HIBIKI adalah sebuah movie yang diangkat dari novel karya Yanamoto Mitsuharu. Movie berdurasi 105 menit ini disutradarai oleh Tsukikawa Sho (Sensei Kunshu, Tonari no Kaibutsu-kun, Kimi no Suizo wo Tabetai) dan naskahnya ditulis oleh Nishida Masafumi (Toto nee chan, Nobunaga Concerto, Onodera no Ototo). Movie ini dibintangi oleh member Keyakizaka46 Hirate Yurina dan ini adalah debut movienya. Untuk debut-nya ini, akting Yurina sangat bagus, dia bahkan terpilih sebagai salah satu rookie terbaik di ajang Japan Academy Film Award berkat aktingnya di film ini.
Cast lainnya adalah Kitagawa Keiko (Kimi no Suizo wo Tabetai, Punk Samurai, Stolen Identity), Wilson Ayaka (Setsuyaku Rock), Yuya Yagira (Gintama 2, Destruction Babies, Crows Explode), Oguri Shun (Gintama 2, Nobunaga Concerto, Lupin the Third), Takashima Masanobu (Laplace's Witch, Joshu Seven, Saki ni Umareta Dake no Boku), Nomaguchi Toru (Survival Wedding, Dorokei, The Good Wife), Kitamura Yukiya (Sekigahara, Over the Fence, Taiyo no Futa) dan masih banyak tokoh lainnya.
Movie ini mengambil tema literatur dan genrenya adalah suspense. Kemunculan seorang penulis novel jenius berusia 15 tahun yang mengubah orang-orang disekitarnya. Ia adalah seorang anak SMA biasa tapi kepribadiannya tidak biasa. Dia bukan tokoh utama lemah dan ia berpegang pada prinsipnya yang bagi orang-orang disekitarnya merasa ia adalah anak yang aneh. Aku paling suka saat sang tokoh utama membuat kesalahan, ia meminta maaf secara pribadi pada orang yang ia sakiti, tapi publik memintanya meminta maaf secara publik dan sang tokoh utama mengatakan ia sudah minta maaf kepada orang itu secara pribadi dan orang itu memaafkannya, kenapa ia harus meminta maaf pada publik juga? Ini mengingatkanku pada para artis-artis yang kalau membuat kesalahan harus minta maaf pada publik gitu, ya mudahnya sih yang aku ikuti banyak idol korea yang melakukan kesalahan dan dituntut minta maaf pada publik juga padahal ia sudah meminta maaf secara pribadi pada yang bersangkutan. Bagi reporter itu suatu hal yang wajib tapi baginya ia nggak peduli pendapat publik, toh ia sudah meminta maaf pada yang bersangkutan. Tokoh utama di movie ini bisa dibilang Badass HAHAHAHAHAHA. Beda dari tokoh utama biasanya.
Movie ini lebih pada hubungan antara sang tokoh utama dan orang-orang disekitarnya, dimana kehadirannya itu mampu mempengaruhi dan mengubah kehidupan orang lain. Tapi yang paling diperlihatkan dimovie ini sih hubungan pertemanan, rekan kerja dan seorang gadis populer dan reporter, juga novelis vs novelis.
Sayang banged novel yang ditulis sang tokoh utama dimovie ini nggak diperlihatkan, jadi kita nggak tahu isinya apa dan sebagus apa sih sampai memenangkan penghargaan. Kalau nggak salah cuma disinggung temanya tentang dua dunia? hmmmmmmmmmmm.
Tokoh utama dalam movie ini bernama Akui Hibiki (Hirate Yurina), seorang siswi SMA tahun pertama berusia 15 tahun. Ia dibesarkan dalam keluarga biasa meski keluarganya nggak pernah diperlihatkan dalam movie ini. Ia sangat menyukai literatur dan novel dan mempunyai bakat dalam menulis. Ia masuk ke klub literatur di sekolahnya dan membuat masalah saat pertama kali mengunjungi klub literatur yang diketuai oleh Sobue Rika (Wilson Ayaka). Klub literatur itu menjadi tempat ngumpul preman gitu dan mereka menolak ada anggota baru, tapi Hibiki mampu membuat si ketua preman tak berkutik, bahkan saat klub akan dibubarkan karena kekurangan anggota, Hibiki mampu mendekati si pemimpin preman untuk masuk ke klub lagi.
Karena sama-sama menyukai novel, Hibiki dan Rika langsung menjadi akrab dan berteman sampai Rika menyadari bakat Hibiki saat ia melihat novel singkat yang ditulis Hibiki untuk klub. Rika adalah puteri dari seorang novelis terkenal. Ia awalnya menulis hanya untuk hobi tapi melihat novel Hibiki ia berfikir untuk debut dan editornya meminta Rika menggunakan nama sang ayah sebagai promosi. Novel yang ditulis Rika cukup populer, sayangnya kontennya membosankan dan Hibiki adalah tipe yang jujur dalam memberi komentar itu. Hal itu awalnya membuat mereka bertengkar dan tidak saling menyapa, tapi Rika kemudian menemukan kembali alasan awal kenapa ia menulis dan mencoba sekali lagi.
Sebuah majalah literatur 'Mokuren' membuka lomba untuk menemukan penulis baru. Para penulis harus mengirimkan naskah mereka dalam bentuk file. Hibiki saat itu mengikuti lomba itu dengan mengirimkan manuscriptnya berjudul 'Otogi no Niwa', tapi naskahnya ditulis tangan bukan dalam bentuk file komputer. Karena tidak sesuai dengan ketentuan, naskah 'Otogi no Niwa' dibuang oleh editor tapi salah seorang editor lain Hanai Fumi (Kitagawa Keiko) menemukan naskah itu dan penasaran, kemudian ia membacanya. Hanai terkejut karena novel itu sangatlah bagus dan membuatnya merinding. Ia memutuskan untuk mengikutsertakan 'Otogi no Niwa' dalam perlombaan meski editor satunya ragu karena kontak si penulis tidak ada di amplop, ia hanya menulis namanya saja Akui Hibiki.
Hanai yakin ia akan bisa menemukan kontak Akui Hibiki dan mulai mengetik ulang naskah novel 'Otogi no Niwa' agar bisa ikut perlombaan. Karena Hanai adalah editor Rika dan Rika adalah teman Hibiki, keduanya tak sengaja bertemu di rumah Rika dan Hanai sangat senang karena ia berhasil menemukan Akui Hibiki si penulis 'Otogi no Niwa'.
'Otogi no Niwa' memang sangat bagus dan Hibiki berhasil memenangkan Rookie of the Year majalah literatur Mokuren. Tapi karena kepribadian Hibiki yang berbeda dari anak seusianya, ia sempat membuat masalah saat acara penyerahan penghargaan pada Rookie of the Year. Rookie of The Year saat itu adalah 2 pemenang, salah satunya adalah Tanaka Kohei (Yagira Yuya) yang nggak puas karena ia bukan pemenang tunggal, ditambah lagi pemenang satunya adalah anak SMA. Karena Hibiki tersinggung dengan kata-kata Kohei, ia kemudian melakukan tindakan kekerasan pada Kohei dihadapan media dan langsung menjadi topik panas. Tapi setelah itu Hibiki meminta maaf secara langsung pada KOhei, tentu saja secara pribadi dan Kohei memaafkannya.
Karena kejadian itu 'Otogi no Niwa' kemungkinan tidak akan dipublikasikan dalam bentuk buku, Hibiki sih nggak masalah. Tapi Hanai merasa sayang banged novel sebagus itu nggak dipublikasikan dan terus berusaha agar kepala editor mau mempublikasikannya. Pada akhirnya 'Otogi no Niwa' dicetak dalam bentuk buku dan sangat populer.
Dua penghargaan bergengsi dalam bidang literatur adalah Akutagawa dan Naoki Prize. Hanai bersemangat agar 'Otogi no Niwa' bisa memenangkan penghargaan itu, lebih tepatnya ia yakin 'Otogi no Niwa' akan memenangkan penghargaan itu. Novel Rika dan Hibiki sama-sama masuk dalam nominasi pemenang tapi Rika sudah yakin 'Otogi no Niwa' yang akan menang.
Dan benar saja, 'Otogi no Niwa' adalah novel debut Hibiki dan langsung menenangkan dua penghargaan bergengsi itu. Tapi tetap saja banyak pro dan kontra karena kepribadian Hibiki yang dulu dan juga baru-baru ini ia menyerang reporter. Aku suka bagaimana Hibiki sama sekali nggak excited dengan penghargaan yang akan ia memangkan, ia bahkan menghabiskan waktu jalan-jalan bersama teman-temannya di kebun binatang karena ia tak ingin menghabiskan waktu dengan sia-sia menunggu sesuatu yang belum pasti ia menangkan.
Kehadiran Hibiki benar-benar mempengaruhi kehidupan orang-orang disekitarnya dengan bakatnya. Seorang penulis novel Yamamoto Shunpei (Oguri Shun) sudah menulis selama 10 tahun tapi ia masih belum memenangkan penghargaan apapun. Targetnya kali ini adalah Akutagawa dan Naoki prize, ia akan menyerah jika ia tidak menang tahun ini. Dan karena 'Otogi no Niwa' menang, Yamamoto merasa ia tak punya harapan lagi dan berniat bunuh diri di stasiun kereta. Tapi sebelum ia sempat bunuh diri, Hibiki bertemu dengannya. Hibiki membuka mata hati Yamamoto saat ia mengatakan pada Yamamoto seorang novelis baru boleh menyerah setelah ia mendapat tempat tertinggi (memenangkan penghargaan gitu), jika 10 tahun belum cukup masih ada tahun-tahun berikut dan berikutnya. Adegan Hibiki dan Yamamoto adalah adegan terakhir dalam movie ini dan sangat menyentuh menurutku.
Selain itu Hibiki juga terlibat masalah dengan reporter jahat dan reporter yang merupakan mantan novelis dan membuka mata hati mereka. Nggak bisa diceritakan satu per satu sih ini HAHAHHAAHAHA.
Hibiki benar-benar sebuah movie yang bagus jika kalian menyukai movie yang serius dengan tokoh utama yang kuat dan tidak mudah menangis. Hibiki hampir tidak pernah tersenyum dalam movie ini, dia tipe yang cool, tapi dia tetap anak berusia 15 tahun yang akan malu-malu bahagia saat bertemu dengan novelis favoritnya. Ia juga terlihat seperti anak seusianya saat ia bersama dengan teman-temannya. Hanai sang editor benar-benar sabar dalam menghadapi Hibiki yang memang berbeda dari anak seusianya dan mencoba mengajarinya apa yang benar dan apa yang salah meski itu tidak sesuai dengan prinsip Hibiki. Ia mencoba membimbing Hibiki masuk ke dunia orang dewasa meski Hibiki masih 15 tahun. Hibiki benar-benar berbakat dalam menulis novel, ide-idenya muncul begitu saja, bahkan saat angin berhembus dari jendela kelasnya, ia menemukan ide untuk ceritanya selanjutnya.
Aku berharap ada season 2 untuk movie ini tapi kayaknya nggak mungkin ya HAHAHHAHAHA. Aku sangat merekomendasikan movie ini.
Cast lainnya adalah Kitagawa Keiko (Kimi no Suizo wo Tabetai, Punk Samurai, Stolen Identity), Wilson Ayaka (Setsuyaku Rock), Yuya Yagira (Gintama 2, Destruction Babies, Crows Explode), Oguri Shun (Gintama 2, Nobunaga Concerto, Lupin the Third), Takashima Masanobu (Laplace's Witch, Joshu Seven, Saki ni Umareta Dake no Boku), Nomaguchi Toru (Survival Wedding, Dorokei, The Good Wife), Kitamura Yukiya (Sekigahara, Over the Fence, Taiyo no Futa) dan masih banyak tokoh lainnya.
Movie ini mengambil tema literatur dan genrenya adalah suspense. Kemunculan seorang penulis novel jenius berusia 15 tahun yang mengubah orang-orang disekitarnya. Ia adalah seorang anak SMA biasa tapi kepribadiannya tidak biasa. Dia bukan tokoh utama lemah dan ia berpegang pada prinsipnya yang bagi orang-orang disekitarnya merasa ia adalah anak yang aneh. Aku paling suka saat sang tokoh utama membuat kesalahan, ia meminta maaf secara pribadi pada orang yang ia sakiti, tapi publik memintanya meminta maaf secara publik dan sang tokoh utama mengatakan ia sudah minta maaf kepada orang itu secara pribadi dan orang itu memaafkannya, kenapa ia harus meminta maaf pada publik juga? Ini mengingatkanku pada para artis-artis yang kalau membuat kesalahan harus minta maaf pada publik gitu, ya mudahnya sih yang aku ikuti banyak idol korea yang melakukan kesalahan dan dituntut minta maaf pada publik juga padahal ia sudah meminta maaf secara pribadi pada yang bersangkutan. Bagi reporter itu suatu hal yang wajib tapi baginya ia nggak peduli pendapat publik, toh ia sudah meminta maaf pada yang bersangkutan. Tokoh utama di movie ini bisa dibilang Badass HAHAHAHAHAHA. Beda dari tokoh utama biasanya.
Movie ini lebih pada hubungan antara sang tokoh utama dan orang-orang disekitarnya, dimana kehadirannya itu mampu mempengaruhi dan mengubah kehidupan orang lain. Tapi yang paling diperlihatkan dimovie ini sih hubungan pertemanan, rekan kerja dan seorang gadis populer dan reporter, juga novelis vs novelis.
Sayang banged novel yang ditulis sang tokoh utama dimovie ini nggak diperlihatkan, jadi kita nggak tahu isinya apa dan sebagus apa sih sampai memenangkan penghargaan. Kalau nggak salah cuma disinggung temanya tentang dua dunia? hmmmmmmmmmmm.
SPOILER!
Karena sama-sama menyukai novel, Hibiki dan Rika langsung menjadi akrab dan berteman sampai Rika menyadari bakat Hibiki saat ia melihat novel singkat yang ditulis Hibiki untuk klub. Rika adalah puteri dari seorang novelis terkenal. Ia awalnya menulis hanya untuk hobi tapi melihat novel Hibiki ia berfikir untuk debut dan editornya meminta Rika menggunakan nama sang ayah sebagai promosi. Novel yang ditulis Rika cukup populer, sayangnya kontennya membosankan dan Hibiki adalah tipe yang jujur dalam memberi komentar itu. Hal itu awalnya membuat mereka bertengkar dan tidak saling menyapa, tapi Rika kemudian menemukan kembali alasan awal kenapa ia menulis dan mencoba sekali lagi.
Sebuah majalah literatur 'Mokuren' membuka lomba untuk menemukan penulis baru. Para penulis harus mengirimkan naskah mereka dalam bentuk file. Hibiki saat itu mengikuti lomba itu dengan mengirimkan manuscriptnya berjudul 'Otogi no Niwa', tapi naskahnya ditulis tangan bukan dalam bentuk file komputer. Karena tidak sesuai dengan ketentuan, naskah 'Otogi no Niwa' dibuang oleh editor tapi salah seorang editor lain Hanai Fumi (Kitagawa Keiko) menemukan naskah itu dan penasaran, kemudian ia membacanya. Hanai terkejut karena novel itu sangatlah bagus dan membuatnya merinding. Ia memutuskan untuk mengikutsertakan 'Otogi no Niwa' dalam perlombaan meski editor satunya ragu karena kontak si penulis tidak ada di amplop, ia hanya menulis namanya saja Akui Hibiki.
Hanai yakin ia akan bisa menemukan kontak Akui Hibiki dan mulai mengetik ulang naskah novel 'Otogi no Niwa' agar bisa ikut perlombaan. Karena Hanai adalah editor Rika dan Rika adalah teman Hibiki, keduanya tak sengaja bertemu di rumah Rika dan Hanai sangat senang karena ia berhasil menemukan Akui Hibiki si penulis 'Otogi no Niwa'.
Karena kejadian itu 'Otogi no Niwa' kemungkinan tidak akan dipublikasikan dalam bentuk buku, Hibiki sih nggak masalah. Tapi Hanai merasa sayang banged novel sebagus itu nggak dipublikasikan dan terus berusaha agar kepala editor mau mempublikasikannya. Pada akhirnya 'Otogi no Niwa' dicetak dalam bentuk buku dan sangat populer.
Dua penghargaan bergengsi dalam bidang literatur adalah Akutagawa dan Naoki Prize. Hanai bersemangat agar 'Otogi no Niwa' bisa memenangkan penghargaan itu, lebih tepatnya ia yakin 'Otogi no Niwa' akan memenangkan penghargaan itu. Novel Rika dan Hibiki sama-sama masuk dalam nominasi pemenang tapi Rika sudah yakin 'Otogi no Niwa' yang akan menang.
Dan benar saja, 'Otogi no Niwa' adalah novel debut Hibiki dan langsung menenangkan dua penghargaan bergengsi itu. Tapi tetap saja banyak pro dan kontra karena kepribadian Hibiki yang dulu dan juga baru-baru ini ia menyerang reporter. Aku suka bagaimana Hibiki sama sekali nggak excited dengan penghargaan yang akan ia memangkan, ia bahkan menghabiskan waktu jalan-jalan bersama teman-temannya di kebun binatang karena ia tak ingin menghabiskan waktu dengan sia-sia menunggu sesuatu yang belum pasti ia menangkan.
Selain itu Hibiki juga terlibat masalah dengan reporter jahat dan reporter yang merupakan mantan novelis dan membuka mata hati mereka. Nggak bisa diceritakan satu per satu sih ini HAHAHHAAHAHA.
Hibiki benar-benar sebuah movie yang bagus jika kalian menyukai movie yang serius dengan tokoh utama yang kuat dan tidak mudah menangis. Hibiki hampir tidak pernah tersenyum dalam movie ini, dia tipe yang cool, tapi dia tetap anak berusia 15 tahun yang akan malu-malu bahagia saat bertemu dengan novelis favoritnya. Ia juga terlihat seperti anak seusianya saat ia bersama dengan teman-temannya. Hanai sang editor benar-benar sabar dalam menghadapi Hibiki yang memang berbeda dari anak seusianya dan mencoba mengajarinya apa yang benar dan apa yang salah meski itu tidak sesuai dengan prinsip Hibiki. Ia mencoba membimbing Hibiki masuk ke dunia orang dewasa meski Hibiki masih 15 tahun. Hibiki benar-benar berbakat dalam menulis novel, ide-idenya muncul begitu saja, bahkan saat angin berhembus dari jendela kelasnya, ia menemukan ide untuk ceritanya selanjutnya.
0 komentar:
Posting Komentar