Minggu ke-5 asadora Manpuku, perang sudah berakhir, Fukuko dan Manpei kembali ke Osaka dan menemukan rumah mereka rata dengan tanah. Rumah keluarga Kouda masih bertahan dan untuk sementara mereka tinggal disana. Kehidupan semakin sulit, mertua meminta Manpei untuk memikirkan sesuatu sebagai satu-satunya laki-laki di keluarga mereka untuk sekarang. Berkat Fukuko, Manpei menemukan ide untuk memulai bisnis baru. Satu per satu keluarga kembali dari perang, anggota keluarga mereka bahkan bertambah dengan kehadiran Seto Koji sebagai karakter baru dalam drama ini ^^~
Musim panas 1945, perang berakhir dengan kekalahan Jepang.
Musim gugur 1945, keluarga Kouda kembali ke Osaka. Puteri sulung Katsuko, Taka-chan sekarang sudah berusia 14 tahun (diperankan oleh Kishii Yukino). Fukuko, Manpei dan ibu juga kembali ke Osaka pada musim yang sama dan tinggal di rumah keluarga Kouda. Rumah Manpei dan rumah ibu hancur karena perang, sementara rumah keluarga Kouda selamat. Fukuko sangat bahagia bertemu kembali dengan keponakannya yang sudah semakin besar.
Meski mereka selamat dari perang, hati mereka penuh dengan kekhawatiran. Katsuko tidak pernah mendapat kabar dari suaminya Tadahiko beberapa bulan belakangan, ia tidak tahu apakah suaminya selamat atau tidak. Fukuko juga kehilangan kontak dengan sahabatnya Toshiko dan Hana, Megumi dan Zennosuke.
Listrik masih belum diperbaiki, mereka hanya menggunakan lentera saat malam hari. Makanan masih sangat sulit, setiap hari mereka hanya makan tepung membuat anak-anak Katsuko mulai bosan. Taka juga mengkhawatirkan mengenai sekolahnya.
Pada masa itu, black market menjadi satu-satunya tempat dimana mereka menemukan apa yang mereka cari, tapi harganya sangat mahal, bisa sampai 10 kali lipat harga biasanya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Ibu dan Katsuko pergi ke black market untuk menjual kimono tapi hanya mendapatkan sedikit bayaran. Ibu sendiri menolak menjual kimononya, karena kimono miliknya bahannya bagus dan ia tidak mau dijual murah di black market.
Sementara itu Fukuko dan Manpei kembali ke Kamigori untuk barter barang dengan bahan makanan (sayuran dan beras). Pemotong sayur dan buah milik Manpei selamat dari perang dan ia membarter itu dengan sayuran dari kebun Yae-chan. Dalam perjalanan pulang, sepertinya mereka tidak mendapat banyak makanan, Manpei meminta maaf pada Fukuko karena ia sudah membuat Fukuko mengalami kesulitan seperti ini. Fukuko seperti biasa selalu sabar dan tersenyum.
Pulang dari Kamigori, Fukuko dan Manpei singgah di sebuah kedai ramen kecil dan mengingat kenangan mereka saat makan ramen di kencan pertama mereka yang membuat Fukuko tersipu malu. Ramen pada masa itu sangat sedikit, hanya mie dan kuah saja, meski begitu rasanya lumayan. Mereka hanya memesan satu porsi karena harganya mahal dan makan bergantian.
Meski sedikit, mereka menikmati ramen sambil tersenyum bahagia. Di kedai ramen itu, mereka juga bertemu dengan Megumi dan Zennosuke untuk pertama kalinya setelah sekian lama. Fukuko dan Megumi sangat bahagia karena bertemu lagi dan nggak menyangka mereka selamat dari perang.
Taka dan adik-adiknya juga memikirkan cara untuk menghasilkan uang. Mereka membuka stand jasa membersihkan sepatu/semir sepatu tapi karena mereka masih anak-anak, banyak pelanggan yang tidak membayar mereka dengan seharusnya. Uang yang mereka hasilkan mereka berikan pada Katsuko dnegan harapan KAtsuko akan senang. TApi reaksi Katsuko tidak seperti dugaan mereka, Katsuko malah sedih dan meminta maaf pada anak-anaknya. Mereka tidak mengerti kenapa ibu meminta maaf pada mereka.
Katsuko tentu saja sedih melihat anak-anaknya yang masih kecil bekerja untuk mencari uang, ia merasa menjadi ibu yang tidak bisa melindungi anak-anaknya. Tapi ia tetap menerima dan tersenyum pada mereka yang sudah lebih dewasa dari yang ia pikirkan.
Ibu sangat mengkhawatirkan kehidupan mereka selanjutnya, jika mereka terus menjual apa yang mereka miliki hanya untuk makan, maka semua milik mereka akan habis. Ibu menuntut Manpei untuk melakukan sesuatu karena Manpei adalah penemu, Manpei pasti bisa memikirkan sesuatu untuk mengatasi hal ini. Fukuko membela suaminya karena Manpei juga sudah berusaha, mereka bahkan membarter barang buatan Manpei untuk bahan makanan. Ibu tidak peduli dan menagih janji Manpei yang dulu mengatakan akan membuat Fukuko bahagia, tidak akan kesulitan keuangan saat Manpei melamar Fukuko. Manpei tidak bisa menghindari hal itu karena ia memang berjanji seperti itu pada ibu, ia hanya bisa meminta maaf.
Fukuko berkomentar kalau mereka menghasilkan uang dengan menjual kimono juga, tapi ibu sama sekali tidak mau menjual kimononya. Memikirkan kimononya akan dijual di black market saja sudah membuat ibu merinding, ia tetap tidak mau menjual kimono berharganya.
Manpei masuk ke ruang kerja Tadahiko dan menatap lukisan Tadahiko, ia memikirkan apa yang dikatakan oleh ibu Fukuko. Fukuko meminta Manpei untuk tidak terlalu memikirkan apa yang ibunya katakan. Ia yakin ada waktunya Manpei akan menemukan ide dan ia berdebar-debar menunggunya.
Manpei beruntung punya istri yang setia dan sabar seperti Fukuko, tapi ia menyadari kalau ia juga tidak boleh terus-terusan berdiam diri. Ia harus memikirkan sesuatu.
Malam harinya, seluruh keluarga kembali makan dengan tepung dan mereka benar-benar tidak berselera. Seluruh keluarga tampak murung dan Fukuko mencoba untuk menyemangati mereka. Ia meminta mereka menutup mata dan membayangkan memakan sesuatu yang enak saat makan tepung itu. Sayangnya rasa tepung ya tepung, jadi ide Fukuko sama sekali tidak membantu.
Ibu mendesah karena ia sudah tidak tahan lagi. Ia juga kasihan pada cucunya dan ia memutuskan untuk menjual kimononya. Keluarga cukup kaget mendengarnya karena mereka terus berusaha membujuk ibu tapi ibu tidak pernah mau.
Keesokan harinya, ibu dan Fukuko pergi ke black market untuk menjual kimono, tapi seperti biasa tawaran harganya sangat murah dan ibu benar-benar tidak rela menjualnya.
Saat itu tiba-tiba seseorang mendekati mereka dan bisa menebak kalau bahan kimono ibu sangat bagus. Ibu senang ada yang mengerti mengenai bahan kimono. Fukuko menatap pria itu dan mengenalinya, dia adalah Sera-san. Sera terkejut bertemu dengan Fukuko disana, ia bahkan memanggil ibu sebagai kakak Fukuko dan membuat ibu bahagia banged (karena dibilang kakak = masih muda HAHHAAHAHAH).
Pada akhirnya yang membeli kimono ibu adalah Sera-san, dia membeli dengan harga yang lebih tinggi dari black market, jadi ibu senang.
Fukuko membawa Sera ke rumah keluarga Kouda karena Sera ingin bertemu dengan Manpei. Sera senang sekali bertemu dengan Manpei lagi dan ia kembali menunjukkan sifat aslinya.
Sera sepertinya bekerja untuk mencari barang bagus dan menjualnya dengan mahal pada orang kaya, sesuatu seperti itu. Sera selalu punya ide dalam hal bisnis dan mulai mengatakan pada Manpei untuk memikirkan sesuatu juga.
Aku nggak terlalu mengerti apa yang mereka bicarakan tapi Sera ini kadang baik, kadang jahat, Fukuko sendiri nggak tahu apakah Sera itu orang baik atau jahat tapi Sera bersikap sesuai dengan situasi, yang ia pikirkan hanyalah bagaimana bisnisnya beruntung, ia tak peduli dengan orang lain. Sikapnya itu bertolak belakang dengan Manpei.
Malam harinya, Manpei tidak bisa tidur karena ia terus kepikiran pada Sera. Sera punya rasa percaya diri yang tinggi, berani melakukan sesuatu, selalu punya ide. Fukuko mengatakan kehidupan orang-orang pasca perang sangatlah sulit, ia menceritakan mengenai sesuatu yang terjadi di black market, penipuan dan lain sebagainya.
Di jepang, untuk mengesahkan sesuatu tidak menggunakan tanda tangan, melainkan cap/segel/hanko. Fukuko menceritakan bagaimana orang di black market banyak yang tertipu karena tidak punya hanko dan itu membuat Manpei tiba-tiba memikirkan sesuatu. Ia menjadi bersemangat dan mengatakan pada FUkuko kenapa mereka tidak mencoba untuk membuat hanko. Fukuko terkejut.
Keesokan harinya, Fukuko dan Taka-chan membuka stan untuk pemesanan hanko di black market dan tidak disangka kalau jasa pembuatan hanko ternyata diminati banyak orang, karena tiap orang memang butuh hanko untuk melakukan tansaksi.
Katsuko, ibu dan Manpei bertugas untuk membuat design sesuai nama keluarga pemesan sementara Yoshino, Shigeyuki dan Manabu bertugas memotong kayu untuk bahan hanko. Membuat hanko butuh ketelitian dan harus detail.
Jasa pembuatan hanko mereka menjadi sangat populer dan mereka menghasilkan banyak uang. Sudah lama keluarga tidak melihat uang dalam jumlah banyak, mereka sangat bahagia.
Malam itu, Katsuko menangis menatap anak-anaknya yang tertidur dan Fukuko melihatnya, ia bertanya apa yang terjadi. Katsuko mengatakan sebelum tidur, Shigeyuki mengatakan dengan uang itu mereka akhirnya akan bisa makan telur gulung. Itu membuat hatinya sakit karena anak-anaknya harus menderita, sementara suaminya tidak ada disampingnya dan membuatnya khawatir.
Fukuko mencoba menenangkan kakaknya dan mengatakan Tadahiko pasti akan selamat dan kembali pada KAtsuko.
*meski lukisan Tadahiko tidak laku, untuk kebutuhan sehari-hari biasanya orang tua Tadahiko mengirimkan yang bulanan pada mereka. Tapi setelah TAdahiko berangkat perang, ibu Tadahiko tidak pernah mengirim uang lagi, jadi KAtsuko-lah yang harus berusaha sendirian.
Sebelum tidur, Fukuko menceritakan hal itu pada ibu dan Manpei. Ibu protes karena Fukuko dengan mudah mengatakan Tadahiko pasti akan kembali, kalau Tadahiko kembali ya bagus, kalau tidak Katsuko akan semakin terluka. Tapi Fukuko mengatakan dalam situasi seperti itu, ia harus mengatakan hal yang bisa menyemangati kakaknya.
Ibu meminta Fukuko untuk tidak mengurusi masalah orang lain dan berharap Fukuko memikirkan masalahnya sendiri. Fukuko mengatakan ia dan Manpei sudah berusaha mencari uang dengan membuka bisnis hanko tapi yang ibu maksud bukan itu. Ibu kembali ke pembahasan mengenai cucunya. Ia ingin Fukuko dan Manpei segera punya anak. Manpei yang saat itu fokus membaca sesuatu langsung meletakkan bukunya untuk tidur. Ia malas membahas itu bersama mertuanya.
Fukuko juga langsung menarik selimut saat ibu mulai ceramah mengenai kapan mereka akan punya anak. Karena ibu terus bicara, Fukuko jadi kesal dan mengatakan pada ibu bagaimana mereka bisa melakukannya kalau ibu terus tidur di kamar mereka. Ibu tersinggung dengan hal itu dan merasa kalau mereka menyalahkannya, jadi ibu memutuskan keluar dari kamar. Manpei berusaha menahan ibu untuk tetap tidur di kamar mereka tapi ibu menolak dan mengatakan pada mereka untuk segera memberinya cucu. HAHAHAHAHHAHA. Padahal diluar ibu sedih banged karena ia merasa Fukuko dan Manpei mengusirnya wkwkwkwkwkkw.
Tengah malam, Fukuko mengkhawatirkan ibunya jadi ia keluar mencari ibu, ia melihat-lihat ke seluruh ruangan dan menemukan ibu tidur di ruang kerja TAdahiko. Ibu tidur sangat nyenyak dan Fukuko kembali ke kamarnya. Manpei ternyata belum tidur juga karena mengkahwatirkan ibu tapi Fukuko mengatakan mereka sepertinya tidak perlu khawatir.
Saat bekerja di black market, Fukuko sempat bertemu dengan sahabatnya Toshiko saat Toshiko akan memesan hanko. Toshiko sekarang sudah menikah dan nama keluarganya sudah berganti. Toshiko juga menceritakan kalau Hana menikah dengan seseorang di Izumiotsu. Sekarang tiga sahabat sudah punya belahan jiwa masing-masing, Fukuko sangat bahagia karena mereka semuanya selamat.
Seluruh keluarga sangat sibuk pada malam hari untuk membuat hanko, karena pesanan banyak jadi mereka harus bekerja 2 kali lebih keras dari biasanya. Ibu selalu mengeluh kecapean, sementara yang lain juga mulai bosan. Fukuko selalu berusaha menyemangati mereka, mengajak main sambil membuat hanko.
Setelah lelah membuat Hanko, mereka semuanya akan tidur nyenyak karena kelelahan. Dan suatu malam, tiba-tiba seseorang masuk ke dalam rumah keluarga Kouda. Ia membuka kunci dari luar dan mengendap-endap mencari sesuatu di lemari. Tentu saja yang ia cari adalah uang.
Pencuri itu berhasil menemukan uang simpanan keluarga KOuda, tapi aksinya berhasil digagalkan oleh ibu yang terbangun dan mengambil kayu, ia berteriak bersiap melawan pencuri itu.
Pencuri itu adalah Kanbe Shigeru (Seto Koji). Ibu, Fukuko, Katsuko, Manpei dan Taka-chan mulai menginterogasinya. Kanbe mengetahui kalau rumah mereka banyak uang karena ia melihat di black market bisnis hanko mereka sangat lancar. Ia memohon pada mereka agar mereka tidak melaporkannya ke polisi, tapi tentu saja keluarga memang berniat melaporkan pencuri ke polisi, apalagi ibu yang nggak ada kasihan-kasihannya sama pencuri.
Kanbe menceritakan kalau saat perang ia dikirim ke suatu tempat dan Katsuko merasa kalau tempat itu adalah tempat yang sama dengan suaminya, ia bertanya apakah Kanbe mengenal nama Kouda Tadahiko, tapi sayang sekali Kanbe tidak mengenalinya. Kanbe juga menceritakan ia tinggal berdua dengan ibunya dan sekembalinya dari perang rumah mereka sudah rata dengan tanah, sepertinya ibunya juga meninggal dunia. YAng lain jadi kasihan mendengarnya. Kemudian Kanbe tiba-tiba pingsan dan membuat semuanya panik. Kanbe ternyata kelaparan dan mereka harus memberinya makan. KAnbe makan dengan sangat lahap dan ibu benar-benar bingung kenapa mereka harus memberi makan seorang pencuri HAHAHAHAHAHA.
Satu per satu anggota keluarga mulai mengantuk dan kembali ke kamar masing-masing, ibu juga nggak mau ketinggalan karena tidak mau mengurusi pencuri, jadi ia menyerahkan semuanya pada Manpei. Manpei-lah yang harus mengurus Kanbe, memberinya minum dan lain sebagainya.
Keesokan harinya, saat Fukuko bangun, Fukuko tidak menemukan Manpei disampingnya. Ia berjalan ke dapur dan terkejut karena Manpei tidur di lantai. Ia segera membangunkan Manpei karena Manpei bisa sakit tidur di lantai. Keduanya kemudian sadar kalau Kanbe tidak kelihatan dan berfikir kalau dia kabur.
Tapi ternyata Kanbe sibuk mengepel lantai rumah keluarga Kouda sebagai ucapan terima kasih karena sudah memberinya makan. Seluruh keluarga jadi bingung dengan sikap Kanbe, dia penduri tapi baik banged. Setelah selesai bersih-bersih rumah, Kanbe kemudian pamit kepada mereka semuanya. Manpei yang mengantar kepergian Kanbe sampai dipintu mengatakan ia tidak tahu bagaimana rasanya ikut perang karena ia tidak ada disana, tapi ada banyak sekali orang seperti Kanbe yang pulang dan tidak menemukan anggota keluarganya. MAnpei percaya Kanbe akan baik-baik saja karena Kanbe adalah anak yang baik.
Malam harinya, seseorang masuk ke rumah keluarga Kouda dengan cara yang sama seperti Kanbe. Ibu yang tidur di ruang kerja Tadahiko langsung terbangun dan mulai berteriak karena ia berfikir pria itu adalah Kanbe yang masuk ke rumah untuk mencuri lagi. Tapi alangkah terkejutnya ibu karena pria itu ternyata adalah menantunya Tadahiko. Ibu langsung berteriak memanggil Katsuko dan membuat Fukuko & Manpei juga terbangun.
Fukuko segera ke ruang kerja suaminya berfikir terjadi sesuatu pada ibu. Ia terdiam saat melihat Tadahiko di hadapannya dan KAtsuko tidak bisa menahan air matanya, ia berlari ke pelukan suami yang ia rindukan. Seluruh keluarga juga menangis bahagia karena Tadahiko kembali dengan selamat.
Malam itu, Tadahiko menatap anak-anak mereka yang sedang tertidur pulas, semuanya sudah tumbuh besar. Ia berterima kasih apda istrinya yang sudah membesarkan anak-anak mereka dengan baik meski tanpa dirinya.
Keesokan harinya, Taka, Yoshino, Shigeyuki dan Manabu terkejut melihat ayah mereka di halaman. Mereka masih tidak percaya kalau itu adalah ayah mereka. Mereka memeluk ayah dengan sangat erat dan berteriak banzai berkali-kali. Tapi kemudian teriakan mereka berhenti karena ada suara asing yang juga berteriak banzai. Itu adalah Kanbe yang kembali datang ke rumah keluarga Kouda.
Kanbe tidak punya tujuan, ia bingung harus melakukan apa dan pada akhirnya ia memutuskan kembali ke rumah keluarga Kouda dan memohon agar membiarkannya tinggal bersama mereka. Ia akan melakukan apa saja. Tapi ibu menolak keras kehadiran pencuri di rumah mereka dan memintanya untuk pergi. Lucunya, hanya ibu saja yang menolak, yang lain malah nggak peduli dan sibuk membuat hanko.
Kanbe masih berusaha agar dibiarkan tinggal disana, ia menawarkan untuk membantu ini dan itu tapi tidak diperdulikan. Sampai Taka dan adik-adiknya yang suka belajar bertanya kapan mereka akan mulai sekolah dan Kanbe menawarkan diri untuk mengajarkan mereka. Tapi yang lain tidak yakin dengan Kanbe sampai Kanbe mengatakan kalau ia adalah lulusan salah satu universitas bergengsi di Osaka. Semuanya terkejut.
Taka dan adik-adiknya akhirnya mendapatkan seorang guru yang bisa diandalkan. Ibu masih tidak yakin membiarkan Kanbe tinggal di rumah mereka + mengajarkan anak-anak karena dia adalah seorang pencuri LOL.
Tadahiko juga ingin membantu bisnis hanko yang dijalankan keluarga, tapi Katsuko mengatakan pada suaminya untuk fokus pada lukisannya saja, ia tahu suaminya pasti rindu melukis. Tapi Tadahiko tidak bisa melakukannya. Ia mengatakan pada keluarga kalau saat perang, ia kehilangan kemampuannya untuk membedakan warna, Tadahiko mengalami buta warna. Ia mengatakan ia sudah tidak bisa melukis lagi dan akan mulai mencari pekerjaan biasa. Semuanya terkejut. Katsuko tahu kalau suaminya sangat suka melukis, suaminya adalah seorang seniman dan mendengar itu tentu saja hatinya sangat terluka.
Saat Fukuko dan Manpei belanja di black market, mereka berdua tidak sengaja bertemu dengan Kajitani-san. Kajitani-san sekarang menjadi pengamen, ia hidup miskin dan sepertinya masih menjadi buronan. Fukuko benar-benar sangat marah pada Kajitani atas apa yang ia lakukan pada Manpei waktu itu. Kajitani sendiri ia tidak mengerti kenapa ia mengkhianati Manpei dan ia masih menyesal sampai sekarang, ia mengakui itu mungkin karena iri pada bakat Manpei.
Manpei adalah tipe pria yang tidak ingin menyimpan dendam pada siapapun, ia lebih suka melihat sisi positif dari sesuatu yang terjadi. Berkar Kajitani ia bisa membuat hal yang ia sukai, berkat Kajitani juga ia bisa menikah dengan Fukuko. Tapi Fukuko masih sangat marah pada Kajitani dan tidak bisa memaafkannya.
Saat di rumah, Manpei mengatakan pada Fukuko kalau ia tidak ingin menjalani hidup dengan membenci orang lain, ia tahu Fukuko masih marah pada Kajitani, tapi Kajitani juga menjalani hidup yang sulit setelah kejadian itu. Fukuko mengerti suaminya adalah orang seperti itu, jadi ia akhirnya memaafkan Kajitani jika Manpei memaafkannya.
Sebenarnya saat membuat hanko, Manpei diam-diam membuatkan satu untuk Kajitani. Ia akhirnya bisa memberikan pada Kajitani, ia meminta bantuan Kanbe untuk memberikan hanko itu pada Kajitani dengan berpesan pada Kajitani untuk menjalani hidupnya dengan baik mulai dari sekarang. Kajitani menangis menerima hanko itu.
Selama tinggal di rumah keluarga Kouda, Kanbe tidur di ruang kerja Tadahiko. Awalnya ia kesulitan tidur disana karena kamar itu penuh dengan lukisan burung yang dilukis oleh Tadahiko, lukisannya terlihat nyata dan kalau malam tuh seolah-olah burung itu menatap kita. Kanbe takut banged saat malam pertama tidur disana. Tapi lama-lama ia sudah terbiasa.
Suatu pagi, saat ia terbangun dari tidurnya, ia terjejut melihat Tadahiko duduk menatap kanvas dan ia langsung melapor pada Fukuko dan yang lain. Katsuko langsung menemui suaminya dan ia terharu melihat suaminya mulai melukis lagi. Tadahiko mengatakan ia tidak bisa menyerah akan melukis dan ia meminta maaf pada Katsuko kalau ia akan mecobanya sekali lagi. Meski ia tak bisa membedakan warna, ia berharap ia bisa terus melukis. Katsuko tentu saja senang dengan keputusan suaminya itu, karena menurutnya itu adalah keputusan terbaik.
Yang lain juga bahagia karena Tadahiko memutuskan untuk melukis lagi, kecuali ibu HAHAHAHHA. Ibu ini pengen menantunya itu kerja yang bener-bener menghasilkan uang.
Melihat kesulitan keluarga Kouda yang jumlah anggota keluarganya banyak ditambah lagi keluarga Tachibana, Ibu dan Kanbe, Manpei dan Fukuko memutuskan untuk segera pindah dari rumah keluarga Kouda karena mereka tidak ingin merepotkan lagi.
MAnpei dan Fukuko menyampaikan hal itu pada ibu, meski Manpei belum tahu mereka akan pindah kemana, tapi mulai dari sekarang ia akan segera mencari rumah baru. Ibu terkejut mendengarnya karena dari perkataan Manpei dan Fukuko, keduanya tidak mengajak dirinya untuk ikut dengan mereka. LOL.
Manpei makan ramen bersama Sera dan mereka membicarakan banyak hal, tentu saja tentang bisnis. Sera mengatakan kalau ia punya sebuah gudang bekas militer atau sesuatu seperti itu, tapi ia tidak tahu gudang itu dulunya digunakan untuk apa. Letaknya di Izumiotsu, di pinggir pantai.
Mendengar itu, Manpei punya ide untuk menyewa/membeli tempat itu. Saat di rumah, ia mengatakan hal itu pada Fukuko, ia bertanya apakah Fukuko mau pindah ke Izumiotsu. Fukuko tentu saja akan ikut kemanapun Manpei pergi, ia deg degan menunggu apa kira-kira yang akan Manpei lakukan disana.
Fukuko juga sangat senang karean di Izumiotsu ada Hana-chan, sahabatnya.
Suami Saki Nee-chan, Shinichi kembali dengan selamat dari perang. Ia datang ke rumah keluarga Kouda karena ia tahu semuanya akan berkumpul disana. Shinichi tampak ceria saat bertemu dengan seluruh anggota keluarga.
Tapi tujuan Shinichi sebenarnya adalah untuk mengambil lukisan bunga sakura yang Saki sukai, lukisan buatan Tadahiko yang ia titipkan disana sebelum ia berangkat berperang. Ia menangis saat melihat lukisan itu.
Setelah mengambil lukisan itu, Shinichi kemudian meninggalkan rumah keluarga KOuda.
Fukuko dan Manpei mengajak seluruh keluarga untuk berkumpul dan menyampaikan niat mereka kalau mereka akan pindah ke Izumiotsu dan memulai hidup baru disana. Semuanya terkejut mendengarnya. Manpei mengatakan ia belum tahu akan melakukan apa, tapi ia akan berusaha memikirkannya begitu mereka tiba disana. Ia dan Fukuko akan pergi berdua karena tidak ingin merepotkan keluarga Kouda.
Kanbe menjadi khawatir ia akan ditinggal sendirian, ia menawarkan diri untuk ikut bersama mereka, karena akan sangat aneh jika ia tetap bersama keluarga Kouda padahal ia bukan anggota keluarga. Intinya sih Kanbe lebih nyaman bareng Manpei dan Fukuko. Manpei dan Fukuko sih nggak masalah kalau Kanbe mau ikut.
Tapi yang mengejutkan adalah ibu. Ibu menawarkan diri untuk ikut bersama Manpei dan Fukuko, hal itu membuat semuanya terkejut karena mereka tahu kalau ibu nggak suka sama Manpei. Fukuko juga kaget karena ia pikir ibu lebih suka tinggal bersama cucunya.
TAka jadi sedih banged karena semua orang akan pergi dari ruamh mereka, ia menangis dipelukan neneknya.
Dan begitulah, Fukuko, Manpei, ibu dan Kanbe akan segera meninggalkan Osaka.
Komentar:
Plot drama ini cepat banged, aku suka, jadi nggak bosan menontonnya.
Seto Koji dan Kishii Yukino akhirnya muncul, lengkap sudah semua cast yang ada di grup poster untuk Manpuku part 1.
Karakter Seto Koji disini lucu bangeeeed, dia orangnya bebas, suka melakukan sesuatu, tapi patuh sama Manpei dan Fukuko serta keluarga.
Kishii Yukino ternyata kecil banged ya, dia cocok memerankan gadis berusia 14 tahun hehehehhe. Aku menunggu kisah cinta mereka berdua wkkwkkwkw.
Minggu depan keluarga Tachibana + Ibu + Kanbe akan pindah ke Izumiotsu, sebuah kota dipinggir pantai dan mereka akan memulai bisnis pembuatan garam. Disana kisah panjang kehidupan Fukuko dan Manpei akan dimulai. Kalau nggak salah sih bisnis mereka itu nantinya akan menjadi bisnis yang besar, intinya sukses gitu deh, tapi Manpei ini tipe yang suka ganti usaha, jadi setelah sukses nanti dia ganti usaha lagi dan mereka miskin lagi.
Aku menunggu apa yang akan terjadi di pabrik garam mereka, apakah akan ada tokoh jahat lagi? Atau bisnis Manpei akan dibantu oleh banyak orang baik?
Manpei bikin baper deh, dia nggak suka punya dendam pada orang lain, tidak ingin menjalani hidupnya dengan membenci orang lain. Dari pada melihat sisi negatif perbuatan orang, dia lebih suka melihat sisi positifnya. Kajitani sudah melakukan hal jahat padanya, membuat badannya tidak bisa bergerak dengan baik dan ia cukup menderita tapi yang ia lihat adalah sisi positif, kalau ia tidak masuk penjara, mungkin ia tidak akan menikah dengan Fukuko. Idaman banged XD XD
Fukuko juga baik sih, tapi dia lebih manusiawi, kalau yang salah ya dia marah. TApi dia tetap menjadi istri yang ikut suami, istri idaman XD
Masalah Fukuko dan Manpei ini sih omelan ibu ya, ibu masih aja meminta mereka cepat punya anak. Padahal bukan karena mereka nggak mau, tapi karena belum diberi rezeki keturunan. Ibu Fukuko itu lucu banged, kayaknya semua yang dilakukan Manpei itu salah dimatanya tapi dia tetap suka sama Manpei diam-diam. MAnpei nggak kerja, dia sibuk nyuruh kerja, begitu dapat pekerjaan bagus, dia malah mengeluh karena capek, dia nggak suka Manpei tapi tetap pengen ikut Fukuko dan Manpei, nanti pas mereka pindah dia juga ngeluh tuh HAHAHAHAHAH.
Nggak kebayang kalau ibu nggak ada di drama ini, pasti lucunya bakalan berkurang, karena jujur aja, kehadiran ibu selalu bikin aku tertawa.
Sinopsis Manpuku Week 5: Shinjirun desu!
-I Believe It!-
Musim panas 1945, perang berakhir dengan kekalahan Jepang.
Musim gugur 1945, keluarga Kouda kembali ke Osaka. Puteri sulung Katsuko, Taka-chan sekarang sudah berusia 14 tahun (diperankan oleh Kishii Yukino). Fukuko, Manpei dan ibu juga kembali ke Osaka pada musim yang sama dan tinggal di rumah keluarga Kouda. Rumah Manpei dan rumah ibu hancur karena perang, sementara rumah keluarga Kouda selamat. Fukuko sangat bahagia bertemu kembali dengan keponakannya yang sudah semakin besar.
Meski mereka selamat dari perang, hati mereka penuh dengan kekhawatiran. Katsuko tidak pernah mendapat kabar dari suaminya Tadahiko beberapa bulan belakangan, ia tidak tahu apakah suaminya selamat atau tidak. Fukuko juga kehilangan kontak dengan sahabatnya Toshiko dan Hana, Megumi dan Zennosuke.
Listrik masih belum diperbaiki, mereka hanya menggunakan lentera saat malam hari. Makanan masih sangat sulit, setiap hari mereka hanya makan tepung membuat anak-anak Katsuko mulai bosan. Taka juga mengkhawatirkan mengenai sekolahnya.
Sementara itu Fukuko dan Manpei kembali ke Kamigori untuk barter barang dengan bahan makanan (sayuran dan beras). Pemotong sayur dan buah milik Manpei selamat dari perang dan ia membarter itu dengan sayuran dari kebun Yae-chan. Dalam perjalanan pulang, sepertinya mereka tidak mendapat banyak makanan, Manpei meminta maaf pada Fukuko karena ia sudah membuat Fukuko mengalami kesulitan seperti ini. Fukuko seperti biasa selalu sabar dan tersenyum.
Pulang dari Kamigori, Fukuko dan Manpei singgah di sebuah kedai ramen kecil dan mengingat kenangan mereka saat makan ramen di kencan pertama mereka yang membuat Fukuko tersipu malu. Ramen pada masa itu sangat sedikit, hanya mie dan kuah saja, meski begitu rasanya lumayan. Mereka hanya memesan satu porsi karena harganya mahal dan makan bergantian.
Meski sedikit, mereka menikmati ramen sambil tersenyum bahagia. Di kedai ramen itu, mereka juga bertemu dengan Megumi dan Zennosuke untuk pertama kalinya setelah sekian lama. Fukuko dan Megumi sangat bahagia karena bertemu lagi dan nggak menyangka mereka selamat dari perang.
Taka dan adik-adiknya juga memikirkan cara untuk menghasilkan uang. Mereka membuka stand jasa membersihkan sepatu/semir sepatu tapi karena mereka masih anak-anak, banyak pelanggan yang tidak membayar mereka dengan seharusnya. Uang yang mereka hasilkan mereka berikan pada Katsuko dnegan harapan KAtsuko akan senang. TApi reaksi Katsuko tidak seperti dugaan mereka, Katsuko malah sedih dan meminta maaf pada anak-anaknya. Mereka tidak mengerti kenapa ibu meminta maaf pada mereka.
Katsuko tentu saja sedih melihat anak-anaknya yang masih kecil bekerja untuk mencari uang, ia merasa menjadi ibu yang tidak bisa melindungi anak-anaknya. Tapi ia tetap menerima dan tersenyum pada mereka yang sudah lebih dewasa dari yang ia pikirkan.
Ibu sangat mengkhawatirkan kehidupan mereka selanjutnya, jika mereka terus menjual apa yang mereka miliki hanya untuk makan, maka semua milik mereka akan habis. Ibu menuntut Manpei untuk melakukan sesuatu karena Manpei adalah penemu, Manpei pasti bisa memikirkan sesuatu untuk mengatasi hal ini. Fukuko membela suaminya karena Manpei juga sudah berusaha, mereka bahkan membarter barang buatan Manpei untuk bahan makanan. Ibu tidak peduli dan menagih janji Manpei yang dulu mengatakan akan membuat Fukuko bahagia, tidak akan kesulitan keuangan saat Manpei melamar Fukuko. Manpei tidak bisa menghindari hal itu karena ia memang berjanji seperti itu pada ibu, ia hanya bisa meminta maaf.
Fukuko berkomentar kalau mereka menghasilkan uang dengan menjual kimono juga, tapi ibu sama sekali tidak mau menjual kimononya. Memikirkan kimononya akan dijual di black market saja sudah membuat ibu merinding, ia tetap tidak mau menjual kimono berharganya.
Manpei masuk ke ruang kerja Tadahiko dan menatap lukisan Tadahiko, ia memikirkan apa yang dikatakan oleh ibu Fukuko. Fukuko meminta Manpei untuk tidak terlalu memikirkan apa yang ibunya katakan. Ia yakin ada waktunya Manpei akan menemukan ide dan ia berdebar-debar menunggunya.
Manpei beruntung punya istri yang setia dan sabar seperti Fukuko, tapi ia menyadari kalau ia juga tidak boleh terus-terusan berdiam diri. Ia harus memikirkan sesuatu.
Malam harinya, seluruh keluarga kembali makan dengan tepung dan mereka benar-benar tidak berselera. Seluruh keluarga tampak murung dan Fukuko mencoba untuk menyemangati mereka. Ia meminta mereka menutup mata dan membayangkan memakan sesuatu yang enak saat makan tepung itu. Sayangnya rasa tepung ya tepung, jadi ide Fukuko sama sekali tidak membantu.
Ibu mendesah karena ia sudah tidak tahan lagi. Ia juga kasihan pada cucunya dan ia memutuskan untuk menjual kimononya. Keluarga cukup kaget mendengarnya karena mereka terus berusaha membujuk ibu tapi ibu tidak pernah mau.
Keesokan harinya, ibu dan Fukuko pergi ke black market untuk menjual kimono, tapi seperti biasa tawaran harganya sangat murah dan ibu benar-benar tidak rela menjualnya.
Saat itu tiba-tiba seseorang mendekati mereka dan bisa menebak kalau bahan kimono ibu sangat bagus. Ibu senang ada yang mengerti mengenai bahan kimono. Fukuko menatap pria itu dan mengenalinya, dia adalah Sera-san. Sera terkejut bertemu dengan Fukuko disana, ia bahkan memanggil ibu sebagai kakak Fukuko dan membuat ibu bahagia banged (karena dibilang kakak = masih muda HAHHAAHAHAH).
Pada akhirnya yang membeli kimono ibu adalah Sera-san, dia membeli dengan harga yang lebih tinggi dari black market, jadi ibu senang.
Fukuko membawa Sera ke rumah keluarga Kouda karena Sera ingin bertemu dengan Manpei. Sera senang sekali bertemu dengan Manpei lagi dan ia kembali menunjukkan sifat aslinya.
Sera sepertinya bekerja untuk mencari barang bagus dan menjualnya dengan mahal pada orang kaya, sesuatu seperti itu. Sera selalu punya ide dalam hal bisnis dan mulai mengatakan pada Manpei untuk memikirkan sesuatu juga.
Aku nggak terlalu mengerti apa yang mereka bicarakan tapi Sera ini kadang baik, kadang jahat, Fukuko sendiri nggak tahu apakah Sera itu orang baik atau jahat tapi Sera bersikap sesuai dengan situasi, yang ia pikirkan hanyalah bagaimana bisnisnya beruntung, ia tak peduli dengan orang lain. Sikapnya itu bertolak belakang dengan Manpei.
Malam harinya, Manpei tidak bisa tidur karena ia terus kepikiran pada Sera. Sera punya rasa percaya diri yang tinggi, berani melakukan sesuatu, selalu punya ide. Fukuko mengatakan kehidupan orang-orang pasca perang sangatlah sulit, ia menceritakan mengenai sesuatu yang terjadi di black market, penipuan dan lain sebagainya.
Di jepang, untuk mengesahkan sesuatu tidak menggunakan tanda tangan, melainkan cap/segel/hanko. Fukuko menceritakan bagaimana orang di black market banyak yang tertipu karena tidak punya hanko dan itu membuat Manpei tiba-tiba memikirkan sesuatu. Ia menjadi bersemangat dan mengatakan pada FUkuko kenapa mereka tidak mencoba untuk membuat hanko. Fukuko terkejut.
Katsuko, ibu dan Manpei bertugas untuk membuat design sesuai nama keluarga pemesan sementara Yoshino, Shigeyuki dan Manabu bertugas memotong kayu untuk bahan hanko. Membuat hanko butuh ketelitian dan harus detail.
Jasa pembuatan hanko mereka menjadi sangat populer dan mereka menghasilkan banyak uang. Sudah lama keluarga tidak melihat uang dalam jumlah banyak, mereka sangat bahagia.
Malam itu, Katsuko menangis menatap anak-anaknya yang tertidur dan Fukuko melihatnya, ia bertanya apa yang terjadi. Katsuko mengatakan sebelum tidur, Shigeyuki mengatakan dengan uang itu mereka akhirnya akan bisa makan telur gulung. Itu membuat hatinya sakit karena anak-anaknya harus menderita, sementara suaminya tidak ada disampingnya dan membuatnya khawatir.
Fukuko mencoba menenangkan kakaknya dan mengatakan Tadahiko pasti akan selamat dan kembali pada KAtsuko.
*meski lukisan Tadahiko tidak laku, untuk kebutuhan sehari-hari biasanya orang tua Tadahiko mengirimkan yang bulanan pada mereka. Tapi setelah TAdahiko berangkat perang, ibu Tadahiko tidak pernah mengirim uang lagi, jadi KAtsuko-lah yang harus berusaha sendirian.
Sebelum tidur, Fukuko menceritakan hal itu pada ibu dan Manpei. Ibu protes karena Fukuko dengan mudah mengatakan Tadahiko pasti akan kembali, kalau Tadahiko kembali ya bagus, kalau tidak Katsuko akan semakin terluka. Tapi Fukuko mengatakan dalam situasi seperti itu, ia harus mengatakan hal yang bisa menyemangati kakaknya.
Ibu meminta Fukuko untuk tidak mengurusi masalah orang lain dan berharap Fukuko memikirkan masalahnya sendiri. Fukuko mengatakan ia dan Manpei sudah berusaha mencari uang dengan membuka bisnis hanko tapi yang ibu maksud bukan itu. Ibu kembali ke pembahasan mengenai cucunya. Ia ingin Fukuko dan Manpei segera punya anak. Manpei yang saat itu fokus membaca sesuatu langsung meletakkan bukunya untuk tidur. Ia malas membahas itu bersama mertuanya.
Fukuko juga langsung menarik selimut saat ibu mulai ceramah mengenai kapan mereka akan punya anak. Karena ibu terus bicara, Fukuko jadi kesal dan mengatakan pada ibu bagaimana mereka bisa melakukannya kalau ibu terus tidur di kamar mereka. Ibu tersinggung dengan hal itu dan merasa kalau mereka menyalahkannya, jadi ibu memutuskan keluar dari kamar. Manpei berusaha menahan ibu untuk tetap tidur di kamar mereka tapi ibu menolak dan mengatakan pada mereka untuk segera memberinya cucu. HAHAHAHAHHAHA. Padahal diluar ibu sedih banged karena ia merasa Fukuko dan Manpei mengusirnya wkwkwkwkwkkw.
Tengah malam, Fukuko mengkhawatirkan ibunya jadi ia keluar mencari ibu, ia melihat-lihat ke seluruh ruangan dan menemukan ibu tidur di ruang kerja TAdahiko. Ibu tidur sangat nyenyak dan Fukuko kembali ke kamarnya. Manpei ternyata belum tidur juga karena mengkahwatirkan ibu tapi Fukuko mengatakan mereka sepertinya tidak perlu khawatir.
Seluruh keluarga sangat sibuk pada malam hari untuk membuat hanko, karena pesanan banyak jadi mereka harus bekerja 2 kali lebih keras dari biasanya. Ibu selalu mengeluh kecapean, sementara yang lain juga mulai bosan. Fukuko selalu berusaha menyemangati mereka, mengajak main sambil membuat hanko.
Setelah lelah membuat Hanko, mereka semuanya akan tidur nyenyak karena kelelahan. Dan suatu malam, tiba-tiba seseorang masuk ke dalam rumah keluarga Kouda. Ia membuka kunci dari luar dan mengendap-endap mencari sesuatu di lemari. Tentu saja yang ia cari adalah uang.
Pencuri itu berhasil menemukan uang simpanan keluarga KOuda, tapi aksinya berhasil digagalkan oleh ibu yang terbangun dan mengambil kayu, ia berteriak bersiap melawan pencuri itu.
Pencuri itu adalah Kanbe Shigeru (Seto Koji). Ibu, Fukuko, Katsuko, Manpei dan Taka-chan mulai menginterogasinya. Kanbe mengetahui kalau rumah mereka banyak uang karena ia melihat di black market bisnis hanko mereka sangat lancar. Ia memohon pada mereka agar mereka tidak melaporkannya ke polisi, tapi tentu saja keluarga memang berniat melaporkan pencuri ke polisi, apalagi ibu yang nggak ada kasihan-kasihannya sama pencuri.
Kanbe menceritakan kalau saat perang ia dikirim ke suatu tempat dan Katsuko merasa kalau tempat itu adalah tempat yang sama dengan suaminya, ia bertanya apakah Kanbe mengenal nama Kouda Tadahiko, tapi sayang sekali Kanbe tidak mengenalinya. Kanbe juga menceritakan ia tinggal berdua dengan ibunya dan sekembalinya dari perang rumah mereka sudah rata dengan tanah, sepertinya ibunya juga meninggal dunia. YAng lain jadi kasihan mendengarnya. Kemudian Kanbe tiba-tiba pingsan dan membuat semuanya panik. Kanbe ternyata kelaparan dan mereka harus memberinya makan. KAnbe makan dengan sangat lahap dan ibu benar-benar bingung kenapa mereka harus memberi makan seorang pencuri HAHAHAHAHAHA.
Satu per satu anggota keluarga mulai mengantuk dan kembali ke kamar masing-masing, ibu juga nggak mau ketinggalan karena tidak mau mengurusi pencuri, jadi ia menyerahkan semuanya pada Manpei. Manpei-lah yang harus mengurus Kanbe, memberinya minum dan lain sebagainya.
Keesokan harinya, saat Fukuko bangun, Fukuko tidak menemukan Manpei disampingnya. Ia berjalan ke dapur dan terkejut karena Manpei tidur di lantai. Ia segera membangunkan Manpei karena Manpei bisa sakit tidur di lantai. Keduanya kemudian sadar kalau Kanbe tidak kelihatan dan berfikir kalau dia kabur.
Tapi ternyata Kanbe sibuk mengepel lantai rumah keluarga Kouda sebagai ucapan terima kasih karena sudah memberinya makan. Seluruh keluarga jadi bingung dengan sikap Kanbe, dia penduri tapi baik banged. Setelah selesai bersih-bersih rumah, Kanbe kemudian pamit kepada mereka semuanya. Manpei yang mengantar kepergian Kanbe sampai dipintu mengatakan ia tidak tahu bagaimana rasanya ikut perang karena ia tidak ada disana, tapi ada banyak sekali orang seperti Kanbe yang pulang dan tidak menemukan anggota keluarganya. MAnpei percaya Kanbe akan baik-baik saja karena Kanbe adalah anak yang baik.
Malam harinya, seseorang masuk ke rumah keluarga Kouda dengan cara yang sama seperti Kanbe. Ibu yang tidur di ruang kerja Tadahiko langsung terbangun dan mulai berteriak karena ia berfikir pria itu adalah Kanbe yang masuk ke rumah untuk mencuri lagi. Tapi alangkah terkejutnya ibu karena pria itu ternyata adalah menantunya Tadahiko. Ibu langsung berteriak memanggil Katsuko dan membuat Fukuko & Manpei juga terbangun.
Fukuko segera ke ruang kerja suaminya berfikir terjadi sesuatu pada ibu. Ia terdiam saat melihat Tadahiko di hadapannya dan KAtsuko tidak bisa menahan air matanya, ia berlari ke pelukan suami yang ia rindukan. Seluruh keluarga juga menangis bahagia karena Tadahiko kembali dengan selamat.
Malam itu, Tadahiko menatap anak-anak mereka yang sedang tertidur pulas, semuanya sudah tumbuh besar. Ia berterima kasih apda istrinya yang sudah membesarkan anak-anak mereka dengan baik meski tanpa dirinya.
Keesokan harinya, Taka, Yoshino, Shigeyuki dan Manabu terkejut melihat ayah mereka di halaman. Mereka masih tidak percaya kalau itu adalah ayah mereka. Mereka memeluk ayah dengan sangat erat dan berteriak banzai berkali-kali. Tapi kemudian teriakan mereka berhenti karena ada suara asing yang juga berteriak banzai. Itu adalah Kanbe yang kembali datang ke rumah keluarga Kouda.
Kanbe tidak punya tujuan, ia bingung harus melakukan apa dan pada akhirnya ia memutuskan kembali ke rumah keluarga Kouda dan memohon agar membiarkannya tinggal bersama mereka. Ia akan melakukan apa saja. Tapi ibu menolak keras kehadiran pencuri di rumah mereka dan memintanya untuk pergi. Lucunya, hanya ibu saja yang menolak, yang lain malah nggak peduli dan sibuk membuat hanko.
Kanbe masih berusaha agar dibiarkan tinggal disana, ia menawarkan untuk membantu ini dan itu tapi tidak diperdulikan. Sampai Taka dan adik-adiknya yang suka belajar bertanya kapan mereka akan mulai sekolah dan Kanbe menawarkan diri untuk mengajarkan mereka. Tapi yang lain tidak yakin dengan Kanbe sampai Kanbe mengatakan kalau ia adalah lulusan salah satu universitas bergengsi di Osaka. Semuanya terkejut.
Taka dan adik-adiknya akhirnya mendapatkan seorang guru yang bisa diandalkan. Ibu masih tidak yakin membiarkan Kanbe tinggal di rumah mereka + mengajarkan anak-anak karena dia adalah seorang pencuri LOL.
Tadahiko juga ingin membantu bisnis hanko yang dijalankan keluarga, tapi Katsuko mengatakan pada suaminya untuk fokus pada lukisannya saja, ia tahu suaminya pasti rindu melukis. Tapi Tadahiko tidak bisa melakukannya. Ia mengatakan pada keluarga kalau saat perang, ia kehilangan kemampuannya untuk membedakan warna, Tadahiko mengalami buta warna. Ia mengatakan ia sudah tidak bisa melukis lagi dan akan mulai mencari pekerjaan biasa. Semuanya terkejut. Katsuko tahu kalau suaminya sangat suka melukis, suaminya adalah seorang seniman dan mendengar itu tentu saja hatinya sangat terluka.
Manpei adalah tipe pria yang tidak ingin menyimpan dendam pada siapapun, ia lebih suka melihat sisi positif dari sesuatu yang terjadi. Berkar Kajitani ia bisa membuat hal yang ia sukai, berkat Kajitani juga ia bisa menikah dengan Fukuko. Tapi Fukuko masih sangat marah pada Kajitani dan tidak bisa memaafkannya.
Saat di rumah, Manpei mengatakan pada Fukuko kalau ia tidak ingin menjalani hidup dengan membenci orang lain, ia tahu Fukuko masih marah pada Kajitani, tapi Kajitani juga menjalani hidup yang sulit setelah kejadian itu. Fukuko mengerti suaminya adalah orang seperti itu, jadi ia akhirnya memaafkan Kajitani jika Manpei memaafkannya.
Sebenarnya saat membuat hanko, Manpei diam-diam membuatkan satu untuk Kajitani. Ia akhirnya bisa memberikan pada Kajitani, ia meminta bantuan Kanbe untuk memberikan hanko itu pada Kajitani dengan berpesan pada Kajitani untuk menjalani hidupnya dengan baik mulai dari sekarang. Kajitani menangis menerima hanko itu.
Selama tinggal di rumah keluarga Kouda, Kanbe tidur di ruang kerja Tadahiko. Awalnya ia kesulitan tidur disana karena kamar itu penuh dengan lukisan burung yang dilukis oleh Tadahiko, lukisannya terlihat nyata dan kalau malam tuh seolah-olah burung itu menatap kita. Kanbe takut banged saat malam pertama tidur disana. Tapi lama-lama ia sudah terbiasa.
Suatu pagi, saat ia terbangun dari tidurnya, ia terjejut melihat Tadahiko duduk menatap kanvas dan ia langsung melapor pada Fukuko dan yang lain. Katsuko langsung menemui suaminya dan ia terharu melihat suaminya mulai melukis lagi. Tadahiko mengatakan ia tidak bisa menyerah akan melukis dan ia meminta maaf pada Katsuko kalau ia akan mecobanya sekali lagi. Meski ia tak bisa membedakan warna, ia berharap ia bisa terus melukis. Katsuko tentu saja senang dengan keputusan suaminya itu, karena menurutnya itu adalah keputusan terbaik.
Yang lain juga bahagia karena Tadahiko memutuskan untuk melukis lagi, kecuali ibu HAHAHAHHA. Ibu ini pengen menantunya itu kerja yang bener-bener menghasilkan uang.
Melihat kesulitan keluarga Kouda yang jumlah anggota keluarganya banyak ditambah lagi keluarga Tachibana, Ibu dan Kanbe, Manpei dan Fukuko memutuskan untuk segera pindah dari rumah keluarga Kouda karena mereka tidak ingin merepotkan lagi.
MAnpei dan Fukuko menyampaikan hal itu pada ibu, meski Manpei belum tahu mereka akan pindah kemana, tapi mulai dari sekarang ia akan segera mencari rumah baru. Ibu terkejut mendengarnya karena dari perkataan Manpei dan Fukuko, keduanya tidak mengajak dirinya untuk ikut dengan mereka. LOL.
Manpei makan ramen bersama Sera dan mereka membicarakan banyak hal, tentu saja tentang bisnis. Sera mengatakan kalau ia punya sebuah gudang bekas militer atau sesuatu seperti itu, tapi ia tidak tahu gudang itu dulunya digunakan untuk apa. Letaknya di Izumiotsu, di pinggir pantai.
Mendengar itu, Manpei punya ide untuk menyewa/membeli tempat itu. Saat di rumah, ia mengatakan hal itu pada Fukuko, ia bertanya apakah Fukuko mau pindah ke Izumiotsu. Fukuko tentu saja akan ikut kemanapun Manpei pergi, ia deg degan menunggu apa kira-kira yang akan Manpei lakukan disana.
Fukuko juga sangat senang karean di Izumiotsu ada Hana-chan, sahabatnya.
Suami Saki Nee-chan, Shinichi kembali dengan selamat dari perang. Ia datang ke rumah keluarga Kouda karena ia tahu semuanya akan berkumpul disana. Shinichi tampak ceria saat bertemu dengan seluruh anggota keluarga.
Tapi tujuan Shinichi sebenarnya adalah untuk mengambil lukisan bunga sakura yang Saki sukai, lukisan buatan Tadahiko yang ia titipkan disana sebelum ia berangkat berperang. Ia menangis saat melihat lukisan itu.
Setelah mengambil lukisan itu, Shinichi kemudian meninggalkan rumah keluarga KOuda.
Fukuko dan Manpei mengajak seluruh keluarga untuk berkumpul dan menyampaikan niat mereka kalau mereka akan pindah ke Izumiotsu dan memulai hidup baru disana. Semuanya terkejut mendengarnya. Manpei mengatakan ia belum tahu akan melakukan apa, tapi ia akan berusaha memikirkannya begitu mereka tiba disana. Ia dan Fukuko akan pergi berdua karena tidak ingin merepotkan keluarga Kouda.
Kanbe menjadi khawatir ia akan ditinggal sendirian, ia menawarkan diri untuk ikut bersama mereka, karena akan sangat aneh jika ia tetap bersama keluarga Kouda padahal ia bukan anggota keluarga. Intinya sih Kanbe lebih nyaman bareng Manpei dan Fukuko. Manpei dan Fukuko sih nggak masalah kalau Kanbe mau ikut.
Tapi yang mengejutkan adalah ibu. Ibu menawarkan diri untuk ikut bersama Manpei dan Fukuko, hal itu membuat semuanya terkejut karena mereka tahu kalau ibu nggak suka sama Manpei. Fukuko juga kaget karena ia pikir ibu lebih suka tinggal bersama cucunya.
TAka jadi sedih banged karena semua orang akan pergi dari ruamh mereka, ia menangis dipelukan neneknya.
Dan begitulah, Fukuko, Manpei, ibu dan Kanbe akan segera meninggalkan Osaka.
-To Be Continued-
Komentar:
Plot drama ini cepat banged, aku suka, jadi nggak bosan menontonnya.
Seto Koji dan Kishii Yukino akhirnya muncul, lengkap sudah semua cast yang ada di grup poster untuk Manpuku part 1.
Karakter Seto Koji disini lucu bangeeeed, dia orangnya bebas, suka melakukan sesuatu, tapi patuh sama Manpei dan Fukuko serta keluarga.
Kishii Yukino ternyata kecil banged ya, dia cocok memerankan gadis berusia 14 tahun hehehehhe. Aku menunggu kisah cinta mereka berdua wkkwkkwkw.
Minggu depan keluarga Tachibana + Ibu + Kanbe akan pindah ke Izumiotsu, sebuah kota dipinggir pantai dan mereka akan memulai bisnis pembuatan garam. Disana kisah panjang kehidupan Fukuko dan Manpei akan dimulai. Kalau nggak salah sih bisnis mereka itu nantinya akan menjadi bisnis yang besar, intinya sukses gitu deh, tapi Manpei ini tipe yang suka ganti usaha, jadi setelah sukses nanti dia ganti usaha lagi dan mereka miskin lagi.
Aku menunggu apa yang akan terjadi di pabrik garam mereka, apakah akan ada tokoh jahat lagi? Atau bisnis Manpei akan dibantu oleh banyak orang baik?
Fukuko juga baik sih, tapi dia lebih manusiawi, kalau yang salah ya dia marah. TApi dia tetap menjadi istri yang ikut suami, istri idaman XD
Masalah Fukuko dan Manpei ini sih omelan ibu ya, ibu masih aja meminta mereka cepat punya anak. Padahal bukan karena mereka nggak mau, tapi karena belum diberi rezeki keturunan. Ibu Fukuko itu lucu banged, kayaknya semua yang dilakukan Manpei itu salah dimatanya tapi dia tetap suka sama Manpei diam-diam. MAnpei nggak kerja, dia sibuk nyuruh kerja, begitu dapat pekerjaan bagus, dia malah mengeluh karena capek, dia nggak suka Manpei tapi tetap pengen ikut Fukuko dan Manpei, nanti pas mereka pindah dia juga ngeluh tuh HAHAHAHAHAH.
Nggak kebayang kalau ibu nggak ada di drama ini, pasti lucunya bakalan berkurang, karena jujur aja, kehadiran ibu selalu bikin aku tertawa.
0 komentar:
Posting Komentar