Minggu ke-6 Manpuku, Manpei dan Fukuko pindah dari Osaka untuk memulai kehidupan baru mereka. Berkat benda yang ada di gudang rumah mereka, Manpei mendapat ide untuk mulai pembuatan garam. Manpei tidak tahu apa-apa mengenai pembuatan garam, ia dan Kanbe mulai belajar. Mereka mendapatkan banyak pekerja tapi masalah baru dimulai. Mereka tidak punya uang yang cukup, pekerja terlalu banyak, Fukuko dan ibu tidak bisa bekerja kelalahan setiap hari dan hasil garam yang diharapkan juga tidak banyak.Tapi Fukuko tidak menyerah, ia mempercayai impia suaminya dan ingin terus mendukungnya.
Mei 1946, Fukuko, Manpei, Kanbe dan ibu tiba di Izumiotsu. Izumiotsu adalah sebuah kota dekat dengan laut tak jauh dari Osaka. Gudang yang disebutkan oleh Sera ada di dekat laut, jadi begitu tiba di Izumiotsu Fukuko dan rombongan langsung ke laut. Kanbe sangat bersemangat seolah-olah baru pertama kali melihat laut. Mereka bertiga main di pinggir pantai menikmati ombak sementara ibu yang kelelahan mulai mengeluh lagi mengatakan kalau mereka bukan anak-anak lagi.
Tapi Fukuko dan yang lain tidak peduli, mereka bermain air laut bersama-sama dan penuh dengan tawa. Babak baru kehidupan mereka akan dimulai dari sana.
Sera mengatakan kalau ia tidak tahu gudang itu isinya apa dan digunakan untuk apa. Jadi, saat tiba di gudang yang ada dekat rumah, Manpei dan Kanbe langsung melihat-lihat isinya. Ada banyak sekali baja/besi di dalam gudang tersebut, Kanbe menghitungnya dan ia memperkirakan ada sekitar 81 buah. Manpei dan Kanbe tidak tahu itu digunakan untuk apa. Saat Manpei memikirkan kira-kira pelat baja itu digunakan untuk apa, Kanbe malah menemukan alat pancing dan kabur dari sana. Ia bersemangat memancing di laut LOL.
Sementara itu, Fukuko dan ibu menyibukkan diri di rumah baru mereka. Rumah tersebut cukup luas, ada dua lantai, bisa melihat laut dan Fukuko sangat senang. Ibu sibuk membersihkan rumah dan sangat kelelahan karena rumahnya terlalu luas. TApi Fukuko mengatakan rumah luas jauh lebih baik, ibu punya kamar sendiri, ia dan Manpei juga punya kamar sendiri. Ibu memang nggak pernah berhenti mengeluh, dia mulai menyesal ikut dengan Fukuko dan Manpei, tapi kalau di rumah Katsuko ada Tadahiko dan ibu nggak terlalu akrab sama Tadahiko. Fukuko mengatakan kalau seharusnya ibu di rumah Katsuko aja tapi ibu tidak mau, ia ikut dengan Fukuko dan Manpei untuk memastikan Fukuko harus segera punya baby HAHAHAHAHAHAHA. Fukuko agak kesal sih karena pembicaraan selalu berujung kesana LOL.
Hana-chan menikah dengan seorang pria di Izumiotsu, ia mendapat kabar dari Toshiko kalau Fukuko akan pindah ke Izumiotsu, jadi hari itu, Hana-chan datang berkunjung ke rumah Fukuko. Fukuko sangat senang bisa bertemu dengan Hana-chan lagi karena terakhir kali mereka bertemu adalah sebelum ia pindah ke Kamigori.
Hana-chan datang membawa sayur-sayuran dari kebun keluarganya, Ibu sangat senang karena itu sangat membantu, mereka baru pindah dan nggak punya bahan makanan.
Hana-chan ternyata sudah punya seorang puteri dan puterinya sedang dijaga oleh ibu mertuanya. Mendengar itu, ibu makin-makin menyinggung Fukuko untuk segera punya baby HAHAHHAHAHA.
Saat makan malam, Kanbe terus meminta maaf pada Fukuko, ibu dan Manpei, karena hasil pancingannya hanya 1 ikan kecil, bahkan nggak bisa dibagi wkkwkkwkwkkw. Kanbe tidak mengerti kenapa ia tidak pandai memancing padahal ada banyak ikan disana.
Manpei sama sekali tidak konsentrasi makan karena ia terus kepikiran mengenai pelat baja itu, ia tidak tahu itu digunakan untuk apa. Sebelum ia menemukan jawabannya, Manpei sepertinya nggak akan bisa tenang.
Bahkan sampai tengah malam, Manpei menghabiskan waktunya di gudang untuk memikirkan mengenai pelat baja itu. Saat Fukuko datang, Manpei bahkan tidak menyadarinya. Fukuko tahu suaminya sedang fokus memikirkan sesuatu dan mengajaknya rileks sebentar, jalan-jalan di pantai menikmati malam pertama mereka di Izumiotsu.
Fukuko dan Manpei menikmati malam romantis mereka di pinggir pantai. Manpei tahu kalau ibu pasti sangat mengkhawatirkan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya dan Fukuko mengatakan kalau ia mengerti Manpei dan percaya pada MAnpei. Ia sangat penasaran apa yang akan dibuat Manpei selanjutnya, menunggu hal itu membuatnya berdebar-debar. Manpei sangat bahagia punya istri yang pengertian seperti Fukuko. Fukuko menyandarkan dirinya di bahu Manpei dan mengatakan kalau ia punya satu kekhawatiran, tentang ibu. Ia mengatakan ibu ingin mereka segera memberikannya cucu.
Manpei mengerti akan hal itu, ia pikir sekarang mereka harus mulai memikirkan untuk punya keturunan. Manpei dan Fukuko saling pandang dan tersenyum menikmati langit malam di pinggir pantai, malam pertama mereka di Izumiotsu.
Keesokan harinya, Manpei, Fukuko, Kanbe dan ibu berkeliling di rumah tetangga terdekat untuk memperkenalkan diri. Kemudian mereka singgah disebuah kedai untuk makan ramen. Seperti biasa, mereka sangat menyukai ramen tapi mereka merasa kalau ramen Izumiotsu sedikit berbeda dengan ramen Osaka.
Pemilik yang mendengar itu mengatakan sebenarnya rasa ramen mereka bukan rasa asli milik mereka. Rasanya berubah karena mereka kekurangan garam. Saat perang terjadi, para pemuda pergi berperang dan tidak ada yang membuat garam lagi, mendapatkan garam sekarang sulit dan sangat mahal, makanya mereka hanya menggunakan sedikit pada ramen mereka.
Mendengar itu, tiba-tiba Manpei teringat akan pelat baja yang ada di gudang dan sekarang ia tahu itu digunakan untuk apa. Manpei langsung berdiri saat ide itu muncul dalam kepalanya, membuat ibu, Kanbe dan Fukuko terkejut. Manpei mengatakan kalau ia akan membuat garam dan pemilik juga kaget Manpei mau membuatkan garam untuk mereka.
Ibu bertanya apa maksud Manpei, MAnpei dengan bersemangat mengatakan kalau besok ia akan pergi ke suatu tempat untuk belajar membuat garam. Semuanya terkejut.
Keesokan harinya, Manpei benar-benar pergi bersama Kanbe. Aku lupa nama tempatnya apa, tapi sepertinya cukup jauh dari Izumiotsu karena mereka naik kereta api. MAnpei dan Kanbe tiba di tempat pembuatan garam dan melihat proses pembuatan serta mendengarkan penjelasan dari pemiliknya. Kanbe sibuk mencatat, ia sangat teliti, kalau ada yang tidak ia ketahui ia akan bertanya dan kadang Manpei lebih tahu mengenai istilah-istilah daripada Kanbe membuat Mnapei ragu apa benar Kanbe lulusan universitas bagus HAHHAAHAHA.
Manpei sangat serius mengenai hal ini dan Kanbe juga jadi bersemangat memulai sesuatu yang baru bersama Manpei.
Saat Manpei dan Kanbe sibuk belajar membuat garam, Fukuko dan ibu datang ke rumah-rumah untuk menjual kimono. Ibu mengeluh lagi, ia khawatir akan kehidupan mereka selanjutnya, karena jalau terus menjual sesuatu untuk makan, lama-lama semuanya akan habis dan mereka tidak punya apa-apa lagi. Sepulang dari menjual beberapa kimono, Fukuko dan ibu singgah di rumah keluarga Hana-chan dan bertemu dengan suami Hana-chan. Suami Hana-chan ternyata orang yang cukup kaya dan baik. Suami Hana-chan bahkan mau membeli kimono milik Fukuko dengan harga yang cukup mahal. Biasanya kimono itu dibarter dengan bahan makanan, tapi suami Hana-chan tahu mereka pasti butuh uang, jadi ia membeli kimono dengan uang.
Fukuko dan ibu sangat senang, karena mereka memang butuh uang. Ibu sebenarnya iri Hana-chan menikah dengan orang kaya dan baik, ia juga berharap Fukuko dulu memilih pria yang ia pilihkan. Ibu sangat khawatir apa yang akan mereka lakukan untuk hidup selanjutnya tapi Fukuko nggak khawatir, Manpei adalah seorang penemu, ia yakin Manpei akan memikirkan sesuatu. Fukuko juga merasa kalau ibu punya uang simpanan dan mata ibu tampak tidak tenang lol.
Malam harinya, Manpei dan Kanbe kembali ke rumah. Kanbe sangat kelaparan tapi Manpei malah langsung menyuruhnya ke gudang untuk bekerja. Mereka memikirkan apa yang akan mereka lakukan dengan pelat itu. Saking bersemangatnya, ia bicara dengan perut yang terus berbunyi karena lapar HAHAHAHA. Awalnya aku pikir perut KAnbe yang bunyi tapi sepertinya perut Manpei.
Karena Manpei sibuk di gudang, Fukuko dan ibu juga nggak bisa makan duluan padahal ibu udah lapar banged. Awalnya Fukuko melarang ibu makan dulu karena nggak enak kepala keluarga belum makan. Di Jepang biasanya mereka selalu makan sama-sama. Tapi karena kasihan akhirnya Fukuko memperbolehkan ibu makan duluan.
Fukuko meminta ibu untuk percaya pada suaminya dan jangan membicarakan hal buruk mengenai suaminya karena Manpei adalah orang yang ia cintai. Ia tidak ingin ibu selalu memusuhi Manpei.
Keesokan harinya, Manpei dan Kanbe mulai mencoba untuk membuat garam. Mereka memanaskan pelat baja dengan cahaya matahari, mengambil air dari laut kemudian menuangkan ke pelat baja itu. Air yang ditampung dituang lagi dan lagi. Pekerjaan yang terus berulang-ulang. Kemudian mereka memanaskan air hasil tampungan terakhir di atas tunggu dalam waktu yang lama.
Fukuko tidak ingin Manpei mengkhawatirkan mengenai keuangan, jadi meski masa krisis, ia tidak menceritakan pada Manpei. Ia dan ibu kembali ke rumah keluarga Hana untuk menjual kimono. Sementara ibu benar-benar hanya bisa mendesah dengan kehidupan mereka seperti ini.
Sepulang dari rumah Hana, Fukuko mampir di gudang dan melihat kerja Manpei dan Kanbe. Butuh waktu seharian sampai air laut benar-benar menghasilkan garam. Setelah dipanaskan, mereka menyaring dan menunggu lagi. Dan kemudian jadilah garam. KAnbe dan Fukuko terkejut karena garam benar-benar jadi dengan metode itu. Mereka bahkan mencicipinya satu per satu dan berteriak karena bahagia mereka bisa memproduksi garam.
Karena diluar ribut ibu juga ikut keluar dan lagi-lagi pikiran ibu kusut melihat mereka berteriak seperti anak kecil wkwkwkkw.
Manpei memperlihatkan design yang sudah ia pikirkan bagaimana memanfaatkan 81 pelat baja yang ada di gudang. Ia sangat bersemangat mengenai hal ini. Tapi Manpei dan Kanbe tidak bisa melakukannya jika hanya berdua saja, karena pekerjaan sangat berat, bolak balik dari pantai ke gudang. Karena itu mereka butuh pekerja.
Intinya adalah untuk memproduksi garam mereka butuh tambahan pekerja dan Kanbe mengatakan ia akan ke Osaka besok untuk mencari pekerja, ia yakin di OSaka banyak pria yang mencari pekerjaan dan Manpei menyerahkan semuanya pada Kanbe. Sebelum pekerja datang, Manpei akan memikirkan design lagi, yang perlu ditambahkan dan dikurangi, apa tugas para pekerja dan lain sebagainya. Ibu terkejut mendengar diskusi ini dan ia bertanya apakah mereka akan menjadi pembuat garam. Tapi ibu dicuekin dan ibu terus bertanya dan bertanya apakah mereka akan menjadi pembuat garam. Sementara itu meski Fukuko tidak terlalu mengerti pembicaraan Manpei dan KAnbe, ia mendengarkan dengan seksama dan mencoba memahami.
Sampai akhir, Manpei dan KAnbe hanya fokus pada pembicaraan mereka padahal ada Fukuko dan Ibu di hadapan mereka dan ibu terus bertanya apakah mereka akan jadi pembuat garam HAHAHAHAHAHA, sayang sekali ibu dicuekin sampai akhir.
Saat Manpei dan Kanbe pergi, Fukuko jadi gelisah sendiri karena kalau ada tambahan pekerja, ia harus memikirkan banyak hal, ia harus memasak untuk para pekerja, menyediakan tempat tidur dan lain sebagainya. Fukuko mulai memikirkan dimana para pekerja akan tidur dan masakan apa yang ia buatkan.
Ibu kesal sekali dan mengatakan kalau ia menolak ide Manpei, IA ingin Fukuko lebih tegas dan memikirkan lebih jauh, uang apa yang akan mereka gunakan jika ada tambahan orang dan yang akan melayani mereka hanya Fukuko dan ibu, mereka akan kesulitan.
Fukuko mengatakan pada ibu kalau ia adalah istri MAnpei, ia akan mendukung apapun keputusan Manpei. Masalah uang, ia akan memikirkannya dan ia juga tidak akan membuat ibu repot, ia bisa melakukannya sendiri. Jadi ia harap untuk kali ini ibu percaya pada Manpei.
Ibu benar-benar kesal karena Fukuko sama sekali tidak memikirkan dirinya, tapi apa boleh buat, pada akhirnya ibu tetap setuju pada ide itu dan mulai memikirkan tempat tidur para pekerja, futon yang akan mereka gunakan dan lain sebagainya.
Keesokan harinya, Fukuko kembali menemui suami Hana-chan dan kali ini ia memohon agar suami Hana-chan mau meminjamkan uang padanya. Ia menceritakan MAnpei akan membuka pabrik pembuatan garam dan akan ada pekerja tambahan, jadi mereka membutuhkan uang untuk itu. Hana-chan juga ikut memohon pada suaminya dan akhirnya suami Hana-chan mau meminjamkan uang. Fukuko mengatakan ia tak tahu kapan pabrik mereka akan menghasilkan keuntungan, tapi ia berjanji akan membayarnya secepat mungkin.
Saat Fukuko ke rumah Hana-chan, Manpei sibuk di gudang memikirkan banyak hal, sementara itu Kanbe pergi ke Osaka untuk mencari pekerja, tapi sepertinya tidak berjalan lancar. Ibu sendiri di kamar, mendesah dan mendesah, ia benar-benar sangat khawatir dengan keluarga Tachibana.
Di Osaka, Tadahiko masih terus melukis. Lukisannya berbeda dari biasanya karena ia tidak bisa membedakan warna, tapi itu membuat lukisannya jauh lebih artistik. Taka-chan sampai terkejut karena lukisan ayahnya sangat indah.
Shinichi masih sering berkunjung ke rumah keluarga Kouda, ia selalu memuji lukisan Tadahiko. Shinichi juga penasaran dengan Fukuko dan Manpei, tapi ia yakin Manpei akan berhasil suatu saat nanti karena MAnpei adalah penemu. ia yakin MAnpei akan menemuka sesuatu yang mengguncang dunia suatu hari nanti. *agak lebay ya aku bahasanya HAHAHAHA*
Manpei seharian ada di gudang. Fukuko datang menemuinya membawakan onigiri untuk makan malam/cemilan. Manpei sangat fokus pada pekerjaannya, membuat design untuk pembuatan garam.
Fukuko dan Manpei membicarakan mengenai apa yang sedang Manpei kerjakan. Fukuko bisa menebak beberapa hal dengan baik. Manpei bertanya pada Fukuko mengenai keuangan mereka dan Fukuko mengatakan ia bisa mengatasinya. Fukuko tidak mengatakan kalau ia meminjam uang dari keluarga Hana-chan, ia tidak ingin membuat MAnpei khawatir karena ia ingin Manpei fokus pada apa yang ingin ia lakukan sekarang/
Meski Fukuko ceria dihadapan Manpei, aku rasa Manpei tahu kalau Fukuko mengkhawatirkan sesuatu.
Fukuko memang mengkhawatirkan masalah uang, jika pekerja datang, mereka harus mengeluarkan yang lebih. Ibu kemudian menemui Fukuko di dapur, ia sudah membuat keputusannya sendiri.
Ibu benar-benar punya uang simpanan, ia mengumpulkannya dari hasil penjualan hanko. Ada 300ribu yen dan Fukuko terkejut ibu punya uang sebanyak itu. Ibu mengatakan kalau itu adalah uang yang ia simpan untuk saat genting jadi ia harap Fukuko menggunakannya dengan baik.
Fukuko sebenarnya sempat protes karena ibu nggak bilang punya uang sebanyak itu hahahahhaha.
Fukuko berterima kasih pada ibu karena ia sangat terbantu dengan uang itu, ia berjanji akan segera memberikan ibu cucu dalam waktu dekat dan tiba-tiba ibu jadi bersemangat bertanya kapan ia bisa melihat wajah cucunya. Meskipun nggak yakin, Fukuko berjanji tahun depan. hehehhehehe. GYAAAAAAH ga sabar mau lihat Manpei junior HAHAHHAHAHAA
Manpei ketiduran di gudang semalam karena ia begitu fokus menyelesaikan designnya. Saat Fukuko menemui Manpei di gudang, Manpei sudah menyelesaikan designnya, design bagaimana mereka akan meletakkan 81 pelat baja dan bagaimana teknik agar pekerjaan cepat selesai.
Kanbe datang tidak lama kemudian, dengan penuh semangat ia membawa pekerja yang mau bekerja di pabrik pembuatan garam mereka. 3 orang pekerja kemudian masuk saat Kanbe memanggil mereka. Manpei terkejut karena Kanbe hanya bisa menemukan 3 pekerja. Tapi Kanbe mengatakan masih ada banyak, ia memanggil mereka meminta mereka cepat.
Lalu tiba-tiba satu demi satu masuk ke gudang, dari 3 pekerja bertambah menjadi 14 orang. Kanbe berhasil mengumpulkan 14 orang pria muda yang mau bekerja dengan Manpei.
Fukuko langsung shock karena ia tak menyangka akan ada sebanyak itu. Ibu yang mendengar kegaduhan juga langsung ke gudang dan berteriak memanggil nama Fukuko karena ada banyak orang tak dikenal di gudang mereka HAHAAHHAAHA.
Ibu, Manpei, Fukuko dan Kanbe bicara berempat. Ibu marah pada Manpei karena mereka tidak bisa menerima terlalu banyak pekerja, mereka tidak punya uang untuk itu. Manpei sebenarnya hanya butuh 5-6 pekerja dan tidak tahu kalau Kanbe membawa sampai 14 orang AHAHAHAHAHA. Kanbe sendiri punua pikiran kalau lebih banyak pekerja lebih baik, makanya ia bawa banyak HAHAHAHAHA.
Ibu tidak peduli dan meminta Manpei untuk mengusir mereka. Fukuko meminta ibu untuk tenang karena mereka nggak mungkin mengusir para pekerja karena yang menawarkan pekerjaan awalnya adalah mereka. Ibu kesal sekali pada Fukuko, ia mengingatkan Fukuko kalau yang akan menyiapkan makanan untuk mereka adalah Fukuko dan dirinya, melayani 14 orang + 4 termasuk mereka bukan hal yang mudah.
Tapi tetap saja Manpei tidak bisa mengusir mereka, ia mengatakan pada ibu mereka adalah pria kekar, kalau mereka tersinggung karena merasa ditipu, mereka bisa saja main kasar. Fukuko juga mengatakan hal yang sama pada ibu, kalau mereka marah bisa-bisa mereka dihajar. Ibu jadi takut dan nggak punya pilihan menerima mereka AHAHAHHAHAHAAHA.
Kanbe menunjukkan jiwa kepemimpinannya saat perkenalan dengan satu per satu pekerja, ia ingin mereka memperkenalkan diri dengan singkat dan jelas. Ia juga memperkenalkan Manpei sebagai bos mereka dan meminta mereka memanggilnya 'sachou' tapi Manpei menolak, ia ingin dipanggil Manpei saja, karena toh tempat mereka bukan perusahaan.
Kanbe juga memperkenalkan Fukuko sebagai istri Manpei, mereka harus memanggilnya Okami-san dan ibu Fukuko sebagai Ookami-san.
Setelah perkenalan, Manpei mengajak mereka ke gudang dan menjelaskan pekerjaan apa yang akan mereka lakukan disana, sementara itu ibu dan Fukuko sibuk memasak di dapur.
Malam harinya, mereka makan malam dengan sangat lahap meskipun porsinya hanya sedikit karena bahan makanan tidak banyak. Karena kamar mandi hanya ada 1, jadi Kanbe menghitung waktu berapa menit mereka boleh mandi agar semuanya kebagian. Lalu mereka tidur bersusun dilantai 1 pada malam harinya.
Sungguh hari yang melelahkan bagi keluarga Tachibana, terutama ibu yang mulai mengeluh lagi. Ia mengajak Fukuko dan Manpei bicara berdua. Ia bertanya kapan mereka bisa menghasilkan garam dan Manpei mengatakan untuk sekarang 1 minggu barulah mereka bisa menghasilkan garam. Ibu langsung shock dan lemas karena ia tak bisa melakukan pekerjaan seperti tadi setiap hari. Manpei hanya bisa meminta maaf pada ibu.
Setelah Manpei pergi, ibu makin pusing dan mulai membicarakan mengenai uang. Fukuko mengatakan besok ia akan meminjam uang kembali pada keluarga Hana-chan dan ibu benar-benar malu karena mereka terus meminjam pada keluarga Hana-chan. Ibu kembali mengeluh mengebai kehidupan mereka dan Fukuko meminta ibunya untuk bersabar dan mempercayai Manpei.
Saat Manpei sedang berendam, Fukuko datang ke depan pintu kamar mandi untuk mengantarkan baju ganti dan mendengar suaminya menyanyi dengan bahagia. Ia tidak pernah mendengar Manpei sebahagia itu. Manpei benar-benar sangat suka membuat sesuatu, passionate akan pekerjaannya dan itu membuat Fukuko bahagia.
Fukuko juga melihat bagaimana Manpei dan para pekerja bekerja di pantai untuk memasang pelat baja keesokan harinya. Manpei yang berusaha keras, tersenyum sambil bekerja, itu adalah pertama kali Fukuko melihatnya. Meski kehidupan mereka sulit, tapi Fukuko senang melihat suaminya seperti itu.
Fukuko menggunakan kekuatan itu sebagai penyemangatnya untuk datang ke keluarga Hana-chan, meminjam uang lagi. Ia menceitakan masalahnya, kalau ada 14 orang pekerja di rumah mereka. Suami Hana-chan juga kayaknya udah mulai gimana gitu, tapi Hana-chan memohon agar suaminya mau membantu Fukuko.
Hari-hari di rumah keluarga Tachibana berlalu dengan pola yang sama, saat para pekerja bekerja, Fukuko dan ibu menyiapkan makan siang, setelah makan siang mereka bekerja lagi, makan malam, antri mandi dan kemudian tidur. Tapi para pekerja mulai mengeluh karena makan sedikit sementara pekerjaan mereka berat, intinya sih perut mereka nggak kenyang dengan makanan segitu. Tapi mereka nggak protes untuk menyinggung Manpei dan Fukuko, hanya mengeluh pada diri sendiri. Manpei sebenarnya mendengar itu dan Kanbe meminta mereka untuk bertahan sementara waktu.
Ibu sendiri benar-benar kelelahan setiap hari seperti itu dan kabur untuk makan ramen di kedai waktu itu. Ibu mengeluh pada pemilik kedai dan pemilik mau membantu mereka. Pemilik menyiapkan ramen untuk para pekerja saat jam makan malam, sepertinya sih gratis dan para pekerja benar-benar senang karena sudah lama mereka nggak makan makanan enak meski kurang garam.
Pemilik kedai ramen itu benar-benar baik pada keluarga Tachibana, mungkin karena kesan pertama mereka pada Manpei sangat baik saat Manpei mengatakan akan membuatkan garam untuk mereka. Manpei juga mengatakan pada para pekerja garam pertama yang mereka hasilkan akan diberikan pada pemilik kedai ramen.
Hari-hari berlalu, setelah sibuk dengan mengerjakan sesuatu pada pelat baja, mereka membuat sesuatu di pantai dan menempatkan pelat baja diatasnya, jemuran untuk pembuatan garam sepertinya. Para pekerja sangat bersemangat dan patuh pada Manpei. Aku senang nggak ada orang jahat diantara mereka, aku harap nggak ada. Fukuko senang melihat mereka bekerja penuh semangat.
Tapi suatu hari, saat jam makan siang terjadi sesuatu. Suasana musim panas, makanan sedikit, jiwa muda, membuat mereka cepat marah. Mereka mengeluh lagi mengenai makanan. Salah satu pekerja bersama Oka satu meja dengan pekerja lainnya yang mengatakan mereka nggak selera makan. Lalu pria dimeja lain mengambil makanan milik Oka tanpa permisi karena ia mendengar mereka nggak selera makan padahal bukan Oka yang mengatakannya.
Oka jadi tersinggung dan terjadi pertengkaran hebat diantara keduanya. Yang lain berusaha menghentikan pertengkaran yang menumpahkan semua makan yang ada disana.
Ibu dan Fukuko yang mendengar kegaduhan langsung ke ruang makan dan shock melihat makanan yang mereka masak berjatuhan dilantai. Ibu sangat emosi dan berteriak menghentikan mereka semuanya. Ia mengatakan kalau tidak akan ada makan malam untuk mereka hari ini. Semuanya terkejut mendengar hal itu, beberapa langsung mengambil makanan di lantai karena takut kelaparan pas malam HAHAHAHAHA.
Ibu sangat kelalahan karena setiap hari bekerja keras, ia pingsan.
Manpei membawa dua orang yang bertengkar untuk diinterogasi. Keduanya sibuk saling menyalahkan dan membuat Manpei berteriak menghentikan mereka. Manpei memang selalu menunjukkan wajah ramah dan tak pernah marah, tapi untuk situasi seperti ini, ia bisa sangat tegas. Kanbe sendiri juga kaget karena MAnpei ternyata bisa seperti itu heehhehehe.
Tapi ia tidak memarahi mereka, karena ia mengatakan kalau pertengkaran itu nggak ada gunanya. Kanbe mengatakan kalau mereka harus kembali bekerja dan menyelesaikan masalah itu secepatnya.
Manpei mengkhawatirkan ibu dan menemui Fukuko yang ada di kamar ibu. Fukuko mengatakan kalau ibu baik-baik saja, ibu tidak terlihat demam, mungkin hanya kelelahan, tidur sebenar itu akan baik-baik saja. Karena ibu pingsan, malam itu benar-benar tidak ada makan malam untuk para pekerja. Mereka tidak bisa tidur karena kelaparan, perut mereka bunyi terus. Tapi kemudian mereka mulai membayangkan makanan enak dan memikirkan itu sambil berusaha tidur. Dalam sekejab, mereka semuanya menjadi akrab kembali.
Manpei bicara berdua dengan Fukuko. Melihat kejadian hari ini, Manpei berfikir untuk mencari pekerja untuk membantu Fukuko di dapur. Tapi Fukuko mengatakan mereka tidak punya uang untuk mempekerjakan orang lagi. Fukuko meyakinkan Manpei kalau ia bisa melakukan sendirian. Manpei menggenggam tangan Fukuko dan mengatakan kalau ia mengkhawatirkan Fukuko. Hari ini ibu pingsan, besok bisa saja Fukuko juga pingsan karena kelelahan sama seperti ibu. Karena mengkhawatirkan hal itu, Manpei mencoba meyakinkan Fukuko untuk mencari orang untuk membantu di dapur. Fukuko akhirnya setuju.
Keesokan harinya Fukuko datang ke rumah kakaknya Katsuko di Osaka. Lukisan Tadahiko sudah mulai terjual dan itu merupakan kabar yang sangat baik. Fukuko menceritakan mengenai pabrk garam mereka, ada 14 pekerja pria dan juga mengenai ibu yang pingsan kemarin dan karena itu ia ingin meminta bantuan Katsuko untuk membantu di rumah mereka. Tapi Katsuko tidak bisa melakukannya, karena ia tak bisa meninggalkan suami dan anak-anaknya. Fukuko juga mengerti sih, tapi ia tak tahu harus meminta bantuan pada siapa lagi.
Taka-chan tiba-tiba mengatakan kalau ia bersedia membantu Fukuko di akhir pekan. Mendengar itu, Tadahiko tidak setuju. Ia khawatir karena di rumah Fukuko ada banyak pria, ia takut puteri cantiknya akan digoda oleh para pria itu.
Katsuko dan Taka tentu saja terkejut karena Tadahiko nggak biasanya memanggil anaknya cantik. Fukuko sendiri mengakui kalau Taka memang kawaii tapi Tadahiko mengatakan Taka bukan kawaii lagi tapi bijin (digunakan untuk gadis yang bukan anak-anak lagi). Katsuko bergumam kalau ia tidak tahu suaminya ternyata mulai merasa takut anaknya direbut pria lain HAHAHAHAAHAA.
Tapi Taka mengatakan ia penasaran dengan pekerjaan Manpei oji-san, ia juga ingin belajar banyak. Fukuko juga meyakinkan Tadahiko kalau ia akan menjaga Taka dan Katsuko juga ikut membujuk suaminya. Tadahiko akhirnya tak punya pilihan selain menyetujui hal itu.
Di Izumiotsu, saatnya makan siang, Salah seorang pekerja memanggil mereka yang ada di pantai untuk makan siang dan mengatakan kalau ada gadis cantik yang mulai membantu di rumah hari ini.
Mendengar kata-kata 'gadis cantik', para pekerja tiba-tiba jadi sangat bersemangat dan berlomba lari pulang ke rumah untuk melihat siapa gadis cantik itu HAHAHAHAHHAHA.
Mereka berkerumun di pintu dan melihat si gadis cantik, Taka-chan. Kanbe terkejut melihat kalau yang dimaksud adalah Taka-chan.
Fukuko memperkenalkan Taka-chan keponakannya yang akan membantu setiap akhir pekan pada semuanya. Taka memperkenalkan diri dan para pekerja terdiam dihadapan TAka, terpesona gitu kayaknya HAHAHAHAH. Aku bisa merasa kalau mereka akan sangat nurut pada Taka LOL.
Ibu bangun dari tidur panjangnya da turun ke lantai 1, ia terkejut melihat para pekerja sudah makan dengan rapi, mereka sudah berbaikan. Ibu juga terkejut melihat Taka ada disana dan langsung memeluk cucu kesayangannya itu.
Mata ibu langsung menyala dan mengingatkan pada para pekerja untuk tidak menggoda cucu kesayangannya, jika mereka berani mereka harus menghadapinya HAHAHAHHAHAHAHAHA.
Para pekerja jadi takut kalau berhadapan dengan ibu XD XD
Malam harinya, sebelum tidur Fukuko dan Manpei mengobrol. Fukuko mengatakan itu pertama kalinya ia melihat wajah Manpei yang sangat bersemangat akan pekerjaannya, wajah Manpei yang selama ini tidak ia ketahui. Ia mengatakan ia menyukai wajah Manpei yang seperti itu, berusaha keras untuk membuat garam.
Manpei hanya tersenyum. Fukuko mengatakan meski ia menyukai Manpei yang bekerja, tapi ia berharap Manpei meluangkan waktu untuk dirinya, karena ia juga ingin sekali-kali menghabiskan waktu bersama Manpei. Manpei menatap Fukuko dan mendekatinya. Ia membiarkan Fukuko tiduran di lengannya. Manpei sebenarnya mengerti maksud Fukuko dan ia mengatakan malam ini mereka akan tidur seperti ini.
Fukuko tersenyum bahagia.
Keesokan harinya pembuatan garam akan dimulai karena mereka sudah selesai menyusun 81 pelat baja di pinggir pantai. Manpei dan Kanbe tidak sabar untuk melihat bagaimana hasilnya. Sebelum mulai bekerja, mereka berkumpul di gudang untuk mendengarkan penjelasan dari Manpei apa yang harus mereka lakukan.
Setelah itu semuanya menuju pantai dan mulai melakukan tahapan dengan tahapan pembuatan garam. Hal pertama yang dilakukan adalah mengambil air laut kemudian menyiramkannya di pelat baja, airnya ditampung di gentong lain, kemudian air tersebut kembali disiram ke pelat baja dan ditampung lagi. Begitulah seterusnya. Itu adalah pekerjaan yang menguras banyak tenaga karena mereka harus bolak balik mengangkat air + membosankan.
Mereka semuanya kelelahan dan mulai kehilangan motivasi, mereka tak menyangka kalau pekerjaan ini sangat berat. Manpei mencoba menyemangati mereka dengan mengajak mereka menyanyi sambil bekerja. Dan hal itu berhasil, para pekerja jadi lebih bersemangat bekerja sambil bernyanyi.
Pekerjaan itu selesai pada sore harinya. Tahap selanjutnya adalah memanaskan hair laut hasil tampungan tadi, itu juga membutuhkan waktu berjam-jam sampai shio no hana atau bunga garamnya kelihatan, kristal garam kali ya. Setelah mendidih dan didinginkan, kristal garam kemudian disaring untuk mengeluarkan garamnya dan barulah garam dihasilkan.
Pekerjaan mereka seharian itu hanya menghasilkan sedikit garam, para pekerja tidak terlihat senang. Mereka tak menyangka pekerjaan berat seperti itu hanya menghasilkan sedikit garam dan mulai ragu apakah bisnis garam ini akan berhasil. Manpei mencoba menjelaskan kalau ini baru pertama kalinya mereka melakukannya, ia yakin hasilnya akan semakin membaik jika mereka terus mencoba.
Ibu menggunakan kesempatan itu untuk mengatakan pada Manpei agar berhenti membuat garam karena ini belum terlambat. Manpei tentu saja tidak mau melakukannya, Kanbe juga tidak mau menyerah begitu saja, tapi Fukuko tiba-tiba mengatakan mungkin kali ini ibu ada benarnya. Manpei terkejut.
Fukuko mengatakan pada para pekerja bahwa beginilah pekerjaan pembuatan garam, sangat sulit dan seperti kata ibu belum tentu berhasil. Jika memang para pekerja tidak mau melakukan pekerjaan itu, maka mereka boleh berhenti dan kembali ke Osaka, mengenai gaji, ia akan tetap membayar mereka sampai pekerjaan hari ini. Fukuko bertanya pendapat mereka dengan mata berkaca-kaca.
Kanbe menolak hal itu, ia tidak ingin menyerah. Kanbe mengatakan kalau mereka baru memulai dan apakah mereka akan dengan mudah menyerah begitu saja dengan apa yang sudah mereka lakukan selama ini.
Yang lain terdiam. Fukuko mengatakan hal itu sebenarnya untuk memperlihatkan kalau tidak mudah bekerja menuju keberhasilan dan ingin para pekerja untuk melihat kenyataannya dan tidak menyerah. Oka-san kemudian mengatakan kalau ia juga tidak ingin menyerah dan diikuti oleh pekerja yang lain. Pada akhirnya semuanya tidak ingin menyerah dan ingin mempercayai Manpei bahwa suatu saat nanti usaha mereka ini akan berhasil, karena meskipun kembali ke Osaka mereka juga tidak punya pekerjaan.
Fukuko dan Manpei sangat terharu karena para pekerja percaya pada mereka.
Fukuko kemudian mengajak semuanya menemui pemilik kedai ramen untuk memberikan garam pertama yang mereka buat, karena itu adalah janji mereka pada pemilik kedai.
Saat mereka memberikan garam itu pada pemilik, suami istri itu sangat terharu karena Manpei benar-benar membuat garam untuk mereka. Mereka bahkan menyiapkan ramen gratis untuk semuanya, ramen dengan rasa khas kedai mereka karena kali ini mereka tidak kekurangan garam lagi.
Pemilik menghidangkan ramen buatannya dan rasanya benar-benar berbeda dengan ramen sebelumnya, mereka tak menyangka perbedaan masakan yang kurang garam dan garamnya yang pas bisa berbeda sekali.
Suami istri pemilik kedai ramen menangis terharu karena rasa masakan mereka kembali seperti semula, yang lain trekejut menatap betapa bahagianya suami istri itu. Mereka tak menyangka garam buatan mereka membuat orang lain bahagia seperti itu.
Fukuko mengatakan sebelum ia menikah dengan Manpei, Manpei pernah mengatakan kalau ia ingin melakukan pekerjaan yang membuat orang lain bahagia. Kali ini, seperti yang mereka lihat, Manpei melakukan pekerjaan yang membuat orang lain bahagia, dan para pekerja menjadi bagian dari itu, mereka juga sedang melakukan pekerjaan yang membuat orang lain bahagia.
Karena itu Fukuko ingin para pekerja untuk berusaha lagi, tidak menyerah dan yakin bahwa mereka akan berhasil suatu hari nanti. Ia berjanji ia akan mendukung para pekerja sebagai Okami. Taka-chan juga mengatakan ia akan membantu mendukung mereka semua. Ibu yang awalnya masih mendesah dan mendesah akhirnya tidak punya pilihan lain.
Semangat para pekerja kembali bersemangat untuk melakukan pekerjaan mereka selanjutnya.
Komentar:
Manpei pria yang penuh dengan impian. Ia adalah seorang penemu yang bersemangat jika ia sedang tertarik akan sesuatu. Dia tipe pria yang tidak melihat hasil akhir apakah menguntungkan atau tidak, ia puas hanya dengan senyuman orang lain sebagai balasannya. Sungguh pria yang sangat jarang untuk ditemui. Fukuko sebagai sang istri mendukung impian suaminya sepenuh hati.
Btw, Suami Hana-chan baik banged sama keluarga Tachibana, Fukuko beberapa kali meminjam uang dan terus dipinjamkan. Aku harap Fukuko dan Manpei bisa membalasnya suatu hari nanti.
Ibu mungkin kelihatan jahat dengan selalu protes pada Manpei, tapi kalau dilihat dari sudut pandang ibu, sebenarnya wajar dia mengkhawatirkan mereka. Dia pernah merasakan menjadi istri dari seorang pria yang menyukai bisnis. Ia hanya tidak ingin hal yang ia rasakan dirasakan oleh puterinya, tapi Fukuko lebih kuat dari yang ia bayangkan. Untung saja Manpei bukan tipe yang mudah tersinggung, dia sabar menghadapi ibu mertuanya itu. Fukuko juga bisa menghadapi ibunya dengan baik. Ibu juga meski mengeluh tapi tetap membantu keluarga Tachibana semampunya.
Aku sangat menyukai karakter ibu di drama ini bikin suasana lebih seru. Meski ibu sering mengeluh, tapi kalau nggak ada dia mungkin Fukuko akan kesulitan. Aku suka ibu saat ia berteriak pada para pekerja dengan mengancam nggak akan ada makan malam karena mereka menyia-nyiakan makanan, atau saat ibu mengancam mereka untuk tidak menggoda cucunya.
Ibu adalah karakter yang membuat drama ini lebih hidup dan banyak humornya. Aku sangat berharap ibu akan tetap ada di drama ini sampai episode terakhir, soalnya kalau ibu nggak ada nanti yang bikin aku ngakak siapa? HAHAHAHAAHAHA
Meski Manpei sibuk, Manpei nggak lupa memanjakan istrinya hehehehhehehhe. Kayaknya cucu harapan nenek nggak lama lagi nih wkwkkwkwk.
Adegan romantis di asadora memang cuma begitu sih, apalagi kalau tokoh utamanya pasangan suami istri, jadi nggak terlalu parah, meski begitu bikin baper lhooo.
Manpei benar-benar passionate akan pekerjaannya. Mungkin ia sempat mengalami slump, tapi begitu ia punya ide, ia tidak akan berhenti. Ia tipe yang akan fokus pada apa yang ingin ia buat. Untungnya istrinya Fukuko orangnya sabar dan selalu berfikir positif, jadi Manpei bisa dengan tenang melakukan pekerjaannya. Fukuko juga sangat pengertian dan tidak banyak menuntut. PAsangan serasi banged. Sepertinya best couple untuk drama yang aku tonton tahun ini adalah mereka heheheheheh.
Aku suka Taka-chan mulai masuk ke dunia bisnis Manpei. Aku menantikan hal besar apa yang akan ia lakukan di masa depan. Untuk sekarang, pembuatan garam milik Manpei bukan perusahaan, mereka masih melakukan percobaan. Tapi minggu depan, mereka akan resmi menjadi perusahaan/pabrik. Di episode ini sebenarnya Fukuko ada menemui seseorang di sebuah gedung gitu, karena aku nonton tanpa sub, aku kurang tahu itu apa, tapi sepertinya sih untuk mendaftarkan bisnis Manpei sebagai pembuat garam. Jadi kalau bisnisnya sudah resmi nantinya akan diakui oleh asosiasi pedagang Osaka. Sera-san akan muncul minggu depan dan menjadi saingan Manpei lagi sepertinya hehehehehehe.
Sinopsis Manpuku Week 6: O shio tsukuru ndesu ka!?
-Are you making salt!?-
Tapi Fukuko dan yang lain tidak peduli, mereka bermain air laut bersama-sama dan penuh dengan tawa. Babak baru kehidupan mereka akan dimulai dari sana.
Sera mengatakan kalau ia tidak tahu gudang itu isinya apa dan digunakan untuk apa. Jadi, saat tiba di gudang yang ada dekat rumah, Manpei dan Kanbe langsung melihat-lihat isinya. Ada banyak sekali baja/besi di dalam gudang tersebut, Kanbe menghitungnya dan ia memperkirakan ada sekitar 81 buah. Manpei dan Kanbe tidak tahu itu digunakan untuk apa. Saat Manpei memikirkan kira-kira pelat baja itu digunakan untuk apa, Kanbe malah menemukan alat pancing dan kabur dari sana. Ia bersemangat memancing di laut LOL.
Sementara itu, Fukuko dan ibu menyibukkan diri di rumah baru mereka. Rumah tersebut cukup luas, ada dua lantai, bisa melihat laut dan Fukuko sangat senang. Ibu sibuk membersihkan rumah dan sangat kelelahan karena rumahnya terlalu luas. TApi Fukuko mengatakan rumah luas jauh lebih baik, ibu punya kamar sendiri, ia dan Manpei juga punya kamar sendiri. Ibu memang nggak pernah berhenti mengeluh, dia mulai menyesal ikut dengan Fukuko dan Manpei, tapi kalau di rumah Katsuko ada Tadahiko dan ibu nggak terlalu akrab sama Tadahiko. Fukuko mengatakan kalau seharusnya ibu di rumah Katsuko aja tapi ibu tidak mau, ia ikut dengan Fukuko dan Manpei untuk memastikan Fukuko harus segera punya baby HAHAHAHAHAHAHA. Fukuko agak kesal sih karena pembicaraan selalu berujung kesana LOL.
Hana-chan menikah dengan seorang pria di Izumiotsu, ia mendapat kabar dari Toshiko kalau Fukuko akan pindah ke Izumiotsu, jadi hari itu, Hana-chan datang berkunjung ke rumah Fukuko. Fukuko sangat senang bisa bertemu dengan Hana-chan lagi karena terakhir kali mereka bertemu adalah sebelum ia pindah ke Kamigori.
Hana-chan datang membawa sayur-sayuran dari kebun keluarganya, Ibu sangat senang karena itu sangat membantu, mereka baru pindah dan nggak punya bahan makanan.
Hana-chan ternyata sudah punya seorang puteri dan puterinya sedang dijaga oleh ibu mertuanya. Mendengar itu, ibu makin-makin menyinggung Fukuko untuk segera punya baby HAHAHHAHAHA.
Saat makan malam, Kanbe terus meminta maaf pada Fukuko, ibu dan Manpei, karena hasil pancingannya hanya 1 ikan kecil, bahkan nggak bisa dibagi wkkwkkwkwkkw. Kanbe tidak mengerti kenapa ia tidak pandai memancing padahal ada banyak ikan disana.
Manpei sama sekali tidak konsentrasi makan karena ia terus kepikiran mengenai pelat baja itu, ia tidak tahu itu digunakan untuk apa. Sebelum ia menemukan jawabannya, Manpei sepertinya nggak akan bisa tenang.
Fukuko dan Manpei menikmati malam romantis mereka di pinggir pantai. Manpei tahu kalau ibu pasti sangat mengkhawatirkan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya dan Fukuko mengatakan kalau ia mengerti Manpei dan percaya pada MAnpei. Ia sangat penasaran apa yang akan dibuat Manpei selanjutnya, menunggu hal itu membuatnya berdebar-debar. Manpei sangat bahagia punya istri yang pengertian seperti Fukuko. Fukuko menyandarkan dirinya di bahu Manpei dan mengatakan kalau ia punya satu kekhawatiran, tentang ibu. Ia mengatakan ibu ingin mereka segera memberikannya cucu.
Manpei mengerti akan hal itu, ia pikir sekarang mereka harus mulai memikirkan untuk punya keturunan. Manpei dan Fukuko saling pandang dan tersenyum menikmati langit malam di pinggir pantai, malam pertama mereka di Izumiotsu.
Keesokan harinya, Manpei, Fukuko, Kanbe dan ibu berkeliling di rumah tetangga terdekat untuk memperkenalkan diri. Kemudian mereka singgah disebuah kedai untuk makan ramen. Seperti biasa, mereka sangat menyukai ramen tapi mereka merasa kalau ramen Izumiotsu sedikit berbeda dengan ramen Osaka.
Pemilik yang mendengar itu mengatakan sebenarnya rasa ramen mereka bukan rasa asli milik mereka. Rasanya berubah karena mereka kekurangan garam. Saat perang terjadi, para pemuda pergi berperang dan tidak ada yang membuat garam lagi, mendapatkan garam sekarang sulit dan sangat mahal, makanya mereka hanya menggunakan sedikit pada ramen mereka.
Mendengar itu, tiba-tiba Manpei teringat akan pelat baja yang ada di gudang dan sekarang ia tahu itu digunakan untuk apa. Manpei langsung berdiri saat ide itu muncul dalam kepalanya, membuat ibu, Kanbe dan Fukuko terkejut. Manpei mengatakan kalau ia akan membuat garam dan pemilik juga kaget Manpei mau membuatkan garam untuk mereka.
Ibu bertanya apa maksud Manpei, MAnpei dengan bersemangat mengatakan kalau besok ia akan pergi ke suatu tempat untuk belajar membuat garam. Semuanya terkejut.
Keesokan harinya, Manpei benar-benar pergi bersama Kanbe. Aku lupa nama tempatnya apa, tapi sepertinya cukup jauh dari Izumiotsu karena mereka naik kereta api. MAnpei dan Kanbe tiba di tempat pembuatan garam dan melihat proses pembuatan serta mendengarkan penjelasan dari pemiliknya. Kanbe sibuk mencatat, ia sangat teliti, kalau ada yang tidak ia ketahui ia akan bertanya dan kadang Manpei lebih tahu mengenai istilah-istilah daripada Kanbe membuat Mnapei ragu apa benar Kanbe lulusan universitas bagus HAHHAAHAHA.
Manpei sangat serius mengenai hal ini dan Kanbe juga jadi bersemangat memulai sesuatu yang baru bersama Manpei.
Saat Manpei dan Kanbe sibuk belajar membuat garam, Fukuko dan ibu datang ke rumah-rumah untuk menjual kimono. Ibu mengeluh lagi, ia khawatir akan kehidupan mereka selanjutnya, karena jalau terus menjual sesuatu untuk makan, lama-lama semuanya akan habis dan mereka tidak punya apa-apa lagi. Sepulang dari menjual beberapa kimono, Fukuko dan ibu singgah di rumah keluarga Hana-chan dan bertemu dengan suami Hana-chan. Suami Hana-chan ternyata orang yang cukup kaya dan baik. Suami Hana-chan bahkan mau membeli kimono milik Fukuko dengan harga yang cukup mahal. Biasanya kimono itu dibarter dengan bahan makanan, tapi suami Hana-chan tahu mereka pasti butuh uang, jadi ia membeli kimono dengan uang.
Fukuko dan ibu sangat senang, karena mereka memang butuh uang. Ibu sebenarnya iri Hana-chan menikah dengan orang kaya dan baik, ia juga berharap Fukuko dulu memilih pria yang ia pilihkan. Ibu sangat khawatir apa yang akan mereka lakukan untuk hidup selanjutnya tapi Fukuko nggak khawatir, Manpei adalah seorang penemu, ia yakin Manpei akan memikirkan sesuatu. Fukuko juga merasa kalau ibu punya uang simpanan dan mata ibu tampak tidak tenang lol.
Karena Manpei sibuk di gudang, Fukuko dan ibu juga nggak bisa makan duluan padahal ibu udah lapar banged. Awalnya Fukuko melarang ibu makan dulu karena nggak enak kepala keluarga belum makan. Di Jepang biasanya mereka selalu makan sama-sama. Tapi karena kasihan akhirnya Fukuko memperbolehkan ibu makan duluan.
Fukuko meminta ibu untuk percaya pada suaminya dan jangan membicarakan hal buruk mengenai suaminya karena Manpei adalah orang yang ia cintai. Ia tidak ingin ibu selalu memusuhi Manpei.
Fukuko tidak ingin Manpei mengkhawatirkan mengenai keuangan, jadi meski masa krisis, ia tidak menceritakan pada Manpei. Ia dan ibu kembali ke rumah keluarga Hana untuk menjual kimono. Sementara ibu benar-benar hanya bisa mendesah dengan kehidupan mereka seperti ini.
Sepulang dari rumah Hana, Fukuko mampir di gudang dan melihat kerja Manpei dan Kanbe. Butuh waktu seharian sampai air laut benar-benar menghasilkan garam. Setelah dipanaskan, mereka menyaring dan menunggu lagi. Dan kemudian jadilah garam. KAnbe dan Fukuko terkejut karena garam benar-benar jadi dengan metode itu. Mereka bahkan mencicipinya satu per satu dan berteriak karena bahagia mereka bisa memproduksi garam.
Karena diluar ribut ibu juga ikut keluar dan lagi-lagi pikiran ibu kusut melihat mereka berteriak seperti anak kecil wkwkwkkw.
Manpei memperlihatkan design yang sudah ia pikirkan bagaimana memanfaatkan 81 pelat baja yang ada di gudang. Ia sangat bersemangat mengenai hal ini. Tapi Manpei dan Kanbe tidak bisa melakukannya jika hanya berdua saja, karena pekerjaan sangat berat, bolak balik dari pantai ke gudang. Karena itu mereka butuh pekerja.
Intinya adalah untuk memproduksi garam mereka butuh tambahan pekerja dan Kanbe mengatakan ia akan ke Osaka besok untuk mencari pekerja, ia yakin di OSaka banyak pria yang mencari pekerjaan dan Manpei menyerahkan semuanya pada Kanbe. Sebelum pekerja datang, Manpei akan memikirkan design lagi, yang perlu ditambahkan dan dikurangi, apa tugas para pekerja dan lain sebagainya. Ibu terkejut mendengar diskusi ini dan ia bertanya apakah mereka akan menjadi pembuat garam. Tapi ibu dicuekin dan ibu terus bertanya dan bertanya apakah mereka akan menjadi pembuat garam. Sementara itu meski Fukuko tidak terlalu mengerti pembicaraan Manpei dan KAnbe, ia mendengarkan dengan seksama dan mencoba memahami.
Sampai akhir, Manpei dan KAnbe hanya fokus pada pembicaraan mereka padahal ada Fukuko dan Ibu di hadapan mereka dan ibu terus bertanya apakah mereka akan jadi pembuat garam HAHAHAHAHAHA, sayang sekali ibu dicuekin sampai akhir.
Saat Manpei dan Kanbe pergi, Fukuko jadi gelisah sendiri karena kalau ada tambahan pekerja, ia harus memikirkan banyak hal, ia harus memasak untuk para pekerja, menyediakan tempat tidur dan lain sebagainya. Fukuko mulai memikirkan dimana para pekerja akan tidur dan masakan apa yang ia buatkan.
Ibu kesal sekali dan mengatakan kalau ia menolak ide Manpei, IA ingin Fukuko lebih tegas dan memikirkan lebih jauh, uang apa yang akan mereka gunakan jika ada tambahan orang dan yang akan melayani mereka hanya Fukuko dan ibu, mereka akan kesulitan.
Fukuko mengatakan pada ibu kalau ia adalah istri MAnpei, ia akan mendukung apapun keputusan Manpei. Masalah uang, ia akan memikirkannya dan ia juga tidak akan membuat ibu repot, ia bisa melakukannya sendiri. Jadi ia harap untuk kali ini ibu percaya pada Manpei.
Ibu benar-benar kesal karena Fukuko sama sekali tidak memikirkan dirinya, tapi apa boleh buat, pada akhirnya ibu tetap setuju pada ide itu dan mulai memikirkan tempat tidur para pekerja, futon yang akan mereka gunakan dan lain sebagainya.
Saat Fukuko ke rumah Hana-chan, Manpei sibuk di gudang memikirkan banyak hal, sementara itu Kanbe pergi ke Osaka untuk mencari pekerja, tapi sepertinya tidak berjalan lancar. Ibu sendiri di kamar, mendesah dan mendesah, ia benar-benar sangat khawatir dengan keluarga Tachibana.
Di Osaka, Tadahiko masih terus melukis. Lukisannya berbeda dari biasanya karena ia tidak bisa membedakan warna, tapi itu membuat lukisannya jauh lebih artistik. Taka-chan sampai terkejut karena lukisan ayahnya sangat indah.
Shinichi masih sering berkunjung ke rumah keluarga Kouda, ia selalu memuji lukisan Tadahiko. Shinichi juga penasaran dengan Fukuko dan Manpei, tapi ia yakin Manpei akan berhasil suatu saat nanti karena MAnpei adalah penemu. ia yakin MAnpei akan menemuka sesuatu yang mengguncang dunia suatu hari nanti. *agak lebay ya aku bahasanya HAHAHAHA*
Manpei seharian ada di gudang. Fukuko datang menemuinya membawakan onigiri untuk makan malam/cemilan. Manpei sangat fokus pada pekerjaannya, membuat design untuk pembuatan garam.
Fukuko dan Manpei membicarakan mengenai apa yang sedang Manpei kerjakan. Fukuko bisa menebak beberapa hal dengan baik. Manpei bertanya pada Fukuko mengenai keuangan mereka dan Fukuko mengatakan ia bisa mengatasinya. Fukuko tidak mengatakan kalau ia meminjam uang dari keluarga Hana-chan, ia tidak ingin membuat MAnpei khawatir karena ia ingin Manpei fokus pada apa yang ingin ia lakukan sekarang/
Meski Fukuko ceria dihadapan Manpei, aku rasa Manpei tahu kalau Fukuko mengkhawatirkan sesuatu.
Fukuko memang mengkhawatirkan masalah uang, jika pekerja datang, mereka harus mengeluarkan yang lebih. Ibu kemudian menemui Fukuko di dapur, ia sudah membuat keputusannya sendiri.
Ibu benar-benar punya uang simpanan, ia mengumpulkannya dari hasil penjualan hanko. Ada 300ribu yen dan Fukuko terkejut ibu punya uang sebanyak itu. Ibu mengatakan kalau itu adalah uang yang ia simpan untuk saat genting jadi ia harap Fukuko menggunakannya dengan baik.
Fukuko sebenarnya sempat protes karena ibu nggak bilang punya uang sebanyak itu hahahahhaha.
Fukuko berterima kasih pada ibu karena ia sangat terbantu dengan uang itu, ia berjanji akan segera memberikan ibu cucu dalam waktu dekat dan tiba-tiba ibu jadi bersemangat bertanya kapan ia bisa melihat wajah cucunya. Meskipun nggak yakin, Fukuko berjanji tahun depan. hehehhehehe. GYAAAAAAH ga sabar mau lihat Manpei junior HAHAHHAHAHAA
Manpei ketiduran di gudang semalam karena ia begitu fokus menyelesaikan designnya. Saat Fukuko menemui Manpei di gudang, Manpei sudah menyelesaikan designnya, design bagaimana mereka akan meletakkan 81 pelat baja dan bagaimana teknik agar pekerjaan cepat selesai.
Kanbe datang tidak lama kemudian, dengan penuh semangat ia membawa pekerja yang mau bekerja di pabrik pembuatan garam mereka. 3 orang pekerja kemudian masuk saat Kanbe memanggil mereka. Manpei terkejut karena Kanbe hanya bisa menemukan 3 pekerja. Tapi Kanbe mengatakan masih ada banyak, ia memanggil mereka meminta mereka cepat.
Lalu tiba-tiba satu demi satu masuk ke gudang, dari 3 pekerja bertambah menjadi 14 orang. Kanbe berhasil mengumpulkan 14 orang pria muda yang mau bekerja dengan Manpei.
Fukuko langsung shock karena ia tak menyangka akan ada sebanyak itu. Ibu yang mendengar kegaduhan juga langsung ke gudang dan berteriak memanggil nama Fukuko karena ada banyak orang tak dikenal di gudang mereka HAHAAHHAAHA.
Ibu, Manpei, Fukuko dan Kanbe bicara berempat. Ibu marah pada Manpei karena mereka tidak bisa menerima terlalu banyak pekerja, mereka tidak punya uang untuk itu. Manpei sebenarnya hanya butuh 5-6 pekerja dan tidak tahu kalau Kanbe membawa sampai 14 orang AHAHAHAHAHA. Kanbe sendiri punua pikiran kalau lebih banyak pekerja lebih baik, makanya ia bawa banyak HAHAHAHAHA.
Ibu tidak peduli dan meminta Manpei untuk mengusir mereka. Fukuko meminta ibu untuk tenang karena mereka nggak mungkin mengusir para pekerja karena yang menawarkan pekerjaan awalnya adalah mereka. Ibu kesal sekali pada Fukuko, ia mengingatkan Fukuko kalau yang akan menyiapkan makanan untuk mereka adalah Fukuko dan dirinya, melayani 14 orang + 4 termasuk mereka bukan hal yang mudah.
Tapi tetap saja Manpei tidak bisa mengusir mereka, ia mengatakan pada ibu mereka adalah pria kekar, kalau mereka tersinggung karena merasa ditipu, mereka bisa saja main kasar. Fukuko juga mengatakan hal yang sama pada ibu, kalau mereka marah bisa-bisa mereka dihajar. Ibu jadi takut dan nggak punya pilihan menerima mereka AHAHAHHAHAHAAHA.
Kanbe menunjukkan jiwa kepemimpinannya saat perkenalan dengan satu per satu pekerja, ia ingin mereka memperkenalkan diri dengan singkat dan jelas. Ia juga memperkenalkan Manpei sebagai bos mereka dan meminta mereka memanggilnya 'sachou' tapi Manpei menolak, ia ingin dipanggil Manpei saja, karena toh tempat mereka bukan perusahaan.
Kanbe juga memperkenalkan Fukuko sebagai istri Manpei, mereka harus memanggilnya Okami-san dan ibu Fukuko sebagai Ookami-san.
Setelah perkenalan, Manpei mengajak mereka ke gudang dan menjelaskan pekerjaan apa yang akan mereka lakukan disana, sementara itu ibu dan Fukuko sibuk memasak di dapur.
Malam harinya, mereka makan malam dengan sangat lahap meskipun porsinya hanya sedikit karena bahan makanan tidak banyak. Karena kamar mandi hanya ada 1, jadi Kanbe menghitung waktu berapa menit mereka boleh mandi agar semuanya kebagian. Lalu mereka tidur bersusun dilantai 1 pada malam harinya.
Setelah Manpei pergi, ibu makin pusing dan mulai membicarakan mengenai uang. Fukuko mengatakan besok ia akan meminjam uang kembali pada keluarga Hana-chan dan ibu benar-benar malu karena mereka terus meminjam pada keluarga Hana-chan. Ibu kembali mengeluh mengebai kehidupan mereka dan Fukuko meminta ibunya untuk bersabar dan mempercayai Manpei.
Saat Manpei sedang berendam, Fukuko datang ke depan pintu kamar mandi untuk mengantarkan baju ganti dan mendengar suaminya menyanyi dengan bahagia. Ia tidak pernah mendengar Manpei sebahagia itu. Manpei benar-benar sangat suka membuat sesuatu, passionate akan pekerjaannya dan itu membuat Fukuko bahagia.
Fukuko juga melihat bagaimana Manpei dan para pekerja bekerja di pantai untuk memasang pelat baja keesokan harinya. Manpei yang berusaha keras, tersenyum sambil bekerja, itu adalah pertama kali Fukuko melihatnya. Meski kehidupan mereka sulit, tapi Fukuko senang melihat suaminya seperti itu.
Fukuko menggunakan kekuatan itu sebagai penyemangatnya untuk datang ke keluarga Hana-chan, meminjam uang lagi. Ia menceitakan masalahnya, kalau ada 14 orang pekerja di rumah mereka. Suami Hana-chan juga kayaknya udah mulai gimana gitu, tapi Hana-chan memohon agar suaminya mau membantu Fukuko.
Ibu sendiri benar-benar kelelahan setiap hari seperti itu dan kabur untuk makan ramen di kedai waktu itu. Ibu mengeluh pada pemilik kedai dan pemilik mau membantu mereka. Pemilik menyiapkan ramen untuk para pekerja saat jam makan malam, sepertinya sih gratis dan para pekerja benar-benar senang karena sudah lama mereka nggak makan makanan enak meski kurang garam.
Pemilik kedai ramen itu benar-benar baik pada keluarga Tachibana, mungkin karena kesan pertama mereka pada Manpei sangat baik saat Manpei mengatakan akan membuatkan garam untuk mereka. Manpei juga mengatakan pada para pekerja garam pertama yang mereka hasilkan akan diberikan pada pemilik kedai ramen.
Tapi suatu hari, saat jam makan siang terjadi sesuatu. Suasana musim panas, makanan sedikit, jiwa muda, membuat mereka cepat marah. Mereka mengeluh lagi mengenai makanan. Salah satu pekerja bersama Oka satu meja dengan pekerja lainnya yang mengatakan mereka nggak selera makan. Lalu pria dimeja lain mengambil makanan milik Oka tanpa permisi karena ia mendengar mereka nggak selera makan padahal bukan Oka yang mengatakannya.
Oka jadi tersinggung dan terjadi pertengkaran hebat diantara keduanya. Yang lain berusaha menghentikan pertengkaran yang menumpahkan semua makan yang ada disana.
Ibu dan Fukuko yang mendengar kegaduhan langsung ke ruang makan dan shock melihat makanan yang mereka masak berjatuhan dilantai. Ibu sangat emosi dan berteriak menghentikan mereka semuanya. Ia mengatakan kalau tidak akan ada makan malam untuk mereka hari ini. Semuanya terkejut mendengar hal itu, beberapa langsung mengambil makanan di lantai karena takut kelaparan pas malam HAHAHAHAHA.
Manpei membawa dua orang yang bertengkar untuk diinterogasi. Keduanya sibuk saling menyalahkan dan membuat Manpei berteriak menghentikan mereka. Manpei memang selalu menunjukkan wajah ramah dan tak pernah marah, tapi untuk situasi seperti ini, ia bisa sangat tegas. Kanbe sendiri juga kaget karena MAnpei ternyata bisa seperti itu heehhehehe.
Tapi ia tidak memarahi mereka, karena ia mengatakan kalau pertengkaran itu nggak ada gunanya. Kanbe mengatakan kalau mereka harus kembali bekerja dan menyelesaikan masalah itu secepatnya.
Manpei mengkhawatirkan ibu dan menemui Fukuko yang ada di kamar ibu. Fukuko mengatakan kalau ibu baik-baik saja, ibu tidak terlihat demam, mungkin hanya kelelahan, tidur sebenar itu akan baik-baik saja. Karena ibu pingsan, malam itu benar-benar tidak ada makan malam untuk para pekerja. Mereka tidak bisa tidur karena kelaparan, perut mereka bunyi terus. Tapi kemudian mereka mulai membayangkan makanan enak dan memikirkan itu sambil berusaha tidur. Dalam sekejab, mereka semuanya menjadi akrab kembali.
Manpei bicara berdua dengan Fukuko. Melihat kejadian hari ini, Manpei berfikir untuk mencari pekerja untuk membantu Fukuko di dapur. Tapi Fukuko mengatakan mereka tidak punya uang untuk mempekerjakan orang lagi. Fukuko meyakinkan Manpei kalau ia bisa melakukan sendirian. Manpei menggenggam tangan Fukuko dan mengatakan kalau ia mengkhawatirkan Fukuko. Hari ini ibu pingsan, besok bisa saja Fukuko juga pingsan karena kelelahan sama seperti ibu. Karena mengkhawatirkan hal itu, Manpei mencoba meyakinkan Fukuko untuk mencari orang untuk membantu di dapur. Fukuko akhirnya setuju.
Taka-chan tiba-tiba mengatakan kalau ia bersedia membantu Fukuko di akhir pekan. Mendengar itu, Tadahiko tidak setuju. Ia khawatir karena di rumah Fukuko ada banyak pria, ia takut puteri cantiknya akan digoda oleh para pria itu.
Katsuko dan Taka tentu saja terkejut karena Tadahiko nggak biasanya memanggil anaknya cantik. Fukuko sendiri mengakui kalau Taka memang kawaii tapi Tadahiko mengatakan Taka bukan kawaii lagi tapi bijin (digunakan untuk gadis yang bukan anak-anak lagi). Katsuko bergumam kalau ia tidak tahu suaminya ternyata mulai merasa takut anaknya direbut pria lain HAHAHAHAAHAA.
Tapi Taka mengatakan ia penasaran dengan pekerjaan Manpei oji-san, ia juga ingin belajar banyak. Fukuko juga meyakinkan Tadahiko kalau ia akan menjaga Taka dan Katsuko juga ikut membujuk suaminya. Tadahiko akhirnya tak punya pilihan selain menyetujui hal itu.
Di Izumiotsu, saatnya makan siang, Salah seorang pekerja memanggil mereka yang ada di pantai untuk makan siang dan mengatakan kalau ada gadis cantik yang mulai membantu di rumah hari ini.
Mendengar kata-kata 'gadis cantik', para pekerja tiba-tiba jadi sangat bersemangat dan berlomba lari pulang ke rumah untuk melihat siapa gadis cantik itu HAHAHAHAHHAHA.
Mereka berkerumun di pintu dan melihat si gadis cantik, Taka-chan. Kanbe terkejut melihat kalau yang dimaksud adalah Taka-chan.
Fukuko memperkenalkan Taka-chan keponakannya yang akan membantu setiap akhir pekan pada semuanya. Taka memperkenalkan diri dan para pekerja terdiam dihadapan TAka, terpesona gitu kayaknya HAHAHAHAH. Aku bisa merasa kalau mereka akan sangat nurut pada Taka LOL.
Ibu bangun dari tidur panjangnya da turun ke lantai 1, ia terkejut melihat para pekerja sudah makan dengan rapi, mereka sudah berbaikan. Ibu juga terkejut melihat Taka ada disana dan langsung memeluk cucu kesayangannya itu.
Mata ibu langsung menyala dan mengingatkan pada para pekerja untuk tidak menggoda cucu kesayangannya, jika mereka berani mereka harus menghadapinya HAHAHAHHAHAHAHAHA.
Para pekerja jadi takut kalau berhadapan dengan ibu XD XD
Malam harinya, sebelum tidur Fukuko dan Manpei mengobrol. Fukuko mengatakan itu pertama kalinya ia melihat wajah Manpei yang sangat bersemangat akan pekerjaannya, wajah Manpei yang selama ini tidak ia ketahui. Ia mengatakan ia menyukai wajah Manpei yang seperti itu, berusaha keras untuk membuat garam.
Manpei hanya tersenyum. Fukuko mengatakan meski ia menyukai Manpei yang bekerja, tapi ia berharap Manpei meluangkan waktu untuk dirinya, karena ia juga ingin sekali-kali menghabiskan waktu bersama Manpei. Manpei menatap Fukuko dan mendekatinya. Ia membiarkan Fukuko tiduran di lengannya. Manpei sebenarnya mengerti maksud Fukuko dan ia mengatakan malam ini mereka akan tidur seperti ini.
Fukuko tersenyum bahagia.
Keesokan harinya pembuatan garam akan dimulai karena mereka sudah selesai menyusun 81 pelat baja di pinggir pantai. Manpei dan Kanbe tidak sabar untuk melihat bagaimana hasilnya. Sebelum mulai bekerja, mereka berkumpul di gudang untuk mendengarkan penjelasan dari Manpei apa yang harus mereka lakukan.
Setelah itu semuanya menuju pantai dan mulai melakukan tahapan dengan tahapan pembuatan garam. Hal pertama yang dilakukan adalah mengambil air laut kemudian menyiramkannya di pelat baja, airnya ditampung di gentong lain, kemudian air tersebut kembali disiram ke pelat baja dan ditampung lagi. Begitulah seterusnya. Itu adalah pekerjaan yang menguras banyak tenaga karena mereka harus bolak balik mengangkat air + membosankan.
Mereka semuanya kelelahan dan mulai kehilangan motivasi, mereka tak menyangka kalau pekerjaan ini sangat berat. Manpei mencoba menyemangati mereka dengan mengajak mereka menyanyi sambil bekerja. Dan hal itu berhasil, para pekerja jadi lebih bersemangat bekerja sambil bernyanyi.
Pekerjaan itu selesai pada sore harinya. Tahap selanjutnya adalah memanaskan hair laut hasil tampungan tadi, itu juga membutuhkan waktu berjam-jam sampai shio no hana atau bunga garamnya kelihatan, kristal garam kali ya. Setelah mendidih dan didinginkan, kristal garam kemudian disaring untuk mengeluarkan garamnya dan barulah garam dihasilkan.
Pekerjaan mereka seharian itu hanya menghasilkan sedikit garam, para pekerja tidak terlihat senang. Mereka tak menyangka pekerjaan berat seperti itu hanya menghasilkan sedikit garam dan mulai ragu apakah bisnis garam ini akan berhasil. Manpei mencoba menjelaskan kalau ini baru pertama kalinya mereka melakukannya, ia yakin hasilnya akan semakin membaik jika mereka terus mencoba.
Ibu menggunakan kesempatan itu untuk mengatakan pada Manpei agar berhenti membuat garam karena ini belum terlambat. Manpei tentu saja tidak mau melakukannya, Kanbe juga tidak mau menyerah begitu saja, tapi Fukuko tiba-tiba mengatakan mungkin kali ini ibu ada benarnya. Manpei terkejut.
Fukuko mengatakan pada para pekerja bahwa beginilah pekerjaan pembuatan garam, sangat sulit dan seperti kata ibu belum tentu berhasil. Jika memang para pekerja tidak mau melakukan pekerjaan itu, maka mereka boleh berhenti dan kembali ke Osaka, mengenai gaji, ia akan tetap membayar mereka sampai pekerjaan hari ini. Fukuko bertanya pendapat mereka dengan mata berkaca-kaca.
Kanbe menolak hal itu, ia tidak ingin menyerah. Kanbe mengatakan kalau mereka baru memulai dan apakah mereka akan dengan mudah menyerah begitu saja dengan apa yang sudah mereka lakukan selama ini.
Yang lain terdiam. Fukuko mengatakan hal itu sebenarnya untuk memperlihatkan kalau tidak mudah bekerja menuju keberhasilan dan ingin para pekerja untuk melihat kenyataannya dan tidak menyerah. Oka-san kemudian mengatakan kalau ia juga tidak ingin menyerah dan diikuti oleh pekerja yang lain. Pada akhirnya semuanya tidak ingin menyerah dan ingin mempercayai Manpei bahwa suatu saat nanti usaha mereka ini akan berhasil, karena meskipun kembali ke Osaka mereka juga tidak punya pekerjaan.
Fukuko dan Manpei sangat terharu karena para pekerja percaya pada mereka.
Fukuko kemudian mengajak semuanya menemui pemilik kedai ramen untuk memberikan garam pertama yang mereka buat, karena itu adalah janji mereka pada pemilik kedai.
Saat mereka memberikan garam itu pada pemilik, suami istri itu sangat terharu karena Manpei benar-benar membuat garam untuk mereka. Mereka bahkan menyiapkan ramen gratis untuk semuanya, ramen dengan rasa khas kedai mereka karena kali ini mereka tidak kekurangan garam lagi.
Pemilik menghidangkan ramen buatannya dan rasanya benar-benar berbeda dengan ramen sebelumnya, mereka tak menyangka perbedaan masakan yang kurang garam dan garamnya yang pas bisa berbeda sekali.
Suami istri pemilik kedai ramen menangis terharu karena rasa masakan mereka kembali seperti semula, yang lain trekejut menatap betapa bahagianya suami istri itu. Mereka tak menyangka garam buatan mereka membuat orang lain bahagia seperti itu.
Fukuko mengatakan sebelum ia menikah dengan Manpei, Manpei pernah mengatakan kalau ia ingin melakukan pekerjaan yang membuat orang lain bahagia. Kali ini, seperti yang mereka lihat, Manpei melakukan pekerjaan yang membuat orang lain bahagia, dan para pekerja menjadi bagian dari itu, mereka juga sedang melakukan pekerjaan yang membuat orang lain bahagia.
Karena itu Fukuko ingin para pekerja untuk berusaha lagi, tidak menyerah dan yakin bahwa mereka akan berhasil suatu hari nanti. Ia berjanji ia akan mendukung para pekerja sebagai Okami. Taka-chan juga mengatakan ia akan membantu mendukung mereka semua. Ibu yang awalnya masih mendesah dan mendesah akhirnya tidak punya pilihan lain.
Semangat para pekerja kembali bersemangat untuk melakukan pekerjaan mereka selanjutnya.
-To be Continued-
Komentar:
Manpei pria yang penuh dengan impian. Ia adalah seorang penemu yang bersemangat jika ia sedang tertarik akan sesuatu. Dia tipe pria yang tidak melihat hasil akhir apakah menguntungkan atau tidak, ia puas hanya dengan senyuman orang lain sebagai balasannya. Sungguh pria yang sangat jarang untuk ditemui. Fukuko sebagai sang istri mendukung impian suaminya sepenuh hati.
Btw, Suami Hana-chan baik banged sama keluarga Tachibana, Fukuko beberapa kali meminjam uang dan terus dipinjamkan. Aku harap Fukuko dan Manpei bisa membalasnya suatu hari nanti.
Ibu mungkin kelihatan jahat dengan selalu protes pada Manpei, tapi kalau dilihat dari sudut pandang ibu, sebenarnya wajar dia mengkhawatirkan mereka. Dia pernah merasakan menjadi istri dari seorang pria yang menyukai bisnis. Ia hanya tidak ingin hal yang ia rasakan dirasakan oleh puterinya, tapi Fukuko lebih kuat dari yang ia bayangkan. Untung saja Manpei bukan tipe yang mudah tersinggung, dia sabar menghadapi ibu mertuanya itu. Fukuko juga bisa menghadapi ibunya dengan baik. Ibu juga meski mengeluh tapi tetap membantu keluarga Tachibana semampunya.
Aku sangat menyukai karakter ibu di drama ini bikin suasana lebih seru. Meski ibu sering mengeluh, tapi kalau nggak ada dia mungkin Fukuko akan kesulitan. Aku suka ibu saat ia berteriak pada para pekerja dengan mengancam nggak akan ada makan malam karena mereka menyia-nyiakan makanan, atau saat ibu mengancam mereka untuk tidak menggoda cucunya.
Ibu adalah karakter yang membuat drama ini lebih hidup dan banyak humornya. Aku sangat berharap ibu akan tetap ada di drama ini sampai episode terakhir, soalnya kalau ibu nggak ada nanti yang bikin aku ngakak siapa? HAHAHAHAAHAHA
Meski Manpei sibuk, Manpei nggak lupa memanjakan istrinya hehehehhehehhe. Kayaknya cucu harapan nenek nggak lama lagi nih wkwkkwkwk.
Adegan romantis di asadora memang cuma begitu sih, apalagi kalau tokoh utamanya pasangan suami istri, jadi nggak terlalu parah, meski begitu bikin baper lhooo.
Manpei benar-benar passionate akan pekerjaannya. Mungkin ia sempat mengalami slump, tapi begitu ia punya ide, ia tidak akan berhenti. Ia tipe yang akan fokus pada apa yang ingin ia buat. Untungnya istrinya Fukuko orangnya sabar dan selalu berfikir positif, jadi Manpei bisa dengan tenang melakukan pekerjaannya. Fukuko juga sangat pengertian dan tidak banyak menuntut. PAsangan serasi banged. Sepertinya best couple untuk drama yang aku tonton tahun ini adalah mereka heheheheheh.
Aku suka Taka-chan mulai masuk ke dunia bisnis Manpei. Aku menantikan hal besar apa yang akan ia lakukan di masa depan. Untuk sekarang, pembuatan garam milik Manpei bukan perusahaan, mereka masih melakukan percobaan. Tapi minggu depan, mereka akan resmi menjadi perusahaan/pabrik. Di episode ini sebenarnya Fukuko ada menemui seseorang di sebuah gedung gitu, karena aku nonton tanpa sub, aku kurang tahu itu apa, tapi sepertinya sih untuk mendaftarkan bisnis Manpei sebagai pembuat garam. Jadi kalau bisnisnya sudah resmi nantinya akan diakui oleh asosiasi pedagang Osaka. Sera-san akan muncul minggu depan dan menjadi saingan Manpei lagi sepertinya hehehehehehe.
Semangat kak,lanjut sampai selesai y.
BalasHapus