Beberapa waktu yang lalu aku menemukan sebuah drama china yang sangat menarik perhatianku. Padahal aku nggak ada rencana nonton drama china, tapi pas browsing di weibo, aku melihat ada yang upload video dari drama ini dan entah kenapa aku tertarik. Waktu itu aku masih nggak tahu judulnya, tapi setelah dicari dan dicari akhirnya aku mengetahui judulnya adalah "When We Were Young". Tapi judul yang sama pernah digunakan oleh drama lainnya yang katanya remake School 2015, jadi kalau searching di google dengan nama 'When We Were Young' yang muncul adalah drama satunya lagi. Makanya susah sekali mencari link download drama ini, karena dramanya masih baru dan juga belum terkenal.
Tapi di youtube sudah ada yang membuat subtitlenya meski harus pake vpn kalau mau nonton, ada juga di aplikasi playstore 'vidfish' ukurannya HD, kalau kuota sedikit bisa nangis sih HAHAHHAHAHAHA.Aku sendiri sebenarnya lebih suka download ya, tapi karena filenya nggak nemu ya terpaksa nonton online aja di youtube (hemat kuota! 😂).
When We Were Young adalah web drama tahun 2018 yang dibintangi oleh Wan Peng dan Hou Ming Hao. Drama ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Yan Sheng. Sebuah drama bertema sekolahan, masa muda, coming of age yang mengambil latar tahun 1996.
Aku jarang banged ngikutin c-drama, kalau nggak tertarik banged aku biasanya nggak update, jadi jujur saja aku nggak tau siapa mereka, termasuk yang jadi supporting castnya aku juga nggak tau HAHAHHHAHAHAHHA. Jadi beneran mulai nonton drama ini murni karena aku liat potongan video di weibo, kok kayaknya bagus dan langsung nonton.
Alasan lainnya aku tertarik adalah karena feel awal drama ini miriiiip banged sama Reply 1988 HAHAHHAHAHAAHA. Nggak tau ya, apakah cuma perasaan aku aja tapi beneran ini drama sangat mengingatkan aku pada Reply 1988, terutama tokoh utama dan 2nd lead yang benar-benar mengingatkan pada Deok Sun dan Taek.
Awalnya, aku ragu untuk memulai menonton drama ini, karena vibe-nya itu Reply 1988 banged, kan aku takut patah hati lagi wkkwkkwkwkw. Apalagi dari episode 1 kok kayaknya female leadnya bakal jadian sama yang mirip Taek itu. Tapi aku benar-benar tergoda sih pengen nonton. Setelah di cek memang lead malenya adalah Hou Ming Hao alias yang tsundere baik, tapi kan kta nggak tahu endingnya nanti akan seperti apa (kenangan Reply 1988 yang menusuk).
Aku mikir cukup lama sih nonton atau enggak, tapi akhirnya aku nyoba juga episode pertamanya, eh ternyata dramanya lumayan seru. Aku suka banged cara pengambilan gambarnya, cinematography-nya indah banged. Lucunya juga banyak, masa muda banged lah ya karena ini drama tema sekolahan. 2 episode pertama sukses membuat aku yakin untuk lanjut drama ini dan berfikir untuk membuat sinopsisnya wkkwkwkwkwk.
Aku masih berlum hafal nama-nama tokohnya karena aku masih nonton sampai episode 3 (itupun belum selesai) dan lagi info mengenai drama ini dikit banged, susah dicari. Karena itu harap dimaklumi jika kurang jelas.
Aku juga ragu mereka kelas berapa, untuk sementara aku menebak mereka kelas 3 SMA.
Untuk episode 1 dan 2 ini aku buat rekap singkatnya aja karena memang belum masuk inti cerita, masih menggambarkan ini ceritanya tentang apa.
Sinopsis When We Were Young Episode 1 dan 2
Li Yu tinggal sendiri karena ibunya bekerja di kota dan jarang pulang ke rumah. Ia biasanya makan di rumah keluarga Yang Xi. Li Yu adalah siswa paling pintar di kelas Yang Xi dan ia juga jago memasak. Yang Xi dan Li Yu sudah seperti saudara kembar jadi mereka selalu merayakan ulang tahun bersama. Tapi tahun ini, Yang Xi tidak ingin merayakan ulang tahun bersama Li Yu dan sempat membuat Li Yu ngambek dan pergi ke rumahnya tanpa menghabiskan makanannya. Li Yu selalu mendukung Yang Xi mengenai apapun yang dilakukan Yang Xi dan ibu tahu akan hal itu jadi ibu meminta Yang Xi meminta maaf pada Li Yu. Yang Xi mengirimkan makanan ke kamat Li Yu melalui tali yang dihubungkan dari kamar Yang Xi di bawah dan kamar Li Yu diatas. Manis banged. Li Yu sebenarnya menyukai Yang Xi dan tentu saja Yang Xi tidak mengetahuinya.
Keesokan harinya, bersama dua temannya yang lain He Mei (Pan Mei Ye) dan Er Tiao (Li Ming De) mereka berempat pergi ke toko sepeda. Yang Xi excited karena ia akan membeli sepeda baru dan memilih sepeda berwarna pink. Saking bahagianya, Yang Xi berpose di depan sepedanya dimana Er Tiao mengambil gambar Yang Xi. Karena pose Yang Xi sangat lucu, teman-temannya fokus pada foto dan tidak melihat kalau sepeda milik Yang Xi dicuri oleh seseorang. Saat mereka menyadari sepeda hilang, Yang Xi langsung berlari mengejar pencurinya.
Yang Xi adalah atlet lari, jadi larinya sangat cepat, ia sama sekali tidak kelelahan mengejar si pencuri yang mengambil sepedanya. Si pencuri sudah mengayuh sekuat tenanga tapi Yang Xi berhasil mengejarnya wkwkwkkwkwkw. Ia kabur ke sebuah sekolah dan Yang Xi mengikutinya sambil berteriak meminta pencuri itu mengembalikan sepedanya. Satpam mengejar mereka karena itu adalah hari libur, nggak ada yang boleh masuk ke lingkungan sekolah. Adegan kejar-kejaran sepeda benar-benar sangat lucu, apalagi saat Yang Xi berhasil menyusul si pencuri dan naik ke sepedanya HAHHAHAHAHAHA. Ia memukul si pencuri, menjambak rambutnya, pokoknya ia berjuang agar sepedanya kembali. Sementara itu teman-teman yang lain berusaha menyusul Yang Xi.
Saat Li Yu mengambil makanan yang ia siapkan, Yang Xi berfikir kalau Li Yu akan membuangnya dan ia mengatakan kalau ia akan memakan itu. Li Yu sebenarnya cuma mau memasukkan ke lemari es LOL. Tapi karena Yang Xi bilang akan makan semuanya, maka Yang Xi harus bertanggung jawab menghabiskan semuanya. Yang Xi setuju dan makan dengan sangat lahap, semua makanan yang disiapkan oleh Li Yu benar-benar dihabiskan oleh mereka berdua.
Tahun ajaran baru, ada seorang siswa pindahan yang masuk ke kelas Yang Xi dan teman-temannya. Siswa itu adalah Hua Biao (Hou Ming Hao), siswa pindahan dari sekolah terkenal di daerah mereka.
Hua Biao sangat tampan, jadi saat pertama melihatnya, Yang Xi terpesona pada wajah pria itu bersama teman sekelas wanita yang lain. Yang Xi nggak bisa memalingkan wajahnya dari Hua Biao. Saat Hua Biao akan mencari tempat duduk kosong, ia memungut foto aneh Yang Xi yang berpose di depan sepedanya (fotonya udah dicetak oleh Er Tiao). Aku rasa saat itu Hua Biao memperhatikan foto itu dan mengenali Yang Xi, makanya ia memutuskan duduk di samping Yang Xi, kebetulan kursi di samping Yang Xi kosong. Yang Xi tentu saja senang sekali dan mengajaknya berkenalan. Tapi tatapan ramah teman-teman sekelas berubah menjadi tatapan takut saat tiba-tiba sebuah pipa besi jatuh dari tas Hua Biao. Teman-teman memalingkan wajah karena takut, mereka mengira kalau Hua Biao adalah preman karena membawa pipa besi ke sekolah.
Yang Xi mengerutkan kening saat mendengar informasi itu dan langsung menyadari orang yang menyebabkan ledakan yang membuat kakinya terluka adalah Hua Biao itu. Rasa kagumnya berubah jadi rasa permusuhan dalam sekejab. Yang Xi menemui Hua Biao dengan mata menantang dan mengatakan kakinya terluka gara-gara Hua Biao meledakkan laboratorium. Yang Xi sebenarnya ingin kata maaf dari Hua Biao tapi pria itu sama sekali nggak bilang maaf. Hua Biao tentu saja ingat kejadian itu dan mungkin sebenarnya ia sudah tertarik pada Yang Xi sejak melihat Yang Xi mengejar pencuri sepeda.
Hua Biao mengatakan kalau ia akan bertanggung jawab dan ia ingin Yang Xi menganggap kalau ia adalah kaki Yang Xi mulai dari sekarang. Hua Biao tanpa peringatan langsung menggendong Yang Xi di punggungnya, lebih tepatnya memaksa Yang Xi dan membawanya lari ke UKS. Yang Xi teriak-teriak minta diturunkan HAHHAHAHAHA, Hua Biao nggak mendengarkan. Siswa yang lain hanya bisa menatap, termasuk Li Yu.
Setelah lukanya diobati, Yang Xi bertanya kapan lukanya akan sembuh karena ia harus latihan lari. Tapi dokter mengatakan Yang Xi tidak boleh latihan lari selama beberapa bulan atau minggu gitu, intinya Yang Xi akan kehilangan kesempatan ikut lomba lari (olimpiade gitu). Karena jika Yang Xi memaksakan diri, kemungkinan Yang Xi tidak akan bisa berlari selamanya.
Yang Xi sangat sedih karena hal itu, lari adalah satu-satunya kemampuannya tapi ia kehilangan kesempatan mendapat medali. Hua Biao merasa bersalah juga karena hal itu.
Guru itu adalah guru baru yang baru pertama kalinya menjadi wali kelas, kalau nggak salah namanya guru Kong. Dari guru Kong, ibu mengetahui kalau Yang Xi kehilangan kesempatan untuk mendapatkan medali saat olimpiade, tentu saja ibu sangat marah karena jika Yang Xi kehilangan point, Yang Xi tidak mungkin diterima di universitas. Ibu mulai menyalahkan YAng Xi yang tidak pintar dan sekarang nggak bisa lari.
Yang Xi tersinggung karena hal itu, ia menangis mengatakan kalau ia memang tidak punya kelebihan apapun. Aku suka adegan saat Yang Xi keluar dan menangis, yang mengejarnya adalah kakak laki-lakinya. Meski Yang Xi dan kakaknya sering bertengkar, tapi disaat seperti itu kakaknya menunjukkan sifat dewasa dan menghibur adiknya.
Yang Xi malu banged karena Hua Biao menggendongnya sambil berlari dan dilihat banyak siswa yang baru datang ke sekolah. Yang Xi sibuk mengatakan kalau ia tidak tahu siapa orang ini (Hua Biao) dan mengatakan Hua Biao gila. Hua Biao tidak peduli dan malah memperkenalkan dirinya pada Yang Xi, namanya ditulis dengan karakter Biao dari 'though' dan Hua dari 'flower'. Hua Biao juga mengatakan kalau ia akan menjadi kaki Yang Xi dan ia akan sepenuhnya bertanggungjawab. LOL.
Yang Xi seneng banged karena rencananya berhasil, ia juga meminta siswa yang lain untuk memberitahu Hua Biao kalau preman itu menantang Hua Biao. Sebenarnya wajah Yang Xi sangat mencurigakan dan aku rasa Hua Biao udah tahu kalau itu adalah ulah Yang Xi. Tapi Hua Biao menanggapi tantangan itu dan pergi menemui para preman.
Li Yu tahu kalau itu ulah Yang Xi dan mengkhawatirkan Hua Biao. Tapi Yang Xi tidak peduli.
Kepala sekolah, wali kelas, Li Yu, Yang Xi dan Er Tiao datang ke lokasi, kaca pecah dimana-mana dan bahkan banyak darah. Er Tiao mendapat info kalau mereka dilarikan ke rumah sakit. Mereka langsung berlari ke rumah sakit. Yang Xi tak bisa menahan air matanya, ia takut kalau Hua Biao terluka parah.
Yang Xi mencari-cari Hua Biao di rumah sakit, ia menangis sambil memanggil nama Hua Biao dan meminta maaf tapi ia tidak bisa menemukan Hua Biao. Yang Xi terus menangis saat tiba-tiba Hua Biao muncul dan terkejut melihat Yang Xi. Yang Xi meminta maaf padanya dan Hua Biao meminta Yang Xi berhenti menangis karena lukanya tidak parah. Hanya tangannya yang terluka.
Tapi Yang Xi tak bisa menghentikan air matanya, Hua Biao dengan manis menghapus air mata Yang Xi. Para preman bahkan menganggap itu cute hehehhe. Li Yu melihat adegan itu dengan perasaan campur aduk HAHAAHAHA. Maaf Li Yu, aku tidak mendukungmu XD
Saat mereka tiba disana, para preman itu takut-takut gitu sama Hua Biao. Mereka membawa kayu dan Hua Biao mengatakan bagaimana kalau satu lawan satu saja, ia bahkan memberikan pipa besi pada mereka, biar adil gitu.
Saat itu, tukang reparasi lampu sedang bekerja dan meminta mereka pergi tapi mereka nggak mendengarkan. Karena panik mereka akan bertengkar, tukang reparasi lampu kehilangan keseimbangan dan jatuh, lampu yang ia perbaiki juga hampir menimpa para preman tapi Hua Biao dengan sigap meninju lampu itu, dan menyelamatkan para preman, tapi tangannya sendiri jadi terluka.
Dan itu adalah hal yang sebenarnya terjadi.
wali kelas sebenarnya tahu Yang Xi melakukan hal itu karena Yang Xi kesal Hua Biao mengambil posisinya sebagai ketua kelas. Wali kelas bertanya kenapa Yang Xi pikir Hua Biao tidak pantas menjadi ketua kelas, karena Hua Biao selalu membawa pipa besi seperti preman?
Yang Xi tidak bisa menjawabnya. Wali kelas sebenarnya menjadikan Hua Biao ketua kelas karena ia ingin Yang Xi fokus pada pelajarannya. Hua Biao cukup pintar jadi meski ia menjadi ketua kelas yang punya banyak tugas, nilai Hua Biao nggak akan terganggu. Sementara Yang Xi harus belajar keras untuk masuk universitas, jika ia tetap menjadi ketua kelas, Yang Xi akan kesulitan.
Wali kelas menceritakan pada Yang Xi, saat ia mengunjungi rumah siswa satu per satu, ia mengunjungi rumah Hua Biao paling terakhir dan melihat bagaimana Hua Biao sangat pantas menjadi ketua kelas.
Hua Biao tinggal bersama neneknya. Hua Biao kehilangan kedua orang tuanya saat ia masih berusia 3 bulan. Ia dibesarkan oleh para tetangga dan tidak pernah merasakan bagaimana rasanya punya orang tua. Ia beruntung karena punya otak yang encer, ia ikut berbagai lomba dan memenangkannya. Ia tahu cucunya agak nakal tapi Hua Biao adalah anak yang baik. JIka sekolahnya yang lama tidak mengeluarkannya dari sekolah, ia yakin cucunya akan memenangkan kompetisi kimia itu dan akan menjadi penghargaan ke-20 yang diraih Hua Biao.
Pipa besi yang selalu dibawa Hua Biao sebenarnya adalah pipa besi yang ia gunakan untuk membuat pegangan neneknya di kamar mandi apabila nenek akan ke kamar mandi. Sepertinya Hua Biao mengumpulkan pipa-pipa itu dan menyambungkannya satu per satu. Saat itulah wali kelas memutuskan memilih Hua Biao menjadi ketua kelas.
Yang Xi teringat kata-kata wali kelas untuk tidak menilai seseorang dari penampilannya dan harusnya Yang Xi berusaha mengenalnya lebih dalam lagi. Yang Xi memutuskan untuk menemui Hua Biao sendiri dan meminjam sepeda Li Yu. Sepertinya Ia mendapatkan alamat Hua Biao dari wali kelas. Saat ia menemukan rumah Hua Biao, Yang Xi mengetuk pintu dan begitu Hua Biao keluar, ia terkejut melihat Yang Xi. Yang Xi langsung memberikan cemilan dan minuman pada Hua Biao LOL. Ia meminta maaf pada Hua Biao karena ia sudah terlalu jauh mengerjai Hua Biao.
Yang Xi cuma mau bilang itu ia kemudian akan pergi, tapi Hua Biao menahannya dan bertanya apakah Yang Xi mau singgah dulu di rumahnya untuk minum teh. YAng Xi ragu. Hua Biao menggodanya, apakah kau takut?
Yang Xi berfikir dan akhirnya setuju HAHAHAHHAHA. Yang Xi tak menyadari kalau Li Yu mengikutinya dan kekhawatiran Li Yu semakin bertambah.
Bersambung...
Komentar:
Li Yu selalu muncul di ending dan sebenarnya itu membuatku sangat sangat khawatir. Aku takut kena plot twist kaya Reply 1988 HAHAHHAHAH. Tapi aku yakin leadnya disini adalah Hua Biao karena promosi awalnya memang dia, hanya saja, kan lead male nggak selamanya jadian sama female lead HAHAHHAHAAHAHA.
Aku belum bisa kasihan sama Li Yu karena dia itu mirip banged sama Taek. Gaya ramburnya bahkan mirip, sifatnya juga. Tapi setidaknya Li Yu ini bisa diandalkan, dia bahkan bisa memasak dengan baik. Teman masa kecil, lahir dihari dan tanggal yang sama, sebenarnya romantis sih, kayak Hanbun, Aoi wkkwkwkw.
Tapi aku mendukung Hua Biao, dia tsundere tapi bukan tsundere jahat. Aku menantikan apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Chemistrynya dan Yang Xi bagus banged. Kalau Yang Xi dan Li Yu cuma kayak kakak adik sih menurutku. Dan agi Li Yu udah punya cewek yang menyukainya, yang duduk di belakang Li Yu, aku lupa namanya.
Untuk 2 episode pertamanya, menurutku drama ini sangat menjanjikan, seru banged. Jadi kemungkinan aku akan lanjut membuat sinopsis drama ini. Semoga akhirnya nggak kayak Reply 1988 ya, plis. HAHAHAHAHAHA.
Bagi yang nggak mau patah hati mungkin bisa ditunggu saat dramanya udah selesai aja, soalnya beneran bahaya sih dari yang aku perhatikan.
Plot dramanya sebenarnya nggak terlalu baru sih, coming of age, teman masa kecil, tsundere, persahabatan, udah sering banged. Tapi kenapa selalu menarik ya? HAHAHAHAHHA. Apalagi belakangan coming of age c-drama kayaknya lagi booming. Banyak sebenarnya drama bagus, tapi aku biasanya milih drama yang nggak terlalu populer wkkkwkwkwkwkw.
Semoga dramanya tetap menarik deh ^^~
Lanjut kan semangat terus buat author, please lanjut ya
BalasHapusLanjutt lagii kakkkk..di tunggu
BalasHapusYg d youtube pke engsub ya?
BalasHapusKenapa aku suka sama seragam training nya ya? ^,^
BalasHapusoiya kak ada typo, diteks ini
pas Xu Tai Yu "ngakak "female lead bolos sekolah trus mereka main sepatu roda? skating?. --> harusnya ngajak kan ya?
Di youtube ada ke citer ni
BalasHapusmasi blm ada ya season 2 nya? huhu
BalasHapus