Minggu ke-17 ini menurutku cukup banyak adegan yang nggak penting, jadi di recap kali ini juga banyak yang aku cut adegannya. Belakangan aku jadi mikir, sejak episode 1 drama ini aku menunggu part dimana Manpei akan mengembangkan mi instan, tapi ternyata bagian itu justru agak membosankan bagiku pribadi, lebih seru bagian Manpei membuat garam HAHAHAHHAHA.
Keluarga Tachibana melewatkan tahun baru 1958 di rumah baru mereka. Tahun baru yang biasanya penuh dengan berbagai makanan, keluarga Tachibana merayakannya dengan sangat sederhana, hanya sedikit makanan, tapi mereka tampak bahagia.
Fukuko menceritakan kepada dua anaknya sisi lain dari ayah mereka, Manpei. Ia menceritakan bagaimana dulu Manpei adalah seorang penemu, ayah suka membuat sesuatu yang membuat orang lain bahagia. Kali ini, ayah akan kembali ke pekerjaan lamanya sebagai seorang penemu dan ayah akan memikirkan apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Fukuko mengatakan bagaimana ia deg degan menantikan hal baru yang akan Manpei lakukan.
Setelah menyantap makanan yang sederhana di tahun baru, keluarga Tachibana pindah ke lahan kosong yang ada di samping rumah, Fukuko berencana akan membuat ladang kecil disana, untuk menanam sayuran. Mereka bahkan mulai mencangkul tanahnya untuk digemburkan sebelum di tanam.
Sementara itu di rumah keluarga Kouda, makanan tahun baru disajikan dengan sangat mewah. Anal laki-laki Katsuko liburan tahun baru di rumah mereka, makanya Katsuko membuat banyak makanan. Tapi ibu sebenarnya sedih memikirkan bagaimana makanan tahun baru di rumah keluarga Tachibana, ia tak bisa berhenti memikirkan mereka. Ibu lagi-lagi mengatakan kalau sejak awal Fukuko tuh salah memilih Manpei. LOL.
Tapi tahu lah ya, ibu Fukuko itu selalu berubah-ubah, setelah galau karena Fukuko, pembicaraan berubah pada Taka dan Kanbe, kapan punya anak HAHAHAAHHA. Kemudian pembicaraan berubah pada Yoshino yang sudah 25 tahun dan ibu bertanya kapan Yoshino akan menikah.
Saat sedang sibuk dengan ladang, Shinichi datang berkunjung ke rumah keluarga Tachibana. Gen dan sachi mendapat uang saku tahun baru dari Shinichi, mereka sangat bahagia dan Manpei langsung menyuruh mereka menyimpan uang di tabungan.
Shinichi masih bekerja di Koperasi Ikeda dan ia sekalian datang untuk memberikan uang pensiun pada Manpei. Uang pensiunnya kalau nggak salah 50ribu yen. Manpei dan Fukuko sangat berterima kasih.
Lalu satu per satu tamu berdatangan ke rumah keluarga Tachibana, Toshiko-chan, Sera-san, bahkan keluarga Kouda juga datang semuanya ke rumah Fukuko. Gen dan Sachi kenyang uang tahun baru HAHAHAHHAHAHHA.
Dalam sekejab, rumah keluarga Tachibana penuh dengan tamu, suasana tahun baru akhirnya terasa di rumah tersebut. Katsuko mengatakan kalau ibu sangat mengkhawatirkan Fukuko makanya mereka memutuskan untuk datang.
Waktu berlalu, Setelah sarapan dan anka-anak berangkat ke sekolah, Manpei dan Fukuko mulai menanam sayuran di kebun mereka. Manpei masih belum menemukan apa yang ingin ia buat, ia menanam bibit sayuran sambil memikirkannya. Fukuko dan Manpei juga mengenang masa lalu saat menanam sayuran, salah satunya adalah saat mereka makan ramen pertama setelah sekian lama setelah perang berakhir. Ramen saat itu sangat enak meskipun tidak banyak bahan.
Tapi pembicaraan tidak lama karena Fukuko harus berangkat kerja. Masa itu adalah masa dimana TV sedang booming, pemilik cafe tempat Fukuko bekerja baru membeli TV. Keluarga Kouda juga nggak ketinggalan, mereka beli TV dan para wanita di rumah sibuk menonton TV sampai Tadahiko di cuekin. Lucunya sih ibu, dia ketawa ngakak melihat acara komedi di TV tapi kemudian ia menangis karena memikirkan keluarga Tachibana yang nggak punya TV, tapi kemudian ia ketawa lagi karena acaranya sangat lucu HAHHAHAHAHAHAH.
Saat makan malam, Fukuko dan Manpei masih membicarakan mengenai apa yang akan dilakukan Manpei selanjutnya. Impian Manpei adalah ingin pekerjaan yang membuat orang lain bahagia, jadi ia ingin membuat sesuatu seperti itu. Lalu pembicaraan beralih saat Manpei bertanya apa kesulitan yang dialami Fukuko saat menyiapkan makanan dan Fukuko mengatakan yang paling sulit adalah menentukan menunya, apa yang akan dimasak hari ini, besok dan seterusnya.
Hal itu memberi ide pada Manpei apakah ia bisa membuat sesuatu yang memudahkan Fukuko. Kemudian ia ingat saat ia dan Fukuko makan ramen pertama kali setelah perang, mereka membicarakan mengenai makanan adalah hal yang paling penting, Manpei juga ingat saat ia ditahan oleh tentara sebelum menikah dengan Fukuko, ia makan seperti babi. Ramen adalah makanan yang enak yang tidak akan bosan untuk dimakan, bahkan saat itu ada antrian panjang di kedai ramen. Manpei bertanya-tanya kenapa mereka tidak bisa makan ramen di rumah sendiri. Ramen yang enak itu kenapa nggak tersedia di rumah, bisa dibuat kapanpun kita mau.
Dari pikiran-pikiran itu, Manpei menemukan ide untuk membuat ramen sebagai penemuannya selanjutnya. Bagaimana membawa ramen yang enak itu bisa dimana dengan mudah di rumah.
Fukuko sebenarnya bingung, dia nggak ngerti sama sekali. Manpei memang orang yang seperti itu, selalu dapat ide tiba-tiba dan kalau udah dapat ide Manpei biasanya tidak bisa berhenti.
Keesokan harinya, Manpei dan Fukuko langsung makan ramen di kedai ramen di pasar dan Manpei memulai penelitiannya, memerika kuah ramen, juga ramen itu sendiri. Ia mengumpulkan informasi bahkan hampir bertengkar dengan penjualnya. Karena penjual itu sudah punya resep ramen khusus kedainya yang ia jaga selama beberapa tahun tapi Manpei malah mengatakan ia ingin membuat ramen itu di rumah.
Fukuko menceritakan ide itu pada keluarga Kouda dan mereka juga bingung apa yang dimaksud oleh Fukuko. Ibu langsung tidak setuju, karena mantan presiden koperasi Ikeda masa mau buka kedai ramen, tapi Fukuko mencoba menjelaskan kalau ramen yang dimaksud Manpei bukan ramen seperti yang ada dalam pikiran ibu HAHAHAHAAH.
Tapi membuat sesuatu yang baru tentu saja tidak mudah dan meski diceritakan pada orang lain juga pasti dianggap tidak masuk akal. Manpei ingin membuat ramen yang bisa dibuat dengan mudah di rumah, hanya itu gambaran yang ada dikepalanya.
Kanbe yang mendengar dari Taka kalau Manpei sedang memikirkan sesuatu yang baru langsung bersemangat meski Taka dan Yoshino ragu. Kanbe nggak pernah ragu pada Manpei karena Manpei adalah pria jenius yang memikirkan sesuatu yang belum pernah dipikirkan orang lain. Manpei berhasil membuat membuat garam menggunakan pelat baja dan bahkan memproduksi daneihon.
Kanbe memang sangat menyukai Manpei, ia sangat berbunga-bunga dan bahkan ingin berhenti pekerjaannya yang sekarang dan membantu Manpei dengan penelitiannya.
Jadi singkat cerita aja nih ya, Manpei terus melakukan penelitiannya hari demi hari, ia terus makan ke kedai ramen yang berbeda tiap hari untuk mencatat apa perbedaan dan persamaannya, atau mungkin selagi makan siapa tahu ide muncul. Fukuko terus curhat pada keluarga Kouda dan suatu hari sepulang kerja, Taka memberi tahu pada Kanbe kalau sepertinya Manpei sudah memulai penelitiannya. Kanbe sangat bersemangat mendengarnya, ia bahkan tak mendengarkan apa yang akan dikatakan selanjutnya dan langsung meninggalkan rumah menujur rumah Manpei. Hal itu membuat Taka marah banged, padahal ia ingin mengatakan hal penting pada Kanbe.
Kanbe tiba di rumah Manpei dan mulai mendengarkan ramen seperti apa yang ingin Manpei buat. Tapi Manpei masih belum punya gambaran, kayak udah ada di kepala tapi nggak bisa menjelaskan gitu. Ia sudah mencoba banyak kedai ramen dan setiap kedai punya ciri khas masing-masing, kesamaan mereka adalah ramen pasti ada mie dan sup-nya. Tapi intinya ramen yang ingin dibuat Manpei adalah: enak, murah dan mudah. Rasanya tentu saja harus enak agar semua suka, kalau dijual harganya murah agar semuanya bisa membeli dan membuatnya harus mudah.
Kanbe sangat bersemangat dan ingin Manpei membiarkannya untuk membantu, ia ingin terlibat dalam penelitian baru Manpei. Manpei sih kayaknya memperbolehkan kalau Kanbe sudah dapat izin dari istrinya.
Tapi saat Kanbe pulang ke rumah, seluruh keluarga berkumpul dan menatapnya dengan tajam, Kanbe bingung. Di ruangan lain, Taka terlihat menangis karena sedih Kanbe lebih memilih Manpei padahal ia punya hal penting yang ingin dibicarakan pada Kanbe.
Yoshino mengatakan pada Kanbe kalau Taka sedang hamil dan Taka baru akan mengatakan pada Kanbe tadi tapi Kanbe keburu kabur. Kanbe tentu saja terkejut sekaligus bahagia karena ia akan menjadi ayah. Ia memeluk Taka dengan bahagia. Tapi karena hal itu juga harapan Kanbe untuk membantu Manpei harus pupus, karena ia harus segera pulang ke rumah setelah selesai bekerja HAHHHAAHAH.
Keesokan harinya, Kanbe datang ke rumah keluarga Tachibana dan meminta maaf pada Manpei karena sepertinya ia tidak bisa membantu penelitian Manpei. Ia memberi kabar kalau Taka sedang hamil dan keluarga Tachibana tentu saja bahagia. Manpei nggak masalah jika Kanbe tidak membantunya dan ingin Kanbe lebih perhatian pada Taka.
sementara itu di rumah keluarga Kouda, semuanya bahagia karena kehamilan Taka. Lalu pertanyaan kapan Yoshino akan menikah muncul lagi. Yoshino sebenarnya juga ingin cepat menikah tapi ia belum menemukan orang yang cocok. Yoshino ingin seseorang seperti ayahnya yang selalu ada di rumah, karena kalau seseorang yang bekerja diluar seperti Kanbe, ia akan kesepian, soalnya ia sering melihat Taka kesepian karena suaminya jarang di rumah. Tadahiko tentu saja jadi bahagia banged dibilang gitu sama puterinya. Sementara itu ibu amat sangat melarang Yoshino mencari suami seperti Tadahiko HAHAHAHAHAH.
Karena Manpei dan Fukuko sibuk dengan ramen, mereka jadi kurang memperhatikan Gen dan Sachi, mereka tidak menyadari terjadi sesuatu pada keduanya sampai suatu hari Gen dan Sachi pulang dengan baju lusuh dan luka di wajah. Fukuko tentu saja terkejut apalagi Sachi pulang sambil menangis.
Teryata selama ini Gen dan Sachi di bully oleh teman-teman disekolah karena mereka jatuh miskin dan punya ayah pengangguran. Mereka ingin ayah berhenti untuk membuat ramen dan kembali menjadi presiden di Koperasi Ikeda. Sachi dan Gen berteriak sambil mengatakan hal itu pada ayah dan ibu. Tapi Fukuko tidak bersikap lembut dan berteriak balik pada keduanya. Fukuko mencoba menjelaskan kalau ini adalah pekerjaan yang selama ini ingin ayah mereka lakukan, mereka berdua harus mengabaikan ejekan orang lain karena ia yakin suatu hari nanti orang yang mengejek ayah pasti akan bahagia memakan ramen yang ayahnya buat.
Fukuko sebenarnya ingin mengajarkan pada anak-anak mereka untuk tidak malu pada ayah mereka dan tidak malu pada keadaan keluarga. Ia ingin anak-anak tetap mendukung apa yang dilakukan sang ayah, meski ditertawakan, mereka sebagai anak harus yakin kalau suatu hari nanti ayah akan berhasil dan membuat orang yang mengejek itu menjadi mengagumi ayah mereka. Fukuko memeluk kedua anaknya dan Manpei sepertinya menggunakan hal itu untuk lebih serius lagi dalam pekerjaannya.
Hari berikutnya, Manpei mulai fokus untuk membuat sup ramen. Sup ramen yang pernah ia coba berbeda-beda dan ia ingin mencoba menggunakan bahan yang murah. Berkat ide dari Fukuko, ia mencoba banyak bahan, tapi Manpei dan Fukuko tidak puas karena rasanya tidak enak.
Selain supnya, Manpei juga melakukan penelitian mengenai mi ramen, ia ingin mencoba mi baru dan Fukuko sampai harus meminta sedikit mi spageti pada pemilik cafe tempat ia bekerja. Untuk pengujian rasa, Manpei mencobakan pada Fukuko dan anak-anak mereka. Tapi rasanya tetap nggak enak, anak-anak jujur banged. Fukuko sih mencoba untuk membuat suaminya senang tapi saat ditanya apakah Fukuko mau makan itu tiap hari pada akhirnya Fukuko menyerah. Manpei sebenarnya mengerti sih, nggak akan semudah itu mereka mendapatkan rasa yang diinginkan.
Sore harinya, Fukuko menyiapkan makan malam untuk keluarganya karena Gen dan Sachi nggak mau cuma makan malam dengan ramen buatan ayahnya. Saat Fukuko menyiapkan makanan, Manpei masih mengobrol dengannya dan melihat Fukuko melakukan sesuatu dan menemukan ide.
Jadi, Fukuko biasanya sudah menyiapkan konbu kering gitu yang sudah ia jadikan bagian kecil (aku lupa namanya apa ya, bukan diiris HAAHHAHA) supaya nggak makan waktu banyak, jadi kalau mau bikin sup tinggal ambil dikit dan disiram air. Melihat itu Manpei mengatakan pada Fukuko kalau seperti itulah ramen yang ingin ia buat, membuatnya mudah, tinggal disiram air panas dan jadi.
Fukuko bingung sendiri, nggak bisa masuk ke otaknya dan ia pikir Manpei ingin membuat ramen dari konbu HAHAHHAAHAH. Saat ia membawa Manpei untuk menceritakan ide pada keluarga Kouda, Fukuko lega karena ternyata bukan cuma dia yang nggak mengerti wkwkkwkwkw.
Semua orang sibuk mencerna apa yang Manpei maksud, karena bagi mereka saat itu ya ramen itu seperti yang ada di pasar, menggunakan mi dan sup yang udah disediakan, jadi masih nggak bisa membayangkan cuma disiram air aja (kayak kita bikin mi instan, well, Manpei saat ini sedang memikirkan bikin mi instan sih AHHAHAHAA).
Kanbe sendiri mencoba untuk mengerti meski ia sebenarnya nggak ngerti dan sepertinya Kanbe benar-benar menahan diri untuk membantu Manpei, pengen banged dia, tapi ngak bisa karena istri sedang hamil.
Karena keluarga Kouda bingung dan nggak mengerti, mereka memutuskan agar Manpei memikirkan nama ramennya terlebih dahulu. Banyak yang memberi ide untuk nama ramen tapi nggak ada yang cocok sampai ibu muncul dengan nama "Sokuseki Ramen" (Mi instan) dan Manpei menyukai ide ibu, karena cocok dengan image ramen dalam pikirannya, ramen yang cara membuatnya instan, tidak butuh waktu yang lama.
Untuk pertama kali kayaknya ide ibu disambut hangat oleh seluruh keluarga HAAHHAHAHAHAHAH.
Fukuko menceritakan hal itu pada pemilik cafe tempat ia bekerja dan kebetulan Sera sedang makan disana. Lagi-lagi Sera mengatakan kalau hal itu nggak akan berhasil dan menyuruh Fukuko menghentikan Manpei secepatnya sebelum semuanya makin parah. Tapi Fukuko merasa yakin dengan ide suaminya kali ini dan mengatakan pada Sera kalau ia akan mendukungnya.
Suatu hari ia ingin melihat Sera memohon pada Manpei agar Manpei mau membiarkannya untuk menjual Sokuseki Ramen tersebut. Sera jadi terdiam HAHAAHA. Karena biasanya Sera juga kayak gitu, selalu mengatakan kalau Manpei nggak akan berhasil tapi ujung-ujungnya dia meminta Manpei agar membiarkannya menjual sesuatu yang dibuat Manpei.
Sore harinya, Fukuko pulang kerja dan tidak menemukan suaminya di ruang tengah seperti biasa. Saat ia ke ladang samping rumah, Fukuko terkejut melihat Manpei disana melakukan sesuatu dengan banyak papan. Manpei meminta Fukuko menyerah akan ladang karena ia akan membuat laboratorium penelitian ramen disana HAHAHHAHAHAHAHA.
Komentar:
Manpei mulai lagi, alau dia sangat bersemangat akan sesuatu dia nggak peduli sama orang lain, dia bahkan nggak bilang sama Fukuko dia mau menggunakan ladang terlebih dahulu alias nggak minta izin. Untung Fukuko istri yang sabar dan mendukung suaminya, bayangin aja itu sayuran akhirnya muncul tunas pertama tapi akan dibongkar HAHAHAAHAHAA.
Manpei akhirnya mulai membuat ramen instan, sesuatu yang belum pernah dipikirkan orang lain sebelumnya. Manpei adalah penemu mi instan pertama di dunia dan sampai saat ini mi instan masih populer kan ya?
Jadi gitu tuh ceritanya bagaimana mi instan pertama kali dikembangkan, saat Manpei berusia 47 tahun, pengangguran dan menemukan ide membuat ramen instan karena ia ingin membuat istrinya mudah dalam memilih menu untuk dimasak, dari makanan kesukaan mereka, bagaimana cara membawa makanan itu bisa dibuat di rumah dengan mudah.
Ide menuangkan air panas sepertinya udah ada dipikiran Manpei saat melihat istrinya menuangkan air ke konbu untuk sup makan malam mereka. Lalu bagaimana dengan ide mi instan itu sendiri? Kalau nggak salah sih di spoiler nanti idenya juga datang dari Fukuko saat Fukuko membuat tempura.
Sebenarnya di recap diatas itu aku banyak melewatkan bagian-bagian karena menurutku nggak diceritakan juga nggak apa-apa. Soalnya banyak banged adegan kurang penting di minggu ke-17 ini dan lagi aku juga bingung karena bahasanya susah HAHHAHAAH.
Aku senang masalah bully Gen dan Sachi selesai hanya dalam 1 episode, karena aku memang agak males kalau dibahas terlalu panjang. Banyak asadora kalau heroine udah punya anak biasanya masalah anaknya dipanjangin dan membuat aku bosan HAHAHAAHAH.
Si Kanbe lucu banged, dia memang lebih sayang saman Manpei sih dan selama ini Taka juga tau akan hal itu tapi kan sedih ya, apalagi dia udah mengandung. Kanbe kayaknya harus banyak menahan diri untuk tidak membantu Manpei wkkkwkwkkwkw.
Manpuku Week 17: Ramen da, Fukuko!
Fukuko menceritakan kepada dua anaknya sisi lain dari ayah mereka, Manpei. Ia menceritakan bagaimana dulu Manpei adalah seorang penemu, ayah suka membuat sesuatu yang membuat orang lain bahagia. Kali ini, ayah akan kembali ke pekerjaan lamanya sebagai seorang penemu dan ayah akan memikirkan apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Fukuko mengatakan bagaimana ia deg degan menantikan hal baru yang akan Manpei lakukan.
Setelah menyantap makanan yang sederhana di tahun baru, keluarga Tachibana pindah ke lahan kosong yang ada di samping rumah, Fukuko berencana akan membuat ladang kecil disana, untuk menanam sayuran. Mereka bahkan mulai mencangkul tanahnya untuk digemburkan sebelum di tanam.
Tapi tahu lah ya, ibu Fukuko itu selalu berubah-ubah, setelah galau karena Fukuko, pembicaraan berubah pada Taka dan Kanbe, kapan punya anak HAHAHAAHHA. Kemudian pembicaraan berubah pada Yoshino yang sudah 25 tahun dan ibu bertanya kapan Yoshino akan menikah.
Saat sedang sibuk dengan ladang, Shinichi datang berkunjung ke rumah keluarga Tachibana. Gen dan sachi mendapat uang saku tahun baru dari Shinichi, mereka sangat bahagia dan Manpei langsung menyuruh mereka menyimpan uang di tabungan.
Shinichi masih bekerja di Koperasi Ikeda dan ia sekalian datang untuk memberikan uang pensiun pada Manpei. Uang pensiunnya kalau nggak salah 50ribu yen. Manpei dan Fukuko sangat berterima kasih.
Lalu satu per satu tamu berdatangan ke rumah keluarga Tachibana, Toshiko-chan, Sera-san, bahkan keluarga Kouda juga datang semuanya ke rumah Fukuko. Gen dan Sachi kenyang uang tahun baru HAHAHAHHAHAHHA.
Dalam sekejab, rumah keluarga Tachibana penuh dengan tamu, suasana tahun baru akhirnya terasa di rumah tersebut. Katsuko mengatakan kalau ibu sangat mengkhawatirkan Fukuko makanya mereka memutuskan untuk datang.
Tapi pembicaraan tidak lama karena Fukuko harus berangkat kerja. Masa itu adalah masa dimana TV sedang booming, pemilik cafe tempat Fukuko bekerja baru membeli TV. Keluarga Kouda juga nggak ketinggalan, mereka beli TV dan para wanita di rumah sibuk menonton TV sampai Tadahiko di cuekin. Lucunya sih ibu, dia ketawa ngakak melihat acara komedi di TV tapi kemudian ia menangis karena memikirkan keluarga Tachibana yang nggak punya TV, tapi kemudian ia ketawa lagi karena acaranya sangat lucu HAHHAHAHAHAHAH.
Saat makan malam, Fukuko dan Manpei masih membicarakan mengenai apa yang akan dilakukan Manpei selanjutnya. Impian Manpei adalah ingin pekerjaan yang membuat orang lain bahagia, jadi ia ingin membuat sesuatu seperti itu. Lalu pembicaraan beralih saat Manpei bertanya apa kesulitan yang dialami Fukuko saat menyiapkan makanan dan Fukuko mengatakan yang paling sulit adalah menentukan menunya, apa yang akan dimasak hari ini, besok dan seterusnya.
Hal itu memberi ide pada Manpei apakah ia bisa membuat sesuatu yang memudahkan Fukuko. Kemudian ia ingat saat ia dan Fukuko makan ramen pertama kali setelah perang, mereka membicarakan mengenai makanan adalah hal yang paling penting, Manpei juga ingat saat ia ditahan oleh tentara sebelum menikah dengan Fukuko, ia makan seperti babi. Ramen adalah makanan yang enak yang tidak akan bosan untuk dimakan, bahkan saat itu ada antrian panjang di kedai ramen. Manpei bertanya-tanya kenapa mereka tidak bisa makan ramen di rumah sendiri. Ramen yang enak itu kenapa nggak tersedia di rumah, bisa dibuat kapanpun kita mau.
Dari pikiran-pikiran itu, Manpei menemukan ide untuk membuat ramen sebagai penemuannya selanjutnya. Bagaimana membawa ramen yang enak itu bisa dimana dengan mudah di rumah.
Fukuko sebenarnya bingung, dia nggak ngerti sama sekali. Manpei memang orang yang seperti itu, selalu dapat ide tiba-tiba dan kalau udah dapat ide Manpei biasanya tidak bisa berhenti.
Keesokan harinya, Manpei dan Fukuko langsung makan ramen di kedai ramen di pasar dan Manpei memulai penelitiannya, memerika kuah ramen, juga ramen itu sendiri. Ia mengumpulkan informasi bahkan hampir bertengkar dengan penjualnya. Karena penjual itu sudah punya resep ramen khusus kedainya yang ia jaga selama beberapa tahun tapi Manpei malah mengatakan ia ingin membuat ramen itu di rumah.
Fukuko menceritakan ide itu pada keluarga Kouda dan mereka juga bingung apa yang dimaksud oleh Fukuko. Ibu langsung tidak setuju, karena mantan presiden koperasi Ikeda masa mau buka kedai ramen, tapi Fukuko mencoba menjelaskan kalau ramen yang dimaksud Manpei bukan ramen seperti yang ada dalam pikiran ibu HAHAHAHAAH.
Tapi membuat sesuatu yang baru tentu saja tidak mudah dan meski diceritakan pada orang lain juga pasti dianggap tidak masuk akal. Manpei ingin membuat ramen yang bisa dibuat dengan mudah di rumah, hanya itu gambaran yang ada dikepalanya.
Kanbe yang mendengar dari Taka kalau Manpei sedang memikirkan sesuatu yang baru langsung bersemangat meski Taka dan Yoshino ragu. Kanbe nggak pernah ragu pada Manpei karena Manpei adalah pria jenius yang memikirkan sesuatu yang belum pernah dipikirkan orang lain. Manpei berhasil membuat membuat garam menggunakan pelat baja dan bahkan memproduksi daneihon.
Kanbe memang sangat menyukai Manpei, ia sangat berbunga-bunga dan bahkan ingin berhenti pekerjaannya yang sekarang dan membantu Manpei dengan penelitiannya.
Jadi singkat cerita aja nih ya, Manpei terus melakukan penelitiannya hari demi hari, ia terus makan ke kedai ramen yang berbeda tiap hari untuk mencatat apa perbedaan dan persamaannya, atau mungkin selagi makan siapa tahu ide muncul. Fukuko terus curhat pada keluarga Kouda dan suatu hari sepulang kerja, Taka memberi tahu pada Kanbe kalau sepertinya Manpei sudah memulai penelitiannya. Kanbe sangat bersemangat mendengarnya, ia bahkan tak mendengarkan apa yang akan dikatakan selanjutnya dan langsung meninggalkan rumah menujur rumah Manpei. Hal itu membuat Taka marah banged, padahal ia ingin mengatakan hal penting pada Kanbe.
Kanbe tiba di rumah Manpei dan mulai mendengarkan ramen seperti apa yang ingin Manpei buat. Tapi Manpei masih belum punya gambaran, kayak udah ada di kepala tapi nggak bisa menjelaskan gitu. Ia sudah mencoba banyak kedai ramen dan setiap kedai punya ciri khas masing-masing, kesamaan mereka adalah ramen pasti ada mie dan sup-nya. Tapi intinya ramen yang ingin dibuat Manpei adalah: enak, murah dan mudah. Rasanya tentu saja harus enak agar semua suka, kalau dijual harganya murah agar semuanya bisa membeli dan membuatnya harus mudah.
Kanbe sangat bersemangat dan ingin Manpei membiarkannya untuk membantu, ia ingin terlibat dalam penelitian baru Manpei. Manpei sih kayaknya memperbolehkan kalau Kanbe sudah dapat izin dari istrinya.
Tapi saat Kanbe pulang ke rumah, seluruh keluarga berkumpul dan menatapnya dengan tajam, Kanbe bingung. Di ruangan lain, Taka terlihat menangis karena sedih Kanbe lebih memilih Manpei padahal ia punya hal penting yang ingin dibicarakan pada Kanbe.
Yoshino mengatakan pada Kanbe kalau Taka sedang hamil dan Taka baru akan mengatakan pada Kanbe tadi tapi Kanbe keburu kabur. Kanbe tentu saja terkejut sekaligus bahagia karena ia akan menjadi ayah. Ia memeluk Taka dengan bahagia. Tapi karena hal itu juga harapan Kanbe untuk membantu Manpei harus pupus, karena ia harus segera pulang ke rumah setelah selesai bekerja HAHHHAAHAH.
Keesokan harinya, Kanbe datang ke rumah keluarga Tachibana dan meminta maaf pada Manpei karena sepertinya ia tidak bisa membantu penelitian Manpei. Ia memberi kabar kalau Taka sedang hamil dan keluarga Tachibana tentu saja bahagia. Manpei nggak masalah jika Kanbe tidak membantunya dan ingin Kanbe lebih perhatian pada Taka.
sementara itu di rumah keluarga Kouda, semuanya bahagia karena kehamilan Taka. Lalu pertanyaan kapan Yoshino akan menikah muncul lagi. Yoshino sebenarnya juga ingin cepat menikah tapi ia belum menemukan orang yang cocok. Yoshino ingin seseorang seperti ayahnya yang selalu ada di rumah, karena kalau seseorang yang bekerja diluar seperti Kanbe, ia akan kesepian, soalnya ia sering melihat Taka kesepian karena suaminya jarang di rumah. Tadahiko tentu saja jadi bahagia banged dibilang gitu sama puterinya. Sementara itu ibu amat sangat melarang Yoshino mencari suami seperti Tadahiko HAHAHAHAHAH.
Teryata selama ini Gen dan Sachi di bully oleh teman-teman disekolah karena mereka jatuh miskin dan punya ayah pengangguran. Mereka ingin ayah berhenti untuk membuat ramen dan kembali menjadi presiden di Koperasi Ikeda. Sachi dan Gen berteriak sambil mengatakan hal itu pada ayah dan ibu. Tapi Fukuko tidak bersikap lembut dan berteriak balik pada keduanya. Fukuko mencoba menjelaskan kalau ini adalah pekerjaan yang selama ini ingin ayah mereka lakukan, mereka berdua harus mengabaikan ejekan orang lain karena ia yakin suatu hari nanti orang yang mengejek ayah pasti akan bahagia memakan ramen yang ayahnya buat.
Fukuko sebenarnya ingin mengajarkan pada anak-anak mereka untuk tidak malu pada ayah mereka dan tidak malu pada keadaan keluarga. Ia ingin anak-anak tetap mendukung apa yang dilakukan sang ayah, meski ditertawakan, mereka sebagai anak harus yakin kalau suatu hari nanti ayah akan berhasil dan membuat orang yang mengejek itu menjadi mengagumi ayah mereka. Fukuko memeluk kedua anaknya dan Manpei sepertinya menggunakan hal itu untuk lebih serius lagi dalam pekerjaannya.
Hari berikutnya, Manpei mulai fokus untuk membuat sup ramen. Sup ramen yang pernah ia coba berbeda-beda dan ia ingin mencoba menggunakan bahan yang murah. Berkat ide dari Fukuko, ia mencoba banyak bahan, tapi Manpei dan Fukuko tidak puas karena rasanya tidak enak.
Selain supnya, Manpei juga melakukan penelitian mengenai mi ramen, ia ingin mencoba mi baru dan Fukuko sampai harus meminta sedikit mi spageti pada pemilik cafe tempat ia bekerja. Untuk pengujian rasa, Manpei mencobakan pada Fukuko dan anak-anak mereka. Tapi rasanya tetap nggak enak, anak-anak jujur banged. Fukuko sih mencoba untuk membuat suaminya senang tapi saat ditanya apakah Fukuko mau makan itu tiap hari pada akhirnya Fukuko menyerah. Manpei sebenarnya mengerti sih, nggak akan semudah itu mereka mendapatkan rasa yang diinginkan.
Sore harinya, Fukuko menyiapkan makan malam untuk keluarganya karena Gen dan Sachi nggak mau cuma makan malam dengan ramen buatan ayahnya. Saat Fukuko menyiapkan makanan, Manpei masih mengobrol dengannya dan melihat Fukuko melakukan sesuatu dan menemukan ide.
Jadi, Fukuko biasanya sudah menyiapkan konbu kering gitu yang sudah ia jadikan bagian kecil (aku lupa namanya apa ya, bukan diiris HAAHHAHA) supaya nggak makan waktu banyak, jadi kalau mau bikin sup tinggal ambil dikit dan disiram air. Melihat itu Manpei mengatakan pada Fukuko kalau seperti itulah ramen yang ingin ia buat, membuatnya mudah, tinggal disiram air panas dan jadi.
Fukuko bingung sendiri, nggak bisa masuk ke otaknya dan ia pikir Manpei ingin membuat ramen dari konbu HAHAHHAAHAH. Saat ia membawa Manpei untuk menceritakan ide pada keluarga Kouda, Fukuko lega karena ternyata bukan cuma dia yang nggak mengerti wkwkkwkwkw.
Kanbe sendiri mencoba untuk mengerti meski ia sebenarnya nggak ngerti dan sepertinya Kanbe benar-benar menahan diri untuk membantu Manpei, pengen banged dia, tapi ngak bisa karena istri sedang hamil.
Karena keluarga Kouda bingung dan nggak mengerti, mereka memutuskan agar Manpei memikirkan nama ramennya terlebih dahulu. Banyak yang memberi ide untuk nama ramen tapi nggak ada yang cocok sampai ibu muncul dengan nama "Sokuseki Ramen" (Mi instan) dan Manpei menyukai ide ibu, karena cocok dengan image ramen dalam pikirannya, ramen yang cara membuatnya instan, tidak butuh waktu yang lama.
Untuk pertama kali kayaknya ide ibu disambut hangat oleh seluruh keluarga HAAHHAHAHAHAHAH.
Fukuko menceritakan hal itu pada pemilik cafe tempat ia bekerja dan kebetulan Sera sedang makan disana. Lagi-lagi Sera mengatakan kalau hal itu nggak akan berhasil dan menyuruh Fukuko menghentikan Manpei secepatnya sebelum semuanya makin parah. Tapi Fukuko merasa yakin dengan ide suaminya kali ini dan mengatakan pada Sera kalau ia akan mendukungnya.
Suatu hari ia ingin melihat Sera memohon pada Manpei agar Manpei mau membiarkannya untuk menjual Sokuseki Ramen tersebut. Sera jadi terdiam HAHAAHA. Karena biasanya Sera juga kayak gitu, selalu mengatakan kalau Manpei nggak akan berhasil tapi ujung-ujungnya dia meminta Manpei agar membiarkannya menjual sesuatu yang dibuat Manpei.
Sore harinya, Fukuko pulang kerja dan tidak menemukan suaminya di ruang tengah seperti biasa. Saat ia ke ladang samping rumah, Fukuko terkejut melihat Manpei disana melakukan sesuatu dengan banyak papan. Manpei meminta Fukuko menyerah akan ladang karena ia akan membuat laboratorium penelitian ramen disana HAHAHHAHAHAHAHA.
To Be Continued
Komentar:
Manpei mulai lagi, alau dia sangat bersemangat akan sesuatu dia nggak peduli sama orang lain, dia bahkan nggak bilang sama Fukuko dia mau menggunakan ladang terlebih dahulu alias nggak minta izin. Untung Fukuko istri yang sabar dan mendukung suaminya, bayangin aja itu sayuran akhirnya muncul tunas pertama tapi akan dibongkar HAHAHAAHAHAA.
Jadi gitu tuh ceritanya bagaimana mi instan pertama kali dikembangkan, saat Manpei berusia 47 tahun, pengangguran dan menemukan ide membuat ramen instan karena ia ingin membuat istrinya mudah dalam memilih menu untuk dimasak, dari makanan kesukaan mereka, bagaimana cara membawa makanan itu bisa dibuat di rumah dengan mudah.
Ide menuangkan air panas sepertinya udah ada dipikiran Manpei saat melihat istrinya menuangkan air ke konbu untuk sup makan malam mereka. Lalu bagaimana dengan ide mi instan itu sendiri? Kalau nggak salah sih di spoiler nanti idenya juga datang dari Fukuko saat Fukuko membuat tempura.
Sebenarnya di recap diatas itu aku banyak melewatkan bagian-bagian karena menurutku nggak diceritakan juga nggak apa-apa. Soalnya banyak banged adegan kurang penting di minggu ke-17 ini dan lagi aku juga bingung karena bahasanya susah HAHHAHAAH.
Aku senang masalah bully Gen dan Sachi selesai hanya dalam 1 episode, karena aku memang agak males kalau dibahas terlalu panjang. Banyak asadora kalau heroine udah punya anak biasanya masalah anaknya dipanjangin dan membuat aku bosan HAHAHAAHAH.
Si Kanbe lucu banged, dia memang lebih sayang saman Manpei sih dan selama ini Taka juga tau akan hal itu tapi kan sedih ya, apalagi dia udah mengandung. Kanbe kayaknya harus banyak menahan diri untuk tidak membantu Manpei wkkkwkwkkwkw.
walah ditunggu postingan recapnya, nonton yang sub english baru sampai 85 untungnya aku nemu blog ini jadi rasa penasaran bisa agak dikurangi
BalasHapus