Shino-chan wa Jibun no Namae ga Ienai atau Shino Can't Say Her Own Name atau Shino yang tidak bisa menyebut namanya sendiri adalah sebuah movie yang rilis pada Juli 2018 yang diangkat dari manga berjudul sama karya Oshimi Shuzo. Movie ini disutradarai oleh Yuasa Hiroaki (Koe Koi, Repeat, Tantei ga Hayasugiru) dan naskahnya ditulis oleh Adachi Shin (Nusumareta Kao, juushi no Yoru, USohappyaku). Movie berdurasi 110 menit ini dibintangi oleh 2 rookie actress Minami Sara (Dear Etranger, Cocoa) dan Makita Aju (After the Storm, Neko wa daku mono, Anone). Melalui movie ini keduanya cukup banyak menjadi nominasi dalam berbagai penghargaan di dunia perfilman sebagai rookie of the year.
Shino-chan wa Jibun no Namae ga Ienai adalah sebuah movie bergenre school, friendship, music dan psychological. Movie ini sekilas terlihat hanya seperti movie biasa dengan persahabatan dua orang gadis yang menyukai musik. Tapi sebenarnya lebih dalam dari itu. Seperti judulnya, movie ini menceritakan tentang Shino-chan yang tidak bisa menyebut namanya sendiri. Tapi dia bukan gadis bisu. Lalu karena apa? Gugup? Nervous? Dalam movie ini dibagian akhir dijelaskan kalau bukan itu alasannya, tapi memang dari sananya dia begitu dan itu adalah dirinya yang sebenarnya.
Di movie ini akting Sara Minami benar-benar mantap! Aku bisa melihat masa depannya sebagai aktris film Jepang yang berbakat. BTW Sara Minami adalah puteri Miyazawa Rie, jadi sepertinya bakat ibunya menurun padanya.
Movie ini berpusat pada seorang gadis yang baru saja masuk SMA, Ooshima Shino (Sara Minami). Ia punya kesulitan untuk bicara pada orang lain, apalagi di depan umum. Ia lancar kalau berbicara sendiri, tapi terlihat sangat nervous jika harus bicara pada orang lain. Entah kenapa kata-kata itu sangat sulit keluar dari mulutnya, ia tahu apa yang ingin ia katakan tapi ia tak bisa mengatakannya. Ia sudah latihan dan latihan untuk memperkenalkan diri dihari pertama masuk sekolah, tapi ia bahkan tidak bisa mengatakan namanya sendiri di hadapan teman-temannya dan itu membuat ia sangat sangat kesal pada dirinya sendiri. Tentu saja ia juga menjadi bahan tertawaan di sekolah. Terutama oleh teman sekelasnya Kikuchi Tsuyoshi (Hagiwara Riku) yang merupakan anak paling heboh di kelas itu. Hasilnya adalah SHino tidak punya teman sama sekali dan sering menghabiskan waktu sendiri.
Tapi suatu hari ia berkenalan dengan Okasaki Kayo (Makita Aju) setelah Shino tak sengaja mendengar Kayo menyanyi diam-diam di belakang sekolah. Kayo suka menyanyi dan musik tapi ia buta nada. Kayo adalah teman sekelas Shino dan satu-satunya yang nggak tertawa saat Shino diejek di hari pertama masuk sekolah. Ia sebenarnya penasaran kenapa Shino sulit bicara dan Shino juga tidak tahu jawabannya. Shino tertarik pada Kayo sebagai teman pertamanya yang bicara padanya dan ia jadi terus mengikuti Kayo sehingga Kayo mengajaknya ke rumahnya. Shino mengatakan ia ingin mendengarkan Kayo menyanyi lagi meski suara Kayo jelek dan Kayo menyanyi untuk Shino tapi Shino malah menertawakannya dan membuat Kayo sangat marah. Shino menyadari kesalahannya, padahal Kayo adalah satu-satunya yang tidak tertawa pada gaya bicaranya tapi ia malah menertawakan Kayo.
Keduanya mulai berteman baik sejak saat itu dan Kayo mengetahui kemampuan tersembunyi Shino, kalau Shino sangat pandai menyanyi dan dengan menyanyi Shino bisa menyampaikan kata-kata dengan baik. Keduanya kemudian membentuk sebuah tim bernama Shino-Kayo dan menulis lagi mereka sendiri. Mereka berangkat ke Kota dan melakukan pertunjukan musik jalanan meski tidak ada yang menonton. Keduanya sangat bahagia menghabiskan waktu mereka bersama-sama sejak saat itu, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Ibu Shino juga tampak lega karena puterinya akhirnya bisa punya teman.
Tapi ketentraman itu tidak lama. Kikuchi mengetahui rahasia Shino dan Kayo dan tertarik pada mereka berdua, ia ingin bergabung dengan Shino-Kayo. Kayo sih nggak masalah, lebih banyak orang lebih asik. Tapi Shino tak bisa mengatakan kalau ia tak nyaman bersama Kikuchi karena Shino punya kenangan buruk pada Kikuchi yang mengejek cara bicaranya meski Kikuchi sudah meminta maaf. Hubungan Shino dan Kayo menjadi renggang sejak saat itu, seolah-olah Shino merasa kalau temannya Kayo direcut oleh Kikuchi. Shino jadi tidak mau ngumpul bareng Kayo lagi. Ia bahkan berhenti masuk sekolah karena suatu hal. Shino dan Kayo sebenarnya sudah janji untuk tampil di acara sekolah, duet gitu. Kayo tetap yakin akan janji itu dan bahkan menulis lagu untuk penampilan pertama mereka. Kikuchi sendiri berusaha untuk meyakinkan agar Shino mau bergabung dengan Kayo lagi tapi ia tidak berhasil.
Kikuchi sebenarnya kesal pada sikap Shino padahal Kayo sudah berusaha sangat keras, ia mengatakan Kayo meski suaranya jelek tetap akan tampil di acara tersebut.
Lalu saat Hari-H tiba, Kayo dengan suara sumbangnya benar-benar menyanyi dihadapan teman-temannya meski ia ditertawakan, ia tidak masalah. Shino akhirnya juga datang ke acara tersebut dan untuk pertama kalinya ia bicara di hadapan semuanya sambil berteriak pada mereka menjelaskan tentang dirinya dan inilah dirinya yang sebenarnya.
Shino tidak bisa bicara lancar bukan karena ia nervous atau gugup, tapi begitulah dia apa adanya. Movie ini berakhir dengan Shino, Kayo dan Kikuchi yang berpisah setelah naik kelas 2, mereka melanjutkan hari-hari mereka masing-masing setelah itu. Movienya dibuat open ending karena kita tidak diberitahu apakah ketiganya masih berteman atau tidak. Tapi Shino sekarang sudah punya teman yang bisa ia ajak makan siang bersama.
Ending movie ini berbeda dengan ending manganya. Aku sempat cek manganya karena aku nggak puas dengan ending movienya. Di manga, setelah adegan klimaks dimana Shino berteriak di depan teman-temannya, langsung time jump ke beberapa tahun kemudian setelah ia menikah dan punya anak. Shino masih seperti saat ia SMA, ia tidak lancar bicara dan bahkan kesulitan mengatakan namanya sendiri, bahkan dengan seseorang di telpon. Tapi puterinya langsung membantu ibunya bicara. Puterinya mengatakan jika ibunya kesulitan mengatakan sesuatu, ia akan membantu ibunya menyampaikannya. Sweet banged.
Movie ini hanyalah sekilas kisah kehidupan Shino, Kayo dan Kikuchi di masa SMA mereka. Setelah kejadian itu sepertinya mereka memilih jalan mereka masing-masing karena kelas mereka berbeda. Shino akhirnya punya keberanian untuk bicara pada teman sekelas barunya dan punya teman. Sementara Kikuchi masih heboh seperti biasa dan Kayo memang nggak heboh sih dia lebih suka sendirian. Nggak tahu apakah mereka masih bersahabat dan berkumpul sepulang sekolah, di movienya nggak diperlihatkan, tapi ada gambar promo ketiganya berfoto bersama saat kelulusan, jadi mungkin mereka masih berteman meski nggak seakrab saat mereka sekelas bersama.
Dunia nyata, ending seperti itu sebenarnya banyak terjadi. Kita dekat dengan seseorang saat kelas 1, tapi setelah pisah kelas di kelas 2, semakin menjauh dan menjauh, apalagi kalau udah kuliah di tempat berbeda, apalagi udah menikah. Kenangan itu ya tinggal kenangan aja. Memang sih ada yang bertahan tetap bersahabat sampai mereka menikah dan punya anak, tapi cukup jarang. Coba perhatikan disekitarmu, berapa orang sih yang masih ada disisimu setelah 5, 10 atau 15 tahun berlalu?
Kata orang semakin dewasa dirimu, temanmu akan semakin sedikit sampai akhirnya yang ada disisimu hanya keluarga. Kalau yang masih deket sama teman SMA setelah menikah dan punya anak, kalian beruntung banged.
Shino-chan wa Jibun no Namae ga Ienai adalah sebuah movie bergenre school, friendship, music dan psychological. Movie ini sekilas terlihat hanya seperti movie biasa dengan persahabatan dua orang gadis yang menyukai musik. Tapi sebenarnya lebih dalam dari itu. Seperti judulnya, movie ini menceritakan tentang Shino-chan yang tidak bisa menyebut namanya sendiri. Tapi dia bukan gadis bisu. Lalu karena apa? Gugup? Nervous? Dalam movie ini dibagian akhir dijelaskan kalau bukan itu alasannya, tapi memang dari sananya dia begitu dan itu adalah dirinya yang sebenarnya.
Di movie ini akting Sara Minami benar-benar mantap! Aku bisa melihat masa depannya sebagai aktris film Jepang yang berbakat. BTW Sara Minami adalah puteri Miyazawa Rie, jadi sepertinya bakat ibunya menurun padanya.
SPOILER!!
Tapi suatu hari ia berkenalan dengan Okasaki Kayo (Makita Aju) setelah Shino tak sengaja mendengar Kayo menyanyi diam-diam di belakang sekolah. Kayo suka menyanyi dan musik tapi ia buta nada. Kayo adalah teman sekelas Shino dan satu-satunya yang nggak tertawa saat Shino diejek di hari pertama masuk sekolah. Ia sebenarnya penasaran kenapa Shino sulit bicara dan Shino juga tidak tahu jawabannya. Shino tertarik pada Kayo sebagai teman pertamanya yang bicara padanya dan ia jadi terus mengikuti Kayo sehingga Kayo mengajaknya ke rumahnya. Shino mengatakan ia ingin mendengarkan Kayo menyanyi lagi meski suara Kayo jelek dan Kayo menyanyi untuk Shino tapi Shino malah menertawakannya dan membuat Kayo sangat marah. Shino menyadari kesalahannya, padahal Kayo adalah satu-satunya yang tidak tertawa pada gaya bicaranya tapi ia malah menertawakan Kayo.
Keduanya mulai berteman baik sejak saat itu dan Kayo mengetahui kemampuan tersembunyi Shino, kalau Shino sangat pandai menyanyi dan dengan menyanyi Shino bisa menyampaikan kata-kata dengan baik. Keduanya kemudian membentuk sebuah tim bernama Shino-Kayo dan menulis lagi mereka sendiri. Mereka berangkat ke Kota dan melakukan pertunjukan musik jalanan meski tidak ada yang menonton. Keduanya sangat bahagia menghabiskan waktu mereka bersama-sama sejak saat itu, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Ibu Shino juga tampak lega karena puterinya akhirnya bisa punya teman.
Kikuchi sebenarnya kesal pada sikap Shino padahal Kayo sudah berusaha sangat keras, ia mengatakan Kayo meski suaranya jelek tetap akan tampil di acara tersebut.
Lalu saat Hari-H tiba, Kayo dengan suara sumbangnya benar-benar menyanyi dihadapan teman-temannya meski ia ditertawakan, ia tidak masalah. Shino akhirnya juga datang ke acara tersebut dan untuk pertama kalinya ia bicara di hadapan semuanya sambil berteriak pada mereka menjelaskan tentang dirinya dan inilah dirinya yang sebenarnya.
Shino tidak bisa bicara lancar bukan karena ia nervous atau gugup, tapi begitulah dia apa adanya. Movie ini berakhir dengan Shino, Kayo dan Kikuchi yang berpisah setelah naik kelas 2, mereka melanjutkan hari-hari mereka masing-masing setelah itu. Movienya dibuat open ending karena kita tidak diberitahu apakah ketiganya masih berteman atau tidak. Tapi Shino sekarang sudah punya teman yang bisa ia ajak makan siang bersama.
Dunia nyata, ending seperti itu sebenarnya banyak terjadi. Kita dekat dengan seseorang saat kelas 1, tapi setelah pisah kelas di kelas 2, semakin menjauh dan menjauh, apalagi kalau udah kuliah di tempat berbeda, apalagi udah menikah. Kenangan itu ya tinggal kenangan aja. Memang sih ada yang bertahan tetap bersahabat sampai mereka menikah dan punya anak, tapi cukup jarang. Coba perhatikan disekitarmu, berapa orang sih yang masih ada disisimu setelah 5, 10 atau 15 tahun berlalu?
Kata orang semakin dewasa dirimu, temanmu akan semakin sedikit sampai akhirnya yang ada disisimu hanya keluarga. Kalau yang masih deket sama teman SMA setelah menikah dan punya anak, kalian beruntung banged.
Setuju bgt siiihhh... bener bgt. Semua berubah saat terpisah. Gosah jaoh2 terpisah kota, terpisah kehidupan aja udah bikin jauh. Sekolah beda, menikah, de el el...
BalasHapusAq jg agak bingung, kenapa movie nya dibuar beda dengan manga nya. Tapi foto kelulusan mereka di movie, juga ada di manga...
Ntah kenapa, nonton nie movie, jadi ingatin aq akan masa2 skul, yang gak melulu hepi, tapi tetap dirindukan...
Walopun aq gak mw lagi balik ke masa lalu 😅