae muncul, si pria itu kabur.
Seo Yeon sangat kesal karena Min Jae selalu muncul menganggunya dan berfikir kalau Min Jae ingin tidur dengannya, jadi agar semuanya berakhir, Seo Yeon mengajak Min Jae ke motel gitu. Tapi mereka nggak melakukannya, pada akhirnya keduanya cuma tiduran aja sambil curhat mengenai kehidupan mereka. Min Jae sebenarnya penasaran kenapa Seo Yeon melakukan hal seperti ini, tapi ujung-ujungnya dia menceritakan mengenai masalahnya, bagaimana ia curiga kalau ibunya selingkuh.
Malam itu Min JAe dan Seo Yeon curhat mengenai masalah mereka masing-masing lalu pulang.
Tapi besoknya, foto mereka berdua yang ada di kompleks motel itu bertebaran di website sekolah gitu, membuat keduanya dipanggil bersama orang tua mereka. Disana Min Jae tahu kalau ibu Seo Yeon juga nggak tahu Seo Yeon melakukan pekerjaan seperti itu (Awalnya aku pikir ibu Seo Yeon yang menyuruh Seo Yeon melakukan hal seperti itu, aku lega karena ternyata bukan paksaan ibunya).
Masalah itu selesai setelah Min Jae mengakui kalau mereka melewati jalan itu setelah pulang dari gereja, dan memang kebetulan mereka jemaah gereja yang sama, orang tua mereka mencoba percaya dan guru juga akhirnya percaya.
Min Jae juga memutuskan berhenti dari les-nya pada tutor itu.
Banyak menyimpan masalah dan pikiran yang kalut, membuat Min Jae suatu hari nggak tahan untuk melepaskan semuanya. Hal itu juga dipicu oleh teman Min Jae yang mengatakan sesuatu yang buruk tentang Seo Yeon dan membuat keduanya bertengkar sangat hebat. Malam itu Min Jae juga memutuskan untuk mengecek cafe tempat ibunya dan selingkuhannya bertemu. Min Jae menyisakan harapan kecil kalau hal itu tidak benar, tapi semuanya berakhir saat ibunya benar-benar bertemu dengan seorang pria dan tertawa bahagia bersama pria itu, padahal ibunya nggak pernah tertawa seperti itu di rumah. Min Jae yang kesal mengambil batu dan memecahkan kaca mobil bapak itu.
Ayah Seo Yeon akan menikah dan ibunya mengatakan kalau ia akan datang, tapi ia meminta Seo Yeon untuk tidak datang ke pernikahan ayahnya. Tapi Seo Yeon tetap datang diam-diam dan meminta pada ayahnya agar ia bisa memainkan piano dipernikahan sang ayah. Sayangnya, yang bertugas memainkan piano adalah anak wanita yang ayahnya akan nikahi.
Ibu Seo Yeon tidak muncul di pernikahan karena ternyata ibunya mengatakan pada ayahnya kalau ibunya akan liburan jadi nggak bisa datang. Seo Yeon juga mengetahui kenyataan lain kalau ibunya memaksa Seo Yeon bermain piano adalah karena anak wanita selingkuhan ayahnya juga bermain piano, jadi ibunya nggak mau Seo Yeon kalah dengan anak itu. Hati Seo Yeon tentu saja sakit banged.
Min Jae dan Seo Yeon berada diujung kesabaran mereka selama ini dan mereka berdua memutuskan untuk bunuh diri, mereka naik kereta dan berhenti di sasiun terakhir yang selama ini membuat mereka penasaran tempat seperti apa itu.
Min JAe dan Seo Yeon mengambil Natrium dari lab sekolah dan berniat bunuh diri menggunakan itu dengan melemparkannya ke laut. Selain itu, Seo Yeon juga mengambil sesuatu dari loker di stasiun dan membawanya bersamanya.
Sebelum melakukan niat mereka, Min Jae dan Seo Yeon terlebih dahulu curhat mengenai perasaan mereka tentang keluarga, bagaimana mereka membenci orang tua mereka, tapi sekaligus kasihan pada mereka.
Pada akhirnya keduanya tidak jadi untuk bunuh diri, mereka memutuskan mencoba bertahan dengan keadaan sampai mereka dewasa nanti.
Natrium itu tetap mereka gunakan untuk meledakkan sesuatu, barang yang diambil Seo Yeon dari loker adalah uang hasil pekerjaannya sebagai call girl, ia tak pernah menggunakannya sama sekali. Mereka berdua kemudian meledakkan uang itu. Melihat uang yang beterbangan seolah-olah itu adalah perasaan sedih yang mereka bakar bersama-sama.
Min JAe dan Seo Yeon bergandengan saat adegan itu, seolah-olah memperlihatkan kalau setelah ini mereka berdua akan terus bersama dan saling menguatkan.
Adegan terakhir drama ini adalah adegan saat Min Jae akhirnya mendapatkan KTP-nya, yang artinya Min Jae sudah dewasa.
Aku berharap drama ini akan menjadi sebuah drama lovey dovey gitu, taunya temanya cukup berat begini HAHAHHAHAHA. Tapi nggak nyesal sih nontonnya, selain episodenya sedikit, singkat, padat dan jelas, akting pemainnya juga oke, sinematografinya bagus, musiknya bikin baper ~
Sangat direkomendasikan bagi yang suka drama remaja bertema masalah keluarga dan persahabatan, dengan sedikit bumbu percintaan.
Untuk endingnya, bagi keluarga Seo Yeon, sepertinya ibu mulai membuka lembar baru, tidak memaksakan kehendaknya pada Seo Yeon lagi, mereka juga menjual grand piano itu. Sementara itu untuk keluarga Min Jae, aku masih nggak jelas apakah ibunya berhenti selingkuh atau bagaimana, tapi sepertinya Min Jae udah menerima apapun itu hasilnya. Mungkin ibu Min Jae juga udah tobat karena merasa anaknya tahu dia selingkuh. Aku nggak bisa bilang happy ending sih karena terakhir scene Min Jae sendirian gitu. Apakah Min Jae dan Seo Yeon terus bersama setelah lulus SMA juga nggak diperlihatkan disini. Makanya sebenarnya butuh penjelasan lebih lanjut HAHAHHAHHA.
Belakangan drama spesial KBS udah nggak ada lagi, padahal aku suka drama singkat yang yang nggak banyak episodenya, berharap kali ini SBS yang mencobanya.
Awalnya, aku berfikir 17-Year-Old's Condition ini akan mirip dengan drama If We Were A Season, teenage love gitu. Tapi ternyata 17-Year-Old's Condition ini mengambil kisah lebih dalam dan lebih bikin frustasi daripada If We Were A Season yang aku rasa lebih memperlihatkan banyak adegan romantis. Karena itu awalnya aku kecewa, belakangan aku nggak suka drama-drama gelap yang terlalu bikin frustasi, tapi tetap maksa nonton karena aku suka dua pemeran utamanya hehehehe.
17-Year-Old's Condition lebih bagus dari perkiraanku dalam hal OST atau background music, bagus banged itu musik dimana penyanyinya hanya bergumam aja, aku pengen download tapi nggak tau judulnya HAHHAHAAHHA. Meski OST drama ini nggak sememorable Dmeanor - MOment OST If We Were A Season, tapi OST utamanya bagus banged, aku belum donwload sih tapi pas nonton dramanya, OST tersebut menambah kesedihan. Baper dibuatnya.
Seperti judulnya, 17-Year-Old's Condition mengangkat kisah keresahan hati mereka yang masih berusia 17 tahun. Belum dewasa tapi bukan anak-anak lagi. Tapi jangan salah, keresahan hati anak usia 17 tahun disini bukan cuma masalah sekolah, teman atau percintaan, tapi lebih dalam lagi dan aku sampai shock berat karena plot twist drama ini tuh nggak terduga. Aku sampai ternganga padahal aku pikir aku sudah bisa menebak alurnya HAHHAAHHAHHA.
Karena plot twist itu juga membuat drama ini semakin menarik untuk diikuti, penasaran kemana kisahnya akan berakhir. Sayang sekali endingnya kurang memuaskan bagiku pribadi meski sebenarnya endingnya sudah bagus. Aku berharap ada tambahan adegan gitu wkwkkwwkkw.
Mungkin aku nggak puas karena masalah mereka belum selesai kali ya, karena ya terlalu real dimana dalam hidup juga masalah nggak akan bisa selesai seperti di drama, pasti ada yang tersisa atau timbulnya masalah baru.
Akting dua pemeran utamanya bagus banged disini. Kalau di Thirty but Seventeen mereka berdua berakting seperti layaknya anak 17 tahun yang masalah mereka cuma seputar masalah remaja, kalau di 17-Year-Old's Condition ini, masalah mereka lebih dalam, seolah-olah mereka dituntut untuk dewasa sebelum waktunya. Mereka juga tipe yang sama di drama ini, memendam semuanya sendirian sehingga pas meledak semuanya nggak tertahankan. Sedih juga sih melihat kondisi mereka dimana mereka berdua nggak bisa berkonsultasi dengan siapapun, karena masalah mereka itu memang nggak bisa didiskusikan dengan mudah.
Untungnya keduanya menemukan satu sama lain dimana mereka bisa berbagi keresahan hati mereka. Kalau udah nemu yang nyaman ya gitu, meski banyak hal yang terjadi yang bisa membuat mereka berpisah selamanya, tapi mereka berusaha untuk menemukan satu sama lain kembali. Usia 17 tahun dimana mereka belum dewasa, belum bisa melakukan apapun tanpa orang tua dan hanya bisa menahannya.
SINOPSIS
-Spoiler Alert!-
Min Jae mulai mencari bukti dengan mengecek ponsel ibunya dan menemukan nomor tak dikenal yang sering menghubungi ibunya, ia curiga karena ibunya sering bicara dengan ceria di telpon dimana Min Jae yakin ibunya tak bicara dengan ayahnya. Min Jae juga menemukan bon sebuah cafe dimana ibunya memesan 2 kopi gitu padahal ibunya jarang nongkrong di cafe. Min Jae juga nggak tahu darimana ibunya tahu mengenai tutornya dan mendaftarkannya untuk belajar pada tutor itu.
Min Jae yang khawatiran sering nggak tenang, misalnya saat ia melihat ada sepatu di pintu, ia takut-takut masuk rumah, eh ternyata ayahnya yang datang berkunjung. Atau saat ibunya mengatakan ia pergi memasak lauk untuk ayah, Min Jae sengaja bolos sekolah untuk pergi ke Daegu, mengecek apakah benar ibunya pergi ke sana. Dan Min Jae lega saat mengetahui ibunya benar-benar menemui ayahnya. Tapi meski begitu, Min Jae merasa dadanya sakit karena ia tak bisa berhenti mencurigai sang ibu.
Seo Yeon punya masalahnya sendiri. Ayah dan ibunya bercerai karena sang ayah selingkuh. Ibunya suka berkencan dengan berbagai pria untuk mendapatkan uang. Ibunya terobsesi dengan Seo Yeon yang harus bisa memenangkan kompetisi piano, ia memaksa Seo Yeon untuk main piano tapi maksanya dengan cara memohon gitu, jadi Seo Yeon juga nggak bisa menolak. Tapi kesabaran Seo Yeon mulai habis saat ibunya membelikannya sebuah grand piano dan meletakkannya di kamar Seo Yeon, ibunya bahkan membuang tempat tidurnya hanya karena grand piano itu.
Seo Yeon stress menghadapi sang ibu yang seperti itu.
Tapi sejak awal, tatapan mata Seo Yeon menunjukkan kalau ia tidak berniat lari saat reaksi ledakan itu terjadi. Untungnya sang guru segera menarik Seo Yeon menjauh dari sana saat terjadi ledakan. Semua orang terkejut melihat hal itu, Min Jae yang ada disana juga terkejut melihat Seo Yeon melakukan itu seolah-olah Seo Yeon ingin bunuh diri.
Mungkin selama ini Min Jae terus menatap Seo Yeon karena Min Jae bisa menebak Seo Yeon punya masalah, dari tatapan Seo Yeon yang sering terlihat kosong, atau saat Seo Yeon masuk ke ruang pengakuan untuk mengakui dosanya.
Tapi selama Min Jae belajar dengannya, semuanya berjalan dengan baik, nilai Min Jae juga mengalami peningkatan. Untuk ujian yang akan datang, tutor mengatakan pada Min Jae kalau ia akan memberikan Min Jae hadiah jika Min Jae mendapat juara pertama. Biasanya anak yang ia ajari akan berusaha lebih keras lagi setelah mendapat hadiah pertama, jadi ia yakin Min Jae juga akan ketagihan dengan hadiahnya nanti.
Min Jae sebenarnya nggak terlalu excited dengan hadiah apapun itu, tapi ia memang melakukan yang terbaik saat pelajarannya dan mendapatkan posisi pertama.
Saat hari tutoring selanjutnya, Min Jae datang ke rumah sang tutor, tutor sudah mendengar kalau Min Jae mendapatkan juara pertama, jadi ia sudah menyiapkan hadiah untuk Min Jae. Hari itu tutor nggak ada di rumah dan tutor hanya meninggalkan sebuah catatan dan amplop disana, mengatakan pada Min Jae untuk menikmati hadiahnya.
Min Jae shock sat melihat dibalik amplop itu ada c*nd*m lalu tiba-tiba bel berbunyi. Min Jae juga nggak bodoh-bodoh amat dan ia sudah tahu apa hadiah yang dimaksud oleh tutornya itu. Tapi ia shock saat melihat siapa yang ada dibalik pintu, gadis itu adalah Ahn Seo Yeon. wew. Aku shock banged pas adegan ini T_T
Seo Yeon tentu saja menyembunyikan rasa shocknya dengan sikap dinginnya seolah-olah ini hal yang biasa baginya cuma nggak nyangka aja dia jauh-jauh buka jasa di Gang Nam biar nggak kepergok sama kenalannya. Seo Yeon bahkan nggak peduli kalau Min Jae mengenalnya di dunia nyata, ia hanya berharap setelah ini Min Jae jangan mencoba mengancamnya karena tahu apa pekerjaannya.
TApi Min Jae sejak awal juga nggak berniat sih, makanya pas Seo Yeon mandi dia kabur dari sana.
Min Jae shock banged mengetahui kalau Seo Yeon adalah gadis yang seperti itu padahal kalau di sekolah Seo Yeon kelihatan biasa-biasa aja, polos gitu. Min Jae sempat mengikuti Seo Yeon saat curiga gadis itu pergi ke suatu tempat dan ternyata memang akan menemui pelanggannya, tapi karena Min Jae muncul, si pria itu kabur.
Seo Yeon sangat kesal karena Min Jae selalu muncul menganggunya dan berfikir kalau Min Jae ingin tidur dengannya, jadi agar semuanya berakhir, Seo Yeon mengajak Min Jae ke motel gitu. Tapi mereka nggak melakukannya, pada akhirnya keduanya cuma tiduran aja sambil curhat mengenai kehidupan mereka. Min Jae sebenarnya penasaran kenapa Seo Yeon melakukan hal seperti ini, tapi ujung-ujungnya dia menceritakan mengenai masalahnya, bagaimana ia curiga kalau ibunya selingkuh.
Malam itu Min JAe dan Seo Yeon curhat mengenai masalah mereka masing-masing lalu pulang.
Masalah itu selesai setelah Min Jae mengakui kalau mereka melewati jalan itu setelah pulang dari gereja, dan memang kebetulan mereka jemaah gereja yang sama, orang tua mereka mencoba percaya dan guru juga akhirnya percaya.
Min Jae juga memutuskan berhenti dari les-nya pada tutor itu.
Ayah Seo Yeon akan menikah dan ibunya mengatakan kalau ia akan datang, tapi ia meminta Seo Yeon untuk tidak datang ke pernikahan ayahnya. Tapi Seo Yeon tetap datang diam-diam dan meminta pada ayahnya agar ia bisa memainkan piano dipernikahan sang ayah. Sayangnya, yang bertugas memainkan piano adalah anak wanita yang ayahnya akan nikahi.
Ibu Seo Yeon tidak muncul di pernikahan karena ternyata ibunya mengatakan pada ayahnya kalau ibunya akan liburan jadi nggak bisa datang. Seo Yeon juga mengetahui kenyataan lain kalau ibunya memaksa Seo Yeon bermain piano adalah karena anak wanita selingkuhan ayahnya juga bermain piano, jadi ibunya nggak mau Seo Yeon kalah dengan anak itu. Hati Seo Yeon tentu saja sakit banged.
Min JAe dan Seo Yeon mengambil Natrium dari lab sekolah dan berniat bunuh diri menggunakan itu dengan melemparkannya ke laut. Selain itu, Seo Yeon juga mengambil sesuatu dari loker di stasiun dan membawanya bersamanya.
Sebelum melakukan niat mereka, Min Jae dan Seo Yeon terlebih dahulu curhat mengenai perasaan mereka tentang keluarga, bagaimana mereka membenci orang tua mereka, tapi sekaligus kasihan pada mereka.
Pada akhirnya keduanya tidak jadi untuk bunuh diri, mereka memutuskan mencoba bertahan dengan keadaan sampai mereka dewasa nanti.
Natrium itu tetap mereka gunakan untuk meledakkan sesuatu, barang yang diambil Seo Yeon dari loker adalah uang hasil pekerjaannya sebagai call girl, ia tak pernah menggunakannya sama sekali. Mereka berdua kemudian meledakkan uang itu. Melihat uang yang beterbangan seolah-olah itu adalah perasaan sedih yang mereka bakar bersama-sama.
Min JAe dan Seo Yeon bergandengan saat adegan itu, seolah-olah memperlihatkan kalau setelah ini mereka berdua akan terus bersama dan saling menguatkan.
Sangat direkomendasikan bagi yang suka drama remaja bertema masalah keluarga dan persahabatan, dengan sedikit bumbu percintaan.
Untuk endingnya, bagi keluarga Seo Yeon, sepertinya ibu mulai membuka lembar baru, tidak memaksakan kehendaknya pada Seo Yeon lagi, mereka juga menjual grand piano itu. Sementara itu untuk keluarga Min Jae, aku masih nggak jelas apakah ibunya berhenti selingkuh atau bagaimana, tapi sepertinya Min Jae udah menerima apapun itu hasilnya. Mungkin ibu Min Jae juga udah tobat karena merasa anaknya tahu dia selingkuh. Aku nggak bisa bilang happy ending sih karena terakhir scene Min Jae sendirian gitu. Apakah Min Jae dan Seo Yeon terus bersama setelah lulus SMA juga nggak diperlihatkan disini. Makanya sebenarnya butuh penjelasan lebih lanjut HAHAHHAHHA.
akhirnya ada yg jelasin ending drama ini, aku fikir mereka bener2 bunuh diri dan adegan terakhir di kereta itu dari terang sampe gelap gitu yang bikin aku curiga mereka meninggal. terlebih ibunya min jae ngerapihin kamar yg kosong
BalasHapus