Ao Natsu atau Blue Summer adalah sebuah live action movie yang diangkat dari manga berjudul sama yang rilis pada musim panas 2018. Movie ini disutradarai oleh Furusawa Takeshi (Koi to Uso, ReLIFE, Ichirei Shite Kiss) dan naskahnya ditulis oleh Mochiji Yukiko (Principal, Aozora Yell, Kuchibiru ni Uta o). Movie berdurasi 1 jam 54 menit ini dibintangi oleh Aoi Wakana (Warotenka, Gyakko no Koro, Black Pean), Sano Hayato (Todome no Kiss, 3D Kanojo, Chihayafuru), Furuhata Seika (Hanbun Aoi, Saki, Isshukan Friends), Kizu Takumi (Boku no Hatsukoi Kimi ni Sasagu, Konna Mirai wa Kiitenai), Kumada Rinka (Mixed Doubles, Girl's Don't Cry) dan lain-lain.
Aku awalnya tidak terlalu berharap banyak pada movie ini karena aku pikir movienya pasti movie musim panas biasanya. Tapi ternyata movie ini jauh lebih indah dari bayanganku. Aoi Wakana dan Sano Hayato chemistry-nya bagus, scriptnya juga bagus dan tidak membosankan. Selain itu pemandangan dalam drama ini bagus banged. Bagi yang suka movie yang menyuguhkan pemandangan alam yang indah dan penuh warna, wajib menonton movie ini. Aku nggak menyangka tim produksi benar-benar memperlihatkan keindahan lokasi syuting yang mengambil tempat di Ueko ini. Jadi suasana musim panas di movie ini benar-benar terasa, dengan pegunungan yang hijau, sungai yang jernih, festival musim panas yang berwarna, malam yang berbintang, indah banged. Banyak movie yang mengambil lokasi di pedesaan tapi kurang di eksplor keindahan alamnya dan di movie ini puas banged!
Ao Natsu menceritakan tentang seorang gadis kelas 1 SMA bernama Rio yang mendambakan kisah cinta yang ditakdirkan. Ia ingin bertemu belahan jiwanya seperti takdir dalam manga dan itu membuat teman-temannya khawatir makanya mereka mengajak Rio ikut kencan buta. Rio tidak terlalu tertarik pada kencan buta atau mencari jodoh dengan kencan buta, bahkan saat ia menceritakan pertemuan idealnya dengan orang yang menjadi takdirnya ia ditertawakan, tapi berhasil menarik hati salah seorang anggota kencan buta itu. Sayangnya nggak sempat tukar nomor ponsel, Rio harus pulang karena ia harus memasak untuk adiknya. Ibu Rio bekerja sebagai designer yang sangat sibuk dan jarang di rumah, jadi Rio-lah yang biasanya mengurus rumah.
Liburan musim panas sangat panjang di Jepang, sekitar 40 hari, jadi Rio dan adik laki-lakinya pergi ke desa Ueko, tempat neneknya tinggal. Rio sangat menyukai suasanan pedesaan dengan pemandangan indah dan udara yang segar. Saat di stasiun bus, Rio tak sengaja bertemu dengan seorang anak laki-laki yang mengajaknya melihat sungai karena berfikir Rio kesana untuk berwisata. Anak laki-laki itu juga memberikan pamflet tokonya yang sangat cantik. Saat tiba di rumah neneknya, Rio mengetahui kalau anak laki-laki itu ternyata sering membantu toko kecil neneknya. Rio mulai merasa kalau ini adalah pertemuan yang ditakdirkan yang ia harapkan. Anak laki-laki itu bernama Ginzo, 2 tahun lebih tua dari Rio.
Awalnya Ginzo ramah pada Rio tapi setelah tahu kalau Rio adalah cucu nenek, ia jadi bersikap dingin pada Rio. Itu karena Ginzo tidak suka pada cucu nenek yang tinggal di Tokyo, yang tidak memperhatikan nenek dan jarang pulang ke desa. Tapi setelah nenek menjelaskan kalau Rio jarang datang ke desa itu karena nenek yang lebih sering ke Tokyo, Ginzo jadi mengerti dan mulai bersikap baik pada Rio.
Rio tak menyangka liburan musim panasnya akan sangat indah di desa tersebut. Berkat Ginzo, Rio berkenalan dengan anak-anak desa dan menghabiskan banyak waktu bermain di sungai. Ia juga ikut menjadi panitia festival desa dan memberikan banyak ide cemerlang pada mereka.
Rio mengetahui kalau Ginzo ternyata pandai mendesign, pamflet yang diberikan Ginzo saat pertama bertemu ternyata adalah buatan Ginzo dan Rio merasa Ginzo sangat berbakat untuk menjadi designer. Tapi Ginzo adalah anak tunggal pemilik toko sake turun temurun, ia tak bisa meninggalkan desa dan mengejar impian lainnya. Rio merasa itu sangat disayangkan meski ia tidak memaksa Ginzo juga.
Hubungan Rio dan Ginzo menjadi semakin dekat hari demi hari sampai suatu hari Rio menyatakan perasaan pada Ginzo meski pada akhirnya ia ditolak. Tapi setelah ditolak itu, Ginzo malah jadi kepikiran pada Rio, apalagi saat teman Rio dari Tokyo datang berjunjung membawa cowok yang waktu itu di kencan buta naksir pada Rio. Rio sih merasa nggak adil saat Ginzo mengatakan jangan dekat dengan pria lain padahal Rio suka padanya, karena toh Ginzo tidak menyukainya. Hubungan Rio dan Ginzo sejak itu mulai agak renggang gitu.
Tapi mereka tetap menghabiskan waktu bersama ke festival di desa sebelah dan karena malamnya cukup romantis dengan kembang api, Rio jadi meminta Ginzo menjadi pacarnya sampai akhir Agustus. Awalnya Ginzo tidak menjawab apapun atas hal itu, tapi akhirnya ia setuju berpacaran dengan Rio sampai akhir Agustus yaitu sampai liburan musim panas selesai dan Rio kembali ke Tokyo.
Rio dan Ginzo manis banged saat mulai berpacaran, sayangnya adegan mereka nggak diperlihatkan terlalu banyak. Mereka juga nggak kissu karena mereka hanya pacaran sementara aja, meski sebenarnya Rio mengharapkannya cuma kan Ginzo merasa nggak adil aja karena pada akhirnya Rio akan meninggalkannya.
Yang Ginzo tahu adalah Rio akan pulang pada tanggal 31 yaitu sehari setelah festival, tapi ternyata Rio pulang tanggal 30 yaitu di hari festival. Ia tahu ia akan sedih berpisah dengan yang lain makanya ia tidak mengatakan apapun dan pulang bersama adiknya. Disitu aku merasa Rio ini egois banged, udah minta pacaran cuma sampai akhir Agustus trus pulang nggak bilang-bilang, sumpah aku kesal HAHAHHAHAAHAHAHAH..
Tapi ending movienya sih ketebak. Ginzo akhirnya memutuskan mengejar impiannya menjadi designer dan akan pindah ke Tokyo setelah ia lulus SMA. Ayah Ginzo dan ibu Rio adalah teman masa SMA. Ayah Ginzo dulu melepaskan impiannya demi mewarisi toko sake milik keluarganya dan ia tahu kalau Ginzo punya impian lain, tapi ia tidak mengatakan apapun sebelum Ginzo meminta izin sendiri padanya. Makanya Ginzo akhirnya mendapat izin setelah ia memberanikan diri mengatakan pada ayahnya kalau ia ingin menjadi designer.
Tempat Rio dan Ginzo bertemu di ending adalah tempat dimana Ginzo tersesat saat pertama kali ia ke Tokyo. Dan Ginzo akhirnya mengabulkan permintaan Rio saat mereka ada di air terjun yang mengabulkan keinginan. Saat itu Rio mengatakan ia punya dua permintaan, agar impian Ginzo terkabul dan satunya lagi ia tidak mau mengatakannya. Tapi Rio diam-diam menulis di kertas dan memasukkannya ke laci Ginzo saat mereka mengunjungi sekolah Ginzo.
Ginzo membaca itu setelah Rio kembali ke Tokyo. Di versi sub dari wibusubs nggak ada terjemahannya, tapi itu artinya adalah permintaan Rio satu lagi adalah sebuah ciuman LOL.
Mungkin rasanya ini movie romance-shoujo biasa tapi lebih dalam dalam dari pada itu menurutku. Sebenarnya akan lebih bagus kalau ini dijadikan drama sekitar 4 episode HHAHAHHAHAHAH. Soalnya pemandangan alamnya indah bangeeeeeeeeeed.
Aku awalnya tidak terlalu berharap banyak pada movie ini karena aku pikir movienya pasti movie musim panas biasanya. Tapi ternyata movie ini jauh lebih indah dari bayanganku. Aoi Wakana dan Sano Hayato chemistry-nya bagus, scriptnya juga bagus dan tidak membosankan. Selain itu pemandangan dalam drama ini bagus banged. Bagi yang suka movie yang menyuguhkan pemandangan alam yang indah dan penuh warna, wajib menonton movie ini. Aku nggak menyangka tim produksi benar-benar memperlihatkan keindahan lokasi syuting yang mengambil tempat di Ueko ini. Jadi suasana musim panas di movie ini benar-benar terasa, dengan pegunungan yang hijau, sungai yang jernih, festival musim panas yang berwarna, malam yang berbintang, indah banged. Banyak movie yang mengambil lokasi di pedesaan tapi kurang di eksplor keindahan alamnya dan di movie ini puas banged!
-Spoiler alert-
Liburan musim panas sangat panjang di Jepang, sekitar 40 hari, jadi Rio dan adik laki-lakinya pergi ke desa Ueko, tempat neneknya tinggal. Rio sangat menyukai suasanan pedesaan dengan pemandangan indah dan udara yang segar. Saat di stasiun bus, Rio tak sengaja bertemu dengan seorang anak laki-laki yang mengajaknya melihat sungai karena berfikir Rio kesana untuk berwisata. Anak laki-laki itu juga memberikan pamflet tokonya yang sangat cantik. Saat tiba di rumah neneknya, Rio mengetahui kalau anak laki-laki itu ternyata sering membantu toko kecil neneknya. Rio mulai merasa kalau ini adalah pertemuan yang ditakdirkan yang ia harapkan. Anak laki-laki itu bernama Ginzo, 2 tahun lebih tua dari Rio.
Awalnya Ginzo ramah pada Rio tapi setelah tahu kalau Rio adalah cucu nenek, ia jadi bersikap dingin pada Rio. Itu karena Ginzo tidak suka pada cucu nenek yang tinggal di Tokyo, yang tidak memperhatikan nenek dan jarang pulang ke desa. Tapi setelah nenek menjelaskan kalau Rio jarang datang ke desa itu karena nenek yang lebih sering ke Tokyo, Ginzo jadi mengerti dan mulai bersikap baik pada Rio.
Rio mengetahui kalau Ginzo ternyata pandai mendesign, pamflet yang diberikan Ginzo saat pertama bertemu ternyata adalah buatan Ginzo dan Rio merasa Ginzo sangat berbakat untuk menjadi designer. Tapi Ginzo adalah anak tunggal pemilik toko sake turun temurun, ia tak bisa meninggalkan desa dan mengejar impian lainnya. Rio merasa itu sangat disayangkan meski ia tidak memaksa Ginzo juga.
Hubungan Rio dan Ginzo menjadi semakin dekat hari demi hari sampai suatu hari Rio menyatakan perasaan pada Ginzo meski pada akhirnya ia ditolak. Tapi setelah ditolak itu, Ginzo malah jadi kepikiran pada Rio, apalagi saat teman Rio dari Tokyo datang berjunjung membawa cowok yang waktu itu di kencan buta naksir pada Rio. Rio sih merasa nggak adil saat Ginzo mengatakan jangan dekat dengan pria lain padahal Rio suka padanya, karena toh Ginzo tidak menyukainya. Hubungan Rio dan Ginzo sejak itu mulai agak renggang gitu.
Tapi mereka tetap menghabiskan waktu bersama ke festival di desa sebelah dan karena malamnya cukup romantis dengan kembang api, Rio jadi meminta Ginzo menjadi pacarnya sampai akhir Agustus. Awalnya Ginzo tidak menjawab apapun atas hal itu, tapi akhirnya ia setuju berpacaran dengan Rio sampai akhir Agustus yaitu sampai liburan musim panas selesai dan Rio kembali ke Tokyo.
Rio dan Ginzo manis banged saat mulai berpacaran, sayangnya adegan mereka nggak diperlihatkan terlalu banyak. Mereka juga nggak kissu karena mereka hanya pacaran sementara aja, meski sebenarnya Rio mengharapkannya cuma kan Ginzo merasa nggak adil aja karena pada akhirnya Rio akan meninggalkannya.
Yang Ginzo tahu adalah Rio akan pulang pada tanggal 31 yaitu sehari setelah festival, tapi ternyata Rio pulang tanggal 30 yaitu di hari festival. Ia tahu ia akan sedih berpisah dengan yang lain makanya ia tidak mengatakan apapun dan pulang bersama adiknya. Disitu aku merasa Rio ini egois banged, udah minta pacaran cuma sampai akhir Agustus trus pulang nggak bilang-bilang, sumpah aku kesal HAHAHHAHAAHAHAHAH..
Tempat Rio dan Ginzo bertemu di ending adalah tempat dimana Ginzo tersesat saat pertama kali ia ke Tokyo. Dan Ginzo akhirnya mengabulkan permintaan Rio saat mereka ada di air terjun yang mengabulkan keinginan. Saat itu Rio mengatakan ia punya dua permintaan, agar impian Ginzo terkabul dan satunya lagi ia tidak mau mengatakannya. Tapi Rio diam-diam menulis di kertas dan memasukkannya ke laci Ginzo saat mereka mengunjungi sekolah Ginzo.
Ginzo membaca itu setelah Rio kembali ke Tokyo. Di versi sub dari wibusubs nggak ada terjemahannya, tapi itu artinya adalah permintaan Rio satu lagi adalah sebuah ciuman LOL.
Mungkin rasanya ini movie romance-shoujo biasa tapi lebih dalam dalam dari pada itu menurutku. Sebenarnya akan lebih bagus kalau ini dijadikan drama sekitar 4 episode HHAHAHHAHAHAH. Soalnya pemandangan alamnya indah bangeeeeeeeeeed.
0 komentar:
Posting Komentar