Episode 2 ini udah mulai kelihatan cinta segitiga 3 tokoh utama dan cinta segitiga 3 tokoh lainnya. Sayangnya agak gimana gitu karena terasa cepet banged, kalimatnya juga agak cringe LOL.
Aku sebenarnya agak terganggu dengan seragam SMA di Thailand yang warnanya putih-navy blue, kayak seragam anak SMP di Indonesia, jadi kadang mikir kalo mereka masih SMP HAHAHAHHAHHAHAH.
Untuk story-nya masih lambat seperti episode 1, banyak humornya meski menurutku nggak terlalu penting.
Suatu hari, 5 sekawan mengetahui keterampilan Fang dalam menggambar saat ia memberikan gambar pada Khing sebagai hadiah. Yae sangat iri dan meminta Fang membuatkannya gambar juga. Khing mengatakan Yae nggak seakrab itu dengan Fang, kenapa Fang harus membuatkan gambar untuk Yae. Yae dan Khing sempat adu mulut karena hal itu dan akhirnya Fang setuju. Yae request gambar dirinya yang melakukan dunk seperti Sakuragi di Slam Dunk. Win menyuruh Fang menggambarkan Yae sebagai Sendo saja. Fang tidak mendengarkan Win dan malah bertanya bagaimana dengan Chiew, apakah Chiew juga mau request sesuatu. Chiew mengatakan ia menyukai tim digambar bersama-sama alias dia request nggak per orang tapi tim di Slam Dunk, dan Fang mengerti, karena ia juga menyukai itu.
Win sudah mulai merasa aneh karena tadi Fang tidak menanggapinya tapi malah bicara pada Chiew yang sejak tadi diam aja, seolah-olah Fang memang ingin menggambar untuk Chiew dan menunggu kesempatan.
Kecurigaan Win semakin bertambah saat ia melihat Fang dan Chiew belajar bersama-sama di perpustakaan. Awalnya ia menatap keduanya dan nggak niat mengganggu, tapi ia tetap terganggu dengan kedekatan mereka dan mencoba masuk ke diskusi. Fang dan Chiew sedang belajar matematika dan Win mengatakan ia bisa menjelaskan rumusnya pada mereka. Win ingin dipuji Fang, makanya ia bersemangat menjelaskannya tapi Fang ternyata nggak suka akan hal itu dan bahkan mengatakan kalau ia ada rencana lain, kemudian meninggalkan Chiew dan win. Win shock banged karena Fang jelas-jelas menghindarinya. Sementara itu Chiew benar-benar serius belajar matematika dan menyuruh Win melanjutkan menjelaskan padanya, tapi Win udah nggak mood, ia mengatakan pada Chiew untuk melihat contoh di buku aja, caranya persis sama JAHAHAHAHAHHAHAHA.
Saat main basket di lapangan, mata Win menangkap Fang yang sedang lewat disana dan ia sengaja tuh sok keren melakukan dunk, dengan suara keras meminta temannya mengoper padanya. Tapi Fang sama sekali nggak melihat ke arahnya dan berjalan lurus aja. Win bahkan sengaja melemparkan bola ke arah Fang yang sedang berjalan, niatnya saat ia memungut bola ia menyapa Fang, eh ternyata Fang cuma lewat aja nggak melirik sedikitpun HAHHAHAHAHAHA. Hati Win kayaknya terluka banged, ya iya lah siapa suruh kemaren kejam banged sama Fang.
Saat jam pelajaran, wali kelas menunjukkan kekecewaannya pada kelas mereka yang membuat masalah baru-baru ini (saat dia sedang cuti) tapi ia lebih kecewa lagi karena mereka sama sekali nggak peduli dengan perlombaan buletin board. Saat itu Win kemudian punya ide dan mengajukan nama Fang untuk membuat bulletin board itu. Ia mengatakan kalau Fang sangat bagus dalam menggambar. Fang tentu saja kaget karena tiba-tiba dipilih, tapi ia tak bisa menolak.
Saat jam istirahat, Fang menemui Win dan bertanya kenapa Win mengajukan dirinya. Win menjawab itu karena Fang pintar menggambar dan ia yakin kelas mereka akan memenangkan hadiah. Fang tidak yakin akan hal itu karena ia belum pernah membuat bulletin board sebelumnya. Chiew kemudian muncul dan mengatakan kalau ia akan membantu Fang, meski ia tak bisa menggambar, ia akan membantu Fang untuk mencari ide dan bahan-bahannya, jadi Fang jangan terlalu stress memikirkannya. Fang mengerti dan berterima kasih. Seperti biasa, Win merasa ada yang aneh dengan dirinya melihat kedekatan keduanya.
Saat Fang dan Chiew sibuk dengan bulletin board, Yae dan Khing sibuk bertengkar dan bahkan taruhan karena Khing tersinggung saat Yae mengejeknya yang menyukai basket. Keduanya memutuskan untuk bertanding basket 1 lawan 1. Khing anaknya sangat percaya diri dan ternyata kemampuan basketnya lumayan juga, dia bisa mengalahkan Yae. Yae anggota tim basket, aneh juga sih kenapa dia kalah, katanya sih dia belum mengeluarkan kemampuan sebenarnya, tapi begitu dia serius, ia tak sengaja menyentuh dada Khing saat akan merebut bola dan itu membuat dia nggak bisa bergerak, ujung-ujungnya kalah LOL.
Setelah pertandingan selesai, Yae masih shock dengan apa yang terjadi, padahal Khing nggak terlalu memasukkan itu ke hati. Yang penting dia menang dan ingin Yae melakukan hukumannya, yaitu mewarnai rambutnya menjadi merah seperti Sakuragi di Slam Dunk, karena itu adalah taruhan mereka sebelum bertanding. Yae mencoba merayu Khing agar membatalkan hukuman itu dan memuji Khing yang bagus juga main basket, meminta Khing mengajarinya. Tapi Khing nggak tertipu, pokoknya ia ingin Yae melakukan hukumannya.
Saat pulang sekolah, Win dan Chiew sudah berjanji akan pergi ke suatu tempat, tapi di tempat parkir sepeda, mereka melihat Fang sedang kesulitan karena ban sepedanya bocor. Emang dasar Win nggak pedulian, jadi Chiew duluan deh yang nyamperin Fang dan nggak bisa membiarkan gadis itu pulang sendirian sambil mengiring sepeda, jadi ia membatalkan janjinya dengan Win dan menemani Fang ke bengkel sepeda. Win kecewa, entah itu karena Chiew dapat kesempatan berdua dengan Fang atau karena janji mereka batal.
Fang dan Chiew pulang bersama-sama sambil mengiring sepeda dan mengobrol tentang buku, sepertinya sejak tahu mereka sama-sama suka buku, mereka memberi rekomendasi pada masing-masing. Saat mereka melewati jalan yang ada genangan air, mobil melaju dengan cepat melalui genangan air itu, airnya terciprat mengenai mereka, tapi untungnya Chiew bisa melindungi Fang. Chiew kesal sekali pada pengendara itu karena celana dan bajunya basah.
Fang memberikan sapu tangannya pada Chiew dan berterima kasih pada Chiew bertanya untuk apa dan Fang menjawab karena Chiew adalah orang spesial baginya. Awwwwwwww.
Chiew tentu saja nggak bisa menyembunyikan wajah terkejutnya. FAng mengatakan ia sangat nyaman kalau bersama-sama dengan Chiew dan itu membuat Chiew tersenyum bahagia.
Saat pelajaran kimia, Yae nggak bisa menahan tawanya karena guru kimia mereka itu lucu banged kalau bicara selalu menggunakan kata 'seperti/misalnya'. Karena itu Yae dihukum untuk menyalin buku kimia ke buku tulisnya + membuat surat pernyataan yang ditandatangani oleh orang tuanya. Karena sibuk dengan itu, Yae nggak bisa bermain basket dengan Win dan Chiew. Win dan Chiew juga nggak berniat membantu Yae sama sekali dan justru mengatakan kalau Yae pantas mendapatkannya LOL. Keduanya benar-benar asik mengejek Yae yang kesulitan kemudian meninggalkan Yae sendirian di kelas.
Khing kemudian muncul seperti hantu yang sempat membuat Yae kaget, Khing datang untuk menagih janji Yae, mewarnai rambut sebagai hukuman, Yae malah lupa dan Khing sebenarnya sudah menduga karena Yae pasti tidak akan menepati janji karena YAe bukan pria sejati. Yae menggunakan kesempatan ini untuk mengatakan ia tak punya waktu untuk itu karena ia sibuk melakukan hukuman dari guru kimia. Khing mengatakan itu karena Yae nggak tepat janji makanya tuhan menghukumnya melalui cara lain.
Yae meminta tolong pada Khing untuk pergi ke tim basket mengabarkan kalau ia tak bisa latihan hari ini. Khing mengatakan kenapa Yae nggak pergi sendiri saja, tapi Yae nggak mau tim basket tau dia sedang dihukum. Khing tertawa karena Yae ternyata punya rasa malu juga. Khing menolak membantu Yae, tapi Yae nggak menyerah dan mulai memuji kecantikan Khing yang mirip artis (katanya), Khing senang dipuji karena ia tahu dia cantik, tapi ia tetap menolak membantu YAe. Yae sangat kesal dan menarik kembali pujiannya.
Meski Khing mengatakan ia tak mau membantu Yae, Khing tetap pergi ke klub basket untuk mengecek keadaan dan disana Khing melihat seorang pemain tampat yang bermain sangat bagus. Khing langsung terpesona apalagi saat pria itu menyelamatkannya saat ada bola yang terlempar padanya.
Khing jatuh cinta pada pandangan pertama dan langsung mencari tahu nama pria itu. Pria itu adalah kapten klub basket, Phai. Khing kayaknya benar-benar dimabuk cinta karena saat jam pelajaran, Khing mulai berkhayal kalau guru yang sedang mengajar di depan kelas adalah Phai HAHAHHAHAAH.
Yae masih sibuk dengan hukumannya, kali ini ia berusaha memalsukan tanda tangan ayahnya, tapi tanda tangan ayahnya sangat sulit untuk ditiru. Win yang melihatnya mencoba membantu dan meniru ttd ayah Yae, Yae kaget karena Win berhasil meniru dengan baik. Sayangnya Win mengatakan ia hanya bisa meniru sekali, kedua kalinya nggak akan sama lagi. Yae kecewa.
Win meminta Yae untuk membantu Fang yang sedang mengerjakan bulletin board malam ini, tapi Yae mengatakan ia tak bisa karena ia harus latihan basket, kalau ia tidak datang lagi, kapten Phai bisa memarahinya. Yae merasa Win terlalu khawatir, karena Fang sudah punya seseorang yang selalu membantunya. Win tahu kalau itu adalah Chiew dan ia nggak nyaman melihat keduanya bersama-sama, mungkin karena itu ia menyuruh Yae ikut membantu. Tapi kenapa bukan Win aja yang pergi ya? Apakah karena Fang tidak menyukainya?
Sementara itu, Fang dan Chiew menghabiskan waktu belajar di perpustakaan dan mengatakan pada Fang kalau malam ini ia tak bisa membantu Fang, ia harus pulang cepat karena ia akan menelpon ibunya. Fang berfikir kalau Chiew tinggal bersama ibunya, ternyata ibu Fang tinggal jauh di Inggris.
Fang mengerti dan meminta Chiew jangan khawatir, ia bisa melakukannya sendiri.
Malam itu, Fang mengerjakan bulletin board sendirian. Win akhirnya muncul dan mengatakan ia akan menemani Fang tapi Fang mengatakan Win tidak perlu melakukan itu karena ia bisa melakukannya sendirian. Meski dibilang begitu, Win tetap menunggu Fang disana, ia bahkan membawa tape untuk mendengarkan musik agar mereka nggak bosan, sayangnya tapenya rusak lol.
Saat Fang sibuk mengerjakan bulletin board, Win hanya menatapnya, kemudian tiba-tiba mati lampu. Win pergi mencari senter dan kemudian menggunakan senter itu untuk menerangi bulletin board yang dikerjakan oleh Fang. Adegannya memang kelihatan agak romantis sih, tapi kalau mati lampu kenapa nggak pulang aja wkkwkwwkkwkw.
Setelah Fang menyelesaikan pekerjaannya untuk hari itu, keduanya pulang bersama-sama. Win kayaknya masih nggak mau berpisah dan mengajak Fang untuk istrirahat dan makan cemilan sebelum pulang. Meski awalnya Fang menolak, tapi Win tetap menahannya dan pergi membelikan makanan.
Fang kayaknya masih nggak nyaman bersama Win, jadi Fang nggak banyak bicara. Fang menyelesaikan makanannya dan Win menawarkan bagiannya untuk Fang tapi Fang menolak. Win tidak tahu kalau Fang makannya dikit banged (aku nggak tahu sih makanan apa itu, mungkin kalau di Jepang onigiri kali ya).
Fang masih menghabiskan minumannya saat Win mengajaknya mengobrol. Win bertanya sejak kapan Fang mulai menggambar dan Fang mengatakan ia mulai sejak kelas 5 SD. Win mengatakan menggambar itu sama dengan musik, kita bisa mengkespresikan diri sendiri dengan itu. Fang mengatakan kalau ia tidak berfikir sejauh itu, ia hanya menggambar biasa aja. Tapi Win mengatakan meski begitu gambar Fang jauh lebih bagus darinya, bahkan tulisan tangannya sangat jelek, mungkin saat hamil ibunya makan ceker ayam. Fang tertawa mendengarnya. Tertawa untuk pertama kalinya saat ia bersama Win.
Fang mengatakan kalau itu adalah hal terbaik yang bisa ia gambar, ia tak tahu apakah yang lain akan menyukainya atau tidak. Win bertanya kenapa Fang mengatakan hal seperti itu, padahal gambar Fang sangat indah.
Fang terkejut, ia tak menyangka ia akan mendapat komentar seperti itu dari Win. Dan karena itu suasana jadi awkward karena keduanya diam saja dan nggak tahu mau ngomong apa.
Fang kemudian memecah keheningan dengan mengatakan kalau ia pikir Win membencinya. Win dengan senyuman diwajahnya mengatakan kalau ia tidak pernah membenci Fang.
(Masa sih, pas episode 1 itu apa????).
Yae sedang bersemangat mengundang seluruh kelas untuk menonton pertandingan basket sekolah mereka vs Vocational All-Star hari ini sepulang sekolah. Tapi nggak ada yang tertarik sama sekali kecuali Khing yang mengatakan ia pasti akan menonton (karena ia ingin melihat Phai bermain, tapi tentu saja Yae berfikir Khing mendukungnya wkkwkkwkw).
Win dan Chiew yang merupakan sahabat Yae yang sangat diharapkan untuk hadir mengatakan kalau mereka nggak bisa datang menonton, Yae sangat kecewa, bahkan Yae sempat mengancam tapi keduanya tetap menolak datang.
Meski Win dan Chiew mengatakan hal seperti itu, mereka hanya bercanda dan datang sore harinya, sayangnya pertandingan batal karena hujan deras. Yae sangat kecewa.
Untuk menghabiskan waktu, mereka bermain sesuatu. Permainannya mirip permainan truth or dare korea yang pake botol soju, kalau disini pake bola basket, yang ditunjuk anak panah harus melakukan permintaan yang memutar.
Saat Yae memutar bola, anak panah yang digambar Yae menunjuk ke arah Khing dan Khing harus melakukan permintaan Yae, yaitu menari seperti monyet lol. KHing malu banged. Saat Khing memutar, Yae kalah dan harus menulis namanya menggunakan bokong XD
Yae kemudian memutar bola dan panahnya mengarah ke antara Fang dan Chiew, tapi lebih ke arah Fang. Hukuman Fang adalah mengambil bola basket yang akan Yae buang ke lapangan, jadi harus hujan-hujanan mengambilnya.
Saat Fang akan berdiri, tiba-tiba Chiew mengatakan kalau panah itu tertuju padanya bukan Fang, ia kemudian lari hujan-hujanan mengambil bola itu. Awwwwww. Khing berkomentar kalau Chiew itu gentleman banged dan berharap Yae bisa bersifat seperti Chiew meski sedikit saja.
Fang tentu saja tersentuh dan Win lagi-lagi hanya bisa menyaksikan hal itu. Perasaan Win kayaknya campur aduk gitu deh, antara iri dan cemburu? Hmmmmm.
Malam harinya, Chiew ingin mengantar Fang pulang sampai ke tempat pemberhentian bus karena Fang tidak membawa sepeda, tapi Fang menolak, ia mengatakan ia bisa jalan sendiri karena pemberhentian bus nggak jauh. Chiew tetap khawatir Fang jalan sendiri tapi Fang mengatakan kalau ia baik-baik saja. Chiew akhirnya tidak memaksa lagi.
Fang jalan sendirian malam-malam dan sempat diganggu oleh preman yang nongkrong disana, Fang ketakutan tapi tiba-tiba Win muncul dengan sepedanya dan menyuruh Fang naik. Fang langsung naik dan keduanya pergi bersama-sama.
Win meminta Fang untuk bicara padanya jika hal seperti itu terjadi lagi, karena ia akan membantu Fang. Fang mengatakan kalau ia baik-baik saja. Win tidak mengerti kenapa Fang bicara begitu karena Fang bukan Zhao Wei dari My Fair Princess. Fang tidak tahu kalau Win menonton drama itu. Win mengatakan tentu saja ia menonton dan bahkan mengatakan kalimat dari film itu, pernyataan cinta dari Xiao Yanzi pada Er Kang atau sesuatu seperti itu (My Fair Princess itu sama dengan Putri Huanzhu kalau nggak salah).
Win mengatakan ia tak mengerti kenapa keduanya sangat mencintai satu sama lain, mereka meminta maaf satu sama lain setiap hari.
Fang mengatakan kalau ia tidak menyukai kata 'maaf'. Karena jika kau benar-benar mencintai seseorang, kata maaf tidak akan berarti apa-apa.
Win terdiam mendengarkannya, kemudian ia mengatakan kalau begitu mulai dari sekarang ia tidak akan pernah mengatakan maaf pada Fang lagi.
Fang bingung dan bertanya apa yang dikatakan oleh Win. Win mengulang, "Mulai dari sekarang, aku tidak akan pernah mengatakan maaf padamu lagi".
Fang terdiam sementara Win tersenyum. (kekekekke kode).
Keesokan harinya, Fang memberikan gambar request pada Yae dan Chiew. Keduanya senang banged karena gambar Fang mirip dengan aslinya. Win protes karena ia tidak mendapatkan 1, jadi ia mengatakan nggak apa-apa jika ia nggak dapat. Yae mengatakan kalau Win hanya cemburu saja.
Win kembali ke kursinya dan merenung menatap ke luar, tiba-tiba Fang mendekatinya dan memberikan selembar kertas pada Win, sebuah gambar dari karakter Slam Dunk dan Win senang banged karena Fang ternyata menggambar satu untuknya.
Hari itu, kabar gembira juga datang ke kelas mereka karena mereka memenangkan juara 1 lomba bulletin board. Semuanya sangat senang, terutama Fang. Win diam-diam menatap Fang sambil tersenyum.
Malam harinya, di rumahnya, Chiew menatap gambar buatan Fang untuknya sambil senyam senyum sendiri. Sepertinya ia menyadari kalau ia sudah jatuh cinta pada Fang.
Sementara itu, Fang di kamarnya mendapat telpon dari Win yang mengucapkan terima kasih karena Fang menggambarkan satu untuknya. Ia memuji gambar Sendo yang digambar Fang sangat bagus.
Tapi tiba-tiba Fang menutup telpon karena ada yang mengetuk pintu kamarnya, suara seseorang yang marah karena Fang telponan malam-malam dan nggak tidur. Saat Fang membuka pintu, seorang pria yang terlihat menyeramkan ada disana.
Siapakah dia?
Komentar:
Hmmmmm. Fang tentu saja punya rahasianya sendiri mengingat dia adalah anak pendiam dan sepertinya takut berhubungan dengan orang lain pada awalnya. Apakah pria itu adalah penyebabnya? Apakah dia adalah ayah Fang? Tapi sumpah feeling aku nggak enak sama pria itu.
Kalau nggak salah di versi movienya, Fang Hui pindah sekolah karena terjadi sesuatu di sekolah lamanya, gosip atau apa gitu yang berhubungan dengan stalker. Versi ini kira-kira apa ya?
Sebenarnya drama ini bagus kalau ceritanya lebih difokuskan lagi, tapi sepertinya penulis ingin membuat ceritanya ringan jadi banyak adegan yang nggak terlalu penting yang dimasukkan. Mungkin karena nggak biasa nonton drama thailand kali ya, karena biasanya drama yang aku tonton dari Halo Production wkwkkwkw.
Hubungan cinta segitiga Win, Fang dan Chiew sudah dimulai. Win ini kayaknya memang nggak pengalaman dalam berurusan dengan seorang gadis, jadi dia selalu ketinggalan, Chiew selalu mendahuluinya. Meski pada akhirnya dia mendapat kesempatan juga sih, karena dia tokoh utama wkkwkwkwkw.
Fang kayaknya memang suka sama Chiew deh, dia nyaman bersama Chiew dan mengatakan Chiew orang yang spesial, tapi apakah itu dalam arti romantis?
Win juga mulai mendekati Fang dengan caranya sendiri, apakah dia bisa mengalahkan Chiew?
Aku paling suka sama karakter Khing di drama ini, karakternya ceria dan kalau dia udah adu mulut sama Yae, seru banged. Yae juga udah tahu kalau Khing ada hati sama kapten tim basket wkwkwkwkwk.
Kayaknya Yae nanti bakal sama Khing sih ~
Melihat Fang hobi menggambar dan temannya sampai request gambar, jadi ingat dulu pas SMP dan SMA aku juga suka banged menggambar. Tapi aku lupa apakah dulu ada yang request atau tidak HAHAHAHHA.
Tapi yang pasti aku pernah bikin komik sendiri, cuma 1 chapter sih wkkwkwkwkw. Dan juga halaman belakang buku tuh nggak pernah bersih, selalu ada gambar XD XD
Aku jadi kangen menggambar, udah lama banged aku nggak benar-benar menggambar XD
Aku sebenarnya agak terganggu dengan seragam SMA di Thailand yang warnanya putih-navy blue, kayak seragam anak SMP di Indonesia, jadi kadang mikir kalo mereka masih SMP HAHAHAHHAHHAHAH.
Untuk story-nya masih lambat seperti episode 1, banyak humornya meski menurutku nggak terlalu penting.
Sinopsis Fleet of Time Episode 2
Win sudah mulai merasa aneh karena tadi Fang tidak menanggapinya tapi malah bicara pada Chiew yang sejak tadi diam aja, seolah-olah Fang memang ingin menggambar untuk Chiew dan menunggu kesempatan.
Saat main basket di lapangan, mata Win menangkap Fang yang sedang lewat disana dan ia sengaja tuh sok keren melakukan dunk, dengan suara keras meminta temannya mengoper padanya. Tapi Fang sama sekali nggak melihat ke arahnya dan berjalan lurus aja. Win bahkan sengaja melemparkan bola ke arah Fang yang sedang berjalan, niatnya saat ia memungut bola ia menyapa Fang, eh ternyata Fang cuma lewat aja nggak melirik sedikitpun HAHHAHAHAHAHA. Hati Win kayaknya terluka banged, ya iya lah siapa suruh kemaren kejam banged sama Fang.
Saat jam istirahat, Fang menemui Win dan bertanya kenapa Win mengajukan dirinya. Win menjawab itu karena Fang pintar menggambar dan ia yakin kelas mereka akan memenangkan hadiah. Fang tidak yakin akan hal itu karena ia belum pernah membuat bulletin board sebelumnya. Chiew kemudian muncul dan mengatakan kalau ia akan membantu Fang, meski ia tak bisa menggambar, ia akan membantu Fang untuk mencari ide dan bahan-bahannya, jadi Fang jangan terlalu stress memikirkannya. Fang mengerti dan berterima kasih. Seperti biasa, Win merasa ada yang aneh dengan dirinya melihat kedekatan keduanya.
Setelah pertandingan selesai, Yae masih shock dengan apa yang terjadi, padahal Khing nggak terlalu memasukkan itu ke hati. Yang penting dia menang dan ingin Yae melakukan hukumannya, yaitu mewarnai rambutnya menjadi merah seperti Sakuragi di Slam Dunk, karena itu adalah taruhan mereka sebelum bertanding. Yae mencoba merayu Khing agar membatalkan hukuman itu dan memuji Khing yang bagus juga main basket, meminta Khing mengajarinya. Tapi Khing nggak tertipu, pokoknya ia ingin Yae melakukan hukumannya.
Saat pulang sekolah, Win dan Chiew sudah berjanji akan pergi ke suatu tempat, tapi di tempat parkir sepeda, mereka melihat Fang sedang kesulitan karena ban sepedanya bocor. Emang dasar Win nggak pedulian, jadi Chiew duluan deh yang nyamperin Fang dan nggak bisa membiarkan gadis itu pulang sendirian sambil mengiring sepeda, jadi ia membatalkan janjinya dengan Win dan menemani Fang ke bengkel sepeda. Win kecewa, entah itu karena Chiew dapat kesempatan berdua dengan Fang atau karena janji mereka batal.
Fang dan Chiew pulang bersama-sama sambil mengiring sepeda dan mengobrol tentang buku, sepertinya sejak tahu mereka sama-sama suka buku, mereka memberi rekomendasi pada masing-masing. Saat mereka melewati jalan yang ada genangan air, mobil melaju dengan cepat melalui genangan air itu, airnya terciprat mengenai mereka, tapi untungnya Chiew bisa melindungi Fang. Chiew kesal sekali pada pengendara itu karena celana dan bajunya basah.
Fang memberikan sapu tangannya pada Chiew dan berterima kasih pada Chiew bertanya untuk apa dan Fang menjawab karena Chiew adalah orang spesial baginya. Awwwwwwww.
Chiew tentu saja nggak bisa menyembunyikan wajah terkejutnya. FAng mengatakan ia sangat nyaman kalau bersama-sama dengan Chiew dan itu membuat Chiew tersenyum bahagia.
Saat pelajaran kimia, Yae nggak bisa menahan tawanya karena guru kimia mereka itu lucu banged kalau bicara selalu menggunakan kata 'seperti/misalnya'. Karena itu Yae dihukum untuk menyalin buku kimia ke buku tulisnya + membuat surat pernyataan yang ditandatangani oleh orang tuanya. Karena sibuk dengan itu, Yae nggak bisa bermain basket dengan Win dan Chiew. Win dan Chiew juga nggak berniat membantu Yae sama sekali dan justru mengatakan kalau Yae pantas mendapatkannya LOL. Keduanya benar-benar asik mengejek Yae yang kesulitan kemudian meninggalkan Yae sendirian di kelas.
Khing kemudian muncul seperti hantu yang sempat membuat Yae kaget, Khing datang untuk menagih janji Yae, mewarnai rambut sebagai hukuman, Yae malah lupa dan Khing sebenarnya sudah menduga karena Yae pasti tidak akan menepati janji karena YAe bukan pria sejati. Yae menggunakan kesempatan ini untuk mengatakan ia tak punya waktu untuk itu karena ia sibuk melakukan hukuman dari guru kimia. Khing mengatakan itu karena Yae nggak tepat janji makanya tuhan menghukumnya melalui cara lain.
Yae meminta tolong pada Khing untuk pergi ke tim basket mengabarkan kalau ia tak bisa latihan hari ini. Khing mengatakan kenapa Yae nggak pergi sendiri saja, tapi Yae nggak mau tim basket tau dia sedang dihukum. Khing tertawa karena Yae ternyata punya rasa malu juga. Khing menolak membantu Yae, tapi Yae nggak menyerah dan mulai memuji kecantikan Khing yang mirip artis (katanya), Khing senang dipuji karena ia tahu dia cantik, tapi ia tetap menolak membantu YAe. Yae sangat kesal dan menarik kembali pujiannya.
Meski Khing mengatakan ia tak mau membantu Yae, Khing tetap pergi ke klub basket untuk mengecek keadaan dan disana Khing melihat seorang pemain tampat yang bermain sangat bagus. Khing langsung terpesona apalagi saat pria itu menyelamatkannya saat ada bola yang terlempar padanya.
Khing jatuh cinta pada pandangan pertama dan langsung mencari tahu nama pria itu. Pria itu adalah kapten klub basket, Phai. Khing kayaknya benar-benar dimabuk cinta karena saat jam pelajaran, Khing mulai berkhayal kalau guru yang sedang mengajar di depan kelas adalah Phai HAHAHHAHAAH.
Win meminta Yae untuk membantu Fang yang sedang mengerjakan bulletin board malam ini, tapi Yae mengatakan ia tak bisa karena ia harus latihan basket, kalau ia tidak datang lagi, kapten Phai bisa memarahinya. Yae merasa Win terlalu khawatir, karena Fang sudah punya seseorang yang selalu membantunya. Win tahu kalau itu adalah Chiew dan ia nggak nyaman melihat keduanya bersama-sama, mungkin karena itu ia menyuruh Yae ikut membantu. Tapi kenapa bukan Win aja yang pergi ya? Apakah karena Fang tidak menyukainya?
Sementara itu, Fang dan Chiew menghabiskan waktu belajar di perpustakaan dan mengatakan pada Fang kalau malam ini ia tak bisa membantu Fang, ia harus pulang cepat karena ia akan menelpon ibunya. Fang berfikir kalau Chiew tinggal bersama ibunya, ternyata ibu Fang tinggal jauh di Inggris.
Fang mengerti dan meminta Chiew jangan khawatir, ia bisa melakukannya sendiri.
Saat Fang sibuk mengerjakan bulletin board, Win hanya menatapnya, kemudian tiba-tiba mati lampu. Win pergi mencari senter dan kemudian menggunakan senter itu untuk menerangi bulletin board yang dikerjakan oleh Fang. Adegannya memang kelihatan agak romantis sih, tapi kalau mati lampu kenapa nggak pulang aja wkkwkwwkkwkw.
Setelah Fang menyelesaikan pekerjaannya untuk hari itu, keduanya pulang bersama-sama. Win kayaknya masih nggak mau berpisah dan mengajak Fang untuk istrirahat dan makan cemilan sebelum pulang. Meski awalnya Fang menolak, tapi Win tetap menahannya dan pergi membelikan makanan.
Fang masih menghabiskan minumannya saat Win mengajaknya mengobrol. Win bertanya sejak kapan Fang mulai menggambar dan Fang mengatakan ia mulai sejak kelas 5 SD. Win mengatakan menggambar itu sama dengan musik, kita bisa mengkespresikan diri sendiri dengan itu. Fang mengatakan kalau ia tidak berfikir sejauh itu, ia hanya menggambar biasa aja. Tapi Win mengatakan meski begitu gambar Fang jauh lebih bagus darinya, bahkan tulisan tangannya sangat jelek, mungkin saat hamil ibunya makan ceker ayam. Fang tertawa mendengarnya. Tertawa untuk pertama kalinya saat ia bersama Win.
Fang mengatakan kalau itu adalah hal terbaik yang bisa ia gambar, ia tak tahu apakah yang lain akan menyukainya atau tidak. Win bertanya kenapa Fang mengatakan hal seperti itu, padahal gambar Fang sangat indah.
Fang terkejut, ia tak menyangka ia akan mendapat komentar seperti itu dari Win. Dan karena itu suasana jadi awkward karena keduanya diam saja dan nggak tahu mau ngomong apa.
Fang kemudian memecah keheningan dengan mengatakan kalau ia pikir Win membencinya. Win dengan senyuman diwajahnya mengatakan kalau ia tidak pernah membenci Fang.
(Masa sih, pas episode 1 itu apa????).
Win dan Chiew yang merupakan sahabat Yae yang sangat diharapkan untuk hadir mengatakan kalau mereka nggak bisa datang menonton, Yae sangat kecewa, bahkan Yae sempat mengancam tapi keduanya tetap menolak datang.
Meski Win dan Chiew mengatakan hal seperti itu, mereka hanya bercanda dan datang sore harinya, sayangnya pertandingan batal karena hujan deras. Yae sangat kecewa.
Untuk menghabiskan waktu, mereka bermain sesuatu. Permainannya mirip permainan truth or dare korea yang pake botol soju, kalau disini pake bola basket, yang ditunjuk anak panah harus melakukan permintaan yang memutar.
Saat Yae memutar bola, anak panah yang digambar Yae menunjuk ke arah Khing dan Khing harus melakukan permintaan Yae, yaitu menari seperti monyet lol. KHing malu banged. Saat Khing memutar, Yae kalah dan harus menulis namanya menggunakan bokong XD
Yae kemudian memutar bola dan panahnya mengarah ke antara Fang dan Chiew, tapi lebih ke arah Fang. Hukuman Fang adalah mengambil bola basket yang akan Yae buang ke lapangan, jadi harus hujan-hujanan mengambilnya.
Saat Fang akan berdiri, tiba-tiba Chiew mengatakan kalau panah itu tertuju padanya bukan Fang, ia kemudian lari hujan-hujanan mengambil bola itu. Awwwwww. Khing berkomentar kalau Chiew itu gentleman banged dan berharap Yae bisa bersifat seperti Chiew meski sedikit saja.
Fang tentu saja tersentuh dan Win lagi-lagi hanya bisa menyaksikan hal itu. Perasaan Win kayaknya campur aduk gitu deh, antara iri dan cemburu? Hmmmmm.
Malam harinya, Chiew ingin mengantar Fang pulang sampai ke tempat pemberhentian bus karena Fang tidak membawa sepeda, tapi Fang menolak, ia mengatakan ia bisa jalan sendiri karena pemberhentian bus nggak jauh. Chiew tetap khawatir Fang jalan sendiri tapi Fang mengatakan kalau ia baik-baik saja. Chiew akhirnya tidak memaksa lagi.
Fang jalan sendirian malam-malam dan sempat diganggu oleh preman yang nongkrong disana, Fang ketakutan tapi tiba-tiba Win muncul dengan sepedanya dan menyuruh Fang naik. Fang langsung naik dan keduanya pergi bersama-sama.
Win meminta Fang untuk bicara padanya jika hal seperti itu terjadi lagi, karena ia akan membantu Fang. Fang mengatakan kalau ia baik-baik saja. Win tidak mengerti kenapa Fang bicara begitu karena Fang bukan Zhao Wei dari My Fair Princess. Fang tidak tahu kalau Win menonton drama itu. Win mengatakan tentu saja ia menonton dan bahkan mengatakan kalimat dari film itu, pernyataan cinta dari Xiao Yanzi pada Er Kang atau sesuatu seperti itu (My Fair Princess itu sama dengan Putri Huanzhu kalau nggak salah).
Win mengatakan ia tak mengerti kenapa keduanya sangat mencintai satu sama lain, mereka meminta maaf satu sama lain setiap hari.
Fang mengatakan kalau ia tidak menyukai kata 'maaf'. Karena jika kau benar-benar mencintai seseorang, kata maaf tidak akan berarti apa-apa.
Win terdiam mendengarkannya, kemudian ia mengatakan kalau begitu mulai dari sekarang ia tidak akan pernah mengatakan maaf pada Fang lagi.
Fang bingung dan bertanya apa yang dikatakan oleh Win. Win mengulang, "Mulai dari sekarang, aku tidak akan pernah mengatakan maaf padamu lagi".
Fang terdiam sementara Win tersenyum. (kekekekke kode).
Keesokan harinya, Fang memberikan gambar request pada Yae dan Chiew. Keduanya senang banged karena gambar Fang mirip dengan aslinya. Win protes karena ia tidak mendapatkan 1, jadi ia mengatakan nggak apa-apa jika ia nggak dapat. Yae mengatakan kalau Win hanya cemburu saja.
Win kembali ke kursinya dan merenung menatap ke luar, tiba-tiba Fang mendekatinya dan memberikan selembar kertas pada Win, sebuah gambar dari karakter Slam Dunk dan Win senang banged karena Fang ternyata menggambar satu untuknya.
Hari itu, kabar gembira juga datang ke kelas mereka karena mereka memenangkan juara 1 lomba bulletin board. Semuanya sangat senang, terutama Fang. Win diam-diam menatap Fang sambil tersenyum.
Sementara itu, Fang di kamarnya mendapat telpon dari Win yang mengucapkan terima kasih karena Fang menggambarkan satu untuknya. Ia memuji gambar Sendo yang digambar Fang sangat bagus.
Tapi tiba-tiba Fang menutup telpon karena ada yang mengetuk pintu kamarnya, suara seseorang yang marah karena Fang telponan malam-malam dan nggak tidur. Saat Fang membuka pintu, seorang pria yang terlihat menyeramkan ada disana.
Siapakah dia?
-To Be Continued-
Komentar:
Hmmmmm. Fang tentu saja punya rahasianya sendiri mengingat dia adalah anak pendiam dan sepertinya takut berhubungan dengan orang lain pada awalnya. Apakah pria itu adalah penyebabnya? Apakah dia adalah ayah Fang? Tapi sumpah feeling aku nggak enak sama pria itu.
Kalau nggak salah di versi movienya, Fang Hui pindah sekolah karena terjadi sesuatu di sekolah lamanya, gosip atau apa gitu yang berhubungan dengan stalker. Versi ini kira-kira apa ya?
Sebenarnya drama ini bagus kalau ceritanya lebih difokuskan lagi, tapi sepertinya penulis ingin membuat ceritanya ringan jadi banyak adegan yang nggak terlalu penting yang dimasukkan. Mungkin karena nggak biasa nonton drama thailand kali ya, karena biasanya drama yang aku tonton dari Halo Production wkwkkwkw.
Fang kayaknya memang suka sama Chiew deh, dia nyaman bersama Chiew dan mengatakan Chiew orang yang spesial, tapi apakah itu dalam arti romantis?
Win juga mulai mendekati Fang dengan caranya sendiri, apakah dia bisa mengalahkan Chiew?
Aku paling suka sama karakter Khing di drama ini, karakternya ceria dan kalau dia udah adu mulut sama Yae, seru banged. Yae juga udah tahu kalau Khing ada hati sama kapten tim basket wkwkwkwkwk.
Kayaknya Yae nanti bakal sama Khing sih ~
Melihat Fang hobi menggambar dan temannya sampai request gambar, jadi ingat dulu pas SMP dan SMA aku juga suka banged menggambar. Tapi aku lupa apakah dulu ada yang request atau tidak HAHAHAHHA.
Tapi yang pasti aku pernah bikin komik sendiri, cuma 1 chapter sih wkkwkwkwkw. Dan juga halaman belakang buku tuh nggak pernah bersih, selalu ada gambar XD XD
Aku jadi kangen menggambar, udah lama banged aku nggak benar-benar menggambar XD
😍 akhirnya ada juga sinopsisnya. Makasih min
BalasHapus