Middle School Girl A atau Student A adalah sebuah movie yang rilis pada Juni 2018 lalu. Movie berdurasi 110 menit ini disutradarai oleh Lee Kyung Sub (Miss The Train) yang diangkat dari sebuah webtoon karya Heo5Pa6. Movie ini dibintangi oleh Kim Hwan Hee (Goksung, Angel Eyes, The Miracle We Meet), Suho (Rich Man, The Universe's Star, One way Trip), Jung Da Bin (She Was Pretty, Wonderful Life, Rebel), Lee Jong Hyuk (Dating Agency Cyrano, Gentleman's Dignity, Bubblegum), Jung Da Eun (Midnight Runners), Yoo Jae Sang (The Age of Shadows,Ode to My Father, Fourth Place) dan masih banyak lagi.
Jujur saja, yang membuatku tertarik menonton movie ini adalah posternya. Seorang gadis dan pria yang ada dalam boneka maskot. HAHAAHAHA.
Kemudian tentu saja karena pemainnya, aku cukup mengenal Suho dan Jung Da Bin, meski nggak terlalu kenal sama Kim Hwan Hee sih. Aku tidak berharap terlalu banyak pada movie ini, jadi nontonnya no expectation lah ya, dan ternyata aku cukup menikmati movienya.
Aku sangat menyukai kisah cinta sederhana yang disuguhkan dalam movie ini meski temanya bukan cinta. Aku juga suka hubungan antara pemainnya, menurutku chemistry mereka bagus. Dan penyelesaian kisahnya juga ala anak SMP gitu, nggak ada tokoh yang terlalu jahat disini.
Aku memang jarang menonton movie Korea, kalau aku udah nonton artinya aku beneran tertarik pada movie tersebut HAHAHAHA.
Jang Mi Rae adalah seorang anak SMP yang tidak terlalu bersosialisasi di sekolahnya. Ia tidak punya teman dan sedikit menarik diri dari orang lain. Ia lebih nyaman sendirian, makan sendirian di perpustakaan yang ia sukai. Ia suka menulis tapi ia tak begitu PD dengan tulisannya. Ibunya sibuk bekerja setiap hari sementara ayahnya suka mabuk-mabukan dan kadang memukulinya. Mi Rae sangat takut pada ayahnya. Ia selalu bersembunyi di lemari jika ayahnya pulang.
Mi Rae sangat menyukai sebuah game online dan disana adalah tempat dimana ia menemukan teman-temannya. Dalam game online itu, ia berpura-pura jadi pemanah laki-laki dan menyukai seorang pemanah laki-laki lainnya. Ada seorang puteri bernama Si Na yang menarik perhatiannya. Si Na sangat cantik.
Mi Rae membayangkan kalau Si Na yang cantik itu adalah teman sekelasnya Baek Ha yang memang paling cantik di kelas, dan pemanah yang ia sukai adalah Tae Yang, anak laki-laki yang ia sukai di kelas.
Suatu hari, guru menugaskan anak-anak dikelas membentuk kelompok untuk menonton movie bersama-sama dan Mi Rae satu kelompok dengan Tae Yang. Teman-teman yang lain sama sekali nggak peduli dengan tugas itu, jadi saat guru pergi, mereka meninggalkan Mi Rae dan Tae Yang berdua saja. Mereka berdua menonton movie bersama-sama tapi Mi Rae asik menatap Tae Yang diam-diam. Tae Yang memang tipe yang baik, jadi ia mudah dekat dengan Mi Rae. Ia juga tahu Mi Rae menulis sebuah novel dan memujinya. Ia juga stau-satunya yang memberi tepuk tangan saat Mi Rae menang penghargaan bersama Baek Ha.
Meski teman-teman kelas tidak terlalu menyukai Mi Rae, Baek Ha baik pada Mi Rae. Ia sering mengajak Mi Rae bicara dan mulai dekat dengannya, menghabiskan waktu bersama Mi Rae di perpustakaan. IA bahkan satu kelompok dengan Mirae saat jam olahraga dan juga saat tugas memasak di rumahnya. Mi Rae yang awalnya nggak punya teman jadi merasa bahagia ada yang bersikap baik padanya.
Tae Yang ingin menjadi populer dan mulai masuk klub band, ia mengatakannya pada Mi Rae untuk pertama kalinya dan dalam sekejab, Tae Yang benar-benar populer. Banyaka anak perempuan yang tertarik padanya, tapi Tae Yang hanya tertarik pada Mi Rae dan bahkan mengajaknya melihat pertunjukkannya, setelah itu mereka bisa jalan-jalan ke Hong Dae.
Suatu hari, game online kesukaan Mi Rae akan ditutup. Mi Rae sangat sedih karena harus berpisah dengan para karakter. Saat itu si cantik Si Na mendekatinya dan mengatakan pada Mi Rae untuk datang menemuinya jika Mi Rae merasa kesepian. Karena ingin berkonsultasi masalah cinta, Mi Rae datang menemui Si Na hari itu, dari petunjuk yang dikatakan Si Na, dia akan ada disebuah event free hug disebuah taman.
Mi Rae datang ke sana dan bertemu dengan maskot yang melakukan free hug, mengatakan kalau dia adalah Ta ke (karakter game) dan tahu kalau boneka maskot itu adalah Si Na. Mi Rae meminta maaf karena Si Na pasti berfikir dia adalah seorang pria.
Sejak saat itu Mi Rae mulai berkonsultasi masalah percintaan pada Si Na yang ada di boneka maskot itu. Tapi Si Na nggak pernah bicara, ia hanya mengangguk, menggeleng dan melakukan bahasa isyarat saja. Mungkin karena itu Mi Rae merasa lebih nyaman. Ia bahkan sempat menanyakan apakah Si Na pernah ke Hong Dae, apakah tempat itu menyenangkan atau bagaimana.
Tapi suatu hari, Mi Rae menghadapi hari yang buruk. Guru memarahinya dan BAek Ha karena mereka mengirim cerita yang sama ke panitia lomba. Teman-teman lebih percaya pada BAek Ha karena Baek HA adalah anak yang cantik dan pintar. Mi Rae adalah orang yang menulis novel itu, tapi tidak ada yang percaya padanya karena ia tak pernah memperlihatkan pada orang lain. Hanya ada 2 yang tahu itu adalah novel miliknya, BAek Ha yang mencontek dan Tae YAng. Tapi Tae Yang diam saja dan tidak mengatakan apapun.
Teman-teman sekelasnya membully-nya. Mi Rae juga tahu kalau selama ini TAe Yang ternyata menyukai Baek Ha, alasan TAe Yang mendekatinya adalah karena Baek Ha sering main bersama Mi Rae. Saat pulang ke rumah, Mi Rae ketahuan mengambil uang oleh ayahnya dan ayahnya memukulnya, padahal Mi Rae hanya mengambil uang untuk membeli pembalut. Mi Rae merasa kalau sudah tidak ada gunanya ia hidup di dunia ini lagi.
Mi Rae menemui Si Na untuk mengucapkan salam perpisahan karena ia akan bunuh diri, tapi Si Na kemudian menghentikannya dan membuka maskotnya untuk pertama kali. Si Na ternyata adalah seorang pria, bukan wanita seperti yang selama ini Mi Rae pikirkan. Si Na adalah Jae Hee, seorang siswa SMA. Jae Hee mengatakan Mi Rae tidak bisa mati begitu saja, sebelum mati, Mi Rae harus membuat list apa yang ingin ia lakukan, karena kalau sudah mati nggak ada gunanya menyesal nanti. Jae Hee mengerti perasaan Mi Rae karena dia juga ingin bunuh diri dan sedang menyelesaikan list hal-hal yang ingin ia lakukan.
Sayangnya Mi Rae tidak punya apapun yang ingin ia lakukan tapi JAe Hee mengatakan ia tahu Mi Rae pernah ingin ke Hong Dae dan mengajak Mi Rae kesana.
Keduanya jalan-jalan ke Hong Dae dan makan pizza ukuran besar. Itu adalah salah satu list yang ingin dilakukan Jae Hee, selama ini ia tak melakukannya karena tempat itu populer dengan pasangan, kalau datang sendiri dia malu.
Mi Rae juga dimintai tolong oleh Jae Hee untuk menemaninya periksa gigi karena ia takut pergi sendirian, pokoknya lucu banged.
Jae Hee meminta Mi Rae untuk menulis apa yang ingin ia lakukan agar tidak menyesal, sama seperti dirinya. Jika Mi Rae tidak bisa melakukannya sendirian, ia akan membantu Mi Rae.
Sejak saat itu, Mi Rae mulai masuk sekolah lagi. Ia juga jadi lebih berani dan mengatakan pada guru kalau novel itu adalah miliknya. Tapi guru mengatakan semuanya sudah berakhir, nggak ada gunanya lagi Mi Rae keras kepala. Salah satu teman Baek Ha bernama No Ran pernah merasa disakiti oleh BAek Ha dan ingin balas dendam. Dia tahu kalau Mi Rae yang menulis novel itu dan mengatakan ia akan membantu Mirae. Ia sengaja membocorkan masalah itu ke media dan membuat heboh satu sekolah.
Mi Rae dan Baek Ha langsung di sidang untuk dimintai keterangan dan saat Mi Rae merasa kalau ia sudah terlalu jauh, aku rasa dia akan mengakui kalau itu novel Baek Ha, tapi Baek Ha tiba-tiba menangis dan mengakui kesalahannya.
Keadaan mulai berbalik 100%, dimana Baek Ha yang biasanya dicinti oleh seluruh kelas mulai menjadi target bully sementara Mi Rae sudah tidak diganggu lagi. Mi Rae jadi merasa sangat bersalah dan akhirnya memperbaiki hubungannya dengan teman-teman sekelasnya.
Sejak awal, alasan free hug Jae Hee menjadi pertanyaan besar bagiku, kenapa dia melakukan free hug? Bahkan disaat nggak ada orang di taman, saat semua menolak dipeluk, saat hujan, Jae Hee selalu ada di taman menawarkan jasa free hug. Mi Rae bertanya-tanya kenapa Jae Hee melakukannya tapi ia tak pernah menanyakan alasannya.
Hanya saja Jae Hee pernah bercerita kalau ia melakukan kesalahan pada teman baiknya dan itu mungkin menjadi alasannya. Terbukti saat Jae Hee akhirnya menemukan orang yang sebenarnya ingin ia peluk dan menurutku itu cukup emosional.
Setelah Jae Hee berhasil melakukannya, semua listnya sudah terpenuhi dan ia dengan tenang bisa bunuh diri. Tapi disana itu, Mi Rae malah nggak rela berpisah dengan Jae Hee.
Movie ini mungkin terlihat sederhana tapi sebenarnya cukup serius. Dua orang yang ingin bunuh diri karena masalah masing-masing, menemukan kenyaman diantara mereka. Meski kehadiran masing-masing tidak bisa menjadi alasan untuk berhenti melakukannya, tapi pasti ada pengaruhnya yang mungkin membuat mereka untuk tidak melakukannya. Dukungan dari orang lain sangatlah berarti.
Mi Rae benar-benar anak yang kuat dan mampu mengatasi depresinya, kegalauan hatinya dan keinginan untuk mati dengan caranya sendiri. Tentu saja kehadiran Jae Hee membawa pengaruh besar dalam kehidupannya. Ia jadi lebih bisa menghadapi kehidupan sekolahnya dan melakukan hal-hal baik sebagaimana sifatnya yang sebenarnya. Padahal dia masih anak SMP.
Awalnya ia mungkin membenci Baek Ha, tapi melihat Baek Ha ada diposisinya ia jadi memikirkan saat ia ada diposisi itu, Baek Ha pernah bersikap baik padanya, meskipun kenangan itu hanya sedikit tapi ia berhasil menjadikan itu alasan membantu Baek Ha.
Kadang orang terlalu fokus pada hal-hal jahat yang dilakukan orang lain dan langsung melupakan kebaikan yang selama ini dilakukan orang lain. Ungkapan karena nila setitik rusak susu sebelanga itu benar-benar terjadi di dunia nyata.
Sebanyak apapun kebaikan yang kamu lakukan, hanya dengan satu perbuatan jahat, semuanya akan rusak. Bisa jadi perbuatan jahat itu tidak disengaja, tapi tetap saja anggapan orang lain berbeda. Kita hanya berharap ada orang seperti Mi Rae.
Mi Rae pada akhirnya berteman dengan teman yang pernah membullynya karena ia sudah berubah. Hanya dengan keberanian dan keinginan agar hal yang sama tidak terjadi padanya, Mi Rae bisa menyelamatkan Baek Ha. Semua orang punya pelarian akan masalahnya sendiri, pada awalnya Mi Rae ingin bunuh diri sebagai pelarian kemudian ia bertemu seseorang yang ternyata hidupnya lebih buruk darinya. Mi Rae takut pada ayahnya, tapi ibunya mencintainya. Setidaknya ia masih punya ibu yang menyayanginya. Sementara itu JAe Hee tidak punya siapa-siapa, rasa bersalah pada sahabatnya membuatnya ingin bunuh diri. Ketakutan itu ada, karena itu ia membuat list hal yang ingin ia lakukan. Selagi ia menyelesaikan semua listnya, ia bertemu dengan Mi Rae dan mungkin saja Mi Rae satu-satunya orang yang tidak ingin ia menghilang. Jae Hee akhirnya bisa menatap masa depan yang baru dan memulai dari awal lagi.
Movie ini open ending. Jae Hee dan Mi Rae berpisah di ending movie tapi ada bagian tersirat kalau Jae Hee akan kembali saat Mi Rae sudah duduk dibangku SMA. Saat teman-teman mengajaknya ketemuan Mi Rae mengatakan dia sudah ada janji dan nggak bisa ikut mereka. Meski Mi Rae tidak mengatakan siapa orangnya tapi aku bisa menebak orang itu adalah Jae Hee. Sayang banged ya, nggak diliatin gimana mereka ketemu lagi hehehhe.
BTW dulu kalau nggak salah ada KBS Drama Special yang judulnya sama dengan movie ini. Tapi aku belum menonton, jadi aku nggak tahu apakah ada hubungannya atau malah sama dengan movie ini. Untuk movie ini, aku merekomendasikan bagi yang suka movie tipe yang lambat tapi penuh makna^^~
Jujur saja, yang membuatku tertarik menonton movie ini adalah posternya. Seorang gadis dan pria yang ada dalam boneka maskot. HAHAAHAHA.
Kemudian tentu saja karena pemainnya, aku cukup mengenal Suho dan Jung Da Bin, meski nggak terlalu kenal sama Kim Hwan Hee sih. Aku tidak berharap terlalu banyak pada movie ini, jadi nontonnya no expectation lah ya, dan ternyata aku cukup menikmati movienya.
Aku sangat menyukai kisah cinta sederhana yang disuguhkan dalam movie ini meski temanya bukan cinta. Aku juga suka hubungan antara pemainnya, menurutku chemistry mereka bagus. Dan penyelesaian kisahnya juga ala anak SMP gitu, nggak ada tokoh yang terlalu jahat disini.
Aku memang jarang menonton movie Korea, kalau aku udah nonton artinya aku beneran tertarik pada movie tersebut HAHAHAHA.
SINOPSIS
-spoiler alert-
Mi Rae sangat menyukai sebuah game online dan disana adalah tempat dimana ia menemukan teman-temannya. Dalam game online itu, ia berpura-pura jadi pemanah laki-laki dan menyukai seorang pemanah laki-laki lainnya. Ada seorang puteri bernama Si Na yang menarik perhatiannya. Si Na sangat cantik.
Mi Rae membayangkan kalau Si Na yang cantik itu adalah teman sekelasnya Baek Ha yang memang paling cantik di kelas, dan pemanah yang ia sukai adalah Tae Yang, anak laki-laki yang ia sukai di kelas.
Suatu hari, guru menugaskan anak-anak dikelas membentuk kelompok untuk menonton movie bersama-sama dan Mi Rae satu kelompok dengan Tae Yang. Teman-teman yang lain sama sekali nggak peduli dengan tugas itu, jadi saat guru pergi, mereka meninggalkan Mi Rae dan Tae Yang berdua saja. Mereka berdua menonton movie bersama-sama tapi Mi Rae asik menatap Tae Yang diam-diam. Tae Yang memang tipe yang baik, jadi ia mudah dekat dengan Mi Rae. Ia juga tahu Mi Rae menulis sebuah novel dan memujinya. Ia juga stau-satunya yang memberi tepuk tangan saat Mi Rae menang penghargaan bersama Baek Ha.
Meski teman-teman kelas tidak terlalu menyukai Mi Rae, Baek Ha baik pada Mi Rae. Ia sering mengajak Mi Rae bicara dan mulai dekat dengannya, menghabiskan waktu bersama Mi Rae di perpustakaan. IA bahkan satu kelompok dengan Mirae saat jam olahraga dan juga saat tugas memasak di rumahnya. Mi Rae yang awalnya nggak punya teman jadi merasa bahagia ada yang bersikap baik padanya.
Tae Yang ingin menjadi populer dan mulai masuk klub band, ia mengatakannya pada Mi Rae untuk pertama kalinya dan dalam sekejab, Tae Yang benar-benar populer. Banyaka anak perempuan yang tertarik padanya, tapi Tae Yang hanya tertarik pada Mi Rae dan bahkan mengajaknya melihat pertunjukkannya, setelah itu mereka bisa jalan-jalan ke Hong Dae.
Mi Rae datang ke sana dan bertemu dengan maskot yang melakukan free hug, mengatakan kalau dia adalah Ta ke (karakter game) dan tahu kalau boneka maskot itu adalah Si Na. Mi Rae meminta maaf karena Si Na pasti berfikir dia adalah seorang pria.
Sejak saat itu Mi Rae mulai berkonsultasi masalah percintaan pada Si Na yang ada di boneka maskot itu. Tapi Si Na nggak pernah bicara, ia hanya mengangguk, menggeleng dan melakukan bahasa isyarat saja. Mungkin karena itu Mi Rae merasa lebih nyaman. Ia bahkan sempat menanyakan apakah Si Na pernah ke Hong Dae, apakah tempat itu menyenangkan atau bagaimana.
Tapi suatu hari, Mi Rae menghadapi hari yang buruk. Guru memarahinya dan BAek Ha karena mereka mengirim cerita yang sama ke panitia lomba. Teman-teman lebih percaya pada BAek Ha karena Baek HA adalah anak yang cantik dan pintar. Mi Rae adalah orang yang menulis novel itu, tapi tidak ada yang percaya padanya karena ia tak pernah memperlihatkan pada orang lain. Hanya ada 2 yang tahu itu adalah novel miliknya, BAek Ha yang mencontek dan Tae YAng. Tapi Tae Yang diam saja dan tidak mengatakan apapun.
Teman-teman sekelasnya membully-nya. Mi Rae juga tahu kalau selama ini TAe Yang ternyata menyukai Baek Ha, alasan TAe Yang mendekatinya adalah karena Baek Ha sering main bersama Mi Rae. Saat pulang ke rumah, Mi Rae ketahuan mengambil uang oleh ayahnya dan ayahnya memukulnya, padahal Mi Rae hanya mengambil uang untuk membeli pembalut. Mi Rae merasa kalau sudah tidak ada gunanya ia hidup di dunia ini lagi.
Sayangnya Mi Rae tidak punya apapun yang ingin ia lakukan tapi JAe Hee mengatakan ia tahu Mi Rae pernah ingin ke Hong Dae dan mengajak Mi Rae kesana.
Keduanya jalan-jalan ke Hong Dae dan makan pizza ukuran besar. Itu adalah salah satu list yang ingin dilakukan Jae Hee, selama ini ia tak melakukannya karena tempat itu populer dengan pasangan, kalau datang sendiri dia malu.
Mi Rae juga dimintai tolong oleh Jae Hee untuk menemaninya periksa gigi karena ia takut pergi sendirian, pokoknya lucu banged.
Jae Hee meminta Mi Rae untuk menulis apa yang ingin ia lakukan agar tidak menyesal, sama seperti dirinya. Jika Mi Rae tidak bisa melakukannya sendirian, ia akan membantu Mi Rae.
Sejak saat itu, Mi Rae mulai masuk sekolah lagi. Ia juga jadi lebih berani dan mengatakan pada guru kalau novel itu adalah miliknya. Tapi guru mengatakan semuanya sudah berakhir, nggak ada gunanya lagi Mi Rae keras kepala. Salah satu teman Baek Ha bernama No Ran pernah merasa disakiti oleh BAek Ha dan ingin balas dendam. Dia tahu kalau Mi Rae yang menulis novel itu dan mengatakan ia akan membantu Mirae. Ia sengaja membocorkan masalah itu ke media dan membuat heboh satu sekolah.
Mi Rae dan Baek Ha langsung di sidang untuk dimintai keterangan dan saat Mi Rae merasa kalau ia sudah terlalu jauh, aku rasa dia akan mengakui kalau itu novel Baek Ha, tapi Baek Ha tiba-tiba menangis dan mengakui kesalahannya.
Keadaan mulai berbalik 100%, dimana Baek Ha yang biasanya dicinti oleh seluruh kelas mulai menjadi target bully sementara Mi Rae sudah tidak diganggu lagi. Mi Rae jadi merasa sangat bersalah dan akhirnya memperbaiki hubungannya dengan teman-teman sekelasnya.
Sejak awal, alasan free hug Jae Hee menjadi pertanyaan besar bagiku, kenapa dia melakukan free hug? Bahkan disaat nggak ada orang di taman, saat semua menolak dipeluk, saat hujan, Jae Hee selalu ada di taman menawarkan jasa free hug. Mi Rae bertanya-tanya kenapa Jae Hee melakukannya tapi ia tak pernah menanyakan alasannya.
Hanya saja Jae Hee pernah bercerita kalau ia melakukan kesalahan pada teman baiknya dan itu mungkin menjadi alasannya. Terbukti saat Jae Hee akhirnya menemukan orang yang sebenarnya ingin ia peluk dan menurutku itu cukup emosional.
Setelah Jae Hee berhasil melakukannya, semua listnya sudah terpenuhi dan ia dengan tenang bisa bunuh diri. Tapi disana itu, Mi Rae malah nggak rela berpisah dengan Jae Hee.
Movie ini mungkin terlihat sederhana tapi sebenarnya cukup serius. Dua orang yang ingin bunuh diri karena masalah masing-masing, menemukan kenyaman diantara mereka. Meski kehadiran masing-masing tidak bisa menjadi alasan untuk berhenti melakukannya, tapi pasti ada pengaruhnya yang mungkin membuat mereka untuk tidak melakukannya. Dukungan dari orang lain sangatlah berarti.
Mi Rae benar-benar anak yang kuat dan mampu mengatasi depresinya, kegalauan hatinya dan keinginan untuk mati dengan caranya sendiri. Tentu saja kehadiran Jae Hee membawa pengaruh besar dalam kehidupannya. Ia jadi lebih bisa menghadapi kehidupan sekolahnya dan melakukan hal-hal baik sebagaimana sifatnya yang sebenarnya. Padahal dia masih anak SMP.
Awalnya ia mungkin membenci Baek Ha, tapi melihat Baek Ha ada diposisinya ia jadi memikirkan saat ia ada diposisi itu, Baek Ha pernah bersikap baik padanya, meskipun kenangan itu hanya sedikit tapi ia berhasil menjadikan itu alasan membantu Baek Ha.
Kadang orang terlalu fokus pada hal-hal jahat yang dilakukan orang lain dan langsung melupakan kebaikan yang selama ini dilakukan orang lain. Ungkapan karena nila setitik rusak susu sebelanga itu benar-benar terjadi di dunia nyata.
Sebanyak apapun kebaikan yang kamu lakukan, hanya dengan satu perbuatan jahat, semuanya akan rusak. Bisa jadi perbuatan jahat itu tidak disengaja, tapi tetap saja anggapan orang lain berbeda. Kita hanya berharap ada orang seperti Mi Rae.
Mi Rae pada akhirnya berteman dengan teman yang pernah membullynya karena ia sudah berubah. Hanya dengan keberanian dan keinginan agar hal yang sama tidak terjadi padanya, Mi Rae bisa menyelamatkan Baek Ha. Semua orang punya pelarian akan masalahnya sendiri, pada awalnya Mi Rae ingin bunuh diri sebagai pelarian kemudian ia bertemu seseorang yang ternyata hidupnya lebih buruk darinya. Mi Rae takut pada ayahnya, tapi ibunya mencintainya. Setidaknya ia masih punya ibu yang menyayanginya. Sementara itu JAe Hee tidak punya siapa-siapa, rasa bersalah pada sahabatnya membuatnya ingin bunuh diri. Ketakutan itu ada, karena itu ia membuat list hal yang ingin ia lakukan. Selagi ia menyelesaikan semua listnya, ia bertemu dengan Mi Rae dan mungkin saja Mi Rae satu-satunya orang yang tidak ingin ia menghilang. Jae Hee akhirnya bisa menatap masa depan yang baru dan memulai dari awal lagi.
Movie ini open ending. Jae Hee dan Mi Rae berpisah di ending movie tapi ada bagian tersirat kalau Jae Hee akan kembali saat Mi Rae sudah duduk dibangku SMA. Saat teman-teman mengajaknya ketemuan Mi Rae mengatakan dia sudah ada janji dan nggak bisa ikut mereka. Meski Mi Rae tidak mengatakan siapa orangnya tapi aku bisa menebak orang itu adalah Jae Hee. Sayang banged ya, nggak diliatin gimana mereka ketemu lagi hehehhe.
BTW dulu kalau nggak salah ada KBS Drama Special yang judulnya sama dengan movie ini. Tapi aku belum menonton, jadi aku nggak tahu apakah ada hubungannya atau malah sama dengan movie ini. Untuk movie ini, aku merekomendasikan bagi yang suka movie tipe yang lambat tapi penuh makna^^~
Terimakasih banyak udah direcapin ^^
BalasHapusAkhirnya ada tontonan baru ehehe
Kalo dibandingkan sama drama spesial KBS, sebenarnya ada unsur yang sama untuk dibahas, yaitu bullying. Tapi penyampaian dan alurnya beda jauh, jadi gak ada plagiat.