Tanda-tanda aku udah suka banged sama couple drama adalah aku pasti mengecek behind the scene-nya dan drama When We Were Young ini sudah sampai pada tahap dimana aku baper sama behind the scene-nya. KYAAAAAAA, Hua Biao & Yang Xi manis banged lho di BTS drama ini 😆. Meski mungkin cuma fanservice, tapi beneran manis banged. Aku cukup kaget karena Li Yu dan He Mei ternyata juga manis di behind the scene. Li Yu lebih banyak main sama He Mei kalau di BTS HAHAHHAHAHA. Aku penasaran apakah nanti bakalan ada plot twist? 😂😂😂
Aku nulis sinopsis sambil senyam senyum sendiri, jadi harap dimaklumi kalau agak lebay ya 😋
Setelah insiden kissu saat malam festival musim gugur, Yang Xi dan Hua Biao berhasil menyelesaikannya melalui telpon dengan mengatakan kalau mereka adalah sahabat baik dan hal itu bukan apa-apa alias nggak perlu dimasukkan ke dalam hati. Tapi tentu saja itu adalah hal yang tidak bisa dilupakan dengan mudah, meski mereka terlihat cool, tapi dalam hati bahagia banged.
Pagi itu Yang Xi datang dengan gembira mengayuh sepedanya ke rumah Hua Biao. Hua Biao sedang beres-beres rumah sambil nyanyi gitu. Saat itu dia cuma pake celana pendek dan baju dalam. Lalu saat mendengar suara Yang Xi di halaman memanggil nenek, Hua Biao langsung panik dan masuk ke dalam kamar, dia nggak mau Yang Xi melihatnya dalam keadaan seperti itu setidaknya itulah yang aku pikirkan sebelum Hua Biao keluar dari kamarnya.
Yang Xi datang dengan alasan ingin melihat nenek tapi tentu saja ia kesana untuk mencari Hua Biao. Yang Xi bertanya pada nenek dimana Hua Biao dan nenek terkejut karena cucunya sudah tidak ada disana, padahal tadi ada disana bersih-bersih.
Saat Yang Xi ikut makan karena diajak nenek, tiba-tiba Hua Biao keluar dari kamarnya dengan stelan lengkap, pake kemeja putih + jas + dasi pula hHAHAHHAHAHAHAHHA. Pokoknya ini adalah mode resmi Hua Biao yang tentu saja membuat Yang Xi dan nenek bengong karena melihat Hua Biao begitu wkkwkkkwkww. Hua Biao sok cool pula menyapa Yang Xi dan duduk disamping neneknya dengan berwibawa banged. YAng Xi dengan polosnya bertanya apakah Hua Biao ada janji makanya make baju seperti itu dan Hua Biao mengatakan tidak. Nenek tertawa karena Hua Biao memakai baju ayahnya HAHAHHAHA. Yang Xi menahan tawanya, Hua Biao kayaknya malu dan meminta mereka fokus pada TV.
TV saat itu memutar drama yang cukup populer pada masa itu dan Yang Xi bertanya pada nenek bagaimana menurut nenek tentang aktris yang berperan disana. Nenek bingung. Hua Biao mengatakan nenek jarang nonton TV jadi lebih baik Yang Xi ganti topik.
Yang Xi kemudian mengganti pertanyaan dan bertanya pada Hua Biao siapa gadis tercantik dalam pikiran Hua Biao sekarang. Hua Biao dengan tenang mulai menyebutkan nama-nama artis dan Yang Xi menatap Hua Biao dengan mata menyipit HAHAHHAHHA. Hua Biao kemudian mengganti jawabannya dengan wanita yang lembut, feminin dan charming.
Yang Xi langsung menatap dirinya sendiri dan bertanya apakah dia feminin? Hua Biao melirik Yang Xi dan mengatakan kalau neneknya tidak memakai kaca mata sekarang, jadi tidak bisa memberikan komentar. Hua Biao juga menambahkan jika Yang Xi memotong rambutnya lebih pendek lagi dan berdiri bersamanya, He Mei dan Li Yu, nenek pasti tidak akan tahu kalau Yang Xi adalah wanita.
Yang Xi jadi kesal mendengarnya, ia berhenti makan dan permisi. HAHAHAHAHHAHAHA. Nenek yang sejak tadi diam saja, setelah Yang X perhi menatap Hua Biao dengan kesal, ia menghadapkan sumpitnya pada Hua Biao dan dengan bahasa tubuh aku bisa tebak nenek kesal karena Hua Biao membuat Yang Xi marah HAHAHAHAHHAHA. Njir! Sejak kapan kamu jadi tsundere gini Hua Biao!!!!!!
Hua Biao berlari ke luar untuk mengejar Yang Xi, untung Yang Xi belum pergi. Yang Xi bertanya pada Hua Biao sebenarnya feminin itu apa sih?
Hua Biao masih belum puas menggoda Yang Xi dan mengatakan pada Yang Xi kalau feminin itu adalah sesuatu yang Yang Xi tidak punya.
Yang Xi kesal banged, ia cemberut dan meninggalkan rumah Hua Biao dengan sepedanya. Hua Biao hanya tersenyum menatap kepergian Yang Xi.
Ayah, ibu dan Li Yu sedang makan siang, ibu kesal karena Yang Xi belum keluar juga dari kamarnya. Yang Xi kemudian membuka pintu kamar dan OMG dia menggunakan gaun polkadot dan pake bando pula wkwkkwkkw. Feminin ceritanya.
Tentu saja semuanya terkejut melihat penampilan Yang Xi. Ibu bertanya ada apa dengan Yang Xi, apakah ia demam, kenapa Yang Xi berpakaian seperti itu saat makan siang dan ia tak tahu apa yang ada di kepala Yang Xi wkkwkkwkwkwkkw. Intinya ibu bilang Yang Xi kelihatan aneh.
Meski ibu mengomel, ayah tetap ada dipihak Yang Xi, ayah mengatakan ia menyukai style Yang Xi. Li Yu hanya tertawa melihat Yang Xi yang aneh, apakagi saat Yang Xi bicara lembut banged hampir ga buka mulut dan ibu kesal banged menyuruh Yang Xi membuka mulutnya agar bicara dengan jelas wkkwkkwkwkw.
Malam itu, Yang Xi dan Hua Biao sama-sama mendengarkan siaran radio yang sama dan menikmati lagu cinta yang dinyanyikan oleh Li Min berjudul 'Would You Please Come Home'.
Liriknya membuat Yang Xi dan Hua Biao senyam senyum sendiri di kamar masing-masing. Mereka ingat kissu mereka cieeehe.
Jadi ceritanya karena lagu tersebut Hua Biao jadi kebayang-bayang sama Yang Xi sepanjang malam. Dia mimpiin Yang Xi pula, menari-nari gitu pake gaun putih. Hasilnya, besok pagi dia kesiangan dan nenek teriak-teriak karena ia sudah mengingatkan Hua Biao jangan minum banyak sebelum tidur kalau nggak dia bakalan ngompol HAHHAHAHAHAHA.
Hua Biao sendiri lari ke kamar mandi dan bilang sama neneknya anak cowok nggak ngompol lagi di usia 18 tahun HAHAHHAHAHAHAHHHA. Njir, Hua Biao ini cinta mati sama Yang Xi kayaknya kkwkwkwkwkwkw.
Huang Cheng Cheng atau Huang Deng Deng (jadi nama yang benar yang mana ya, aku terjemahkan nama di poster karakternya itu Cheng Cheng tapi disub dan pengucapannya memang Deng Deng wkkwkwkkw) masuk rumah sakit setelah kejadian ia jatuh dari kursi di malam festival musim gugur.
Tapi sebenarnya Cheng Cheng baik-baik saja, kakinya sudah tidak sakit lagi, ia bahkan sempat menggelar tarian solonya di kamar rawat inapnya. Perawat sebenarnya sejak kemarin sudah menyuruh Cheng Cheng untuk keluar rumah sakit karena Cheng Cheng sebenarnya nggak perlu rawat inap karena lukanya ringan, tapi Cheng Cheng menolak, makanya perawat menelpon ibu Cheng Cheng dan nanti malam ibunya akan menjemput Cheng Cheng.
Alasan Cheng Cheng untuk tetap tinggal di rumah sakit adalah karena Li Yu. LI Yu yang merasa bersalah pada Cheng Cheng jadi perhatian padanya dan menjenguknya setiap hari, bahkan membawakannya makanan. Karena itu Cheng Cheng tidak mau kehilangan kesempatan langka tersebut HAHAHHAHAHA.
Tapi hari itu, Li Yu mendengar percakapan Cheng Cheng dan perawat. Perawat mengatakan pada LI YU kalau ini tergantung pada Li Yu apakah Cheng Cheng mau keluar atay tidak dari rumah sakit lol.
Begitu perawat pergi, LI Yu menatap Cheng Cheng dan Cheng Cheng mulai bersikap manja mengatakan kalau kakinya sakit. Li Yu diam saja, ia memberikan bekal yang sudah ia siapkan untuk Cheng Cheng dan mengatakan kalau ini adalah terakhir kalinya.
Cheng Cheng mengatakan kalau ibunya akan menjemputnya malam ini dan bertanya apakah Li Yu mau menemui ibunya, ia tidak akan mengatakan kalau Li Yu adalah penyebab kakinya terluka. Li Yu mengatakan ia membuatkan makanan untuk Cheng Cheng selama beberapa hari belakangan karena ia merasa bersalah pada Cheng Cheng karena sudah melukai kakinya, tapi malam ini ia tidak akan datang.
Cheng Cheng mengatakan kalau proses oksidasi pada besi sangat lama, tapi itu tetap sebuah proses kimia, selama ia masih ada disekitar Li Yu sebagai oksigen, lama-lama Li Yu akan menjadi besi oksidasi. HAHAHHAHAHHA. Cheng Cheng ini PD banged orangnya. Li Yu sih diam aja.
Cheng Cheng meminta Li Yu membantunya berdiri karena dia adalah pasien di rumah sakit ini dan Li Yu nggak bisa menolak, ia mengulurkan tangannya. Cheng Cheng masih belum selesai dengan oksidasi besi dan melanjutkan, bagaimana jika kita berdua terus bereaksi, kita mungkin akan menjadi ferroferric oxide (Fe3O4).
Li Yu dengan wajah tenangnya mengingatkan Cheng Cheng untuk mencuci kotak makan siang yang ia bawakan dan jangan lupa mengembalikan padanya. Ia kemudian melepaskan tangan Cheng Cheng dan meninggalkan ruangan. Cheng Cheng kesal sekali HAHAHAHAHAH.
Saat sedang belajar matematika, Yang Xi sedang sibuk melakukan sesuatu. Sepertinya itu adalah semacam melihat persentase kecocokan dengan pasangan gitu, dengan menghitung garis karakter nama kita. Cuma disini pake poin, bukan persentase.
Yang Xi mencoba kecocokan percintaan antara dia dan Li Min dan mendapatkan hasil 13 = Lovers. Hua Biao memperhatikan Yang Xi dan Yang Xi kelihatan bahagia banged mengatakan kalau Li Min menyukainya HAHHAHAAHHA.
TApi kemudian wali kelas yang sedang menjelaskan tahu kalau Yang Xi tidak memperhatikan dan menyuruhnya berdiri menjawab pertanyaan. Yang Xi tentu saja nggak bisa, tapi Hua Biao memberitahu jawabannya dan jawaban C adalah yang benar. Hanya saja wali kelas nggak menyerah, karena jawab A dan C sebenarnya berhubungan dan wali kelas meminta YAng Xi menjelaskan apa hubungan keduanya. Hua Biao berbisik lagi dan Yang Xi karena sedang panik dan memang nggak tahu jawabannya dia langsung ngikut Hua Biao saat Hua Biao mengatakan jawabannya adalah 'Lovers' HAHAHHAHAHAH.
Tentu saja seisi kelas langsung tertawa. Hua Biao juga ikutan ketawa kwkwwkkwkw. Yang Xi menatap Hua Biao dengan sangat kesal karena sudah mempermalukannya.
Karena Yang Xi menjawab asal-asalan, wali kelas menghukum Yang Xi untuk berdiri selama jam pelajaran. Hua Biao diam-diam mengambil majalah milik Yang Xi di laci meja, majalah yang ada ramalan kecocokan percintaan tadi. Hua Biao diam-diam menghitung kecocokan percintaannya dan Yang Xi, tentu saja menghitung dalam hati. Dan hasilnya, poin kecocokan mereka adalah 8 = perfect couple. Hua Biao langsung senyam senyum sendiri dengan hasil itu, dia diam-diam melirik Yang Xi yang sedang berdiri dan nggak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.
GYAAAAAAAAAAAAA Hua Biao kamu bikin baper deh ihhhhh, gimana nih, kalau sampai drama ini kayak Reply 1988 tercabik-cabik hatiku HAHAHAHHAHAHA.
Movie A Chinese Odyssey sangat populer. Er Tiao sangat menyukai tokoh utama wanitanya dan ia dengan semangat menceritakan bagaimana kisah movie tersebut yang intinya adalah kisah cinta antara dua orang yang tidak boleh bersatu. Saking sukanya, Er Tiao sudah menonton movie itu di bioskop sebanyak 4 kali. Saat Er Tiao sibuk menceritakan mengenai A Chinese Odyssey pada Hua Biao, Li Yu, Yang Xi dan He Mei, Hua Biao dan Yang Xi diam-diam saling melirik gitu. Yang Xi kemudian protes kenapa Er Tiao nonton nggak ngajak-ngajak. Er Tiao mengatakan bukannya dia nggak mau ngajak, jika ia mengajak Li Yu dan Hua Biao, rasanya nggak asik banged nonton movie bareng cowok-cowok. Jika ia mengajak Yang Xi, Li Yu pasti tidak akan mengizinkannya. Pilihan terbaik memang He Mei tapi orang tua He Mei pasti nggak akan mengizinkan. Er Tiao mengatakan kalau movienya benar-benar bagus dan mereka harus menontonnya setidaknya satu kali.
Hua Biao saat itu sibuk dengan sesuatu, begitu ia selesai, ia memanggil Yang Xi dan memperlihatkan sesuatu pada Yang Xi. Ternyata Hua Biao mencoreti majalah Yang Xi yang ada gambar Li Min dan Yang Xi tentu saja sangat marah dan langsung mengejar Hua Biao yang kabur. Keduanya kejar-kejaran gitu dan kelihatan asik banged. Li Yu menatap mereka.
Hua Biao dan Yang Xi kejar-kejaran diantara pohon besar dan Hua Biao sempat menangkap tangan YAng Xi yang ingin merebut majalah, tapi yang lain nggak melihat karena terhalang pohon. Keduanya jadi awkward gitu. Hua Biao kemudian mengatakan kalau ia dengar tanggal 17 September nanti adalah ulang tahun Yang Xi. Yang Xi membenarkan dan bertanya kenapa Hua Biao menanyakan hal itu. Hua Biao mengatakan bukan apa-apa.
Saat itu, mereka mendengar Er Tiao mengatakan kalau penayangan terakhir movie A Chinese Odyssey adalah tanggal 17 September. Mendengar itu, Yang Xi jadi bersemangat, ia melepaskan tangannya dari Hua Biao dan mengatakan kalau ia harus pergi. YAng Xi berlari ke arah He Mei dan mengajaknya nonton di bioskop, tapi He Mei tidak bisa, ibunya pasti tidak akan memperbolehkannya. Yang Xi kecewa dan menuju Er Tiao, tapi Er Tiao menolak karena ibunya akan pulang ke rumah tanggal 17. Li Yu diam saja, ia menunggu giliran karena ia yakin Yang Xi akan datang padanya. Dan benar aja, karena nggak ada yang bisa diajak, Yang Xi menuju Li Yu dan Li Yu nggak menjawab cuma senyum aja dan YAng Xi sudah tahu jawabannya adalah oke.
Yang Xi mengatakan kalau ia akan membelikan tiket tapi Li Yu yang bayar HAHAHAHAHHAHA. Li Yu sih oke aja dan langsung mengambil uangnya.
Nah, disini aku merasa aneh, kok Yang Xi nggak ngajak Hua Biao. Hua Biao saat itu memang duduk agak jauh dari mereka dan hanya tersenyum menatap mereka. Saat Yang Xi mendapatkan jawaban oke dari Li Yu, Yang Xi sempat melirik Hua Biao gitu, maksudnya apa coba.
Yang Xi sepertinya happy banged hari itu, ia bahkan makan apel milik Li Yu saat Li Yu meyuapinya. Hua Biao menatap keduanya dalam diam, tapi kemudian ia tersenyum gitu. Senyuman pahit.
Entah kenapa aku rasa Hua Biao ini merasa segan gitu masuk ke dalam hubungan Li Yu dan Yang Xi yang memang udah dekat banged.
Hua Biao yang sedang jatuh cinta ingin mengubah gaya rambutnya jadi seperti gaya rambut Li Min. Tapi lucunya, ia meminta pemilik salon memberitahu cara memotongnya karena rencananya ia akan memotong rambutnya sendiri lol. Tapi pemilik itu cukup baik karena mau melakukannya untuk Hua Biao secara gratis. Pemilik sudah mengenal Hua Biao sejak lahir soalnya.
Tapi setelah selesai. Hua Biao merasa ada yang aneh karena sama sekali tidak mirip Li Min. HAHAHAHHA. Tapi pemilik salon mengatakan mirip kok dan memberikan jaket milik adiknya pada Hua Biao, karena jaketnya nggak muat untuk adiknya. Dia pikir jaket kulit itu cocok dengan gaya rambut baru Hua Biao. Hua Biao sangat bersemangat.
LI Yu dan Yang Xi tiba di rumah. Li Yu mengatakan kalau ia tak akan makan malam di rumah YAng Xi malam ini karena ayahnya pulang. Yang Xi mengerti dan meminta Li Yu membelikan garam karena ia lupa tadi ibu menyuruhnya membeli garam. Li Yu mengerti. *ya ampun baik banged.
Tapi saat Li Yu akan pergi, Li Yu menatap ke jendela rumahnya dan melihat ada seorang wanita asing sedang menjemur pakaian. Li Yu terkejut, ia penasaran dan diam-diam menguping di pintu rumahnya. Wanita itu adalah rekan kerja ayahnya dan dari percakapannya Li Yu dengan jelas mengetahui kalau keduanya ada hubungan. Saat wanita itu akan pergi, ayah mengantarnya sampai lantai 1, sementara Li Yu sembunyi di lantai atas, kemudian diam-diam ia masuk ke rumah.
Saat ayah kembali, Li Yu sudah duduk di meja makan.
Li Yu bertanya pada ayahnya siapa yang memasak masakan di meja makan. Ayah mengatakan kalau yang memasak adalah salah satu kliennya. Li Yu tidka percaya kalau wanita itu hanya seorang klien karena mereka sangat dekat. Ayah akhirnya menjelaskan pada Li Yu mengenai wanita bermarga Huang itu, ia meminta maaf pada Li Yu seharusnya ia tidak membawa wanita itu ke rumah tanpa memberi tahu Li Yu. Li Yu mengatakan tidak ada klien yang akan memasak untuk owner. Jika ayahnya mau makan dia bisa memasaakn untuk ayahnya. Ayah mengatakan ia tak ingin Li Yu melakukan itu. Li Yu seumuran dengan Yang Xi dna ia ingin Li Yu hidup seperti remaja pada umumnya yang tidak perlu khawatir akan pekerjaan di rumah.
Ayah mengatakan kalau ia tidak enak selalu meminta ibu Yang Xi memperbaiki kancing baju Li Yu yang rusak, meminta Li Yu makan di rumah mereka setiap hari saat ia tidak di rumah. Intinya sih ayah Li Yu tidak bisa balance antara pekerjaannya dan pekerjaan rumah, keluarga mereka butuh seorang ibu.
Li Yu marah pada ayahnya dan mengingatkan kalau ia masih punya ibu, yang dibutuhkan rumah mereka adalah ibunya, bukan ibu baru. Li Yu kesal dan masuk ke kamarnya.
*Wait! Marga calon ibu baru Li Yu adalah Huang.... Huang... Huang... bukan ibu Cheng Cheng kan? Nama Cheng Cheng adalah Huang Cheng Cheng soalnya omg! *jangan kasih aku spoiler ya HAHHAHAH*
Malam itu, Li Yu sedang sedih dan ia menulis surat pada ibunya. Dalam suratnya ia mengatakan kalau ia akan menonton A Chinese Odessey di hari ulang tahunnya dan Yang Xi. Ia mendengar kalau itu adalah movie yang bagus, tapi endingnya sedih. Yang Xi takut kalau dia akan menangis saat menonton movie itu, karena itu Yang Xi mengajaknya.
*Hmmm? Apakah alasan Yang Xi melewatkan Hua Biao adalah karena tak ingin Hua Biao melihatnya menangis?
Hua Biao dengan jaket kulitnya pulang ke rumah sambil bergaya keren di depan kaca. Pokoknya dia merasa kalau dia paling keren di dunia ini deh HAHHAHAHAHA. Bias akan ya, kalau nggak ada siapa-siapa merasa kita paling cantik di depan kaca HAHAHAHAH.
Hua Biao kemudian mengambil tabungannya, ia mengambil beberapa lembar uang dan tersenyum sendiri, sepertinya ia punya rencana.
Suatu hari, wali kelas membagikan majalah pada para siswanya dan itu membuat siswa kelas 3-3 bingung kenapa wali kelas membagikan majalah. Ternyata yang membeli majalah itu adalah Cheng Cheng, lirik yang ia tulis berhasil dimuat di majalah tersebut dan wali kelas juga sangat senang karena itu termasuk salah satu hal yang membanggakan.
Cheng Cheng tentu saja ingin Li Yu melihat lirik yang ia tulis dan diam-diam ia memperhatikan reaksi Li Yu saat membuka majalah.
Wali kelas meminta Cheng Cheng membacakan liriknya di depan kelas. Liriknya adalah:
Where is my love?
I am looking at you when you always looking at her
Spring comes, summer leaves, I have go through a lot in these four seasons
Relationship is hard to guess...
Er Tiao jadi bersemangat karena lirik itu dan mulai membuat lagu sendiri menggunakan lirik Cheng Cheng HAHAHAHHA. Meski wali kelas meminta mereka diam, tapi wali kelas sebenarnya ikut bahagia.
Sebelum Cheng Cheng kembali ke mejanya, ia berhenti di meja Li Yu. Ia meminta Li Yu untuk melihat halaman 14, bagian atas. Li Yu bingung.
Sebelum Li Yu menemukannya, Er Tiao menemukannya duluan, ia mengatakan kalau nama penulis lirik itu adalah Mrs. Yu HAHAHHAHAHAHHAHAHAHA.
Er Tiao dan teman-teman langsung ketawa sih, sudah menjadi rahasia umum kalau Cheng Cheng suka sama Li Yu wkkwkwkw. Li Yu cuma diam aja, nyebelin. Aku suka cara Cheng Cheng naksir Li Yu dan Li Yu juga entah kenapa nggak benci benci amat lol.
He Mei bertanya pada Cheng Cheng apa hadiah yang diberikan majalah itu pada Cheng Cheng karena ia dengar kalau lirik kita dipublikasikan, kita akan mendapat hadiah. Cheng Cheng hanya tersenyum dan mengatakan kalau itu rahasia.
Cheng Cheng diam-diam mengeluarkan dua tiket bioskop hadiah dari majalah tersebut dan menatap punggung Li Yu.
Wali kelas akan memulai pelajaran kemudian sadar kalau Hua Biao dan Yang Xi tidak ada di tempat duduk mereka. Teman sekelas menjelaskan kalau YAng Xi dipanggil guru dari klub lari sedangkan Hua Biao ikut rapat ketua kelas. Wali kelas mengomel karena sekolah masih saja mengambil waktu belajar siswa kelas 3.
Tapi tentu saja itu hanya alasan. Yang Xi pada kenyataan tidak menemui guru klub lari, tapi ia pergi ke bioskop untuk mengantri tiket A Chinese Odyssey HAHAHAHAHA. Ia takut kehabisan tiket, saat pasangan yang ada di depannya bingung mau nonton apa, Yang Xi merekomendasikan film lain lol.
Dan Hua Biao ternyata melakukan hal yang sama dengan Yang Xi, ia juga mengantri tiket bioskop tapi jamnya beda sama YAng Xi jadi mereka nggak ketemu?. Sepertinya sih film A Chinese Odyssey juga.
Saat di rumah, Hua Biao bahagia banged karena ia berhasil membeli 2 tiket film dengan uangnya sendiri. Ia kemudian berniat untuk menelpon seseorang yang aku tebak adalah Yang Xi. TApi tiba-tiba tetangga Hua Biao berteriak kalau nenek Hua Biao terjatuh. Hua Biao terkejut.
Hua Biao langsung berlari menemui neneknya di bibi tukang salon dan bertanya apakah nenek terluka. Nenek mengatakan pada Hua Biao kalau ia baik-baik saja, bibi tukang salon cuma membesar-besarkan. Nenek sepertinya hampir tertabrak mobil karena ia tidak mendengar bunyi klakson. Hua Biao bertanya dimana mobilnya tapi nenek mengatakan tidak ada yang terjadi jadi ia membiarkan mobilnya pergi. Hua Biao masih khawatir karena celana nenek kotor dan nenek mengatakan itu karena nenek ketakutan dan jatuh ke tanah.
Hua Biao mengerti dan mengajak nenek pulang. Bibi tukang salon mengatakan pada Hua Biao untuk segera membelikan neneknya alat bantu pendengaran karena pendengaran nenek makin buruk, ia dengar mobil itu sudah mengklakson dari jarak jauh tapi nenek tidak mendengarnya.
Adik si tukang salon kemudian muncul dan mengatakan sesuatu, sepertinya Hua Biao meminjam uang padanya atau Hua Biao meminta tolong padanya melakukan sesuatu. Tapi Hua Biao tidak mengatakan apapun pada neneknya dan menggendong neneknya pulang.
Saat makan malam, ayah Yang Xi pulang dengan menggunakan baju dengan tulisan aneh 'aku adalah kakekmu'. Ayah baru pulang dari toko buku membelikan hadiah ulang tahun untuk Yang Xi, novel kesukaan Yang Xi, beli dua dapat baju gratis sepert yang dipakai oleh ayah. Tulisan di baju adalah judul novel si penulis.
Ayah memberikan satu untuk ibu, untuk LI Yu dan Yang Xi (lol, ayah beli 8 novel nih ceritanya).
Yang Xi langsung lari ke rumah Li Yu untuk memberikan kaos itu. Ia mengatakan itu adalah hadiah ulang tahun dari ayahnya, kaos tersebut berbeda tulisan, 'Nothing Serious' dan 'Do NOt Regard Me as a Human Being'. LI Yu memberikan 'Nothing Serious' pada Yang Xi.
Mereka sepakat untuk memakai kaos itu saat nonton nanti dan Yang Xi mengingatkan kalau mereka akan ketemu 17 September jam 7 malam di bioskop Da Hua. Sebelum ke bioskop Yang Xi ingin singgah ke rumah He Mei terlebih dahulu mengambil hadiah ulang tahunnya. Li Yu mengerti.
Di rumah, Hua Biao sedang galau menatap dua tiket bioskop miliknya. Ia teringat saat nenek menonton TV, ia mencoba memanggil nenek tapi nenek tidak mendengarnya. Hua Biao membuat keputusan untuk refund tiketnya.
Hua Biao kemudian mengembalikan gaya rambutnya seperti semula, ia juga melepaskan jaket kulitnya. Hua Biao bergumam kalau Raja pop ke-5 secara official pensiun yang artinya Hua Biao tidak akan mencoba seperi Li Min lagi.
17 September, ulang tahun Yang Xi. Yang Xi sudah bersiap di kamarnya untuk pergi nonton. Saat ia keluar dari kamar, ia melihat kakaknya di ruang makan. Kakaknya bertanya Yang Xi mau kemana.
Yang Xi mengatakan kalau ia akan ke tempat He Mei menjemput hadiah ulang tahunnya, kemudian ia akan ke bisokop. Kakaknya mengingatkan Yang Xi kalau ayah dan ibu akan pulang setelah pertandingan selesai dan mereka akan makan birthday cake bersama-sama, jadi ia meminta YAng Xi kembali lebih awal. Habis nonton langsung pulang. Yang Xi mengerti.
Saat Yang Xi akan pergi, ada telpon masuk, kakaknya mengangkat dan itu adalah telpon untuk Yang Xi.
Yang menelpon adalah Hua Biao tapi Yang Xi berfikir kalau itu adalah Li Yu, jadi ia langsung bicara, aku sudah bilang padamu kau tak perlu mengantarku ke rumah He Mei, kita ketemu di bioskop aja. Kalau kau ikut ke rumah He Mei nanti kamu berdua nggak bisa ngobrol bebas.
Hua Biao tertawa mendengar hal itu dan akhirnya ia bicara, memanggil Yang Xi dengan Yang Da Ben. Yang Xi terkejut mendengar suara Hua Biao dan suara Yang Xi langsung berubah, ia langsung tersenyum. Kakak Yang Xi memperhatikan itu dan menahan senyumnya, Yang Xi kesal dan mengusirnya untuk tidak menguping lol.
Yang Xi minta maaf pada Hua Biao karena ia pikir telponnya dari Li Yu. Hua Biao menelpon untuk mengatakan kalau ia tak bisa merayakan ulang tahun dengan Yang Xi. Yang Xi mengerti, lagi pula dia dan Li Yu akan nonton film dan pulang dari sana mereka akan merayakan ultah bersama keluarga dna itu sudha jam 12 malam, terlalu larut untuk bertemu.
Hua Biao mengerti dan mengucapkan selamat ulang tahun pada Yang Xi. Yang Xi senyum bahagia banged dan mengucapkan terima kasih. Sebelum menutup telpon, Hua Biao mengingatkan Yang Xi untuk tidak lupa membawa payung karena sepertinya akan hujan. YAng Xi mengerti.
Setelah menutup telponnya, aku nggak bisa menebak ekspresi Hua Biao, dia kayak mendesah tapi tersenyum gitu.
Li Yu di rumahnya mendapat telpon dari ibunya yang mengucapkan selama ulang tahun dan meminta maaf kalau ia tak bisa merayakan bersama Li Yu. Li Yu mengatakan tidak apa-apa karena ia ada janji menonton film bareng Yang Xi. Setelah menutup telpon, Li Yu mengambil tiket bioskop dan meninggalkan rumah.
Hua Biao di rumah bersama neneknya, ia sedang menghitung biaya yang mereka habiskan untuk memperbaiki rumah. Nenek sedang tiduran dan meminta Hua Biao bicara lebih keras, ia tak mengerti kenapa suara Hua Biao kecil sekali padahal badannya besar. Hua Biao bingung dan bertanya-tanya apakah alat bantu pendengaran tidak berfungsi.
Hua Biao sudah membelikan satu untuk neneknya dan memeriksa alat tersebut. Nenek mengatakan kalau alatnya tidak berfungsi, mungkin karena dia sudah tua dan tidak sensitif pada suara. Nenek meminta Hua Biao refund dan meminta uang kembali saja, karena alatnya sama sekali tidak membantu. Hua Biao bingung, ia memeriksa alat tersebut dna mengatakan kalau saudaranya tukang salon yang menjual itu padanya. Tapi kemudian saat memeriksa, Hua Biao sadar kalau alat itu sudah rusak/palsu.
Hua Biao langsung ke salon dan menarik adiknya tukang salon dengan halus, mengajaknya bicara di luar. Hua Biao mungkin terlihat manis, tapi kalau dia marah orang takut sama dia. Hua Biao marah karena pria itu menipunya dan pria itu mengatakan ia mendapatkan alat bantu pendengaran itu dari seseorang di sekolah Hua Biao.
Hua Biao bertanya dari siapa dan pria itu mencoba mengingat nama orang yang menjual itu, dan Hua Biao terkejut karena orang itu adalah Er Tiao.
Yang Xi sudah ada di bioskop menunggu Li Yu, tapi Li Yu tidak datang. Yang Xi menunggu Li Yu sambil melihat-lihat buku hadiah ulang tahun dari He Mei, novel The Little Prince dan satu lagi nggak tahu apa judulnya.
Waktu berlalu, Satu per satu pengunjung mulai masuk, Yang Xi sendirian dan Li Yu masih tidak muncul. Sementara itu, Yang Xi tidak melihat kalau Li Yu masuk ke bioskop dari pintu berbeda.
Hua Biao sedang dalam perjalanan ke rumah Er Tiao dengan sepedanya saat ia hampir menabrak Cheng Cheng yang baru keluar dari bus dan sedang panik. Mereka berdua sama-sama kaget.
Hua Biao bertanya dimana rumah Er Tiao pada Cheng Cheng dan Cheng Cheng menyuruh Hua Biao bertanya pada Yang Xi saja karena ia sedang buru-buru.
Hua Biao bertanya Cheng Cheng mau kemana dan Cheng cheng dengan bahagia mengatakan kalau ia akan nonton A Chinese Odyssey bareng Li Yu. Ia kemudian meninggalkan Hua Biao.
Hua Biao akan pergi mencari alamat Er Tio, tapi kemudian ia ingat pembicaraan di telpon tadi kalau Yang Xi mengatakan ia akan nonton bareng Li Yu. Hua Biao bingung dan memutuskan pergi ke bioskop.
Li Yu sudah ada di dalam bioskop menunggu Yang Xi, tapi Yang Xi tidak terlihat disana. Bahkan saat filmnya sudah mulai, Yang Xi tidak muncul.
LI Yu melihat-lihat ke arah pintu menunggu Yang Xi dan ia tidak menyadari kalau Cheng Cheng muncul di belakangnya. Lucu banged, Cheng Cheng nggak duduk di samping Li Yu, tapi barisan di belakang Li Yu HAHAHHAHA. Meski begitu, Cheng Cheng excited banged.
Pada akhirnya Li Yu tetap duduk dan nggak mau mengecek keluar, ia menonton movie sendirian sementara Cheng Cheng nggak peduli sama movienya, dia asik menatap Li Yu selama movie diputar HAHAHAHHAHAH.
Yang Xi masih menunggu Li Yu di luar dan saat Hua Biao datang Yang Xi terkejut. Hua Biao bertanya apakah Li Yu tidak ada disana dan Yang Xi bertanya balik apakah terjadi sesuatu pada LI Yu?
Hua Biao tidak mengatakan apa-apa dan membuat alasan ia datang untuk bertanya alamat Er Tiao pada YAng Xi, kemudian ia bertemu wali kelas yang akan datang ke rumah Li Yu. Yang Xi tidak mengerti.
Film selesai, lampu kembali dinyalakan. LI Yu masih penasaran kenapa Yang Xi tidka muncul dan tiba-tiba ada yang menutup matanya dari belakang. Li Yu berfikir itu adalah Yang Xi dan ia tersenyum meminta Yang Xi berhenti main-main. Li Yu melepaskan tangan itu dari matanya dan menoleh ke belakang, ia terjejut karena orang itu bukan Yang Xi melainkan Cheng Cheng.
Li Yu tentu saja terkejut dan bingung dengan apa yang terjadi. Cheng Cheng juga bingung kenapa LI Yu kaget gitu. Li Yu bertanya kenapa Cheng Cheng ada disana dan Cheng Cheng balik bertanya memangnya kenapa denganku?
LI Yu bertanya lagi, kenapa kau?
Cheng Cheng makin bingung, apa maksudmu? kenapa bukan aku? (yang kau harapkan)
Li Yu bingung dan bertanya-tanya apa yang terjadi.
Flashback. Cheng Cheng yang memenangkan tiket nonton film dari majalah yang mempublikasikan liriknya, tentu saja ingin Li Yu yang menjadi teman nontonnya. Diam-diam ia memasukkan tiket itu di buku Li Yu. Dan begitulah Li Yu yang menemukan tiket itu berfikir kalau itu adalah tiket dari Yang Xi karena filmnya adalah A Chinese Odyssey yang akan ia tonton dengan Yang Xi. Yang Xi juga bilang mau membelikan tiket untuk Li Yu. Makanya Li Yu nggak curiga sama sekali.
Di luar, para pengunjung sudah keluar dan Yang Xi menyadari filmnya sudah berakhir. Ia sudah menyianyiakan 2 tiket. Hua Biao menasehati Yang Xi, Yang Xi seharusnya nggak perlu menunggu Li Yu, kalau dia nggak muncul Yang Xi harusnya langsung masuk dan nonton sendiri.
Yang Xi mengatakan ia tak bisa melakukan itu karena ia mengkhawatirkan Li Yu, bagaimana jika Li Yu ternyata hanya terlambat, kalau ia masuk duluan nanti Li Yu nggak bisa masuk karena tiketnya ada padanya. Hua Biao tidak mengatakan apapun lagi. Yang Xi kemudian kebelet karena dari tadi dia menahannya. Ia menitipkan bukunya pada Hua Biao dan berlari ke toilet.
Sementara itu di toilet, Li Yu sedang menunggu Cheng Cheng di luar. Ia menyuruh Cheng Cheng cepat, kalau tidak ia akan meninggalkan tas Cheng Cheng di luar.
Saat Li Yu berbalik, ia terkejut melihat Yang Xi sudah ada di belakangnya. Yang Xi tentu saja terdiam melihat Li Yu, apalagi saat Cheng Cheng keluar dari kamar mandi dan mengambil tasnya yang dipegang oleh Li Yu. Cheng Cheng bertanya kenapa Yang Xi ada disana.
Yang Xi menatap Li Yu dengan wajah kesal dan Li Yu nggak bisa mengatakan apapun. Cheng Cheng mengajak Li Yu pergi saat Hua Biao muncul dan memanggil Yang Xi.
Li Yu terkejut melihat Yang Xi bersama Hua Biao. Dan begitulah kesalahpahaman terjadi, Li Yu berfikir Yang Xi nggak datang karena ia bersama Hua Biao sementara Yang Xi berfikir kalau Li Yu nggak kelihatan karena ia bersama Cheng Cheng.
Kebetulan atau takdir?
Ramalan hubungan percintaan Li Yu dan Yang Xi jumlahnya juga 8 = perfect couple.
Komentar:
Jiaaaaaah, ini penulisnya nggak berhenti ngasih kejutan dan plot twist, aku suka. Karena jujur saja aku nggak bisa menebak ini akan terjadi. Siapa sangka Cheng Cheng memasukkan tiket ke buku Li Yu dan Li Yu berfikir itu adalah dari Yang Xi dan kesalahpahaman ini terjadi.
Apa yang akan terjadi selanjutnya, apakah Yang Xi akan sangat marah pada Li Yu dan menyadari perasaannya, atau ini justru membuat Yang Xi dan Hua Biao akan semakin dekat?
Jangan spoiler yak!!! HAHHAHAHHAHA
Aku sudah mendownload drama ini sampai episode 16, tapi aku nggak berani cek karena takut kena spoiler nanti nggak excied lagi nontonnya. Aku suka kejutan-kejutan dan aku tetap berhati-hati nonton drama ini karena takut patah hati HAHAHAHHAHAHHA. Penulis membuat Yang Xi-Hua Biao dan Yang Xi-Li Yu sebagai pasangan serasi, jadi siapakah kira-kira yang akan berakhir dengan Yang Xi? HAHHAHAHA Ini nih yang bikin aku takut, wkwkwkkwkw, auranya mirip drama R88. Harus hati-hati ngeship.
Tapi jujur aja, Yang Xi dan Hua Biao itu bikin baper, Hua Biao manis banged saat jatuh cinta, melihat dia excited sendiri diam-diam juga manis banged. Dia juga tsundere nih, aku takut itu malah membuat Yang Xi berfikir kalau Hua Biao tidak menyukainya. Tapi sejauh ini sih Yang Xi sering senyam senyum sendiri sama Hua Biao. Tapi jadi inget pas Deok Sun juga gitu sama Jung Hwan HUWAAAAAAAAAAAAA. Aku jujur aja, sudah mempersiapkan hati LOL.
Aku iseng cek BTS Wan Peng dan Hou Ming Hao di akun official Weibo WWWY dan aduhhhhhh mereka berdua itu manis banged XD XD XD
Mereka suka skinship kalau diluar syuting, asik sendiri gitu meski pemeran He Mei dan Li Yu ada bersama mereka. Mungkin itu cuma fanservice, tapi aku suka XD XD
BTS mereka bikin baper huhuhuhu, mungkin ada tuh di youtube kalau mau nonton XD
Aku sedih banged saat melihat Hua Biao harus mengurungkan niatnya nonton bareng Yang Xi demi neneknya. Ia juga nggak mau gaya gayaan lagi kayak Li Min yang disukai oleh Yang Xi. Dia juga kelihatan kesulitan masuk diantara Li Yu dan Yang Xi dan tatapannya di episode ini bikin aku sedih.
Aku bertanya-tanya bagaimana nanti Hua Biao akan mendekati Yang Xi dan menyatakan perasaannya. HArus ada lho, plis ada jangan kayak Jung Hwan HAHAHAHAHHAHA.
Setidaknya di drama ini penulis mengeksplor karakter Li Yu, jadi kita juga melihat dari sudut pandangnya lebih awal dan ikut merasakan gejolak perasaannya, jadi nanti kalau memang Li Yu sama Yang Xi, ya nggak patah hati banged. wkkwkwkwkw.
Aduh, maaf ya, aku nggak bisa berhenti membandingkan drama ini dengan Reply 1988 karena menurutku feel-nya itu mirip banged. LOL.
Aku nulis sinopsis sambil senyam senyum sendiri, jadi harap dimaklumi kalau agak lebay ya 😋
Sinopsis When We Were Young Episode 6
-Couple Made in Heaven-
Pagi itu Yang Xi datang dengan gembira mengayuh sepedanya ke rumah Hua Biao. Hua Biao sedang beres-beres rumah sambil nyanyi gitu. Saat itu dia cuma pake celana pendek dan baju dalam. Lalu saat mendengar suara Yang Xi di halaman memanggil nenek, Hua Biao langsung panik dan masuk ke dalam kamar, dia nggak mau Yang Xi melihatnya dalam keadaan seperti itu setidaknya itulah yang aku pikirkan sebelum Hua Biao keluar dari kamarnya.
Yang Xi datang dengan alasan ingin melihat nenek tapi tentu saja ia kesana untuk mencari Hua Biao. Yang Xi bertanya pada nenek dimana Hua Biao dan nenek terkejut karena cucunya sudah tidak ada disana, padahal tadi ada disana bersih-bersih.
Saat Yang Xi ikut makan karena diajak nenek, tiba-tiba Hua Biao keluar dari kamarnya dengan stelan lengkap, pake kemeja putih + jas + dasi pula hHAHAHHAHAHAHAHHA. Pokoknya ini adalah mode resmi Hua Biao yang tentu saja membuat Yang Xi dan nenek bengong karena melihat Hua Biao begitu wkkwkkkwkww. Hua Biao sok cool pula menyapa Yang Xi dan duduk disamping neneknya dengan berwibawa banged. YAng Xi dengan polosnya bertanya apakah Hua Biao ada janji makanya make baju seperti itu dan Hua Biao mengatakan tidak. Nenek tertawa karena Hua Biao memakai baju ayahnya HAHAHHAHA. Yang Xi menahan tawanya, Hua Biao kayaknya malu dan meminta mereka fokus pada TV.
TV saat itu memutar drama yang cukup populer pada masa itu dan Yang Xi bertanya pada nenek bagaimana menurut nenek tentang aktris yang berperan disana. Nenek bingung. Hua Biao mengatakan nenek jarang nonton TV jadi lebih baik Yang Xi ganti topik.
Yang Xi kemudian mengganti pertanyaan dan bertanya pada Hua Biao siapa gadis tercantik dalam pikiran Hua Biao sekarang. Hua Biao dengan tenang mulai menyebutkan nama-nama artis dan Yang Xi menatap Hua Biao dengan mata menyipit HAHAHHAHHA. Hua Biao kemudian mengganti jawabannya dengan wanita yang lembut, feminin dan charming.
Yang Xi langsung menatap dirinya sendiri dan bertanya apakah dia feminin? Hua Biao melirik Yang Xi dan mengatakan kalau neneknya tidak memakai kaca mata sekarang, jadi tidak bisa memberikan komentar. Hua Biao juga menambahkan jika Yang Xi memotong rambutnya lebih pendek lagi dan berdiri bersamanya, He Mei dan Li Yu, nenek pasti tidak akan tahu kalau Yang Xi adalah wanita.
Yang Xi jadi kesal mendengarnya, ia berhenti makan dan permisi. HAHAHAHAHHAHAHA. Nenek yang sejak tadi diam saja, setelah Yang X perhi menatap Hua Biao dengan kesal, ia menghadapkan sumpitnya pada Hua Biao dan dengan bahasa tubuh aku bisa tebak nenek kesal karena Hua Biao membuat Yang Xi marah HAHAHAHAHHAHA. Njir! Sejak kapan kamu jadi tsundere gini Hua Biao!!!!!!
Hua Biao masih belum puas menggoda Yang Xi dan mengatakan pada Yang Xi kalau feminin itu adalah sesuatu yang Yang Xi tidak punya.
Yang Xi kesal banged, ia cemberut dan meninggalkan rumah Hua Biao dengan sepedanya. Hua Biao hanya tersenyum menatap kepergian Yang Xi.
Ayah, ibu dan Li Yu sedang makan siang, ibu kesal karena Yang Xi belum keluar juga dari kamarnya. Yang Xi kemudian membuka pintu kamar dan OMG dia menggunakan gaun polkadot dan pake bando pula wkwkkwkkw. Feminin ceritanya.
Tentu saja semuanya terkejut melihat penampilan Yang Xi. Ibu bertanya ada apa dengan Yang Xi, apakah ia demam, kenapa Yang Xi berpakaian seperti itu saat makan siang dan ia tak tahu apa yang ada di kepala Yang Xi wkkwkkwkwkwkkw. Intinya ibu bilang Yang Xi kelihatan aneh.
Meski ibu mengomel, ayah tetap ada dipihak Yang Xi, ayah mengatakan ia menyukai style Yang Xi. Li Yu hanya tertawa melihat Yang Xi yang aneh, apakagi saat Yang Xi bicara lembut banged hampir ga buka mulut dan ibu kesal banged menyuruh Yang Xi membuka mulutnya agar bicara dengan jelas wkkwkkwkwkw.
Liriknya membuat Yang Xi dan Hua Biao senyam senyum sendiri di kamar masing-masing. Mereka ingat kissu mereka cieeehe.
Would you please come home
Oh my love I need you now
If I call you tonight, just let me know that you are well
would you please come home tonight
Oh my love I need you now
Oh darling, say you come tonight
Don't let me down, my love
Maybe you'll call on and let me knwo you'll be all right
Maybe you'll just think that I would be all right
I need you to come home right now
I cannot live without you baby
So come home to me my love
Wish that I can only let you know
Just the wat I am feeling now...
Hua Biao sendiri lari ke kamar mandi dan bilang sama neneknya anak cowok nggak ngompol lagi di usia 18 tahun HAHAHHAHAHAHAHHHA. Njir, Hua Biao ini cinta mati sama Yang Xi kayaknya kkwkwkwkwkwkw.
Huang Cheng Cheng atau Huang Deng Deng (jadi nama yang benar yang mana ya, aku terjemahkan nama di poster karakternya itu Cheng Cheng tapi disub dan pengucapannya memang Deng Deng wkkwkwkkw) masuk rumah sakit setelah kejadian ia jatuh dari kursi di malam festival musim gugur.
Tapi sebenarnya Cheng Cheng baik-baik saja, kakinya sudah tidak sakit lagi, ia bahkan sempat menggelar tarian solonya di kamar rawat inapnya. Perawat sebenarnya sejak kemarin sudah menyuruh Cheng Cheng untuk keluar rumah sakit karena Cheng Cheng sebenarnya nggak perlu rawat inap karena lukanya ringan, tapi Cheng Cheng menolak, makanya perawat menelpon ibu Cheng Cheng dan nanti malam ibunya akan menjemput Cheng Cheng.
Alasan Cheng Cheng untuk tetap tinggal di rumah sakit adalah karena Li Yu. LI Yu yang merasa bersalah pada Cheng Cheng jadi perhatian padanya dan menjenguknya setiap hari, bahkan membawakannya makanan. Karena itu Cheng Cheng tidak mau kehilangan kesempatan langka tersebut HAHAHHAHAHA.
Tapi hari itu, Li Yu mendengar percakapan Cheng Cheng dan perawat. Perawat mengatakan pada LI YU kalau ini tergantung pada Li Yu apakah Cheng Cheng mau keluar atay tidak dari rumah sakit lol.
Begitu perawat pergi, LI Yu menatap Cheng Cheng dan Cheng Cheng mulai bersikap manja mengatakan kalau kakinya sakit. Li Yu diam saja, ia memberikan bekal yang sudah ia siapkan untuk Cheng Cheng dan mengatakan kalau ini adalah terakhir kalinya.
Cheng Cheng mengatakan kalau ibunya akan menjemputnya malam ini dan bertanya apakah Li Yu mau menemui ibunya, ia tidak akan mengatakan kalau Li Yu adalah penyebab kakinya terluka. Li Yu mengatakan ia membuatkan makanan untuk Cheng Cheng selama beberapa hari belakangan karena ia merasa bersalah pada Cheng Cheng karena sudah melukai kakinya, tapi malam ini ia tidak akan datang.
Cheng Cheng mengatakan kalau proses oksidasi pada besi sangat lama, tapi itu tetap sebuah proses kimia, selama ia masih ada disekitar Li Yu sebagai oksigen, lama-lama Li Yu akan menjadi besi oksidasi. HAHAHHAHAHHA. Cheng Cheng ini PD banged orangnya. Li Yu sih diam aja.
Cheng Cheng meminta Li Yu membantunya berdiri karena dia adalah pasien di rumah sakit ini dan Li Yu nggak bisa menolak, ia mengulurkan tangannya. Cheng Cheng masih belum selesai dengan oksidasi besi dan melanjutkan, bagaimana jika kita berdua terus bereaksi, kita mungkin akan menjadi ferroferric oxide (Fe3O4).
Li Yu dengan wajah tenangnya mengingatkan Cheng Cheng untuk mencuci kotak makan siang yang ia bawakan dan jangan lupa mengembalikan padanya. Ia kemudian melepaskan tangan Cheng Cheng dan meninggalkan ruangan. Cheng Cheng kesal sekali HAHAHAHAHAH.
Saat sedang belajar matematika, Yang Xi sedang sibuk melakukan sesuatu. Sepertinya itu adalah semacam melihat persentase kecocokan dengan pasangan gitu, dengan menghitung garis karakter nama kita. Cuma disini pake poin, bukan persentase.
Yang Xi mencoba kecocokan percintaan antara dia dan Li Min dan mendapatkan hasil 13 = Lovers. Hua Biao memperhatikan Yang Xi dan Yang Xi kelihatan bahagia banged mengatakan kalau Li Min menyukainya HAHHAHAAHHA.
TApi kemudian wali kelas yang sedang menjelaskan tahu kalau Yang Xi tidak memperhatikan dan menyuruhnya berdiri menjawab pertanyaan. Yang Xi tentu saja nggak bisa, tapi Hua Biao memberitahu jawabannya dan jawaban C adalah yang benar. Hanya saja wali kelas nggak menyerah, karena jawab A dan C sebenarnya berhubungan dan wali kelas meminta YAng Xi menjelaskan apa hubungan keduanya. Hua Biao berbisik lagi dan Yang Xi karena sedang panik dan memang nggak tahu jawabannya dia langsung ngikut Hua Biao saat Hua Biao mengatakan jawabannya adalah 'Lovers' HAHAHHAHAHAH.
Tentu saja seisi kelas langsung tertawa. Hua Biao juga ikutan ketawa kwkwwkkwkw. Yang Xi menatap Hua Biao dengan sangat kesal karena sudah mempermalukannya.
Karena Yang Xi menjawab asal-asalan, wali kelas menghukum Yang Xi untuk berdiri selama jam pelajaran. Hua Biao diam-diam mengambil majalah milik Yang Xi di laci meja, majalah yang ada ramalan kecocokan percintaan tadi. Hua Biao diam-diam menghitung kecocokan percintaannya dan Yang Xi, tentu saja menghitung dalam hati. Dan hasilnya, poin kecocokan mereka adalah 8 = perfect couple. Hua Biao langsung senyam senyum sendiri dengan hasil itu, dia diam-diam melirik Yang Xi yang sedang berdiri dan nggak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.
GYAAAAAAAAAAAAA Hua Biao kamu bikin baper deh ihhhhh, gimana nih, kalau sampai drama ini kayak Reply 1988 tercabik-cabik hatiku HAHAHAHHAHAHA.
Hua Biao dan Yang Xi kejar-kejaran diantara pohon besar dan Hua Biao sempat menangkap tangan YAng Xi yang ingin merebut majalah, tapi yang lain nggak melihat karena terhalang pohon. Keduanya jadi awkward gitu. Hua Biao kemudian mengatakan kalau ia dengar tanggal 17 September nanti adalah ulang tahun Yang Xi. Yang Xi membenarkan dan bertanya kenapa Hua Biao menanyakan hal itu. Hua Biao mengatakan bukan apa-apa.
Yang Xi mengatakan kalau ia akan membelikan tiket tapi Li Yu yang bayar HAHAHAHAHHAHA. Li Yu sih oke aja dan langsung mengambil uangnya.
Nah, disini aku merasa aneh, kok Yang Xi nggak ngajak Hua Biao. Hua Biao saat itu memang duduk agak jauh dari mereka dan hanya tersenyum menatap mereka. Saat Yang Xi mendapatkan jawaban oke dari Li Yu, Yang Xi sempat melirik Hua Biao gitu, maksudnya apa coba.
Yang Xi sepertinya happy banged hari itu, ia bahkan makan apel milik Li Yu saat Li Yu meyuapinya. Hua Biao menatap keduanya dalam diam, tapi kemudian ia tersenyum gitu. Senyuman pahit.
Entah kenapa aku rasa Hua Biao ini merasa segan gitu masuk ke dalam hubungan Li Yu dan Yang Xi yang memang udah dekat banged.
Hua Biao yang sedang jatuh cinta ingin mengubah gaya rambutnya jadi seperti gaya rambut Li Min. Tapi lucunya, ia meminta pemilik salon memberitahu cara memotongnya karena rencananya ia akan memotong rambutnya sendiri lol. Tapi pemilik itu cukup baik karena mau melakukannya untuk Hua Biao secara gratis. Pemilik sudah mengenal Hua Biao sejak lahir soalnya.
Tapi setelah selesai. Hua Biao merasa ada yang aneh karena sama sekali tidak mirip Li Min. HAHAHAHHA. Tapi pemilik salon mengatakan mirip kok dan memberikan jaket milik adiknya pada Hua Biao, karena jaketnya nggak muat untuk adiknya. Dia pikir jaket kulit itu cocok dengan gaya rambut baru Hua Biao. Hua Biao sangat bersemangat.
LI Yu dan Yang Xi tiba di rumah. Li Yu mengatakan kalau ia tak akan makan malam di rumah YAng Xi malam ini karena ayahnya pulang. Yang Xi mengerti dan meminta Li Yu membelikan garam karena ia lupa tadi ibu menyuruhnya membeli garam. Li Yu mengerti. *ya ampun baik banged.
Tapi saat Li Yu akan pergi, Li Yu menatap ke jendela rumahnya dan melihat ada seorang wanita asing sedang menjemur pakaian. Li Yu terkejut, ia penasaran dan diam-diam menguping di pintu rumahnya. Wanita itu adalah rekan kerja ayahnya dan dari percakapannya Li Yu dengan jelas mengetahui kalau keduanya ada hubungan. Saat wanita itu akan pergi, ayah mengantarnya sampai lantai 1, sementara Li Yu sembunyi di lantai atas, kemudian diam-diam ia masuk ke rumah.
Saat ayah kembali, Li Yu sudah duduk di meja makan.
Li Yu bertanya pada ayahnya siapa yang memasak masakan di meja makan. Ayah mengatakan kalau yang memasak adalah salah satu kliennya. Li Yu tidka percaya kalau wanita itu hanya seorang klien karena mereka sangat dekat. Ayah akhirnya menjelaskan pada Li Yu mengenai wanita bermarga Huang itu, ia meminta maaf pada Li Yu seharusnya ia tidak membawa wanita itu ke rumah tanpa memberi tahu Li Yu. Li Yu mengatakan tidak ada klien yang akan memasak untuk owner. Jika ayahnya mau makan dia bisa memasaakn untuk ayahnya. Ayah mengatakan ia tak ingin Li Yu melakukan itu. Li Yu seumuran dengan Yang Xi dna ia ingin Li Yu hidup seperti remaja pada umumnya yang tidak perlu khawatir akan pekerjaan di rumah.
Ayah mengatakan kalau ia tidak enak selalu meminta ibu Yang Xi memperbaiki kancing baju Li Yu yang rusak, meminta Li Yu makan di rumah mereka setiap hari saat ia tidak di rumah. Intinya sih ayah Li Yu tidak bisa balance antara pekerjaannya dan pekerjaan rumah, keluarga mereka butuh seorang ibu.
Li Yu marah pada ayahnya dan mengingatkan kalau ia masih punya ibu, yang dibutuhkan rumah mereka adalah ibunya, bukan ibu baru. Li Yu kesal dan masuk ke kamarnya.
*Wait! Marga calon ibu baru Li Yu adalah Huang.... Huang... Huang... bukan ibu Cheng Cheng kan? Nama Cheng Cheng adalah Huang Cheng Cheng soalnya omg! *jangan kasih aku spoiler ya HAHHAHAH*
Malam itu, Li Yu sedang sedih dan ia menulis surat pada ibunya. Dalam suratnya ia mengatakan kalau ia akan menonton A Chinese Odessey di hari ulang tahunnya dan Yang Xi. Ia mendengar kalau itu adalah movie yang bagus, tapi endingnya sedih. Yang Xi takut kalau dia akan menangis saat menonton movie itu, karena itu Yang Xi mengajaknya.
*Hmmm? Apakah alasan Yang Xi melewatkan Hua Biao adalah karena tak ingin Hua Biao melihatnya menangis?
Hua Biao dengan jaket kulitnya pulang ke rumah sambil bergaya keren di depan kaca. Pokoknya dia merasa kalau dia paling keren di dunia ini deh HAHHAHAHAHA. Bias akan ya, kalau nggak ada siapa-siapa merasa kita paling cantik di depan kaca HAHAHAHAH.
Hua Biao kemudian mengambil tabungannya, ia mengambil beberapa lembar uang dan tersenyum sendiri, sepertinya ia punya rencana.
Suatu hari, wali kelas membagikan majalah pada para siswanya dan itu membuat siswa kelas 3-3 bingung kenapa wali kelas membagikan majalah. Ternyata yang membeli majalah itu adalah Cheng Cheng, lirik yang ia tulis berhasil dimuat di majalah tersebut dan wali kelas juga sangat senang karena itu termasuk salah satu hal yang membanggakan.
Cheng Cheng tentu saja ingin Li Yu melihat lirik yang ia tulis dan diam-diam ia memperhatikan reaksi Li Yu saat membuka majalah.
Wali kelas meminta Cheng Cheng membacakan liriknya di depan kelas. Liriknya adalah:
Where is my love?
I am looking at you when you always looking at her
Spring comes, summer leaves, I have go through a lot in these four seasons
Relationship is hard to guess...
Er Tiao jadi bersemangat karena lirik itu dan mulai membuat lagu sendiri menggunakan lirik Cheng Cheng HAHAHAHHA. Meski wali kelas meminta mereka diam, tapi wali kelas sebenarnya ikut bahagia.
Sebelum Cheng Cheng kembali ke mejanya, ia berhenti di meja Li Yu. Ia meminta Li Yu untuk melihat halaman 14, bagian atas. Li Yu bingung.
Sebelum Li Yu menemukannya, Er Tiao menemukannya duluan, ia mengatakan kalau nama penulis lirik itu adalah Mrs. Yu HAHAHHAHAHAHHAHAHAHA.
Er Tiao dan teman-teman langsung ketawa sih, sudah menjadi rahasia umum kalau Cheng Cheng suka sama Li Yu wkkwkwkw. Li Yu cuma diam aja, nyebelin. Aku suka cara Cheng Cheng naksir Li Yu dan Li Yu juga entah kenapa nggak benci benci amat lol.
He Mei bertanya pada Cheng Cheng apa hadiah yang diberikan majalah itu pada Cheng Cheng karena ia dengar kalau lirik kita dipublikasikan, kita akan mendapat hadiah. Cheng Cheng hanya tersenyum dan mengatakan kalau itu rahasia.
Cheng Cheng diam-diam mengeluarkan dua tiket bioskop hadiah dari majalah tersebut dan menatap punggung Li Yu.
Wali kelas akan memulai pelajaran kemudian sadar kalau Hua Biao dan Yang Xi tidak ada di tempat duduk mereka. Teman sekelas menjelaskan kalau YAng Xi dipanggil guru dari klub lari sedangkan Hua Biao ikut rapat ketua kelas. Wali kelas mengomel karena sekolah masih saja mengambil waktu belajar siswa kelas 3.
Tapi tentu saja itu hanya alasan. Yang Xi pada kenyataan tidak menemui guru klub lari, tapi ia pergi ke bioskop untuk mengantri tiket A Chinese Odyssey HAHAHAHAHA. Ia takut kehabisan tiket, saat pasangan yang ada di depannya bingung mau nonton apa, Yang Xi merekomendasikan film lain lol.
Dan Hua Biao ternyata melakukan hal yang sama dengan Yang Xi, ia juga mengantri tiket bioskop tapi jamnya beda sama YAng Xi jadi mereka nggak ketemu?. Sepertinya sih film A Chinese Odyssey juga.
Saat di rumah, Hua Biao bahagia banged karena ia berhasil membeli 2 tiket film dengan uangnya sendiri. Ia kemudian berniat untuk menelpon seseorang yang aku tebak adalah Yang Xi. TApi tiba-tiba tetangga Hua Biao berteriak kalau nenek Hua Biao terjatuh. Hua Biao terkejut.
Hua Biao langsung berlari menemui neneknya di bibi tukang salon dan bertanya apakah nenek terluka. Nenek mengatakan pada Hua Biao kalau ia baik-baik saja, bibi tukang salon cuma membesar-besarkan. Nenek sepertinya hampir tertabrak mobil karena ia tidak mendengar bunyi klakson. Hua Biao bertanya dimana mobilnya tapi nenek mengatakan tidak ada yang terjadi jadi ia membiarkan mobilnya pergi. Hua Biao masih khawatir karena celana nenek kotor dan nenek mengatakan itu karena nenek ketakutan dan jatuh ke tanah.
Hua Biao mengerti dan mengajak nenek pulang. Bibi tukang salon mengatakan pada Hua Biao untuk segera membelikan neneknya alat bantu pendengaran karena pendengaran nenek makin buruk, ia dengar mobil itu sudah mengklakson dari jarak jauh tapi nenek tidak mendengarnya.
Adik si tukang salon kemudian muncul dan mengatakan sesuatu, sepertinya Hua Biao meminjam uang padanya atau Hua Biao meminta tolong padanya melakukan sesuatu. Tapi Hua Biao tidak mengatakan apapun pada neneknya dan menggendong neneknya pulang.
Saat makan malam, ayah Yang Xi pulang dengan menggunakan baju dengan tulisan aneh 'aku adalah kakekmu'. Ayah baru pulang dari toko buku membelikan hadiah ulang tahun untuk Yang Xi, novel kesukaan Yang Xi, beli dua dapat baju gratis sepert yang dipakai oleh ayah. Tulisan di baju adalah judul novel si penulis.
Ayah memberikan satu untuk ibu, untuk LI Yu dan Yang Xi (lol, ayah beli 8 novel nih ceritanya).
Yang Xi langsung lari ke rumah Li Yu untuk memberikan kaos itu. Ia mengatakan itu adalah hadiah ulang tahun dari ayahnya, kaos tersebut berbeda tulisan, 'Nothing Serious' dan 'Do NOt Regard Me as a Human Being'. LI Yu memberikan 'Nothing Serious' pada Yang Xi.
Mereka sepakat untuk memakai kaos itu saat nonton nanti dan Yang Xi mengingatkan kalau mereka akan ketemu 17 September jam 7 malam di bioskop Da Hua. Sebelum ke bioskop Yang Xi ingin singgah ke rumah He Mei terlebih dahulu mengambil hadiah ulang tahunnya. Li Yu mengerti.
Di rumah, Hua Biao sedang galau menatap dua tiket bioskop miliknya. Ia teringat saat nenek menonton TV, ia mencoba memanggil nenek tapi nenek tidak mendengarnya. Hua Biao membuat keputusan untuk refund tiketnya.
Hua Biao kemudian mengembalikan gaya rambutnya seperti semula, ia juga melepaskan jaket kulitnya. Hua Biao bergumam kalau Raja pop ke-5 secara official pensiun yang artinya Hua Biao tidak akan mencoba seperi Li Min lagi.
17 September, ulang tahun Yang Xi. Yang Xi sudah bersiap di kamarnya untuk pergi nonton. Saat ia keluar dari kamar, ia melihat kakaknya di ruang makan. Kakaknya bertanya Yang Xi mau kemana.
Yang Xi mengatakan kalau ia akan ke tempat He Mei menjemput hadiah ulang tahunnya, kemudian ia akan ke bisokop. Kakaknya mengingatkan Yang Xi kalau ayah dan ibu akan pulang setelah pertandingan selesai dan mereka akan makan birthday cake bersama-sama, jadi ia meminta YAng Xi kembali lebih awal. Habis nonton langsung pulang. Yang Xi mengerti.
Saat Yang Xi akan pergi, ada telpon masuk, kakaknya mengangkat dan itu adalah telpon untuk Yang Xi.
Yang menelpon adalah Hua Biao tapi Yang Xi berfikir kalau itu adalah Li Yu, jadi ia langsung bicara, aku sudah bilang padamu kau tak perlu mengantarku ke rumah He Mei, kita ketemu di bioskop aja. Kalau kau ikut ke rumah He Mei nanti kamu berdua nggak bisa ngobrol bebas.
Hua Biao tertawa mendengar hal itu dan akhirnya ia bicara, memanggil Yang Xi dengan Yang Da Ben. Yang Xi terkejut mendengar suara Hua Biao dan suara Yang Xi langsung berubah, ia langsung tersenyum. Kakak Yang Xi memperhatikan itu dan menahan senyumnya, Yang Xi kesal dan mengusirnya untuk tidak menguping lol.
Yang Xi minta maaf pada Hua Biao karena ia pikir telponnya dari Li Yu. Hua Biao menelpon untuk mengatakan kalau ia tak bisa merayakan ulang tahun dengan Yang Xi. Yang Xi mengerti, lagi pula dia dan Li Yu akan nonton film dan pulang dari sana mereka akan merayakan ultah bersama keluarga dna itu sudha jam 12 malam, terlalu larut untuk bertemu.
Hua Biao mengerti dan mengucapkan selamat ulang tahun pada Yang Xi. Yang Xi senyum bahagia banged dan mengucapkan terima kasih. Sebelum menutup telpon, Hua Biao mengingatkan Yang Xi untuk tidak lupa membawa payung karena sepertinya akan hujan. YAng Xi mengerti.
Setelah menutup telponnya, aku nggak bisa menebak ekspresi Hua Biao, dia kayak mendesah tapi tersenyum gitu.
Li Yu di rumahnya mendapat telpon dari ibunya yang mengucapkan selama ulang tahun dan meminta maaf kalau ia tak bisa merayakan bersama Li Yu. Li Yu mengatakan tidak apa-apa karena ia ada janji menonton film bareng Yang Xi. Setelah menutup telpon, Li Yu mengambil tiket bioskop dan meninggalkan rumah.
Hua Biao di rumah bersama neneknya, ia sedang menghitung biaya yang mereka habiskan untuk memperbaiki rumah. Nenek sedang tiduran dan meminta Hua Biao bicara lebih keras, ia tak mengerti kenapa suara Hua Biao kecil sekali padahal badannya besar. Hua Biao bingung dan bertanya-tanya apakah alat bantu pendengaran tidak berfungsi.
Hua Biao sudah membelikan satu untuk neneknya dan memeriksa alat tersebut. Nenek mengatakan kalau alatnya tidak berfungsi, mungkin karena dia sudah tua dan tidak sensitif pada suara. Nenek meminta Hua Biao refund dan meminta uang kembali saja, karena alatnya sama sekali tidak membantu. Hua Biao bingung, ia memeriksa alat tersebut dna mengatakan kalau saudaranya tukang salon yang menjual itu padanya. Tapi kemudian saat memeriksa, Hua Biao sadar kalau alat itu sudah rusak/palsu.
Hua Biao langsung ke salon dan menarik adiknya tukang salon dengan halus, mengajaknya bicara di luar. Hua Biao mungkin terlihat manis, tapi kalau dia marah orang takut sama dia. Hua Biao marah karena pria itu menipunya dan pria itu mengatakan ia mendapatkan alat bantu pendengaran itu dari seseorang di sekolah Hua Biao.
Hua Biao bertanya dari siapa dan pria itu mencoba mengingat nama orang yang menjual itu, dan Hua Biao terkejut karena orang itu adalah Er Tiao.
Yang Xi sudah ada di bioskop menunggu Li Yu, tapi Li Yu tidak datang. Yang Xi menunggu Li Yu sambil melihat-lihat buku hadiah ulang tahun dari He Mei, novel The Little Prince dan satu lagi nggak tahu apa judulnya.
Waktu berlalu, Satu per satu pengunjung mulai masuk, Yang Xi sendirian dan Li Yu masih tidak muncul. Sementara itu, Yang Xi tidak melihat kalau Li Yu masuk ke bioskop dari pintu berbeda.
Hua Biao bertanya dimana rumah Er Tiao pada Cheng Cheng dan Cheng Cheng menyuruh Hua Biao bertanya pada Yang Xi saja karena ia sedang buru-buru.
Hua Biao bertanya Cheng Cheng mau kemana dan Cheng cheng dengan bahagia mengatakan kalau ia akan nonton A Chinese Odyssey bareng Li Yu. Ia kemudian meninggalkan Hua Biao.
Hua Biao akan pergi mencari alamat Er Tio, tapi kemudian ia ingat pembicaraan di telpon tadi kalau Yang Xi mengatakan ia akan nonton bareng Li Yu. Hua Biao bingung dan memutuskan pergi ke bioskop.
LI Yu melihat-lihat ke arah pintu menunggu Yang Xi dan ia tidak menyadari kalau Cheng Cheng muncul di belakangnya. Lucu banged, Cheng Cheng nggak duduk di samping Li Yu, tapi barisan di belakang Li Yu HAHAHHAHA. Meski begitu, Cheng Cheng excited banged.
Pada akhirnya Li Yu tetap duduk dan nggak mau mengecek keluar, ia menonton movie sendirian sementara Cheng Cheng nggak peduli sama movienya, dia asik menatap Li Yu selama movie diputar HAHAHAHHAHAH.
Yang Xi masih menunggu Li Yu di luar dan saat Hua Biao datang Yang Xi terkejut. Hua Biao bertanya apakah Li Yu tidak ada disana dan Yang Xi bertanya balik apakah terjadi sesuatu pada LI Yu?
Hua Biao tidak mengatakan apa-apa dan membuat alasan ia datang untuk bertanya alamat Er Tiao pada YAng Xi, kemudian ia bertemu wali kelas yang akan datang ke rumah Li Yu. Yang Xi tidak mengerti.
Film selesai, lampu kembali dinyalakan. LI Yu masih penasaran kenapa Yang Xi tidka muncul dan tiba-tiba ada yang menutup matanya dari belakang. Li Yu berfikir itu adalah Yang Xi dan ia tersenyum meminta Yang Xi berhenti main-main. Li Yu melepaskan tangan itu dari matanya dan menoleh ke belakang, ia terjejut karena orang itu bukan Yang Xi melainkan Cheng Cheng.
Li Yu tentu saja terkejut dan bingung dengan apa yang terjadi. Cheng Cheng juga bingung kenapa LI Yu kaget gitu. Li Yu bertanya kenapa Cheng Cheng ada disana dan Cheng Cheng balik bertanya memangnya kenapa denganku?
LI Yu bertanya lagi, kenapa kau?
Cheng Cheng makin bingung, apa maksudmu? kenapa bukan aku? (yang kau harapkan)
Li Yu bingung dan bertanya-tanya apa yang terjadi.
Flashback. Cheng Cheng yang memenangkan tiket nonton film dari majalah yang mempublikasikan liriknya, tentu saja ingin Li Yu yang menjadi teman nontonnya. Diam-diam ia memasukkan tiket itu di buku Li Yu. Dan begitulah Li Yu yang menemukan tiket itu berfikir kalau itu adalah tiket dari Yang Xi karena filmnya adalah A Chinese Odyssey yang akan ia tonton dengan Yang Xi. Yang Xi juga bilang mau membelikan tiket untuk Li Yu. Makanya Li Yu nggak curiga sama sekali.
Yang Xi mengatakan ia tak bisa melakukan itu karena ia mengkhawatirkan Li Yu, bagaimana jika Li Yu ternyata hanya terlambat, kalau ia masuk duluan nanti Li Yu nggak bisa masuk karena tiketnya ada padanya. Hua Biao tidak mengatakan apapun lagi. Yang Xi kemudian kebelet karena dari tadi dia menahannya. Ia menitipkan bukunya pada Hua Biao dan berlari ke toilet.
Sementara itu di toilet, Li Yu sedang menunggu Cheng Cheng di luar. Ia menyuruh Cheng Cheng cepat, kalau tidak ia akan meninggalkan tas Cheng Cheng di luar.
Saat Li Yu berbalik, ia terkejut melihat Yang Xi sudah ada di belakangnya. Yang Xi tentu saja terdiam melihat Li Yu, apalagi saat Cheng Cheng keluar dari kamar mandi dan mengambil tasnya yang dipegang oleh Li Yu. Cheng Cheng bertanya kenapa Yang Xi ada disana.
Yang Xi menatap Li Yu dengan wajah kesal dan Li Yu nggak bisa mengatakan apapun. Cheng Cheng mengajak Li Yu pergi saat Hua Biao muncul dan memanggil Yang Xi.
Li Yu terkejut melihat Yang Xi bersama Hua Biao. Dan begitulah kesalahpahaman terjadi, Li Yu berfikir Yang Xi nggak datang karena ia bersama Hua Biao sementara Yang Xi berfikir kalau Li Yu nggak kelihatan karena ia bersama Cheng Cheng.
Kebetulan atau takdir?
Ramalan hubungan percintaan Li Yu dan Yang Xi jumlahnya juga 8 = perfect couple.
-Bersambung-
Komentar:
Jiaaaaaah, ini penulisnya nggak berhenti ngasih kejutan dan plot twist, aku suka. Karena jujur saja aku nggak bisa menebak ini akan terjadi. Siapa sangka Cheng Cheng memasukkan tiket ke buku Li Yu dan Li Yu berfikir itu adalah dari Yang Xi dan kesalahpahaman ini terjadi.
Apa yang akan terjadi selanjutnya, apakah Yang Xi akan sangat marah pada Li Yu dan menyadari perasaannya, atau ini justru membuat Yang Xi dan Hua Biao akan semakin dekat?
Jangan spoiler yak!!! HAHHAHAHHAHA
Aku sudah mendownload drama ini sampai episode 16, tapi aku nggak berani cek karena takut kena spoiler nanti nggak excied lagi nontonnya. Aku suka kejutan-kejutan dan aku tetap berhati-hati nonton drama ini karena takut patah hati HAHAHAHHAHAHHA. Penulis membuat Yang Xi-Hua Biao dan Yang Xi-Li Yu sebagai pasangan serasi, jadi siapakah kira-kira yang akan berakhir dengan Yang Xi? HAHHAHAHA Ini nih yang bikin aku takut, wkwkwkkwkw, auranya mirip drama R88. Harus hati-hati ngeship.
Tapi jujur aja, Yang Xi dan Hua Biao itu bikin baper, Hua Biao manis banged saat jatuh cinta, melihat dia excited sendiri diam-diam juga manis banged. Dia juga tsundere nih, aku takut itu malah membuat Yang Xi berfikir kalau Hua Biao tidak menyukainya. Tapi sejauh ini sih Yang Xi sering senyam senyum sendiri sama Hua Biao. Tapi jadi inget pas Deok Sun juga gitu sama Jung Hwan HUWAAAAAAAAAAAAA. Aku jujur aja, sudah mempersiapkan hati LOL.
Aku iseng cek BTS Wan Peng dan Hou Ming Hao di akun official Weibo WWWY dan aduhhhhhh mereka berdua itu manis banged XD XD XD
Mereka suka skinship kalau diluar syuting, asik sendiri gitu meski pemeran He Mei dan Li Yu ada bersama mereka. Mungkin itu cuma fanservice, tapi aku suka XD XD
BTS mereka bikin baper huhuhuhu, mungkin ada tuh di youtube kalau mau nonton XD
Aku sedih banged saat melihat Hua Biao harus mengurungkan niatnya nonton bareng Yang Xi demi neneknya. Ia juga nggak mau gaya gayaan lagi kayak Li Min yang disukai oleh Yang Xi. Dia juga kelihatan kesulitan masuk diantara Li Yu dan Yang Xi dan tatapannya di episode ini bikin aku sedih.
Aku bertanya-tanya bagaimana nanti Hua Biao akan mendekati Yang Xi dan menyatakan perasaannya. HArus ada lho, plis ada jangan kayak Jung Hwan HAHAHAHAHHAHA.
Setidaknya di drama ini penulis mengeksplor karakter Li Yu, jadi kita juga melihat dari sudut pandangnya lebih awal dan ikut merasakan gejolak perasaannya, jadi nanti kalau memang Li Yu sama Yang Xi, ya nggak patah hati banged. wkkwkwkwkw.
Aduh, maaf ya, aku nggak bisa berhenti membandingkan drama ini dengan Reply 1988 karena menurutku feel-nya itu mirip banged. LOL.
Akkkhhhh aku baperrr. Luka ini masih belom kering gara2 reply 88. Semoga aja kapal ku kali ini berlayar yakkk 😂😂😂
BalasHapus