Natsu dan Tenyopunya ikatan yang kuat dan hal itu diperlihatkan di minggu ke-2 ini. Itu adalah awal hubungan erat mereka berdua, bagaimana Natsu membantu Taneyo untuk tetap di Tokachi dan melakukan apa yang ingin ia lakukan. Diminggu ke-2 bagian dua ini, masa anak-anak Natsuzora akan berakhir. Mulai minggu depan Hirose Suzu akan mengambil alih peran heroine. Nggak sabar tapi sedih karena akan berpisah dengan pemeran anak-anak T_T
Kakek memperlihatkan alat pembuat mentega dari susu sapi pada Natsu, ia mengatakan kalau itu adalah impiannya. Ia menceritakan masa lalunya 35 tahun yang lalu, ia datang ke Tokachi, Hokkaido sendirian ke Hokkaido saat ia berusia 18 tahun sebagai imigran pertama di Hokkaido. Tanah Hokkaido saat itu penuh dengan batu, sangat sulit untuk diolah. Di Tokachi ada kelompok orang-orang perintis yang pertama kali membuka Tokachi sebagai tempat tinggal dan kakek meminta bantuan mereka, ia dinasehati dan diajari banyak hal. Kakek mengatakan kelompok orang-orang perintis itu membuat menterga sebagai usaha mereka.
Kakek mengatakan saat itu, ia terus memikirkan apapun yang terjadi ia harus hidup disana dan mengatakan kalau ia juga ingin membuat mentega. Karena itu orang-orang perintis mengajari kakek membuat mentega. Kakek mengatakan akan tiba zaman dimana mentega akan menjadi makanan sehari-hari masyarakat, dan ia akan membuat mentega terbaik di dunia dengan susu dari peternakan mereka. Itu adalah impiannya. Natsu kagum dengan cerita dan impian kakek, ia mengatakan kalau ia juga ingin membuat mentega. Kakek senang karena Natsu terlihat bersemangat dengan hal itu.
Teruo mulai diajarkan cara memerah susu sapi oleh kakek dan ayahnya. Ini adalah pertama kalinya ia melakukan hal itu dan Teruo gagal karena sapinya nggak mau dipegang. Teruo kecewa tapi ayah dan para pekerja berusaha menyemangatinya.
Kakek mengatakan niatnya pada mereka semua kalau ia akan mencoba membuat mentega lagi. Takeo terkejut dan bertanya apakah kakek sudah menemukan cara menjualnya. Kakek mengatakan itu urusan nanti, pokoknya sekarang ia ingin mencoba membuatnya. Natsu sangat senang karena ia penasaran bagaimana cara membuat mentega. Yukichi-san mengatakan ia sangat merindukan rasa mentega buatan kakek, Takeo juga. Yukichi mengatakan untuk membuat sedikit mentega butuh tenaga dan banyak sekali susu.
Saat sarapan, Fujiko terkejut karena ayahnya akan membuat mentega lagi dan mengatakan kalau mentega itu adalah makanan yang sangat bau, lebih bau daripada susu. Yumiko yang mendengar itu langsung mengatakan ia tak mau memakannya. Natsu mengatakan ia ingin mencoba mentega buatan kakek. Fujiko bertanya apakah Natsu sudah pernah makan mentega dan Natsu mengatakan dulu ayahnya pernah membuatkan hot cake dengan mentega. Yumiko belum pernah makan hot cake dan bertanya apa itu. Fujiko menjelaskan itu dibuat dengan tepung, sayang sekali mereka nggak punya tepung, kalau punya ia bisa membuatkannya.
Natsu, Yumiko dan Teruo berangkat ke sekolah bersama-sama. Teruo mengatakan kakek mulai membuat mentega lagi demi Natsu, sebaiknya Natsu nanti harus memakannya sampai habis, karena mentega terbuat dari susu jadi sayang banged susunya kalau menteganya nggak habis. Yumiko mengatakan alah kan cuma susu dan Teruo marah mendengar itu, ia mengatakan Yumiko nggak tahu bagaimana sulitnya kakek untuk membuat peternakan mereka ini. Yumiko kesal sekali pada kakaknya dan mengatakan pada Natsu anak laki-laki itu benar-benar berfikiran sempit. lol.
Hari minggu tiba, hari dimana Kakek akan membuat mentega. Mereka menuang susu ke dalam alat pembuat mentega dan memutarnya selama kurang lebih 30 menit. Kakek meminta Natsu untuk mencobanya dan Natsu berusaha keras memutarnya, melihat cara memutar Natsu yang agak lambat kakek mengatakan sepertinya mereka harus menunggu 40 menit LOL.
Lalu 1 jam kemudian mentega jadi, Natsu excited banged dan berlari ke dapur untuk memperlihatkan pada Fujiko kalau menteganya sudah jadi. Fujiko mengatakan waktunya tepat sekali karena kentang yang ia kukus juga baru matang.
Fujiko menyajikan kentang kukus yang akan dimakan bersama mentega yang baru dibuat itu. Semuanya bingung apakah mereka akan memakannya dengan itu. Fujiko mengatakan dulu ibunya sering menyajikan kentang kukus + mentega, ini adalah makanan favorite ibunya. Ibu Fujiko meninggal saat Fujiko masih kecil dan semuanya jadi terdiam. Takeo bertanya apakah mertuanya meninggal setelah makan kentang + mentega itu dan kakek marah, tentu saja bukan karena itu. Lagipula mentega itu baik untuk kesehatan.
Semuanya kemudian bersemangat untuk mencicipi mentega buatan kakek dan terkejut karena rasanya sangat enak. Natsu juga menyukainya. Kikusuke mengatakan sangat ajaib karena aroma susu juga menghilang setelah dijadikan mentega. Saat semuanya mulai mencicipi, hanya Yumiko yang tidak mau karena ia memang nggak suka susu. Fujiko meminta Yumiko mencobanya selagi kentangnya masih hangat tapi Yumiko masih ragu. Natsu mengatakan kalau ini enak, tapi Yumiko tetap nggak mau. Akhirnya kakek meminta Yumiko mencobanya dan barulah Yumiko mau mencobanya, sepotong kecil. Ia dengan ragu-ragu memasukkan ke dalam mulutnya dan mengunyahnya, yang lain menatap Yumiko menantikan reaksinya. Saat senyuman muncul diwajah Yumiko, semuanya lega karena Yumiko menyukai mentega. Natsu juga senang karena Yumiko akhirnya mau mencoba susu tapi Yumiko mengatakan ini bukan susu tapi mentega. LOL.
Keluarga Shibata membawa mentega tersebut ke kedai keluarga Obata. Keluarga Obata yang punya toko manisan/permen membuatkan hot cake untuk keluarga Shibata, menyajikannya dengan mentega yang baru dibuat kakek tadi.
Yumiko melihat hot cake pertama kali dalam hidupnya dan ia menyukainya. Semuanya makan hot cake itu dengan senyuman diwajah mereka, karena rasanya sangat enak, bahkan kakek yang jarang memuji makanan juga memuji kelezatan hot cake itu. Yukijiro menantikan reaksi Yumiko mengenai rasa hot cake buatan ayahnya, dan Yumiko mengatakan mentega itu dibuat oleh keluarganya, tentu saja rasanya enak. lol. Yumiko sepertinya bangga dengan mentega buatan kakeknya.
Yukinosuke, ayah Yukijiro meminta kakek untuk membuat mentega mulai dari sekarang, karena sepertinya zaman mentega akan populer akan dimulai. Tapi kakek mengatakan bukan ia yang akan membuatnya, melainkan Natsu setelah ia dewasa nanti. Kakek mengatakan ia ingin Natsu dan Teruo menjadi pelopor pembuatan mentega dari susu peternakan Shibata. Itu adalah impiannya. Semua orang tersenyum mendengarnya.
(Sebenarnya disini kakek sudah mulai menunjukkan kalau ia ingin Teruo dan Natsu mewarisi peternakan Shibata = Ia menjodohkan Teruo dan Natsu).
Suatu hari, di sekolah ada hal yang menggembirakan terjadi. Sensei mengumumkan kalau akhir pekan mereka akan menonton film bersama-sama (memutar film di sekolah sepertinya adalah hal yang sekali-kali dilakukan di sekolah saat itu). Seluruh siswa excited karena itu adalah hal yang mereka sukai, ada siswa yang bersikeras ingin film yang diputar adalah film samurai. Tapi sensei mengatakan kali ini mereka akan memutar film yang berbeda yang dinamakan 'manga eiga' atau film kartun. Seluruh siswa terdiam karena ini pertama kalinya mereka mendengar istilah itu. Sensei terkejut juga karena semuanya terdiam artinya ini pertama kalinya mereka akan menonton film kartun dan sensei meminta mereka untuk menantikannya. Hari itu juga pihak sekolah mengundang orang tua siswa untuk datang menonton dan meminta mereka menyampaikan pada orang tua mereka.
Setelah jam pelajaran selesai, Natsu menemui Tenyo dan mengatakan rasa penasarannya kira-kira film seperti apa yang akan diputar nanti. Tenyo terkejut karena Natsu ternyata belum pernah menonton film kartun. Natsu bertanya film seperti apa itu, apakah manga/komik dijadikan film dan Tenyo mengatakan kalau film kartun itu adalah gambar yang bergerak. Natsu excited banged dan penasaran seperti apa film kartun itu.
Lalu Hari-H tiba. Para siswa dan orang tua siswa sudah berkumpul di ruang kelas untuk menonton film kartun. Semuanya nggak sabar dan excited menantikan film seperti apa yang akan diputar. Lalu film mulai diputar melalui proyektor. Film yang mereka tonton adalah 'Popeye The Sailor Meets Ali Baba'.
Anak-anak sangat menikmati film Popeye tersebut. Natsu tak bisa menghilangkan wajah kekagumannya pada gambar yang bergerak itu. Bahkan setelah filmnya selesai dan anak-anak mulai bubar ia tetap duduk dengan wajah tersenyum melamun menatap layar dan Yumiko jadi bingung. Ia pikir Natsu menahan pipis selama film diputar karena ia juga begitu LOL.
Natsu kemudian langsung mencari Tenyo untuk membicarakan film itu dan terkejut saat melihat Tenyo bersama pak pos. Natsu baru tahu kalau Tenyo ternyata anak pak pos. Tenyo juga kaget karena ayahnya mengenal Natsu dan ayah mengatakan kalau mereka terhubung karena surat. Natsu bertanya apakah sudah ada surat untuknya dan ayah Tenyo menyayangkan belum ada, kalau nanti ada ia akan langsung mengirimnya ke rumah Natsu. Natsu juga berkenalan dengan ibu Tenyo dan meminta Natsu berteman baik dengan puteranya.
Natsu kemudian mulai membicarakan film kartun itu pada Tenyo, ia mengatakan film itu sangat menarik. Tenyo membenarkan, dulu film yang ia lihat adalah hitam putih, tapi sekarang filmnya berwarna dan ia kagum dengan perkembangan teknologi. Tenyo mengatakan kalau kakaknya menceritakan padanya di Amerika ada film yang bernama Disney yang sedang populer saat ini. Natsu kagum banged dan ingin menonton film-film Disney.
Keluarga Shibata kemudian datang menemui Natsu untuk mengajaknya pulang tapi ia tak melihat Yumiko, Natsu mengatakan kalau Yumiko sedang ke toilet. Keluarga Shibata dan keluarga Yamada kemudian saling menyapa dan berkenalan sebelum berpisah.
Saat kedua keluarga akan berpisah, Tenyo tiba-tiba mengatakan pada Natsu untuk datang main ke rumahnya. Ia punya cat lukis di rumahnya dan mereka bisa menggambar bersama-sama. Natsu tentu saja sangat senang. Tapi ayah dan ibu Tenyo saling tatap dan ayahnya mengatakan nggak sopan mengundang puteri keluarga Shibata seperti itu ke rumah mereka. Natsu bertanya apakah tidak boleh dan Fujiko yang melihat kalau Natsu sepertinya sangat ingin kesana akhirnya memperbolehkan Natsu pergi kesana. Keluarga Yamada agak gimana gitu meski tetap memperbolehkan Natsu datang kapan saja.
Natsu dan Tenyo saling tersenyum karena mereka bahagia.
Lalu suatu hari, Natsu akhirnya datang ke rumah keluarga Yamada untuk pertama kalinya. Rumah Tenyo jauh di dalam hutan, perjalanan kesana cukup sulit karena harus melewati semak-semak. Tenyo berasal dari keluarga miskin, rumah mereka sangat kecil, mungkin itu adalah alasan kenapa ayah dan ibu Tenyo agak gimana gitu saat Tenyo mengajak Natsu ke rumah mereka, mengingat Natsu kan puteri keluarga Shibata yang cukup berada lah karena punya peternakan.
Natsu dan Tenyo masuk ke sebuah gudang dan Natsu melihat banyak lukisan yang ditempel disana, lukisan yang berwarna dan indah. Natsu berfikir kalau itu adalah lukisan Tenyo, tapi Tenyo mengatakan itu adalah lukisan kakak laki-lakinya. Kakak laki-laki Tenyo, Yamada Yohei berbakat dalam melukis dan setelah lulus SMA akan masuk ke Universitas Seni. Tenyo mengatakan kakaknya sangat hebat dan ayahnya bekerja keras agar kakaknya bisa masuk ke universitas seni.
Tenyo memperlihatkan lukisannya pada Natsu, tertempel di dinding lainnya. Itu adalah lukisan kuda milik Tenyo yang sudah mati. Sangat bagus. Tapi lukisan itu sepertinya hanya dari pensil dan Natsu bertanya apakah karena kudanya mati makanya lukisannya hanya berwarna hitam. Tenyo mengatakan bukan begitu, cat warna sangat mahal, jadi hanya kakaknya yang menggunakan cat warna. Natsu terkejut mendengarnya.
Tenyo kemudian mengajak Natsu menggambar, ia sudah meminta izin kakaknya untuk menggunakan cat warna itu tapi Natsu kan jadinya nggak enak setelah mendengar cerita Tenyo itu, jadi ia membuat alasan hari ini ia datang hanya untuk melihat lukisan Tenyo, ia melukis kapan-kapan saja.
Natsu dan Tenyo kemudian jalan-jalan disekitar sungai kecil dan Tenyo bertanya apakah Natsu terkejut karena ia miskin. Natsu mengatakan ia tidak terkejut, karena dulu ia bahkan tidak punya rumah. Tenyo meminum air sungai disana dan Natsu ikut mencobanya. Natsu terkejut karena rasanya enak. Tenyo menatap Natsu yang meminum air sungai dan sepertinya ia sedikit membuka hatinya pada Natsu, untuk menceritakan masalah keluarganya.
Tenyo mengatakan karena ladang mereka tidak berjalan baik makanya mereka sangat kesulitan. Natsu terkejut. Tenyo kemudian mengajak Natsu ke ladang milik keluarganya, itu tidak terlihat seperti ladang, tapi tanah yang tidak ditumbuhi apapun. Tanah baru dibuka/dibuat ladang tapi nggak berhasil. Tenyo mengatakan kondisi tanah disini sangat buruk, tak peduli seberapa kali mereka membajaknya, tanaman tetap tidak mau tumbuh. Ayahnya juga sudah menyerah dan akhirnya menemukan pekerjaan sebagai tukang pos, sementara itu ibunya membantu pekerjaan di ladang orang lain, dengan begitu mereka bisa makan sehari-hari.
Tenyo mengatakan mungkin ia akan tinggal di Tokachi hanya sampai musim gugur nanti, keluarga mereka akan pindah. Natsu terkejut mendengarnya, ia bertanya apakah keluarga Tenyo akan kembali ke Tokyo. Tenyo mengatakan ia tidak tahu.
Tenyo kemudian mengambil cangkul yang ada disana dan mencoba mencangkul tanah yang sangat keras itu, ia kelihatan kesal mengatakan seandainya tanaman mau tumbuh ditanah itu maka hal ini nggak akan terjadi (dia nggak akan pindah dari Tokachi).
Natsu khawatir melihat Tenyo yang mencangkul dengan penuh amarah. Tenyo mengatakan seandainya kuda mereka masih hidup, mereka pasti bisa melakukan sesuatu, membajak tanah dengan tenaga kuda. Tenyo sangat kesal dan mencangkul sambil menyumpah. Natsu bertanya apakah Tenyo ingin bertani dan Tenyo membenarkan, ia ingin bertani dan tinggal di Tokachi karena ia menyukai Tokachi.
Tenyo melempar cangkul tersebut dan menangis sedih karena ia harus berpisah dengan Tokachi yang ia cintai. Natsu menatap Tenyo dengan khawatir.
Sore harinya, saat bekerja di peternakan, Natsu menceritakan hal itu pada Yukichi-san. Yukichi menjelaskan kalau keluarga Tenyo itu adalah keluarga imigran dari Tokyo, mereka yang kehilangan rumah di Tokyo, bagi yang menginginkannya mereka bisa dipindahkan oleh pemerintah ke Hokkaido dan diberi tanah untuk bercocok tanam. Banyak dari mereka yang sudah kembali ke Tokyo karena nggak bisa menghasilkan apapun di Hokkaido.
Natsu yang mendengarkan itu menatap kakek dan kemudian memutuskan untuk meminta bantuan Kakek. Ia mendekati kakek dan meminta kakek untuk membantu Tenyo-kun. Kakek bertanya membantu apa dan Natsu mengatakan membantu agar keluarga tanah keluarga Tenyo bisa dijadikan lahan pertanian. Kakek mengingatkan kalau keluarga itu sudah menyerah tapi Natsu mengatakan Tenyo ingin bertani di Tokachi, ia ingin tinggal disini. Natsu bahkan membungkuk pada kakek memohon agar kakek membantu keluarga Yamada.
Tapi kakek menolak, ia mengatakan itu mustahil karena keadaan tanahnya buruk. Natsu mengatakan kakek kan belum melihatnya. Kakek mengatakan tanpa melihat ia juga tahu. Natsu mengingatkan kalau dulu kakek juga begitu, karena keadaan tanah yang buruk, kakek meminta bantuan pada mereka yang merupakan kelompok perintis di Hokkaido. Kakek tetap menolak dan meminta Natsu untuk membiarkan keluarga Yamada. Natsu sangat kesal dan berteriak kalau kakek pembohong, padahal kakek mengatakan kalau ia bekerja keras sendirian agar suatu hari nanti bisa membantu orang lain. Natsu mengatakan kalau Tenyo-kun sedang berusaha keras sendirian saat ini, ia mencoba bertani sendirian, siapa yang akan menyelamatkan Tenyo-kun?
Kakek menatap Natsu dan terdiam. Takeo takut kalau kakek memarahi Natsu jadi ia dengan cepat menuju Natsu dan meminta Natsu untuk tenang.
Natsu sangat sedih karena kakek tidak mau membantu Tenyo, ia mengurung diri di kamar saat makan malam. Takeo menceritakan pada Fujiko kalau Natsu sangat sedih karena Tenyo akan pindah dari Tokachi, Natsu meminta kakek membantu Tenyo tapi kakek menolak. Takeo sebenarnya senang karena Natsu memikirkan temannya, Natsu anak yang baik.
Yumiko mengatakan itu karena Natsu menyukai Tenyo. Takeo terkejut mendengarnya dan Yumiko menjelaskan lagi pada ayahnya kalau Tenyo-kun adalah orang yang disukai oleh Natsu. Fujiko sudah menduganya jadi ia nggak kaget. Tapi Takeo benar-benar kaget dan mengatakan kalau ia yakin hubungan keduanya bukan seperti itu karena mereka masih anak-anak. Fujiko mengatakan itu karena Takeo saja yang menganggap mereka masih anak-anak, ia yakin Natsu pasti tidak mau berpisah dengan orang yang ia sukai, karena itu Natsu sedih.
Tapi Takeo tetap tidak mau mempercayai hal itu, ia yakin alasannya bukan itu lol, tapi saat ditanya apa alasannya TAkeo nggak bisa menjawab HAHAHAHAHAHA.
Sementara itu Natsu di kamarnya menggambar kuda dengan wajah marah, dalam hatinya ia juga nggak mengerti kenapa ia sangat marah karena kakek tidak mau membantu Tenyo.
Keesokan harinya, Natsu bekerja seperti biasa di peternakan bersama Takeo, Yukichi, Kikusuke dan Teruo. Kakek agak terlambat hari ini, begitu ia masuk ke kadang, ia mengatakan dengan awkward kalau hari ini ia akan pergi ke rumah keluarga Yamada untuk melihat kondisi tanahnya. Natsu dan yang lain terkejut mendengarnya, padahal kemarin kakek bersikeras tidak mau membantu Tenyo. Natsu langsung berlari ke arah kakek dan berterima kasih pada kakek.
Sepulang sekolah, Natsu dan Tenyo langsung ke ladang dan kakek sudah ada disana. Kakek mengatakan setelah ia melihatnya, tanah disana benar-benar buruk, meski berapa kalipun dibajak tetap tidak akan berhasil. Tapi sepertinya ia nggak menyerah dan akan mencobanya. Natsu bersemangat karena Tenyo adalah pekerja keras dan pasti nggak akan menyerah juga. Kakek kemudian bertanya meski Tenyo tidak menyerah, tapi bagaimana dengan orang tua Tenyo. Tenyo terdiam, ia masih belum mengatakan pada orang tuanya mengenai hal itu.
Melihat reaksi Tenyo, kakek mengerti dan mengatakan nanti malam ia akan datang ke rumah Tenyo untuk bicara padda orang tua Tenyo. Natsu senang mendengarnya.
Natsu pulang bersama kakek saat itu dan Natsu tak bisa berhenti menatap kakek. Saat kakek bertanya kenapa, Natsu hanya tersenyum dan tidak mengatakan alasannya. Kayaknya sih Natsu kagum pada sikap tsundere kakeknya lol, meski agak kejam tapi baik.
Malam harinya keluarga Shibata berkunjung ke rumah keluarga Yamada. Fujiko nggak lupa membawa bahan makanan seperti kentang dan juga mentega buatan ayahnya, meski nggak banyak keluarga Yamada sangat berterima kasih. Yamada Seiji, ayah Tenyo mengatakan sejak pindah kesini mereka berusaha untuk bertahan tapi tidak ada yang berhasil sampai saat ini, jadi ia berfikir akan pindah bersama keluarganya. Takeo kemudian memberi saran bagaimana jika keluarga Yamada mulai membuka peternakan. Sekarang semakin banyak yang membuka ternak sapi perah, kotoran sapi bisa dijadikan pupuk untuk pertanian. Tapi keluarga Yamada nggak punya uang jadi bagaimana mereka bisa mendapatkan sapi, Takeo juga bingung.
Seiji mengatakan ia tak tahu apa yang Tenyo katakan pada Natsu, apakah ia mengatakan ingin tetap tinggal di Tokachi atau bagaimana, itu hanya pembicaraan anak-anak saja, bukan pembicaraan serius. Kakek kemudian mulai bertanya, kenapa bukan pembicaraan serius? Kakek mengatakan ia duduk disini karena permintaan Natsu, jika bukan karena apa yang dikatakan Natsu ia tidak akan ada disini malam ini. Seiji mengatakan itu adalah masalah kakek tidak ada hubungannya dengannya. Kakek membenarkan kalau ini adalah masalah Natsu. Selain itu Tenyo juga pasti punya masalah sendiri dan ia ingin mereka mendengarkannya dengan serius.
Seiji bertanya apa yang sebenarnya ingin kakek katakan dan kakek mengatakan kalau tanah disini sangat jelek, tanaman tidak akan tumbuh jika tanahnya tidak lembut. Tanah disana saking jeleknya, bahkan jika membajak sampai tahun depan juga tanahnya nggak akan bagus. Takeo mencoba menghentikan kakek karena ia tak mengerti apa yang ingin kakek katakan, karena kata-kata kakek itu justru membuat keluarga Yamada makin hilang harapan.
Tapi kakek tidak berhenti. Ia melanjutkan jika keluarga Yamada tidak menyerah pasti ada jalan. Butuh paling tidak 3-5 tahun agar kondisi tanah membaik dengan membajaknya terus menerus, ia bertanya apakah keluarga Yamada berniat melakukan itu.
Mendengar itu Seiji tentu saja menganggap kakek bercanda, 5 tahun nggak ada hasil ya mereka bisa makan apa. Tapi tiba-tiba Tenyo berdiri dan mengatakan kalau ia ingin melakukannya, meski butuh waktu lama ia akan melakukannya. Ayahnya bisa tetap bekerja dengan pekerjaan yang sekarang, karena ia yang akan melakukannya (membajak dan bertani).
Seiji kelihatan malu karena Tenyo dan meminta Tenyo jangan bersikap begini dihadapan orang lain, tapi kakek tiba-tiba berteriak agar Seiji jangan mempermasalahkan hal itu. Ia ingin Seiji mendengarkan dengan serius apa yang anak-anak ini ingin lakukan dan jangan menganggap ini pembicaraan main-main karena semuanya serius disini. Seiji sudah dewasa dan kakek ingin Seiji mendengarkan seperti orang dewasa.
Natsu menangis mendengarkan bagaimana kakek menganggap apa yang dikatakan Tenyo adalah hal yang serius. Kakak Tenyo, Yohei juga mengatakan pada ayahnya kalau Tenyo serius ingin bertani di Tokachi dan istrinya Tami juga tahu kalau suaminya sebenarnya ingin tetap tinggal di Tokachi, karena ia tahu bagaimana keluarga mereka mengumpulkan banyak keberanian untuk pindah ke Hokkaido saat itu.
Seiji menangis mendengar apa yang dikatakan oleh istri dan anak-anaknya karena sebenarnya ia juga ingin tetap tinggal di Tokachi.
Lalu keesokan harinya, keluarga Yamada mendapat bantuan dari para warga di Tokachi untuk mulai mengubah lahan milik keluarga Yamada menjadi tanah yang cocok untuk bercocok tanam. Mereka mendengarkan arahan dari kakek apa yang harus mereka lakukan dan kakek juga memberi semangat pada semuanya meski ini akan membutuhkan waktu beberapa tahun, tapi mereka akan mengubah tanah yang ada disana menjadi tanah yang subur untuk ditanami apapun.
Semuanya bersemangat untuk bekerja dan Seiji sangat berterima kasih pada mereka yang membantunya. Hal pertama yang mereka lakukan adalah mencabut akar pohon-pohon besar yang ada disana. Semuanya bekerja dengan sangat keras, bahkan Natsu dan Tenyo juga ikut membantu. Ada bekas pohon yang paling besar di tengah ladang itu dan mereka mencoba untuk mencabutnya, butuh banyak tenaga dan keyakinan sampai akhirnya mereka bisa mencabut akar pohon tersebut. Berhasilnya dicabut akar pohon itu adalah awal dari semuanya, mereka semakin bersemangat untuk bekerja.
Kakek memberikan seekor kuda pada Tenyo yang akan bertanggung jawab dengan ladang keluarga Yamada. Kalau ada kuda, maka akan lebih mudah untuk bekerja. Saat Tenyo bertanya bagaimana dengan uangnya, kakek mengatakan ia hanya meminjamkan pada Tenyo, setelah ladang berhasil, Tenyo bisa mengembalikan padanya.
Natsu sangat terharu dan langsung berlari memeluk kakeknya. Kakek sampai kaget. Natsu mengatakan kalau ia sangat menyukai kakek dan kakek tertawa.
Sejak hari itu, hampir setiap hari Tenyo dan Natsu menghabiskan waktu di ladang untuk membajak tanah. Saat ada waktu warga yang lain datang membantu, keluarga Shibata juga banyak membantu membajak ladang.
9 tahun berlalu sejak saat itu. Ladang keluarga Yamada yang awalnya gersang dan tidak bisa ditumbuhi oleh tanaman akhirnya terlihat subur dan hijau. Natsu yang sekarang sudah berusia 18 tahun terlihat menunggang kuda menuju ladang keluarga Yamada. Ia memanggil dan melambaikan tangan pada Tenyo yang ada di ladang. Tenyo juga melambaikan tangannya pada Natsu.
Ini adalah baru sebuah awal bagi kehidupan Natsu yang panjang.
Komentar:
Akhirnya Suzu akan mulai tampil full mulai minggu depan!
Suzu sebenarnya sudah tampil diawal setiap minggu dan kali ini diakhir episode 12 atau akhir minggu ke-2; aku sudah menduga kalau adegannya pasti itu. Adegan itu sudah muncul berkali-kali di teaser atau video promosi wkwkkwkwkwkw.
Awalnya aku bingung kenapa di deskripsinya Tenyo tidak melanjutkan sekolah setelah lulus SD, tapi setelah menonton minggu ke-2 ini aku jadi mengerti. Tenyo adalah orang yang bersikeras kalau ia ingin tetap tinggal di Tokachi dan bertani, karena itu ia punya tanggung jawab pada ladang keluarga Yamada. Ia tidak melanjutkan sekolah karena hal itu, ia sibuk di ladang. Tentu saja NAtsu masih berteman baik dengan Tenyo dan sepertinya sih tiada hari tanpa melihat Tenyo hehheheehhe.
Tenyo tekatnya kuat banged ya, padahal dia masih kecil tapi serius ingin bertani di Tokachi, ia menyukai Hokkaido dan ingin tetap tinggal disana. Ada untungnya dia membicarakan hal itu pada Natsu sehingga Natsu membantunya untuk tetap disana.
Keluarga Yamada pasti sangat kesulitan selama ini karena mereka nggak punya uang dan juga nggak punya bahan makanan, bahkan harus berhemat cat lukis, sedih banged.
Aku baca di spoiler Natsuzora kalau karakter Yamada Tenyo ini diangkat dari kisah nyata seorang seniman Tokachi bernama Kanda Nissho. Meski NHK tidak pernah mengatakan kalau Natsuzora adalah berdasarkan dari kisah nyata, tapi fans nemu aja sih tokoh yang mirip dengan Tenyo. Kanda juga berasal dari keluarga petani miskin yang memilih jalan hidup dengan bertani dan ia melukis di sela-sela waktu pertaniannya. Ia berbakat dan karyanya bahkan dimusiumkan. Lukisan kuda milik Tenyo yang ada di minggu ke-2 ini mirip dengan salah satu lukisan Kanda Nissho, karena itu fans semakin yakin. Selain itu Kanda juga punya kakak laki-laki yang masuk ke jurusan seni Universitas Tokyo dan berdasarkan spoiler, kakak Tenyo, Yohei juga akan masuk ke Universitas Tokyo. Menarik sih. Aku penasaran kenapa NHK tidak mengatakan drama ini based on true story, apakah karena mereka mengubah banyak ceritanya dan hanya mengambil sedikit inspirasi dari kenyataan?
Tapi jika karakter Tenyo benar-benar berdasarkan Kanda-san, maka akan terjadi plot twist yang mengejutkan di drama ini. Aku sudah memberikan spoiler di twitter sih, sebaiknya jangan ditulis disini HAHHHAAHAHA.
Aku nggak sabar melihat Hirose Suzu dan Yoshizawa Ryo sebagai versi dewasa Natsu dan Tenyo, aku yakin hubungan mereka manis banged karena sejak kecil ikatan mereka udah kuat seperti itu. Seperti yang dikatakan Yumiko, Natsu menyukai Tenyo, tapi apakah benar begitu? hehehehehehe. Menyukai dalam artian apa dulu nih. Sebagai teman? sebagai kakak? sebagai senasib seperjuangan?
Hirose Suzu mendapatkan peran di Natsuzora tanpa proses audisi, tapi Yoshizawa Ryo mendapat peran Tenyo ini lulus audisi lho. Tenyo sepertinya akan menjadi karakter penting dalam drama ini terutama Hokkaido-hen mengingat di guide book tokoh yang diwawancarai adalah Suzu dan Oryo. Selain itu kabarnya sebelum syuting drama ini Oryo sempat ke museum Kanda Nishho untuk melihat karyanya, apakah benar Tenyo ini menggambarkan Kanda-san? Karena kalau benar maka Natsu dan Tenyo nggak akan berjodoh. Ups.
Sinopsis Natsuzora Week 2: Natsu yo, Yume no Tobira o ake
-Natsu, Open the door of Dreams-
Kakek memperlihatkan alat pembuat mentega dari susu sapi pada Natsu, ia mengatakan kalau itu adalah impiannya. Ia menceritakan masa lalunya 35 tahun yang lalu, ia datang ke Tokachi, Hokkaido sendirian ke Hokkaido saat ia berusia 18 tahun sebagai imigran pertama di Hokkaido. Tanah Hokkaido saat itu penuh dengan batu, sangat sulit untuk diolah. Di Tokachi ada kelompok orang-orang perintis yang pertama kali membuka Tokachi sebagai tempat tinggal dan kakek meminta bantuan mereka, ia dinasehati dan diajari banyak hal. Kakek mengatakan kelompok orang-orang perintis itu membuat menterga sebagai usaha mereka.
Kakek mengatakan saat itu, ia terus memikirkan apapun yang terjadi ia harus hidup disana dan mengatakan kalau ia juga ingin membuat mentega. Karena itu orang-orang perintis mengajari kakek membuat mentega. Kakek mengatakan akan tiba zaman dimana mentega akan menjadi makanan sehari-hari masyarakat, dan ia akan membuat mentega terbaik di dunia dengan susu dari peternakan mereka. Itu adalah impiannya. Natsu kagum dengan cerita dan impian kakek, ia mengatakan kalau ia juga ingin membuat mentega. Kakek senang karena Natsu terlihat bersemangat dengan hal itu.
Teruo mulai diajarkan cara memerah susu sapi oleh kakek dan ayahnya. Ini adalah pertama kalinya ia melakukan hal itu dan Teruo gagal karena sapinya nggak mau dipegang. Teruo kecewa tapi ayah dan para pekerja berusaha menyemangatinya.
Kakek mengatakan niatnya pada mereka semua kalau ia akan mencoba membuat mentega lagi. Takeo terkejut dan bertanya apakah kakek sudah menemukan cara menjualnya. Kakek mengatakan itu urusan nanti, pokoknya sekarang ia ingin mencoba membuatnya. Natsu sangat senang karena ia penasaran bagaimana cara membuat mentega. Yukichi-san mengatakan ia sangat merindukan rasa mentega buatan kakek, Takeo juga. Yukichi mengatakan untuk membuat sedikit mentega butuh tenaga dan banyak sekali susu.
Saat sarapan, Fujiko terkejut karena ayahnya akan membuat mentega lagi dan mengatakan kalau mentega itu adalah makanan yang sangat bau, lebih bau daripada susu. Yumiko yang mendengar itu langsung mengatakan ia tak mau memakannya. Natsu mengatakan ia ingin mencoba mentega buatan kakek. Fujiko bertanya apakah Natsu sudah pernah makan mentega dan Natsu mengatakan dulu ayahnya pernah membuatkan hot cake dengan mentega. Yumiko belum pernah makan hot cake dan bertanya apa itu. Fujiko menjelaskan itu dibuat dengan tepung, sayang sekali mereka nggak punya tepung, kalau punya ia bisa membuatkannya.
Natsu, Yumiko dan Teruo berangkat ke sekolah bersama-sama. Teruo mengatakan kakek mulai membuat mentega lagi demi Natsu, sebaiknya Natsu nanti harus memakannya sampai habis, karena mentega terbuat dari susu jadi sayang banged susunya kalau menteganya nggak habis. Yumiko mengatakan alah kan cuma susu dan Teruo marah mendengar itu, ia mengatakan Yumiko nggak tahu bagaimana sulitnya kakek untuk membuat peternakan mereka ini. Yumiko kesal sekali pada kakaknya dan mengatakan pada Natsu anak laki-laki itu benar-benar berfikiran sempit. lol.
Hari minggu tiba, hari dimana Kakek akan membuat mentega. Mereka menuang susu ke dalam alat pembuat mentega dan memutarnya selama kurang lebih 30 menit. Kakek meminta Natsu untuk mencobanya dan Natsu berusaha keras memutarnya, melihat cara memutar Natsu yang agak lambat kakek mengatakan sepertinya mereka harus menunggu 40 menit LOL.
Lalu 1 jam kemudian mentega jadi, Natsu excited banged dan berlari ke dapur untuk memperlihatkan pada Fujiko kalau menteganya sudah jadi. Fujiko mengatakan waktunya tepat sekali karena kentang yang ia kukus juga baru matang.
Fujiko menyajikan kentang kukus yang akan dimakan bersama mentega yang baru dibuat itu. Semuanya bingung apakah mereka akan memakannya dengan itu. Fujiko mengatakan dulu ibunya sering menyajikan kentang kukus + mentega, ini adalah makanan favorite ibunya. Ibu Fujiko meninggal saat Fujiko masih kecil dan semuanya jadi terdiam. Takeo bertanya apakah mertuanya meninggal setelah makan kentang + mentega itu dan kakek marah, tentu saja bukan karena itu. Lagipula mentega itu baik untuk kesehatan.
Semuanya kemudian bersemangat untuk mencicipi mentega buatan kakek dan terkejut karena rasanya sangat enak. Natsu juga menyukainya. Kikusuke mengatakan sangat ajaib karena aroma susu juga menghilang setelah dijadikan mentega. Saat semuanya mulai mencicipi, hanya Yumiko yang tidak mau karena ia memang nggak suka susu. Fujiko meminta Yumiko mencobanya selagi kentangnya masih hangat tapi Yumiko masih ragu. Natsu mengatakan kalau ini enak, tapi Yumiko tetap nggak mau. Akhirnya kakek meminta Yumiko mencobanya dan barulah Yumiko mau mencobanya, sepotong kecil. Ia dengan ragu-ragu memasukkan ke dalam mulutnya dan mengunyahnya, yang lain menatap Yumiko menantikan reaksinya. Saat senyuman muncul diwajah Yumiko, semuanya lega karena Yumiko menyukai mentega. Natsu juga senang karena Yumiko akhirnya mau mencoba susu tapi Yumiko mengatakan ini bukan susu tapi mentega. LOL.
Keluarga Shibata membawa mentega tersebut ke kedai keluarga Obata. Keluarga Obata yang punya toko manisan/permen membuatkan hot cake untuk keluarga Shibata, menyajikannya dengan mentega yang baru dibuat kakek tadi.
Yumiko melihat hot cake pertama kali dalam hidupnya dan ia menyukainya. Semuanya makan hot cake itu dengan senyuman diwajah mereka, karena rasanya sangat enak, bahkan kakek yang jarang memuji makanan juga memuji kelezatan hot cake itu. Yukijiro menantikan reaksi Yumiko mengenai rasa hot cake buatan ayahnya, dan Yumiko mengatakan mentega itu dibuat oleh keluarganya, tentu saja rasanya enak. lol. Yumiko sepertinya bangga dengan mentega buatan kakeknya.
Yukinosuke, ayah Yukijiro meminta kakek untuk membuat mentega mulai dari sekarang, karena sepertinya zaman mentega akan populer akan dimulai. Tapi kakek mengatakan bukan ia yang akan membuatnya, melainkan Natsu setelah ia dewasa nanti. Kakek mengatakan ia ingin Natsu dan Teruo menjadi pelopor pembuatan mentega dari susu peternakan Shibata. Itu adalah impiannya. Semua orang tersenyum mendengarnya.
(Sebenarnya disini kakek sudah mulai menunjukkan kalau ia ingin Teruo dan Natsu mewarisi peternakan Shibata = Ia menjodohkan Teruo dan Natsu).
Suatu hari, di sekolah ada hal yang menggembirakan terjadi. Sensei mengumumkan kalau akhir pekan mereka akan menonton film bersama-sama (memutar film di sekolah sepertinya adalah hal yang sekali-kali dilakukan di sekolah saat itu). Seluruh siswa excited karena itu adalah hal yang mereka sukai, ada siswa yang bersikeras ingin film yang diputar adalah film samurai. Tapi sensei mengatakan kali ini mereka akan memutar film yang berbeda yang dinamakan 'manga eiga' atau film kartun. Seluruh siswa terdiam karena ini pertama kalinya mereka mendengar istilah itu. Sensei terkejut juga karena semuanya terdiam artinya ini pertama kalinya mereka akan menonton film kartun dan sensei meminta mereka untuk menantikannya. Hari itu juga pihak sekolah mengundang orang tua siswa untuk datang menonton dan meminta mereka menyampaikan pada orang tua mereka.
Setelah jam pelajaran selesai, Natsu menemui Tenyo dan mengatakan rasa penasarannya kira-kira film seperti apa yang akan diputar nanti. Tenyo terkejut karena Natsu ternyata belum pernah menonton film kartun. Natsu bertanya film seperti apa itu, apakah manga/komik dijadikan film dan Tenyo mengatakan kalau film kartun itu adalah gambar yang bergerak. Natsu excited banged dan penasaran seperti apa film kartun itu.
Lalu Hari-H tiba. Para siswa dan orang tua siswa sudah berkumpul di ruang kelas untuk menonton film kartun. Semuanya nggak sabar dan excited menantikan film seperti apa yang akan diputar. Lalu film mulai diputar melalui proyektor. Film yang mereka tonton adalah 'Popeye The Sailor Meets Ali Baba'.
Anak-anak sangat menikmati film Popeye tersebut. Natsu tak bisa menghilangkan wajah kekagumannya pada gambar yang bergerak itu. Bahkan setelah filmnya selesai dan anak-anak mulai bubar ia tetap duduk dengan wajah tersenyum melamun menatap layar dan Yumiko jadi bingung. Ia pikir Natsu menahan pipis selama film diputar karena ia juga begitu LOL.
Natsu kemudian langsung mencari Tenyo untuk membicarakan film itu dan terkejut saat melihat Tenyo bersama pak pos. Natsu baru tahu kalau Tenyo ternyata anak pak pos. Tenyo juga kaget karena ayahnya mengenal Natsu dan ayah mengatakan kalau mereka terhubung karena surat. Natsu bertanya apakah sudah ada surat untuknya dan ayah Tenyo menyayangkan belum ada, kalau nanti ada ia akan langsung mengirimnya ke rumah Natsu. Natsu juga berkenalan dengan ibu Tenyo dan meminta Natsu berteman baik dengan puteranya.
Natsu kemudian mulai membicarakan film kartun itu pada Tenyo, ia mengatakan film itu sangat menarik. Tenyo membenarkan, dulu film yang ia lihat adalah hitam putih, tapi sekarang filmnya berwarna dan ia kagum dengan perkembangan teknologi. Tenyo mengatakan kalau kakaknya menceritakan padanya di Amerika ada film yang bernama Disney yang sedang populer saat ini. Natsu kagum banged dan ingin menonton film-film Disney.
Keluarga Shibata kemudian datang menemui Natsu untuk mengajaknya pulang tapi ia tak melihat Yumiko, Natsu mengatakan kalau Yumiko sedang ke toilet. Keluarga Shibata dan keluarga Yamada kemudian saling menyapa dan berkenalan sebelum berpisah.
Saat kedua keluarga akan berpisah, Tenyo tiba-tiba mengatakan pada Natsu untuk datang main ke rumahnya. Ia punya cat lukis di rumahnya dan mereka bisa menggambar bersama-sama. Natsu tentu saja sangat senang. Tapi ayah dan ibu Tenyo saling tatap dan ayahnya mengatakan nggak sopan mengundang puteri keluarga Shibata seperti itu ke rumah mereka. Natsu bertanya apakah tidak boleh dan Fujiko yang melihat kalau Natsu sepertinya sangat ingin kesana akhirnya memperbolehkan Natsu pergi kesana. Keluarga Yamada agak gimana gitu meski tetap memperbolehkan Natsu datang kapan saja.
Natsu dan Tenyo saling tersenyum karena mereka bahagia.
Lalu suatu hari, Natsu akhirnya datang ke rumah keluarga Yamada untuk pertama kalinya. Rumah Tenyo jauh di dalam hutan, perjalanan kesana cukup sulit karena harus melewati semak-semak. Tenyo berasal dari keluarga miskin, rumah mereka sangat kecil, mungkin itu adalah alasan kenapa ayah dan ibu Tenyo agak gimana gitu saat Tenyo mengajak Natsu ke rumah mereka, mengingat Natsu kan puteri keluarga Shibata yang cukup berada lah karena punya peternakan.
Natsu dan Tenyo masuk ke sebuah gudang dan Natsu melihat banyak lukisan yang ditempel disana, lukisan yang berwarna dan indah. Natsu berfikir kalau itu adalah lukisan Tenyo, tapi Tenyo mengatakan itu adalah lukisan kakak laki-lakinya. Kakak laki-laki Tenyo, Yamada Yohei berbakat dalam melukis dan setelah lulus SMA akan masuk ke Universitas Seni. Tenyo mengatakan kakaknya sangat hebat dan ayahnya bekerja keras agar kakaknya bisa masuk ke universitas seni.
Tenyo memperlihatkan lukisannya pada Natsu, tertempel di dinding lainnya. Itu adalah lukisan kuda milik Tenyo yang sudah mati. Sangat bagus. Tapi lukisan itu sepertinya hanya dari pensil dan Natsu bertanya apakah karena kudanya mati makanya lukisannya hanya berwarna hitam. Tenyo mengatakan bukan begitu, cat warna sangat mahal, jadi hanya kakaknya yang menggunakan cat warna. Natsu terkejut mendengarnya.
Tenyo kemudian mengajak Natsu menggambar, ia sudah meminta izin kakaknya untuk menggunakan cat warna itu tapi Natsu kan jadinya nggak enak setelah mendengar cerita Tenyo itu, jadi ia membuat alasan hari ini ia datang hanya untuk melihat lukisan Tenyo, ia melukis kapan-kapan saja.
Tenyo mengatakan karena ladang mereka tidak berjalan baik makanya mereka sangat kesulitan. Natsu terkejut. Tenyo kemudian mengajak Natsu ke ladang milik keluarganya, itu tidak terlihat seperti ladang, tapi tanah yang tidak ditumbuhi apapun. Tanah baru dibuka/dibuat ladang tapi nggak berhasil. Tenyo mengatakan kondisi tanah disini sangat buruk, tak peduli seberapa kali mereka membajaknya, tanaman tetap tidak mau tumbuh. Ayahnya juga sudah menyerah dan akhirnya menemukan pekerjaan sebagai tukang pos, sementara itu ibunya membantu pekerjaan di ladang orang lain, dengan begitu mereka bisa makan sehari-hari.
Tenyo mengatakan mungkin ia akan tinggal di Tokachi hanya sampai musim gugur nanti, keluarga mereka akan pindah. Natsu terkejut mendengarnya, ia bertanya apakah keluarga Tenyo akan kembali ke Tokyo. Tenyo mengatakan ia tidak tahu.
Tenyo kemudian mengambil cangkul yang ada disana dan mencoba mencangkul tanah yang sangat keras itu, ia kelihatan kesal mengatakan seandainya tanaman mau tumbuh ditanah itu maka hal ini nggak akan terjadi (dia nggak akan pindah dari Tokachi).
Natsu khawatir melihat Tenyo yang mencangkul dengan penuh amarah. Tenyo mengatakan seandainya kuda mereka masih hidup, mereka pasti bisa melakukan sesuatu, membajak tanah dengan tenaga kuda. Tenyo sangat kesal dan mencangkul sambil menyumpah. Natsu bertanya apakah Tenyo ingin bertani dan Tenyo membenarkan, ia ingin bertani dan tinggal di Tokachi karena ia menyukai Tokachi.
Tenyo melempar cangkul tersebut dan menangis sedih karena ia harus berpisah dengan Tokachi yang ia cintai. Natsu menatap Tenyo dengan khawatir.
Sore harinya, saat bekerja di peternakan, Natsu menceritakan hal itu pada Yukichi-san. Yukichi menjelaskan kalau keluarga Tenyo itu adalah keluarga imigran dari Tokyo, mereka yang kehilangan rumah di Tokyo, bagi yang menginginkannya mereka bisa dipindahkan oleh pemerintah ke Hokkaido dan diberi tanah untuk bercocok tanam. Banyak dari mereka yang sudah kembali ke Tokyo karena nggak bisa menghasilkan apapun di Hokkaido.
Natsu yang mendengarkan itu menatap kakek dan kemudian memutuskan untuk meminta bantuan Kakek. Ia mendekati kakek dan meminta kakek untuk membantu Tenyo-kun. Kakek bertanya membantu apa dan Natsu mengatakan membantu agar keluarga tanah keluarga Tenyo bisa dijadikan lahan pertanian. Kakek mengingatkan kalau keluarga itu sudah menyerah tapi Natsu mengatakan Tenyo ingin bertani di Tokachi, ia ingin tinggal disini. Natsu bahkan membungkuk pada kakek memohon agar kakek membantu keluarga Yamada.
Tapi kakek menolak, ia mengatakan itu mustahil karena keadaan tanahnya buruk. Natsu mengatakan kakek kan belum melihatnya. Kakek mengatakan tanpa melihat ia juga tahu. Natsu mengingatkan kalau dulu kakek juga begitu, karena keadaan tanah yang buruk, kakek meminta bantuan pada mereka yang merupakan kelompok perintis di Hokkaido. Kakek tetap menolak dan meminta Natsu untuk membiarkan keluarga Yamada. Natsu sangat kesal dan berteriak kalau kakek pembohong, padahal kakek mengatakan kalau ia bekerja keras sendirian agar suatu hari nanti bisa membantu orang lain. Natsu mengatakan kalau Tenyo-kun sedang berusaha keras sendirian saat ini, ia mencoba bertani sendirian, siapa yang akan menyelamatkan Tenyo-kun?
Kakek menatap Natsu dan terdiam. Takeo takut kalau kakek memarahi Natsu jadi ia dengan cepat menuju Natsu dan meminta Natsu untuk tenang.
Natsu sangat sedih karena kakek tidak mau membantu Tenyo, ia mengurung diri di kamar saat makan malam. Takeo menceritakan pada Fujiko kalau Natsu sangat sedih karena Tenyo akan pindah dari Tokachi, Natsu meminta kakek membantu Tenyo tapi kakek menolak. Takeo sebenarnya senang karena Natsu memikirkan temannya, Natsu anak yang baik.
Yumiko mengatakan itu karena Natsu menyukai Tenyo. Takeo terkejut mendengarnya dan Yumiko menjelaskan lagi pada ayahnya kalau Tenyo-kun adalah orang yang disukai oleh Natsu. Fujiko sudah menduganya jadi ia nggak kaget. Tapi Takeo benar-benar kaget dan mengatakan kalau ia yakin hubungan keduanya bukan seperti itu karena mereka masih anak-anak. Fujiko mengatakan itu karena Takeo saja yang menganggap mereka masih anak-anak, ia yakin Natsu pasti tidak mau berpisah dengan orang yang ia sukai, karena itu Natsu sedih.
Tapi Takeo tetap tidak mau mempercayai hal itu, ia yakin alasannya bukan itu lol, tapi saat ditanya apa alasannya TAkeo nggak bisa menjawab HAHAHAHAHAHA.
Sementara itu Natsu di kamarnya menggambar kuda dengan wajah marah, dalam hatinya ia juga nggak mengerti kenapa ia sangat marah karena kakek tidak mau membantu Tenyo.
Sepulang sekolah, Natsu dan Tenyo langsung ke ladang dan kakek sudah ada disana. Kakek mengatakan setelah ia melihatnya, tanah disana benar-benar buruk, meski berapa kalipun dibajak tetap tidak akan berhasil. Tapi sepertinya ia nggak menyerah dan akan mencobanya. Natsu bersemangat karena Tenyo adalah pekerja keras dan pasti nggak akan menyerah juga. Kakek kemudian bertanya meski Tenyo tidak menyerah, tapi bagaimana dengan orang tua Tenyo. Tenyo terdiam, ia masih belum mengatakan pada orang tuanya mengenai hal itu.
Melihat reaksi Tenyo, kakek mengerti dan mengatakan nanti malam ia akan datang ke rumah Tenyo untuk bicara padda orang tua Tenyo. Natsu senang mendengarnya.
Natsu pulang bersama kakek saat itu dan Natsu tak bisa berhenti menatap kakek. Saat kakek bertanya kenapa, Natsu hanya tersenyum dan tidak mengatakan alasannya. Kayaknya sih Natsu kagum pada sikap tsundere kakeknya lol, meski agak kejam tapi baik.
Malam harinya keluarga Shibata berkunjung ke rumah keluarga Yamada. Fujiko nggak lupa membawa bahan makanan seperti kentang dan juga mentega buatan ayahnya, meski nggak banyak keluarga Yamada sangat berterima kasih. Yamada Seiji, ayah Tenyo mengatakan sejak pindah kesini mereka berusaha untuk bertahan tapi tidak ada yang berhasil sampai saat ini, jadi ia berfikir akan pindah bersama keluarganya. Takeo kemudian memberi saran bagaimana jika keluarga Yamada mulai membuka peternakan. Sekarang semakin banyak yang membuka ternak sapi perah, kotoran sapi bisa dijadikan pupuk untuk pertanian. Tapi keluarga Yamada nggak punya uang jadi bagaimana mereka bisa mendapatkan sapi, Takeo juga bingung.
Seiji mengatakan ia tak tahu apa yang Tenyo katakan pada Natsu, apakah ia mengatakan ingin tetap tinggal di Tokachi atau bagaimana, itu hanya pembicaraan anak-anak saja, bukan pembicaraan serius. Kakek kemudian mulai bertanya, kenapa bukan pembicaraan serius? Kakek mengatakan ia duduk disini karena permintaan Natsu, jika bukan karena apa yang dikatakan Natsu ia tidak akan ada disini malam ini. Seiji mengatakan itu adalah masalah kakek tidak ada hubungannya dengannya. Kakek membenarkan kalau ini adalah masalah Natsu. Selain itu Tenyo juga pasti punya masalah sendiri dan ia ingin mereka mendengarkannya dengan serius.
Seiji bertanya apa yang sebenarnya ingin kakek katakan dan kakek mengatakan kalau tanah disini sangat jelek, tanaman tidak akan tumbuh jika tanahnya tidak lembut. Tanah disana saking jeleknya, bahkan jika membajak sampai tahun depan juga tanahnya nggak akan bagus. Takeo mencoba menghentikan kakek karena ia tak mengerti apa yang ingin kakek katakan, karena kata-kata kakek itu justru membuat keluarga Yamada makin hilang harapan.
Tapi kakek tidak berhenti. Ia melanjutkan jika keluarga Yamada tidak menyerah pasti ada jalan. Butuh paling tidak 3-5 tahun agar kondisi tanah membaik dengan membajaknya terus menerus, ia bertanya apakah keluarga Yamada berniat melakukan itu.
Mendengar itu Seiji tentu saja menganggap kakek bercanda, 5 tahun nggak ada hasil ya mereka bisa makan apa. Tapi tiba-tiba Tenyo berdiri dan mengatakan kalau ia ingin melakukannya, meski butuh waktu lama ia akan melakukannya. Ayahnya bisa tetap bekerja dengan pekerjaan yang sekarang, karena ia yang akan melakukannya (membajak dan bertani).
Seiji kelihatan malu karena Tenyo dan meminta Tenyo jangan bersikap begini dihadapan orang lain, tapi kakek tiba-tiba berteriak agar Seiji jangan mempermasalahkan hal itu. Ia ingin Seiji mendengarkan dengan serius apa yang anak-anak ini ingin lakukan dan jangan menganggap ini pembicaraan main-main karena semuanya serius disini. Seiji sudah dewasa dan kakek ingin Seiji mendengarkan seperti orang dewasa.
Natsu menangis mendengarkan bagaimana kakek menganggap apa yang dikatakan Tenyo adalah hal yang serius. Kakak Tenyo, Yohei juga mengatakan pada ayahnya kalau Tenyo serius ingin bertani di Tokachi dan istrinya Tami juga tahu kalau suaminya sebenarnya ingin tetap tinggal di Tokachi, karena ia tahu bagaimana keluarga mereka mengumpulkan banyak keberanian untuk pindah ke Hokkaido saat itu.
Seiji menangis mendengar apa yang dikatakan oleh istri dan anak-anaknya karena sebenarnya ia juga ingin tetap tinggal di Tokachi.
Lalu keesokan harinya, keluarga Yamada mendapat bantuan dari para warga di Tokachi untuk mulai mengubah lahan milik keluarga Yamada menjadi tanah yang cocok untuk bercocok tanam. Mereka mendengarkan arahan dari kakek apa yang harus mereka lakukan dan kakek juga memberi semangat pada semuanya meski ini akan membutuhkan waktu beberapa tahun, tapi mereka akan mengubah tanah yang ada disana menjadi tanah yang subur untuk ditanami apapun.
Semuanya bersemangat untuk bekerja dan Seiji sangat berterima kasih pada mereka yang membantunya. Hal pertama yang mereka lakukan adalah mencabut akar pohon-pohon besar yang ada disana. Semuanya bekerja dengan sangat keras, bahkan Natsu dan Tenyo juga ikut membantu. Ada bekas pohon yang paling besar di tengah ladang itu dan mereka mencoba untuk mencabutnya, butuh banyak tenaga dan keyakinan sampai akhirnya mereka bisa mencabut akar pohon tersebut. Berhasilnya dicabut akar pohon itu adalah awal dari semuanya, mereka semakin bersemangat untuk bekerja.
Kakek memberikan seekor kuda pada Tenyo yang akan bertanggung jawab dengan ladang keluarga Yamada. Kalau ada kuda, maka akan lebih mudah untuk bekerja. Saat Tenyo bertanya bagaimana dengan uangnya, kakek mengatakan ia hanya meminjamkan pada Tenyo, setelah ladang berhasil, Tenyo bisa mengembalikan padanya.
Natsu sangat terharu dan langsung berlari memeluk kakeknya. Kakek sampai kaget. Natsu mengatakan kalau ia sangat menyukai kakek dan kakek tertawa.
Sejak hari itu, hampir setiap hari Tenyo dan Natsu menghabiskan waktu di ladang untuk membajak tanah. Saat ada waktu warga yang lain datang membantu, keluarga Shibata juga banyak membantu membajak ladang.
9 tahun berlalu sejak saat itu. Ladang keluarga Yamada yang awalnya gersang dan tidak bisa ditumbuhi oleh tanaman akhirnya terlihat subur dan hijau. Natsu yang sekarang sudah berusia 18 tahun terlihat menunggang kuda menuju ladang keluarga Yamada. Ia memanggil dan melambaikan tangan pada Tenyo yang ada di ladang. Tenyo juga melambaikan tangannya pada Natsu.
Ini adalah baru sebuah awal bagi kehidupan Natsu yang panjang.
-To Be Continued-
Komentar:
Akhirnya Suzu akan mulai tampil full mulai minggu depan!
Suzu sebenarnya sudah tampil diawal setiap minggu dan kali ini diakhir episode 12 atau akhir minggu ke-2; aku sudah menduga kalau adegannya pasti itu. Adegan itu sudah muncul berkali-kali di teaser atau video promosi wkwkkwkwkwkw.
Awalnya aku bingung kenapa di deskripsinya Tenyo tidak melanjutkan sekolah setelah lulus SD, tapi setelah menonton minggu ke-2 ini aku jadi mengerti. Tenyo adalah orang yang bersikeras kalau ia ingin tetap tinggal di Tokachi dan bertani, karena itu ia punya tanggung jawab pada ladang keluarga Yamada. Ia tidak melanjutkan sekolah karena hal itu, ia sibuk di ladang. Tentu saja NAtsu masih berteman baik dengan Tenyo dan sepertinya sih tiada hari tanpa melihat Tenyo hehheheehhe.
Tenyo tekatnya kuat banged ya, padahal dia masih kecil tapi serius ingin bertani di Tokachi, ia menyukai Hokkaido dan ingin tetap tinggal disana. Ada untungnya dia membicarakan hal itu pada Natsu sehingga Natsu membantunya untuk tetap disana.
Keluarga Yamada pasti sangat kesulitan selama ini karena mereka nggak punya uang dan juga nggak punya bahan makanan, bahkan harus berhemat cat lukis, sedih banged.
Tapi jika karakter Tenyo benar-benar berdasarkan Kanda-san, maka akan terjadi plot twist yang mengejutkan di drama ini. Aku sudah memberikan spoiler di twitter sih, sebaiknya jangan ditulis disini HAHHHAAHAHA.
Aku nggak sabar melihat Hirose Suzu dan Yoshizawa Ryo sebagai versi dewasa Natsu dan Tenyo, aku yakin hubungan mereka manis banged karena sejak kecil ikatan mereka udah kuat seperti itu. Seperti yang dikatakan Yumiko, Natsu menyukai Tenyo, tapi apakah benar begitu? hehehehehehe. Menyukai dalam artian apa dulu nih. Sebagai teman? sebagai kakak? sebagai senasib seperjuangan?
Hirose Suzu mendapatkan peran di Natsuzora tanpa proses audisi, tapi Yoshizawa Ryo mendapat peran Tenyo ini lulus audisi lho. Tenyo sepertinya akan menjadi karakter penting dalam drama ini terutama Hokkaido-hen mengingat di guide book tokoh yang diwawancarai adalah Suzu dan Oryo. Selain itu kabarnya sebelum syuting drama ini Oryo sempat ke museum Kanda Nishho untuk melihat karyanya, apakah benar Tenyo ini menggambarkan Kanda-san? Karena kalau benar maka Natsu dan Tenyo nggak akan berjodoh. Ups.
0 komentar:
Posting Komentar