Minggu terakhir asadora Manpuku!!!! Ada rasa bahagia karena akhirnya berhasil menyelesaikan recap asadora yang kedua setelah Hanbun, Aoi. Tapi tentu saja sedih karena harus berpisah dengan Fuku-chan, Manpei-san, Bushi no Musume dan semua cast Manpuku yang udah dihati T_T. Aku mengikuti asadora ini dari pengumuman judul dan pemilihan heroine, jadi beneran ngikutin dari awal sama seperti Hanbun, Aoi dulu, jadi memang rasanya sedih juga dramanya berakhir.
Kisah perjalanan pasangan suami istri yang menemukan mi instan dan mi instan dalam cup pertama di dunia akhirnya akan berakhir di tulisan ini T__________T
Minggu ke-25 lalu, Perusahaan Tachibana akhirnya mulai menjual Manpuku noodle. Fukuko di rumah sibuk menerima telpon dari kenalan seperti bos lama Manpei dulu dan Noro-san yang memuji kelezatan Manpuku noodle. Manpuku noodle tidak salah lagi adalah produk yang enak, tapi ternyata kelezatannya saja tidak membuat konsumen tertarik. Manpuku noodle yang diharapkan akan menggebrak ternyata penjualannya tidak seperti yang diharapkan. Perusahaan Manpuku bahkan sudah melakukan berbagai promosi termasuk iklan TV tapi Manpuku noodle tidak juga terjual banyak. Manpei dan tim rapat mengenai hal itu untuk menemukan apa sebenarnya alasan Manpuku noodle tidak terjual. Dari hasil rapat sih masalah rasa nggak ada masalah, dan mereka merasa kalau masalah ada di harga. 100 yen terlalu mahal. Tapi Manpei tetap bersikeras, ia tidak akan menurunkan harga Manpuku noodle.
Saat pulang ke rumah, Manpei lesu banged meski Fukuko berusaha menyemangatinya dengan mengatakan kalau hari ini Kajitani-san dan Noro-san menelpon mengatakan Manpuku noodle sangat enak. Manpei tentu saja senang produk yang ia buat disukai, hanya saja kalau penjualan Manpuku noodle tidak mengalami peningkatan, itu akan menjadi masalah besar. Ia bertanya-tanya apa yang bisa mereka lakukan untuk meningkatkan penjualan. Fukuko meminta Manpei untuk tidak perlu khawatir karena ia yakin Manpuku noodle akan terjual.
Tapi 2 minggu berlalu sejak Manpuku noodle pertama kali diluncurkan ke publik, penjualan tetap tidak meningkat, bahkan semakin menurun daripada minggu pertama. Fukuko seperti biasanya mengecek ke supermarket dengan penyamaran an memuji-muji kelezatan Manpuku noodle diantara para ibu yang berbelanja. Sebenarnya banyak yang tertarik dan penasaran sih, tapi karena harganya 100 yen mereka nggak jadi beli, terlalu mahal.
Nagi-san yang membuat design merasa kalau ini adalah kesalahannya, karena designnya yang buruk jadi Manpuku noodle tidak laku. Tadahiko mengatakan kalau ini bukan salah Nagi, meski ia mengerti perasaan Nagi karena dulu saat ia membuat design manpuku ramen, ia merasakan hal yang sama.
Saat makan malam, Katsuko juga bertanya-tanya kenapa Manpuku noodle tidak laku. Taka mengatakan mungkin ini sama dengan film, ada masanya bioskop nggak penuh karena filmnya membosankan tapi Tadahiko mengingatkan Manpuku noodle adalah produk bagus, bukan produk biasa. Kanbe tetap merasa kalau masalahnya ada pada harga.
Pemilik cafe juga membantu menjual Manpuku noodle sama seperti saat Manpuku ramen dulu. HAnya saja, manpuku ramen dulu cukup laris, tapi manpuku noodle sama sekali nggak terjual, mereka juga bingung kenapa.
Masalah terjadi di Perusahaan Manpuku saat Oka memberi laporan pada Manpei kalau semua supermarket yang menjual Manpuku noodle akan memberi harga diskon, jadi pembeli bisa membeli Manpuku noodle sekitar 80an yen. Manpei marah saat mengetahui hal itu, ia tidak ingin produknya dijual dengan harga diskon. Kanbe dan Shinichi berusaha untuk meyakinkan Manpei karena kalau tidak begitu, Manpuku noodle tidak akan terjual. Tapi Manpei tetap bersikeras, ia mengatakan pada mereka jika produk dijual dengan harga rendah akan sangat sulit menaikkan harganya nanti. IA ingin mereka mengingat mereka mengalami kesulitan karena hal yang sama saat menjual Manpuku ramen dulu. Ia juga ingin Kanbe lebih mempercayai apa yang sudah mereka buat.
Manpei kemudian membuat keputusan kalau mereka nggak akan menjual di supermarket lagi. Mereka harus memikirkan cara menjual lain, ia yakin akan ada konsumen yang mau membeli Manpuku noodle dengan harga 100 yen. Jadi Manpei benar-benar bersikeras ia tak akan menurunkan harga.
Manpei dan yang lain mulai rapat mengenai cara menjual Manpuku noodle selain di supermarket. Dari rapat itu diambil keputusan kalau mereka akan menjual ke berbagai kantor seperti rumah sakit, kantor polisi, bahkan hotel. MAnpei juga ingin tim yang meneliti Manpuku noodle alias Gen dkk untuk membantu bagian penjualan. Tapi Gen dkk nggak yakin akan cara itu dan lagi mereka nggak mungkin jadi sales karena nggak punya pengalaman, tapi Manpei sudah memutuskan.
Saat pulang ke rumah, Manpei menceritakan hal itu pada Fukuko, kalau Oka memikirkan cara penjualan khusus Manpuku noodle. Ibu tidak yakin dengan cara penjualan itu tapi Manpei mengatakan yang penting sekarang adalah menemukan pelanggan yang merasa 100 yen itu worth untuk Manpuku noodle. Dan itu adalah cara satu-satunya.
Ibu mengatakan kalau ia sudah tidak punya banyak waktu lagi dan Manpei bingung apa maksud ibu. Sebenarnya Saki datang ke mimpi ibu mengatakan kalau ibu akan segera bergabung dengannya dan ibu terus kepikiran akan hal itu meski Fukuko meminta ibu jangan mengatakan hal seperti itu. Manpei juga mengatakan ibu pasti akan hidup lama dan Ibu bertanya bagaimana Manpei tahu akan hal itu. Ibu mengingatkan kalau mereka tidak akan tahu apa yang akan terjadi hari esok.
Perusahaan Manpuku mulai menjual Manpuku noodle langsung ke kantor-kantor dan Fukuko juga melakukan caranya sendiri untuk memperkenalkan Manpuku noodle ke tetangga. Misalnya ia makan Manpuku noodle sambil jalan-jalan ke luar menemui tetangganya yang sedang mengobrol meski ia malu banged HAHAHHAHAAHHA.
Tapi Manpuku noodle tetap mengalami penurunan penjualan dan membuat Manpei dkk bingung meski mereka tidak menyerah. Fukuko khawatir sampai kapan Manpei akan menjual Manpuku noodle dengan cara seperti ini karena nanti pelanggan Manpuku noodle akan menjadi terbatas, bukan seluruh masyarakat, padahal Manpei mengatakan kalau ia akan mengubah lifestyle masyarakat Jepang. Manpei juga masih belum tahu, tapi setidaknya jika kantor-kantor mau menjual Manpuku noodle mereka bisa memperkenalkan produk cup mie pada golongan tertentu.
Sachi hari itu pulang telat dan belakangan ia sedang mengikuti gaya fashion yang sedang tren dan sering ngumpul bareng teman-temannya, misalnya main bowling yang lagi populer. Tapi Manpei khawatir Sachi terlalu menikmati masa mudanya dan melupakan tugas utamanya sebagai mahasiswa.
Malam itu terjadi pertengkaran antara Sachi dan Manpei karena Manpei mengingatkan kalau Sachi adalah anak perempuan nggak boleh gini dan gitu. Sachi mengatakan kalau zaman sekarang adalah zaman dimana perempuan bisa melakukan semuanya, ia mengatakan ayahnya terlalu fokus pada perusahaan dan nggak mengikuti perkembangan zaman sehingga pikiran ayahnya jadul. Manpei tentu saja naik darah karena puterinya mengatakan ia ketinggalan zaman.
Ibu kesal mendengar pertengkaran mereka dan mengatakan pada mereka untuk menunda pertengkaran itu sampai ia meninggal dunia. Semuanya terdiam menatap ibu. Ibu mengatakan kalau hidupnya tidak lama lagi dan selama ia masih hidup ia tak ingin mendengarkan pertengkaran. Gen dan Sachi khawatir dan bertanya apakah nenek sakit lagi.
Malam itu sebelum tidur Manpei masih mengeluh karena sikap Sachi tadi. Fukuko mengatakan ia yakin Sachi juga tahu setelah lulus nanti ia akan mulai masuk ke masyarakat jadi ia ingin menikmati masa-masa kuliahnya sekarang.
Saat mereka mengobrol, telpon berbunyi, Manpei mengangkatnya. Itu adalah telpon dari Gen dan Kanbe yang sejak hari itu mulai bekerja saat malam hari sebagai salesman. Ia mengabarkan pada ayahnya kalau perusahaan taksi membeli Manpuku noodle sebanyak 50 kardus dan Manpei sangat senang mendengar hal itu. Perusahaan taksi menyukai Manpuku noodle karena itu bisa jadi makanan malam hari, tinggal diseduh air panas aja.
Manpei mengingatkan pada mereka 50 kardus itu adalah awal dari Manpuku noodle, mereka adalah orang-orang yang akhirnya tahu mengenai produk seperti apa Manpuku noodle. Kanbe mengatakan pada Manpei semua ini berkat Manpei, karena Manpei keras kepala akan penjualan Manpuku noodle, mereka jadi menemukan orang yang benar-benar mengerti produk seperti apa Manpuku noodle itu.
Pagi harinya, Sachi tidak terlihat di meja makan karena ia malas bertemu ayahnya yang pasti akan mengomel. Manpei mengatakan pada Fukuko dan ibu kalau mereka nggak boleh terlalu memanjakan Sachi karena nanti Sachi akan kesulitan kalau masuk ke masyarakat. Sachi juga harus mulai memikirkan pekerjaan masa depannya, karena sekarang ini banyak orang mencari pekerjaan jadi Sachi nggak boleh berlama-lama di universitas.
Dari pembicaraan mengenai Sachi, pembicaraan beralih ke manpuku noodle karena ibu bertanya kapan mereka akan mulai menjual lagi di supermarket. Manpei mengatakan ia tak tahu kapan, tapi target mereka kali ini adalah untuk orang-orang yang bekerja. Fukuko tiba-tiba kepikiran dengan kata-kata 'di dunia ini ada banyak orang yang bekerja', ia mengatakan akan lebih bagus jika mereka bisa menjual Manpuku noodle pada orang-orang yang sibuk bekerja dan nggak punya waktu memasak, misalnya ada toko khusus menjual kebutuhan untuk orang-orang yang sibuk bekerja.
Manpei jadi kepikiran hal itu dan seperti biasa ia menemukan ide dari Fukuko. Di kantor, Manpei menyampaikan idenya pada tim, ia memikirkan untuk menjual Manpuku noodle di mesin penjual otomatis yang ada dimana-mana. Tim menyukai ide itu, menurut mereka itu adalah ide yang bagus. Dari pembicaraan itu mereka sepertinya juga memutuskan untuk mengganti sumpit dengan garpu kecil yang dimasukkan ke dalam kemasan.
Fukuko masih terus mencari cara bagaimana agar Manpuku noodle dapat menarik perhatian orang biasa, misalnya ibu-ibu di pasar gitu. Tapi ia masih belum menemukannya. Saat ia berkumpul bersama Maki, Megumi dan istri Shinichi di restoran milik Noro, Maki menceritakan pengalamannya saat melihat pasien memakan Manpuku noodle, ia mengatakan kalau mereka merasa menunggu 3 menit itu terlalu lama. Maki juag mengatakan pendapatnya kalau generasi tua tidak mengerti bahwa Manpuku noodle adalah produk baru.
Fukuko juga mencari tahu appeal lain dari Manpuku noodle, yaitu apa sih yang menarik dari Manpuku noodle selain hal yang sudah jelas seperti enak, mudah dibawa. Ia bertanya-tanya pada banyak orang, misalnya pada Hana dan Yoshiko dan juga keluarga Kouda.
Saat Fukuko pulang ke rumah, ia memanggil-manggil ibu tapi ibu tidak ada. Ternyata ibu sedang berdoa di altar Saki. Ibu mengatakan kalau Saki muncul lagi dimimpinya tadi, Saki sedang memasak untuknya di dapur. Ibu mengatakan pada Saki kenapa Saki sering muncul di mimpi-mimpi mereka, apakah karena Saki meninggal saat masih muda jadi Saki punya banyak penyesalan. Saki mengatakan pada ibu kalau ia tidak punya penyesalan, karena sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya, ia sudah mengucapkan terima kasih pada mereka.
Ibu menceritakan hal itu pada Fukuko dan mengatakan ia juga tidak ingin ada penyesalan dalam dirinya dan ingin mengucapkan terima kasih pada semuanya. Tiba-tiba ibu memutuskan sesuatu yang besar, sebelum meninggal ia ingin mengadakan upacara pemakaman dan mengundang semua orang kemudian ia ingin mengucapkan terima kasih pada mereka. Fukuko shock mendengarnya.
Saat makan malam ibu membicarakan hal itu pada Manpei, Sachi dan Gen. Manpei tidak yakin mengenai hal itu tapi ibu mengatakan ia sudah mencari tahu dan menemukan orang lain yang sudah pernah melakukan upacara pemakaman saat masih hidup. Gen dan Sachi bertanya kenapa nenek mau melakukan itu dan ibu menjawab saat ia sakit dulu ia menyadari kalau manusia itu tidak tahu kapan mereka akan mati. Nyawanya bisa saja diambil dalam sekejab dan ia tak sempat mengucapkan terima kasih pada mereka. Jadi saat ia masih hidup, ia ingin mengucapkan terima kasih pada mereka yang mengenalnya.
Gen dan Sachi merasa kalau itu ide yang bagus tapi Manpei dan Fukuko masih ragu karena upacara pemakaman berarti mereka harus memanggil semua orang sementara itu ibu masih hidup.
Tapi hal itu benar-benar dilakukan oleh keluarga Tachibana, suasananya benar-benar suasana pemakaman, ada tanda diluar, semua yang hadir mengenakan pakaian hitam, ada peti mati, bunga krisan dan foto ibu. Sera shock karena suasana-nya benar-benar pemakaman.
Di upcara pemakaman yang dihadiri oleh semua kenalan ibu, ibu berpidato dihadapan mereka. Ia mengatakan kalau ia sudah berusia 80 tahun dan kapanpun ia meninggal, itu bukan sesuatu yang aneh. Karena ia tak tahu kapan ia akan mati, ia mengundang mereka semua hari ini agar ia bia berterima kasih pada mereka sebelum ia meninggal dunia, tentu saja mereka juga akan menyampaikan sepatah dua patah kata padanya. Ibu kemudian berbaring di peti mati dan upacara pemakaman dimulai, bahkan ada biksu yang membacakan doa, REAL banged.
Satu per satu tamu mulai menyapa ibu dan mengucapkan rasa terima kasih mereka, termasuk Sera, Hana, Yoshiko, dan bahkan Akatsu kesayangan ibu juga hadir. Dalam upcara pemakaman, biasanya keluarga yang bersangkutan tidak ikut untuk bicara dihadapan jenazah (pidato sepatah dua patah kata gitu, mengucapkan terima kasih) tapi karena ini bukan upacara pemakaman sungguhan, ibu ingin agar Katsuko dan Fukuko juga mengatakan sesuatu.
Saat giliran Katsuko, ia mengatakan kalau ibu benar-benar seorang ibu yang menarik, ia kadang kesal kalau ibu sudah mengatakan sesuatu seperti 'aku adalah anak samurai' tapi belakangan ia mulai merasa kalau semakin hari ia semakin mirip dengan ibu. Dan itu adalah bukti kalau ia adalah anak kandung ibu. Ia berterima kasih pada ibu.
Saat giliran Fukuko, Fukuko mengatakan kalau ia tahu ibunya sangat menyayangi Saki-nee chan. Saat Saki-nee chan sudah tidak ada bersama mereka lagi, ia hidup berdua dengan ibu dan ia berusaha sangat keras agar ibu bisa nyaman bergantung padanya seperti saat Saki nee chan amsih ada. Tapi seberapa keras ia mencoba, ia tak bisa menggantikan Saki nee-chan. Ia selalu menuruti kata-kata ibu dan mungkin satu-satunya saat dimana ia melawan kehendak ibu adalah saat ia memilih Manpei menjadi suaminya. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi jika ibu tetap tidak merestui mereka, tapi saat ibu mengizinkannya menikah dengan Manpei, ia sangat berterima kasih pada ibu. Tapi setelah itu ia semakin membuat hidup ibu kesulitan, saat mereka membuat garam dan daneihon, ia selalu membuat ibu khawatir. Hidup ibu mungkin agak nyaman hanya saat Manpei menjadi presiden koperasi Ikeda, itupun tidak lama. Tapi ia sangat berterima kasih karena ibu setia bersamanya dan Manpei, menghadapi masa-masa sulit bersama mereka meski ibu banyak mengeluh, ibu tetap ada disisinya. Fukuko mengatakan ia benar-benar sangat berterima kasih pada ibu. Ia mengakui kalau ia tidak terlalu khawatir jika ibu meninggal nanti, ada Saki nee-chan yang akan menemani ibu disana. Jadi ia harap ibu juga bisa menghabiskan waktu dengan tenang selama ia masih hidup.
Fukuko tentu saja menangis saat ia mengucapkan hal itu dan ibu juga tidak bisa menghentikan air matanya mendengar kata-kata dari kedua puterinya. Ibu kemudian berdiri dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada hadirin yang hadir. Ia bersyukur ia mengadakan acara ini saat ia masih hidup.
Tapi sebelum ibu menutup acara pemakaman itu, Manpei mengatakan kalau ia juga ingin mengatakan sesuatu pada ibu. Ia mengatakan kalau Fukuko membicarakan mengenai kesulitan yang ia berikan pada ibu, Manpei mengakui kalau itu adalah kesalahannya. Ibu mengatakan semuanya sudah berakhir sekarang tapi Manpei mengatakan dimasa depan ia tak tahu apakah ia akan memberi kesulitan lagi pada ibu. Ibu kaget apakah semuanya belum berakhir, hadirin tertawa karena yang mereka bicarakan disini adalah Manpei, mereka nggak tahu Manpei punya rencana apa lagi nanti.
Manpei mengatakan ia yakin semuanya akan baik-baik saja dimasa depan, karena ia punya keluarga, teman-teman dan rekan kerja yang mendukungnya. Ia sangat berterima kasih pada ibu yang sudah melahirkan Fukuko ke dunia ini dan juga sudah merestui pernikahan mereka.
Dan dengan begitu, upacara pemakaman ibu akhirnya selesai.
Setelah melakukan upcara pemakaman, kondisi ibu jauh lebih ceria dari biasanya. Moodnya bagus banged dan membuat seluruh keluarga merasa lega. Saat sarapan, keluarga Tachibana berbincang-bincang tentang Manpuku noodle yang masih belum laku juga. Rencana Manpei untuk menjual Manpuku noodle di mesin penjual otomatis juga masih dalam tahap rencana. Ibu sendiri mengatakan kalau makan dengan gaya Manpuku noodle itu nggak bagus, ada yang makan sambil berdiri itu bukan perilaku baik, mungkin karena itu Manpuku noodle nggak laku.
Tapi Sachi mengatakan kalau dia sih nggak masalah karena zaman sekarang sudah banyak yang melakukannya, banyak orang yang butuh sesuatu yang instan dan cepat. Fukuko yang mendengarkan pembicaraan keduanya kemudian tiba-tiba mendapatkan ide yang bagus untuk penjualan Manpuku noodle. Selama ini fokus Manpei adalah menjual Manpuku noodle pada ibu-ibu yang sibuk untuk bekerja dan nggak punya banyak waktu memasak, jadi makanya ia membuat sesuatu yang instan. Tapi seperti kata ibu, bagi orang tua, Manpuku noodle adalah sesuatu yang nggak bisa masuk di akal. Sementara bagi kaula muda seperti Sachi, hal baru itu sangat menarik. Anak muda lebih cepat tanggap dalam hal-hal baru dan menerima dengan antusias. Fukuko mengatakan pada Manpei bagaimana jika mereka mengubah target penjualan dari orang tua ke orang yang masih muda.
Manpei berfikir kalau itu sepertinya ide yang bagus. Gen juga setuju dan menyarankan mereka membuka stan di universitas untuk memperkenalkan Manpuku noodle.
Pagi yang sama, Manpei melihat berita di koran mengenai 'surga pejalan kaki' dan ia menyampaikan idenya pada Shinichi dkk untuk membuka stan Manpuku noodle disana, tentu saja target penjualan mereka adalah anak muda. Manpei mengatakan nilai dari makanan bukan hanya kelezatannya, tapi juga kebebasan untuk memakannya. Ia ingin Manpuku noodle bisa dimakan dimana saja, siapa saja bebas memakannya.
Manpei meminta bantuan Sera untuk promosi mengenai event yang akan diadakan oleh Perusahaan Manpuku itu. Sera merasa itu adalah ide yang sangat bagus dan yakin kalau ini akan berhasil. Ia meminta Manpei menyerahkan padanya masalah iklan di surat kabar ataupun TV. Persiapan benar-benar dilakukan dengan matang, mereka sudah mengecek lokasi dan akan membuka stan manpuku noodle di tengah, karena jalan yang akan digunakan surga pejalan kaki ada sekitar 400 meter. Mereka juga sudah mendapatkan jumlah yang hadir diperkirakan 10.000 orang.
Fukuko dan ibu datang ke rumah keluarga Kouda untuk mengatakan rencana itu, Fukuko mengatakan pada hari H ia akan datang membantu. Nagi merasa kalau itu ide yang bagus, tapi ia masih saja takut jika Manpuku noodle tidak terjual lagi maka artinya designnya benar-benar salah HAHAHHAHAHAHA.
1 minggu sebelum hari H, suatu malam sebelum tidur, Manpei berterima kasih pada Fukuko karena berkat Fukuko mereka bisa menemukan ide bagus untuk menjual Manpuku noodle di surga pejalan kaki. MAnpei mengatakan sudah berkali-kali ia diselamatkan oleh ide Fukuko. Fukuko mengatakan kalau ia hanya berusaha ingin membantu Manpei meski sedikit. Manpei mengatakan apa yang sudah Fukuko lakukan selama ini sama sekali tidak sedikit, ia bisa sejauh ini berkat Fukuko dan ia bahkan mengatakan pencapaiannya ini bukan pencapaian pribadi, tapi pencapaian mereka berdua.
Manpei mengatakan jika event ini berhasil dan penjualan Manpuku noodle meningkat, ia berfikir untuk berhenti dari pekerjaannya sementara waktu. Ia ingin mengajak Fukuko untuk liburan, satu atau dua bulan. Fukuko tentu saja terkejut, Manpei adalah seseorang yang gila kerja, tiba-tiba ngajak liburan. MAnpei mengatakan di berbagai tempat ada banyak jenis mi dan ia ingin mencobanya secara langsung, jadi ia mengajak Fukuko untuk ikut bersamanya. Fukuko tentu saja senang banged, karena ini pertama kalinya mereka akan liburan hanya berdua saja.
HAri H, harinya surga pejalan kaki. Ada banyak stan disana, di 400 meter jalan yang ditutp khusus untuk para pejalan kaki. Salah satu stan adalah milik Manpuku noodle dimana Fukuko, Taka dan Yoshino yang bukan pegawai Perusahaan Manpuku ikut membantu menjual Manpuku noodle. Semuanya bersemangat dan yakin kalau Manpuku noodle akan terjual.
Shinichi dan Morimoto tidak ikut ke lokasi karena mereka harus stand by di kantor. Shinichi mondar mandir karena ia mengkhawatirkan penjualan Manpuku noodle. Ibu dan sachi di rumah berdoa agar Manpuku noodle terjual. Katsuko di rumah bertanya-tanya apakah Manpuku noodle akan terjual, Tadahiko yakin semuanya akan baik-baik saja karena Fukuko juga ada disana. Daisuke bertanya kenapa kalau Fuku-chan ada semuanya akan baik-baik saja. Tadahiko menjelaskan pada cucunya meski MAnpei adalah seorang yang jenius, tapi tanpa Fukuko, ia tak akan bisa sejauh ini. Katsuko setuju. TAdahiko yakin Manpuku noodle yang dibuat oleh Manpei dan Fukuko akan diterima dengan baik di dunia ini (Diakui).
Di cafe, pemilik, Nagi dan Pacarnya, Hana dan Yoshiko juga khawatir. Mereka ingin pergi tapi takut HAHAHHAHAHAHA.
Saat ibu dan Sachi masih berdoa, tiba-tiba telpon berdering. Sachi segera berlari untuk mengangkat telpon. Itu adalah Fukuko yang mengabarkan pada Sachi dan ibu kalau semua orang di sana makan Manpuku noodle. Penjualan Manpuku noodle di surga pejalan kaki sangat sukses, semua orang mengantri untuk membeli Manpuku noodle, bahkan mereka sampai kekurangan air panas untuk menyeduh Manpuku noodle.
Para pembeli tidak ada yang mengeluh tentang harga, 100 yen terjual sangat laris. Kanbe dan Taka juga menelpon ke perusahaan dan juga rumah keluarga Kouda untuk menyampaikan kabar bahagia itu. Sementara itu mereka yang di cafe mendapatkan kabar bahagia itu dari siaran di TV yang memberitakan mengenai acara surga pejalan kaki dan mereka melihat kamera menyorot mereka yang makan manpuku noodle. Semuanya bahagia banged karena penjualan Manpuku noodle sukses, bahkan langsung memesan Manpuku noodle pada master untuk merayakannya.
Penjualan Manpuku noodle di event surga pejalan kaki sukses besar, seluruh Manpuku noodle yang disiapkan hari itu sold out. Manpei sangat berterima kasih pada para pegawai dan semua yang membantu hari ini, karena ini semuanya berkat mereka.
Sebelum pulang, para pegawai membersihkan jalanan dengan memungut kemasan Manpuku noodle dan memasukkan ke tempat sampah. Fukuko juga ikut membantu. Saat ia memungut 1, ia menatap kemasan Manpuku noodle itu dan berterima kasih karena Manpuku noodle akhirnya menemukan siapa pelanggannya dan terjual dengan baik.
Berita mengenai acara surga pejalan kaki malamnya masih disiarkan di TV. Keluarga Tachibana menonton TV sambil tersenyum bahagia melihat orang-orang makan Manpuku noodle dengan lezat. Manpei mengatakan semua ini berkat mereka semua dan ia berterima kasih pada mereka. Ibu sendiri masih terus berfikiran negatif dan meminta mereka untuk tidak terlalu bahagia karena hal ini, biasanya setelah kebahagiaan akan datang kesulitan dan memikirkannya saja ibu sudah takut.
Tapi apa yang ibu khawatirkan tidak terjadi, karena keesokan harinya, Manpuku noodle diserbu oleh pelanggan. Manpuku noodle sold out disetiap toko yang menjualnya. Manpuku noodle benar-benar menjadi produk yang sangat laris sejak acara itu.
Penjualan Manpuku noodle tentu saja terus mengalami peningkatan dan Manpei benar-benar berterima kasih pada Fukuko. Fukuko mengatakan kalau itu karena Manpei dan yang lain bekerja dengan keras. Manpei membenarkan hal itu, tapi diusia 60 ia bisa membuat Manpuku noodle, itu karena dukungan dari Fukuko. Jika bukan Fukuko, ia mungkin tidak akan bisa melakukannya.
Fukuko tersenyum dan mengatakan kalau ini masih belum berakhir, ia yakin Manpei akan terus melanjutkan penemuan demi penemuannya, karena Manpei adalah Manpei. MAnpei membenarkan, ia akan terus melajutkannya jika Fukuko bersamanya. Fukuko mengatakan ia akan selalu berada disisi Manpei dan mendukungnya. Keduanya tertawa bersama-sama.
Di perusahaan, Shinichi dan Kanbe juga bahagia banged karena Manpuku noodle akhirnya berhasil dan untuk kesekian kalinya mereka memuji kejeniusan Manpei. Tapi Manpei mengatakan semua ini berkat mereka yang sudah membantunya. Shinichi mengatakan ia sangat bersyukur bertemu dengan Manpei dan berbisnis dengannya. Kanbe mengatakan hal yang sama, ia juga sangat bersyukur dipertemukan dengan Manpei.
Shinichi dan Kanbe adlaah 2 orang yang paling dekat dengan Manpei di perusahaan, 2 orang yang berjuang bersama-sama dengannya dari 0, tentu saja Manpei juga sangat bersyukur bisa bertemu dengan mereka dan berjalan sampai sejauh ini. Hari itu Manpei menyampaikan niatnya untuk berhenti dari perusahaan sementara waktu, ia menyerahkan pimpinan perusahaan pada Shinichi dan meminta Kanbe untuk membantunya. Keduanya terkejut kenapa tiba-tiba sekali. Manpei kemudian menyampaikan niatnya untuk liburan berdua dengan Fukuko.
Fukuko juga mengatakan hal itu pada keluarga KOuda, tapi keluarga Kouda bingung karena keduanya liburan cuma untuk makan ramen di seluruh dunia lol.
Manpei dan Sera menghabiskan waktu makan ramen di kedai kecil seperti dulu dan Sera nggak ngerti kenapa Manpei harus pergi liburan cuma untuk makan ramen, nggak akan ada gunanya. Manpei meminta Sera jangan khawatir mengenai perusahaan, karena ia percaya pada rekan-rekannya. Manpei mengatakan kalau ia pergi liburan untuk menemukan ide baru untuk perusahaan Manpuku. Sera terkejut dan bertanya apakah Manpei masih akan membuat produk baru. Manpei membenarkan dan mengingatkan Sera kalau ia masih 60 tahun, ia masih punya banyak waktu untuk mengembangkan produk baru. Sera kehilangan kata-katanya karena Manpei benar-benar semangat kerja lol.
Waktu berlalu. Musim semi. 2 minggu setelah Fukuko dan Manpei berangkat untuk liburan mereka. Fukuko mengirimkan surat pada ibu dan mengabarkan kalau mereka berdua sedang ada di Kuala Lumpur setelah singgah di Taiwan dan Singapura. Setelah dari Kuala Lumpur mereka akan ke Thailand. Dalam suratnya, Fukuko banyak menceritakan mengenai mi dan sup ramen, membuat ibu tertawa karena Fukuko sama sekali nggak berubah, ia dan Manpei selalu hanya memikirkan sup dan mi.
Fukuko dan Manpei sedang ada di Bangkok, Thailand. Mereka mencoba ramen thailand kali ini. Tujuan liburan mereka memang mencoba berbagai ramen/mi di berbagai negara dan mereka merasa sangat bahagia. Mi berbagai dunia ada berbagai jenis ramen dengan rasa yang tentu saja berbeda. Tapi setiap kali memakannya, kata yang keluar dari mulut Fukuko adalah 'Oishii~' (enak).
Komentar:
HUWAAAAAAAAAAAAAAAAA!
Manpuku benar-benar berakhir kali ini setelah mengikutinya selama 26 minggu sebanyak 151 episode. Sedih banged tapi bahagia karena semuanya berakhir dengan senyuman.
Perjalanan terakhir Fukuko dalam drama ini adalah liburan berdua bersama sang suami mencicipi berbagai jenis ramen di dunia. Ini adalah liburan pertama mereka berdua setelah menikah dan mereka sangat bahagia menghabiskan waktu bersama-sama, makan makanan yang enak, ramen kesukaan mereka.
Kencan pertama Fukuko dan Manpei dalam drama ini adalah saat makan ramen dan kencan terakhir mereka dalam drama ini juga makan ramen. Well, Manpuku adalah kisah perjalanan mereka menemukan ramen milik mereka sendiri ehhehehheehhe.
Aku senang banged drama ini nggak berakhir dengan kematian seseorang. Bahkan Saki nee-chan yang meninggal dunia di awal-awal sering muncul di drama, bahkan di episode terakhir juga muncul. Ibu juga tetap sehat dan tetap lucu sampai episode terakhir.
Penulis benar-benar menipuku dengan preview minggu ke-26 ini saat mereka memperlihatkan pemakaman ibu, aku udah kesal banged kenapa sih harus ada yang sedih-sedih di minggu terakhir. Ternyataaaaaaaaaaaa. Siapa sangka ibu mengadakan upacara pemakaman saat ia masih hidup karena ia ingin berterima kasih pada semuanya.
Meski upacara pemakaman itu banyak lucunya karena itu bukan upacara pemakaman yang sesungguhnya, tapi tetap saja membuat aku menangis, terutama bagian pidato Katsuko dan Fukuko. Sayang banged pidato para cucu nggak diperlihatkan disini T_T
Seluruh keluarga hidup dengan bahagia sampai akhir. Manpuku noodle sukses bahkan sampai sekarang masih menjadi makanan favorit para anak muda, karena rasanya enak dan mudah dibuatnya. Aku jadi pengen nyoba rasa asli Manpuku noodle itu seperti apa sih, karena kalau aku lihat mereka nggak menggunakan bumbu bubuk seperti cup ramen yang sekarang. Jadi penasaran.
Nonton drama ini memang bikin lapar, apalagi beberapa minggu terakhir saat Manpei mulai mengembangkan ramen instan, tiap episode mereka makan ramen jadi pengen makan mi instan juga HAHHAHAHAHHAHAHA. Apalagi kalau yang nonton Manpuku saat santai pasti langsung laper pengen makan mi instan XD XD
Aku cukup menikmati Manpuku karena karakternya unik-unik dan scriptnya tidak membosankan, terutama bagian awal dan bagian akhir. Kalau untuk pertengahan, jujur saja aku mulai bosan apalagi saat Manpei ditangkap 2 kali oleh polisi dan masuk penjara lagi. Aku hampir drop sinopsis Manpuku karena mood benar-benar menurun saat itu. Tapi untung saja saat Manpei memulai penelitian mengenai mi instan, dramanya mulai seru lagi.
Dan Matsuzaka Keiko sebagai pemeran Imai Suzu alias ibu Fukuko benar-benar memberi peran besar dalam meningkatkan mood di drama ini, tiap ada adegan ibu aku pasti ngakak karena dia sangat lucu. Mood maker dalam drama ini sih ibu, biar nggak terlalu serius banged kayak Manpei lol. Kalau disuruh memilih karakter favoritku dalam drama ini aku milih ibu Fukuko HAHAHAHHAHAHAHAA. Ibu memang selalu negatif thinking, selalu berfikiran berlebihan dan kadang merepotkan, tapi aku nggak bisa benci dia karena cara penulis menggambarkan karakternya itu dan aktingnya Matsuzaka Keiko itu enak banged ditonton. Yang bikin rame drama ini ya ibu.
Semua tokoh penting dalam drama ini digambarkan dengan baik dan juga punya episodenya masing-masing, tapi aku sangat menyayangkan sampai akhir dua putera keluarga Kouda sama sekali nggak tampil. Padahal aku sangat mengantisipasi penampilan mereka dalam drama ini, sayang banged cuma tampil sebentar. Dan karakter Taka yang sejak awal sangat menjanjikan sayang banged terasa disia-siakan, padahal saat dia masuk universitas aku sudah menunggu apa yang bisa ia lakukan di perusahaan Manpuku, tapi sayang banged setelah dia menikah dia di rumah aja. Padahal aku pikir dia akan seperti adiknya Yoshino yang jadi wanita karir setidaknya sebelum menikah. Well, sejak awal keduanya beda sih, Taka udah buncin banged sama Kanbe sementara Yoshino kelihatan lebih santai dengan hidupnya nggak terlalu mikirin mengenai pernikahan.
Rating Manpuku tidak mengecewakan selama masa tayangnya. Drama ini berakhir dengan rating rata-rata 21.4% lebih tinggi dari 4 asadora sebelumnya. Rating episode pertamanya adalah 23.8% yang merupakan rating tertinggi selama masa tayangnya (151 episode) dan rating tertinggi episode pertama asadora sejak 2001. Sementara itu rating episode terakhirnya adalah 22.1%.
Asadora yang diproduksi oleh NHK Osaka memang biasanya ditujukan untuk penonton yang lebih dewasa (targetnya penonton yang sudah tua gitu) dengan konten yang juga lebih mantap. NHK Osaka juga bisanya lebih suka memilih pemain yang lebih mantap dibidang akting. Kalau NHK Tokyo target penontonnya lebih pada yang muda-muda jadi ceritanya juga untuk kaula muda dan pemainnya juga banyak wajah baru yang masih muda lol.
Untuk sinopsis asadora selanjutnya, aku sangat excited dengan Natsuzora. Aku sudah berencana akan menulis recap/sinopsisnya, seperti biasa per minggu. Aku akan tetap menulisnya meski nggak ada sub HAHAHAHHAHA. Udah terbiasa nulis recap tanpa sub sekarang ini jadi nggak terlalu masalah lagi.
Oke, akhir kata terima kasih telah mengikuti recap Manpuku di Clover Blossoms. Mungkin ada beberapa bagian yang salah dalam recap yang aku tulis karena aku menonton tanpa subtitle, kalau nunggu subnya lama, nanti keburu mood menulisnya nggak ada lagi wkwkkwkwkw.
Kisah perjalanan pasangan suami istri yang menemukan mi instan dan mi instan dalam cup pertama di dunia akhirnya akan berakhir di tulisan ini T__________T
Sinopsis Manpuku Week 26 FINAL: Ikimashou! Futari de
-Let's go! Both of us-
Saat pulang ke rumah, Manpei lesu banged meski Fukuko berusaha menyemangatinya dengan mengatakan kalau hari ini Kajitani-san dan Noro-san menelpon mengatakan Manpuku noodle sangat enak. Manpei tentu saja senang produk yang ia buat disukai, hanya saja kalau penjualan Manpuku noodle tidak mengalami peningkatan, itu akan menjadi masalah besar. Ia bertanya-tanya apa yang bisa mereka lakukan untuk meningkatkan penjualan. Fukuko meminta Manpei untuk tidak perlu khawatir karena ia yakin Manpuku noodle akan terjual.
Nagi-san yang membuat design merasa kalau ini adalah kesalahannya, karena designnya yang buruk jadi Manpuku noodle tidak laku. Tadahiko mengatakan kalau ini bukan salah Nagi, meski ia mengerti perasaan Nagi karena dulu saat ia membuat design manpuku ramen, ia merasakan hal yang sama.
Saat makan malam, Katsuko juga bertanya-tanya kenapa Manpuku noodle tidak laku. Taka mengatakan mungkin ini sama dengan film, ada masanya bioskop nggak penuh karena filmnya membosankan tapi Tadahiko mengingatkan Manpuku noodle adalah produk bagus, bukan produk biasa. Kanbe tetap merasa kalau masalahnya ada pada harga.
Pemilik cafe juga membantu menjual Manpuku noodle sama seperti saat Manpuku ramen dulu. HAnya saja, manpuku ramen dulu cukup laris, tapi manpuku noodle sama sekali nggak terjual, mereka juga bingung kenapa.
Manpei kemudian membuat keputusan kalau mereka nggak akan menjual di supermarket lagi. Mereka harus memikirkan cara menjual lain, ia yakin akan ada konsumen yang mau membeli Manpuku noodle dengan harga 100 yen. Jadi Manpei benar-benar bersikeras ia tak akan menurunkan harga.
Manpei dan yang lain mulai rapat mengenai cara menjual Manpuku noodle selain di supermarket. Dari rapat itu diambil keputusan kalau mereka akan menjual ke berbagai kantor seperti rumah sakit, kantor polisi, bahkan hotel. MAnpei juga ingin tim yang meneliti Manpuku noodle alias Gen dkk untuk membantu bagian penjualan. Tapi Gen dkk nggak yakin akan cara itu dan lagi mereka nggak mungkin jadi sales karena nggak punya pengalaman, tapi Manpei sudah memutuskan.
Saat pulang ke rumah, Manpei menceritakan hal itu pada Fukuko, kalau Oka memikirkan cara penjualan khusus Manpuku noodle. Ibu tidak yakin dengan cara penjualan itu tapi Manpei mengatakan yang penting sekarang adalah menemukan pelanggan yang merasa 100 yen itu worth untuk Manpuku noodle. Dan itu adalah cara satu-satunya.
Ibu mengatakan kalau ia sudah tidak punya banyak waktu lagi dan Manpei bingung apa maksud ibu. Sebenarnya Saki datang ke mimpi ibu mengatakan kalau ibu akan segera bergabung dengannya dan ibu terus kepikiran akan hal itu meski Fukuko meminta ibu jangan mengatakan hal seperti itu. Manpei juga mengatakan ibu pasti akan hidup lama dan Ibu bertanya bagaimana Manpei tahu akan hal itu. Ibu mengingatkan kalau mereka tidak akan tahu apa yang akan terjadi hari esok.
Perusahaan Manpuku mulai menjual Manpuku noodle langsung ke kantor-kantor dan Fukuko juga melakukan caranya sendiri untuk memperkenalkan Manpuku noodle ke tetangga. Misalnya ia makan Manpuku noodle sambil jalan-jalan ke luar menemui tetangganya yang sedang mengobrol meski ia malu banged HAHAHHAHAAHHA.
Tapi Manpuku noodle tetap mengalami penurunan penjualan dan membuat Manpei dkk bingung meski mereka tidak menyerah. Fukuko khawatir sampai kapan Manpei akan menjual Manpuku noodle dengan cara seperti ini karena nanti pelanggan Manpuku noodle akan menjadi terbatas, bukan seluruh masyarakat, padahal Manpei mengatakan kalau ia akan mengubah lifestyle masyarakat Jepang. Manpei juga masih belum tahu, tapi setidaknya jika kantor-kantor mau menjual Manpuku noodle mereka bisa memperkenalkan produk cup mie pada golongan tertentu.
Sachi hari itu pulang telat dan belakangan ia sedang mengikuti gaya fashion yang sedang tren dan sering ngumpul bareng teman-temannya, misalnya main bowling yang lagi populer. Tapi Manpei khawatir Sachi terlalu menikmati masa mudanya dan melupakan tugas utamanya sebagai mahasiswa.
Malam itu terjadi pertengkaran antara Sachi dan Manpei karena Manpei mengingatkan kalau Sachi adalah anak perempuan nggak boleh gini dan gitu. Sachi mengatakan kalau zaman sekarang adalah zaman dimana perempuan bisa melakukan semuanya, ia mengatakan ayahnya terlalu fokus pada perusahaan dan nggak mengikuti perkembangan zaman sehingga pikiran ayahnya jadul. Manpei tentu saja naik darah karena puterinya mengatakan ia ketinggalan zaman.
Ibu kesal mendengar pertengkaran mereka dan mengatakan pada mereka untuk menunda pertengkaran itu sampai ia meninggal dunia. Semuanya terdiam menatap ibu. Ibu mengatakan kalau hidupnya tidak lama lagi dan selama ia masih hidup ia tak ingin mendengarkan pertengkaran. Gen dan Sachi khawatir dan bertanya apakah nenek sakit lagi.
Malam itu sebelum tidur Manpei masih mengeluh karena sikap Sachi tadi. Fukuko mengatakan ia yakin Sachi juga tahu setelah lulus nanti ia akan mulai masuk ke masyarakat jadi ia ingin menikmati masa-masa kuliahnya sekarang.
Saat mereka mengobrol, telpon berbunyi, Manpei mengangkatnya. Itu adalah telpon dari Gen dan Kanbe yang sejak hari itu mulai bekerja saat malam hari sebagai salesman. Ia mengabarkan pada ayahnya kalau perusahaan taksi membeli Manpuku noodle sebanyak 50 kardus dan Manpei sangat senang mendengar hal itu. Perusahaan taksi menyukai Manpuku noodle karena itu bisa jadi makanan malam hari, tinggal diseduh air panas aja.
Manpei mengingatkan pada mereka 50 kardus itu adalah awal dari Manpuku noodle, mereka adalah orang-orang yang akhirnya tahu mengenai produk seperti apa Manpuku noodle. Kanbe mengatakan pada Manpei semua ini berkat Manpei, karena Manpei keras kepala akan penjualan Manpuku noodle, mereka jadi menemukan orang yang benar-benar mengerti produk seperti apa Manpuku noodle itu.
Pagi harinya, Sachi tidak terlihat di meja makan karena ia malas bertemu ayahnya yang pasti akan mengomel. Manpei mengatakan pada Fukuko dan ibu kalau mereka nggak boleh terlalu memanjakan Sachi karena nanti Sachi akan kesulitan kalau masuk ke masyarakat. Sachi juga harus mulai memikirkan pekerjaan masa depannya, karena sekarang ini banyak orang mencari pekerjaan jadi Sachi nggak boleh berlama-lama di universitas.
Dari pembicaraan mengenai Sachi, pembicaraan beralih ke manpuku noodle karena ibu bertanya kapan mereka akan mulai menjual lagi di supermarket. Manpei mengatakan ia tak tahu kapan, tapi target mereka kali ini adalah untuk orang-orang yang bekerja. Fukuko tiba-tiba kepikiran dengan kata-kata 'di dunia ini ada banyak orang yang bekerja', ia mengatakan akan lebih bagus jika mereka bisa menjual Manpuku noodle pada orang-orang yang sibuk bekerja dan nggak punya waktu memasak, misalnya ada toko khusus menjual kebutuhan untuk orang-orang yang sibuk bekerja.
Manpei jadi kepikiran hal itu dan seperti biasa ia menemukan ide dari Fukuko. Di kantor, Manpei menyampaikan idenya pada tim, ia memikirkan untuk menjual Manpuku noodle di mesin penjual otomatis yang ada dimana-mana. Tim menyukai ide itu, menurut mereka itu adalah ide yang bagus. Dari pembicaraan itu mereka sepertinya juga memutuskan untuk mengganti sumpit dengan garpu kecil yang dimasukkan ke dalam kemasan.
Fukuko masih terus mencari cara bagaimana agar Manpuku noodle dapat menarik perhatian orang biasa, misalnya ibu-ibu di pasar gitu. Tapi ia masih belum menemukannya. Saat ia berkumpul bersama Maki, Megumi dan istri Shinichi di restoran milik Noro, Maki menceritakan pengalamannya saat melihat pasien memakan Manpuku noodle, ia mengatakan kalau mereka merasa menunggu 3 menit itu terlalu lama. Maki juag mengatakan pendapatnya kalau generasi tua tidak mengerti bahwa Manpuku noodle adalah produk baru.
Fukuko juga mencari tahu appeal lain dari Manpuku noodle, yaitu apa sih yang menarik dari Manpuku noodle selain hal yang sudah jelas seperti enak, mudah dibawa. Ia bertanya-tanya pada banyak orang, misalnya pada Hana dan Yoshiko dan juga keluarga Kouda.
Saat Fukuko pulang ke rumah, ia memanggil-manggil ibu tapi ibu tidak ada. Ternyata ibu sedang berdoa di altar Saki. Ibu mengatakan kalau Saki muncul lagi dimimpinya tadi, Saki sedang memasak untuknya di dapur. Ibu mengatakan pada Saki kenapa Saki sering muncul di mimpi-mimpi mereka, apakah karena Saki meninggal saat masih muda jadi Saki punya banyak penyesalan. Saki mengatakan pada ibu kalau ia tidak punya penyesalan, karena sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya, ia sudah mengucapkan terima kasih pada mereka.
Ibu menceritakan hal itu pada Fukuko dan mengatakan ia juga tidak ingin ada penyesalan dalam dirinya dan ingin mengucapkan terima kasih pada semuanya. Tiba-tiba ibu memutuskan sesuatu yang besar, sebelum meninggal ia ingin mengadakan upacara pemakaman dan mengundang semua orang kemudian ia ingin mengucapkan terima kasih pada mereka. Fukuko shock mendengarnya.
Saat makan malam ibu membicarakan hal itu pada Manpei, Sachi dan Gen. Manpei tidak yakin mengenai hal itu tapi ibu mengatakan ia sudah mencari tahu dan menemukan orang lain yang sudah pernah melakukan upacara pemakaman saat masih hidup. Gen dan Sachi bertanya kenapa nenek mau melakukan itu dan ibu menjawab saat ia sakit dulu ia menyadari kalau manusia itu tidak tahu kapan mereka akan mati. Nyawanya bisa saja diambil dalam sekejab dan ia tak sempat mengucapkan terima kasih pada mereka. Jadi saat ia masih hidup, ia ingin mengucapkan terima kasih pada mereka yang mengenalnya.
Gen dan Sachi merasa kalau itu ide yang bagus tapi Manpei dan Fukuko masih ragu karena upacara pemakaman berarti mereka harus memanggil semua orang sementara itu ibu masih hidup.
Tapi hal itu benar-benar dilakukan oleh keluarga Tachibana, suasananya benar-benar suasana pemakaman, ada tanda diluar, semua yang hadir mengenakan pakaian hitam, ada peti mati, bunga krisan dan foto ibu. Sera shock karena suasana-nya benar-benar pemakaman.
Di upcara pemakaman yang dihadiri oleh semua kenalan ibu, ibu berpidato dihadapan mereka. Ia mengatakan kalau ia sudah berusia 80 tahun dan kapanpun ia meninggal, itu bukan sesuatu yang aneh. Karena ia tak tahu kapan ia akan mati, ia mengundang mereka semua hari ini agar ia bia berterima kasih pada mereka sebelum ia meninggal dunia, tentu saja mereka juga akan menyampaikan sepatah dua patah kata padanya. Ibu kemudian berbaring di peti mati dan upacara pemakaman dimulai, bahkan ada biksu yang membacakan doa, REAL banged.
Satu per satu tamu mulai menyapa ibu dan mengucapkan rasa terima kasih mereka, termasuk Sera, Hana, Yoshiko, dan bahkan Akatsu kesayangan ibu juga hadir. Dalam upcara pemakaman, biasanya keluarga yang bersangkutan tidak ikut untuk bicara dihadapan jenazah (pidato sepatah dua patah kata gitu, mengucapkan terima kasih) tapi karena ini bukan upacara pemakaman sungguhan, ibu ingin agar Katsuko dan Fukuko juga mengatakan sesuatu.
Saat giliran Katsuko, ia mengatakan kalau ibu benar-benar seorang ibu yang menarik, ia kadang kesal kalau ibu sudah mengatakan sesuatu seperti 'aku adalah anak samurai' tapi belakangan ia mulai merasa kalau semakin hari ia semakin mirip dengan ibu. Dan itu adalah bukti kalau ia adalah anak kandung ibu. Ia berterima kasih pada ibu.
Saat giliran Fukuko, Fukuko mengatakan kalau ia tahu ibunya sangat menyayangi Saki-nee chan. Saat Saki-nee chan sudah tidak ada bersama mereka lagi, ia hidup berdua dengan ibu dan ia berusaha sangat keras agar ibu bisa nyaman bergantung padanya seperti saat Saki nee chan amsih ada. Tapi seberapa keras ia mencoba, ia tak bisa menggantikan Saki nee-chan. Ia selalu menuruti kata-kata ibu dan mungkin satu-satunya saat dimana ia melawan kehendak ibu adalah saat ia memilih Manpei menjadi suaminya. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi jika ibu tetap tidak merestui mereka, tapi saat ibu mengizinkannya menikah dengan Manpei, ia sangat berterima kasih pada ibu. Tapi setelah itu ia semakin membuat hidup ibu kesulitan, saat mereka membuat garam dan daneihon, ia selalu membuat ibu khawatir. Hidup ibu mungkin agak nyaman hanya saat Manpei menjadi presiden koperasi Ikeda, itupun tidak lama. Tapi ia sangat berterima kasih karena ibu setia bersamanya dan Manpei, menghadapi masa-masa sulit bersama mereka meski ibu banyak mengeluh, ibu tetap ada disisinya. Fukuko mengatakan ia benar-benar sangat berterima kasih pada ibu. Ia mengakui kalau ia tidak terlalu khawatir jika ibu meninggal nanti, ada Saki nee-chan yang akan menemani ibu disana. Jadi ia harap ibu juga bisa menghabiskan waktu dengan tenang selama ia masih hidup.
Fukuko tentu saja menangis saat ia mengucapkan hal itu dan ibu juga tidak bisa menghentikan air matanya mendengar kata-kata dari kedua puterinya. Ibu kemudian berdiri dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada hadirin yang hadir. Ia bersyukur ia mengadakan acara ini saat ia masih hidup.
Tapi sebelum ibu menutup acara pemakaman itu, Manpei mengatakan kalau ia juga ingin mengatakan sesuatu pada ibu. Ia mengatakan kalau Fukuko membicarakan mengenai kesulitan yang ia berikan pada ibu, Manpei mengakui kalau itu adalah kesalahannya. Ibu mengatakan semuanya sudah berakhir sekarang tapi Manpei mengatakan dimasa depan ia tak tahu apakah ia akan memberi kesulitan lagi pada ibu. Ibu kaget apakah semuanya belum berakhir, hadirin tertawa karena yang mereka bicarakan disini adalah Manpei, mereka nggak tahu Manpei punya rencana apa lagi nanti.
Manpei mengatakan ia yakin semuanya akan baik-baik saja dimasa depan, karena ia punya keluarga, teman-teman dan rekan kerja yang mendukungnya. Ia sangat berterima kasih pada ibu yang sudah melahirkan Fukuko ke dunia ini dan juga sudah merestui pernikahan mereka.
Dan dengan begitu, upacara pemakaman ibu akhirnya selesai.
Tapi Sachi mengatakan kalau dia sih nggak masalah karena zaman sekarang sudah banyak yang melakukannya, banyak orang yang butuh sesuatu yang instan dan cepat. Fukuko yang mendengarkan pembicaraan keduanya kemudian tiba-tiba mendapatkan ide yang bagus untuk penjualan Manpuku noodle. Selama ini fokus Manpei adalah menjual Manpuku noodle pada ibu-ibu yang sibuk untuk bekerja dan nggak punya banyak waktu memasak, jadi makanya ia membuat sesuatu yang instan. Tapi seperti kata ibu, bagi orang tua, Manpuku noodle adalah sesuatu yang nggak bisa masuk di akal. Sementara bagi kaula muda seperti Sachi, hal baru itu sangat menarik. Anak muda lebih cepat tanggap dalam hal-hal baru dan menerima dengan antusias. Fukuko mengatakan pada Manpei bagaimana jika mereka mengubah target penjualan dari orang tua ke orang yang masih muda.
Manpei berfikir kalau itu sepertinya ide yang bagus. Gen juga setuju dan menyarankan mereka membuka stan di universitas untuk memperkenalkan Manpuku noodle.
Pagi yang sama, Manpei melihat berita di koran mengenai 'surga pejalan kaki' dan ia menyampaikan idenya pada Shinichi dkk untuk membuka stan Manpuku noodle disana, tentu saja target penjualan mereka adalah anak muda. Manpei mengatakan nilai dari makanan bukan hanya kelezatannya, tapi juga kebebasan untuk memakannya. Ia ingin Manpuku noodle bisa dimakan dimana saja, siapa saja bebas memakannya.
Manpei meminta bantuan Sera untuk promosi mengenai event yang akan diadakan oleh Perusahaan Manpuku itu. Sera merasa itu adalah ide yang sangat bagus dan yakin kalau ini akan berhasil. Ia meminta Manpei menyerahkan padanya masalah iklan di surat kabar ataupun TV. Persiapan benar-benar dilakukan dengan matang, mereka sudah mengecek lokasi dan akan membuka stan manpuku noodle di tengah, karena jalan yang akan digunakan surga pejalan kaki ada sekitar 400 meter. Mereka juga sudah mendapatkan jumlah yang hadir diperkirakan 10.000 orang.
Fukuko dan ibu datang ke rumah keluarga Kouda untuk mengatakan rencana itu, Fukuko mengatakan pada hari H ia akan datang membantu. Nagi merasa kalau itu ide yang bagus, tapi ia masih saja takut jika Manpuku noodle tidak terjual lagi maka artinya designnya benar-benar salah HAHAHHAHAHAHA.
1 minggu sebelum hari H, suatu malam sebelum tidur, Manpei berterima kasih pada Fukuko karena berkat Fukuko mereka bisa menemukan ide bagus untuk menjual Manpuku noodle di surga pejalan kaki. MAnpei mengatakan sudah berkali-kali ia diselamatkan oleh ide Fukuko. Fukuko mengatakan kalau ia hanya berusaha ingin membantu Manpei meski sedikit. Manpei mengatakan apa yang sudah Fukuko lakukan selama ini sama sekali tidak sedikit, ia bisa sejauh ini berkat Fukuko dan ia bahkan mengatakan pencapaiannya ini bukan pencapaian pribadi, tapi pencapaian mereka berdua.
Manpei mengatakan jika event ini berhasil dan penjualan Manpuku noodle meningkat, ia berfikir untuk berhenti dari pekerjaannya sementara waktu. Ia ingin mengajak Fukuko untuk liburan, satu atau dua bulan. Fukuko tentu saja terkejut, Manpei adalah seseorang yang gila kerja, tiba-tiba ngajak liburan. MAnpei mengatakan di berbagai tempat ada banyak jenis mi dan ia ingin mencobanya secara langsung, jadi ia mengajak Fukuko untuk ikut bersamanya. Fukuko tentu saja senang banged, karena ini pertama kalinya mereka akan liburan hanya berdua saja.
HAri H, harinya surga pejalan kaki. Ada banyak stan disana, di 400 meter jalan yang ditutp khusus untuk para pejalan kaki. Salah satu stan adalah milik Manpuku noodle dimana Fukuko, Taka dan Yoshino yang bukan pegawai Perusahaan Manpuku ikut membantu menjual Manpuku noodle. Semuanya bersemangat dan yakin kalau Manpuku noodle akan terjual.
Shinichi dan Morimoto tidak ikut ke lokasi karena mereka harus stand by di kantor. Shinichi mondar mandir karena ia mengkhawatirkan penjualan Manpuku noodle. Ibu dan sachi di rumah berdoa agar Manpuku noodle terjual. Katsuko di rumah bertanya-tanya apakah Manpuku noodle akan terjual, Tadahiko yakin semuanya akan baik-baik saja karena Fukuko juga ada disana. Daisuke bertanya kenapa kalau Fuku-chan ada semuanya akan baik-baik saja. Tadahiko menjelaskan pada cucunya meski MAnpei adalah seorang yang jenius, tapi tanpa Fukuko, ia tak akan bisa sejauh ini. Katsuko setuju. TAdahiko yakin Manpuku noodle yang dibuat oleh Manpei dan Fukuko akan diterima dengan baik di dunia ini (Diakui).
Di cafe, pemilik, Nagi dan Pacarnya, Hana dan Yoshiko juga khawatir. Mereka ingin pergi tapi takut HAHAHHAHAHAHA.
Saat ibu dan Sachi masih berdoa, tiba-tiba telpon berdering. Sachi segera berlari untuk mengangkat telpon. Itu adalah Fukuko yang mengabarkan pada Sachi dan ibu kalau semua orang di sana makan Manpuku noodle. Penjualan Manpuku noodle di surga pejalan kaki sangat sukses, semua orang mengantri untuk membeli Manpuku noodle, bahkan mereka sampai kekurangan air panas untuk menyeduh Manpuku noodle.
Para pembeli tidak ada yang mengeluh tentang harga, 100 yen terjual sangat laris. Kanbe dan Taka juga menelpon ke perusahaan dan juga rumah keluarga Kouda untuk menyampaikan kabar bahagia itu. Sementara itu mereka yang di cafe mendapatkan kabar bahagia itu dari siaran di TV yang memberitakan mengenai acara surga pejalan kaki dan mereka melihat kamera menyorot mereka yang makan manpuku noodle. Semuanya bahagia banged karena penjualan Manpuku noodle sukses, bahkan langsung memesan Manpuku noodle pada master untuk merayakannya.
Penjualan Manpuku noodle di event surga pejalan kaki sukses besar, seluruh Manpuku noodle yang disiapkan hari itu sold out. Manpei sangat berterima kasih pada para pegawai dan semua yang membantu hari ini, karena ini semuanya berkat mereka.
Sebelum pulang, para pegawai membersihkan jalanan dengan memungut kemasan Manpuku noodle dan memasukkan ke tempat sampah. Fukuko juga ikut membantu. Saat ia memungut 1, ia menatap kemasan Manpuku noodle itu dan berterima kasih karena Manpuku noodle akhirnya menemukan siapa pelanggannya dan terjual dengan baik.
Berita mengenai acara surga pejalan kaki malamnya masih disiarkan di TV. Keluarga Tachibana menonton TV sambil tersenyum bahagia melihat orang-orang makan Manpuku noodle dengan lezat. Manpei mengatakan semua ini berkat mereka semua dan ia berterima kasih pada mereka. Ibu sendiri masih terus berfikiran negatif dan meminta mereka untuk tidak terlalu bahagia karena hal ini, biasanya setelah kebahagiaan akan datang kesulitan dan memikirkannya saja ibu sudah takut.
Tapi apa yang ibu khawatirkan tidak terjadi, karena keesokan harinya, Manpuku noodle diserbu oleh pelanggan. Manpuku noodle sold out disetiap toko yang menjualnya. Manpuku noodle benar-benar menjadi produk yang sangat laris sejak acara itu.
Penjualan Manpuku noodle tentu saja terus mengalami peningkatan dan Manpei benar-benar berterima kasih pada Fukuko. Fukuko mengatakan kalau itu karena Manpei dan yang lain bekerja dengan keras. Manpei membenarkan hal itu, tapi diusia 60 ia bisa membuat Manpuku noodle, itu karena dukungan dari Fukuko. Jika bukan Fukuko, ia mungkin tidak akan bisa melakukannya.
Fukuko tersenyum dan mengatakan kalau ini masih belum berakhir, ia yakin Manpei akan terus melanjutkan penemuan demi penemuannya, karena Manpei adalah Manpei. MAnpei membenarkan, ia akan terus melajutkannya jika Fukuko bersamanya. Fukuko mengatakan ia akan selalu berada disisi Manpei dan mendukungnya. Keduanya tertawa bersama-sama.
Di perusahaan, Shinichi dan Kanbe juga bahagia banged karena Manpuku noodle akhirnya berhasil dan untuk kesekian kalinya mereka memuji kejeniusan Manpei. Tapi Manpei mengatakan semua ini berkat mereka yang sudah membantunya. Shinichi mengatakan ia sangat bersyukur bertemu dengan Manpei dan berbisnis dengannya. Kanbe mengatakan hal yang sama, ia juga sangat bersyukur dipertemukan dengan Manpei.
Shinichi dan Kanbe adlaah 2 orang yang paling dekat dengan Manpei di perusahaan, 2 orang yang berjuang bersama-sama dengannya dari 0, tentu saja Manpei juga sangat bersyukur bisa bertemu dengan mereka dan berjalan sampai sejauh ini. Hari itu Manpei menyampaikan niatnya untuk berhenti dari perusahaan sementara waktu, ia menyerahkan pimpinan perusahaan pada Shinichi dan meminta Kanbe untuk membantunya. Keduanya terkejut kenapa tiba-tiba sekali. Manpei kemudian menyampaikan niatnya untuk liburan berdua dengan Fukuko.
Fukuko juga mengatakan hal itu pada keluarga KOuda, tapi keluarga Kouda bingung karena keduanya liburan cuma untuk makan ramen di seluruh dunia lol.
Manpei dan Sera menghabiskan waktu makan ramen di kedai kecil seperti dulu dan Sera nggak ngerti kenapa Manpei harus pergi liburan cuma untuk makan ramen, nggak akan ada gunanya. Manpei meminta Sera jangan khawatir mengenai perusahaan, karena ia percaya pada rekan-rekannya. Manpei mengatakan kalau ia pergi liburan untuk menemukan ide baru untuk perusahaan Manpuku. Sera terkejut dan bertanya apakah Manpei masih akan membuat produk baru. Manpei membenarkan dan mengingatkan Sera kalau ia masih 60 tahun, ia masih punya banyak waktu untuk mengembangkan produk baru. Sera kehilangan kata-katanya karena Manpei benar-benar semangat kerja lol.
Waktu berlalu. Musim semi. 2 minggu setelah Fukuko dan Manpei berangkat untuk liburan mereka. Fukuko mengirimkan surat pada ibu dan mengabarkan kalau mereka berdua sedang ada di Kuala Lumpur setelah singgah di Taiwan dan Singapura. Setelah dari Kuala Lumpur mereka akan ke Thailand. Dalam suratnya, Fukuko banyak menceritakan mengenai mi dan sup ramen, membuat ibu tertawa karena Fukuko sama sekali nggak berubah, ia dan Manpei selalu hanya memikirkan sup dan mi.
Fukuko dan Manpei sedang ada di Bangkok, Thailand. Mereka mencoba ramen thailand kali ini. Tujuan liburan mereka memang mencoba berbagai ramen/mi di berbagai negara dan mereka merasa sangat bahagia. Mi berbagai dunia ada berbagai jenis ramen dengan rasa yang tentu saja berbeda. Tapi setiap kali memakannya, kata yang keluar dari mulut Fukuko adalah 'Oishii~' (enak).
-THE END-
Komentar:
HUWAAAAAAAAAAAAAAAAA!
Manpuku benar-benar berakhir kali ini setelah mengikutinya selama 26 minggu sebanyak 151 episode. Sedih banged tapi bahagia karena semuanya berakhir dengan senyuman.
Perjalanan terakhir Fukuko dalam drama ini adalah liburan berdua bersama sang suami mencicipi berbagai jenis ramen di dunia. Ini adalah liburan pertama mereka berdua setelah menikah dan mereka sangat bahagia menghabiskan waktu bersama-sama, makan makanan yang enak, ramen kesukaan mereka.
Kencan pertama Fukuko dan Manpei dalam drama ini adalah saat makan ramen dan kencan terakhir mereka dalam drama ini juga makan ramen. Well, Manpuku adalah kisah perjalanan mereka menemukan ramen milik mereka sendiri ehhehehheehhe.
Aku senang banged drama ini nggak berakhir dengan kematian seseorang. Bahkan Saki nee-chan yang meninggal dunia di awal-awal sering muncul di drama, bahkan di episode terakhir juga muncul. Ibu juga tetap sehat dan tetap lucu sampai episode terakhir.
Penulis benar-benar menipuku dengan preview minggu ke-26 ini saat mereka memperlihatkan pemakaman ibu, aku udah kesal banged kenapa sih harus ada yang sedih-sedih di minggu terakhir. Ternyataaaaaaaaaaaa. Siapa sangka ibu mengadakan upacara pemakaman saat ia masih hidup karena ia ingin berterima kasih pada semuanya.
Meski upacara pemakaman itu banyak lucunya karena itu bukan upacara pemakaman yang sesungguhnya, tapi tetap saja membuat aku menangis, terutama bagian pidato Katsuko dan Fukuko. Sayang banged pidato para cucu nggak diperlihatkan disini T_T
Nonton drama ini memang bikin lapar, apalagi beberapa minggu terakhir saat Manpei mulai mengembangkan ramen instan, tiap episode mereka makan ramen jadi pengen makan mi instan juga HAHHAHAHAHHAHAHA. Apalagi kalau yang nonton Manpuku saat santai pasti langsung laper pengen makan mi instan XD XD
Aku cukup menikmati Manpuku karena karakternya unik-unik dan scriptnya tidak membosankan, terutama bagian awal dan bagian akhir. Kalau untuk pertengahan, jujur saja aku mulai bosan apalagi saat Manpei ditangkap 2 kali oleh polisi dan masuk penjara lagi. Aku hampir drop sinopsis Manpuku karena mood benar-benar menurun saat itu. Tapi untung saja saat Manpei memulai penelitian mengenai mi instan, dramanya mulai seru lagi.
Dan Matsuzaka Keiko sebagai pemeran Imai Suzu alias ibu Fukuko benar-benar memberi peran besar dalam meningkatkan mood di drama ini, tiap ada adegan ibu aku pasti ngakak karena dia sangat lucu. Mood maker dalam drama ini sih ibu, biar nggak terlalu serius banged kayak Manpei lol. Kalau disuruh memilih karakter favoritku dalam drama ini aku milih ibu Fukuko HAHAHAHHAHAHAHAA. Ibu memang selalu negatif thinking, selalu berfikiran berlebihan dan kadang merepotkan, tapi aku nggak bisa benci dia karena cara penulis menggambarkan karakternya itu dan aktingnya Matsuzaka Keiko itu enak banged ditonton. Yang bikin rame drama ini ya ibu.
Semua tokoh penting dalam drama ini digambarkan dengan baik dan juga punya episodenya masing-masing, tapi aku sangat menyayangkan sampai akhir dua putera keluarga Kouda sama sekali nggak tampil. Padahal aku sangat mengantisipasi penampilan mereka dalam drama ini, sayang banged cuma tampil sebentar. Dan karakter Taka yang sejak awal sangat menjanjikan sayang banged terasa disia-siakan, padahal saat dia masuk universitas aku sudah menunggu apa yang bisa ia lakukan di perusahaan Manpuku, tapi sayang banged setelah dia menikah dia di rumah aja. Padahal aku pikir dia akan seperti adiknya Yoshino yang jadi wanita karir setidaknya sebelum menikah. Well, sejak awal keduanya beda sih, Taka udah buncin banged sama Kanbe sementara Yoshino kelihatan lebih santai dengan hidupnya nggak terlalu mikirin mengenai pernikahan.
Rating Manpuku tidak mengecewakan selama masa tayangnya. Drama ini berakhir dengan rating rata-rata 21.4% lebih tinggi dari 4 asadora sebelumnya. Rating episode pertamanya adalah 23.8% yang merupakan rating tertinggi selama masa tayangnya (151 episode) dan rating tertinggi episode pertama asadora sejak 2001. Sementara itu rating episode terakhirnya adalah 22.1%.
Asadora yang diproduksi oleh NHK Osaka memang biasanya ditujukan untuk penonton yang lebih dewasa (targetnya penonton yang sudah tua gitu) dengan konten yang juga lebih mantap. NHK Osaka juga bisanya lebih suka memilih pemain yang lebih mantap dibidang akting. Kalau NHK Tokyo target penontonnya lebih pada yang muda-muda jadi ceritanya juga untuk kaula muda dan pemainnya juga banyak wajah baru yang masih muda lol.
Untuk sinopsis asadora selanjutnya, aku sangat excited dengan Natsuzora. Aku sudah berencana akan menulis recap/sinopsisnya, seperti biasa per minggu. Aku akan tetap menulisnya meski nggak ada sub HAHAHAHHAHA. Udah terbiasa nulis recap tanpa sub sekarang ini jadi nggak terlalu masalah lagi.
Oke, akhir kata terima kasih telah mengikuti recap Manpuku di Clover Blossoms. Mungkin ada beberapa bagian yang salah dalam recap yang aku tulis karena aku menonton tanpa subtitle, kalau nunggu subnya lama, nanti keburu mood menulisnya nggak ada lagi wkwkkwkwkw.
ditungguin dari minggu nggak update, untungnya udah update sekarang, makasih min
BalasHapus