Di episode tiga ini, masih belum terlihat kisah cinta segitiganya. Hubungan Yang Xi dan Hua Biao masih teman biasa meski Hua Biao kayaknya mulai nih. Li Yu hanya menatap Yang Xi dan nggak peduli sama Cheng Cheng yang menyukainya secara terbuka, tbh aku menyukai karakter Cheng Cheng dalam hal dia menyukai Li Yu. He Mei sendiri menyukai kakaknya Yang Xi, aku berharap dia nggak ada cinta segitiga dengan Er Tiao, kayaknya sih nggak bakalan ada.Intinya sih, kisah cinta masih belum menjadi bahasan utama drama ini :)
Yang Xi masuk ke rumah Hua Biao untuk pertama kalinya dan melihat banyak sekali piagam penghargaan di rumah Hua Biao, sepertinya Yang Xi baru percaya kalau Hua Biao adalah anak pintar setelah melihat itu HAHAHHAHA. Hua Biao lucu banged, dia memanggil nama YAng Xi dengan panggilan mantan ketua kelas ^^~
Ia mengajak Yang Xi ke halaman belakang rumahnya karena ada yang ingin ia perlihatkan pada Yang Xi. Begitu mereka sampai ke sana, Hua Biao menunggu Yang Xi melihat sendiri apa yang ingin ia perlihatkan. Ternyata sepeda Yang Xi ada disana, Yang Xi benar-benar terkejut. Hua Biao membanggakan dirinya sendiri, ia mengatakan kalau ia berhasil mendapatkan sepeda Yang Xi kembali. Flashback, para preman yang awalnya ingin menghajar Hua Biao tiba-tiba memanggil Hua Biao dengan panggilan 'brother' alias seseorang yang mereka hormati karena Hua Biao sudah menyelamatkan nyawa mereka. Mereka bertanya apa permintaan Hua Biao karena mereka akan mengabulkannya. Hua Biao kemudian meminta mereka mencari tahu akan sesuatu. Jadi Hua Biao mencari pencuri sepeda Yang Xi dan ia membawa polisi ke tempat pria tersebut. Tujuan Hua Biao sih cuma ingin sepeda yang dicuri oleh orang itu pink giant, 22 Agustus jam 3 sore wkkwkwwk.
Saat Hua Biao mengintip ia langsung melihat sepeda milik Yang Xi, karena warna pink memang sangat mencolok.
Yang Xi tentu saja sangat senang mendapatkan sepedanya kembali. Nenek Hua Biao datang melihat mereka dan memanggil Yang Xi dengan nama Sakura Momoko (mangaka Chibi Maruko Chan?).
Yang Xi ternyata mengenal nenek Hua Biao karena ia sering membeli roti kukus yang dijual nenek. Nenek bertanya kenapa Yang Xi belakangan tidak membeli roti kukus lagi dan Yang Xi mengatakan ibunya memaksanya sarapan di rumah setiap hari karena dia sudah kelas 3 SMA. Yang Xi berjanji akan membeli roti kukus nenek beberapa hari kedepan. Nenek berkomentar kalau ibu Yang Xi sangat ketat dan Yang Xi membenarkan.
Nenek menyadari kalau kaki Yang Xi sakit dan Yang Xi ingin mengadu pada nenek kalau ini semua gara-gara Hua Biao. Hua Biao langsung menutup mulut Yang Xi dan memaksanya naik ke punggungnya, lol, Hua Biao benar-benar suka menggendong Yang Xi di punggung XD.
Hua Biao berlari dan Yang Xi takut jatuh, Hua Biao sengaja menggoda Yang Xi seolah-olah membuat ia akan menjatuhkan Yang Xi, Yang Xi benar-benar ketakutan.
Yang Xi dan Hua Biao naik ke atas atap dan makan semangka disana sambil mengobrol. Yang Xi mengatakan kalau ia tidak pernah merasakan tinggal di bungalow (rumah biasa satu lantai), waktu kecil, keluarganya tinggal di bungalow, kakaknya menceritakan padanya rumahnya sangat kecil dan sangat panas saat musim panas, mereka akhirnya naik ke atap rumah dan makan semangka disana, sambil menghitung bintang. Yang Xi mengerti bagaimana rasanya sekarang, ini pertama kalinya ia naik ke atas atap dan makan semangka disana.
Hua Biao berkomentar dari kata-kata Yang Xi sepertinya Yang Xi ingin datang ke rumahnya sesering mungkin. Yang Xi mengatakan bukan itu maksudnya, Hua Biao tertawa karena ia hanya menggoda Yang Xi. Hua Biao mengatakan ia mendengar dari dokter klinik jika Yang Xi masuk 3 besar dalam lomba lari, Yang Xi akan mendapat nilai tambahan untuk ujian masuk universitas, jadi pertandingan lari itu sangat penting bagi Yang Xi. Karena Hua Biao merasa bersalah, ia mengatakan pada YAng Xi ia akan berusaha menaikkan nilai Yang Xi 10 poin. Ia akan membantu Yang Xi belajar.
Yang Xi menatap Hua Biao dengan tatapan menyerah karena ia tahu itu tidak akan berhasil. Tapi Hua Biao yakin itu akan berhasil. Yang Xi mengatakan kalau Li Yu sudah membantunya belajar sejak tahun pertama, tapi nilainya bahkan tidak meningkat 1 poin-pun. Yang Xi juga sudah berusaha sangat keras beberapa minggu lalu dan ia bahkan berjanji pada ibunya kalau ia akan naik 20 poin, tapi bukannya naik, nilainya malah turun. Yang Xi sudah menyerah soal menaikkan poin nilainya.
Tapi Hua Biao tetap memaksa, anggap saja kalau poin Yang Xi naik, maka mereka akan bahagia, tapi jika tidak mereka bisa berpura-pura itu tidak pernah terjadi. Yang Xi berfikir cukup lama dna memutuskan kalau mereka akan merahasiakan hal ini, ia setuju. Hua Biao sepertinya cuma membuat alasan untuk menghabiskan waktu bersama Yang Xi HAHAHAHAHAH.
Hua Biao berkomentar harusnya Yang Xi langsung terima aja tawarannya padahal ia melakukannya tanpa meminta imbalan. Yang Xi mengingatkan kalau yang membuat kakinya terluka adalah Hua Biao. Hua Biao menggoda Yang Xi mengatakan ia sudah sering menggendong Yang Xi jadi ia tahu berat Yang Xi. Yang Xi langsung marah pada Hua Biao yang mengejekanya dan mereka bertengkar manis di atas atap.
Li Yu sudah menunggu Yang Xi di halaman rumah Hua Biao. Yang Xi senang melihat Li Yu disana. Li Yu mengatakan alasannya datang adalah karena yang Xi keluar terlalu lama jadi orang tua Yang Xi khawatir. Hua Biao menawarkan diri mengantar Yang Xi pulang, tapi Li Yu mengatakan kalau ia yang akan mengantar Yang Xi, karena mereka tinggal serumah. HAHHHAHAHHA. Hua Biao jadi nggak bisa berkata-kata lagi.
Yang Xi dan Li Yu pulang bersama-sama, Hua Biao hanya tersenyum melihat mereka, apalagi saat Yang Xi menendang kaki Li Yu. Ia tahu Li Yu berbohong mengenai orag tuanya yang mengkhawatirkannya karena ibunya bahkan nggak tahu kalau ia keluar, ia bisa menebak dengan baik kalau Li Yu mengikutinya wkkwkwkwkw.
Li Yu melihat sepeda Yang Xi dan mengatakan kalau itu bukan sepeda Yang Xi, Yang Xi langsung menutup mulut Li Yu. Ia meminta Li Yu merahasiakannya karena Hua Biao sudah berusaha keras untuk menemukan kembali sepedanya. Yang Xi mengatakan ia akan menganggap ini sepedanya jadi ia meminta Li Yu untuk merahasiakannya. Awwwww. jadi itu cuma sepeda yang mirip ya, Yang Xi pengertian juga ya >.<
Li Yu dan Er Tiao suka menghabiskan waktu main game ditempat main game gitu dan mereka kesal karena mereka tak bisa mengalahkan seseorang berinisial "X.H" yang sudah menduduki posisi teratas selama 2 minggu.
Sementara itu di kelas, Huang Cheng Cheng menunjukkan kemampuannya menari balet pada teman-temannya. Cheng Cheng adalah siswa yang duduk di belakang Li Yu, yang menyukai Li Yu. Sebenarnya di episode 1 atau 2 dia datang ke rumah Li Yu dan sempat membocorkan sepeda Li Yu karena kesal melihat Yang Xi di rumah Li Yu, tapi kayaknya aku nggak memasukkan di recap episode 1-2.
Yang Xi dan He Mei nggak terlalu menyukai Cheng Cheng karena gadis itu agak sombong. Cheng Cheng bertugas sebagai penyiar di sekolah mereka dan ia selalu memutar lagu yang sama saat jam istirahat, lagu yang mengiringinya menari balet. Yang Xi kesal banged karena hal itu. Cheng Cheng memang agak menyebalkan, tapi Li Yu adalah kelemahannya. Jadi kalau Cheng Cheng sudah melakukan sesuatu, Yang Xi pasti berkomentar kalau Li Yu tahu Cheng Cheng seperti itu, ia penasaran apa yang akan Li Yu katakan wkwkkwkw.
Er Tiao kesal pada si X.H dan ia bersama teman-teman yang lain memutuskan bolos pelajaran untuk pergi ke tempat main game, mereka harus mengalahkan reor si X.H. Tapi ketua kelas Hua Biao melarang mereka untuk pergi. Hua Biao ini sangat disiplin, tapi ia mudah dibodohi oleh Er Tiao dkk sehingga mereka bisa kabur. Hua Biao hampir terluka karena Er Tiao dll mendorongnya ke dinding yang ada pakunya, untung Li Yu menangkapnya jadi Hua Biao selamat. Hanya saja Li Yu ini nggak suka sama Hua Biao, jadi ia nggak mau mendengarkan ucapan terima kasih dan langsung meninggalkan Hua Biao.
Saat wali kelas masuk dan memanggil ketua kelas, Yang Xi spontan berdiri, ia lupa kalau ia bukan ketua kelas lagi. Hua Biao menyuruhnya duduk. Wali kelas bertanya kemana teman-teman yang lain karena banyak bangku kosong, Hua Biao membuat alasan kalau mereka memakan sesuatu yang salah sehingga bolak balik ke toilet. Wali kelas percaya saja dan ingin mengecek ke toilet tapi Hua Biao langsung membuat alasan lain kalau toilet sekolah penuh dan mereka mencari toilet lain di luar sekolah.
Yang Xi hanya menatap Hua Biao, nggak percaya kalau Hua Biao bisa bebohong begitu. Hua Biao bahkan mulai pura-pura ikut sakit perut LOL.
Guru akhirnya percaya pada Hua Biao dan memulai pelajaranya. Selama jam pelajaran berlangsung, Hua Biao cukup ketat sebagai ketua kelas, kalau ada siswa yang main-main, ia akan langsung tahu dan melempar mereka dengan sesuatu, menyuruh mereka memperhatikan pelajaran. Hua Biao bangga dengan dirinya sendiri sampai ia menyadari aklau teman sebangkunya ternyata bukan membaca buku melainkan novel HAHAHAHHAHA
Yang Xi sepertinya sering melakukan itu dan kalau ia ketahuan, ia akan mentransfer novelnya dengan cepat pada Li Yu, karena meja Li Yu nggak akan diperiksa. YAng Xi dengan cepat membuka buku pelajaran. Tapi wali kelas tahu Yang Xi membuka bab 1 padahal ia menjelaskan bab 3. Ia menyuruh Yang Xi menyelesaikan soal di papan tulis, tapi Yang Xi nggak bergerak karena ia tidak tahu jawabannya.
Li Yu berusaha membantu Yang Xi dengan mengatakan kalau kaki Yang Xi terluka jadi nggak bisa berjalan ke depan. Hua Biao kemudian berdiri menjelaskan kalau kaki Yang Xi memang terluka dan nggak bisa berdiri lebih dai 5 menit, ia pikir Yang Xi akan butuh waktu 40 menit untuk menyelesaikan pertanyaan itu. Hua Biao mengatakan ia akan menjadi kaki Yang Xi dan langsung menggendong Yang Xo di punggungnya HAHAHAHHAHA.
Yang Xi tentu saja memberontak tapi ia tak bisa melepaskan diri. Teman sekelas cuma diam, ada yang senyam senyum melihat mereka LOL. Yang Xi malu banged. Hua Biao membawanya ke depan papan tulis dan wali kelas meminta semuanya jangan mengejak Yang Xi karena ini adalah kondisi khusus, karena YAng Xi nggak bisa berdiri lama.
Yang Xi yang nggak tahu jawaban pertanyaan itu dibantu oleh Hua Biao yang tahu jawabannya. Ia mendiktekan dan Yang Xi menulisnya. Tapi wali kelas tentu saja mengetahui hal itu dan langsung mengintip mereka sambil berkomentar, kalian pikir aku bodoh?
Yang Xi dan Hua Biao ketahuan dan Yang Xi makin bingung. Tapi Hua Biao nggak kehabisan akal. Ia menuliskan jawabannya di kaki Yang Xi dan Yang Xi yang merasakannya langsung tersenyum dan mulai menyelesaikan pertanyaan seperti jawaban yang dituliskan Hua Biao di kaki kiri Yang Xi.
Wali kelas ada di sebelah kanan jadi ia tidak melihat hal itu dan berfikir Yang Xi benar-benar mengetahui jawabannya.
Li Yu menyadari hal itu dan ia benar-benar menahan amarahnya melihat Yang Xi dan Hua Biao yang semakin akrab.
Saat jam istirahat, Li Yu sedang badmood gara-gara kejadian tadi. Yang Xi yang nggak tahu hal itu mendekati Li Yu untuk mengambil kembali novelnya sambil menceritakan sesuatu dengan dengan bersemangat, sepertinya sih cerita novel itu.
Li Yu tampak kesal dan tampak marah, Yang Xi apakah kau bisa lebih pintar lagi lain kali?
Yang Xi mengerutkan keningnya nggak tahu kenapa sikap Li Yu begitu. Yang Xi akan mengambil novelnya di laci Li Yu tapi Li Yu menepisnya dan mengambil novel Yang X kemudian melemparnya ke meja dengan kesal, Jika lain kali kau ketahuan, aku tidak akan membantumu lagi.
Yang Xi mengerutkan keningnya dan mengambil novelnya. Tapi wali kelas yang masih ada disana mengambil novel Yang Xi, ia menyitanya. Yang Xi kesal sekali pada Li Yu tapi Li Yu tidak peduli dan keluar dari kelas.
Yang Xi mengejar Li Yu, ia berteriak meminta Li Yu mengembalikan novelnya. Yang Xi melompat ke punggung Li Yu dan menarik-narik rambut Li Yu, ia mengancam akan membotakkan Li Yu jika Li Yu tidak mengembalikan novelnya, karena novel itu ia pinjam dari orang lain.
Li Yu kesal banged dan memaksa Yang Xi untuk turun. Yang Xi masih belum tahu posisinya, ia malah menggoda Li Yu yang sedang marah dan Li Yu makin kesal karena Yang Xi tidak menganggapnya serius. Li Yu bertanya, Apakah aku benar-benar tidak bisa memperhatikan saat di kelas? Dengan otakmu itu, kau bahkan nggak akan lulus ujian masuk SMP. Kau bahkan tidak bisa berlari dan kau juga bukan ketua kelas lagi. Bagaimana kau akan lulus ujian masuk universitas nanti?
Yang Xi terdiam. Ia tidak menyangkat Li Yu akan mengatakan hal seperti itu padanya, Yang Xi menahan amarahnya dan mengucapkan terima kasih karena sudah mengingatkannya. Yang Xi kesal dan meninggalkan Li Yu dengan marah.
Kepala sekolah melakukan inspeksi mendadak ke luar sekolah, khususnya ke tempat main game dan menemukan Er Tiao dan teman-temannya disana. Awalnya Er Tiao tidak menyadarinya karena terlalu fokus main game, pengawas bahkan mengajaknya bicara mengingatkan Er Tiao untuk pelajaran bahasa inggris dan mengingatkan Er Tiao bagaimana kalau kepala sekolah datang. Tapi Er Tiao malah menjawabnya dengan enteng sampai ia menyadari kalau itu adalah kepala sekolah dan ia terdiam.
Er Tiao dkk dikumpulkan di lapangan dan menghukum mereka lari keliling lapangan 100 kali. Hua Biao sebagai ketua kelas 3-3 menemui kepala sekolah dan mengatakan kalau ini adalah kesalahannya. Ia meminta kepala sekolah untuk tidak menghukum mereka, karena kalau mereka dihukum mereka nggak akan bisa mengikuti pelajaran. Kepala sekolah tahu kalau Hua Biao siswa pindahan dari sekolah terkenal di daerah mereka, tapi ia tidak menyangka sikap Hua Biao melawan seperti itu. Hua Biao mengatakan kalau ia yang akan menanggung hukuman teman-temannya dan kepala sekolah setuju.
Er Tiao dkk kembali ke kelas sementara Hua Biao menanggung hukuman mereka dengan berlari 100 kali keliling lapangan. Saat jam pelajaran selesai, Hua Biao masih belum berhenti berlari. Teman-teman sekelasnya langsung datnag ke lapangan begitu waktu istirahat dan sangat mengkhawatirkan Hua Biao yang terus berlari. Siswa dari kelas lain juga berkumpul untuk melihat Hua Biao.
Yang Xi dkk khawatir Hua Biao akan pingsan atau bahkan bisa mati jika ia terus berlari dan itu membuat kepala sekolah juga khawatir. Hua Biao kelelahan tapi ia tidak berhenti dan mendapat dukungan dari seluruh siswa sekolah itu, mereka berteriak mendukungnya. Kepala sekolah akhirnya menyuruh Hua Biao untuk berhenti tapi Hua Biao menolak karena belum 100 keliling.
Er Tiao merasa nggak enak karena ketua kelas dihukum atas kesalahan mereka dan mengajak teman-temannya yang lain berlari bersama Hua Biao. Siswa kelas 3-3 langsung masuk ke lapangan dan ikut berlari bersama Hua Biao.
Daam sekejab, Hua Biao menjadi pahlawan sekolah, para siswa menyemangatinya dan begitu 100 keliling selesai, satu per satu siswa SMA tersebut turun ke lapangan berlari bersama Hua Biao.
Saat siswa sibuk melihat ke lapangan, bahkan guru-guru juga, Li Yu diam-diam masuk ke ruang guru. Ia ke meja wali kelas dan mengambil novel milik Yang Xi yang disita oleh wali kelas.
Sementara itu Hua Biao, Er Tiao dkk di ruang kepala sekolah meminta maaf secara resmi pada kepala sekolah dan mengakui kesalahan mereka. Kepala sekolah akhirnya memaafkan mereka dan meminta mereka kemali ke kelas.
Sepulang sekolah, He Mei dan Er Tiao singgah di rumah Yang Xi. Mereka menonton acara Masquarade dan mendapat ide untuk melakukan pertunjukan seperti itu di acara festival musim gugur sekolah mereka. Tapi Er Tiao kelihatan nggak terlalu tertarik dengan ide itu.
Kakak laki-laki Yang Xi pulang ke rumah sambil membawa sesuatu dalam kotak kayu. Kakak Yang Xi sepertinya sudah cukup dekat dengan Er Tiao. Yang Xi penasaran apa yang dbawa kakaknya dan kakaknya mengatakan kalau ini adalah sesuatu yang bagus. Ia kemudian membuka sesuatu seperti pintu dari kotak itu dan mereka bertiga terkejut karena kakak Yang Xi membawa lebah ke dalam rumah. Er Tiao smapai berkomentar apakah tidak ada orang normal di rumah Yang Xi wkkwkkwkwkkw.
Kakak Yang Xi mengatakan kalau Yang Xi membuatnya kesal, ia akan mengirimkan lebah untuk menyengat Yang Xi HAHAHAHAHHA.
Jadi kakak laki-laki Yang Xi yang ternyata bernama Yang Chao ini bisa sedikit sulap, ia memperlihatkannya pada He Mei saat ia mengambil ikat rambut He Mei dan mengubahnya menjadi koin. Ia mengatakan He Mei lebih manis dengan rambut terurai. Cieeee, He Mei kayaknya suka sama Yang Chao XD
Er Tiao kemudian akan pulang, ia memberikan sesuatu pada Yang Xi. Itu adalah novel milik Yang Xi yang disita oleh wali kelas. Er Tiao mengatakan Li Yu menitipkan itu padanya, memintanya memberikan pada Yang Xi. Er Tiao protes, kalian ini pasangan sejak dahulu tapi masih memintaku memberikan sesuatu padamu.
He Mei mengatakan kalau Li Yu mencuri buku itu dari wali kelas. Yang Xi tidak percaya kalau Li Yu melakukan hal seperti itu, karena Li Yu kan anak baik nggak mungkin berani mencuri.
Sementara itu Li Yu sibuk dikamarnya menggergaji kayu dan ayahnya membantunya. Li Yu sekarang tinggal bersama ayahnya, sepertinya sih sudah lama mereka nggak serumah jadi mereka sebenarnya agak awkward gitu.
Keeskan harinya, Yang Xi berangkat sekolah sendirian. Di jalan, ia melihat kalau Li Yu sudah menunggunya. Yang Xi masih nggak enak karena kejadian kemarin tapi Li Yu sudah tidak marah lagi. Ia menyuruh Yang Xi naik ke sepedanya dan ternyata kayu semalam itu ia gunakan untuk tempat pijakan kaki Yang Xi. Awwww.
Yang Xi menahan senyumannya melihat itu. Ia kemudian naik ke sepeda Li Yu dan sekarang ia bisa duduk dengan nyaman, karena ia bisa meletakkan kakinya yang sakit di kayu itu. Yang Xi memuji Li Yu dan juga berkomentar mengenai Li Yu yang kemarin mencuri bukunya dari laci wali kelas. Yang Xi membawa 2 telur rebus dan bertanya Li Yu mau yang besar atau yang kecil dan Li Yu milih yang kecil dan Yang Xi memujinya, karena Li Yu tahu Yang Xi suka yang besar.
Yang Xi membukakan telur ayam untuk Li Yu dan menyuapkannya, kemudian mereka berangkat ke sekolah bersama-sama.
Di sekolah, kepala Er Tiao ada perbannya. Er Tiao kesal karena semalam kepala sekolah ternyata melapor pada ibunya, begitu ia tiba di rumah, ibu langsung memukulnya dan bahkan menyembunyikan semua hal yang tidak berhuungan dengan pelajaran.
Cheng Cheng berusaha mendekati Li Yu meminta Li Yu mengajarkannya cara membaca sesuatu, tapi Li Yu mengatakan ia tidak tahu. Cheng Cheng tidak menyerah, ia bertanya apakah Li Yu tahu cara menyelesaikan sebuah soal dan Li Yu mengatakan ia tidak tahu, Cheng Cheng kemudian mengatakan ia akan mengajarkan Li Yu HAHAHAAAH.
Yang Xi cukup kagum dengan cara pdkt Cheng Cheng. He Mei bertanya kalau Cheng Cheng tahu kenapa dia bertanya pada Li Yu dan Cheng Cheng dengan enteng menjawab karena ia menyukai Li Yu, ia ingin punya bahan pembicaraan dengan orang yang ia sukai. Seisi kelas langsung berteriak mengejek mereka HAHHAHAHAHA.
Hua Biao datang tak lama kemudian dan langsung disambut dengan ramah oleh anak laki-laki. Para anak laki-laki menyukai Hua Biao sejak kejadian kemarin, mereka sudah mulai menjadi pelayan Hua Biao di kelas HAHAHAHHA. Hua Biao masih sempat-sempatnya menyombongkan diri pada Yang Xi, ia bertanya apakah saat Yang Xi jadi ketua kels dulu Yang Xi pernah diperlakukan begitu wkwkkwkw. YAng Xi kesal sekali.
Saat jam pelajaran, wali kelas memberikan pengumuman mengenai rata-rata kelas 3-3 adalah rata-rata kelas paling rendah dalam satu angkatan disemester lalu. Karena itu di tes yang akan dilakukan minggu depan, jika rata-rata kelas lebih rendah dari 80, ia akan membatalkan keikutsertaan kelas 3-3 dalam acara festival musim gugur. Para siswa tentu saja mengeluh karena hal itu, karena acara itu akan menjadi fetival terakhir di masa SMA mereka. Tapi wali kelas tidak mau mendengarkan mereka.
Yang Xi kecewa banged karena mereka sudah berusaha keras memikirkan sesuatu dan melakukan persiapannya. Hua Biao melihat reaksi Yang Xi dan mempunyai ide, ia meminta Yang Xi tinggal sepulang sekolah.
Sepulang sekolah, yang berkumpul hanya Yang Xi, Hua Biao, Li Yu dan Er Tiao. He Mei tidak ikut karena ia harus langsung pulang, ibunya menjemput ke sekolah karena kemarin He Mei telat. Jika He Mei pulang terlambat dia nggak boleh makan malam. Er Tiao berkomentar kalau orang tua He Mei sangat kejam.
Li Yu bertanya kenapa Hua Biao mengumpulkan mereka dan Hua Biao yang sedang sibuk menggambar sesuatu bertanya apakah kelas mereka pernah mendapatkan rata-rata diatas 85. Yang Xi mengatakan rata-rata kelas mereka tidak pernah lebih dari 70.
Hua Biao bertanya siapa siswa pintar di kelas mereka dan Li Yu mengatakan nama-nama mereka tanpa namanya, jadi Yang Xi menambahkan kalau Li Yu juga pintar. Hua Biao bertanya siapa yang bodoh dan Yang Xi menyebutkan namanya dan Er Tiao masuk dalam kelompok bodoh tapi Er Tiao menolak, dia nggak bodoh HAHAHHA.
Hua Biao menyelesaikan strateginya untuk memenangkan perang, ia memperlihatkan gambar yinyang pada mereka, lebih tepatnya sebuah taktik untuk menghadapi ujian.
Jadi taktiknya adalah Hua Biao dan Li Yu yang merupakan siswa paling pintar duduk kursi paling tengah di kelas, Yang Xi duduk di depan Li Yu dan He Mei di depan Hua Biao. Intinya siswa paling bodoh di kelas duduk mengelilingi Li Yu dan Hua Biao. Kemudian diikuti oleh siswa lainnya yang kemampuannya biasa-biasa saja.
Untuk apa? Untuk memudahkan mencontek HAHAHHAAAHHA. Jadi pusatnya Hua Biao dan Li Yu akan membagikan jawaban pada mereka. Stategi agar rata-rata naik adalah nilai paling rendah di kelas harus naik. Hua Biao sangat bersemangat akan hal ini karena ia juga tidak setuju wali kelas menghentikan festival musim gugur.
Hari ujian, semuanya duduk di posisi yang sudah disusun oleh Hua Biao. Saat ujian, para siswa memang harus duduk acak, jadi wali kelas menyukai cara Hua Biao menyusun posisi para siswa, karena kalau dua siswa paling pintar duduk berdekatan, yang lain akan kesulitan mencontek.
Wali kelas membagikan kertas ujian, para siswa saling tatap untuk memulai rencana mereka. Dan lucu banged adegan saat ujian, para siswa sangat tenang mengerjakan soal. Saat wali kelas lengah, mereka akan menukar jawaban masing-masing, kayaknya sih menukar kertas jawaban.
Seisi kelas kompak banged, pokoknya kalau wali kelas sedang tidak konsentrasi mengawasi, mereka akan bertindak. Tapi Cheng Cheng kesulitan karena Li Yu sama sekali tidak mau memberikan kertas padanya. Li Yu hanya fokus pada Yang Xi di depannya dan tidak memperdulikan Cheng Cheng disampingnya. Cheng Cheng udah mau nangis aja. Saking kesalnya Cheng Cheng mau merebut paksa kertas LiYu, tapi wali kelas menyadarinya dan memarahi Cheng Cheng.
Pada akhirnya, Cheng Cheng sama sekali tidak mendapatkan jawaban.
Hari pembagian hasil ujian, wali kelas mengumumkan kalau rata-rata kelas mereka naik menjadi 83. Para siswa sangat senang karena itu artinya mereka bisa melakukan festival musim gugur. Wali kelas juga senang banged karena ia berhasil menaikkan rata-rata kelas 3-3. Ia tidak menyangka kalau akan naik banyak, padahal ia pikir nggak akan nyampe 80. Ia menyukai strateginya sendiri dengan mengancam menghentikan festival musim gugur karena itu membuat para siswa lebih bersemangat untuk belajar.
Hua Biao mendapat nilai sempurna dalam ujian kali ini sementara Yang Xi mendapat nilai tertinggi dalam pelajaran sejarah dan dipuji oleh wali kelas. Yang Xi malu-malu gitu dan bergumam apakah ini hal yang perlu dibanggakan, Hua Biao berbisik ini akan menjadi yang pertama dan terakhir kalinya HAHAHHA. Yang Xi kesal.
Wali kelas benar-benar bahagia dengan hasil para siswanya tapi kemudian ia menyadari sesuatu saat ia memeriksa ulang lembar jawaban mereka, karena hampor semua siswa menjawab salah di pertanyaan yang sama. Wali kelas juga memanggil Cheng Cheng karena Cheng Cheng mendapatkan skor yang buruk diujian kali ini. Cheng Cheng mengatakan kalau ia tidak belajar banyak untuk ujian kali ini.
Wali kelas mengatakan kalau ia menyadari jawaban orang yang duduk didekat Hua Biao dan Li Yu punya jawaban yang sama dan hanya Cheng Cheng yang berbeda yang membuktikan kalau ia tidak ikut mencontek.
Wali kelas meminta Cheng Cheng mengatakan apa yang sebenarnya terjadi, kalau tidak ia akan menghubungi orang tua Cheng Cheng. Cheng Cheng mulai menangis mengatakan kalau mereka sudah merencanakannya tapi Li Yu sama sekali tidak membiarkannya melihat jawabannya dan hanya memperlihatkan pada Yang Xi. Cheng Cheng benar-benar menangis sedih karena hal itu.
Wali kelas masuk ke kelas 3-3 dengan sangat marah, ia berterima kasih karena semuanya sudah memberinya pelajaran hari ini. Ia mengakui ia masih guru baru dan tidak berpengalaman dan ini adalah pelajaran paling penting dalam hidupnya. Jika bukan karena pengakuan Cheng Cheng ia pasti masih akan sangat senang karena bangga dengan nilai mereka. Yang lain langsung menatap Cheng Cheng karena sudah mengadu pada wali kelas. Cheng Cheng sama sekali tidak merasa bersalah pada yang lain karena ia melakukan hal yang benar, ia juga tidak ragu untuk mengakuinya. Aku suka saat Li Yu mengatakan 'penting banged ya mengadu pada guru' dan Cheng Cheng membalas, 'saat ujian kau dan Yang Xi saling mencontek apakah itu juga penting?'
Wali kelas sangat kecewa karena ia begitu mempercayai mereka. Ia merasa seisi kelas membodohinya karena ia adalah guru baru. wali kelas menceritakan betapa ia mencoba yang terbaik, datang ke rumah mereka satu per satu, berusaha menghafal nomor absen dan nama mereka, karena ia belum berpengalaman ia ingin mencoba yang terbaik. Ia berjanji pada kepala sekolah akan menaikkan nilai kelas 3-3 agar tidak menjadi kelas dengan nilai rata-rata terendah, Ia tahu itu sulit, tapi ia berusaha keras melakukannya. Wali kelas mengakui ia tidak pintar, tapi ia rajin dan tidak menyerah.
Wali kelas kemudian mulai memanggil siswa-nya satu per satu, mulai dari nomor ID (no absen kayaknya), nama mereka dan nama orang tua mereka. Hua Biao jadi merasa bersalah pada wali kelas, ia berdiri dan mengatakan kalau ia bertanggung jawab atas semuanya, karena ia yang merencanakannya. YAng Xi juga ikut berdiri dan menjelaskan kalau festival musim gugur ini adalah festival terakhir di masa SMA mereka, karena itu mereka sangat ingin melakukannya, mereka tak punya pilihan lain karena ini kesempatan teakhir mereka menghabiskan waktu bersama-sama.
Wali kelas menghela nafas dan meminta siswa yang lain menutup tirai dan wali kelas menutup pintu. Ia memutuskan untuk merahasiakan hal ini, ia tidak akan mengatakannya pada pihak sekolah. Semuanya terkejut.
Tapi wali kelas ingin mereka semuanya bertanggung jawab, Setelah jam belajar sendiri, ia ingin mereka membuat tim untuk membahas soal-soal yang tidak dimengerti. Mereka juga akan melakukan ujian ulang dalam waktu tiga hari dan kali ini ia ingin mereka semuanya belajar keras dan jujur. Ia akan mengizinkan mereka melakukan festival kalau mereka bisa berjanji melakukannya.
Setelah hari itu, Hua Biao mengambil alih kelas di jam istirahat dan jam belajar sendiri dengan mengajarkan teman-temannya bagian dari pelajaran yang tidak mereka mengerti. Para siswa benar-benar serius belajar kali ini. Dan saat ujian ulang, mereka melakukannya dengan jujur kali ini.
Suatu malam, nenek Hua Biao datang ke sekolah dan menanyakan siswa sekolah itu satu per satu apakah mereka kelas 3-3. Nenek kemudian bertanya pada Er Tiao dan bertanya apakah Er Tiao mengenal teman sekelasnya yang bernama Xiao HU. Er Tiao yakin di kelas mereka tidak ada yang bernama Xiao Hu. Nenek kemudian ingat kalau Xiao Hu itu nama panggilan cucunya, namanya yang sebenarnya adalah Hua Biao.
Er Tiao tentu saja mengenal Brother Hua Biao dan mengatakan kalau Hua Biao sudah pulang. Er Tiao mengatakan pada nenek kalau kelas mereka belakangan memang sering pulang terlambat dan meminta nenek jangan khawatir. Nenek mengerti.
Setelah nenek pergi, Er Tiao berkomentar kalau nama panggilan Hua Biao tersenyata simple juga, Xiao Hu. Tapi kemudian Er Tiao merasa kalau ia mengenal nama Xiao Hu ini dan berfikir akan sesuatu. Er Tiao pergi ke tempat bermain game dan melihat seseorang bermain dengan semangat. Er Tiao memanggil nama Xiao Hu dan siswa itu menoleh, dia adalah Hua Biao.
Er Tiao terkejut karena pemain game yang bernama X.H itu ternyata adalah Xiao Hu alias Hua Biao. HAHAHAHHAHAHA.
Komentar:
Hua Biao baik banged, cocok jadi ketua kelas, nggak salah wali kelas memilih dia. Dia selalu melakukan sesuatu untuk teman-temannya, demi teman-temannya. Adegan saat dia berlari keliling lapangan menggantikan teman-temannya itu sangat mengharukan. Apalagi teman yang lain juga ikut berlari mengikutinya.
Hua Biao awalnya nggak terlalu disukai di kelas, tapi sejak itu dia jadi disukai oleh anak laki-laki bahkan memanggilnya brother. Hua Biao ini kayaknya tipe yang memenangkan hati orang lain dengan kebaikannya.
Dia memang salah sih saat merencanakan untuk mencontek, tapi sebenarnya ia melakukan hal itu demi kenangan terakhir yang dibicarakan Yang Xi, intinya sih demi orang lain. Tapi dia nggak malu mengakui kalau itu adalah kesalahannya.
Li Yu selama ini selalu terlihat nurut sama Yang Xi ternyata bisa juga ya bersikap cuek dan marah pada Yang Xi. Karena terbakar api cemburu sih sebenarnya melihat Hua Biao dan Yang Xi yang dekat banged.
Aku penasaran arah cinta segitiga mereka nanti akan dibawa kemana. Karena Li Yu memang terlihat begitu perhatian pada Yang Xi, melakukan semuanya untuk Yang Xi. Tapi Yang Xi hanya melihatnya seperti saudara. Apakah nanti akan ada adegan Li Yu menyatakan perasaan atau Li Yu nantinya langsung menyerah tanpa mengatakan apa-apa?
Atau justru akan gerakhir seperti Reply 1988 HAHAHAAHAHHA.
Drama ini sudah tayang 8 episode sampai aku membuat sinopsis episode 3 ini. Sinopsisnya agak lama nggak apa-apa ya, hehehehhe. Aku juga belum menonton episode selanjutnya, aku membuat sinopsis sambil ikutan nonton juga, jadi insya allah no spoiler.
BTW opening song drama ini bagus banged. Biasanya aku lebih suka ending song daripada opening song, tapi untuk drama ini, aku suka openingnya XD. Kapan-kapan aku upload deh hehehhe.
Oia bagi yang nanya dimana aku nonton drama ini, aku nonton di youtube, tapi nontonnya harus pake vpn dan udah ada subtitlenya disana. Ada juga di aplikasi vidfish videonya HD dan udah hardsubs. Untuk link download, aku belum tau dimana hahahahha.
Sinopsis When We Were Young Episode 3
Ia mengajak Yang Xi ke halaman belakang rumahnya karena ada yang ingin ia perlihatkan pada Yang Xi. Begitu mereka sampai ke sana, Hua Biao menunggu Yang Xi melihat sendiri apa yang ingin ia perlihatkan. Ternyata sepeda Yang Xi ada disana, Yang Xi benar-benar terkejut. Hua Biao membanggakan dirinya sendiri, ia mengatakan kalau ia berhasil mendapatkan sepeda Yang Xi kembali. Flashback, para preman yang awalnya ingin menghajar Hua Biao tiba-tiba memanggil Hua Biao dengan panggilan 'brother' alias seseorang yang mereka hormati karena Hua Biao sudah menyelamatkan nyawa mereka. Mereka bertanya apa permintaan Hua Biao karena mereka akan mengabulkannya. Hua Biao kemudian meminta mereka mencari tahu akan sesuatu. Jadi Hua Biao mencari pencuri sepeda Yang Xi dan ia membawa polisi ke tempat pria tersebut. Tujuan Hua Biao sih cuma ingin sepeda yang dicuri oleh orang itu pink giant, 22 Agustus jam 3 sore wkkwkwwk.
Saat Hua Biao mengintip ia langsung melihat sepeda milik Yang Xi, karena warna pink memang sangat mencolok.
Yang Xi ternyata mengenal nenek Hua Biao karena ia sering membeli roti kukus yang dijual nenek. Nenek bertanya kenapa Yang Xi belakangan tidak membeli roti kukus lagi dan Yang Xi mengatakan ibunya memaksanya sarapan di rumah setiap hari karena dia sudah kelas 3 SMA. Yang Xi berjanji akan membeli roti kukus nenek beberapa hari kedepan. Nenek berkomentar kalau ibu Yang Xi sangat ketat dan Yang Xi membenarkan.
Nenek menyadari kalau kaki Yang Xi sakit dan Yang Xi ingin mengadu pada nenek kalau ini semua gara-gara Hua Biao. Hua Biao langsung menutup mulut Yang Xi dan memaksanya naik ke punggungnya, lol, Hua Biao benar-benar suka menggendong Yang Xi di punggung XD.
Hua Biao berlari dan Yang Xi takut jatuh, Hua Biao sengaja menggoda Yang Xi seolah-olah membuat ia akan menjatuhkan Yang Xi, Yang Xi benar-benar ketakutan.
Yang Xi dan Hua Biao naik ke atas atap dan makan semangka disana sambil mengobrol. Yang Xi mengatakan kalau ia tidak pernah merasakan tinggal di bungalow (rumah biasa satu lantai), waktu kecil, keluarganya tinggal di bungalow, kakaknya menceritakan padanya rumahnya sangat kecil dan sangat panas saat musim panas, mereka akhirnya naik ke atap rumah dan makan semangka disana, sambil menghitung bintang. Yang Xi mengerti bagaimana rasanya sekarang, ini pertama kalinya ia naik ke atas atap dan makan semangka disana.
Hua Biao berkomentar dari kata-kata Yang Xi sepertinya Yang Xi ingin datang ke rumahnya sesering mungkin. Yang Xi mengatakan bukan itu maksudnya, Hua Biao tertawa karena ia hanya menggoda Yang Xi. Hua Biao mengatakan ia mendengar dari dokter klinik jika Yang Xi masuk 3 besar dalam lomba lari, Yang Xi akan mendapat nilai tambahan untuk ujian masuk universitas, jadi pertandingan lari itu sangat penting bagi Yang Xi. Karena Hua Biao merasa bersalah, ia mengatakan pada YAng Xi ia akan berusaha menaikkan nilai Yang Xi 10 poin. Ia akan membantu Yang Xi belajar.
Yang Xi menatap Hua Biao dengan tatapan menyerah karena ia tahu itu tidak akan berhasil. Tapi Hua Biao yakin itu akan berhasil. Yang Xi mengatakan kalau Li Yu sudah membantunya belajar sejak tahun pertama, tapi nilainya bahkan tidak meningkat 1 poin-pun. Yang Xi juga sudah berusaha sangat keras beberapa minggu lalu dan ia bahkan berjanji pada ibunya kalau ia akan naik 20 poin, tapi bukannya naik, nilainya malah turun. Yang Xi sudah menyerah soal menaikkan poin nilainya.
Tapi Hua Biao tetap memaksa, anggap saja kalau poin Yang Xi naik, maka mereka akan bahagia, tapi jika tidak mereka bisa berpura-pura itu tidak pernah terjadi. Yang Xi berfikir cukup lama dna memutuskan kalau mereka akan merahasiakan hal ini, ia setuju. Hua Biao sepertinya cuma membuat alasan untuk menghabiskan waktu bersama Yang Xi HAHAHAHAHAH.
Hua Biao berkomentar harusnya Yang Xi langsung terima aja tawarannya padahal ia melakukannya tanpa meminta imbalan. Yang Xi mengingatkan kalau yang membuat kakinya terluka adalah Hua Biao. Hua Biao menggoda Yang Xi mengatakan ia sudah sering menggendong Yang Xi jadi ia tahu berat Yang Xi. Yang Xi langsung marah pada Hua Biao yang mengejekanya dan mereka bertengkar manis di atas atap.
Yang Xi dan Li Yu pulang bersama-sama, Hua Biao hanya tersenyum melihat mereka, apalagi saat Yang Xi menendang kaki Li Yu. Ia tahu Li Yu berbohong mengenai orag tuanya yang mengkhawatirkannya karena ibunya bahkan nggak tahu kalau ia keluar, ia bisa menebak dengan baik kalau Li Yu mengikutinya wkkwkwkwkw.
Li Yu melihat sepeda Yang Xi dan mengatakan kalau itu bukan sepeda Yang Xi, Yang Xi langsung menutup mulut Li Yu. Ia meminta Li Yu merahasiakannya karena Hua Biao sudah berusaha keras untuk menemukan kembali sepedanya. Yang Xi mengatakan ia akan menganggap ini sepedanya jadi ia meminta Li Yu untuk merahasiakannya. Awwwww. jadi itu cuma sepeda yang mirip ya, Yang Xi pengertian juga ya >.<
Li Yu dan Er Tiao suka menghabiskan waktu main game ditempat main game gitu dan mereka kesal karena mereka tak bisa mengalahkan seseorang berinisial "X.H" yang sudah menduduki posisi teratas selama 2 minggu.
Sementara itu di kelas, Huang Cheng Cheng menunjukkan kemampuannya menari balet pada teman-temannya. Cheng Cheng adalah siswa yang duduk di belakang Li Yu, yang menyukai Li Yu. Sebenarnya di episode 1 atau 2 dia datang ke rumah Li Yu dan sempat membocorkan sepeda Li Yu karena kesal melihat Yang Xi di rumah Li Yu, tapi kayaknya aku nggak memasukkan di recap episode 1-2.
Yang Xi dan He Mei nggak terlalu menyukai Cheng Cheng karena gadis itu agak sombong. Cheng Cheng bertugas sebagai penyiar di sekolah mereka dan ia selalu memutar lagu yang sama saat jam istirahat, lagu yang mengiringinya menari balet. Yang Xi kesal banged karena hal itu. Cheng Cheng memang agak menyebalkan, tapi Li Yu adalah kelemahannya. Jadi kalau Cheng Cheng sudah melakukan sesuatu, Yang Xi pasti berkomentar kalau Li Yu tahu Cheng Cheng seperti itu, ia penasaran apa yang akan Li Yu katakan wkwkkwkw.
Er Tiao kesal pada si X.H dan ia bersama teman-teman yang lain memutuskan bolos pelajaran untuk pergi ke tempat main game, mereka harus mengalahkan reor si X.H. Tapi ketua kelas Hua Biao melarang mereka untuk pergi. Hua Biao ini sangat disiplin, tapi ia mudah dibodohi oleh Er Tiao dkk sehingga mereka bisa kabur. Hua Biao hampir terluka karena Er Tiao dll mendorongnya ke dinding yang ada pakunya, untung Li Yu menangkapnya jadi Hua Biao selamat. Hanya saja Li Yu ini nggak suka sama Hua Biao, jadi ia nggak mau mendengarkan ucapan terima kasih dan langsung meninggalkan Hua Biao.
Saat wali kelas masuk dan memanggil ketua kelas, Yang Xi spontan berdiri, ia lupa kalau ia bukan ketua kelas lagi. Hua Biao menyuruhnya duduk. Wali kelas bertanya kemana teman-teman yang lain karena banyak bangku kosong, Hua Biao membuat alasan kalau mereka memakan sesuatu yang salah sehingga bolak balik ke toilet. Wali kelas percaya saja dan ingin mengecek ke toilet tapi Hua Biao langsung membuat alasan lain kalau toilet sekolah penuh dan mereka mencari toilet lain di luar sekolah.
Yang Xi hanya menatap Hua Biao, nggak percaya kalau Hua Biao bisa bebohong begitu. Hua Biao bahkan mulai pura-pura ikut sakit perut LOL.
Guru akhirnya percaya pada Hua Biao dan memulai pelajaranya. Selama jam pelajaran berlangsung, Hua Biao cukup ketat sebagai ketua kelas, kalau ada siswa yang main-main, ia akan langsung tahu dan melempar mereka dengan sesuatu, menyuruh mereka memperhatikan pelajaran. Hua Biao bangga dengan dirinya sendiri sampai ia menyadari aklau teman sebangkunya ternyata bukan membaca buku melainkan novel HAHAHAHHAHA
Yang Xi sepertinya sering melakukan itu dan kalau ia ketahuan, ia akan mentransfer novelnya dengan cepat pada Li Yu, karena meja Li Yu nggak akan diperiksa. YAng Xi dengan cepat membuka buku pelajaran. Tapi wali kelas tahu Yang Xi membuka bab 1 padahal ia menjelaskan bab 3. Ia menyuruh Yang Xi menyelesaikan soal di papan tulis, tapi Yang Xi nggak bergerak karena ia tidak tahu jawabannya.
Li Yu berusaha membantu Yang Xi dengan mengatakan kalau kaki Yang Xi terluka jadi nggak bisa berjalan ke depan. Hua Biao kemudian berdiri menjelaskan kalau kaki Yang Xi memang terluka dan nggak bisa berdiri lebih dai 5 menit, ia pikir Yang Xi akan butuh waktu 40 menit untuk menyelesaikan pertanyaan itu. Hua Biao mengatakan ia akan menjadi kaki Yang Xi dan langsung menggendong Yang Xo di punggungnya HAHAHAHHAHA.
Yang Xi tentu saja memberontak tapi ia tak bisa melepaskan diri. Teman sekelas cuma diam, ada yang senyam senyum melihat mereka LOL. Yang Xi malu banged. Hua Biao membawanya ke depan papan tulis dan wali kelas meminta semuanya jangan mengejak Yang Xi karena ini adalah kondisi khusus, karena YAng Xi nggak bisa berdiri lama.
Yang Xi yang nggak tahu jawaban pertanyaan itu dibantu oleh Hua Biao yang tahu jawabannya. Ia mendiktekan dan Yang Xi menulisnya. Tapi wali kelas tentu saja mengetahui hal itu dan langsung mengintip mereka sambil berkomentar, kalian pikir aku bodoh?
Yang Xi dan Hua Biao ketahuan dan Yang Xi makin bingung. Tapi Hua Biao nggak kehabisan akal. Ia menuliskan jawabannya di kaki Yang Xi dan Yang Xi yang merasakannya langsung tersenyum dan mulai menyelesaikan pertanyaan seperti jawaban yang dituliskan Hua Biao di kaki kiri Yang Xi.
Wali kelas ada di sebelah kanan jadi ia tidak melihat hal itu dan berfikir Yang Xi benar-benar mengetahui jawabannya.
Li Yu menyadari hal itu dan ia benar-benar menahan amarahnya melihat Yang Xi dan Hua Biao yang semakin akrab.
Li Yu tampak kesal dan tampak marah, Yang Xi apakah kau bisa lebih pintar lagi lain kali?
Yang Xi mengerutkan keningnya nggak tahu kenapa sikap Li Yu begitu. Yang Xi akan mengambil novelnya di laci Li Yu tapi Li Yu menepisnya dan mengambil novel Yang X kemudian melemparnya ke meja dengan kesal, Jika lain kali kau ketahuan, aku tidak akan membantumu lagi.
Yang Xi mengerutkan keningnya dan mengambil novelnya. Tapi wali kelas yang masih ada disana mengambil novel Yang Xi, ia menyitanya. Yang Xi kesal sekali pada Li Yu tapi Li Yu tidak peduli dan keluar dari kelas.
Yang Xi mengejar Li Yu, ia berteriak meminta Li Yu mengembalikan novelnya. Yang Xi melompat ke punggung Li Yu dan menarik-narik rambut Li Yu, ia mengancam akan membotakkan Li Yu jika Li Yu tidak mengembalikan novelnya, karena novel itu ia pinjam dari orang lain.
Li Yu kesal banged dan memaksa Yang Xi untuk turun. Yang Xi masih belum tahu posisinya, ia malah menggoda Li Yu yang sedang marah dan Li Yu makin kesal karena Yang Xi tidak menganggapnya serius. Li Yu bertanya, Apakah aku benar-benar tidak bisa memperhatikan saat di kelas? Dengan otakmu itu, kau bahkan nggak akan lulus ujian masuk SMP. Kau bahkan tidak bisa berlari dan kau juga bukan ketua kelas lagi. Bagaimana kau akan lulus ujian masuk universitas nanti?
Yang Xi terdiam. Ia tidak menyangkat Li Yu akan mengatakan hal seperti itu padanya, Yang Xi menahan amarahnya dan mengucapkan terima kasih karena sudah mengingatkannya. Yang Xi kesal dan meninggalkan Li Yu dengan marah.
Kepala sekolah melakukan inspeksi mendadak ke luar sekolah, khususnya ke tempat main game dan menemukan Er Tiao dan teman-temannya disana. Awalnya Er Tiao tidak menyadarinya karena terlalu fokus main game, pengawas bahkan mengajaknya bicara mengingatkan Er Tiao untuk pelajaran bahasa inggris dan mengingatkan Er Tiao bagaimana kalau kepala sekolah datang. Tapi Er Tiao malah menjawabnya dengan enteng sampai ia menyadari kalau itu adalah kepala sekolah dan ia terdiam.
Er Tiao dkk dikumpulkan di lapangan dan menghukum mereka lari keliling lapangan 100 kali. Hua Biao sebagai ketua kelas 3-3 menemui kepala sekolah dan mengatakan kalau ini adalah kesalahannya. Ia meminta kepala sekolah untuk tidak menghukum mereka, karena kalau mereka dihukum mereka nggak akan bisa mengikuti pelajaran. Kepala sekolah tahu kalau Hua Biao siswa pindahan dari sekolah terkenal di daerah mereka, tapi ia tidak menyangka sikap Hua Biao melawan seperti itu. Hua Biao mengatakan kalau ia yang akan menanggung hukuman teman-temannya dan kepala sekolah setuju.
Er Tiao dkk kembali ke kelas sementara Hua Biao menanggung hukuman mereka dengan berlari 100 kali keliling lapangan. Saat jam pelajaran selesai, Hua Biao masih belum berhenti berlari. Teman-teman sekelasnya langsung datnag ke lapangan begitu waktu istirahat dan sangat mengkhawatirkan Hua Biao yang terus berlari. Siswa dari kelas lain juga berkumpul untuk melihat Hua Biao.
Yang Xi dkk khawatir Hua Biao akan pingsan atau bahkan bisa mati jika ia terus berlari dan itu membuat kepala sekolah juga khawatir. Hua Biao kelelahan tapi ia tidak berhenti dan mendapat dukungan dari seluruh siswa sekolah itu, mereka berteriak mendukungnya. Kepala sekolah akhirnya menyuruh Hua Biao untuk berhenti tapi Hua Biao menolak karena belum 100 keliling.
Er Tiao merasa nggak enak karena ketua kelas dihukum atas kesalahan mereka dan mengajak teman-temannya yang lain berlari bersama Hua Biao. Siswa kelas 3-3 langsung masuk ke lapangan dan ikut berlari bersama Hua Biao.
Daam sekejab, Hua Biao menjadi pahlawan sekolah, para siswa menyemangatinya dan begitu 100 keliling selesai, satu per satu siswa SMA tersebut turun ke lapangan berlari bersama Hua Biao.
Saat siswa sibuk melihat ke lapangan, bahkan guru-guru juga, Li Yu diam-diam masuk ke ruang guru. Ia ke meja wali kelas dan mengambil novel milik Yang Xi yang disita oleh wali kelas.
Sementara itu Hua Biao, Er Tiao dkk di ruang kepala sekolah meminta maaf secara resmi pada kepala sekolah dan mengakui kesalahan mereka. Kepala sekolah akhirnya memaafkan mereka dan meminta mereka kemali ke kelas.
Sepulang sekolah, He Mei dan Er Tiao singgah di rumah Yang Xi. Mereka menonton acara Masquarade dan mendapat ide untuk melakukan pertunjukan seperti itu di acara festival musim gugur sekolah mereka. Tapi Er Tiao kelihatan nggak terlalu tertarik dengan ide itu.
Kakak laki-laki Yang Xi pulang ke rumah sambil membawa sesuatu dalam kotak kayu. Kakak Yang Xi sepertinya sudah cukup dekat dengan Er Tiao. Yang Xi penasaran apa yang dbawa kakaknya dan kakaknya mengatakan kalau ini adalah sesuatu yang bagus. Ia kemudian membuka sesuatu seperti pintu dari kotak itu dan mereka bertiga terkejut karena kakak Yang Xi membawa lebah ke dalam rumah. Er Tiao smapai berkomentar apakah tidak ada orang normal di rumah Yang Xi wkkwkkwkwkkw.
Kakak Yang Xi mengatakan kalau Yang Xi membuatnya kesal, ia akan mengirimkan lebah untuk menyengat Yang Xi HAHAHAHAHHA.
Jadi kakak laki-laki Yang Xi yang ternyata bernama Yang Chao ini bisa sedikit sulap, ia memperlihatkannya pada He Mei saat ia mengambil ikat rambut He Mei dan mengubahnya menjadi koin. Ia mengatakan He Mei lebih manis dengan rambut terurai. Cieeee, He Mei kayaknya suka sama Yang Chao XD
Er Tiao kemudian akan pulang, ia memberikan sesuatu pada Yang Xi. Itu adalah novel milik Yang Xi yang disita oleh wali kelas. Er Tiao mengatakan Li Yu menitipkan itu padanya, memintanya memberikan pada Yang Xi. Er Tiao protes, kalian ini pasangan sejak dahulu tapi masih memintaku memberikan sesuatu padamu.
He Mei mengatakan kalau Li Yu mencuri buku itu dari wali kelas. Yang Xi tidak percaya kalau Li Yu melakukan hal seperti itu, karena Li Yu kan anak baik nggak mungkin berani mencuri.
Sementara itu Li Yu sibuk dikamarnya menggergaji kayu dan ayahnya membantunya. Li Yu sekarang tinggal bersama ayahnya, sepertinya sih sudah lama mereka nggak serumah jadi mereka sebenarnya agak awkward gitu.
Keeskan harinya, Yang Xi berangkat sekolah sendirian. Di jalan, ia melihat kalau Li Yu sudah menunggunya. Yang Xi masih nggak enak karena kejadian kemarin tapi Li Yu sudah tidak marah lagi. Ia menyuruh Yang Xi naik ke sepedanya dan ternyata kayu semalam itu ia gunakan untuk tempat pijakan kaki Yang Xi. Awwww.
Yang Xi menahan senyumannya melihat itu. Ia kemudian naik ke sepeda Li Yu dan sekarang ia bisa duduk dengan nyaman, karena ia bisa meletakkan kakinya yang sakit di kayu itu. Yang Xi memuji Li Yu dan juga berkomentar mengenai Li Yu yang kemarin mencuri bukunya dari laci wali kelas. Yang Xi membawa 2 telur rebus dan bertanya Li Yu mau yang besar atau yang kecil dan Li Yu milih yang kecil dan Yang Xi memujinya, karena Li Yu tahu Yang Xi suka yang besar.
Yang Xi membukakan telur ayam untuk Li Yu dan menyuapkannya, kemudian mereka berangkat ke sekolah bersama-sama.
Di sekolah, kepala Er Tiao ada perbannya. Er Tiao kesal karena semalam kepala sekolah ternyata melapor pada ibunya, begitu ia tiba di rumah, ibu langsung memukulnya dan bahkan menyembunyikan semua hal yang tidak berhuungan dengan pelajaran.
Cheng Cheng berusaha mendekati Li Yu meminta Li Yu mengajarkannya cara membaca sesuatu, tapi Li Yu mengatakan ia tidak tahu. Cheng Cheng tidak menyerah, ia bertanya apakah Li Yu tahu cara menyelesaikan sebuah soal dan Li Yu mengatakan ia tidak tahu, Cheng Cheng kemudian mengatakan ia akan mengajarkan Li Yu HAHAHAAAH.
Yang Xi cukup kagum dengan cara pdkt Cheng Cheng. He Mei bertanya kalau Cheng Cheng tahu kenapa dia bertanya pada Li Yu dan Cheng Cheng dengan enteng menjawab karena ia menyukai Li Yu, ia ingin punya bahan pembicaraan dengan orang yang ia sukai. Seisi kelas langsung berteriak mengejek mereka HAHHAHAHAHA.
Hua Biao datang tak lama kemudian dan langsung disambut dengan ramah oleh anak laki-laki. Para anak laki-laki menyukai Hua Biao sejak kejadian kemarin, mereka sudah mulai menjadi pelayan Hua Biao di kelas HAHAHAHHA. Hua Biao masih sempat-sempatnya menyombongkan diri pada Yang Xi, ia bertanya apakah saat Yang Xi jadi ketua kels dulu Yang Xi pernah diperlakukan begitu wkwkkwkw. YAng Xi kesal sekali.
Saat jam pelajaran, wali kelas memberikan pengumuman mengenai rata-rata kelas 3-3 adalah rata-rata kelas paling rendah dalam satu angkatan disemester lalu. Karena itu di tes yang akan dilakukan minggu depan, jika rata-rata kelas lebih rendah dari 80, ia akan membatalkan keikutsertaan kelas 3-3 dalam acara festival musim gugur. Para siswa tentu saja mengeluh karena hal itu, karena acara itu akan menjadi fetival terakhir di masa SMA mereka. Tapi wali kelas tidak mau mendengarkan mereka.
Yang Xi kecewa banged karena mereka sudah berusaha keras memikirkan sesuatu dan melakukan persiapannya. Hua Biao melihat reaksi Yang Xi dan mempunyai ide, ia meminta Yang Xi tinggal sepulang sekolah.
Sepulang sekolah, yang berkumpul hanya Yang Xi, Hua Biao, Li Yu dan Er Tiao. He Mei tidak ikut karena ia harus langsung pulang, ibunya menjemput ke sekolah karena kemarin He Mei telat. Jika He Mei pulang terlambat dia nggak boleh makan malam. Er Tiao berkomentar kalau orang tua He Mei sangat kejam.
Li Yu bertanya kenapa Hua Biao mengumpulkan mereka dan Hua Biao yang sedang sibuk menggambar sesuatu bertanya apakah kelas mereka pernah mendapatkan rata-rata diatas 85. Yang Xi mengatakan rata-rata kelas mereka tidak pernah lebih dari 70.
Hua Biao bertanya siapa siswa pintar di kelas mereka dan Li Yu mengatakan nama-nama mereka tanpa namanya, jadi Yang Xi menambahkan kalau Li Yu juga pintar. Hua Biao bertanya siapa yang bodoh dan Yang Xi menyebutkan namanya dan Er Tiao masuk dalam kelompok bodoh tapi Er Tiao menolak, dia nggak bodoh HAHAHHA.
Hua Biao menyelesaikan strateginya untuk memenangkan perang, ia memperlihatkan gambar yinyang pada mereka, lebih tepatnya sebuah taktik untuk menghadapi ujian.
Jadi taktiknya adalah Hua Biao dan Li Yu yang merupakan siswa paling pintar duduk kursi paling tengah di kelas, Yang Xi duduk di depan Li Yu dan He Mei di depan Hua Biao. Intinya siswa paling bodoh di kelas duduk mengelilingi Li Yu dan Hua Biao. Kemudian diikuti oleh siswa lainnya yang kemampuannya biasa-biasa saja.
Untuk apa? Untuk memudahkan mencontek HAHAHHAAAHHA. Jadi pusatnya Hua Biao dan Li Yu akan membagikan jawaban pada mereka. Stategi agar rata-rata naik adalah nilai paling rendah di kelas harus naik. Hua Biao sangat bersemangat akan hal ini karena ia juga tidak setuju wali kelas menghentikan festival musim gugur.
Hari ujian, semuanya duduk di posisi yang sudah disusun oleh Hua Biao. Saat ujian, para siswa memang harus duduk acak, jadi wali kelas menyukai cara Hua Biao menyusun posisi para siswa, karena kalau dua siswa paling pintar duduk berdekatan, yang lain akan kesulitan mencontek.
Wali kelas membagikan kertas ujian, para siswa saling tatap untuk memulai rencana mereka. Dan lucu banged adegan saat ujian, para siswa sangat tenang mengerjakan soal. Saat wali kelas lengah, mereka akan menukar jawaban masing-masing, kayaknya sih menukar kertas jawaban.
Seisi kelas kompak banged, pokoknya kalau wali kelas sedang tidak konsentrasi mengawasi, mereka akan bertindak. Tapi Cheng Cheng kesulitan karena Li Yu sama sekali tidak mau memberikan kertas padanya. Li Yu hanya fokus pada Yang Xi di depannya dan tidak memperdulikan Cheng Cheng disampingnya. Cheng Cheng udah mau nangis aja. Saking kesalnya Cheng Cheng mau merebut paksa kertas LiYu, tapi wali kelas menyadarinya dan memarahi Cheng Cheng.
Pada akhirnya, Cheng Cheng sama sekali tidak mendapatkan jawaban.
Hari pembagian hasil ujian, wali kelas mengumumkan kalau rata-rata kelas mereka naik menjadi 83. Para siswa sangat senang karena itu artinya mereka bisa melakukan festival musim gugur. Wali kelas juga senang banged karena ia berhasil menaikkan rata-rata kelas 3-3. Ia tidak menyangka kalau akan naik banyak, padahal ia pikir nggak akan nyampe 80. Ia menyukai strateginya sendiri dengan mengancam menghentikan festival musim gugur karena itu membuat para siswa lebih bersemangat untuk belajar.
Hua Biao mendapat nilai sempurna dalam ujian kali ini sementara Yang Xi mendapat nilai tertinggi dalam pelajaran sejarah dan dipuji oleh wali kelas. Yang Xi malu-malu gitu dan bergumam apakah ini hal yang perlu dibanggakan, Hua Biao berbisik ini akan menjadi yang pertama dan terakhir kalinya HAHAHHA. Yang Xi kesal.
Wali kelas benar-benar bahagia dengan hasil para siswanya tapi kemudian ia menyadari sesuatu saat ia memeriksa ulang lembar jawaban mereka, karena hampor semua siswa menjawab salah di pertanyaan yang sama. Wali kelas juga memanggil Cheng Cheng karena Cheng Cheng mendapatkan skor yang buruk diujian kali ini. Cheng Cheng mengatakan kalau ia tidak belajar banyak untuk ujian kali ini.
Wali kelas mengatakan kalau ia menyadari jawaban orang yang duduk didekat Hua Biao dan Li Yu punya jawaban yang sama dan hanya Cheng Cheng yang berbeda yang membuktikan kalau ia tidak ikut mencontek.
Wali kelas meminta Cheng Cheng mengatakan apa yang sebenarnya terjadi, kalau tidak ia akan menghubungi orang tua Cheng Cheng. Cheng Cheng mulai menangis mengatakan kalau mereka sudah merencanakannya tapi Li Yu sama sekali tidak membiarkannya melihat jawabannya dan hanya memperlihatkan pada Yang Xi. Cheng Cheng benar-benar menangis sedih karena hal itu.
Wali kelas masuk ke kelas 3-3 dengan sangat marah, ia berterima kasih karena semuanya sudah memberinya pelajaran hari ini. Ia mengakui ia masih guru baru dan tidak berpengalaman dan ini adalah pelajaran paling penting dalam hidupnya. Jika bukan karena pengakuan Cheng Cheng ia pasti masih akan sangat senang karena bangga dengan nilai mereka. Yang lain langsung menatap Cheng Cheng karena sudah mengadu pada wali kelas. Cheng Cheng sama sekali tidak merasa bersalah pada yang lain karena ia melakukan hal yang benar, ia juga tidak ragu untuk mengakuinya. Aku suka saat Li Yu mengatakan 'penting banged ya mengadu pada guru' dan Cheng Cheng membalas, 'saat ujian kau dan Yang Xi saling mencontek apakah itu juga penting?'
Wali kelas sangat kecewa karena ia begitu mempercayai mereka. Ia merasa seisi kelas membodohinya karena ia adalah guru baru. wali kelas menceritakan betapa ia mencoba yang terbaik, datang ke rumah mereka satu per satu, berusaha menghafal nomor absen dan nama mereka, karena ia belum berpengalaman ia ingin mencoba yang terbaik. Ia berjanji pada kepala sekolah akan menaikkan nilai kelas 3-3 agar tidak menjadi kelas dengan nilai rata-rata terendah, Ia tahu itu sulit, tapi ia berusaha keras melakukannya. Wali kelas mengakui ia tidak pintar, tapi ia rajin dan tidak menyerah.
Wali kelas kemudian mulai memanggil siswa-nya satu per satu, mulai dari nomor ID (no absen kayaknya), nama mereka dan nama orang tua mereka. Hua Biao jadi merasa bersalah pada wali kelas, ia berdiri dan mengatakan kalau ia bertanggung jawab atas semuanya, karena ia yang merencanakannya. YAng Xi juga ikut berdiri dan menjelaskan kalau festival musim gugur ini adalah festival terakhir di masa SMA mereka, karena itu mereka sangat ingin melakukannya, mereka tak punya pilihan lain karena ini kesempatan teakhir mereka menghabiskan waktu bersama-sama.
Wali kelas menghela nafas dan meminta siswa yang lain menutup tirai dan wali kelas menutup pintu. Ia memutuskan untuk merahasiakan hal ini, ia tidak akan mengatakannya pada pihak sekolah. Semuanya terkejut.
Tapi wali kelas ingin mereka semuanya bertanggung jawab, Setelah jam belajar sendiri, ia ingin mereka membuat tim untuk membahas soal-soal yang tidak dimengerti. Mereka juga akan melakukan ujian ulang dalam waktu tiga hari dan kali ini ia ingin mereka semuanya belajar keras dan jujur. Ia akan mengizinkan mereka melakukan festival kalau mereka bisa berjanji melakukannya.
Setelah hari itu, Hua Biao mengambil alih kelas di jam istirahat dan jam belajar sendiri dengan mengajarkan teman-temannya bagian dari pelajaran yang tidak mereka mengerti. Para siswa benar-benar serius belajar kali ini. Dan saat ujian ulang, mereka melakukannya dengan jujur kali ini.
Suatu malam, nenek Hua Biao datang ke sekolah dan menanyakan siswa sekolah itu satu per satu apakah mereka kelas 3-3. Nenek kemudian bertanya pada Er Tiao dan bertanya apakah Er Tiao mengenal teman sekelasnya yang bernama Xiao HU. Er Tiao yakin di kelas mereka tidak ada yang bernama Xiao Hu. Nenek kemudian ingat kalau Xiao Hu itu nama panggilan cucunya, namanya yang sebenarnya adalah Hua Biao.
Er Tiao tentu saja mengenal Brother Hua Biao dan mengatakan kalau Hua Biao sudah pulang. Er Tiao mengatakan pada nenek kalau kelas mereka belakangan memang sering pulang terlambat dan meminta nenek jangan khawatir. Nenek mengerti.
Setelah nenek pergi, Er Tiao berkomentar kalau nama panggilan Hua Biao tersenyata simple juga, Xiao Hu. Tapi kemudian Er Tiao merasa kalau ia mengenal nama Xiao Hu ini dan berfikir akan sesuatu. Er Tiao pergi ke tempat bermain game dan melihat seseorang bermain dengan semangat. Er Tiao memanggil nama Xiao Hu dan siswa itu menoleh, dia adalah Hua Biao.
Er Tiao terkejut karena pemain game yang bernama X.H itu ternyata adalah Xiao Hu alias Hua Biao. HAHAHAHHAHAHA.
Bersambung...
Komentar:
Hua Biao baik banged, cocok jadi ketua kelas, nggak salah wali kelas memilih dia. Dia selalu melakukan sesuatu untuk teman-temannya, demi teman-temannya. Adegan saat dia berlari keliling lapangan menggantikan teman-temannya itu sangat mengharukan. Apalagi teman yang lain juga ikut berlari mengikutinya.
Hua Biao awalnya nggak terlalu disukai di kelas, tapi sejak itu dia jadi disukai oleh anak laki-laki bahkan memanggilnya brother. Hua Biao ini kayaknya tipe yang memenangkan hati orang lain dengan kebaikannya.
Dia memang salah sih saat merencanakan untuk mencontek, tapi sebenarnya ia melakukan hal itu demi kenangan terakhir yang dibicarakan Yang Xi, intinya sih demi orang lain. Tapi dia nggak malu mengakui kalau itu adalah kesalahannya.
Li Yu selama ini selalu terlihat nurut sama Yang Xi ternyata bisa juga ya bersikap cuek dan marah pada Yang Xi. Karena terbakar api cemburu sih sebenarnya melihat Hua Biao dan Yang Xi yang dekat banged.
Aku penasaran arah cinta segitiga mereka nanti akan dibawa kemana. Karena Li Yu memang terlihat begitu perhatian pada Yang Xi, melakukan semuanya untuk Yang Xi. Tapi Yang Xi hanya melihatnya seperti saudara. Apakah nanti akan ada adegan Li Yu menyatakan perasaan atau Li Yu nantinya langsung menyerah tanpa mengatakan apa-apa?
Atau justru akan gerakhir seperti Reply 1988 HAHAHAAHAHHA.
Drama ini sudah tayang 8 episode sampai aku membuat sinopsis episode 3 ini. Sinopsisnya agak lama nggak apa-apa ya, hehehehhe. Aku juga belum menonton episode selanjutnya, aku membuat sinopsis sambil ikutan nonton juga, jadi insya allah no spoiler.
BTW opening song drama ini bagus banged. Biasanya aku lebih suka ending song daripada opening song, tapi untuk drama ini, aku suka openingnya XD. Kapan-kapan aku upload deh hehehhe.
Oia bagi yang nanya dimana aku nonton drama ini, aku nonton di youtube, tapi nontonnya harus pake vpn dan udah ada subtitlenya disana. Ada juga di aplikasi vidfish videonya HD dan udah hardsubs. Untuk link download, aku belum tau dimana hahahahha.
waktu baca adegan saling mencontek, jadi inget film thailand BAD GENIUS yang ngejadiin momen-momen ujian buat dapetin duit hasil dari bagiin jawabannya. Lanjut kak^^
BalasHapusWah reply versi china ni aku suka bgt yg versi koreanya
BalasHapusMohon dilanjut aku tidak menemukannya di youtube, dan aku sangat sangat penasaran lanjutannya,, semangat terus buat author terima kasih
BalasHapusTolong cepet iya bikin sinopsisnya hehehe
BalasHapushttp://www.dramapanda.com/2018/10/when-we-were-young.html
BalasHapusEnter your comment...
BalasHapuscoba download di
http://www.drakormaksnity.org/2018/11/when-we-were-young-subtitle-indonesia-c.html?m=1
suka baca komennya,lanjut.semangat!!
BalasHapus