The Last Recipe atau judul panjangnya The Last Recipe ~Kirin no Shita no Kioku~ atau Last Recipe: Memory of Giraffe's Tongue adalah sebuah movie yang rilis pada 3 November 2017. Movie berdurasi 126 menit ini bergenre makanan, sesuai dengan judulnya karena movie ini memang penuh dengan makanan. Mungkin apa tema movie ini sudah tertebak dari judulnya, yaitu resep terakhir, ya sebuah pencarian mengenai resep terakhir. Tapi judul panjangnya yang menyebutkan lidah jerapah, awalnya aku pikir masakan terakhir ada hubungannya dengan lidah jerapah HAHAHHAHA. Ternyata itu hanya ungkapan saja. lol.
Movie ini diangkat dari novel karya Tanaka Keiichi berjudul Kirin no Shita wo Motsu Otoko. Movie ini disutradarai oleh Takita Yojiro (Departures, Ashura, Himitsu) dan naskahnya ditulis oleh Hayashi Tamio (Let's Go Jets, The Snow White Murder Case, Eien no Zero).
Para cast dalam movie ini diantaranya adalah Ninomiya Kazunari (Haha to Kuraseba, Black Pean, Platinum Data), Ayano Gou (Ajin, Mukoku, The Bride of Rip Van Winkle), Oida Yoshi (The Las Ronin, Wasabi. Autumn Blossoms), Nishijima Hidetoshi (Onna ga Nemuru Toki, Mozu the Movie, Poison Berry in My Brain), Miyazaki Aoi (Rage, If Cats Disappeared From the World, The Great Passage), Nishihata Daigo (Asa ga Kita, Gochisousan, P to JK), Takenouchi Yutaka (Shin Godzilla, Birds Without Names, Jinsei no Yakusoku), Kanematsu Wakato (Sweet Bean, Usagi Drop, Spring Has Comes) dan masih banyak tokoh lainnya.
Sejak awal aku sudah tertarik menonton movie ini karena temanya adalah makanan. Aku suka banged sama movie yang bertema makanan apalagi aku mengenal para cast utamanya hehhehee. Selain itu setting masa lalu juga membuat aku tertarik dengan movienya, aku sebenarnya punya ekspektasi yang tinggi untuk movie ini.
Dan untung saja movienya sama sekali tidak mengecewakan, padahal aku sudah khawatir karena biasanya kalau ekspektasi aku tinggi pada sebuah movie, ujung-ujungnya mengecewakan wkkkwkwkw. Ceritanya tersusun rapi dan membuat penasaran. Tapi dalam movie ini ada plot yang sebenarnya sudah tertebak tapi ada juga bagian yang membuat aku terkejut karena aku tidak bisa menebaknya. Setelah menonton movie ini aku baru mengecek siapa dibalik tim produksinya dan akhirnya aku mengerti kenapa movienya itu bagus banged. Penulisnya adalah penulis Eien no Zero, yang mengambil kisah masa lalu juga dan aku sangat menyukai movie tersebut. Sutradaranya adalah sutradara Departures yang memenangkan banyak penghargaan internasional termasuk Best Foreign Language Film di ajang Academy Awards tahun 2009.
Tapi kalau dibandingkan sama Deaprtures sih, movie ini masih kalah ya, karena Departures itu movienya terlihat sederhana tapi daleeeeeeem banged.
The Last Recipe menceritakan tentang seorang chef berbakat bernama Sasaki Mitsuru (Ninomiya Kazunari) yang mempunyai kemampuan yang sangat istimewa. Ia tak akan pernah bisa melupakan rasa masakan yang pernah ia makan dan ia bisa membuat masakan yang persis seperti masakan tersebut. Ia mempunyai semangat memasak yang tinggi dan akhirnya membuat dirinya terlihat sangat arogan. Ia pernah membuka restoran bersama sahabatnya Yanagisawa Ken (Ayano Gou) dan awalnya semuanya berjalan lancar, tapi karena sifat Mitsuru yang ingin semuanya sempurna dan perfeksionis, restorannya mengalami kebangkrutan. Mitsuru punya banyak hutang dan sekarang ia bekerja sebagai chef panggilan untuk membuat masakan terakhir dengan bayaran 1 juta yen per masakan. MAsakan terakhir maksudnya disini adalah orang yang ingin merasakan masakan dari restoran A tapi restoran tersebut sudah bangkrut, gitu sih bahasa mudahnya.
Mitsuru dibesarkan disebuah panti asuhan bersama Ken. Tapi saat ia mengatakan impiannya ingin menjadi chef pada pemilik panti asuhan tersebut, pemilik panti menolak keras impian Mitsuru. Mitsuru dan Ken kemudian kabur dari panti asuhan itu dan ia tak pernah lagi kembali ke sana. Suatu hari pemilik panti asuhan meninggal dunia, Ken datang ke acara pemakaman dan berusaha untuk membujuk Mitsuru datang, tapi dendam Mitsuru terlalu dalam dan ia tak mau datang kesana. Ken sangat mengkhawatirkan Mitsuru, karena sifat Mitsuru yang seperti itu, ia takut Mitsuru akan kehilangan arah.
Suatu hari, Mitsuru mendapat tawaran dari seseorang bernama Yang Qing Ming di China. Awalnya Mitsuru malas banged datang jauh-jauh ke China tapi setelah mendengar kalau ia akan ditawarkan 50 juta yen untuk masakan tersebut, Mitsuru akhirnya memenuhinya. Pria itu ingin Mitsuru untuk menemukan resep legendaris dari seorang chef bernama Yamagata Naotaro yang pernah ditugaskan untuk membuat masakan bagi kaisar Jepang pada tahun 1930.
Mitsuru sangat meragukan hal itu karena sama sekali tidak ada petunjuk mengenai makanannya dan ia bahkan nggak yakin kalau resep itu ada.
Mitsuru memulai pencarian resep legendaris itu dari sebuah kedai kecil, kemudian menemui seseorang bernama Kamata Shotaro dan dari Kamata ia mendapat petunjuk lainnya untuk menemui orang selanjutnya yang punya hubungan dengan chef Yamagata Naotaro tersebut.
Dalam pencarian resep legendaris itu, Mitsuru mendengar kisah perjalanan hidup Yamagata Naotaro dalam mempersiapkan 100+ resep rahasia untuk Yang Mulia Kaisar, kehidupan keluarganya, bersama chef yang membantunya, pengkhianatan, kehilangan dan kematian.
Mitsuru mempelajari sesuatu dari pencariannya itu, salah satunya adalah bahwa sifat chef Yamagata ini sangat mirip dengannya.
Yamagata Naotaro (Nishijima Hidetoshi) dan istrinya Yamagata Chizu (Miyazaki Aoi) berangkat ke Manchuria atas panggilan pejabat militer disana, mereka berangkat bersama Kamata Shotaro (Nishihata Daigo) yang saat itu bisa dibilang menjadi murid Yamagata karena ia suka memasak.
Kalau aku nggak salah, Naotaro dipanggil ke Manchuria untuk mempersiapkan hidangan bagi Kaisar Jepang yang akan datang untuk melakukan perdamaian dengan pihak China. Yamagata diminta membat 100 lebih resep dan Yamagata diberi sebuah ruang khusus untuk membuat resep rahasianya.
Sebenarnya sejak awal aku sudah merasa kalau ruangan memasak Yamagata agak aneh, karena ruangan itu dibuat dibalik dapur utama tempat itu.
Yang Qing Ming adalah chef muda disana dan ia tak suka bekerja dengan orang asing. Saat Yamagata pertama kali datang ke sana, Yang menyajikan makanan buatannya dan Yamagata berhasil meniru rasanya 100%. Yang menunjukkan persaingan dengan Yamagata pada awalnya, tapi lama kelamaan, saat mereka mulai membuat resep, keduanya menjadi tim yang sangat hebat. Chizu, istri Yamagata selalu melihat suaminya memasak dan ia tidak pernah lepas dari kameranya.
Tapi membuat 100 lebih resep itu tidaklah muda, Yamagata sering kali terlihat bad mood, kehilangan ide, merasa kalau masakannya kurang enak karena ia ingin masakan yang sempurna. Ia sering kali mengubah resep yang sudah mereka buat agar lebih enak dan lebih sempurna lagi.
Yamagata sempat kehilangan arah dan bahkan tidak peduli pada istrinya, meskipun sang istri dengan sabar menghadapi suaminya. Chizu saat itu sedang hamil dan memberikan banyak ide pada sang suami. Ia juga membuat suaminya untuk lebih menghargai Yang dan Kamata yang setia membantunya.
Tapi Yamagata semakin hari semakin sibuk dengan resep-nya. Ia mulai tidak memperhatikan Chizu dan sering meninggalkannya. Kepala chef di dapur utama sangat kesal pada Yamagata karena hal itu dan kadang ia memarahi Yamagata.
Chizu kemudian melahirkan seorang bayi perempuan dan menghembuskan nafas terakhirnya karena ia terlalu lemah setelah melahirkan. Yamagata sangat terpukul akan kematian istrinya dan menyalahkan dirinya sendiri karena hal itu. Tapi bagaimanapun juga ia harus bangkit karena puterinya ada bersamanya.
Yamagata mulai berubah sejak istrinya meninggal dunia, ia banyak menghabiskan waktu bersama puterinya, ia juga jadi lebih perhatian pada Kamata dan Yang.
Waktu berlalu dengan cepat, puteri Yamagata bernama Sachi kalau nggak salah sudah berusia 5 tahun saat Yamagata akhirnya menyelesaikan resepnya. Saat itu puterinya sering bermain dengan anaknya si chef kepala di dapur utama.
waktu yang ditunggu setelah sekian lama akhirnya datang, waktunya Yamagata untuk menyajikan masakan yang sudah ia buat selama bertahun-tahun. Tapi sebuah fakta mengejutkan membuat Yamagata harus mengorbankan nyawanya sendiri demi menyelamatkan dua muridnya, puterinya dan juga resep yang sudah ia buat selama bertahun-tahun.
Mitsuru yang mendengar kisah Yamagata mulai menyadari kalau Yamagata ada hubungan dengan dirinya, ia sudah merasakannya saat ia tahu kalau Yamagata punya sifat yang mirip dengannya. Setelah mendengar kisah itu ia juga jadi mengerti kenapa pemilik panti asuhan dulu sangat melarangnya menjadi chef.
Kisah pencarian resep legendaris itu hanyalah settingan yang direncanakan oleh sahabatnya Ken, agar Mitsuru menelusuri sendiri apa yang terjadi pada nenek moyangnya. Karena jika mereka menceritakan face to face, maka Mitsuru pasti tidak akan tersentuh sama sekali.
Aku menyukai ending movie ini karena ada begitu banyak orang yang menyayangi Mitsuru, termasuk sahabatnya sendiri. Mungkin ada yang bingung mengenai endingnya, aku akan menjelaskan sedikit disini.
Jadi, sebelum Yamagata meninggal dunia, resep legendarisnya ia titipkan pada pemilik hotel yang menjadi temannya itu, karena orang itu satu-satunya yang bisa ia percayai. Orang itu kemudian memberikan resep itu pada Yang Qing Ming di China. Resep itu sebenarnya ada 2, yang satu sudah ia berikan pada militer (kalau nggak salah dia membakarnya) dan satu lagi yang ia titipkan pada orang asing itu. Resep yang ia titipkan itu adalah yang ia tulis ulang berdasarkan resep lama yang dulu ia buang tapi istrinya Chizu mengumpulkannya.
Ia menitipkan puterinya Sachi pada kepala chef utama di dapur kemiliteran. Kepala chef itu hidup bersama Sachi sampai akhir hayatnya. Kepala chef itu punya anak laki-laki yang sering main sama Sachi, nah dia adalah pemilik panti asuhan itu.
Setelah Sachi meninggal dunia, pemilik panti itu menjaga Mitsuru. Resep itu mengambil nyawa banyak orang yang ia sayangi, makanya kepala panti nggak suka Mitsuru mengikuti jejak kakeknya, Yamagata Naotaro.
Ending movie ini sangat mengharukan saat diperlihatkan Kamata dan Yang Qing Ming, dua murid Yamagata menemui Sachi setelah sekian lama dan menyerahkan resep itu padanya. Sachi meninggal dunia saat menyelamatkan resep itu dan resep itu masih disimpan oleh kepala panti untuk diberikan pada Mitsuru kelak. Saat kepala panti meninggal dunia, Kamata dan Yang sebenarnya datang ke sana, tapi karena Mitsuru nggak mau datang, makanya Ken membuat usul itu.
Mitsuru disayangi oleh banyak orang karena perjuangan sang kakek. Aku benar-benar terharu.
Awalnya ini movie tampak biasa saja, tapi begitu kisah Yamagata diceritakan, movienya mulai seru dengan banyak makanan yang mereka sajikan, pokoknya ngiler abis.
15 menit terakhir sebaiknya siapkan tissu deh, karena aku yakin air mata akan menetes.
Movie ini diangkat dari novel karya Tanaka Keiichi berjudul Kirin no Shita wo Motsu Otoko. Movie ini disutradarai oleh Takita Yojiro (Departures, Ashura, Himitsu) dan naskahnya ditulis oleh Hayashi Tamio (Let's Go Jets, The Snow White Murder Case, Eien no Zero).
Para cast dalam movie ini diantaranya adalah Ninomiya Kazunari (Haha to Kuraseba, Black Pean, Platinum Data), Ayano Gou (Ajin, Mukoku, The Bride of Rip Van Winkle), Oida Yoshi (The Las Ronin, Wasabi. Autumn Blossoms), Nishijima Hidetoshi (Onna ga Nemuru Toki, Mozu the Movie, Poison Berry in My Brain), Miyazaki Aoi (Rage, If Cats Disappeared From the World, The Great Passage), Nishihata Daigo (Asa ga Kita, Gochisousan, P to JK), Takenouchi Yutaka (Shin Godzilla, Birds Without Names, Jinsei no Yakusoku), Kanematsu Wakato (Sweet Bean, Usagi Drop, Spring Has Comes) dan masih banyak tokoh lainnya.
Sejak awal aku sudah tertarik menonton movie ini karena temanya adalah makanan. Aku suka banged sama movie yang bertema makanan apalagi aku mengenal para cast utamanya hehhehee. Selain itu setting masa lalu juga membuat aku tertarik dengan movienya, aku sebenarnya punya ekspektasi yang tinggi untuk movie ini.
Dan untung saja movienya sama sekali tidak mengecewakan, padahal aku sudah khawatir karena biasanya kalau ekspektasi aku tinggi pada sebuah movie, ujung-ujungnya mengecewakan wkkkwkwkw. Ceritanya tersusun rapi dan membuat penasaran. Tapi dalam movie ini ada plot yang sebenarnya sudah tertebak tapi ada juga bagian yang membuat aku terkejut karena aku tidak bisa menebaknya. Setelah menonton movie ini aku baru mengecek siapa dibalik tim produksinya dan akhirnya aku mengerti kenapa movienya itu bagus banged. Penulisnya adalah penulis Eien no Zero, yang mengambil kisah masa lalu juga dan aku sangat menyukai movie tersebut. Sutradaranya adalah sutradara Departures yang memenangkan banyak penghargaan internasional termasuk Best Foreign Language Film di ajang Academy Awards tahun 2009.
Tapi kalau dibandingkan sama Deaprtures sih, movie ini masih kalah ya, karena Departures itu movienya terlihat sederhana tapi daleeeeeeem banged.
SINOPSIS
-spoiler alert, I tell you Its major spoiler!-
The Last Recipe menceritakan tentang seorang chef berbakat bernama Sasaki Mitsuru (Ninomiya Kazunari) yang mempunyai kemampuan yang sangat istimewa. Ia tak akan pernah bisa melupakan rasa masakan yang pernah ia makan dan ia bisa membuat masakan yang persis seperti masakan tersebut. Ia mempunyai semangat memasak yang tinggi dan akhirnya membuat dirinya terlihat sangat arogan. Ia pernah membuka restoran bersama sahabatnya Yanagisawa Ken (Ayano Gou) dan awalnya semuanya berjalan lancar, tapi karena sifat Mitsuru yang ingin semuanya sempurna dan perfeksionis, restorannya mengalami kebangkrutan. Mitsuru punya banyak hutang dan sekarang ia bekerja sebagai chef panggilan untuk membuat masakan terakhir dengan bayaran 1 juta yen per masakan. MAsakan terakhir maksudnya disini adalah orang yang ingin merasakan masakan dari restoran A tapi restoran tersebut sudah bangkrut, gitu sih bahasa mudahnya.
Mitsuru dibesarkan disebuah panti asuhan bersama Ken. Tapi saat ia mengatakan impiannya ingin menjadi chef pada pemilik panti asuhan tersebut, pemilik panti menolak keras impian Mitsuru. Mitsuru dan Ken kemudian kabur dari panti asuhan itu dan ia tak pernah lagi kembali ke sana. Suatu hari pemilik panti asuhan meninggal dunia, Ken datang ke acara pemakaman dan berusaha untuk membujuk Mitsuru datang, tapi dendam Mitsuru terlalu dalam dan ia tak mau datang kesana. Ken sangat mengkhawatirkan Mitsuru, karena sifat Mitsuru yang seperti itu, ia takut Mitsuru akan kehilangan arah.
Mitsuru sangat meragukan hal itu karena sama sekali tidak ada petunjuk mengenai makanannya dan ia bahkan nggak yakin kalau resep itu ada.
Dalam pencarian resep legendaris itu, Mitsuru mendengar kisah perjalanan hidup Yamagata Naotaro dalam mempersiapkan 100+ resep rahasia untuk Yang Mulia Kaisar, kehidupan keluarganya, bersama chef yang membantunya, pengkhianatan, kehilangan dan kematian.
Mitsuru mempelajari sesuatu dari pencariannya itu, salah satunya adalah bahwa sifat chef Yamagata ini sangat mirip dengannya.
Kalau aku nggak salah, Naotaro dipanggil ke Manchuria untuk mempersiapkan hidangan bagi Kaisar Jepang yang akan datang untuk melakukan perdamaian dengan pihak China. Yamagata diminta membat 100 lebih resep dan Yamagata diberi sebuah ruang khusus untuk membuat resep rahasianya.
Sebenarnya sejak awal aku sudah merasa kalau ruangan memasak Yamagata agak aneh, karena ruangan itu dibuat dibalik dapur utama tempat itu.
Yang Qing Ming adalah chef muda disana dan ia tak suka bekerja dengan orang asing. Saat Yamagata pertama kali datang ke sana, Yang menyajikan makanan buatannya dan Yamagata berhasil meniru rasanya 100%. Yang menunjukkan persaingan dengan Yamagata pada awalnya, tapi lama kelamaan, saat mereka mulai membuat resep, keduanya menjadi tim yang sangat hebat. Chizu, istri Yamagata selalu melihat suaminya memasak dan ia tidak pernah lepas dari kameranya.
Tapi membuat 100 lebih resep itu tidaklah muda, Yamagata sering kali terlihat bad mood, kehilangan ide, merasa kalau masakannya kurang enak karena ia ingin masakan yang sempurna. Ia sering kali mengubah resep yang sudah mereka buat agar lebih enak dan lebih sempurna lagi.
Yamagata sempat kehilangan arah dan bahkan tidak peduli pada istrinya, meskipun sang istri dengan sabar menghadapi suaminya. Chizu saat itu sedang hamil dan memberikan banyak ide pada sang suami. Ia juga membuat suaminya untuk lebih menghargai Yang dan Kamata yang setia membantunya.
Chizu kemudian melahirkan seorang bayi perempuan dan menghembuskan nafas terakhirnya karena ia terlalu lemah setelah melahirkan. Yamagata sangat terpukul akan kematian istrinya dan menyalahkan dirinya sendiri karena hal itu. Tapi bagaimanapun juga ia harus bangkit karena puterinya ada bersamanya.
Yamagata mulai berubah sejak istrinya meninggal dunia, ia banyak menghabiskan waktu bersama puterinya, ia juga jadi lebih perhatian pada Kamata dan Yang.
Waktu berlalu dengan cepat, puteri Yamagata bernama Sachi kalau nggak salah sudah berusia 5 tahun saat Yamagata akhirnya menyelesaikan resepnya. Saat itu puterinya sering bermain dengan anaknya si chef kepala di dapur utama.
waktu yang ditunggu setelah sekian lama akhirnya datang, waktunya Yamagata untuk menyajikan masakan yang sudah ia buat selama bertahun-tahun. Tapi sebuah fakta mengejutkan membuat Yamagata harus mengorbankan nyawanya sendiri demi menyelamatkan dua muridnya, puterinya dan juga resep yang sudah ia buat selama bertahun-tahun.
Kisah pencarian resep legendaris itu hanyalah settingan yang direncanakan oleh sahabatnya Ken, agar Mitsuru menelusuri sendiri apa yang terjadi pada nenek moyangnya. Karena jika mereka menceritakan face to face, maka Mitsuru pasti tidak akan tersentuh sama sekali.
Jadi, sebelum Yamagata meninggal dunia, resep legendarisnya ia titipkan pada pemilik hotel yang menjadi temannya itu, karena orang itu satu-satunya yang bisa ia percayai. Orang itu kemudian memberikan resep itu pada Yang Qing Ming di China. Resep itu sebenarnya ada 2, yang satu sudah ia berikan pada militer (kalau nggak salah dia membakarnya) dan satu lagi yang ia titipkan pada orang asing itu. Resep yang ia titipkan itu adalah yang ia tulis ulang berdasarkan resep lama yang dulu ia buang tapi istrinya Chizu mengumpulkannya.
Ia menitipkan puterinya Sachi pada kepala chef utama di dapur kemiliteran. Kepala chef itu hidup bersama Sachi sampai akhir hayatnya. Kepala chef itu punya anak laki-laki yang sering main sama Sachi, nah dia adalah pemilik panti asuhan itu.
Setelah Sachi meninggal dunia, pemilik panti itu menjaga Mitsuru. Resep itu mengambil nyawa banyak orang yang ia sayangi, makanya kepala panti nggak suka Mitsuru mengikuti jejak kakeknya, Yamagata Naotaro.
Mitsuru disayangi oleh banyak orang karena perjuangan sang kakek. Aku benar-benar terharu.
Awalnya ini movie tampak biasa saja, tapi begitu kisah Yamagata diceritakan, movienya mulai seru dengan banyak makanan yang mereka sajikan, pokoknya ngiler abis.
15 menit terakhir sebaiknya siapkan tissu deh, karena aku yakin air mata akan menetes.
Nie film mang keren abizzz... walopun alurnya lambat, en durasi filmnya lama, aq gak merasa bosen nontonnya... bener bgt, ad rasa curiga, kalo si mitsuru nie keturunan yamagata. Tapi karena anak yamagata perempuan, aq mikir, mungkin lebih jauh lagi masanya... tapi tetap aja, banyak plot twistnya. Kek ternyata yamagata sengaja mengusir si yang, rahasia di balik acara makan besar bersama kaisar, dan ending film yg ternyata setting an... KEREN BGT!!! Tapi terlepas dari kisah dibalik cerita chef, ini berkaitan dengan perang. Kenyataan bahwa di balik penjajahan Jepang terhadap negara lain, tetap banyak masyarakat Jepang yang gak setuju sama apa yg dilakukan pemerintahnya. Tak pernah ada yang bahagia dengan perang. Semua pasti berakhir penderitaan. Pesan ini juga nampak di film yg bahkan dibuat sendiri oleh orang Jepang...
BalasHapus